Tunggulo dan Bungalon di pesisir pantai utara. Umur formasi ini adalah
Pliosen - Pleistosen.
Batugamping Terumbu: Batugamping koral merupakan penyusun
utama satuan batuan ini. Penyebaran terluas terdapat di pesisir utara Buol,
yaitu Monolipo, Busak, Mokupo, Leok, Kasenangan, Lamolan sampai ke
bagian utara Momunu. Penyebaran setempat-setempat dijumpai sepanjang
pantai dari Tamit sampai Paleleh. Umur formasi Pleistosen-Holosen.
Aluvium: Terdiri dari material pasir, lempung, lanau, lumpur, kerikil dan
kerakal. Endapan terluas terdapat di dataran Kota Buol yang melebar ke arah
Leok, Lamolan, Bokat dan Momunu terutarna dataran banjir S. Momunu.
Tebal satuan beberapa meter sampai puluhan meter.
2. Tanah:
Tanah-tanah di wilayah Kabupaten Buol terbentuk dari bahan induk yang
bervariasi, antara lain batu gamping, estuarim marine, napal, batu karang, andesit,
endapan, kipas aluvial, tuft, batu pasir, batu kapur, aluvium muda, endapan sungai,
campuran endapan muara dan endapan laut. Dengan demikian tingkat
Berdasarkan data FAO/UNESCO/Soil Survey Staff (1968), penyebaran jenis
di wilayah Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah jenis tanah yang ada
berdasarkan sistem soil taksonomi (Soil Survei Staff USDA, 1999), ditemukan tiga
order utama tanah diantaranya adalah Entisols, Inceptisols, dan Mollisols. Entisols
menempati wilayah pesisir dengan variasi sifat-sifat kimia tanah yang cukup
beragam, sedangkan Inceptisols dan Mollisols penyebarannya sempit dengan variasi
sifat-sifat tanah yang relatif kecil.
Selanjutnya berdasarkan klasifikasi tanah LPT Bogor, jenis tanah yang
terdapat di wilayah DAS Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah didominasi jenis
Podsolik Merah Kuning, Litosol, Rendzina, Mediteran Merah Kuning, dan Aluvial.
Jenis tanah lainnya adalah Latosol, Hidromorf, dan Organosol (Sumber: Peta Lahan
Kritis Kabupaten Buol, BPDAS Palu Poso, Tahun 2009).
3. Geomorfologi
Secara fisiograti, wilayah Kabupaten Buol berada di antara jajaran vulkanik
lengan utara (northern volcanic ranges) dengan wilayah pegunungan bagian tengah
(central mountains) dari Pulau Sulawesi. Morfologi wilayah ini sebagian merupakan
perbukitan dengan relief sedang, sebagian besar yang berelief tinggi terutama pada
bagian selatan. Sebagian lagi berelief rendah yang umumnya berupa dataran alluvial
dan menempati wilayah-wilayah pesisir pantai, atau bagian utara Kabupaten Buol.
Dataran Lumpur antara pasang surut, tersebar pada luasan yang sempit
pada semua kecamatan yang ada.
Secara umum, sebagian dari satuan morfologi ini merupakan
Perbukitan karst (kapur) di atas batu gamping coral Bentukan bukit karst
seperti ini dapat ditemui di wilayah Kecamatan Biau.
Deretan bukit sangat curam di atas batuan beku, dijumpai di bagian barat
dan timur Kabupaten Buol seperti pada Kecamatan Biau, Kecamatan
Tiloan dan Kecamatan Paleleh.
5).
SK Mentan No.54/Kpts/Um/2/1972,
perundang-undangan
di
Indonesia
sbb.:
Anoa
dataran
rendah
(Bubbalus