Anda di halaman 1dari 27

DIKLAT GIS UNTUK PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

TINGKAT DASAR
GIS – 06

SIMBOLISASI DAN LAYOUT PETA

COVER

2017
KATA PENGANTAR

Modul Simbolisasi dan Layout Peta menggunakan ArcGIS ini didesain untuk
memberikan pengenalan tentang penggunaan ArcGIS dalam visualisasi terhadap
hasil pengolahan data untuk menunjang perencanaan pengembangan
infrastruktur wilayah.

Penyusunan Modul ini dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan akan


pengetahuan pemetaan dan sistem informasi terbaru serta peningkatan
pengetahuan serta keterampilan teknis bagi para pelaksana di lapangan.

Modul ini masih sangat jauh dari sempurrna, sehingga perbaikan dan koreksi dari
berbagai pihak sangat dinantikan untuk penyempurnaan penulisan maupun
muatan materi di dalamnya.

Jakarta, Desember 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


2017 Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................................... 5

A. Deskripsi ......................................................................................................... 5

B. Persyaratan..................................................................................................... 5

C. Metode ............................................................................................................ 5

D. Alat Bantu/Media............................................................................................. 5

I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 6

A. Latar Belakang ................................................................................................ 7

B. Deskripsi Singkat ............................................................................................ 7

C. Kompetensi Dasar .......................................................................................... 8

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................................... 8

E. Estimasi Waktu ............................................................................................... 8

BAB II. SIMBOLISASI DAN LAYOUT PETA .......................................................... 9

A. Simbolisasi dan Layout Peta ......................................................................... 10

1. Simbolisasi Layer Data ......................................................................... 10

2. Layout Peta .......................................................................................... 12

B. Rangkuman................................................................................................... 21

C. Latihan .......................................................................................................... 22

III. PENUTUP ........................................................................................................ 23

A. Evaluasi Kegiatan Belajar ............................................................................. 24

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................... 24

C. Kunci Jawaban.............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 25

GLOSARIUM ......................................................................................................... 27
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Deskripsi
Modul Manipulasi Data Atribut menggunakan ArcGIS ini terdiri dari 2 (dua)
kegiatan utama yaitu: simbolisasi dan layout peta yang diwujudkan dalam
satu kesatuan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar utama
membahas tentang proses simbolisasi data titik, data garis dan data luasan
serta bagaimana proses penyusunan peta cetak sesuai dengan kaidah
kartografi.

Peserta diklat mempelajari keseluruhan isi dari modul ini untuk dapat
melakukan simbolisasi dan layout peta melalui pelaksanaan praktek mandiri.

B. Persyaratan
Dalam mempelajari proses simbolisasi dan layout data, peserta dilengkapi
dengan modul bahan ajar, bahan tayang, laptop, piranti lunak dan media
lainnya yang dibutuhkan.

C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah:
pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, praktek
penggunaan piranti lunak ArcGIS untuk proses input data spasial oleh
peserta dengan didampingi oleh Widyaiswara/Fasilitator serta dilengkapi
dengan kesempatan tanya jawab, curah pendapat dan diskusi.

D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, laptop, white
board dengan spidol dan penghapusnya, flip chart, bahan tayang, piranti
lunak ArcGIS serta modul dan/atau bahan ajar.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tahun 2015-2019, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM)
handal merupakan suatu hal mutlak harus dipenuhi. Dalam upaya
mewujudkan pencapaian SDM handal, Badan Pengembahan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan SDM Kementerian PUPR.

Upaya pembinaan dan pengembangan SDM Kementerian PUPR


dilaksanakan melalui: penilaian dan peningkatan kompetensi teknis kepada
para pelaksana yang merupakan ujung tombak pencapaian pelayanan
Kementerian PUPR dalam mewujudkan infrastruktur bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat.

Pembinaan kompetensi teknis bagi para perencana di seluruh wilayah


Indonesia dilakukan untuk mendukung konsep pengembangan infrastruktur
wilayah berbasis kawasan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai teknik bypass untuk peningkatan penyediaan informasi.

Aplikasi SIG untuk pengelolaan data spasial dalam modul ini


menggambarkan tentang teknik pemetaan dan pengelolaan data spasial
dalam usaha melakukan dokumentasi serta pemanfaatannya untuk dapat
membantu penyusunan perencanaan pengembangan infrastruktur wilayah,
diharapkan dapat membantu para pengelola data spasial di tingkat
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten dalam melakukan proses
inventarisasi dan pengelolaan data spasial sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.

B. Deskripsi Singkat
Modul Simbolisasi dan Layout Peta untuk Perencanaan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah ini disusun untuk memberikan pemahaman,
kemampuan dan keterampilan aparat pemerintah pusat, pemerintah daerah
provinsi, kabupaten dan kota yang menangani proses perencanaan
infrastruktur.

C. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami proses simbolisasi dan layout data spasial ke dalam bentuk
peta untuk membantu perencanaan infrastruktur wilayah.

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Dalam Modul Simbolisasi dan Layout Peta menggunakan ArcGIS untuk
Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah terdapat materi utama
yang akan dibahas, yaitu:
1. Gambaran umum tentang proses simbolisasi layer data dalam bentuk
titik, garis dan luasan;
2. Gambaran umum tentang proses layout peta sesuai dengan kaidah
kartografi dan peraturan yang berlaku.

E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk mata diklat “Modul Simbolisasi dan Layout Peta” ini adalah 5 (lima)
jam pelajaran (JP) atau sekitar 225 menit.
BAB II. SIMBOLISASI DAN LAYOUT PETA

Indikator keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan melakukan
simbolisasi layer data titik, garis dan luasan serta layout peta.
A. Simbolisasi dan Layout Peta
Keindahan tampilan suatu peta sangat ditentukan oleh kemampuan
melakukan proses simbolisasi dan layout peta, serta kesesuaian terhadap
kaidah kartografi dan peraturan yang berlaku

1. Simbolisasi Layer Data


Simbolisasi peta didefinisikan sebagai penerapan sebuah simbol tertentu
(bisa berupa warna, pola, bentuk, ukuran, sudut, transparansi) terhadap
sebuah kenampakan spasial, sehingga bisa diidentifikasi secara cepat
dalam sebuah peta.
a) Simbolisasi Data Titik
Simbolisasi layer data berupa titik dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Tampilkan data Ibukota_Kabupaten.shp
2) Klik dua kali nama layer di Table of Content untuk memunculkan
layer properties.
3) Setelah Layer Properties muncul, ganti simbol sesuai dengan
keinginan  Klik OK
b) Simbolisasi Data Garis
Simbolisasi layer data berupa luasan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Tampilkan data Jalan.shp
2) Klik dua kali nama layer di Table of Content untuk memunculkan
layer properties.
3) Setelah Layer Properties muncul, ganti simbol sesuai dengan
keinginan  Klik OK

c) Simbolisasi Data Luasan


Simbolisasi layer data berupa luasan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Tampilkan data Waduk.shp
2) Klik kanan nama layer di Table of Content  Properties  Tab
Symbology.
3) Ganti pilihan Single Symbol menjadi Categorise. Di menu Value
Field pilih Penggunaan sebagai field yang digunakan sebagai dasar
simbolisasi  Add All Values  Apply  Klik OK
2. Layout Peta
Pembuatan Layout Peta menggunakan Layout View di ArcMap bertujuan
untuk menyusun suatu Peta lengkap dengan unsur – unsur kartografi
sebelum dicetak, dimana hasil cetakan peta akan sama dengan tampilan di
Layout View. Pada bagian ini anda akan bekerja pada menu Layout View
dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a) Klik pada Menu Bar ArcMap  Layout View. Aktifkan tools Layout dan
Draw dengan Klik Kanan pada Menu Bar dan check pada tools
tersebut.
b) Masukkan semua data yang telah di proses untuk dijadikan layer data
dalam layouting Peta Batas Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat,
antara lain: Ibukota Kabupaten, Jalan dan Waduk/Bendungan.
c) Tentukan ukuran kertas yang akan digunakan untuk menampilkan hasil
layout peta yang diinginkan. Klik File  Page and Print Setup  Atur
ukuran kertas menjadi A3 dan posisi Landscape  OK

d) Untuk menyempurnakan posisi peta yang akan ditampilkan dengan


halaman kertas. Klik kanan pilih Align  Align to Left, sisakan bagian
kanan layout untuk menempatkan legenda peta.
e) Tambahkan rectangle sebagai garis tepi Layout, pilih menu Drawing
kemudian Rectangle. Tambahkan sebuah rectangle sebagai garis tepi
peta dan sebagai garis tepi legenda.
f) Klik kanan pada area layout pilih Properties pilih Symbol, kemudian
pada Fill Color pilih No Color lalu OK. Untuk membuat muka peta dan
garis tepi legenda sejajar, klik Kanan pada bagian kiri Layout View
untuk menambahkan Guidelines.
g) Tentukan Frame peta agar tampil penuh sesuai layout, dapat
menggunakan Skala dan ikon Zoom In serta Zoom Out maupun Pan
untuk mengatur muka peta.
h) Membagi layout legenda dengan 7 area yang di gunakan untuk
menempatkan Logo dan Nama Instansi, Judul Peta, Proyeksi Peta,
Legenda, Inset Peta dan Sumber Peta.

i) Tambahkan Arah Utara dengan Menu Insert  North Arrow  Esri


North Klik Properties  Size: 20
.
j) Menambahkan Skala Peta dalam bentuk skala garis dengan Menu
Insert  Scale Bar  Pilih Steped Scale Line  Klik Properties

k) Pada Tab Scale and Units, klik number of divisions: 3, number of


subdivision: 2. Division berfungsi untuk mengatur jumlah pembagian
skala garis sedangkan subivision berfungsi untuk mengatur jumlah
pembagian sub skala garis paling kiri. Pada Tab Format, atur ukuran
teks dan bar sesuai dengan keinginan.

l) Selain skala garis, kita juga dapat menambahkan skala teks ke dalam
layout peta, dengan Menu Insert  Scale Text  Pilih 1 cm = 10 km 
Properties. Ubah separator menjadi “:”
m) Tambahkan Legenda Peta untuk setiap layer data yang tampil di layout
dengan Menu Insert  Legend  Legend Wizard. Secara otomatis
Legend item akan menampilkan seluruh layer data yang aktif (on) pada
Map View. Gunakan “>” atau “<” untuk menambahkan atau mengurangi
jumlah layer data yang akan dimunculkan dalam legenda  Klik Next.

Catatan:
Untuk merubah nama layer yang muncul di Legenda agar sesuai
dengan nama layer yang diinginkan, kita bisa merubah langsung pada
nama layer data sebelum melakukan Insert Legenda.
n) Beri Legend Title: Legenda, klik Next, biarkan pengaturan lainnya, klik
Next dan Finish, maka akan muncul Legenda pada Layout View.

o) Modifikasi tampilan Legenda dengan Klik Kanan  Convert to


Graphic dan Klik Kanan sekali Lagi  Ungroup. Kita dapat
menghilangkan Item – item dalam legenda yang tidak kita butuhkan.
Atur jarak antar legenda dengan mempersempit jarak antar item, lalu
pilih semua layer yang akan diatur jaraknya  Klik Kanan  Distribute
Vertically dan Atur Alignment nya dengan Klik Kanan  Align 
Align Left.

p) Tambahkan judul peta dengan Menu Insert  Teks  Ketik Judul


Peta: “Peta Daerah Administrasi Pulau Lombok Nusa Tenggara
Barat”. Klik Kanan Pada Teks  Properties  Klik Change Symbol,
ubah Size nya menjadi 14  OK dan OK
q) Membuat Grid Peta, klik Kanan pada Muka Peta  Properties  Klik
Tab Grids  New Grid  Next. Pilih tipe Graticule.

r) Klik Appearance: Tick marks and labels  Next. Klik Next  Next
dan Finish. Akan muncul Graticule baru  Klik OK.

s) Untuk memodifikasi Grid Peta, klik Kanan pada Muka Peta, Klik Tab
Grid, Klik Graticule dan Properties. Klik Tab Axes, ubah ukuran Tick
menjadi: 4 pts
t) Klik Tab Labels  Atur ukurannya menjadi 8, Label Offset: 4 pts dan
check pada Label Orientation, Vertical Labels  Left dan Right 
Klik Ok

u) Tambahkan Sumber Data dengan cara Insert  Text dan masukkan


sumber data sebagai berikut:
v) Export Peta yang dihasilkan dengan File  Export Map  Pilih Tipe File:
JPG dan Resolution: 120 dpi  Save.
B. Rangkuman
Proses simbolisasi dan layout merupakan tahapan akhir dari penyusunan
suatu peta. Keindahan tampilan suatu peta sangat ditentukan oleh
kemampuan melakukan proses simbolisasi dan layout peta, serta
kesesuaian terhadap kaidah kartografi dan peraturan yang berlaku
C. Latihan
1. Lakukan proses simbolisasi dan layout peta untuk data yang telah
dihasilkan pada modul IV dan V
III. PENUTUP
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan
kediklatan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok
tersebut kepada para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau
Narasumber, berupa soal/kuisioner tertulis:
1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan
evaluasi berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun
diskusi perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang
terkait dengan isi dari materi modul tersebut.
2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh para peserta
dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian
materi, kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda
pengajaran, ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab
pertanyaan, dan lain-lain.
3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Diklat, yaitu peserta dan
pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/Penyelenggara Diklat
terkait dengan penyiapan perlengkapan diklat, sarana dan prasarana
untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dan lain-lain.
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada
peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun
pengamat materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Kegiatan simbolisasi dan layout peta dalam perencanaan pengembangan
infrastruktur wilayah berbasis kawasan dengan pemanfaatan Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan tahap akhir dari suatu proses
pemetaan, sehingga keahlian dalam proses ini sangat mempengaruhi
visualisasi dari data yang telah disusun dalam modul-modul sebelumnya.

C. Kunci Jawaban
Materi: Simbolisasi dan Layout Peta
1. Lakukan proses simbolisasi dan layout peta sesuai dengan langkah-langkah
pada Bab II!
DAFTAR PUSTAKA

Balai Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2017, Modul Penyusunan SIG
Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3, Sekretariat
Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2011, Modul Penggunaan GPS
Oregon, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Dewi, Ratna, 2012, A-Gis Based Approach of an Evacuation Model for Tsunami
Risk Reduction, Journal of Integrated Disaster Risk Management. 2.
108-139. 10.5595/idrim.2012.0023.
Google Earth Images dan Google Images, www.google.co.id
Hartini, K.S, 2015, Modul Aplikasi GPS dan GIS Dasar, Workshop Pengenalan
GPS dan GIS, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Hartini, K.S, 2016, Modul Aplikasi GIS Dasar, Workshop Wilayah Pengembangan
Strategis, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
IRESSIGWS-DLUCD Conference Proceeding, 2012, Center for Remote Sensing
ITB, Bandung, http://rsSIGforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-
conference-proceedings-crs-itb-2012/
Johnson A, 2004, Plane and Geodetic Surveying, Spon Press – Taylor and
Francis Group, London
Narwastu, A dan Prasetyo, E., 2010, Perancangan Sistem Informasi Geografis
daerah banjir di DKI Jakarta dengan Menggunakan ArcView, Skripsi,
http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-
(makalahseminaradeline_doc)-4d597.doc, 6 Juli 2010
Merri P. Skrdla, Ph.D., 2005, An Introduction to SIG, http://www.microimages.com
Prahasta, E., 2005, Sistem Informasi Geografis :Tutorial ArcView, ISBN 979-3338-
00-88
Principle of Geographic Information System, ITC Educational Textbook Series I,
2001,
Proceedings of International Cartographic Conferences (ICC) http://icaci.org/
publications/;
SIG Konsorsium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan ArcSIG Tingkat Dasar,
http://www.scribd.com/doc/10410997/ModulArcSIG-Tingkat-Dasar, 4
April 2010
Wahono, B.F.D, 2010, Application of Statistical and Heuristic Methods for
Landslides Susceptibility Assessment: A Study Case in Wadas Lintang
Subdistrict, Wonosobo Regency , Central Java, Indonesia, Thesis,
UGM - ITC, The Netherlands
GLOSARIUM

Inset Peta : Peta tambahan yang berukuran lebih kecil yang


berfungsi untuk memberikan penjelasan posisi
daerah yang dipetakan terhadap daerah lain
disekitarnya
Koordinat geografis : Sistem koordinat penentuan posisi titik dengan
nilai bujur dan lintang dalam satuan derajat, menit,
detik.
Koordinat UTM : Sistem koordinat kartesian yang membagi
permukaan bumi dalam zona-zona selebar 6
derajat. Sistem koordinat ini digunakan untuk
penentuan posisi titik, dengan satuan meter.
Proyeksi Peta : Ilmu yang mempelajari tata cara pemindahan data
dari permukaan bumi ke dalam suatu bidang datar
Simbol : Tanda atau gambar yang digunakan untuk
merepresentasikan suatu objek di permukaan
bumi, simbol dibagi menjadi simbol titik, garis dan
luasan
SIG : suatu sistem yang mengintegrasikan antara
software, hardware, data, personel untuk
mengelola dan menampilkan data spasial

Anda mungkin juga menyukai