COVER
2017
KATA PENGANTAR
Modul ini masih sangat jauh dari sempurrna, sehingga perbaikan dan koreksi dari
berbagai pihak sangat dinantikan untuk penyempurnaan penulisan maupun
muatan materi di dalamnya.
COVER ................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
A. Deskripsi ......................................................................................................... 6
B. Persyaratan..................................................................................................... 6
C. Metode ............................................................................................................ 7
D. Alat Bantu/Media............................................................................................. 7
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 8
B. Rangkuman................................................................................................... 18
C. Latihan .......................................................................................................... 19
BAB III. APLIKASI GPS NAVIGASI UNTUK PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH ............................................................... 20
B. Rangkuman................................................................................................... 28
C. Latihan .......................................................................................................... 28
C. Kunci Jawaban.............................................................................................. 31
GLOSARIUM ......................................................................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
A. Deskripsi
Modul Aplikasi GPS Navigasi untuk Perencanaan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah terdiri dari 2 (dua) materi utama yaitu: pengenalan
teknik pemetaan GPS, penggunaan teknik pemetaan Global Positioning
System (GPS) untuk membantu proses perencanaan pengembangan
wilayah dan pengelolaan data GPS yang diwujudkan menjadi 2 (dua)
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas tentang
penggunaan teknik pemetaan GPS yang terdiri dari sub materi: pengenalan
teknik pemetaan GPS, cara penentuan posisi dengan GPS navigasi, tipe
receiver GPS dan sistem koordinat dalam GPS. Kegiatan belajar kedua
membahas aplikasi GPS navigasi untuk perencanaan pengembangan
wilayah yang terdiri dari sub materi: cara pengaturan dan penggunaan GPS
navigasi, cara pengambilan data di lapangan, pengambilan data GPS di
lapangan, transfer data dari komputer ke GPS, transfer data dari GPS ke
computer, import data GPS ke Google Earth dan MS. Excel serta transfer
data dari komputer ke GPS.
Peserta diklat mempelajari keseluruhan isi dari modul ini untuk memahami
konsep pemetaan dengan GPS secara umum dan pemanfaatan pemetaan
GPS untuk membantu proses perencanaan pengembangan wilayah.
Diakhir kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan latihan penggunaan
aplikasi GPS.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari konsep pemetaan secara umum dan pemanfaatan
pemetaan GPS untuk membantu proses perencanaan pengembangan
wilayah ini, peserta dilengkapi dengan modul bahan ajar, bahan tayang,
alat GPS navigasi dan laptop, piranti lunak dan media lainnya yang
dibutuhkan.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah:
pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, praktek
penggunaan GPS oleh peserta dengan didampingi oleh
Widyaiswara/Fasilitator serta dilengkapi dengan kesempatan tanya jawab,
curah pendapat dan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, laptop, white
board dengan spidol dan penghapusnya, flip chart, bahan tayang, alat GPS
navigasi serta modul dan/atau bahan ajar.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tahun 2015-2019, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM)
handal merupakan suatu hal mutlak harus dipenuhi. Dalam upaya
mewujudkan pencapaian SDM handal, Badan Pengembahan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan
pengembangan SDM Kementerian PUPR.
B. Deskripsi Singkat
Modul Pengenalan GPS untuk Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah ini disusun untuk memberikan pemahaman, kemampuan dan
keterampilan aparat pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota yang menangani proses perencanaan infrastruktur.
C. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami teknik-teknik pemetaan yang berkembang dewasa ini serta
mampu menggunakan alat GPS navigasi dalam membantu proses
perencanaan infrastruktur.
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat memahami
konsep pemetaan dengan GPS, cara penentuan posisi dengan GPS navigasi, tipe
receiver GPS dan sistem koordinat dalam GPS
A. Global Positioning System (GPS)
Sistem GPS terdiri atas 3 (tiga) segmen utama yaitu: segmen angkasa
(space segment), segmen sistem kontrol (system control segment/ground
segment) dan segmen pengguna (user segment), lihat Gambar II.1.
Segmen angkasa terdiri dari 24 satelit dalam 6 orbit yang membentuk
konstelasi di luar angkasa dan beberapa satelit lagi sebagai cadangan.
Segmen sistem kontrol terdiri atas 5 dari 5 stasiun aktif di Hawaii,
Ascension Island, Diego Garcia, Kwajelein, dan Colorado Springs dibawah
pengelolaan Angkatan Udara Amerika Serikat. Segmen Pengguna terdiri
atas receiver dan antenna, yang berfungsi untuk menerima data dari satelit
berupa: data koordinat satelit, waktu, sudut dan jarak satelit ke receiver.
a c
Gambar II.4 - Tipe receiver GPS: navigasi (a), mapping (b), geodetik
dual frekuensi (c)
Dalam sistem koordinat ini, nilai bujur () antara 0-360 dan lintang () 0-
90 Lintang Selatan (LS) yang bernilai negatif, 0-90 Lintang Utara (LU)
yang bernilai positif
b) Sistem koordinat proyeksi UTM merupakan sistem koordinat yang
digunakan untuk mendefinisikan posisi titik-titik di permukaan bumi
dengan nilai koordinat kartesian (x, y, z). Sistem koordinat proyeksi
terbentuk melalui beberapa tahapan proyeksi peta seperti dijelaskan
dalam Gambar II.6.
Gambar II.6- Tahapan proyeksi peta
Dalam zona UTM, nilai koordinat dibuat untuk menghindari nilai minus
sehingga nilai koordinatnya diatur sebagai berikut, lihat Gambar II.8.
500.000
0
- +
+
Ekuator
10.000.00
0
B. Rangkuman
Pemetaan dengan GPS merupakan rangkaian proses penentuan posisi
dengan metode trilaterasi (reseksi jarak) antara receiver dan satelit.
Terdapat tiga jenis receiver GPS yang dapat digunakan dalam proses
pemetaan, yang dapat dipilih berdasarkan ketelitian posisi yang diinginkan
pengguna. Dalam proses penentuan posisi terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi keakuratan posisi yaitu: interferensi atmosferik, efek
multipath, jumlah satelit kurang, atau kesalahan sistematis dari satelit dan
receiver. Umumnya, alat GPS dapat diatur mengikuti sistem koordinat
geodetik atau sistem koordinat UTM tergantung dari kebutuhan pengguna.
C. Latihan
1. Sebutkan 3 (tiga) segmen dalam pemetaan GPS!
2. Jelaskan tipe GPS yang dapat digunakan dalam proses pemetaan dan
perbedaan antar tipe!
3. Jelaskan konsep penentuan posisi dengan GPS!
4. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penentuan
posisi dengan GPS!
5. Sebutkan dan jelaskan sistem koordinat yang umum digunakan dalam
pemetaan GPS!
BAB III. APLIKASI GPS NAVIGASI UNTUK PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat memahami
tata cara pengaturan dan penggunaan GPS navigasi, cara pengambilan data di
lapangan, transfer data dari GPS ke komputer, import data GPS ke Google Earth
dan MS. Excel dan transfer data dari GPS ke komputer.
A. Penggunaan dan Pengelolaan Data GPS
C. Latihan
1. Jelaskan cara mengetahui jumlah sinyal satelit yang diterima oleh
receiver!
2. Jelaskan cara pengaturan GPS tipe navigasi!
3. Jelaskan cara pengambilan data berupa titik dan garis!
4. Jelaskan cara memindahkan data GPS ke dalam komputer!
5. Jelaskan cara melakukan konversi data dari GPS ke MS. Excel
IV. PENUTUP
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan
kediklatan, yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok
tersebut kepada para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau
Narasumber, berupa soal/kuisioner tertulis :
1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan
evaluasi berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun
diskusi perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang
terkait dengan isi dari materi modul tersebut.
2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara diakukan oleh para peserta
dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian
materi, kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda
pengajaran, ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab
pertanyaan, dan lain-lain.
3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Diklat, yaitu peserta dan
pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/Penyelenggara Diklat
terkait dengan penyiapan perlengkapan diklat, sarana dan prasarana
untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dll.
4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada
peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun
pengamat materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.
2. Jelaskan tipe GPS yang dapat digunakan dalam proses pemetaan dan
perbedaan antar tipe!
a) Tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup
murah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai
3 sampai 6 meter.
b) Tipe Mapping atau tipe geodetik single frekuensi, yang biasa digunakan
dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar
sentimeter sampai dengan beberapa desimeter.
c) Tipe Geodetik Dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi
hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise
positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan
geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan
juta rupiah per unit.
Abidin H.Z. et al, 2002, Survei dengan GPS, Pradnya Paramita, 9794083801
Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, 2011, Modul Penggunaan GPS
Oregon, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Google Earth Images dan Google Images, www.google.co.id
Hartini, K.S, 2015, Modul Aplikasi GPS dan GIS Dasar, Workshop Pengenalan
GPS dan GIS, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Hartini, K.S, 2016, Modul Aplikasi GIS Dasar, Workshop Wilayah Pengembangan
Strategis, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
IRESSIGWS-DLUCD Conference Proceeding, 2012, Center for Remote Sensing
ITB, Bandung, http://rsSIGforum.wordpress.com/2013/03/08/buku-
conference-proceedings-crs-itb-2012/
Johnson A, 2004, Plane and Geodetic Surveying, Spon Press – Taylor and
Francis Group, London
Narwastu, A dan Prasetyo, E., 2010, Perancangan Sistem Informasi Geografis
daerah banjir di DKI Jakarta dengan Menggunakan ArcView, Skripsi,
http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/alldocpn/pub-
(makalahseminaradeline_doc)-4d597.doc, 6 Juli 2010
Merri P. Skrdla, Ph.D., 2005, An Introduction to SIG, http://www.microimages.com
Proceedings of International Cartographic Conferences (ICC) http://icaci.org/
publications/;
SIG Konsorsium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan ArcSIG Tingkat Dasar,
http://www.scribd.com/doc/10410997/ModulArcSIG-Tingkat-Dasar, 4
April 2010
Wahono, B.F.D, 2010, Application of Statistical and Heuristic Methods for
Landslides Susceptibility Assessment: A Study Case in Wadas Lintang
Subdistrict, Wonosobo Regency , Central Java, Indonesia, Thesis,
UGM - ITC, The Netherlands
GLOSARIUM