Disusun oleh :
Nurharyanti, S.Hut., M.I.L.
Aprisep Ferdhana Kusuma, S.Hut., M.I.L., M.Sc
Agus Rudi Darmawan, S.Hut., M.Si
Saat ini setiap orang dapat dengan mudah menentukan atau mendapatkan
informasi tentang posisi relatif titik-titik di permukaan bumi dengan cepat, salah
satunya dengan memanfaatkan teknologi telepon seluler. Beberapa ponsel telah
dilengkapi fasilitas receiver GPS yang dapat dengan mudah digunakan untuk
kegiatan pemetaan lahan. Oleh karena itu diperlukan Pelatihan Sistem Informasi
Geografis Berbasis Ponsel.
Dalam pelatihan ini disusun 6 (enam) modul yang terdiri dari (1) Dasar-dasar SIG,
(2) Aplikasi SIG Bebas dan Terbuka, (3) Pengukuran Areal dengan Ponsel Ber-
GPS, (4) Pengolahan Data Vektor, (5) Pengolahan Data Raster dan (6)
Pemetaan. Hal ini berdasarkan kurikulum yang ditetapkan Kepala Pusat Diklat
SDM LHK Nomor : SK 28/Dik/PEPE/Dik-2/4/2020 tentang Kurikulum Pelatihan
Sistem Informasi Geografis Berbasis Ponsel. Sedangkan format penyusunan
modul berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi
Negara, yakni Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun
2009 tentang Pedoman Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan.
Modul ini bersifat dinamis mengikuti perkembangan. Oleh karena itu, modul ini
akan terus disesuaikan dan dikembangkan mengikuti perkembangan sistem
i
informasi geografis. Dengan demikian diharapkan mutu hasil pelatihan dapat
terus meningkat sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan.
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 25. Contoh Data Vektor Hasil Latihan dan Data Atribut yang Akan
diinput ..................................................................................................... 19
Gambar 26. Alur Proses Geoprocessing .................................................................. 23
Gambar 27. Menu Geoprocessing ............................................................................ 24
Gambar 28. Ilustrasi Proses Buffer ........................................................................... 24
Gambar 29. Ilustrasi Proses Clip ............................................................................... 25
Gambar 30. Ilustrasi Proses Difference .................................................................... 25
Gambar 31. Ilustrasi Proses Dissolve ....................................................................... 26
Gambar 32. Ilustrasi Proses Intersect....................................................................... 26
Gambar 33. Ilustrasi Proses Symetrical Difference ................................................ 27
Gambar 34. Ilustrasi Proses Union ........................................................................... 27
Gambar 35. Informasi Sistem Koordinat Suatu Data Vektor ................................. 32
Gambar 36. Pemilihan Toolbox Reproject Layer Pada Toolbox Vektor
General ................................................................................................... 33
Gambar 37. Tampilan Toolbox Reproject Layer ..................................................... 34
Gambar 38. Ikon Open Attribute Table ..................................................................... 34
Gambar 39. Tampilan Atribut Tabel Data Vektor .................................................... 35
Gambar 40. Toolbar Toggle Editing Pada Atribut Tabel ........................................ 35
Gambar 41. Toolbar New Field Pada Toolbar Atribut Tabel ................................. 35
Gambar 42. Tampilan Membuat Field/Kolom Baru ................................................ 36
Gambar 43. Tampilan Field/kolom Baru ................................................................... 36
Gambar 44. Penggunaan Plugins Calculate Geometry ......................................... 37
Gambar 45. Tampilan Calculate Geometry ............................................................. 37
Gambar 46. Hasil Perhitungan Luas dengan Calculate Geometry ...................... 38
Gambar 47. Tampilan Open Field Calculator .......................................................... 39
Gambar 48. Tampilan Open Field Calculator Untuk Menghitung Luas Dengan
Field yang Sudah dibuat ...................................................................... 40
Gambar 49. Tampilan Setelah Luas Dihitung Kembali .......................................... 40
vi
Gambar 50. Tampilan Open Field Calculator Untuk Menghitung Luas Dengan
Field yang Belum dibuat ...................................................................... 41
Gambar 51. Deretan Toolbar Label........................................................................... 45
Gambar 52. Tampilan Toolbar Label Layering Options ......................................... 45
Gambar 53. Pemilihan Label ...................................................................................... 46
Gambar 54. Menu Pada Label Layering Options .................................................... 47
Gambar 55. Tampilan Menu Label Dengan Ekspresi............................................. 49
Gambar 56. Contoh Tampilan Label Data Vektor Poligon ..................................... 50
Gambar 57. Contoh Tampilan Label Data Vektor Titik........................................... 50
Gambar 58. Contoh Tampilan Label Data Vektor Garis ........................................ 51
Gambar 59. Contoh Tampilan Atribut Tabel Data Vektor Poligon ........................ 51
Gambar 60. Contoh Tampilan Penggunaan Label dengan Ekspresi ................... 51
Gambar 61. Contoh Rumus Ekspresi ....................................................................... 52
Gambar 62. Contoh Label Hasil Ekspresi ................................................................ 52
vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal bagi peserta, maka modul
ini sebaiknya digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peserta membaca dan memahami dengan seksama uraian-uraian
materi dalam modul ini. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat
bertanya pada Widyaiswara/Fasilitator/narasumber yang mengampu
kegiatan belajar.
2. Kerjakan setiap tugas latihan yang terdapat dalam modul ini, untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap
materi yang akan dibahas dalam kegiatan belajar.
3. Peserta melakukan praktik untuk memahami pengolahan data vektor.
4. Disarankan untuk mempelajari sumber/kepustakaan lainnya atau bisa
juga konsultasi dengan pakar yang ahli dalam bidang ini.
SK No. 88 /Dik/PEPE/Dik-2/4/2020
tentang Kurikulum Pelatihan Sistem Informasi Geografis Berbasis Ponsel
Pemetaan
Pengolahan
Data Raster
Pengolahan
Data Vektor
Pengukuran
Areal
dengan
Ponsel Ber-
Aplikasi GPS
Bebas dan
Terbuka
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi
berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada satu dekade terakhir ini.
Penggunaan SIG cukup bermanfaat dalam membantu memecahkan berbagai
permasalahan dan kendala yang dihadapi di beberapa bidang, seperti di
kehutanan, lingkungan hidup, perencanaan wilayah, dan pengelolaan sumber
daya alam. Oleh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi
menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, akurat serta
mempunyai aksesibilitas yang baik.
Berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
(SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan
mengumpulkan data yang bersifat keruangan (spasial). Teknologi tinggi
seperti Global Positioning System (GPS) telah membuat perekaman data
spasial digital relatif lebih cepat dan mudah. Kemampuan penyimpanan yang
semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan
kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial
merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi
informasi.
Data yang ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah
data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya
berbeda dari data lain. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan
dalam dua format, yaitu data vektor dan raster. Untuk mengolah data tersebut,
diperlukan sumberdaya manusia yang terampil dan professional, sehingga
pengelolaan data menjadi terstruktur dan sistematis.
1
B. Deskripsi Singkat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu
membuat data vektor, melakukan geoprocessing, menghitung luas dan
melakukan pelabelan.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat ;
a. Membuat data vektor
b. Melakukan geoprosessing
c. Menghitung luas poligon
d. Melakukan pelabelan
E. Materi Pokok
1. Data Vektor
2. Geoprocessing
3. Perhitungan Luas Poligon
4. Label
2
BAB II
MATERI POKOK I : DATA VEKTOR
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat membuat data
vektor
A. Uraian Materi
Menurut Prahasta (2001), model data vektor adalah data yang dapat
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis atau kurva dan poligon beserta atribut-
atributnya. Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke
dalam kumpulan titik, garis dan poligon (area). Bentuk-bentuk dasar
representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan
oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Informasi posisi titik, garis
dan polygon disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu lokasi titik
dideskripsikan melalui sepasang koordinat x, y. Bentuk garis seperti jalan
dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point.
Dan bentuk poligon, seperti tutupan lahan disimpan sebagai pengulangan
koordinat yang tertutup.
Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva (busur atau
arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan (Prahasta,
2001). Poligon akan terbentuk penuh jika titik awal dan titik akhir poligon
memiliki nilai koordinat yang sama dengan titik awal. Sedangkan bentuk
poligon disimpan sebagai suatu kumpulan list yang saling terkait secara
dinamis dengan menggunakan pointer/titik. Secara garis besar, data vektor
terbagi dalam tiga kelompok, yaitu:
• Titik (point): merepresentasikan obyek spasial yang tidak memiliki
3
dimensi panjang dan/atau luas. Fitur spasial direpresentasikan dalam
satu pasangan koordinat x,y; sebagai contoh stasiun curah hujan, titik
ketinggian, observasi lapangan, titik-titik sampel, dan lain lain.
• Garis (line/segment): merepresentasikan obyek yang memiliki dimensi
panjang namun tidak mempunyai dimensi area, misalnya jaringan jalan,
pola aliran, garis kontur dan lain-lain.
• Poligon: merepresentasikan fitur spasial yang memiliki area; sebagai
contoh adalah unit administrasi, unit tanah, zone penggunaan lahan dan
lain sebagainya.
4
2. Pembuatan Data Vektor
a. Digitasi
b. Pengukuran dengan alat ukur tanah (Theodolit, alat ukur sederhana dan
lain-lain)
c. Pengukuran dengan GPS
Dalam materi pembuatan data vector saat ini digunakan aplikasi Quantum
GIS versi 3.10 a coruna. Saat pembuatan modul ini telah dirilis Quantum GIS
versi 3.12. Bucuresti namun masih dalam tahapan richest on features. Secara
umum tampilan v 3.10 dan v 3.12 dalam materi pengolahan data vektor tidak
berubah. Tahapan pembuatan data vektor adalah sebagai berikut :
a. Pada menu QGIS pilih Layer > Create Layer > New Shapefile Layer..
5
1. Pilih File Name klik ,
arahkan ke tempat penyimpanan
dan beri nama
2. Pada Geometry type, pilih tipe
feature yang akan dibuat,
point/line/polygon
Setelah klik Ok, data vektor yang dibuat akan muncul pada panel layers,
namun belum berisikan data geometri, untuk membuatnya lakukan proses
editing dengan digitasi.
Pada data vektor garis, tampilan digitizing toolbar akan berubah menjadi
seperti berikut :
Setelah menekan toggle Editing , klik ikon Add Feature (ikon ini
berbeda bergantung pada tipe data vector yang dibuat, ikon Add Feature
untuk point , ikon Add Feature untuk polygon , dan ikon Add
7
secara terus menerus dan klik kanan mouse untuk mengakhiri garis. Untuk
mendigit poligon klik kiri mouse mengikuti bentuk polygon dan klik kanan
mouse untuk mengakhiri digitasi poligon. Saat mengakhiri digitasi akan
muncul kotak dialog pengisian atribut, kita dapat mengisi atribut sesuai
keinginan atau bisa juga mengisi nanti dengan membiarkan kosong terlebih
dahulu, untuk menunda pengisian atribut klik Ok.
Berikut contoh digitasi titik dengan data raster sebagai peta dasar digitasi.
Klik toggle Editing , kemudian Klik Add Feature Point . Buat titik-
titik sesuai peta dasar (base map) atau tujuan pembuatan data vektor titik.
Setiap melakukan klik akan muncul konfirmasi pengisian atribut.
8
Gambar 9. Contoh Tampilan Pengisian Data Atribut
untuk menyimpan hasil digitasi klik ikon Save , dengan klik save
menandakan masih dalam posisi editing atau masih dapat membuat titik
berikutnya atau editing atribut. Untuk mengakhiri kegiatan digitasi klik
Gambar 10. Contoh Tampilan Pengambilan Project Locus GIS dari Ponsel pada
Perangkat Komputer
9
Untuk menampilkan project pada Quantum GIS, buka Quantum GIS pilih ikon
atau toolbar Open Data Source Manager…, pilih Vector. Pada Source,
Vector Dataset (s) klik ikon browse arahkan ke folder tempat project
disimpan.
b
Gambar 11. a dan b Pemanggilan data Project dari Locus GIS pada Quantum GIS
10
Klik Open dan Klik Add, muncul tampilan untuk memilih data vektor yang
telah dibuat, klik Select All untuk memilih seluruh data vektor yang telah
dibuat pada Locus GIS.
Gambar 12. Tampilan Pemilihan Data Vektor yang Telah Dibuat di Locus GIS
Klik Close pada jendela Data Source Manager, pada canvas Quantum GIS
muncul tampilan data hasil pengukuran.
Gambar 13. Contoh Tampilan Data Hasil Pengukuran dengan Locus GIS
11
Data hasil pengukuran dengan menggunakan Locus GIS dapat diubah
menjadi data vektor dengan menggunakan toolbox. Untuk menampilkan
toolbox pada quantum GIS, pada menu Processing | Toolbox
12
Gambar 16. Jendela Toolbox Multipart to Singlepart
Pada input layer pilih data yang akan disimpan dalam bentuk data vektor
(shapefile). Pada Single parts Klik Pilih Save to File… untuk memberi
nama data vektor dan mengarahkan pada folder penyimpanan.
13
Klik Save kemudian klik Run pada jendela multipart to singlepart, dan klik
Close jika proses telah selesai. Dari data vektor titik dapat langsung dibuat
data vektor garis dengan menggunakan toolbox Points to Path yang terdapat
pada Vector Creation.
Gambar a
15
b
Gambar 21. a Data Vector Garis, b. Data Vektor Polygon Hasil Polygonize
4. Pengolahan Data Foto Pada Data Vektor Titik Dari Locus GIS
Selain data project hasil pengukuran pada Locus GIS, terdapat pula data foto
yang diambil saat pengambilan data titik dilapangan. Data Foto terdapat pada
folder attachment yang terdapat pada folder project di Locus GIS (lihat
Gambar 10). Pindahkan folder attachment tersebut pada perangkat komputer.
Data foto dapat ditampilkan dengan menggunakan plugin Import Photo yang
terdapat di Quantum GIS. Suatu proses memberikan identitas geografis
metadata untuk berbagai media video, gambar atau foto maupun website
disebut dengan geotagging.
Pada quantum GIS plugin import photo tampil pada deretan toolbar dengan
16
Gambar 22. Tampilan plugin ImportPhoto
Pada input folder location, klik browse arahkan pada folder tempat foto hasil
pengukuran lapangan. Pada output file location, pilih atau siapkan folder untuk
hasil geotagging, beri nama file hasil geotagging. Data yang dihasilkan adalah
data dengan format shapefile atau data vektor dengan tipe titik. Pada load
style dapat dikosongkan. Klik Ok. Panggil data hasil import photo melalui add
vector layer. Muncul tampilan
B. Latihan
sesuai nama data vektor. Untuk CRS pilih WGS 84 / UTM Zona
50 untuk bahan praktik yang diberikan.
d. Lakukan proses digitasi untuk lokasi Balai Diklat Lingkungan Hidup
Add Feature (ikon Add Feature untuk point , ikon Add Feature
Gambar 25. Contoh Data Vektor Hasil Latihan dan Data Atribut yang Akan
diinput
19
e. Setelah selesai proses digitasi klik save dan akhiri proses editing
C. Rangkuman
Model data vektor adalah data yang dapat menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kurva dan
polygon beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001). Secara garis besar, data
vektor terbagi dalam tiga kelompok, yaitu:
• Titik (point): merepresentasikan obyek spasial dalam satu pasangan
koordinat x,y; sebagai contoh stasiun curah hujan, titik ketinggian, observasi
lapangan, titik-titik sampel, dan lain lain.
• Garis (line/segment): merepresentasikan obyek yang memiliki dimensi
panjang namun tidak mempunyai dimensi area, misalnya jaringan jalan,
pola aliran, garis kontur dan lain-lain.
• Poligon: merepresentasikan fitur spasial yang memiliki area; sebagai
contoh adalah unit administrasi, unit tanah, zone penggunaan lahan dan
lain sebagainya.
Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Hasil Belajar materi pokok
I yang terdapat dalam bagian akhir modul. Hitunglah jawaban Anda dengan
benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pokok I.
21
RUMUS :
22
BAB III
MATERI POKOK II : GEOPROCESSING
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat melakukan
geoprocessing
A. Uraian Materi
1. Pengertian Geoprocessing
2. Tools Geoprocessing
24
2. Clip
25
4. Dissolve
26
6. Symetrical Difference
Union hampir mirip seperti intersect namun tidak terjadi pemotongan fitur
yang bertampalan, melainkan menggabungkan semua input beserta
atribut tabelnya. Sebagai contoh terdapat 3 data vektor (1) Area
pertambangan, (2) Area ijin usaha pemanfaatan hutan dan (3) Area ijin
perkebunan. Union dapat menghasilkan data vektor baru yang berisi
seluruh fitur dan seluruh atribut ketiga data.
27
B. Latihan
C. Rangkuman
28
2. Clip
Clip bertujuan untuk memotong data vektor (titik/garis/poligon) yang
bertampalan dengan menggunakan data vektor (poligon) yang lain, tanpa
adanya pemindahan atribut.
3. Difference
Difference bertujuan untuk menghasilkan areal input yang tidak
bertampalan dengan erase feature.
4. Dissolve
Dissolve bertujuan menggabungkan record/fitur yang memiliki kesamaan
atribut.
5. Intersection
Intersect bertujuan menghasilkan areal yang bertampalan antara
beberapa data vektor input, dengan menyertakan seluruh data atribut
data vektor input.
6. Symmetrical Difference
Symetrical difference bertujuan untuk menghasilkan areal yang tidak
bertampalan antara 2 data vektor input.
7. Union
Union hampir mirip seperti intersect namun tidak terjadi pemotongan fitur
yang bertampalan, melainkan menggabungkan semua input beserta
atribut tabelnya.
E. Umpan Balik
Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Hasil Belajar materi pokok
II yang terdapat dalam bagian akhir modul. Hitunglah jawaban Anda dengan
benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pokok II.
RUMUS :
31
BAB IV
MATERI POKOK III : PERHITUNGAN LUAS POLIGON
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat menghitung
luas poligon
A. Uraian Materi
Luas adalah salah satu jenis besaran yang dimiliki oleh data vektor poligon.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka dan mempunyai satuan, misalnya panjang, luas, volume dan lain
sebagainya. Perhitungan luas areal poligon di Quantum GIS dilakukan
berdasarkan sistem koordinat yang dimiliki data vektor. Apabila data vektor
memiliki memiliki sistem koordinat geografis (derajat lintang dan bujur) maka
satuan luas yang akan dihitung dalam satuan derajat. Untuk menghitung luas
pastikan data vektor memiliki sistem koordinat proyeksi UTM agar memiliki
satuan meter. Pengaturan sistem koordinat (CRS) telah dilakukan saat
membuat data vektor. Untuk melihat sistem koordinat pada suatu data
vektor, dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada layer/data vektor pilih
properties. Pada Layer Properties pilih Information.
Jika suatu data vektor masih dalam sistem koordinat geografis, maka
sebaiknya diubah menjadi sistem koordinat proyeksi UTM agar memiliki
satuan meter. Untuk mengubah sistem koordinat data vektor gunakan toolbar
reproject layer pada toolbox. Pilih Vector General | Reproject Layer
Tampilan Reproject Layer
Reproject Layer akan menghasilkan data vektor
baru dengan koordinat sistem yang diinginkan.
Sebagai contoh data vektor poligon yang
sebelumnya memiliki sistem koordinat proyeksi
UTM Zona 50S akan direproject layer sehingga
menghasilkan data vektor baru dengan sistem
koordinat geografis.
Gambar 36. Pemilihan Toolbox Reproject Layer Pada Toolbox Vektor General
33
1. Pada input layer pilih data vektor
yang akan dibuat dengan sistem
proyeksi baru.
3. Menghitung Luas
Mengitung luas dilakukan pada atribut tabel suatu data vektor. Data luas
hanya dapat diperoleh dari data vektor tipe polygon. Untuk data vektor garis
dapat memperoleh informasi panjang garis, sedangkan untuk data vekrot tipe
titik dapat memperoleh informasi koordinat x dan y sebagaimana telah
diuraikan pada bab II. Untuk membuka atribut tabel suatu data vektor
36
Gambar 44. Penggunaan Plugins Calculate Geometry
37
Pada property pilih Area untuk mencari luas, dan perimeter untuk
menghitung keliling. Pada Coordinate Reference System dapat memilih
sistem koordinat layer (Use coordinate reference system of the layer) atau
halaman canvas (Use the following coordinate reference system). Penting
untuk diingat sistem koordinat yang dipilih untuk mendapatkan satuan
meter adalah sistem koordinat proyeksi (di Indonesia biasa menggunakan
UTM). Pada Field pilih kolom yang akan digunakan untuk menyimpan
hasil luas, dan pada units pilih satuan luas yang diinginkan. Klik Ok dan
pada tabel akan muncul hasil dari perhitungan luas.
38
Gambar 47. Tampilan Open Field Calculator
39
Gambar 48. Tampilan Open Field Calculator Untuk Menghitung Luas
Dengan Field yang Sudah dibuat
40
c. Membuat dan mengitung luas dengan Open Field Calculator
Pada Open Field Calculator, menghitung luas dapat dilakukan dengan
langsung membuat field/kolom. Pada jendela Open field calculator, tanda
centang tetap pada create a new field, beri nama kolom pada output field
name, pilih type data. Langkah selanjutnya seperti telah dijelaskan
sebelumnya.
Selain luas, untuk data vektor polygon dapat juga memperoleh besaran
keliling dengan memilih $perimeter pada Geometry. Satuan default yang
diberikan adalah meter. Untuk data vektor garis fungsi $length pada
Geometry untuk memperoleh besaran panjang. Sedangkan untuk data
41
vektor titik fungsi $x pada Geometry dan fungsi $y dapat digunakan untuk
memperoleh nilai koordinat x dan koordinat y.
B. Latihan
Untuk membantu Anda memahami uraian informasi tentang materi pokok III
yaitu Perhitungan Luas, lakukanlah langkah berikut. Perangkat lunak yang
digunakan pada materi ini adalah Quantum GIS versi 3.10 a coruna.
1. Materi Latihan
Materi latihan diutamakan pada cara menghitung besaran seperti luas,
panjang dan keliling pada data vektor.
2. Tujuan
Melatih peserta untuk dapat menghitung luas
3. Tahapan kegiatan
a. Buka program Quatum GIS 3.10
b. Panggil data vektor titik, garis dan polygon yang telah dibuat pada
latihan Bab II
c. Hitunglah luas dan keliling untuk data vektor polygon yang telah
dibuat.
d. Hitunglah Panjang untuk data vektor garis yang telah dibuat.
e. Temukan koordinat x dan koordinat y pada data vektor titik yang telah
dibuat.
f. Lakukanlah proses dengan menggunakan plugin Calculate Geometry
atau menggunakan tool Open Field Calculator.
C. Rangkuman
Luas merupakan salah satu besaran yang dapat diperoleh dari data vektor
poligon. Untuk data vektor garis dapat diketahui besaran panjang,
sedangkan untuk data vektor titik dapat diketahui nilai koordinat. Perhitungan
42
luas lebih mudah diukur dengan satuan meter, maka dilakukan pengaturan
sistem koordinat data vektor menggunakan sistem koordinat proyeksi. Di
Indonesia sistem proyeksi yang biasa digunakan adalah UTM. Menghitung
luas dilakukan pada atribut tabel data vektor menggunakan toolbar Open
field calculator dengan fungsi geometry $area.
Untuk membantu memahami uraian materi pokok III yakni Perhitungan Luas,
jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
benar.
1. Sistem koordinat yang digunakan untuk mengitung besaran seperti luas,
panjang atau keliling dalam satuan meter adalah
a. Geografis
b. Proyeksi UTM
c. Datum WGS 1984
d. Polar
2. Besaran yang dapat diketahui dari suatu data vektor poligon adalah
a. Luas
b. Panjang
c. Koordinat
d. Volume
3. Besaran yang dapat diketahui dari suatu data vektor garis adalah
a. Luas
b. Panjang
c. Koordinat
d. Volume
4. Sedangkan untuk data vektor tipe titik besaran yang dapat diketahui
adalah
a. Luas
43
b. Panjang
c. Koordinat
d. Volume
E. Umpan Balik
Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Hasil Belajar materi pokok
III yang terdapat dalam bagian akhir modul. Hitunglah jawaban Anda dengan
benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pokok III.
RUMUS :
44
BAB V
MATERI POKOK IV : LABEL
Indikator keberhasilan:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat melakukan
pelabelan
A. Uraian Materi
tekan ikon Layer Labelling Options, yang terdapat pada label toolbar
yang terdapat diantara deretan toolbar.
Saat menekan layer labelling options akan muncul tampilan Layer Styling
45
Pilih data vektor yang akan dimunculkan labelnya dengan menekan tanda
46
Gambar 54. Menu Pada Label Layering Options
a. Text tab
f. Placement tab
48
2. Label Menggunakan Ekspresi
B. Latihan
49
2. Tujuan
Melatih peserta untuk dapat menghitung luas
3. Tahapan kegiatan
a. Buka program Quatum GIS 3.10
b. Panggil data vektor titik, garis dan polygon yang telah dibuat
c. Tampilkan label keterangan yang telah dibuat pada data vektor titik,
garis dan poligon dengan menggunakan toolbar Label Layering
Options
51
e. Tuliskan ekspresi sebagai berikut
C. Rangkuman
Label dalam data vektor adalah data atribut yang akan ditampilkan pada
peta. Label berfungsi untuk memberikan keterangan atau informasi yang
akan disampaikan oleh pembuat/penggambar peta. Untuk memunculkan
52
label toolbar yang digunakan adalah Layer Labelling Options yang terdapat
pada deretan toolbar pada Quantum GIS. Dengan memilih salah satu
field/kolom pada atribut tabel, informasi yang terdapat pada field/kolom
tersebut akan muncul pada peta. Pelabelan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan jendela ekspresi dengan penggunaan rumus atau bahasa
dalam program yang digunakan.
53
D. Umpan Balik
Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Hasil Belajar materi pokok
IV yang terdapat dalam bagian akhir modul. Hitunglah jawaban Anda dengan
benar, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi pokok IV.
RUMUS :
54
BAB V
PENUTUP
Anda telah mempelajari modul mata pelatihan Pengolahan Data Vektor. Setelah
Anda membaca uraian materi, mengerjakan latihan serta praktik pengolahan
data vector di modul mata pelatihan ini, silahkan Anda pikirkan kembali apakah
kompetensi dasar dan indikator keberhasilan dari mata pelatihan ini telah Anda
capai atau belum. Jika belum, Anda tidak perlu berkecil hati, silahkan Anda
pelajari kembali bab-bab yang terdapat pada modul ini terutama bagian-bagian
yang indikator keberhasilannya belum tercapai. Selain itu Anda juga dianjurkan
untuk mempelajari sumber bacaan lain serta terus berlatih dalam praktik
pengolahan data vektor.
55
KUNCI JAWABAN
56
b. Kontur
c. Penggunaan lahan
d. Foto Udara
57
a. Untuk memotong data vektor yang bertampalan dengan
menggunakan data vektor yang lain, tanpa ada atribut yang
berpindah
b. Untuk memotong data vektor yang bertampalan dengan
menggunakan data vektor yang lain disertai atribut yang
berpindah
c. Untuk menghasilkan data vektor baru disekeliling data vektor
yang dianalisa berdasarkan jarak yang ditentukan
d. Untuk menggabungkan record/fitur yang memiliki kesamaan
atribut
4. Sedangkan tujuan dilakukan proses geoprocessing clip adalah?
a. Untuk memotong data vektor yang bertampalan dengan
menggunakan data vektor yang lain, tanpa ada atribut yang
berpindah
b. Untuk memotong data vektor yang bertampalan dengan
menggunakan data vektor yang lain disertai atribut yang
berpindah
c. Untuk menghasilkan data vektor baru disekeliling data vektor
yang dianalisa berdasarkan jarak yang ditentukan
d. Untuk menggabungkan record/fitur yang memiliki kesamaan
atribut
59
3. Dalam pemberian label menggunakan ekspresi, perintah untuk
menambahkan label adalah dengan memberikan tanda
a. ||
b. '\n'
c. *
d. +
60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
61