Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM I

KARTOGRAFI I
“INPUT DATA DAN PENYEKALAAN”

Tanggal Penyerahan : 15 Maret 2018


Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa/NRP : 1. Ofelia Do R. 23-2015-022
2. Galih Ligar B. 23-2017-062
3. Rifki M. S. N.
23-2017-064
4. M. Taufik W.
23-2017-068

Kelas/Kelompok : C / Kelompok II (dua)

Nama Dosen : Agoes S. Soedomo, Ir., M. T.

Nama Assisten :
1. Nadila Dwiyanti 23-2015-052
2. Ikhsan Ramdhani 23-2015-078

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
Laporan Praktikum Kartografi I

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................ i
DAFTAR GAMBAR........................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum.......................................... 1
1.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum......................... 1
BAB II DASAR TEORI...................................................... 2
2.1 Skala............................................................................. 2
2.2 Tujuan Penyekalaan......................................................... 3
2.3 Format Data ArcGIS........................................................ 4
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM....................... 10
3.1 Langkah Input Data......................................................... 10
BAB IV HASIL DAN ANALISIS...................................... 35
4.1 Hasil............................................................................. 35
4.2 Analisis......................................................................... 35
BAB V KESIMPULAN...................................................... 36
5.1 Kesimpulan.................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 37

Kelompok II i
Laporan Praktikum Kartografi I

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1 Membuka data layout............................................. 10
Gambar 3.1.2 Mengaktifkan frame ISI PETA................................. 10
Gambar 3.1.3 Menambahkan data................................................ 11
Gambar 3.1.4 Menklik dua kali BatasWilayah_25K........................ 11
Gambar 3.1.5 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno,,,,,,,,,,, 11
Gambar 3.1.6 Mengganti skala layer ISI PETA.............................. 12
Gambar 3.1.7 Menambahkan data kembali..................................... 12
Gambar 3.1.8 Memasukkan data INDEKSAR_25K......................... 12
Gambar 3.1.9 Memasukkan data laut............................................ 13
Gambar 3.1.10 Menklik Add Data,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 13
Gambar 3.1.11 Menklik dua kali Hidrografi_25K............................ 13
Gambar 3.1.12 Memasukkan data SUNGAI_AR_25K..................... 14
Gambar 3.1.13 Melakukan Add Data kembali................................ 14
Gambar 3.1.14 Memasukkan data SUNGAI_LN_25K..................... 14
Gambar 3.1.15 Menklik Add Data kembali.................................... 15
Gambar 3.1.16 Menklik dua kali Hipsografi_25K........................... 15
Gambar 3.1.17 Memasukkan data KONTUR_LN_25K.................... 15
Gambar 3.1.18 Menklik Add Data kembali.................................... 16
Gambar 3.1.19 Menambahkan data KONTUR_LN_25Kanno........... 16
Gambar 3.1.20 Menklik Add Data kembali.................................... 16
Gambar 3.1.21 Menambahkan data SPOTHEIGHT_PT_25K............ 17
Gambar 3.1.22 Menklik Add Data kembali.................................... 17
Gambar 3.1.23 Menklik dua kali Toponimi_25K............................ 17
Gambar 3.1.24 Menambahkan data TOPONIMI_PT........................ 18
Gambar 3.1.25 Menklik Add Data kembali.................................... 18
Gambar 3.1.26 Menklik dua kali Vegetasi_25K.............................. 18

Kelompok II ii
Laporan Praktikum Kartografi I

Gambar 3.1.27 Menambahkan data PENUTUPLAHANAOI_AR_25K. 19


Gambar 3.1.28 Menklik Add Data kembali.................................... 19
Gambar 3.1.29 Menklik dua kali Transportasi_25K......................... 19
Gambar 3.1.30 Menambahkan data JALAN_LN_25K..................... 20
Gambar 3.1.31 Menambahkan data kembali................................... 20
Gambar 3.1.32 Menambahkan data JALAN_AR_25K..................... 20
Gambar 3.1.33 Menklik Add Data kembali.................................... 21
Gambar 3.1.34 Menklik dua kali LingkunganTerbangun_25K........... 21
Gambar 3.1.35 Menambahkan data BANGUNAN_AR_25K............. 21
Gambar 3.1.36 Mengaktifkan frame UTM BOTTOM...................... 22
Gambar 3.1.37 Menambahkan data............................................... 22
Gambar 3.1.38 Menklik dua kali BatasWilayah_25K....................... 22
Gambar 3.1.39 Menambahkan data INDEKSAR_25K..................... 23
Gambar 3.1.40 Mengaktifkan frame UTM RIGHT.......................... 23
Gambar 3.1.41 Menklik Add Data kembali.................................... 23
Gambar 3.1.42 Menambahkan data INDEKSAR_25K..................... 24
Gambar 3.1.43 Mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA...... 24
Gambar 3.1.44 Menambahkan data laut......................................... 24
Gambar 3.1.45 Mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI............... 25
Gambar 3.1.46 Menambahkan data kembali................................... 25
Gambar 3.1.47 Menambahkan data INDEKSAR_25K..................... 25
Gambar 3.1.48 Menambahkan data kembali................................... 26
Gambar 3.1.49 Menambahkan data laut......................................... 26
Gambar 3.1.50 Menambahkan data kembali................................... 26
Gambar 3.1.51 Menambahkan data hillshade................................. 27
Gambar 3.1.52 Mengaktifkan frame PEMBAGIAN ADMINISTRASI. 27
Gambar 3.1.53 Menambahkan data kembali................................... 27

Kelompok II iii
Laporan Praktikum Kartografi I

Gambar 3.1.54 Menklik dua kali BatasWilayah_25K...................... 28


Gambar 3.1.55 Menambahkan data ADMINISTRASIKABU_AR_25K. 28
Gambar 3.1.56 Menambahkan data kembali................................... 28
Gamabr 3.1.57 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno........ 29
Gambar 3.1.58 Menambahkan data kembali................................... 29
Gambar 3.1.59 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno2...... 29
Gambar 3.1.60 Menambahkan data kembali................................... 30
Gambar 3.1.61 Menambahkan data INDEKSAR_25K..................... 30
Gambar 3.1.62 Menambahkan data kembali................................... 30
Gambar 3.1.63 Menambahkan data ADMINISTRASI_AR_25K....... 31
Gambar 3.1.64 Menambahkan data kembali................................... 31
Gambar 3.1.65 Menambahkan data ADMINISTRASI_LN_25K........ 31
Gambar 3.1.66 Menambahkan data kembali................................... 32
Gambar 3.1.67 Menambahkan data laut......................................... 32
Gambar 3.1.68 Skala yang dipakai................................................ 32
Gambar 3.1.69 Mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI............... 33
Gambar 3.1.70 Skala yang dipakai................................................ 33
Gambar 3.1.71 Mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA...... 33
Gambar 3.1.72 Skala yang dipakai................................................ 34
Gambar 4.1.1 Hasil.................................................................... 35

Kelompok II iv
Laporan Praktikum Kartografi I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikum mengetahui
bagaimana menginput data penyekalaan di ArcGIS dengan baik dan benar.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui
cara – cara menginput data dan penyekalaan di ArcGIS dengan baik dan
benar.
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari : Kamis, 15 Maret 2018
Pukul : 07:00 – selesai
Tempat : Laboratorium Sistem Informasi Spasial, Gedung 18,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Nasional, Bandung.

Kelompok II 1
Laporan Praktikum Kartografi I

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Skala
Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai
objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Terdapat
empat jenis skala yang dapat digunakan untuk mengukur atribut, yaitu: skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio.
a. Skala Nominal
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan
untuk objek atau kelas objek untuk tujuan identifikasi. Nomor jaminan
social seseorang, nomor punggung pemain sepakbola, loker, dan lain-lain
adalah suatu skala nominal. Demikian juga, jika dalam suatu penelitian
tertentu pria diberikan kode 1 dan wanita mendapat kode 2, untuk
mengetahui jenis kelamin seseorang adalah melihat apakah orang ini
berkode 1 atau 2. Angka-angka tersebut tidak mewakili hal lain kecuali
jenis kelamin seseorang. Wanita, meskipun mendapat angka yang lebih
tinggi, tidak berarti “lebih baik” dibanding pria, atau “lebih banyak” dari
pria. Kita boleh saja membalik prosedur pemberian kode sehingga wanita
berkode 1 dan pria berkode 2.
b. Skala Ordinal
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan
terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini angka 2 lebih besar
dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1. Angka 1, 2, 3, adalah
berurut, dan semakin besar angkanya semakin besar propertinya. Contoh,
angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3
untuk tahun ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa
memakai angka 10 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 20 untuk
tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30 untuk mahasiswa senior. Cara
kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing mahasiswa
dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu
kuliah.

Kelompok II 2
Laporan Praktikum Kartografi I

c. Skala Interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang
dikenakan memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih
antara angka-angka. Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2
dan 3, selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2.
Contoh adalah skala temperature, JHON HENDRI – RISET
PEMASARAN – UNIVERSITAS GUNADARMA ‐ 2009 Page 2
misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan
temperature yang tinggi adalah 80o F. Disini kta tidak dapat mengatakan
bahwa temperature yang tinggi dua kali lebih panas dibandingkan
temperature yang rendah karena jika skala Fahrenheit menjadi skala
Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature yang rendah
adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
d. Skala Rasio

Merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki nol alamiah


atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita membandingkan
magnitude angka-angka absolute. Tinggi dan berat adalah dua contoh
nyata disini. Seseorang yang memiliki berat 100 kg boleh dikatakan dua
kali lebih berat dibandingkan seseorang yang memiliki berat 50 kg, dan
seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga kali lebih berat dibandingkan
seseorang yang beratnya 50 kg. Dalam skala ratio nol memiliki makna
empiris absolute yaitu tidak satu pun dari property yang diukur benar-bnar
eksis.
2.2 Tujuan Penyekalaan
Dalam penelitian sosial, skala interval lebih sering digunakan
untuk mengukur gejala/fenomena sosial. Skala yang sering digunakan bila
digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio.
Hal ini akan tergantung pada bidang yang akan diukur. Berbagai skala
yang sering digunakan untuk mengukur sikap adalah sebagai berikut:
a. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Kelompok II 3
Laporan Praktikum Kartografi I

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik


oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,
yang dapat berupa kata-kata antara lain:
 Sangat setuju  Selalu
 Setuju  Sering
 Ragu-ragu  Kadang – kadang
 Tidak setuju  Tidak pernah
 Sangat tidak setuju

 Sangat positif  Sangat baik


 Positif  Baik
 Negatif  Tidak baik
 Sangat negatif  Sangat tidak baik

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut


dapat diberi skor. Instrument penelitian yang menggunakan skala
Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda.
Data yang diperoleh dari skala likert adalah data interval.
b. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang
tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-
negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval
atau rasio dikotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert
terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat
tidak setuju”, maka dalam skala Guttman hanya ada dua imterval yaitu
“setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman

Kelompok II 4
Laporan Praktikum Kartografi I

dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu


permasalahan yang dipertanyakan.
c. Rating Scale
Rating Scale merupakan data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden
menjawab, sennag atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah
atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif.dalam skala model
rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban
kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban
kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih
fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan,
kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain.
Yang penting bagi penyusun instrument dengan rating scale
adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada
alternatif jawaban pada setiap item instrument. Orang tertentu memilih
jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama
maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan
angka 2.
d. Semantic deferential
Skala pengukuran yang berbentuk semantic diferensial
dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur
sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya”
terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat
negatif”terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang
diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
2.3 Format Data ArcGIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang
berdasar pada data keruangan dan merepresentasikan obyek di bumi.
Dalam SIG sendiri teknologi informasi merupakan perangkat yang

Kelompok II 5
Laporan Praktikum Kartografi I

membantu dalam menyimpan datas, memproses data, menganalisa data,


mengelola data dan menyajikan informasi. SIG merupakan sistem yang
terkomputerisasi yang menolong dalam me-maintain data tentang
lingkungan dalam bidang geografis (De Bay, 2002). SIG selalu memiliki
relasi dengan disiplin keilmuan Geografi, hal tersebut memiliki hubungan
dengan disiplin yang berkenaan dengan yang ada di permukaan bumi,
termasuk didalamnya adalah perencanaan dan arsitektur wilayah (Longley,
2001).
Data dalam SIG terdiri atas dua komponen yaitu data spasial yang
berhubungan dengan geometri bentuk keruangan dan data attribute yang
memberikan informasi tentang bentuk keruangannya (Chang, 2002).
Menurut pendapat Peter A. Burrough (1998), SIG adalah sekumpulan
fungsi-fungsi terorganisasi yang menyediakan tenaga-tenaga prfesional
yang berpengalaman untuk keperluan penyimpanan, retrieval, manipulasi
dan penayangan hasil yang didasarkan atas data berbasis geografis.
Aronoff (1989) menyatakan bahwa SIG adalah sekumpulan komponen
yang dilakukan secara manual atau berbasis computer yang merupakan
prosedur-prosedur yang digunakan untuk keperluan store dan
pemanipulasian data bereferensi geografis. Menurut pendapat tersebut
dapat dipahami bahwa, isi aktifitas pada bidang SIG merupakan integrasi
dari beragam bidang keilmuan yang didasarkan pada peruntukan aktifitas
SIG tersebut dilakukan. Implementasi dari pelaksanaan kegiatan tersebut
tidak selalu mengacu pada penyertaan komputer sebagai salah satu elemen
pada sistem informasi.
a. Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas
representasi obyek di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan
peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang
berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan
buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di
peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi. Sesuai dengan
perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang

Kelompok II 6
Laporan Praktikum Kartografi I

ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek


diatas muka bumi (diudara) dan dibawah permukaan bumi. Data
spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vektor dan raster. Model data
vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon
beserta atribut-atributnya. Model data Raster menampilkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau
piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data
spasial ini menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
b. Data Vektor
Model data vektor adalah yang dapat menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan
titik-titik, garis atau kirva dan polygon beserta atribut-atributnya
(Prahasta, 2001). Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di
dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat
kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam model data spasial vektor, garis-
garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang dihubungkan (Prahasta, 2001). Poligon akan terbentuk
penuh jika titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat
yang sama dengan titik awal. Sedangkan bentuk poligon disimpan
sebagai suatu kumpulan list yang saling terkait secara dinamis dengan
menggunakan pointer/titik.
c. Data Raster
Obyek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks
atau sel-sel grid yang homogen. Model data Raster menampilkan,
menempatkan dan menyimpan dataspasial dengan menggunakan
struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta,
2001). Tingkat ketelitian model data raster sangat bergantung pada
resolusi atau ukuran pikselnya terhadap obyek di permukaan bumi.
Entity spasial raster disimpan di dalam layers yang secara
fungsionalitas di relasikan dengan unsur – unsur petanya (Prahasta,
2001).

Kelompok II 7
Laporan Praktikum Kartografi I

Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen


tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai
digital number (DN) (De Bay, 2000). Meninjau struktur model data
raster identik dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks
atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y)
(Prahasta, 2001).
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh
ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan
kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang
berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Software
ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama Dari
ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis desktop merupakan
software GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas
tiga komponen yaitu : ArcView(komponen yang focus ke penggunaan
data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih
fokus ke arah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam
menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi
geoprosesing). Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada
publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0
(ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi dan
peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya
yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2
(terutama untuk tampilannya). Bagi yang sudah terbiasa dengan kedua
software tersebut, maka sedikit lebih mudah untuk bermigrasi ke
ArcGIS. Setelah itu berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan si
ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1,
9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan sekarang sudah ada
ArcGIS 10.
ArcMap adalah bagian dari apilaksi ArcGis untuk
menampilkan data spasial dan melakukan operasi-operasi reporting
query,edit,komposisi dan menampilkan peta. Sebagian produk yang

Kelompok II 8
Laporan Praktikum Kartografi I

dihasilkan hanya visual,sehingga pengguna akan banyak menggunakan


ArcMap dibandingkan dengan aplikasi ArcGis lainnya.
Bagian-bagian dari ArcMap terdiri dari : Menu yaitu
sekumpulan perintah berbasis teks/kata untuk melakukan tugas-tugas
tertentu. Table of content : memuat layer-layer yang digunakan dalam
suatu project. Dalam table of content berisi berbagai macam format
data (shapefile,geodatabase,table dbf,txt,image dll). Toolbar :
sekumpulan perintah berbasis teks/tombol/ikon untuk melakukan
tugas-tugas tertentu. Tools dikelompokkan dalam group-group tertentu
misalnya standard,tools , layout, labeling, effect dsb. Catalog window :
digunakan untuk mengatur dan mengelola file data spasial dan
geodatabase, data tabular, peta, layer file dll, yang biasa digunakan
dalam ArcGis. ArcMap menampilkan dapat menampilakan sebuah peta
dalam 2 pandangan yaitu : Data view, data frame aktif ditampilkan
sebagai jendela geografis dimana layer-layer peta akan ditampilkan.
Data view menyembunyikan semua elemen peta pada posisi letak,
seperti judul, arah utara, skala bar, dan memungkinkan kita sebagai
pengguna untuk lebih fokus pada data dalam satu frame ,seperti
mengedit dan menganalisa. Pada layout view kita dapat melihat map
proyek seperti halaman/kertas dengan sekumpulan beberapa elemen
peta (data frame,judul peta,skala,arah mata angin,dan legenda) yang
diatur dalam halaman. Layout view digunakan untuk menyusun layout
peta untuk mencetak atau export dalam bentuk TIFF atau JPG.
Bookmark adalah salah satu alat navigasi yang handal dalam Arcmap.
Bookmark berfungsi untuk menyimpan informasi tampilan zoom dan
pan pada suatu kondisi tertentu sehingga kita bisa dengan mudah
menampilkan zoom dan pan nya tersebut kembali.
ArcCatalog adalah salah satu program dalam aplikasi ArcGis
yang bisa digunakan antara lain untuk menelusuri/mencari data
(browsing), mengorganisasi (organize), membagi-bagikan
(distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu struktur
dalam ArcGis. arcCatalog menyediakan beberapa fungsi antara lain

Kelompok II 9
Laporan Praktikum Kartografi I

untuk menampilkan ,membuat dokumen dan mengatur data geografis


serta membuat geodatabase untuk menyimpan data spasial dan tabular.
ArcCatalog juga untuk mengatur data dalam jumlah besar yang
disimpan tersebar dalam folder data GIS. Tampilan data dalam
ArcCatalog sangat membantu pengguna untuk mencari secara cepat
data yang dibutuhkan walaupun disimpan dalam sebuah
file,personal/file geodatabase dan ArcSDE geodatabase dalam jaringan
RDBMS (Relation Database Management System). Pengguna dapat
menggunakan ArcCatalog untuk mengatur atau mengelola folder dan
file-file data ketika membuat project database dalam computer.
Pengguna juga dapat membuat antara lain shapefile dan
geodatabase pada computer dan membuat atau mengimport feature
class dan table. Salah satu keunggulan ArcCatalog adalah tersediannya
metadata. Metadata adalah data yang menerangkan tentang data yang
dimaksud seperti informasi sumber data dan status data (apakah masih
dalam proses atau sudah finish).
Pengguna dapat melihat metadata dari suatu data dengan pilih
tab description.ArcCatalog akan sangat pengguna dalam mengelola
data spasial. Dibanding dengan menggunakan windows explorer
pengguna dapat lebih mudah mengganti nama,mengcopy,dan
menghapus shapefile. Sebuah shapefile terdiri dari format extensi
dengan tipe format berbeda (shp,,shx,dbf, dll) sehinnga jika ingin
mengubah shapefile juga harus merubah extensi nya. Didalam
ArcCatalog file file tersebut hanya di display berdasarkan temamenjadi
satu kesatuan data spasial,sehingga untuk merename,mengcopy,dan
menghapus cukup satu file saja.ArcGlobe adalah bagian dari arcgis 3D
analis.
Aplikasi ini umumnya dirancang untuk digunakan dengan
dataset yang sangat besar dan memungkinkan untuk mengelola
visualisasi data raster dan data fitur. ArcScene adalah penampil 3D
yang cocok untuk menghasilkan perspektif tampilan yang
memungkinkan pengguna untuk menavigasi dan berinteraksi dengan

Kelompok II 10
Laporan Praktikum Kartografi I

fitur 3D dan raster data. Berdasar pada OpenGL, ArcScene mendukung


simbologi 3D yang kompleks dan tekstur pemetaan serta permukaan
penciptaan dan tampilan data TIN.

Kelompok II 11
Laporan Praktikum Kartografi I

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Langkah Input Data dan Penyekalaan
1. Pertama kita buka data layout yang sudah kita buat kemarin.

Gambar 3.1.1 Membuka data layout.


2. Mengaftifkan frame ISI PETA dengan cara klik kanan pada mouse, lalu
pilih Activate.

Gambar 3.1.2 Mengaktifkan frame ISI PETA.

Kelompok II 12
Laporan Praktikum Kartografi I

3. Menambahkan data ke layer ISI PETA dengan cara klik kanan pada
mouse, lalu pilihlah Add Data.

Gambar 3.1.3 Menambahkan data.


4. Menklik dua kali objek yang ditandai digambar.

Gambar 3.1.4 Menklik dua kali BatasWilayah_25K.


5. Memilih data yang ingin dimasukan, setelah itu klik Add.

Gambar 3.1.5 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno.

Kelompok II 13
Laporan Praktikum Kartografi I

6. Mengganti skala layer ISI PETA menjadi 1:25000.

Gambar 3.1.6 Mengganti skala layer ISI PETA.


7. Menambahkan data ke layer ISI PETA lagi dengan cara klik kanan
pada mouse, lalu pilihlah Add Data.

Gambar 3.1.7 Menambahkan data kembali.


8. Memilih data yang ingin dimasukkan, lalu kliklah Add.

Gambar 3.1.8 Memasukkan data INDEKSAR_25K.

Kelompok II 14
Laporan Praktikum Kartografi I

9. Setelah itu, menambahkan data lagi ke layer ISI PETA.

Gambar 3.1.9 Memasukkan data laut.


10. Lalu, menambahkan data lagi, menklik Add Data.

Gambar 3.1.10 Menklik Add Data.


11. Menklik dua kali pada Hidrografi_25K.

Gambar 3.1.11 Menklik dua kali Hidrografi_25K.

Kelompok II 15
Laporan Praktikum Kartografi I

12. Memasukkan data yang dipilih seperti gambar dibawah, lalu klik Add.

Gambar 3.1.12 Memasukkan data SUNGAI_AR_25K.


13. Memasukkan data lagi dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.13 Melakukan Add Data kembali.


14. Memasukkan data yang dipilih seperti gambar dibawah, lalu menklik
Add.

Gambar 3.1.14 Memasukkan data SUNGAI_LN_25K.

Kelompok II 16
Laporan Praktikum Kartografi I

15. Memasukkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.15 Menklik Add Data kembali.


16. Menklik dua kali pada Hipsografi_25K.

Gambar 3.1.16 Menklik dua kali Hipsografi_25K.

17. Setelah itu, kita memasukkan data KONTUR_LN_25K.

Gambar 3.1.17 Memasukkan data KONTUR_LN_25K.

Kelompok II 17
Laporan Praktikum Kartografi I

18. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.18 Menklik Add Data kembali.


19. Menambahkan data yang sesuai, lalu klik Add.

Gambar 3.1.19 Menambahkan data KONTUR_LN_25Kanno.


20. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.20 Menklik Add Data kembali.

Kelompok II 18
Laporan Praktikum Kartografi I

21. Menambahkan data yang sesuai, lalu klik Add.

Gambar 3.1.21 Menambahkan data SPOTHEIGHT_PT_25K.


22. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.22 Menklik Add Data kembali.


23. Menklik dua kali pada Toponimi_25K.

Gambar 3.1.23 Menklik dua kali Toponimi_25K.

Kelompok II 19
Laporan Praktikum Kartografi I

24. Menambahkan data yang sesuai, lalu klik Add.

Gambar 3.1.24 Menambahkan data TOPONIMI_PT.


25. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.25 Menklik Add Data kembali.


26. Menklik dua kali pada Vegetasi_25K, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.26 Menklik dua kali Vegetasi_25K.

Kelompok II 20
Laporan Praktikum Kartografi I

27. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.27 Menambahkan data PENUTUPLAHANAOI_AR_25K.


28. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.28 Menklik Add Data kembali.


29. Menklik dua kali pada Transportasi_25K.

Gambar 3.1.29 Menklik dua kali Transportasi_25K.

Kelompok II 21
Laporan Praktikum Kartografi I

30. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.30 Menambahkan data JALAN_LN_25K


31. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.31 Menambahkan data kembali.


32. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.32 Menambahkan data JALAN_AR_25K.

Kelompok II 22
Laporan Praktikum Kartografi I

33. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.33 Menklik Add Data kembali.


34. Menklik dua kali pada LingkunganTerbangun_25K.

Gambar 3.1.34 Menklik dua kali LingkunganTerbangun_25K.


35. Menambahkan data yang sesuai, lau menklik Add.

Gambar 3.1.35 Menambahkan data BANGUNAN_AR_25K.

Kelompok II 23
Laporan Praktikum Kartografi I

36. Setelah itu, mengaktifkan frame UTM BOTTOM dengan cara menklik
kanan pada mouse lalu pilih Activate.

Gambar 3.1.36 Mengaktifkan frame UTM BOTTOM.


37. Setelah itu, menambahkan data dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.37 Menambahkan data.


38. Menklik dua kali pada BatasWilayah_25K.

Gambar 3.1.38 Menklik dua kali BatasWilayah_25K.

Kelompok II 24
Laporan Praktikum Kartografi I

39. Menambahkan data yang dipilih, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.39 Menambahkan data INDEKSAR_25K.


40. Lalu mengaktifkan frame UTM RIGHT dengan menklik kanan pada
mouse, lalu menklik Activate.

Gambar 3.1.40 Mengaktifkan frame UTM RIGHT.


41. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.41 Menklik Add Data kembali.

Kelompok II 25
Laporan Praktikum Kartografi I

42. Menambahkan data yang sesuai di gambar, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.42 Menambahkan data INDEKSAR_25K.


43. Selanjutnya, mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA dengan
cara menklik Activate.

Gambar 3.1.43 Mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA.


44. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklikAdd.

Gambar 3.1.44 Menambahkan data laut.

Kelompok II 26
Laporan Praktikum Kartografi I

45. Setelah itu, mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI dengan cara


menklik Actvate.

Gambar 3.1.45 Mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI.


46. Menambakan data dengan cara menklik Add Data.

Gambar 3.1.46 Menambahkan data kembali.


47. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.47 Menambahkan data INDEKSAR_25K.

Kelompok II 27
Laporan Praktikum Kartografi I

48. Menambahkan data kembali dengan cara menklik Add Data.

Gambar 3.1.48 Menambahkan data kembali.


49. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.49 Menambahkan data laut.


50. Menambahkan data kembali dengan cara menklik Add Data.

Gambar 3.1.50 Menambahkan data kembali.

Kelompok II 28
Laporan Praktikum Kartografi I

51. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.51 Menambahkan data hillshade.


52. Mengaktifkan frame PEMBAGIAN ADMINISTRASI dengan menklik
Activate.

Gambar 3.1.52 Mengaktifkan frame PEMBAGIAN ADMINISTRASI.


53. Menambahkan data kembali dengan cara menklik Add Data.

Gambar 3.1.53 Menambahkan data kembali.

Kelompok II 29
Laporan Praktikum Kartografi I

54. Menklik dua kali pada BatasWilayah_25K.

Gambar 3.1.54 Menklik dua kali BatasWilayah_25K.


55. Menambahkan data yang sesuai, lalu menklik Add.

Gambar 3.1.55 Menambahkan data ADMINISTRASIKABU_AR_25K.


56. Menambahkan data kembali dengan cara menklik Add Data.

Gambar 3.1.56 Menambahkan data kembali.

Kelompok II 30
Laporan Praktikum Kartografi I

57. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gamabr 3.1.57 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno.


58. Menambahkan data kembali dengan menklik Add Data.

Gambar 3.1.58 Menambahkan data kembali.


59. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.59 Menambahkan data Wilayah_AdministrasiAnno2.

Kelompok II 31
Laporan Praktikum Kartografi I

60. Melakukan penambahan data kembali.

Gambar 3.1.60 Menambahkan data kembali.


61. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.61 Menambahkan data INDEKSAR_25K.


62. Melakukan penambahan data kembali.

Gambar 3.1.62 Menambahkan data kembali.

Kelompok II 32
Laporan Praktikum Kartografi I

63. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.63 Menambahkan data ADMINISTRASI_AR_25K.


64. Melakukan penambahan data kembali,

Gambar 3.1.64 Menambahkan data kembali.


65. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.65 Menambahkan data ADMINISTRASI_LN_25K.

Kelompok II 33
Laporan Praktikum Kartografi I

66. Melakukan penambahan data kembali.

Gambar 3.1.66 Menambahkan data kembali.


67. Menambahkan data yang sesuai lalu menklik Add.

Gambar 3.1.67 Menambahkan data laut.


68. Mengisi skala pada PEMBAGIAN ADMINISTRASI.

Gambar 3.1.68 Skala yang dipakai.

Kelompok II 34
Laporan Praktikum Kartografi I

69. Mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI dengan menklik Activate.

Gambar 3.1.69 Mengaktifkan frame DIAGRAM LOKASI.


70. Mengisi skala pada frame DIAGRAM LOKASI.

Gambar 3.1.70 Skala yang dipakai.


71. Mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA dengan menklik
Activate.

Gambar 3.1.71 Mengaktifkan frame PETUNJUK LETAK PETA.

Kelompok II 35
Laporan Praktikum Kartografi I

72. Mengisi skala pada frame PETUNJUK LETAK PETA.

Gambar 3.1.72 Skala yang dipakai.

Kelompok II 36
Laporan Praktikum Kartografi I

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil

Gambar 4.1.1 Hasil


4.2 Analisis
Analisis dari Ofelia R.:
Analisis dari Galir Ligar Buana: menurut saya cukup mennyulitkan
apabila kita tidak tau bagaimana caranya melakukan kegiatan seperti
diatas.
Analisis dari Rifki Muhammad Salim Nur: kita harus paham
dengan apa yang kita input.
Analisis dari Muhammad Taufik Widayah: dari langkah – langkah
yang telah dilakukan diatas, kenapa gambar petanya lama sekali muncul?
Dikarenakan skala yang kita pakai cukup mendetail.

Kelompok II 37
Laporan Praktikum Kartografi I

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Ofelia Do R.:
Kesimpulan dari Galih Ligar Buana: dengan mengikuti kegiatan
ini, maka kita tau apa yang menjadi kesulitan buat kitanya.
Kesimpulan dari Rifki Muhammad Salim Nur: dengan melakukan
kegiatan ini, maka saya tau cara input data bagaimana.
Kesimpulan dari Muhammad Taufik Widayah: dengan mengikuti
langkah – langkahnya kita bisa mendapatkan hasil yang baik.

Kelompok II 38
Laporan Praktikum Kartografi I

DAFTAR PUSTAKA
Maryani, “SKALA PENGUKURAN DAN TEKNIK PENSKALAAN”, 2009,
https://www.academia.edu/7358923/SKALA_PENGUKURAN_DAN_TEKNIK_
PENSKALAAN [diakses 13 Maret 2018]
Nurzainina, Yunita, “Dasar Penskalaan dan Model - Model Skala”, 2015,
<https://www.academia.edu/17448845/Dasar_Penskalaan_dan_Model_-
_Model_Skala> [diakses 13 Maret 2018]
Azzahra Al-Jufri, Qonita, “PENGENALAN ARCGIS DAN FUNGSINYA”, 08
April 2017, <https://ceritaqonitaaz-zahra.blogspot.co.id/2017/04/pengenalan-
arcgis-dan-fungsinya.html> [diakses 13 Maret 2018]

Kelompok II 39

Anda mungkin juga menyukai