Anda di halaman 1dari 13

IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA

(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

ANGGARAN DASAR IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA

MUKADIMAH
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa sesungguhnya Sumber Daya
Hutan (SDH) dengan segala isinya merupakan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang
harus disyukuri, dijaga dan dikelola secara lestari serta berkelanjutan untuk
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, akan tetapi kenyataanya hutan di bumi
Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami kerusakan / degradasi, sehingga
dikhawatirkan tidak mampu lagi berfungsi sebagai penyangga kehidupan.
Bahwa sebagai upaya dalam pendekatan pembangunan kehutanan terus
dilakukan dengan melibatkan para pihak yang berkepentingan terhadap hutan dan
kehutanan agar hutan dapat lestari dan memberikan manfaat sosial, ekonomi dan
ekologi yang seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Bahwa kegiatan Penyuluhan Kehutanan merupakan sub sistem dan bagian
integral dalam pembangunan kehutanan, mempunyai peranan penting dalam
pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dengan tujuan agar masyarakat
tahu, mau dan mampu berperan aktif dalam pembangunan kehutanan.
Bahwa Penyuluhan Kehutanan sebagai ujung tombak terdepan dalam proses
pemberdayaan masyarakat merasa terpanggil dan mempunyai kewajiban untuk
mengembangkan diri, meningkatkan profesionalisme, membangun solidaritas
diantara penyuluh untuk dapat menjalankan fungsi secara optimal dan mampu
meningkatkan keberhasilan pembangunan kehutanan.
Bahwa Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia adalah organisasi Penyuluh
Kehutanan yang berbentuk Perkumpulan yang berbadan hukum sebagai wadah
organisasi bagi segenap Penyuluh Kehutanan di seluruh Indonesia. Bercita-cita untuk
mewujudkan dan menjamin adanya rasa kebersamaan kebenaran dan keadilan
diantara sesama anggota serta menjaga kehormatan dan menjunjung tinggi martabat
profesi Penyuluh Kehutanan.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

ANGGARAN DASAR IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA


Nomor 1 tanggal 3 maret 2005

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Perkumpulan ini bernama “IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA”
disingkat ”IPKINDO”, berkedudukan di Jakarta
Pasal 2
Perkumpulan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya, terhitung tanggal
hari ini.
BAB II
AZAS, PEDOMAN, SIFAT DAN PENGERTIAN
Pasal 3
Perkumpulan berazas pancasila, sebagai satu-satunya azas.
Pasal 4
Perkumpulan berpedoman pada Undang-Undang Dasar 1945 (Seribu Sembilan Ratus
Empat Puluh Lima) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
kehutanan pada khususnya.
Pasal 5
Perkumpulan adalah organisasi Penyuluh Kehutanan di seluruh Indonesia
Pasal 6
1. Perkumpulan adalah organisasi profesi yang bersifat Independent / non partisan
yang berorientasi pada pelaksanaan tugas sebagai Penyuluh Kehutanan untuk
melaksanakan pemberdayaan masyarakat sasaran.
2. Fungsi dari Perkumpulan adalah memberikan fasilitas, konsultasi dan advokasi.
Pasal 7
Pengertian istilah :
a. Penyuluh Kehutanan yang dimaksudkan dalam anggaran dasar ini adalah
individu-individu yang berasal dari pejabat pemerintah swasta dan anggota
masyarakat serta pensiunan Penyuluh Kehutanan yang aktif berperan melakukan
Penyuluhan Kehutanan sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Penyuluh Kehutanan adalah proses pengembangan pengetahuan sikap dan
perilaku kelompok masyarakat sasaran agar mereka tahu, mau dan mampu
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

memahami, melaksanakan dan mengelola usaha-usaha kehutanan untuk


meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sekaligus mempunyai kepedulian
dan partisipasi aktif dalam pelestarian hutan dan lingkungannya.
c. Pembangunan kehutanan adalah pembangunan yang berkelanjutan dan
berkeadilan yang berorientasikan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mengorbankan kesempatan yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhannya yang berpegang pada empat prinsip pemenuhan kebutuhan
manusia, memelihara lingkungan, keadilan sosial dan kesempatan menentukan
nasib sendiri dengan ruang lingkup ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan.
d. Fasilitasi adalah kemudahan-kemudahan yang diberikan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Kehutanan.
e. Konsultasi adalah bantuan pemikiran dan akses yang diperlukan oleh para
anggota dan masyarakat dalam Penyuluhan Kehutanan.
f. Advokasi adalah bantuan hukum yang diberikan kepada para anggota
Perkumpulan dan masyarakat yang menghadapi permasalahan hukum berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan.
BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 8
Maksud Perkumpulan adalah :
1. Meningkatkan kesetiakawanan dan jiwa korsa diantara anggota.
2. Sebagai wahana untuk saling tukar-menukar pengalaman dan informasi dalam
pelaksanaan tugas.
3. Sebagai wahana untuk merumuskan dan menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi baik secara individu maupun kelompok.
4. Mensinergikan kepentingan pemerintah dunia usaha dan masyarakat berbasis
pembanguna kehutanan.
Pasal 9
Tujuan perkumpuan adalah :
1. Terwujudnya kondisi yang kondusif untuk peningkatan kompetensi anggota
dalam pelaksanaan fungsi konsultasi, advokasi dan fasilitasi berkaitan dengan
Penyuluhan Kehutanan.
2. Tersedianya informasi yang cepat dan akurat untuk menunjang pelaksanaan tugas
sebagai Penyuluh Kehutanan.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

3. Meningkatnya kesejahteraan dan kemandirian para anggota.


4. Tumbuh dan berkembangnya masyarakat sasaran yang produktif, mandiri dan
berbasis pembangunan kehutanan.
Pasal 10
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perkumpulan mempunyai usaha sebagai berikut :
1. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran-kesadaran rasa
turut memiliki organisasi yang bertanggung jawab, adanya rasa kebersamaan di
antara sesama anggota dalam rangka meningkatkan peranan, manfaat, fungsi dan
mutu Perkumpulan.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan anggota
di dalam menjalankan profesinya secara profesional.
3. Mengadakan, memupuk serta membina dan mengingatkan kerja sama dengan
badan-badan, lembaga-lembaga, dan organisasi lain, baik di dalam maupun di luar
negeri yang mempunyai tujuan sama dengan Perkumpulan termasuk dengan
lembaga-lembaga pendidikan atau instansi yang terkait dan yang mempunyai
hubungan dengan kegiatan Penyuluhan Kehutanan.
4. melakukan usaha-usaha lain sepanjang tidak bertentangan dengan azas pedoman
dan tujuan Perkumpulan
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 11
1. Anggota Perkumpulan terdiri dari :
a. Anggota Biasa.
b. Anggota Kehormatan
2. Setiap Penyuluh Kehutanan di Indonesia menjadi Anggota Biasa
3. Hal-hal lain mengenai keanggotaan akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 12
Setiap anggota berkewajiban untuk :
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik. Pedoman
dan Tata Tertib Organisasi serta Keputusan Hasil Musyawarah.
3. Aktif melakukan program dan kegiatan organisasi Perkumpulan.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

BAB V
SUSUNAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 13
1. Perkumpulan mempunyai alat kelengkapan berupa :
a. Musyawarah dan Rapat Kerja
- Musyawarah Nasional (Munas)
- Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub)
- Musyawarah Wilayah
- Musyawarah Daerah
- Rapat Kerja Nasional
- Rapat Kerja Daerah
b. Kepengurusan
- Pengurus Pusat
- Pengurus Wilayah
- Pengurus Daerah
2. Musyawarah Nasional adalah rapat seluruh anggota Perkumpulan yang
merupakan kekuasaan tertinggi dalam Perkumpulan, dengan hak anggota untuk
mengeluarkan suara melalui sistem perwakilan, yang diatur Anggaran Rumah
Tangga.
3. Musyawarah Nasional diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
dan mempunyai wewenang untuk :
i. Menetapkan dan/atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
pekumpulan.
ii. Menetapkan program kerja organisasi
iii. Menilai pertanggungjawaban pengurus
Pusat
iv. Memilih pengurus pusat
v. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
4. Dipersamakan dengan Keputusan Musyawarah Nasional ialah keputusan yang
diambil di luar Musyawarah Nasional, dengan cara dan pelaksanaannya diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga
5. Musawarah Nasional Luar Biasa adalah rapat seluruh anggota Perkumpulan yang
diadakan khusus untuk memutuskan keadaan yang luar biasa, yang dilaksanakan
atas undangan pengurus pusat apabila :
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

a. Kelangsungan hidup Perkumpulan dalam keadaan terancam, atau


b. Atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pengurus
wilayah.
Pihak yang melakukan pemanggilan dan membuat undangan serta mengadakan
Musyawarah Nasional Luar Biasa sebagai mana yang dimaksud dalam butir a dan
b wajib mempertanggungjawabkan pada musyawarah nasional.
6. Kecuali dalam Anggaran Dasar ditentukan lain, maka baik Musyawarah Nasional
maupun Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat mengambil keputusan yang sah
apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah perwakilan anggota
Perkumpulan dan keputusan itu disetujui oleh sekurang-kurangnya lebih dari ½
(setengah) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam acara
pengambilan keputusan itu.
7. Untuk Musyawarah Nasional Luar Biasa perubahan Anggaran Dasar, dapat
mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah perwakilan anggota Perkumpulan dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan
sah dalam Musyawarah Nasional yang dipimpin oleh pengurus pusat.
8. Musyawarah Wilayah adalah rapat para anggota dari segenap anggota
Perkumpulan di dalam wilayah pada tingkat Propinsi, diadakan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan mempunyai wewenang untuk :
i. Menyusun Program Kerja Wilayah
ii. Menilai Pertanggungjawaban Pengurus Wilayah
iii. Menetapkan Dewan Pembina Tingkat Wilayah.
iv. Memilih Pengurus Wilayah.
v. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya
9. Musyawarah Daerah adalah rapat para anggota dari segenap anggota
Perkumpulan di dalam Daerah pada tingkat Kabupaten, diadakan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan mempunyai wewenang untuk :
i. Menyusun Program Kerja Daerah
ii. Menilai Pertanggungjawaban Pengurus Daerah
iii. Menetapkan Dewan Pembina Tingkat Daerah.
iv. Memilih Pengurus Daerah.
v. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

10. Rapat Kerja Nasional adalah merupakan forum pertemuan Nasional seluruh
anggota Perkumpulan melalui sistem perwakilan dari seluruh anggota untuk
menentukan program kerja tahunan organisasi Perkumpulan, yang dilaksanakan
paling sedikit 1 (satu) tahun sekali dan mempunyai wewenang untuk menyusun
program kerja tahunan untuk dilaksanakan tahun selanjutnya.
11. Rapat kerja daerah adalah merupakan forum pertemuan para anggota di wilayah
daerah untuk melaksanakan program kerja tahunan organisasi Perkumpulan yang
telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan paling sedikit 1
(satu) tahun sekali.
PENGURUS PERKUMPULAN
Pasal 11
1. Perkumpulan mempunyai Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah.
2. Pengurus Pusat adalah Pengurus di tingkat nasional yang berkedudukan di
Ibukota Negara Republik Indonesia.
3. Pengurus Wilayah adalah Pengurus di tingkat Propinsi yang berkedudukan di
Ibukota Propinsi
4. Pengurus daerah adalah Pengurus di tingkat Kota/Kabupaten yang berkedudukan
di Ibu Kota/Kabupaten.
PENGURUS PUSAT
Pasal 15
1. Pengurus Pusat merupakan pimpinan tertinggi pekumpulan, yang terdiri dari
seorang Ketua Umum, beberapa orang ketua, seorang Sekretaris Jenderal dan
seorang sekretaris atau lebih, seorang Bendahara Umum dan seorang bendahara
atau lebih, dan sepanjang diperlukan dibantu oleh beberapa Pembantu Umum
serta beberapa orang Ketua Seksi.
2. Para anggota pengurus pusat diangkat oleh Musyawarah Nasional untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun.
3. Pengurus pusat mewakili Perkumpulan dan bertanggung jawab terhadap jalannya
Perkumpulan.
4. Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal mewakili Pengurus Pusat dan karennya
mewakili Perkumpulan dan apabila Ketua Umum berhalangan atau tidak berada
di tempat, hal tidak perlu dibuktikan terhadap pihak luar, maka 2 (dua) orang
Ketua yang lainnya bersama-sama dengan Sekretaris Jenderal atau Seretaris
mewakili Pengurus Pusat dan karenanya mewakili Perkumpulan di dalam dan di
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

luar Pengadilan, baik yang mengenai Pengurus maupun yang mengenai


pemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk perbuatan-perbuatan :
a. Membeli, menjual dan mempergunakan sebagai barang jaminan atau
melepaskan hak atas barang tidak bergerak kepunyaan Perkumpulan.
b. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perkumpulan.
c. Menanam kekayaan Perkumpulan dalam suatu usaha
d. Bertindak sebagai peminjam atas suatu hutang pihak lain.
Harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Rapat seluruh anggota
Pengurus Pusat.
5. Surat-surat yang menyangkut keuangan harus pula turut ditandatangani oleh
Bendahara Umum atau seorang Bendahara.
6. Apabila karena suatu sebab Ketua Umum sama sekali tidak dapat meneruskan
masa jabatannya maka salah seorang ketua lainnya yang dipilih oleh Rapat
Anggota seluruh Pengurus Pusat, menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum untuk
selama masa jabatan Pengurus Pusat yang tersisa.
PENGURS WILAYAH
Pasal 16
1. Pengurus Wilayah merupakan Pimpinan Perumpulan di Wilayah pada tingkat
Propinsi, yang terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil ketua, seorang
Sekretaris atau lebih, seorang Bendahara atau lebih, dan sepanjang diperlukan
dibantu oleh beberapa Pembantu Umum.
2. Para anggota pengurus Wilayah diangkat oleh Musyawarah Wilayah untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun.
3. Pengurus Wilayah mewakili Perkumpulan di tingkat Propinsi dan bertanggung
jawab terhadap jalannya Perkumpulan pada Wilayah yang bersangkutan..
4. Ketua Pengurus Wilayah atau seorang Wakil Ketua Pengurus Wilayah apabila
Ketuanya berhalangan yang tidak perlu dibuktikan terhadap pihak luar, bersama-
sama dengan Sekretaris mewakili Pengurus Wilayah dan karenanya mewakili
Perkumpulan di tingkat Propinsi di dalam dan di luar Pengadilan, baik yang
mengenai Pengurus maupun yang mengenai pemilikan, akan tetapi dengan
pembatasan bahwa untuk perbuatan-perbuatan :
a. Membeli, menjual dan mempergunakan sebagai barang jaminan atau
melepaskan hak atas barang tidak bergerak kepunyaan Perkumpulan.
b. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perkumpulan.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

c. Menanam kekayaan Perkumpulan dalam suatu usaha


d. Bertindak sebagai peminjam atas suatu hutang pihak lain.
Harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Rapat seluruh anggota
Pengurus Wilayah.
5. Surat-surat yang menyangkut keuangan harus pula turut ditandatangani oleh
Bendahara.
6. Apabila karena suatu sebab Ketua sama sekali tidak dapat meneruskan masa
jabatannya maka Rapat Anggota seluruh Pengurus Wilayah, akan memilih Pejabat
Sementara Ketua untuk selama masa jabatan Pengurus Wilayah yang tersisa.
PENGURUS DAERAH
Pasal 17
1. Pengurus Daerah merupakan Pimpinan Perkumpulan di Daerah pada tingkat
Kota/Kabupaten, yang terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil ketua,
seorang Sekretaris atau lebih, seorang Bendahara atau lebih, dan sepanjang
diperlukan dibantu oleh beberapa Pembantu Umum.
2. Para anggota pengurus Daerah diangkat oleh Musyawarah Daerah untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun.
3. Pengurus Daerah mewakili Perkumpulan di tingkat Kota/Kabupten dan
bertanggung jawab terhadap jalannya Perkumpulan pada Daerah yang
bersangkutan..
4. Ketua Pengurus Daerah atau seorang Wakil Ketua Pengurus Daerah apabila
Ketuanya berhalangan yang tidak perlu dibuktikan terhadap pihak luar, bersama-
sama dengan Sekretaris mewakili Pengurus Daerah dan karenanya mewakili
Perkumpulan di tingkat Kota/Kabupaten di dalam dan di luar Pengadilan, baik
yang mengenai Pengurus maupun yang mengenai pemilikan, akan tetapi dengan
pembatasan bahwa untuk perbuatan-perbuatan :
a. Membeli, menjual dan mempergunakan sebagai barang jaminan atau
melepaskan hak atas barang tidak bergerak kepunyaan Perkumpulan.
b. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perkumpulan.
c. Menanam kekayaan Perkumpulan dalam suatu usaha
d. Bertindak sebagai peminjam atas suatu hutang pihak lain.
Harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Rapat seluruh anggota
Pengurus Daerah.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

5. Surat-surat yang menyangkut keuangan harus pula turut ditandatangani oleh


Bendahara.
6. Apabila karena suatu sebab Ketua sama sekali tidak dapat meneruskan masa
jabatannya maka Rapat Anggota seluruh Pengurus Daerah, akan memilih Pejabat
Sementara Ketua untuk selama masa jabatan Pengurus Daerah yang tersisa.
KEWENANGAN PENGURUS
Pasal 18
1. Pengurus Pusat adalah pelaksana organisasi yang tertinggi dan bersifat kolektif
selanjutnya dinamakan Dewan Pengurus Pusat atau disingkat DPP.
2. Pengurus Pusat berwenang :
a. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat nasional, menyusun pedoman dan
tata tertib organisasi.
b. Melaksanakan berbagai program kerja organisasi yang telah disusun melalui
Musyawarah Nasional.
c. Mengukuhkan komposisi dan personalia kepengurusan Perkumpulan di
tingkat Propinsi.
3. Pengurus Pusat berkewajiban :
a. Memberi Pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional.
b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Hasil Keputusan Musyawarah
Nasional dan peraturan organisasi lainnya.
c. Mengambil langkah-langkah tindakan penyelamatan organisasi dan
pemulihan nama baik, bila mana ancaman yang merugikan Perkumpulan.
Pasal 19
1. Pengurus Wilayah adalah pelaksana organisasi bersifat kolektif di Wilayah
Propinsi, selanjutnya dinamakan Dewan Pengurus Wilayah atau disingkat DPW.
2. Pengurus Wilayah berwenang :
a. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Propinsi berdasarkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi serta Keputusan Munas dan
rapat Kerja Nasional serta peraturan-peraturan organisasi.
b. Melaksanakan berbagai program kerja organisasi yang telah disusun melalui
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Wilayah.
c. Mengukuhkan komposisi dan personalia kepengurusan Perkumpulan di
tingkat Kota/Kabupaten.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

3. Pengurus Wilayah berkewajiban :


a. Memberi Pertanggungjawaban pada Musyawarah Wilayah.
b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan hasil Musyawarah
Nasional dan peraturan organisasi lainnya.
c. Mengambil langkah-langkah tindakan penyelamatan organisasi dan
pemulihan nama baik, bila mana ancaman yang merugikan Perkumpulan.
Pasal 20
1. Pengurus Daearah adalah pelaksana organisasi bersifat kolektif di Wilayah
Kota/Kabupaten, selanjutnya dinamakan Dewan Pengurus Daearah atau disingkat
DPD.
2. Pengurus Daearah berwenang :
a. Menentukan kebijakan organisasi di tingkat Daearah berdasarkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi serta Keputusan Munas dan
Keputusan Musyawarah Daerah serta peraturan-peraturan organisasi.
b. Melaksanakan berbagai program kerja organisasi yang telah disusun melalui
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Daerah.
c. Mengukuhkan komposisi dan personalia kepengurusan Perkumpulan di
Tingkat Kecamatan.
3. Pengurus Daerah berkewajiban :
a. Memberi Pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah.
b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan hasil Musyawarah
Nasional, Musyawarah Wilayah, Musyawarah Daerah dan peraturan
organisasi lainnya.
c. Mengambil langkah-langkah tindakan penyelamatan organisasi dan
pemulihan nama baik, bila mana ancaman yang merugikan Perkumpulan.
BAB VI
DEWAN PEMBINA
Pasal 21
1. Dewan Pembina merupakan wadah yang memberikan pertimbangan, saran serta
nasehat kepada Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah.
2. Susunan, Kedudukan, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pembina
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

BAB VII
TATA HUBUNGAN
Pasal 22
1. Hubungan Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Daerah bersifat koordinasi.
2. Hubungan dengan dewan Pembina bersifat konsultasi dan hubungan dengan
lembaga pemerintah lainnya, lembaga swasta, organisasi kemasyarakatan adalah
bersifat kemitraan.
3. Pengembangan hubungan Dewan Pembina sesuai dengan tugas pokok
penyuluhan dan hubungan kemitraan dengan lembaga pemerintah lainnya,
lembaga swasta, organisasi kemasyarakatan dilakukan melalui program kerjasama
termasuk dengan pihak luar negeri.
4. Untuk melaksanakan hubungan seperti diatur dalam ayat 2 dan 3 tersebut di atas
harus diketahui Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal untuk Tingkat Pusat
sedangkan untuk Tingkat Wilayah dan Daerah oleh ketua dan sekretaris.
BAB IX
KORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 23
1. Musyawarah Nasional, Wilayah dan Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal
13 adalah sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota peserta.
2. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan jika
tidak tercapai kesepakatan melalui proses musyawarah, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
BAB X
KEKAYAAN
Pasal 24
Kekayaan Perkumpulan diperoleh dari :
1. Iuran Anggota
2. Sumbangan yang tidak mengikat
3. Kerjasama dengan pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakat dan kelompok
lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan organisasi dan hukum
yang berlaku serta tidak bersifat tidak mengikat.
4. Usaha-usaha lainnya yang sah.
IKATAN PENYULUH KEHUTANAN INDONESIA
(IPKINDO)
DPD. KABUPATEN BANTAENG
Sekretariat : Jl. A. Mannappiang Kab Bantaeng Tlp (0413) 21373

BAB XI
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 25
Atribut dan perlengkapan organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 26
1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan apabila 2/3 (dua pertiga) dari
anggota menghendaki secara tertulis.
2. Apabila organisasi dibubarkan maka kekayaan organisasi diserahkan kepada
lembaga sosial di Indonesia.
BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 27
1. Semua hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan
diatur dan Anggaran Rumah Tangga
2. Peraturan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan
peraturan-peraturan dalam dan merupakana penjabaran dari serta untuk
melengkapi Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga dan/atau perubahan-perubahannya ditetapkan dalam dan
diolah musyawarah nasional yang diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 28
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga atau peraturan-peraturan organisasi lainnya yang dikeluarkan oleh
Perkumpulan.

Akta ini ditandatangani oleh kami, yang diberi kuasa oleh rapat, pada tanggal 11
Februari 2008 di jalan A. Mannapiang Kabupaten Bantaeng

1. 1. ADRI THAMTIN, S.Sos (…………………….)

2. HENDRA ASMARA, S.ST (…………………….)

3. RAHMAT A, S.Hut (…………………….)

Anda mungkin juga menyukai