______________________________________________
PROGRAM KERJA
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
TAHUN 2018-2023
______________________________________________
POKOK-POKOK ASPIRASI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
TAHUN 2018-2023
______________________________________________
Bahwa sejarah perjuangan kemerdekaan tidak lepas dari peranan pemuda yang sangat
vital dan sejarah mencatat peranan pemuda dari tahun 1908 pemuda berperan aktif
dalam kebangkitan Nasional, pada tahun 1928 lahirlah sumpah pemuda dan pada tahun
1945 pemuda menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan Indonesia sehingga
mengantarkan rakyat Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan yang merupakan cita-
cita luhur segenap rakyat dan tumpah darah Indonesia sehingga menjadi Negara yang
berdaulat, adil dan makmur.
Di era kemerdekaan ini pemuda memiliki kewajiban untuk ikut andil dalam mengisi
kemerdekaan sehingga ikut serta mewujudkan Negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Bahwa dewasa ini bangsa Indonesia telah menghadapi fase reformasi total yang
memerlukan pendayagunaan seluruh potensi pemuda dan masyarakat yang majemuk
dalam mengisi kemerdekaan baik dalam segi aspirasi maupun apresiasi.
Atas dasar itu kami para pemuda dan masyarakat peduli dan sadar akan sejarah dan
perjuangan yang dilandasi iman, ilmu, dan amal yang dijiwai falsafah hidup Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi tercapainya pembangunan nasional,
maka kami seluruh pemuda dan masyarakat yang majemuk bertekad bulat menyatakan
diri dan bersatu menghimpun dalam suatu wadah organisai dengan nama BADAN ASPIRASI
DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN atau disingkat menjadi “BADAK BANTEN”
dengan menetapkan ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN
ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN (BADAK BANTEN) sebagai berikut:
Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Aspirasi Dan Apresiasi Kemajemukan Banten disingkat
BADAK BANTEN.
Pasal 2
BADAK BANTEN berdiri pada hari Jum’at tanggal 09 januari 2015 di Kota Tangerang untuk
waktu yang tidak terbatas.
Pasal 3
BAB II
KEDAULATAN
Pasal 4
BAB III
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 6
STATUS
Pasal 7
SIFAT
1. BADAK BANTEN bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, golongan,
serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan.
2. BADAK BANTEN memiliki sifat mandiri, perjuangan/pergerakan yang militan,
persaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konsekuen dengan
garis satu komando.
BAB IV
ASAS, LANDASAN, DAN TUJUAN
Pasal 9
ASAS
BADAK BANTEN berasaskan Pancasila.
Pasal 10
LANDASAN
Pasal 11
TUJUAN
Pasal 12
1. Dewan Pendiri BADAK BANTEN adalah tokoh yang mendirikan dan mempertahankan
kesinambungan BADAK BANTEN.
2. Dewan Pendiri bertanggung jawab atas kelestarian dan kesinambungan organisasi
3. Tugas dan wewenang Dewan Pendiri diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga
organisasi dan peraturan organisasi.
BAB VI
TUGAS POKOK, DAN KEGIATAN
Pasal 13
TUGAS POKOK
Untuk mencapai Tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar ini, BADAK
BANTEN mempunyai Tugas Pokok:
1. Memupuk dan meningkatkan kesadaran, keperdulian dan tanggung jawab anggota
sebagai warga Negara dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
2. Membina dan mengembangkan sumber daya masyarakat dan sumber daya alam.
3. Memperkenalkan, menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan
kebudayaan Banten.
4. Menciptakan pemerataan dan kesempatan kerja serta kesempatan usaha bagi setiap
anggota dan masyarakat.
5. Memperjuangkan aspirasi dan apresiasi serta melindungi anggota dan warga
masyarakat agar lebih bermartabat.
6. Mengawal kebijakan Pemerintah dengan cara melakukan monitoring dan mengkritisi
terhadap berbagai kebijakan Pemerintah.
Pasal 14
KEGIATAN
BAB VII
IKRAR, TEKAT, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 15
Ikrar, Tekat, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan Organisasi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 16
BADAK BANTEN mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 17
BADAK BANTEN memiliki atribut yang merupakan identitas organisasi berupa: pataka,
panji-panji, Kartu Tanda Anggota (KTA), pakaian seragam, papan nama, kop surat,
Stempel dan kelengkapan lainnya yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB IX
KEANGGOTAAN
Pasal 18
1. Anggota BADAK BANTEN ialah warga negara Indonesia yang setia pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Keanggotaan BADAK BANTEN terdiri dari:
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
c. Anggota Luar Biasa
3. Ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 19
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
BAB XII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 26
1. Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditambah satu dari jumlah unsur utusan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak
dapat tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui voting yang berdasarkan
suara terbanyak.
4. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan organisasi.
5. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah unsur utusan yang hadir.
6. Khusus Quorum tentang perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan
pembubaran organisasi harus dihadiri oleh dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang
hadir yakni Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah yang definitif. Dan
pengambilan keputusan untuk hal ini diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah unsur utusan anggota musyawarah yang hadir.
BAB XIII
SUSUNAN, PIMPINAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 27
Pasal 28
BAB XIV
BIDANG, LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 29
BAB XV
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 30
Pasal 31
1. Kekayaan BADAK BANTEN adalah semua barang yang bergerak dan barang tidak
bergerak yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan investaris.
2. Kekayaan BADAK BANTEN setelah dibubarkan akan ditentukan di dalam Musyawarah
Besar yang membubarkan organisasi.
BAB XVI
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 32
1. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa
yang khusus diadakan untuk itu, atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari DPW dan
atau 2/3 DPD.
Pasal 33
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini, dan dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.
2. Apabila timbul perbedaan tafsiran mengenai sesuatu ketentuan Anggaran Dasar ini
diselesaikan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan dievaluasi dalam Musyawarah
Besar/Musyawarah Besar Luar Biasa.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 34
1. Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi setelah Anggaran Dasar ini
ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetap.
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
BAB I
LAMBANG, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
LAMBANG
Pasal 2
TEKAD
Pasal 3
SEMBOYAN
Pasal 4
SALAM PERJUANGAN
Pasal 5
LAGU PERJUANGAN
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Anggota Kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa dari pejabat dan tokoh
masyarakat yang banyak bantuannya terhadap organisasi, berideologikan Pancasila dan
bertindak menguntungkan organisasi.
BAB III
KADER
Pasal 9
1. Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku pengerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan
organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kader BADAK BANTEN ialah anggota BADAK BANTEN yang telah mengikuti pendidikan
dan pelatihan kaderisasi formal BADAK BANTEN dan dinyatakan lulus dengan
sertifikat/piagam sebagai kader dan merupakan pengerak inti organisasi.
3. Kader Organisasi BADAK BANTEN terdiri dari:
a. Kader Pratama
b. Kader Madya
c. Kader Ulama
d. Kader Kecabangan
4. Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan, memandirikan
dan mengakarkan BADAK BANTEN dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
5. Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 10
Pasal 11
1. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang
bertalian dengan organisasi baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat organisasi
dengan mengindahkan tata hubungan kerja organisasi.
2. Anggota Kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran-saran dan
atau nasehat baik diminta ataupun tidak, secara lisan dan tertulis.
BAB V
SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA
Pasal 12
Pasal 13
BAB VI
KEDAULATAN, KEKUASAAN, WEWENANG
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Pasal 15
1. Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi Rapat Pimpinan
Paripurna (Rapimpur) Dewan Pimpinan Pusat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Pusat apabila kelangsungan hidup organisasi
dalam keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar.
b. Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Wilayah dan ½ (setengah)
ditambah satu Dewan Pimpinan Daerah .
Pasal 16
Pasal 17
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/instruksi Dewan
Pimpinan Pusat apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Dewan Pimpinan
Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Pusat.
b. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 18
Pasal 19
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Daerah.
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/instruksi Dewan
Pimpinan Wilayah apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Dewan Pimpinan
Daerah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Wilayah.
b. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Daerah .
c. Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Cabang.
Pasal 20
Pasal 22
Pasal 23
1. Rapat Kerja Nasional BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Nasional yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek, menengah dan jangka
panjang yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan Pusat.
2. Rapat Kerja Nasional BADAK BANTEN dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Pusat.
b. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional.
c. Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 24
1. Rapat Kerja Wilayah BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Wilayah (Propinsi) yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan Wilayah.
2. Rapat Kerja Wilayah BADAK BANTEN diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Wilayah.
b. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Pusat.
d. Dewan Pimpinan Daerah .
e. Lembaga/Badan tingkat Wilayah.
f. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 25
1. Rapat Kerja Daerah BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di Tingkat
Daerah yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah .
2. Rapat Kerja Daerah BADAK BANTEN diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah .
3. Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Daerah .
b. Dewan Pimpinan Wilayah.
c. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Daerah.
d. Lembaga/Badan Tingkat Daerah.
e. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Daerah .
Pasal 26
Rapat Pleno Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum internal di
masing-masing Dewan Pimpinan yang dihadiri oleh:
a. Kolektif Dewan Pimpinan.
b. Ketua-Ketua Lembaga dan badan.
c. Undangan yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan apabila diperlukan.
Pasal 27
Rapat Harian Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal
di masing-masing Dewan Pimpinan yang dihadiri oleh:
a. Unsur Harian Dewan Pimpinan.
b. Undangan yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan apabila diperlukan.
Pasal 28
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang ialah forum rapat Internal di masing-masing Dewan
Pimpinan Cabang yang dihadiri oleh Pimpinan Kolektif Cabang.
Rapat Ranting ialah forum internal di masing-masing Pengurus Ranting yang dihadiri oleh
Pimpinan Kolektif Ranting.
a. Kolektif Pengurus Pimpinan.
b. Ketua-Ketua Bidang.
c. Undangan yang ditentukan oleh Pengurus apabila diperlukan.
BAB VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 30
Pelaksanaan Hak Bicara dan Hak Suara para utusan Musyawarah dan rapat-rapat yang
diatur dalam Bab VI Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan
organisasi dan tata tertib persidangan.
BAB VIII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 34
Pasal 35
Pengurus Ranting:
a. 1 (satu) orang Ketua.
b. 2 (dua) orang Wakil Ketua.
c. 1 (satu) orang Seketaris.
d. 2 (dua) orang Wakil Sekretaris.
e. 1 (satu) orang Bendahara.
f. 2 (dua) orang Wakil Bendahara.
g. Ketua-Ketua Bidang.
Pasal 36
BAB X
BIDANG, LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 37
BIDANG
Pasal 38
LEMBAGA
Pasal 39
BADAN
2. Pengaturan lebih lanjut mengenai penambahan, pengurangan, tugas dan fungsi Badan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB XI
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN DENGAN
DEWAN PIMPINAN BADAK BANTEN
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Wewenang Pengurus Ranting ialah:
1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kelurahan.
2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kelurahan.
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Pasal 54
TUGAS KETUA UMUM
Pasal 55
TUGAS KETUA HARIAN
Pasal 56
TUGAS KETUA-KETUA
Pasal 57
TUGAS WAKIL KETUA
1. Membantu Ketua/Ketua Umum dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Mewakili Ketua/Ketua Umum bila berhalangan.
3. Melaksanakan delegasi tugas dan wewenang dari Ketua/Ketua Umum.
4. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah
dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan
hasil pengawasan tersebut kepada Ketua/Ketua Umum.
Pasal 58
TUGAS SEKRETARIS JENDERAL
Pasal 59
TUGAS WAKIL-WAKIL SEKRETARIS JENDERAL
Pasal 60
TUGAS BENDAHARA UMUM
Pasal 61
TUGAS WAKIL-WAKIL BENDAHARA UMUM
1. Bidang adalah suatu bagian yang mempunyai tugas spesifik yang fungsi dan tugas nya
secara garis besar adalah membantu tugas-tugas Ketua Umum dalam menjalankan
Prorgam Kerja nya;
2. Bidang dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut Ketua Bidang.
3. Tugas Bidang secara umum:
a. Menyusun rencana kegiatan sebagai penjabaran dari Program Umum Dewan
Pimpinan Pusat sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Mengadakan komunikasi dan kerjasama dengan organisasi–organisasi sosial atau
organisasi kemasyarakatan lainnya, atau dengan Instansi lain, baik swasta maupun
pemerintah yang bertujuan untuk terselenggaranya program Bidang.
c. Melaksanakan dan menjalankan program yang telah direncanakan.
d. Memberikan pertimbangan dan saran-saran kepada Ketua Umum atau kepada
ketua-ketua tentang langkah-langkah yang perlu dilaksanakan di bidangnya
masing-masing.
Pasal 63
TUGAS DAN WEWENANG PENDIRI
Pasal 64
Masa Bakti Dewan Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai
berikut:
1. Dewan Pimpinan Pusat 5 (lima) tahun.
2. Dewan Pimpinan Wilayah 4 (empat) tahun.
3. Dewan Pimpinan Daerah 3 (tiga) tahun.
4. Dewan Anak Anak Cabang 3 (tiga) tahun.
5. Pengurus Ranting 3 (tiga) tahun.
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 65
Pasal 66
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Sejalan dengan hasil Musyawarah Besar Ke-1 Badak Banten Tahun 2018 bahwa
pembangunan Nasional menuntut kesadaran dan tanggung jawab setiap masyarakat baik
secara perorangan maupun kelompok untuk mencapai tujuan cita-cita Proklamasi17
agustus 1945.
Memasuki era globalisasi telah terjadi suatu proses yang tercipta dari semangat gerakan
reformasi oleh seluruh eksponen pemuda dan Mahasiswa seluruh Indonesia. Karena itu
membangun nasional hendaknya dimaknai sebagai proses pemurnian. Kedaulatan rakyat
untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera, dengan penegakan
supremasi hukum demokratisasi politik, hak azazi manusia.
Badak Banten sebagai bagian dari komponen bangsa, dengan kesadaran dan tanggung
jawabnya senantiasa terpanggil untuk berperan aktif dalam setiap gerakan perjuangan
mengamankan, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila secara murni dan
konsekwen. Badak Banten senantiasa aktif dalam setiap gerakan untuk mewujudkan
tantangan masyarakat yang modern, beradab, taat hukum, mandiri dan demokratis.
Program umum Badak Banten betujuan untuk menjabarkan ide dasar perjuangan, dan
merupakan wujud peran serta Badak Banten dalam pembangunan Bangsa dan Negara,
sebagai arah dasar kebijakan, sasaran dan pola implementasi program, dalam
pengabdian lima tahun mendatang.
1. LANDASAN
Program Umum Badak Banten berdasarkan :
1. Pancasila, sebagai landasan ideologi;
2. UUD 1945, Tap-Tap MPR dan peraturan perundang-undangan, sebagai landasan
konstitusional;
3. Ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar Ke-1 Badak Banten Tahun 2018.
BAB II
POKOK-POKOK ASPIRASI
3. Bidang Ekonomi
a. Membangun kedaulatan ekonomi Masyarakat, Bangsa dan Negara;
b. Mengangkat harkat dan martabat Bangsa melalui pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan.
BAB III
SASARAN PROGRAM
A. Program Bidang Organisasi
Sasaran yang hendak dicapai melalui program bidang organisasi adalah :
1. Terbentuknya Lembaga-Lembaga dan Badan-Badan sesuai dengan kebutuhan
daerah;
2. Meningkatkan kualitas personalia kepengurusan agar tercipta mekanisme kerja
profesional disetiap jenjang organisasi;
3. Melaksanakan pelaksanaan program organisasi secara terarah dan
berkesinambungan;
4. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana diseluruh jenjang organisasi untuk
pelaksanaan tugas dan program organisasi
5. Menyelenggarakan tertib dan disiplin organisasi sebagai wujud tanggung jawab
moral pelaksanaan tugas dan program;
6. Mengefektifkan registrasi anggota;
B. Bidang Kaderisasi
Sasaran yang hendak dicapai melalui program bidang organisasi adalah mengadakan
pengorganisasian kaderisasi secara bertingkat dan priodik melalui :
a. Khususnya tingkat pertama, diselenggarakan ditingkat kabupaten/kota dengan
peserta langsung dari tingkat Kecamatan dan Kelurahan/Desa;
b. Tingkat madya, diselenggarakan ditingkat Provinsi dengan peserta dari tingkat
Provinsi dan dari tingkat Kabupaten/Kota;
c. Tingkat utama, diselenggarakan ditingkat pusat;
d. Tingkat khusus kecabangan, diselenggarakan ditingkat pusat, provinsi dan
Kota/Kabupaten disesuaikan dengan jenis tingkat serta ruang lingkupnya, dengan
mengadakan pembinaan secara terus menerus bagi kader-kader yang telah
ditatar melalui jaringan komunikasi yang efektif.
b. Eksternal
1. Meningkatkan peran Badak Banten secara proaktif dalam mengembangkan serta
mencari jalan keluar bagi masalah-masalah perekonomian didaerah melalui
seminar, dialog, lokakarya yang melibatkan para ahli dari perguruan tingkat
lembaga–lembaga atau badan-badan pemerhati masalah dibidang ekonomi
2. Mendorong pelaksana kebijaksanaan pembangunan ekonomi didaerah berbasis
kerakyatan, seperti:
meningkatkan kesempatan kerja dan mengembangkan ketenagakerjaan.
membangun sistem ketahanan pangan termasuk pertanian;
memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi;
meningkatkan, memperluas dan memelihara sarana dan prasarana;
pemanfaatan sumber daya alam dengan cara, dan teknologi ramah
lingkungan;
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan;
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan keterbatasan
energi dan Sumber Daya Alam;
meningkatkan tarif hidup buruh/pekerja agar memperoleh kehidupan
yang layak dan mengupayakan keserasian kerja antar buruh/pekerja dan
perusahaan
menggalang kemitraan dengan pihak swasta, BUMN dan Pemerintah
dalam rangka pembinaan pengusaha kecil, menengah dan koperasi
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN -“BADAK BANTEN”- 34
D. Program Bidang Hukum
Sasaran yang hendak dicapai melalui program bidang organisasi adalah :
1. Internal
a. Mengoptimalkan kinerja LBH (Lembaga Bantuan Hukum Hukum) ditingkat DPP,
DPW dan DPD, penatanan jaringan pelayanan hukum secara efektif komunikatif,
professional, dan menjunjung kode etik pada seluruh jajaran LBH yang ada
ditingkat pusat hingga daerah.
b. Meningkatkan sumber daya manusia LBH, dengan mengadakan pendidikan hukum
di tingkat daerah, wilayah dan nasional.
c. Menjalin komunikasi yang efektif antar anggota LBH dijenjang keorganisasian;
d. Memberi bantuan hukum terhadap anggota dan masyarakat yang memerlukan
perlindungan hukum;
e. Mengadakan pengkajian-pengkajian dibidang hukum yang bertujuan untuk
memasyarakatkan/membudayakan penegak dan kepastian hukum untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintah;
f. Berperan proaktif dalam penegakan Hak Asasi Manusia;
g. Menjalin hubungan baik dengan kalangan dunia profesi, praktisi hukum maupun
akademis hukum;
h. Berperan aktif dalam penegakan supremasi hukum.
2. Eksternal
a. Meningkatkan kesadaran hukum dikalangan masyarakat melalui pendidikan dan
penyuluhan hukum sehingga terwujud tatanan masyarakat yang sadar akan hak
dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia;
b. Mendukung penerapan berlakunya hukum dengan tidak pandang bulu sehingga
menciptakan keadilan dan kepastian hukum sehingga tercipta masyarakat aman,
tentram dan damai;
c. Pemberian pelayan hukum kepada masyarakat terutama kepada masyarakat yang
kurang mampu;
d. Proaktik memberikan penyuluhan, pembelaan hukum kepada masyarakat umum
seperti buruh, karyawan, petani dan nelayan yang masih awam terhadap hukum.
1. Meningkatkan kesadaran politik Badak Banten sebagai generasi penerus yang ikut
bertanggung jawab dalam pembangunan demi terwujudnya cita-cita luhur
perjuangan
2. Meningkatkan peran serta Badak Banten dalam setiap masalah politik yang dihadapi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bagi terbinanya demokrasi yang sehat
dan dinamis;
3. Meningkatkan kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat wawasan nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan;
4. Meningkatkan peran serta Badak Banten dalam setiap masalah politik yang dihadapi
daerah dan bangsa pada umumnya serta terbinanya stabilitas daerah dan nasional.
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM
1. Pada hakekatnya program umum ini dilaksanakan secara mandiri, kerjasama dan
partisipasi;
2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program agar dapat diketahui makna dan sasaran
setiap pelaksanaan program serta melakukan perbaikan untuk pelaksanaan program
selanjutnya;
3. Penerjemahan program umum adalah terbuka terhadap daya kreatifitas dan inovasi
setiap perangkat organisasi;
BAB V
PENUTUP
1. Perwujudan program umum Badak Banten ini akan menggugah dan menarik simpati
sehingga akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badak
Banten;
2. Dewan Pimpinan Pusat Badak Banten menjadi penanggung jawab dan menekankan
penjabaran program umum dalam bentuk program pelaksanaan dan petunjuk
pelaksanaan yang bersifat mengikat;
3. Perwujudan pelaksanaan program ini melibatkan seluruh jajaran organisasi, anggota,
kader, serta segenap keluarga besar Badak Banten pada semua tingkatan dengan
disesuaikan kondisi dan keadaan daerah yang bersangkutan;
4. Keberhasilan dalam pelaksanaan umum ini tergantung pada niat tulus, partisipasi,
sikap, mental, ketaatan, semangat dan disiplin dari seluruh anggota kader, keluarga
besar Badak Banten untuk berperan sesuai potensi, kemampuan dan tugas masing-
masing dalam suasana kerjasama dan kebersamaan yang berkualitas dan demokratis,
dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk menghadapi tantangan masa depan
bangsa.
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
A. PENDAHULUAN
Dalam kemajemukan Propinsi Banten yang dimana Badak Banten dengan penuh rasa
semangat mengangkat kearifan lokal yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pembangunan Nasional, namun kenyataan yang ada bahwa kearifan lokal dan sejarah
belum mampu berkembang dan terangkat secara Nasional seperti daerah-daerah yang
memiliki kearifan lokal lainnya.
Kondisi riil tersebut diatas sebagai potensi yang menjanjikan untuk dikelola secara
profesional namun tetap berpedoman pada pembangunan yang bertanggung jawab, taat
hukum dan berwawasan kebudayaan.
Namun kondisi diatas tidaklah cukup tanpa dibarengi dengan kesiapan dan
ketersediaan sumber daya manusia yang bebas dari unsur-unsur KKN sebagaimana
diamanatkan pada undang undang nomor 28 tahun 1999. Sehingga Badak Banten sangat
berharap kedepan akan lahir elit-elit politik yang santun, bijak, bermoral dan
bermanfaat sekaligus taat hukum. Dijalur politik dan aparatur-aparatur yang bebas dari
kontaminasi KKN. Dijalur birokrasi dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Dalam proses perubahan yang begitu cepat di Indonesia dewasa ini atau apa yang
lebih terkenal dengan sebutan sebuah era reformasi pengkajian, redifinisi kebijakan,
sistem dan lembaga-lembaga di bidang lingkungan hidup perlu dilakukan sehingga isu
lingkungan tidak tenggelam atau ketinggalan jaman begitu saja padahal kita semua
menyadari berbicara,soal penghijauan, akan tetapi yang lebih baik lagi yaitu tentang
nasib masa depan bangsa.
REKOMENDASI
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)