Anda di halaman 1dari 23

Sekretariat DPP : Perumahan Jatijajar Blok D23 No.

18, Kelurahan Jatijajar


Kecamatan Tapos – Kota Depok
Telepon / WA : 082311029947, 085811921769, 0817897967
Email : gardaindoperkasa@gmail.com FP : www.fb.me/GarudaIndonesiaPerkasa
Lembaga Swadaya Masyarakat
GARUDA INDONESIA PERKASA
( LSM – GARDA PERKASA )

Pembukaan

Hakekat pembinaan generasi muda-mudi yang perduli terhadap tanah air, untuk mencapai
Pembangunan Bangsa Indonesia yang baik serta merata dan untuk meneruskan cita-cita
perjuangan bangsa, maka perlu untuk menyiapkan kader-kader pemuda Indonesia yang
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa Pancasila sebagai Pandu Ibu
Pertiwi serta berpedoman kepada Undang-Undang Dasar 1945.

Maka Generasi muda-mudi yang tergabung dalam GARUDA INDONESIA PERKASA (GARDA
PERKASA) merupakan salah satu bagian terpenting dari generasi muda Indonesia yang selalu
membina diri agar memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, dan cinta tanah air dan
memiliki jiwa yang idealisme, patriotisme dan harga diri serta bermartabat, serta mempunyai
wawasan yang luas, intelektual yang tinggi serta memiliki kepribadian yang kokoh, kesegaran
jasmani dan daya kreasi yang inovatif, serta dapat mengembangkan kemandirian, berjiwa
pemimpin, berketrampilan, dan semangat kerja keras.

Dalam upaya mewujudkan pembinaan tersebut, maka kami membentuk suatu wadah yang
diberi nama “GARUDA INDONESIA PERKASA” yang disingkat dengan “GARDA PERKASA”.

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh kebulatan tekad dan semangat serta
keinginan luhur, dan berpedoman kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 maka
Generasi Muda Peduli Tanah Air memiliki landasan dasar dan/atau motto “satu dalam
kebersamaan, bersama dalam kesatuan”.

Persaudaraan dan kekeluargaan yang di bangun antar sesama pemuda Indonesia yang
tergabung dalam suatu kesatuan yang kokoh, sentosa, sejahtera dan dinamis, serta harmonis
lahir dan batin, maka setiap pemuda di seluruh tanah air Indonesia menuangkan kesadaran dan
keinginan luhur itu dalam Anggaran Dasar Organisasi sebagai landasan berpijak dalam
melaksanakan dharma baktinya kepada tanah tumpah darah Indonesia dengan berazaskan
Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN,LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa atau disingkat
dengan LSM GARDA PERKASA.

Pasal 2
Kedudukan
Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa ( LSM-GARDA PERKASA) didirikan
untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya.
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa berkedudukan
di Kota Depok – Jawa Barat .
Dewan Perwakilan Wilayah, Daerah, dan Cabang berkedudukan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 3
Lambang
Lambang organisasi ialah kepal tangan yang sedang mendukung kepulauan NKRI dan dikelilingi
oleh 33 gerigi dan diatasnya sebuah bintang, kemudian dikelilingi kembali oleh padi dan kapas
disertai dengan tulisan GEMPITA dibawahnya berwarna hitam dengan lambang dasar dan pita
berwarna merah dan putih.
Arti Lambang :
Warna dasar merah putih melambangkan Pembela Tanah air dan Tumpah Darah Indonesia
Kepal tangan menjunjung Indonesia melambangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Satu Bintang diatas kepulauan Indonesia melambangkan bahwa NKRI adalah Negara yang
Berketuhanan dan saling menghormati antar sesama umat beragama.
Gerigi yang mengitari Kedua Tangan dan Kepulauan Indonesia, melambangkan kesemangatan
kerja keras untuk ikut serta menjaga Kesatuan dan Persatuan demi tegaknya NKRI
adalah generasi yang siap berkorban menjaga NKRI, dan NKRI harga Mati

Pasal 4
Atribut
Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM – GARDA PERKASA) memiliki
atribut yang terdiri dari lambang, pataka, panji-panji, KTA, pakaian seragam, papan nama, kop
surat, stempel dan lainnya yang dibuat dalam Anggaran Rumah Tangga & Peraturan Organisasi.

BAB II
AZAS, SIFAT, FUNGSI DAN TUJUAN

Pasal 5
Azas
Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM – GARDA PERKASA) berazaskan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

Pasal 6
Sifat
Terbuka, berwatak kejuangan, berwawasan kebangsaan, demokratis dan mandiri serta
independen.
Ber-orientasi pada Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup menuju Indonesia makmur.

Pasal 7
Fungsi dan Tujuan
Fungsi:
Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM – GARDA PERKASA) berfungsi
sebagai sarana yang menjembatani latar belakang social, guna menghimpun dan menumbuh
kembangkan potensi yang dimiliki oleh Generasi Muda khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta menggalang persatuan dan kesatuan sehingga tercipta suatu kerjasama yang
harmonis untuk dapat meningkatkan dan/atau mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Tujuan :
Mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengembangkan kehidupan berdemokrasi terutama dibidang agama, hukum, ekonomi,
pendidikan, sosial dan budaya dengan selalu mengutamakan kepentingan rakyat dalam rangka
meningkatkan dan/atau mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Menjaga dan melestarikan alam serta senibudaya untuk kemakmuran rakyat.
Membela kepentingan masyarakat dibidang hukum dalam mencari keadilan tanpa
membedakan status sosial dan/atau golongan.

BAB III
VISI DAN MISI

Pasal 8
VISI
Visi Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM – GARDA PERKASA) adalah
mengamalkan dan melaksanakan amanah Pancasila dan UUD 1945 sebagai pandangan hidup
Bangsa Indonesia secara utuh dan bertanggung jawab.

Pasal 9
MISI
Misi Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM – GARDA PERKASA) adalah
mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, tidak membedakan golongan tertentu, kelompok, etnis, ras, agama
atau daerah tetapi mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran untuk seluruh Rakyat
Indonesia sesuai dengan semboyan “BHINEKA TUNGGAL IKA” ( Walaupun Berbeda-beda Tetap
Satu Jua ) dan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar penyelenggaraan Lembaga
Swadaya Masyarakat “Garuda Indonesia Perkasa” disegala bidang.

BAB IV
IKRAR, MARS, SEMBOYAN DAN MOTTO

Pasal 10
IKRAR
Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa ( LSM GARDA PERKASA ) mempunyai
ikrar yaitu Prasetya Generasi Muda Peduli Tanah Air yang terdiri :

Kami Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA PERKASA)
adalah insan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kami Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA PERKASA)
berjuang untuk terwujudnya cita – cita Proklamasi 17 Agustus 1945, Sebagai pengawal,
Pembela serta pengamal Pancasila.

Kami Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA PERKASA)
dengan jiwa Patriotisme dan Nasionalisme mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia.

Kami Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA PERKASA)
bertekad untuk memperjuangkan anak bangsa.

Kami Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA PERKASA)
taat dan patuh kepada Pancasila dan UUD 1945

Pasal 11
MARS
Mars lebih lanjut di atur dalam anggaran rumah tangga.

Pasal 12
SEMBOYAN
GARDA PERKASA…PEDULI….!! GARDA PERKASA…BERKARYA…!! GARDA PERKASA…BERSATU
KITA MAJU…!! MERDEKA…..

Pasal 13
MOTTO
“ Satu dalam Kebersamaan, Bersama dalam kesatuan “
BAB V
ORGANISASI

Pasal 14
Susunan kepengurusan
Tingkat nasional :
Kepengurusan di tingkat Nasional dinamakan Dewan Pimpinan Pusat.
Disingkat dengan nama DPP.
Dengan komposisi:
Dewan Pembina Tingkat Pusat
Dewan Pakar Tingkat Pusat
Dewan Penasehat Tingkat Pusat
Dewan Pimpinan Pusat.

Tingkat Propinsi / Wilayah Tingkat I :


Kepengurusan ditingkat Propinsi dinamakan Dewan Pimpinan Wilayah.
Disingkat dengan nama DPW.
Dengan komposisi:
Dewan Pembina Tingkat Wilayah.
Dewan Pakar Tingkat Wilayah
Dewan Penasehat Tingkat Wilayah.
Dewan Pimpinan Wilayah.

Tingkat Kabupaten / Kotamadya / Kota Administratif / Daerah Tingkat II:


Kepengurusan ditingkat Daerah Tingkat II dinamakan Dewan Pimpinan Daerah.
Disingkat dengan nama DPD.
Dengan komposisi:
Dewan Pembina Tingkat Daerah.
Dewan Pimpinan Daerah.

Tingkat Kecamatan:
Kepengurusan ditingkat Kecamatan:
Kepengurusan ditingkat Kecamatan dinamakan Dewan Pimpinan Cabang.
Disingkat dengan nama DPC.
Dengan komposisi:
Dewan Pembina Tingkat Cabang.
Dewan Pimpinan Cabang.

BAB VI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 15
Musyawarah Nasional ( MUNAS )
Musyawarah Luar Biasa ( MUNASLUB )
Musyawarah Wilayah ( MUSWIL )
Musyawarah Daerah ( MUSDA )
Musyawarah Cabang ( MUSCAB )

Pasal 16
Rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS )
Rapat Kerja Wilayah ( RAKERWIL )
Rapat Kerja Daerah ( RAKERDA )
Rapat Kerja Cabang ( RAKERCAB )
Rapat Pimpinan Pusat ( RAPIMPUS )
Rapat Pimpinan Wilayah ( RAPEMWIL )
Rapat Pimpinan Daerah ( RAPIMDA )
Rapat Pimpinan Cabang ( RAPIMCAB )
Rapat- rapat Pengurus

BAB VII
KEDAULATAN

Pasal 17
Kedaulatan tertinggi ada di tangan setiap anggota yang ditempuh melalui musyawarah nasional
atau musyawarah nasional luar biasa

BAB VIII
MASA BAKTI JABATAN

Pasal 18
Masa jabatan Ketua Umum dalam Dewan Pimpinan Pusat serta jabatan-jabatan Ketua dalam
tingkat DPW, DPD, dan DPC paling lama hanya 2 (dua) kali masa jabatan dan tidak dapat dipilih
kembali.

BAB IX
KEANGGOTAAN

Pasal 19
Keanggotaan LSM GARDA PERKASA terdiri dari :
A. Anggota aktif
B. Anggota biasa
C. Anggota luar biasa
D. Anggota kehormatan
BAB X
KORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 20
Korum dan pengambilan keputusan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi.

BAB XI
HAK SUARA DAN BICARA

Pasal 21
Hak suara dan hak bicara dalam Rapat musyawarah diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi.

Bab XII
SUMBER DANA ORGANISASI

Pasal 22
Sumber dana organisasi ini lebih lanjut diatur didalam anggaran rumah tangga dan Peraturan
Organisasi.

BAB XIII
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 23
Pengesahan Anggaran Dasar ini disahkan untuk pertama kalinya oleh Tim Perumus Dewan
Pimpinan Pusat pada tanggal 12 Oktober 2019.

BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 24
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat diubah oleh Musyawarah Nasional ( MUNAS ).

BAB XV
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 25
Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Pendiri melalui MUNAS dan/atau
MUNASLUB yang khusus diadakan untuk itu dan dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih
dari duapertiga yang hadir. Bilamana terjadi pembubaran, seluruh harta benda milik organisasi
diputuskan pula oleh Pendiri dalam MUNAS dan/atau MUNASLUB.
BAB XVI
PERATURAN DAN PERALIHAN
Pasal 26
Peraturan-peraturan dan badan-badan yang ada, tetap berlaku selama belum diadakan
perubahan dan tidak bertentangan dengan Angaran Dasar ini.

BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah-Tangga adalah merupakan satu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi. Keputusan-keputusan lain yang belum diatur dalam
Anggaran Dasar akan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pimpinan Pusat sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah-Tangga. Untuk pertama kalinya
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. di Kantor Sekretariat Dewan
Pimpinan Pusat, Pada tanggal : 12 Oktober 2019 dan keputusan Dewan Pimpinan Pusat
Garuda Indonesia Perkasa (DPP GARDA PERKASA) ditetapkan oleh Dewan Pendiri sebagai
berikut :
1. Ketua Umum : Zaenal Arifin
2. Wakil Ketua Umum : Amirudin
3. Sekretaris Jenderal : Syaiful Anwar
4. Wakil Sekertaris Jenderal : Asep Dado Wahyudin
5. Bendahara Umum : Muhammad Antonius
6. Koordinator Antar Lembaga : M. Faisal
7. Wakil Koordinator Lembaga : Entju Sukardi
8. Koordinator Lapangan : Alexander
9. Wakil Koordinator Lapangan : Sugiyono
10. Anggota Koordinator Lapangan : Idris Saputra

Ditetapkan di : Kota Depok


Pada tanggal : 12 Oktober 2019

DEWAN PIMPINAN PUSAT


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
GARUDA INDONESIA PERKASA
Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ZAENAL ARIFIN SYAIFUL ANWAR


Sekretariat DPP : Perumahan Jatijajar Blok D23 No.18, Kelurahan Jatijajar
Kecamatan Tapos – Kota Depok
Telepon / WA : 082311029947, 085811921769, 0817897967
Email : gardaindoperkasa@gmail.com FP : www.fb.me/GarudaIndonesiaPerkasa

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
GARUDA INDONESIA PERKASA
( LSM GARDA PERKASA )

BAB I
UMUM

Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pedoman operasional dari Anggaran Dasar yang
memuat peraturan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Persyaratan untuk menjadi anggota :
Warga Negara Indonesia yang telah berumur 17 tahun atau sudah menikah.
Dapat membaca dan menulis.
Mengajukan permohonan dengan cara mengisi formulir keanggotaan yang diajukan kepada
Dewan Pimpinan Pusat untuk pertama kali berdiri.
Sehat jasmani dan rohani.
Setiap anggota diberikan Kartu Tanda Anggota yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat
untuk pertama kalinya.

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
Hak anggota:
Setiap Anggota Biasa berhak :
a. Menghadiri rapat.
Mendapat perlakuan yang sama.
Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul atau saran.
Memilih dan dipilih sebagai pengurus.
Memperoleh kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan pendidikan kader atau lainnya.
Mendapatkan pembelaan secara hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setiap Anggota Luar Biasa berhak :
Mengajukan usul atau saran.
Mendapat perlakuan yang sama.
Memilih dan dipilih sebagai pengurus.
Memperoleh kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan pendidikan kader atau lainnya.

Setiap Anggota Kehormatan berhak :


Mengeluarkan pendapat serta mengajukan usul dan saran baik diminta maupun tidak diminta,
baik secara tertulis maupun lisan.
b. Kewajiban setiap anggota :
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan yang dikeluarkan
oleh Dewan Pimpinan Pusat.
2. Aktif dalam kegiatan, melaksanakan dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
ditugaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Tidak melakukan tindakan perbuatan yang tercela dan dapat merugikan kehormatan dan
kepentingan serta nama baik organisasi.

BAB IV
SANGSI ORGANISASI
Pasal 4
Sangsi organisasi dapat dikenakan kepada anggota dan atau pengurus, apabila:
Dengan nyata-nyata telah melanggar peraturan-peraturan organisasi.
Melakukan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merusak citra dan nama baik Organisasi.

Pasal 5
Bentuk-bentuk sangsi :
Teguran.
Diberhentikan sementara dan atau selamanya.
Diberhentikan dengan tidak hormat.

Pasal 6
Mekanisme pemberian sangsi :
Untuk pengurus Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) dilakukan oleh DPP berdasarkan keputusan
rapat pleno DPP.
Untuk pengurus Dewan Pimpinan Wilayah ( DPW ) dilakukan oleh DPW berdasarkan hasil
keputusan rapat pleno DPW.
Untuk pengurus Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) dilakukan oleh DPD berdasarkan hasil rapat
pleno DPD.
Untuk pengurus Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) dilakukan oleh DPC berdasarkan hasil rapat
pleno DPC.
Untuk pengurus Komisariat dilakukan oleh komisariat berdasarkan oleh komisariat berdasarkan
hasil keputusan Rapat Pleno Komisariat.
BAB V
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 7
Anggota berhenti karena :
Berhalangan tetap ( meninggal dunia ).
Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan tertulis ditujukan kepada DPC, kecuali
anggota pengurus.
Dipecat dengan tidak hormat karena merugikan nama baik organisasi maupun bangsa dan
Negara Republik Indonesia.
Pemecatan anggota hanya dapat dilakukan oleh DPP setelah mendengar pertimbangan atau
masukkan-masukkan dari DPC dan DPW.
Pemecatan anggota pengurus :
Pemecatan anggota pengurus DPP dilakukan oleh DPP setelah mendengar dan memperhatikan
hasil keputusan rapat pleno.
Pemecatan anggota pengurus DPW dilakukan oleh DPP setelah mendengar pertimbangan DPW.
Pemecatan anggota pengurus DPD dilakukan oleh DPP atas saran dan usul dari DPD.
Pemecatan anggota pengurus DPC dilakukan oleh DPP atas saran dan usul dari DPC.
Sebelum menjatuhkan pemecatan anggota secara tidak hormat, DPP terlebih dahulu harus
memberikan teguran atau peringatan secar tertulis melalui DPC sebanyak 3 (tiga) kali.
Untuk anggota pengurus melalui jenjang masing-masing.
Keputusan pemecatan sementara kepada anggota dikeluarkan oleh DPC dan untuk anggota
pengurus melalui jenjangnya masing-masing.
Anggota pengurus yang dipecat atau diberhentikan dapat mengajukan banding kepada
setingkat diatasnya dan berhak membela diri dengan mengajukan surat peninjauan kembali
dengan tembusan kepada DPP dan DPW
Anggota yang dipecat atau diberhentikan dapat mengajukan banding kepada DPP dan berhak
membela diri dengan mengajukan surat peninjauan kembali dengan tembusan kepada DPP dan
DPW.

BAB VI
SUSUNAN DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 8
Dewan Pembina :
Dewan Pembina adalah jabatan kehormatan yang berasal dari unsur tokoh masyarakat dan
tokoh akademis yang mempunyai loyalitas terhadap organisasi baik ditingkat DPP, DPW, DPD
dan DPC.
Dewan Pembina adalah badan yang bersifat kolektif dengan susunan terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota dan tiga anggota yang mendampinginya.
Dewan Pembina Pusat diangkat / dipilih dan ditetapkan serta diberhentikan oleh DPP untuk
masa jabatan 5 ( lima ) tahun.
Dewan Pembina Wilayah diangkat / dipilih dan ditetapkan serta diberhentikan oleh DPP untuk
masa jabatan 5 ( lima ) tahun.
Dewan Pembina Daerah diangkat / dipilih dan ditetapkan serta diberhentikan oleh DPW untuk
masa jabatan 4 (empat) tahun.
Dewan Pembina Cabang diangkat / dipilih dan ditetapkan serta diberhentikan oleh DPD untuk
masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Penasehat Komisariat diangkat/dipilih dan ditetapkan serta diberhentikan oleh DPC untuk masa
jabatan 2 (dua) tahun
Apabila masa jabatan Ketua Umum telah habis, maka secara otomatis anggota pengurus,
Dewan Pertimbangan dan Dewan Pembina domisioner.

Pasal 9
Dewan Pakar :
Dewan Pakar adalah berasal dari anggota yang mempunyai loyalitas, reputasi dan prestasi yang
tinggi terhadap organisasi dan dipilih dalam MUNAS untuk masa jabatan 5 ( lima ) tahun.
Dewan Pakar adalah bersifat kolektif dengan susunan terdiri dari seorang Ketua merangkap
anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota dan jumlah anggota disesuaikan dengan
kebutuhan.

Pasal 10
Dewan Penasehat Wilayah :
Dewan Penasehat Wilayah adalah anggota yang mempunyai loyalitas, reputasi dan prestasi
yang tinggi terhadap organisasi dan dipilih dalam MUSWIL untuk masa jabatan 5 ( lima ) tahun.
Dewan Penasehat Wilayah adalah bersifat kolektif dengan susunan terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota dan jumlah anggota disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dewan Penasehat Wilayah dikukuhkan oleh DPP.

Pasal 11
Susunan Penasehat Daerah :
Dewan Penasehat Daerah adalah anggota yang mempunyai loyalitas, reputasi dan prestasi yang
tinggi terhadap organisasi dan dipilih dalam MUSDA untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.
Dewan Penasehat Daerah adalah bersifat kolektif dengan susunan terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota dan jumlah anggota disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dewan Penasehat Daerah dikukuhkan oleh DPW.

Pasal 12
Susunan Penasehat Cabang :
Dewan Penasehat Cabang adalah anggota yang mempunyai loyalitas, reputasi dan prestasi yang
tinggi terhadap organisasi dan dipilih dalam MUSCAB untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Dewan Penasehat Cabang adalah bersifat kolektif dengan susunan terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota dan jumlah anggota disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dewan Penasehat Cabang dikukuhkan oleh DPD.
Pasal 13
Susunan Pengurus Pusat :
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat adalah badan pelaksana nasional yang bersifat kolektif.
Ketua Umum, Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum dipilih dan dikukuhkan oleh MUNAS
untuk masa jabatan 5 ( lima ) tahun.
Kelengkapan personalia termasuk pengurus Departement-Departemen dipilih dan disahkan
oleh Ketua Umum terpilih dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan masa jabatan
5 ( lima ) tahun.
Susunan Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :
Ketua Umum.
Sekretaris Jendral.
Wakil Sekretaris Jendral ( sesuai dengan kebutuhannya ).
Bendahara Umum.
Departement – Departement
Departement Organisasi dan Keanggotaan
Departement Pertahanan, Keamanan, Bela Negara dan Bela Anggota
Departement Ideologi Politik
Departement Hukum dan HAM
Departement LITBANG dan Kaderisasi
Departement Luar Negeri
Departement Kesehatan
Departement Pendidikan
Departement Agama, Sosial, Budaya dan Pariwisata
Departement Keuangan
Departement Perlindungan Perempuan dan Anak
Departement Pemuda dan Olah Raga
Departement Ekonomi, UKM, KOPERASI dan Pengembangan Usaha
Departement Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
Departement Alam dan Lingkungan Hidup
Departement INFOKOM
Departement Tenaga Kerja dan SDM.

Pasal 14
Susunan Pengurus Wilayah :
Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah adalah badan pelaksana Provinsi yang bersifat kolektif.
Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih dan dikukuhkan oleh MUSWIL untuk masa jabatan 5
( lima ) tahun.
Kelengkapan personalia termasuk Biro-Biro dipilih dan disahkan dengan surat keputusan oleh
Ketua terpilih dan jumlah personilnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan masa jabatan 5
( lima ) tahun.
Susunan Dewan Pimpinan Wilayah terdiri dari :
Ketua Provinsi.
Sekretaris Provinsi.
Bendahara Provinsi.
Biro – Biro
Biro Organisasi dan Keanggotaan
Biro Pertahanan, Keamanan, Bela Negara dan Bela Anggota
Biro Ideologi Politik
Biro Hukum dan HAM
Biro LITBANG dan Kaderisasi
Biro Luar Negeri
Biro Kesehatan
Biro Pendidikan
Biro Agama, Sosial, Budaya dan Pariwisata
Biro Keuangan
Biro Perlindungan Perempuan dan Anak
Biro Pemuda dan Olah Raga
Biro Ekonomi, UKM, KOPERASI dan Pengembangan Usaha
Biro Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
Biro Alam dan Lingkungan Hidup
Biro INFOKOM
Biro Tenaga Kerja dan SDM.

Pasal 15
Susunan Pengurus Daerah :
Pengurus Dewan Pimpinan Daerah adalah badan pelaksana Tingkat Kota / Kabupaten yang
bersifat kolektif.
Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih dan dikukuhkan oleh MUSDA untuk masa jabatan 4
( empat ) tahun.
Kelengkapan personalia termasuk Bidang – Bidang dipilih dan disahkan dengan surat keputusan
oleh Ketua terpilih dan jumlah personilnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan masa jabatan
4 (empat) tahun.
Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :
Ketua Kota / Daerah.
Sekretaris Kota / Daerah.
Bendahara Kota / Daerah.
Bidang – Bidang ( sesuai dengan kebutuhannya )
Bidang Organisasi dan Keanggotaan
Bidang Pertahanan, Keamanan, Bela Negara dan Bela Anggota
Bidang Ideologi Politik
Bidang Hukum dan HAM
Bidang LITBANG dan Kaderisasi
Bidang Luar Negeri
Bidang Kesehatan
Bidang Pendidikan
Bidang Agama, Sosial, Budaya dan Pariwisata
Bidang Keuangan
Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
Bidang Pemuda dan Olah Raga
Bidang Ekonomi, UKM, KOPERASI dan Pengembangan Usaha
Bidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
Bidang Alam dan Lingkungan Hidup
Bidang INFOKOM
Bidang Tenaga Kerja dan SDM.

Pasal 16
Susunan Pengurus Cabang :
Pengurus Dewan Pimpinan Cabang adalah badan pelaksana tingkatKecamatan yang bersifat
kolektif.
Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih dan dikukuhkan oleh MUSCAB untuk masa jabatan 3
( tiga ) tahun.
Kelengkapan personalia termasuk Bagian – Bagian dipilih dan disahkan dengan surat keputusan
oleh Ketua terpilih dan jumlah personilnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan masa jabatan
3 ( tiga ) tahun.
Susunan Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari :
Ketua Kecamatan.
Sekretaris Kecamatan.
Bendahara Kecamatan.
Bagian – Bagian ( sesuai dengan kebutuhannya )
Bagian Organisasi dan Keanggotaan
Bagian Pertahanan, Keamanan, Bela Negara dan Bela Anggota
Bagian Ideologi Politik
Bagian Hukum dan HAM
Bagian LITBANG dan Kaderisasi
Bagian Luar Negeri
Bagian Kesehatan
Bagian Pendidikan
Bagian Agama, Sosial, Budaya dan Pariwisata
Bagian Keuangan
Bagian Perlindungan Perempuan dan Anak
Bagian Pemuda dan Olah Raga
Bagian Ekonomi, UKM, KOPERASI dan Pengembangan Usaha
Bagian Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
Bagian Alam dan Lingkungan Hidup
Bagian INFOKOM
Bagian Tenaga Kerja dan SDM.

Pasal 17
Susunan Kepengurusan Pimpinan Komisariat:
Pengurus Pimpinan Komisariat adalah badan pelaksana tingkat Kelurahan yang bersifat kolektif.
Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih dan dikukuhkan oleh MUSKOM untuk masa jabatan 3
( tiga ) tahun.
Kelengkapan personalia termasuk Seksi – seksi dipilih dan disahkan dengan surat keputusan
oleh Ketua terpilih dan jumlah personilnya disesuaikan dengan kebutuhan dengan masa jabatan
3 ( tiga ) tahun.
Susunan Pimpinan KOMISARIAT terdiri dari :
Ketua Kelurahan.
Sekretaris Kelurahan.
Bendahara Kelurahan.
Seksi – Seksi ( sesuai dengan kebutuhannya )
Seksi Organisasi dan Keanggotaan
Seksi Pertahanan, Keamanan, Bela Negara dan Bela Anggota
Seksi Ideologi Politik
Seksi Hukum dan HAM
Seksi LITBANG dan Kaderisasi
Seksi Luar Negeri
Seksi Kesehatan
Seksi Pendidikan
Seksi Agama, Sosial, Budaya dan Pariwisata
Seksi Keuangan
Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak
Seksi Pemuda dan Olah Raga
Seksi Ekonomi, UKM, KOPERASI dan Pengembangan Usaha
Seksi Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan
Seksi Alam dan Lingkungan Hidup
Seksi INFOKOM
Seksi Tenaga Kerja dan SDM.

Pasal 18
Wewenang dan tanggung- jawab Pembina :
Memberi petunjuk, usul, saran dan pendapat kepada pengurus Dewan Pimpinan baik tingkat
DPP, DPW, DPD, DPC dan Komisariat dalam menjalankan dan mengendalikan seluruh kegiatan
organisasi.
Mengarahkan kebijaksanaan / keputusan pengurus apabila dinilai menyimpang dari ketentuan
organisasi.

Pasal 19
Wewenang dan tanggung- jawab Dewan Pakar :
Memberi petunjuk, usul, saran dan pendapat kepada DPD dalam rangka menjalankan seluruh
kegiatan organisasi baik yang diminta maupun tidak diminta.
Memberi masukkan / pertimbangan tentang usulan pengangkatan anggota yang diusulkan dan
jika dianggap tidak memenuhi kriteria, maka Dewan Pakar dapat menolaknya melalui rapat
untuk itu.
Dewan Pakar melaksanakan rapat-rapat minimal 1 ( satu ) tahun sekali.
Pasal 20
Wewenang dan tanggung- jawab Penasehat :
Memberi petukjuk, usul, saran dan nasehat kepada Dewan Pimpinan baik ditingkat DPW,
DPD ,DPC dan Komisariat dalam rangka melaksanakan seluruh kegiatan organisasi baik diminta
maupun tidak.
Dewan Penasehat melaksanakan rapat-rapat minimal 1 ( satu ) tahun sekali.

Pasal 21
Wewenang dan tanggung- jawab Pengurus Pusat :
Dewan Pimpinan Pusat adalah pimpinan nasional dan pimpinan eksekutif tertinggi organisasi
dan koordinasi nasional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan
mengindahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan-keputusan MUNAS,
garis organisasi dan program kerja nasional LSM Garuda Indonesia Perkasa (LSM GARDA
PERKASA).
Memperhatikan saran dan petunjuk dari Dewan Pembina Pusat dan Dewan Pakar.
Memberi pertanggung- jawaban kepada MUNAS.
Memperhatikan usul-usul dari Dewan Pimpinan Wilayah.

Pasal 22
Wewenang dan tanggung- jawab Pengurus Wilayah :
Dewan Pimpinan Wilayah adalah pimpinan organisasi ditingkat wilayah, menyelenggarakan
organisasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengindahkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, garis-garis kebijakan organisasi dan petunjuk dari
DPP.
Memperhatikan saran dan petunjuk dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.
Memberi pertanggung- jawaban kepada MUSWIL.
Memperhatikan usul-usul dari Dewan Pimpinan Daerah.
Memberikan laporan per- triwulan, setiap kegiatan di DPW LSM GARDA PERKASA kepada DPP.

Pasal 23
Wewenang dan tanggung jawab Pengurus Daerah :
Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan organisasi ditingkat daerah, menyelanggarakan
organisasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengindahkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, garis-garis kebijakan organisasi dan petunjuk dari
DPW, melaksanakan instruksi-instruksi dari Dewan Pimpinan Wilayah.
Memperhatikan saran dan petunjuk dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.
Memberi pertanggung- jawaban kepada MUSDA.
Memperhatikan usul-usul dari Dewan Pimpinan Cabang.
Memberikan laporan per- triwulan, setiap kegiatan di DPD LSM GARDA PERKASA kepada DPW.

Pasal 24
Wewenang dan tanggung jawab Pengurus Cabang :
Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan organisasi ditingkat cabang, menyelanggarakan
organisasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengindahkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, garis-garis kebijakan organisasi dan petunjuk dari
DPC, melaksanakan instruksi-instruksi dari Dewan Pimpinan Cabang.
Memperhatikan saran dan petunjuk dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.
Memberi pertanggung- jawaban kepada MUSCAB.
Memperhatikan usul-usul dari Dewan Pimpinan Cabang.
Memberikan laporan per- triwulan, setiap kegiatan di DPD LSM GARDA PERKASA kepada DPD.

Pasal 25
Wewenang dan tanggung - jawab Pengurus Komisariat :
Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan organisasi ditingkat kampus, menyelanggarakan
organisasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengindahkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, garis-garis kebijakan organisasi dan petunjuk dari
DPP, melaksanakan instruksi-instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat.
Memperhatikan saran dan petunjuk dari Dewan Pembina dan Dewan Penasehat.
Memberi pertanggung jawaban kepada MUSCAB.
Memperhatikan usul-usul dari Dewan Pimpinan Cabang.

BAB VII
PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA PENGURUS
Pasal 26
Anggota biasa dan luar biasa.
Warga Negara Republik Indonesia yang telah / sudah berusia 17 tahun.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setia kepada Pancasila dan UUD’45.
Loyalitas terhadap organisasi dan siap dicalonkan.
Tidak sedang terganggu jiwanya dan berbadan sehat jasmani.
Tidak terlibat partai terlarang baik langsung maupun tidak langsung.
Tidak sedang terlibat tindak pidana yang diancam hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih
oleh pengadilan.

BAB VIII
Permusyawaratan
Pasal 27
Musyawarah Nasional :
Musyawarah nasional diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun untuk :
Menilai laporan pertanggung- jawaban Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat.
Menilai perjalanan organisasi selama 5 (lima) tahun.
Menyusun program nasional termasuk program jangka pendek, menengah dan panjang.
Memilih Dewan Pimpinan Pusat yang baru untuk jabatan 5 (lima) tahun.
Unsur Dewan Pembina Pusat.
Unsur Dewan Pakar Pusat.
Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat.
Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah.
Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
Ketua, Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari DPW.
Bila Ketua / Sekretaris berhalangan, maka penggantinya adalah Wakil Ketua / Wakil Sekretaris
yang dipilih DPW.
Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari DPD.
Bila Ketua / Sekretaris berhalangan, maka penggantinya adalah Wakil Ketua /
Utusan terdiri dari :
Utusan Dewan Pimpinan Wilayah terdiri dari :
Utusan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :
Wakil Sekretaris yang dipilih DPD.
Peninjauan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara ( Stering Committee ).

Pasal 28
Musyawarah Luar Biasa :
MUNASLUB adalah setingkat dengan MUNAS.
Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3
(dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Wilayah.
Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan untuk membicarakan masalah-masalah yang waktu
dan sifatnya tidak dapat ditunda atau ditangguhkan sampai berlangsungnya Musyawarah
Nasional.
Peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa sama dengan peserta MUNAS.
Pokok-pokok acara MUNASLUB pada dasarnya sama dengan acara MUNAS.
Seluruh ketentuan yang berlaku dalam MUNAS, berlaku pula dalam MUNASLUB.

Pasal 29
Musyawarah Wilayah :
Musyawarah wilayah diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun untuk :
Menilai laporan pertanggung-jawaban Ketua Dewan Pimpinan Wilayah.
Menilai perjalanan organisasi selama 5 (lima) tahun.
Menyusun program wilayah dengan menyesuaikan program nasional.
Memilih Dewan Pimpinan Wilayah yang baru untuk jabatan 5 (lima) tahun.
Unsur Dewan Pimpinan Pusat.
Unsur Dewan Pembina Wilayah.
Unsur Dewan Penasehat Wilayah.
Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah.
Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
Pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
Ketua, Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari DPW.
Bila Ketua / Sekretaris berhalangan, maka penggantinya adalah Wakil Ketua / Wakil Sekretaris
yang dipilih DPW.
Ketua, Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari DPW.
Bila Ketua / Sekretaris berhalangan, maka penggantinya adalah Wakil Ketua /
Utusan terdiri dari :
Utusan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari dari :
Utusan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :
Wakil Sekretaris yang dipilih DPC.
Peninjauan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara ( Stering Committee ).

Pasal 30
Musyawarah Daerah :
1. Musyawarah Daerah diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun untuk :
Menilai laporan pertanggung-jawaban Ketua Dewan Pimpinan Daerah.
Menilai perjalanan organisasi selama 4 (Empat) tahun.
Menyusun program wilyah dengan menyesuaikan program nasional.
Memilih Dewan Pimpinan Daerah yang baru untuk jabatan 4 (empat) tahun.
2. Peserta terdiri dari:
a. Unsur Dewan Pimpinan Wilayah.
b. Unsur Dewan Pembina Daerah.
c. Unsur Dewan Penasehat.
d. Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
e. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
3. Utusan Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari :
a. Ketua, Sekretaris dan seorang lainnya yang dipilih oleh dan dari DPC.
b. Bila Ketua / Sekretaris berhalangan, maka penggantinya adalah Wakil Ketua /
Wakil Sekretaris yang dipilih DPC.
4. Peninjauan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara ( Stering Committee ).

Pasal 31
Musyawarah Cabang :
Musyawarah Cabang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun untuk :
Menilai laporan pertanggung-jawaban Ketua Dewan Pimpinan Cabang.
Menilai perjalanan organisasi selama 3 (tiga) tahun.
Menyusun program Cabang dengan menyesuaikan program daerah, wilayah dan nasional.
Memilih Dewan Pimpinan Cabang yang baru untuk jabatan 3 (tiga) tahun.
2. Peserta terdiri dari:
a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah.
b. Unsur Dewan Pembina Cabang.
c. Unsur Dewan Penasehat Cabang.
d. Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
e. Unsur komisariat
3. Peninjauan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara ( Stering Committee ).

BAB IX
RAPAT KERJA
Pasal 32
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional diadakan atas undangan Dewan Pimpinan Pusat dan dilaksanakan atau
sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun yang dihadiri oleh :
Unsur Dewan Pertimbangan Pusat
Unsur Dewan Pembina Pusat
Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
2. Pokok acara Rapat Kerja Nasional :
Laporan Dewan pimpinan Pusat :
Evaluasi perjalan organisasi
Acara pokok dan persiapan serta masalah yang akan dibicarakan dalam MUNAS
Dewan Pimpinan Pusat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Rapat Kerja Nasional.

Pasal 33
Rapat Kerja Wilayah
Rapat Kerja Wilayah diadakan atas undagan Dewan Pimpinan Wilayah dan dilaksanakan
sediktnya atau sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun yang dihadiri oleh :
Unsur Dewan Pimpinan Pusat
Unsur Dewan Pembina Wilayah
Unsur Dewan Penasehat Wilayah
Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan wilayah
Unsur Dewan Pembina Daerah
2. Pokok Acara Rapat Kerja wilayah :
a. Menetapkan dan menilai program kerja DPW sebagai pelaksana program wilayah
b. Dewan Pimpinan wilayah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Wilayah sebagai pelaksana wilayah.

Pasal 34
Rapat Kerja Daerah
Rapat Kerja Daerah Diadakan atas undangan Dewan Pimpinan Daerah dan dilaksanakan
sedikitnya atau sekurang – kurangnya sekali dalam lima tahun yang dihadiri oleh :
Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
Unsur Dewan Pembina Daerah
Unsur Dewan Penasehat Daerah
Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
Unsur Dewan Pimpinan Cabang
2. Pokok acara Rapat Kerja Daerah :
a. Menetapkan dan menilai program kerja pengurus DPD sebagai pelaksana program Daerah
b.Dewan Pimpinan Daerah adalah pelaksana dan bertanggung jawab atas pelaksanaan Rapat
Kerja Daerah

Pasal 35
Rapat Kerja Cabang
Rapat Kerja Cabang diadakan atas undangan Dewan Pimpinan Cabang dan dilaksanakan
sedikitnya atau sekurang – kurangnya sekali dalam lima tahun yang dihadiri oleh :
Unsur Dewan Pimpinan Daerah
Unsur Dewan Pimpinan Cabang
Unsur Dewan Penasehat Cabang
Unsur Komisariat
Pokok acara Rapat Kerja Cabang :
Menetapkan dan menilai program kerja pengurus DPC sebagai pelaksana program cabang
Dewan Pimpinan Cabang adalah pelaksana dan bertanggung jawab atas pelaksanaan Rapat
Kerja Cabang

Pasal 36
Rapat – rapat Pimpinan
Rapat-rapat pimpinan ditingkat Pusat / Wilayah / Daerah / Cabang, menetapkan dan
memutuskan hal – hal yang mendesak yang dihadapi oleh organisasi
Keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
Rapat pimpinan diselenggarakan oleh pengurus sesuai dengan jenjangnya.

BAB X
KORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 37
Musyawarah Nasional dinyatakan sah dan memenuhi korum apabila dihadiri oleh setengah
lebih satu dari jumlah Dewan Pimpinan Wilayah
Seluruh rapat – rapat permusyawaratan selain dinyatakan sah , dan dapat berlangsung dengan
tidak memandang jumlah yang hadir asal yang berkepentingan telah diundang.
Pasal 38
Tata cara pengambilan keputusan :
Pengambilan keputusan dalam semua permusyawaratan diutamakan dengan musyawarah
mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan suara terbanyak.
Hak suara dan hak bicara bagi peserta musyawarah dan rapat- rapat :
Hak suara adalah hak yang dimiliki oleh perwakilan lembaga sebagai peserta dalam mengambil
keputusan.
Hak bicara adalah hak yang dimiliki oleh seseorang peserta dalam mengemukakan pendapat ,
usul, atau saran dalam setiap persidangan.
Musyawarah dan rapat – rapat seperti yang tertuang dalam pasal Anggaran Rumah Tangga
adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah peserta.

BAB XI
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 39
Jika seorang pengurus berhalangan melaksanakan tugas organisasi karena berhalangan tetap /
meninggal dunia, mengundurkan diri dan atau tidak mampu melaksanakan tugas organisasi
dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, maka pengurus disetiap jenjang diberi
kewenangan untuk mengganti dengan persetujuan pengurus setingkat diatasnya.
BAB XII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 40
Hal – hal yang menyangkut keuangan organisasi dipertanggung - jawabkan oleh Bendahara
sekurang – kurangnya satu kali dalam tahun buku, yang bersangkutan kepada Dewan Pimpinan
menurut jenjangnya / tingkatnya.
Tahun buku organisasi di mulai setelah terpilihnya Dewan Pimpinan yang baru pada setiap
jenjang dan berakhir pada tahun berikutnya.

BAB XIII
PENGESAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 41
Untuk pertama kalinya Anggaran Rumah Tangga disahkan dalam Rapat Kerja Dewan Pimpinan
Pusat pada tanggal 12 Oktober 2019.

BAB XIV
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 42
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah dan disempurnakan dalam musyawarah
Nasional.

BAB XV
PENUTUP
Pasal 43
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut oleh
Dewan Pimpinan Pusat

Ditetapkan di : Kota Depok


Pada tanggal : 12 Oktober 2019

DEWAN PIMPINAN PUSAT


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
GARUDA INDONESIA PERKASA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ZAENAL ARIFIN SYAIFUL ANWAR

Anda mungkin juga menyukai