Anda di halaman 1dari 33

ADDENDUM

PERJANJIAN KERJASAMA KEMITRAAN


ANTARA
KOPERASI UNIT DESA MITRA USAHA AGRO
DENGAN
PT. RAFI KAMAJAYA ABADI
DALAM RANGKA PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT POLA KEMITRAAN PROGRAM PERKEBUNAN SELUAS 5.000 HEKTAR DI DESA
NANGA KAYAN, DESA SEPANTONAK, DESA LABANG, DESA NANGA BELIMBING
DAN DESA-DESA YANG AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN, KECAMATAN BELIMBING
DAN KECAMATAN NANGA PINOH, KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN
MELAWI, PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Pada hari ini Sabtu Tanggal Delapan Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh (08-02-
2020) masing - masing yang bertanda - tangan dibawah ini:

1) Bapak H. Suarli, S, Sos, Bapak Seraman dan Bapak Yohanes, masing–masing dalam
kedudukannya sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara dari KOPERASI UNIT DESA
MITRA USAHA AGRO, suatu badan hukum berbentuk koperasi berdasarkan
Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor : 518/03/BH/XVll.12/2011 tanggal 18 April 2011 dengan Akta Pendirian
Koperasi tanggal 27 Januari 2011, yang didirikan serta tunduk kepada peraturan yang
berlaku di negara Republik Indonesia, berdomisili di Melawi dan beralamat di Dusun
lstana, Desa Baru, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan
Barat, Republik Indonesia, dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama
KOPERASI UNIT DESA MITRA USAHA AGRO tersebut (perusahaan ini termasuk,
pengganti dan penerus haknya yang sah selanjutnya disebut sebagai "PIHAK
PERTAMA").

2) Bapak Vijayakumar Sabanthar yang bertindak dalam kedudukannya selaku President


Director dari PT. RAFI KAMAJAYA ABADI, suatu perseroan terbatas yang didirikan
serta tunduk kepada peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, berdomisili
di Melawi dan beralamat kantor di JI. Sidomulyo No. 5, RT/RW 006/001 Kecamatan
Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat, Republik Indonesia,
yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 98 tanggal 19 Juni 2007, dibuat di
hadapan Ashelfine, SH, MH, Notaris di Pekan Baru, akta mana telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal
17 Juli 2007 No.W4.00466.HT.01.01.TH.2007 dan Anggaran Dasarnya terakhir kali
dirubah dengan Akta tanggal 26 September 2019 Nomor 13, dibuat dihadapan Rina
Utami Djauri, Sarjana Hukum, Notaris tersebut yang perubahan anggaran dasarnya
telah diterima dan dicatat di Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Nomor : AHU-AH.01.03-0338972 tanggal 30 September 2019,
(perusahaan ini termasuk, pengganti dan penerus haknya yang sah selanjutnya
disebut sebagai "PIHAK KEDUA")

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama - sama disebut PARA
PIHAK dan secara masing - masing disebut sebagai PIHAK,dengan ini PARA PIHAK telah
sepakat untuk membuat dan menandatangani Addendum Perjanjian Kerjasama
Pembangunan dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan Program
Perkebunan (untuk selanjutnya disebut "PERJANJIAN"), sebagai bentuk pelaksanaan
kesepakatan antara PIHAK KEDUA dengan Masyarakat Desa Nanga Kayan, Desa
Sepantonak, Desa Labang, Desa Nanga Belimbing dan desa - desa yang akan ditentukan
kemudian, di Kecamatan Belimbing dan Kecamatan Nanga Pinoh, Kecamatan Pinoh Utara
Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat, dimana KEBUN MITRA / PLASMA ini
merupakan milik Petani Peserta Mitra / Plasma sesuai Keputusan Bupati Melawi Nomor:
525/298 tanggal 23 Desember 2013 beserta perubahannya, tentang Penunjukan Calon
Petani dan Calon Lahan Peserta Program Perkebunan dengan memakai syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

BABI
PENDAHULUAN

Pasal 1
Latar Belakang Pelaksanaan Kerjasama Kemitraan

1) PIHAK PERTAMA memiliki rencana untuk membangun kebun kelapa sawit Tahap
Pertama diatas bidang - bidang tanah seluas 5.000 (Lima Ribu) hektar yang terletak di
Desa Nanga Kayan, Desa Sepantonak, dan Desa Labang, Desa Nanga Belimbing dan
desa - desa yang akan ditentukan kemudian, Kecamatan Belimbing dan Kecamatan
Nanga Pinoh, Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi, Propinsi KalimantanBarat
(selanjutnya disebut KEBUN MITRAI PLASMA) untuk 2.035 (DUA RIBU TIGA PULUH
LIMA) orang Anggota KOPERASI UNIT DESA MITRA USAHA AGRO berserta dengan
perubahannya (selanjutnya disebut PETANI PESERTA KEMITRAANI PLASMA).

2) Kerjasama Kemitraan Program Perkebunan dalam bidang pembangunan dan


pengelolaan kebun mitra/plasma kelapa sawit ini dilaksanakan berdasarkan
kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA dengan Masyarakat
Desa Nanga Kayan, Desa Sepantonak, Desa Labang, Desa Nanga Belimbing dan
desa - desa yang akan ditentukan kemudian, Kecamatan Belimbing dan Kecamatan
Nanga Pinoh, Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat,
yang merupakan 20% dari Lahan hasil pelepasan lahan perorangan dengan cara
Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT) dari ljin Usaha Pekebunan (IUP) PIHAK KEDUA.

3) Bahwa untuk mewujudkan rencana PIHAK PERTAMA sebagaimana tersebut diatas,


Anggota Koperasi selaku Petani Peserta Plasma telah menyetujui Pengurus
KOPERASI UNIT DESA MITRA USAHA AGRO untuk mengadakan Kerjasama
Kemitraan Pembangunandan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Program
Perkebunan dengan PIHAK KEDUA.

4) Bahwa PIHAK KEDUA setuju untuk mengadakan Kerjasama Kemitraan Pembangunan


dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Program Perkebunan dengan PIHAK
PERTAMA.

5) Bahwa PIHAK PERTAMA telah mendapat Kuasa dari masyarakat calon petani peserta
plasma untuk mewakili kepentingan calon petani peserta plasma dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengelolaan kebun mitra / plasma yang akan dibangun oleh PIHAK
KEDUA, sesuai dengan Serita Acara Pembentukan KUD dan Pelantikan Pengurus
tertanggal 27 Januari 2011 dan Surat Kuasa Pengurus ke Ketua Koperasi tertanggal
15 Februari 2013

6) Bahwa Pemerintah Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat melalui Keputusan


Bupati Melawi No 525/298 tanggal 23 Desember 2013 beserta perubahannya,
dokumen sebagaimana terdapat pada Lampiran 1, Perjanjian ini, telah dan akan
menetapkan nama - nama Petani Peserta Mitra / Plasma dan telah dan akan
menetapkan lokasi lahan mitra yang akan dibangun menjadi kebun mitra / plasma
kelapa sawit yang akan dibangun berdasarkan PERJANJIAN ini.
Pasal 2
Pengertian Umum Dalam Perjanjian

1) Kemitraan adalah kerjasama yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA dalam Jangka Waktu Kerjasama Kemitraan seperti di Pasal 5 PERJANJIAN
ini untuk meraih keuntungan (manfaat) bersama dengan prinsip saling mernbutuhkan
dan saling membesarkan dan atau untuk memperkuat posisi masing - masing pihak
yang bermitra, yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh adanya "kepatuhan
diantara PARA PIHAK dalam menjalankan etika bisnis bertanggung jawab".

2) Perusahaan adalah suatu badan usaha / badan hukum berbentuk perseroan


terbatas dengan fasilitas penanaman modal asing yang didirikan berdasarkan
ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia dan yang
melakukan kegiatan investasi usaha dibidang industri perkebunan kelapa sawit dan
yang memiliki komitmen membangun perkebunan kelapa sawit dengan pola
kemitraan Inti Plasma melalui Program Perkebunan.

3) Koperasi adalah organisasi Badan Hukum yang dibentuk berdasarkan ketentuan dan
peraturan perundang - undangan yang berlaku yang dalam hal ini menjadi wadah
organisasi petani peserta plasma dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya di dalam
program kemitraan perkebunan, dan bersama perusahaan inti, melaksanakan
pembangunan dan pengelolaan kebun mitra/plasma kelapa sawit.

4) Bank adalah badan usaha berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang
bergerak dibidang jasa keuangan dan telah ditunjuk / ditetapkan sebagai Bank
Penyalur dan atau Pemberi Pinjaman untuk lnvestasi (pembiayaan) pembangunan
kebun plasma dalam program perkebunan, dan karenanya memiliki peran serta fungsi
menyediakan dana yang dibutuhkan Koperasi untuk pembangunan perkebunan
plasma sesuai proyeksi kebutuhan dana yang diajukan PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA berdasarkan Proposal yang disusun oleh Konsultan yang diketahui Dinas
lnstansi terkait.

5) Perkebunan Inti adalah usaha perkebunan kelapa sawit terpadu yang memiliki sarana
dan prasarana yang dibutuhkan industri perkebunan, lengkap dengan pabrik
pengolahan minyak sawit milik PIHAK KEDUA.

6) Perkebunan Mitra / Plasma adalah perkebunan kelapa sawit terpadu, lengkap dengan
sarana dan prasarana kebutuhan kebun milik Petani Peserta Plasma Anggota
Koperasi.

7) Petani Peserta Mitra / Plasma adalah warga masyarakat setempat dan atau
masyarakat yang tinggal di luar wilayah ijin lokasi perusahaan yang memiliki lahan
untuk dikelola menjadi lahan perkebunan Inti - Plasma dan yang kemudian diusulkan
kepada Bupati untuk ditetapkan sebagai Petani Peserta Plasma program kemitraan
perkebunan yang telah ditetapkan sebagai petani peserta plasma dan sekaligus
pemilik kebun plasma sebagaimana ditetapkan pada Keputusan Bupati Melawi
No.525/298 tanggal 23 Desember 2013 beserta perubahannya serta terdaftar sebagai
Anggota Koperasi.

8) Kelompok Tani (disingkat Poktan) merupakan wadah Organisasi Petani peserta


Plasma yang berintegrasi kedalam Organisasi Koperasi dan mematuhi seluruh
ketentuan dan peraturan yang berlaku di Koperasi khususnya dalam melaksanakan
hak dan kewajibannya dalam kegiatan kemitraan pembangunan dan pengelolaan
kebun plasma kelapa sawit.
9) Konsultan Perkebunan adalah: (i) Konsultan lndependen yang ditunjuk dan disetujui
oleh Koperasi dengan persetujuan BANK / PIHAK KEDUA, untuk melakukan
penelitian dan pengawasan pembangunan kebun plasma termasuk menyusun project
proposal investasi pembangunankebun plasma serta melakukan monitoring, evaluasi
dan analisis pelaksanaan pembangunan dan kebun plasma serta melaporkan hasil -
hasilnya ke BANK atas nama Koperasi, dan/atau (ii) Konsultan yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA untuk melakukan penelitian dan pengawasan pembangunan kebun
plasma terrnasuk menyusun project proposal investasi pembangunan kebun plasma
serta melakukan monitoring, evaluasi dan analisis pelaksanaan pembangunan dan
kebun plasma serta melaporkan hasil• hasilnya kepada PIHAK KEDUA.

10) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Melawi yang memiliki kedudukan,
peran dan bertanggungjawab:

a. Sebagai pembina dan pengawas dalam pelaksanaan program kemitraan


pembangunan dan pengelolaan kebun plasma;

b. memberikanbantuan dan perlindungan hukum kepada PARA PIHAK dalam


pelaksanaan kerjasama Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN
ini:

c. mendapatkan kontribusi akibat PERJANJIAN ini dalam bentuk Pajak dan atau
Restribusi sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten, dan

d. menyusun dan menetapkan Pedoman Umum dan Pedoman Teknis


Kemitraan.

11) Fasilitas Kredit adalah fasilitas pinjaman / sejumlah dana yang disediakan dan
disalurkan oleh BANK (sebagai Kreditur), dalam rangka pembiayaan pengembangan
usaha (pembangunan) perkebunan kelapa sawit dalam program perkebunan serta
fasilitas pinjaman lain.

12) Dana Talangan adalah sejumlah dana yang disediakan atau disalurkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA:

a. pada saat Dana Kredit BANK belum tersedia dan atau tidak mencukupi untuk
pembiayaan pembangunan fisik kebun plasma sampai kebun dinyatakan telah
menghasilkan.

b. pada saat dana hasil pembagian keuntungan tidak cukup untuk pembayaran
Angsuran / Pelunasan Kredit ke BANK, akibat penurunan produksi atau produksi
rendah sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran angsuran
pelunasan kredit ke BANK.

c. dimana atas Dana Talangan yang disalurkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dikenakan Bunga Pinjaman dengan tingkat suku bunga yang berlaku
umum di BANK.

13) Angsuran dan Pelunasan Kredit BANK, pembayaran dilakukan oleh PIHAK KEDUA
atas nama PIHAK PERTAMA (yang mendapat kuasa dari Petani Peserta Plasma)
dengan dana yang bersumber dari hasil pembagian keuntungan dengan jumlah dan
waktu sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
14) Perjanjian Kerjasama Kemitraan adalah suatu Perjanjian Kerjasama Kemitraan
antara PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA (yang merupakan wadah /
organisasi usaha dimana Koperasi mewakiliI bertindak untuk dan atas nama petani
peserta plasma) dalam rangka pembangunan kebun plasma kelapa sawit milik Petani
Peserta Plasma / Anggota Koperasi yang meliputi kegiatan pembangunan kebun,
pengelolaan kebun, produksi, pembelian dan atau penjualan hasil produksi kebun
plasma.

15) Akad Kredit adalah Perjanjian Kredit yang dilakukan antara BANK (sebagai Kreditur /
Pemberi Kredit) dengan PIHAK PERTAMA (sebagai Debitur Tak Langsung) atau
dengan Anggota PIHAK PERTAMA (sebagai Debitur Langsung).

16) Areal Kebun Mitra/Plasma adalah seluruh lokasi lahan perkebunan kelapa sawit yang
telah ditetapkan dan disetujui / disepakati menjadi Kebun Plasma kelapa sawit, yang
didalamnya termasuk luas lahan untuk tanaman, luas lahan untuk lnfrastruktur jalan
dan parit.

17) Satu Siklus Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit adalah satu siklus tanaman budi
daya perkebunan kelapa sawit mulai awal kebun di bangun sampai tanaman tidak
berproduksi lagi atau sampai tanaman ber-umur 30 (tiga puluh) tahun.

18) Tandan Buah Segar (TBS) adalah kuantitas persatu satuan tandan buah tanaman
kelapa sawit yang telah dipetik / dipanen terdiri dari seluruh buah, tandan kosong,
brondolan dan semua bagian lainnya yang terdapat dalam TBS Kebun Plasma yang
siap untuk dikirim ke Pabrik Pengolahan MinyakSawit PIHAK KEDUA.

19) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman kelapa sawit ber-umur mulai
penanaman sampai dengan tanaman minimal berumur 48 (empat puluh delapan)
bulan.

20) Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman kelapa sawit yang telah
menghasilkan sampai dengan tanaman tidak mampu lagi berproduksi atau tidak
mampulagi untuk menghasilkanTBS.

21) Konversi adalah penyerahan / pengalihan pengelolaan kebun plasma secara


administratif dan pengalihan beban kredit investasi dari PIHAK KEDUA kepada petani
peserta plasma anggota koperasi PIHAK PERTAMA setelah kebun berproduksi
dan memenuhi standar teknis pengalihan kebun plasma.

22) Aktivitas adalah pengembangan Areal Kebun Mitra / Plasma menjadi perkebunan
kelapa sawit, mengoperasikan perkebunan, menjual dan memasarkan hasil produksi
perkebunan di dalam negeri dan atau ke luar negeri, memasarkan produk yang
dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit di dalam dan di luar negeri dan seluruh kegiatan
terkait lainnya yang akan dilaksanakan oleh PARA PIHAK, dengan tunduk kepada tata
cara dan harga yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku di
Indonesia.

23) Lembaga Koperasi adalah KOPERASI UNIT DESA MITRA USAHA AGRO suatu
badan hukum berbentuk koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 518/03/BH/XVll.12/201 tanggal 18
April 2011 dengan Akta Pendirian Koperasi tanggal 27 Januari 2011, yang
didirikan serta tunduk kepada peraturan yang berlaku di negara Republik
Indonesia, berdomisili di Melawi dan beralamat di Dusun lstana, Desa Baru,
Kecamatan Nanga Pinch, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat, Republik
Indonesia.
24) Biaya adalah biaya-biaya yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA dan akan dipotong dari pendapatan penjualan hasil kebun yang akan
dibagikan kepada PIHAK PERTAMA. Biaya-biaya dimaksud terdiri dari (a) biaya komisi
yang perlu dibayarkan kepada PIHAK KEDUA sebesar 2% dari pendapatan penjualan
hasil kebun (jika berupa CPO). (b) seluruh biaya operasional termasuk biaya
manajemen dan biaya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. (c) angsuran
pembayaran fasilitas pinjaman yang diperoleh PIHAK PERTAMA dari BANK dan atau
PIHAK KEDUA dan termasuk biaya tingkat bunganya. (d) seluruh biaya tingkat bunga
untuk dana talangan (jika ada). (e) seluruh biaya pembangunan. (f) seluruh biaya dan
pengeluaran untuk memperoleh lahan perkebunan Mitra/Plasma ,dan (g) seluruh
kewajiban perpajakan yang harus dibayar oleh PIHAK PERTAMA (jika ada).

25) Biaya Manajemen adalah biaya pengelolaan kebun mitra/plasma (manajemen fee)
dengan perhitungan sebagai berikut : (i) terhitung sejak masa pembangunan (tahun ke-
1 sampai dengan tahun ke-4) biaya manajemen dihitung dari 5% dari biaya
pembangunan, (ii) tahun ke-5 sampai dengan tahun ke-30, biaya manajemen dihitung
dari 5% dari biaya operasional yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA selama masa berlakunya perjanjian ini.

Pasal 3
Dasar Hukum Pelaksanaan Perjanjian

1) Undang - undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.

2) Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan.

3) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian


perkebunan, dan peraturan pelaksana lainnya.

4) Keputusan Bupati Melawi tentang ljin Lokasi Lahan Perkebunan Pola Kemitraan Inti -
Plasma Nomor: 500/74 tanggal 15 April 2009 (dengan luas area 20.000 ha) dan
Nomor : 500/75 tanggal 15 April 2009 (dengan luas area 18.500 ha) dan
Penambahan ljin Lokasi baru No: 500/80, tanggal 1 Mei 2012 (dengan luas area 633
ha).

5) Kesepakatan dalam Surat Pernyataan Pelepasan Lahan Perorangan melalui Ganti


Rugi Tanam Tumbuh (GRTT) yang telah dan akan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA
kepada Masyarakat Desa Batu Nanta, Batu Buil, Batu Ampar, Sepantonak,
Pemuar, Labang, Nanga Menunuk, Nusa Kenyikap, Tekaban, Suka Damai, Nanga
Belimbing, Melamut, Tengkajau, Baru, Tanjung Tengah, Nanga Kayan dan Nanga
Tikan selaku Pemilik Tanah yang dijadikan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Pola
Kemitraan, sebagaimana dimaksud pada Pasal-1, PERJANJIAN ini.

6) Keputusan Bupati Melawi tentang Penunjukan Calon Petani dan Calon Lahan
Peserta Program Perkebunan No: 525/298 tanggal 23 Desember 2013 termasuk
perubahan dan penambahannya di kemudian hari

7) Berita Acara Rapat Anggota Koperasi tanggal18 Juli 2014 tentang persetujuan
Anggota Koperasi sebagai petani peserta mitra / plasma dalam hal :

a. menyetujui program kerja Koperasi untuk membangun usaha perkebunan plasma


kelapa sawit serta menyetujui Pengurus Koperasi untuk mengadakan Perjanjian
Kerjasama Kemitraan dengan PIHAK KEDUA dalam rangka pembangunan dan
pengelolaan kebun plasma kelapa sawit untuk Satu Siklus Tanaman Perkebunan
Kelapa Sawit lebih kurang untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang secara
otomatis dapat diperpanjang untuk periode 30 (tiga puluh) tahun berikutnya
dengan opsi untuk diperbaharui selama 30 (tiga puluh) tahun berikutnya setelah
berakhirnya Periode Perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama dari
PARA PIHAK dan dengan tunduk kepada syarat - syarat dan ketentuan yang
wajar dan berdasarkan kondisi pasar dan peraturan perundang- undangan yang
berlaku di Indonesia;

b. menjamin penyediaan kepada PIHAK KEDUA, bahwa selama masa


pembangunan kebun, PIHAK PERTAMA akan senantiasa menyediakan dana
yang dibutuhkan, dimana jumlah dan cara pembayarannya sesuai dengan yang
diperjanjikan dan ditentukan oleh BANK;

c. menyetujui dan memberikan Kuasa kepada pengurus koperasi untuk


mengajukan permohonan Kredit lnvestasi kepada BANK sehubungan dengan
rencana pembangunan kebun plasma kelapa sawit milik para anggotanya petani
peserta plasma serta memberikan jaminan penyediaan dana kepada PIHAK
KEDUA, bahwa selama masa pembangunan kebun, PIHAK PERTAMA akan
senantiasa menyediakan dana yang dibutuhkan, dimana jumlah dan cara
pembayarannya sesuai dengan yang diperjanjikan dan ditentukan oleh BANK;

d. "menyetujui dan memberikan Kuasa kepada pengurus koperasi" untuk


menandatangani segala dokumen yang dibutuhkan, termasuk namun tidak
terbatas pada perjanjian - perjanjian, surat - surat, akta - akta dan dokumen lain
yang dibutuhkan dalam rangka pembangunandan pengelolaan kebun plasma
kelapa sawit;

e. "memberikan kuasa kepada pengurus koperasi untuk menjaminkan" kebun


plasma milik anggota koperasi ke BANK sehubungan dengan Perjanjian Kredit
antara BANK dengan Koperasi yang merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian ini;

f. "memberikan jaminan pengadaan tanah" kepada PIHAK KEDUA untuk lahan


kebun plasma khususnya dalam pembebasan lahan serta menyetujui
dilaksanakannya re-kaveling tanah (penyesuaianI penataan tanah / lahan),
dimana warga masyarakat calon petani peserta plasma anggota Koperasi
bersedia melepaskan hak atas tanahnya untuk dikonsolidasikan untuk kemudian
menjadi alas Hak Baru berupa Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas nama
Koperasi;

g. "melakukan seleksi calon-calon petani peserta plasma" dengan mempedomani


dokumen kerjasama pemanfaatan lahan warga masyarakat yang telah bersedia
dijadikan lahan perkebunankelapa sawit pola Kemitraan Inti - Plasma;

h. "memberikan kuasa khusus kepada PIHAK KEDUA" untuk melakukan


pembinaan dan pengawasan pengelolaan kebun plasma pada periode setelah
kredit lunas dan atau pada periode pasca pelunasan kredit.

i. Menyetujui kepada pengurus koperasi untuk memberikan kuasa kepada


PIHAK KEDUA untuk menandatangani Akad Kredit dari petani peserta / anggota
koperasi.

8) Surat Kuasa dari seluruh Pengurus Koperasi Unit Desa Mitra Usaha Agro kepada
Ketua Sekretaris dan Bendahara Koperasi Tanggal 15 Februari 2013 untuk bertindak
atas nama Koperasi Unit Desa Mitra Usaha Agro mengadakan PERJANJIAN
dengan PIHAK KEDUA dalam program pembangunan kebun plasma kelapa sawit
pola kemitraan
Pasal 4
Maksud dan Tujuan Perjanjian

1) Memberikan dukungan terhadap program pemerintah dalam upaya meningkatkan


pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani peserta plasma anggota Koperasi
dalam pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit melalui kerjasama Kemitraan
antara PIHAK PERTAMA (Koperasi) dengan PIHAK KEDUA (Perusahaan), dilokasi
tanah / lahan sebagaimana yang telah / akan disepakati dan ditetapkan Bupati
Melawi

2) Melaksanakan kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud pada Surat Pernyataan


Pelepasan Lahan Perorangan melalui Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT) yang masuk
dalam wilayah administrasi Desa Nanga Kayan, Desa Sepantonak dan Desa Labang,
Desa Nanga Belimbing, Kecamatan Belimbing dan Kecamatan Nanga Pinoh,
Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi dengan Sertifikat Hak Guna Usaha atas
nama PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
Jangka Waktu Kerjasama Kemitraan

Jangka waktu kerjasama Para Pihak berlaku mulai saat Perjanjian ini ditandatangani
sampai dengan usia tanaman kelapa sawit mencapai usia kurang lebih 30 (tiga puluh)
tahunyang secara otomatis dapat diperpanjang untuk periode 30 (tiga puluh) tahun
berikutnya ("Periode Perpanjangan") dengan opsi untuk diperbaharui selama 30 (tiga puluh)
tahun berikutnya setelah berakhirnya Periode Perpanjangan ("Periode Pembaharuan")
berdasarkan kesepakatan bersama dari PARA PIHAK dan dengan tunduk kepada
syarat-syarat dan ketentuan yang wajar dan berdasarkan kondisi pasar dan peraturan
perundang - undangan yang berlaku di Indonesia.

Pasal 6
Dokumen - Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung sebagai referensi dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini, antara lain
terdiri atas:

1) Dokumen legalitas dari atau perijinan baik untuk dan atas nama Perusahaan Inti
(PIHAK KEDUA) atau untuk dan atas Koperasi (PIHAK PERTAMA);

2) Dokumen peraturan perundang - undangan yang terkait dengan PERJANJIAN ini


(program Kemitraan).

3) Dokumen atau Head of Agreement tanggal 15 Pebruari 2013 antara Koperasi


sebagai wadah masyarakat lokal dengan PIHAK KEDUA dalam rangka
pelaksanaan usaha Perkebunan Mitra / Plasma.

4) Dokumen legalitas persetujuan dari atau penetapan nama - nama petani peserta
plasma anggota koperas.

5) Dokumen atau nota (bukti) kepemilikan tanah yang diikut sertakan dalam program
kemitraan pembangunan dan pengelolaan usaha perkebunan plasma.

6) Notulen Berita Acara Rapat Koperasi dan atau Kelompok Tani yang langsung atau
tidak langsung mempengaruhi (terkait dengan) operasional pembangunan dan
pengelolahan KEBUN PLASMA kelapa sawit.
Pasal 7
Peran dan Fungsi Lembaga Kemitraan

Pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program Kemitraan perkebunan sebagaimana


dimaksud dalam PERJANJIANini antara lain adalah:

1) PIHAK KEDUA,yang dalam PERJANJIANini memilikikedudukan, peranI fungsi:

a. melaksanakan survei pendahuluan untuk menerbitkan usulan peta Lahan yang


akan dipergunakan sebagai kebun plasma;

b. melakukan sosialisasi pembangunan kebun plasma dalam lingkup Kemitraan


kepada tokoh masyarakat dimulai dari tingkat Kecamatan hingga tingkat Desa;

c. melaksanakan Aktivitas di kebun plasma bersama - sama dengan fasilitas dan


infrastrukturnya;

d. mengoperasikan dan mengelola Lahan untuk kepentingan PIHAK PERTAMA,


dan seluruh biaya pengoperasian dan manajemen akan ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA;

e. membantu PIHAK PERTAMA guna mendapatkan pinjaman dan fasilitas


keuangan lainnya dari lembaga keuangan untuk pengembangan dan
pengoperasian perkebunan serta pengoperasian pabrik minyak kelapa sawit atas
biaya PIHAK PERTAMA;

f. dalam hal terjadi kekurangan arus kas, PIHAK KEDUA berdasarkan


kebijakannya sendiri dapat namun tidak diwajibkan untuk menyediakan bantuan
dana ke dalam kas PIHAK PERTAMA melalui pinjaman dimuka dengan
dikenakan tingkat bunga yang berlaku di pasar saat itu;

g. menunjuk perwakilan manajemen yang kompeten dan tenaga ahli lainnya untuk
membantu dalam manajemen pengoperasian perkebunan;

h. berperan sebagai agen yang bertugas untuk menjual hasil kebun;

i. mengoperasikan rekening bank dimana PIHAK KEDUA akan menjadi


penandatangan yang berwenang (authorized signatory) yang berwenang
menandatangani instruksi kepada bank untuk kepentingan PIHAK PERTAMA
sehubungan dengan fasilitas keuangan untuk pengembangan dan
pengoperasian perkebunan plasma kelapa sawit; dan

j. Mengelola pembukuan Perkebunan Mitra / Plasma untuk kepentingan PIHAK


PERTAMA.

2) Lembaga Koperasi dalam PERJANJIAN ini memiliki kedudukan, peran/fungsi :

a. Menjadi mitra kerja dari PIHAK KEDUA dan BANK;

b. Mewakili petani peserta plasma dan/atau Kelompok Tani dalam pelaksanaan Hak
dan Kewajlban yang ada disetiap proses kegiatan Kemitraan pembangunan dan
pengelolaan kebun Plasma.

c. Melakukan identifikasi atas Areal Kebun Mitra / Plasma yang akan digunakan
dalam Kemitraan ini, dan menyerahkan Areal Kebun Mitra / Plasma tersebut
kepada PIHAK KEDUA;
d. Mendata dan menyeleksi anggota PIHAK PERTAMA atau calon Petani
Plasma yang berhak terlibat dalam Kemitraan ini;

e. Menanggung seluruh biaya perolehan dan pengembangan Areal Kebun


Mitra / Plasma kepada PlHAK KEDUA atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA;

f. Memastikan bahwa selama masa berlakunya kerjasama di antara PARA


PIHAK, ia tidak akan mengalihkan, menjual, menjaminkan, membebankan hak
tanggungan atas Areal Kebun Mitra / Plasma kepada pihak ketiga lainnya tanpa
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PlHAK KEDUA.

g. Memastikan bahwa Areal Kebun Mitra / Plasma dan seluruh perijinan dan
persetujuan terkait telah diperoleh secara sah dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak ada klaim kepemilikan
atas Areal Kebun Mitra / Plasma dari pihak ketiga. PARA PIHAK sepakat bahwa
setiap dan seluruh dokumen terkait dengan Lahan yang ditandatangani oleh
Petani Plasma, Kepala Desa / Lurah, Camat dan/atau nominasi Petani Plasma
oleh Bupati akan dianggap sebagai dokumen yang bersifat final dan mengikat
dan tidak akan dipertanyakan oleh PARA PIHAK.

h. Menerbitkan surat kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk mengelola dan


mengoperasikan kebun plasma kelapa sawit;

i. Menerbitkan surat kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk mengelola Fasilitas


Kredit yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sehubungan dengan Kemitraan ini;

j. Menanggung biaya operasional Lahan perkebunan plasma kelapa sawit


setelah selesainya periode pembangunan perkebunan kelapa sawit;

k. Menyerahkan seluruh hasil kebun dari perkebunan Plasma kepabrik PIHAK


KEDUA dimana seluruh biaya proses akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.

l. Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai agen tunggal dan eksklusif untuk menjual
hasil kebun untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan membayar biaya komisi
kepada PT.RKA sebesar 2% dari pendapatan penjualan hasil kebun (jika berupa
CPO);

m. Membayar Biaya Manajemen kepada PIHAK KEDUA sebesar 5% berdasarkan


perhitungan yang diatur dalam Pasal 2 ayat 25 PERJANJIAN ini;

n. Mengajukan pinjaman fasilitas pembiayaan kepada BANK serta menunjuk PIHAK


KEDUA berdasarkan surat kuasa dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
untuk melakukan negoisasi dengan pihak BANK dalam bentuk surat kuasa
sebagaimana dinyatakan dalam Lampiran-2 yang tidak dapat dipisahkan dari
perjanjianini;

o. Mengamankan seluruh areal kebun dari gangguan-gangguan dan membantu


PIHAK KEDUA dalam hal terjadinya gangguan atau permasalahan sosial dari
masyarakat sekitar dalam pembangunan kebun kelapa sawit pada kebun inti dan
kebun plasma;

p. Memberikan kewenangan kepada PIHAK KEDUA selaku agen manajemen


untuk membagikan keuntungan hasil usaha dari Kemitraan kepada pengurus
PIHAK PERTAMA; dan
q. Menjamin bahwa para Petani Plasma yang menjadi anggota PIHAK PERTAMA
memiliki lahan yang diserahkan kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud
pada Surat Pernyataan Pelepasan Lahan Perorangan melalui Ganti Rugi Tanam
Tumbuh (GRTT).

BAB II
KRITERIA / STANDARD TEKNIS
DAN SISTEM MANAJEMEN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Pasal 8
Kriteria Standard Teknis Pembangunan Perkebunan

Pembangunan kebun plasma kelapa sawit milik petani peserta plasma anggota koperasi /
PIHAK PERTAMA, dilaksanakan dalam Satu Kesatuan Pembangunan dan Pengelolaan
Kebun Inti Plasma (Satu Manajemen Usaha / Satu Atap) dengan mempedomani Kriteria
Teknis Kualitas Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit dan ketentuan teknis yang
ditetapkan Kementerian Pertanian RI dan dilaksanakan melalui pengembangan prinsip dan
kriteria:

1) pembangunan perkebunan secara terpadu, berkelanjutan, lestari dan ramah


lingkungan dengan mempedomani Prinsip dan Kriteria ISPO (Indonesia Sustainable
Palm Oil) dan High Conservation Value (HCV).

2) pembangunan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance yakni prinsip


kewajaran/keadilan, akuntabilitas, tanggung jawab dan transparansi/keterbukaan.

Pasal 9
Sistem Manajemen Pembangunan dan Pengelolaan
Perkebunan Plasma Kelapa Sawit

1) Manajemen pembangunan dan pengelolaan kebun plasma dilakukan melalui


pengembangan Sistem Satu Kesatuan Manajemen Usaha Perkebunan Satu Atap,
adalah suatu sistem (rangkaian) pekerjaan sesuai tahapan teknis pembangunan
perkebunan Inti Plasma yang dibangun oleh PIHAK KEDUA sesuai Standard Teknis /
Best Practices pembangunan dan Pengelolaan perkebunan kelapa sawit
berkelanjutan, lestari dan ramah lingkungan, sehingga mampu menjamin adanya
kesinambungan usaha perkebunan yang berkualitas yang meliputi pekerjaan
pembangunan kebun, pengelolahan (pemeliharaan, panen / produksi, pemasaran /
penjualan hasil perkebunan) yang keseluruhannya disepakati bersama oleh PARA
PIHAK dalam suatu naskah Perjanjian Kerjasama Kemitraan.

2) Prosedur pertanggung jawaban dan Mekanisme pembangunan dan pengelolaan kebun


plasma kelapa sawit yang dilakukan PIHAK KEDUA, dilakukan dengan berpedoman
pada ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
BAB Ill
JENIS KOMODITAS, LUAS DAN KEPEMILIKAN KEBUN PLASMA

Pasal 10
Jenis Komoditas, Lokasi dan Luas Tanah Kebun Plasma

Jenis komoditas perkebunanyang dikembangkan,luas tanah dan lokasi lahan perkebunan


sebagaimana dimaksud PERJANJIAN ini adalah:

1) Jenis komoditas tanaman kebun plasma : Kelapa Sawit.

2) Total luas tanah perkebunan plasma: 5.000 Ha ( 5 Ribu Hektar).

3) Luas lahan kebun plasma kelapa sawit yang dibangun seluas 5.000 hektar merupakan
luas kebun yang masuk didalamnya luas tanah untuk tanaman kelapa sawit, luas tanah
untuk infrastruktur jalan dan parit dengan jumlah pokok tanaman sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku.

4) Lokasi tanah / lahan kebun plasma kelapa sawit yang dibangun cleh PIHAK KEDUA
terletak atau berada di lokasi tanah (wilayah administratif):Desa Nanga Kayan, Desa
Sepantonak, Desa Labang, Desa Nanga Belimbing Kecamatan Belimbing, Kecamatan
Nanga Pinoh, Kecamatan Pinoh Utara Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat.

Pasal 11
Status Tanah dan Pemilik Kebun Mitra / Plasma

Tanah kebun Mitra Plasma sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3) dan (4) Pasal-10
PERJANJIAN ini, berdasarkan kesepakatan Rapat Anggcta Kcperasi Unit Desa Mitra Usaha
Agro tanggal 21 Juni 2013 diproses menjadiTanah / Lahan dengan Status Sertifikat Hak
Guna Usaha (HGU) milik PIHAK PERTAMA (Koperasi).

BAB IV
TAHAPAN PELAKSANAAN PERJANJIAN

Pasal 12
Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Kemitraan

1) Periode tahun pertama sampai dengan selambat- lambatnya tahun ke-5 (lima) yang
merupakan tahap pembangunan kebun plasma atau tahap pra-Konversi/masa
tenggang / TBM, dimana PIHAK KEDUA bertanggung jawab membangun perkebunan
plasma kelapa sawit sampai kebun mulai berproduksiI TM.

2) Periodetahun ke 6 (enam) sampai dengantahun ke 30 (tiga puluh)yang merupakan


tahapan pengelolaan, pemeliharaan, prcduksi dan pemasaran produk perkebunan
mitra / plasma pengelolaan fisik kebun tetap dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

3) Selama pelaksanaan sesuai sebagaimana dimaksud pada pasal kerjasama tahapan ini
dilakukan kegiatan antara lain:

a. Pembinaan dan pelatihan administrasi perkebunan dan administrasi keuangan,


manajemen pengelolaan kebun dan teknis perkebunan.
b. Pembinaan administrasi penerimaan/penarikan kredit, pengelolaan, penggunaan
dana kredit serta pelaksanaan pembayaran angsuran dan pelunasan kredit.

BAB V
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KEBUN MITRA / PLASMA

Pasal13
Pembangunan dan Pengelolaan Fisik Kebun Mitra / Plasma

1) Pembangunan dan Pengelolaan Kebun Plasma dilakukan dalam "satu kesatuan


manajemen usaha perkebunan Inti - Plasma atau Manajemen Satu Atap",
sebagaimana dimaksud pada Pasal-9 (Sembilan), PERJANJIAN ini dan dilaksanakan
serta dipertanggungjawabkan oleh PIHAK KEDUA dengan mempedomani Kriteria
Standard Teknis Pembangunan Perkebunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8
(delapan) PERJANJIAN ini, serta mempedomani ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

2) Periode pembangunan dan pengelolaan kebun plasma dilakukan berdasarkan


tahapan-tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal 12 (duabelas)
PERJANJIAN ini yang antara lain terdiri atas:

a. Tahap pembangunan kebun tahun pertama sampai dengan tahun ke 5 (lima);


dan

b. Tahapan pengelolaankebuntahun ke,,6 (enam)sampai dengantahunke,,30 (tiga


puluh).

3) Pengelolaan kebun plasma terdiri atas kegiatan pemeliharaan dan infrastruktur


perkebunan plasma yakni:

a. Pemeliharaaan tanaman dan infrastruktur perkebunan.

b. Produksi / panen / pemasaran produk kebun plasma.

c. Peremajaan perkebunan plasma.

Pasal 14
Tahap pembangunan kebun mitra / plasma sejak tahun 1 (pertama)
sampai dengan (selambat-lambatnya) tahun ke-5

Pembangunan plasma dalam ini, kegiatan atau pekerjaan kebun periode meliputi pekerjaan
namun tidak pada:

1) Kegiatan pendahuluan dan pembangunan fisik kebun mitra / plasma:

a. Kegiatan persiapan (perolehan tanah, survey lahan) dan sosialisasi perolehan


tanah dan sosialisasi pembangunan perkebunan.

b. Kegiatan perolehan tanah dan atau pembebasan lahan.

c. Kegiatan pembukaan lahan.

d. Kegiatan pembangunan lnfrastruktur kebun (jalan, drainase dan jembatan)


e. Kegiatan pengadaan dana atau pembuatan unit persemaian bibit kelapa sawit
termasuk penanaman bibit kelapa sawit berumur kurang lebih 12 (dua belas)
bulan atau bibit yang secara teknis umurnya layak ditanam, dengan kapasitas
bibit kelapa sawit: paling sedikit 110 (seratus sepuluh) sampai dengan 120
(seratus dua puluh) kelapa sawit perhektar, termasuk bibit cadangan untuk
penyisipan.

2) Kegiatan pemeliharaan awal:

a. Kegiatan pemupukan, kegiatan pengendalian/pemberantasan gulma atau


tanaman pengganggu, pengendalian hama penyakit tananam, pruning dan
sanitasi.

b. Kegiatan pemeliharaan jalan (pengerasan badan jalan dan bahu jalan),


pemeliharaan saluran drainase, pemeliharaanjembatan dan pemeliharaan TPH
(TempatPemungutanHasil).

3) Kegiatan produksi / panenTBS Plasma dalam masa tenggang:

a. Produksi (Panen) Tandan Buah Segar (TBS) hasil perkebunan plasma yang
dilakukan berdasarkan ketentuan teknis produksi di perkebunan kelapa sawit;

b. Pengiriman TBS Plasma ke Pabrik milik PIHAK KEDUA (termasuk transportasi


angkutan) TBS Plasma dari kebun plasma ke pabrik pengolahan minyak sawit
milik PIHAK KEDUA.

Pasal 15
Tahap kebun dan Produksi Tahun ke-6 sampai dengan Tahun ke-30

1) PemeliharaanTanaman

a. Pemberantasan gulma (tanaman penganggu).

b. Pengendalian hama penyakit tanaman.

c. Pemupukan.

d. Pemeliharaan jalan, dainase, jembatan dan Tempat Pemungutan Hasil.

e. PruningI sanitasi.

2) Pemeliharaan lnfrastruktur perkebunan

a. Pemeliharaan jalan, drainase, jembatan

b. Pemeliharaan Tempat Pemungutan Hasil.

3) Produksi I panenTBS perkebunan.

a. Panen TBS

b. Pruning dan sanitasi.

c. Pengiriman TBS Plasma ke pabrik pengolahan minyak sawit.

4) Peremajaan perkebunan plasma.


BAB VI
PENGALIHAN KEBUN MITRA / PLASMA

Pasal 16
Ketentuan Umum Pengalihan Kebun Mitra / Plasma

Pengalihan / Konversi kebun mitra / plasma yang telah memasuki masa menghasilkan dari
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA hanya dapat dilakukan setelah memenuhi
Standard Teknis hasil penilaian Tim Penilai yang ditetapkan Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan:

1) Setelah Kebun Mitra / Plasma yang telah dibangun dan setelah tanaman berumur 48
(empat puluh delapan) bulan dan / atau setelah tanaman mulai berproduksi / telah
mulai menghasilkan (TM) selambat – lambatnya 60 (enam puluh) bulan, Kebun Mitra /
Plasma dapat segera diserahkan (dialihkan) secara administratif oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA/mewakili Petani Peserta Plasma Anggota KoperasiI PIHAK
PERTAMA, setelah Kebun Mitra / Plasma dinilai oleh Tim Penilai yang dibentuk
sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan tentang
Pelaksanaan Konversi Kebun Plasma Kelapa Sawit Program Perkebunan dan
pengelolaan tetap dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

Meskipun demikian, PIHAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menunjuk PIHAK
KEDUA melakukan pengelolaan atas Kebun Mitra / Plasma untuk kepentingan PIHAK
PERTAMA dimana PIHAK PERTAMA berhak menerima pembagian keuntungan hasil
dari pendapatan bersih penjualan hasil kebun yang akan dibayarkan dua kali dalam
satu tahun (di buIan Agustus dan Pebruari setelah dipotong dengan komponen Biaya),
dan oleh karenanya penyerahan fisik atas Kebun Mitra / Plasma tidak akan dilakukan
selama masa berlakunya Perjanjian ini dan baru akan dilakukan setelah berakhirnya
Perjanjian ini.

2) Penilaian oleh Tim Konversi dilaksanakan sebagaimana dimaksud dalam peraturan


perundang- undangan yang berlaku di Indonesia.

BAB VII
PEMBIAYAAN (INVESTASI) PEMBANGUNAN KEBUN MITRA / PLASMA

Pasal 17
Biaya Investasi Pembangunan Kebun Plasma

1) Biaya lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra / Plasma terdiri atas biaya - biaya yang
dikeluarkan untuk membiayai pembangunan fisik kebun plasma dan pengelolaan
kebun plasma seluas 5.000 Ha (lima ribu) hektar sejak tahap awal sampai dengan
serah terima kebun plasma secara administratif, maksimal untuk jangka waktu
selama 60 (enam puluh) bulan dan / atau sampai berakhirnya masa tenggang (grace
periode) atau sampai kebun memenuhi syarat atau telah berproduksi dan siap untuk
diserahkan (di Konversi) kepada PIHAK PERTAMA yaitu meliputi namun tidak terbatas
pada biaya-biaya survey / pemetaan lahan, pembebasan lahan (kalau ada),
pembukaan lahan, pembangunan infrastruktur jalan, parit dan jembatan, pembelian
bibit, penanaman, dan pemeliharaan kebun sampai dengan tahun ke-4 (empat) sejak
pembukaan lahan, dan biaya Sertifikasi Tanah / Lahan, dimana biaya investasi ini
terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung;
2) Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya yang secara langsung digunakan untuk
pembiayaan pembangunan fisik kebun plasma berikut pembangunan sarana dan
prasarana pendukungnya selama periode waktu pembangunan kebun plasma
antara lain terdiri atas Biaya lnvestasi Tanaman dan Biaya lnvestasi Non Tanaman
untuk periode sampai dengan tahun ke-4 (empat) sejak pembukaan lahan.

3) Biaya lnvestasi Tanaman: terdiri atas biaya pemetaan, perolehan lahan (kalau ada)
dan pembukaan lahan (land clearing), biaya pembibitan (nursery), biaya penanaman
kacangan (cover crop), biaya penanaman kelapa sawit dan biaya pemeliharaan
Tanaman Belum Menghasilkan, untuk periode sampai dengan tahun ke-4 (empat)
sejak pembukaan lahan.

4) Biaya lnvestasi Non-Tanaman: terdiri atas biaya pembangunan sarana dan prasarana
kebun (seperti jalan, saluran / parit; jembatan, pagar) dan biaya sarana dan prasarana
kebunlainnya sesuai kebutuhan operasional pembangunan perkebunan termasuk
biaya umum (overhead) untuk periode sampai dengan tahun ke-4 (empat) sejak
pembukaan lahan.

5) Biaya Pemeliharaan Kebun terdiri atas seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
pemeliharaan kebun antara lain biaya pemupukan, biaya pengendalian
(pemberantasan) gulma, pemeliharaan infrastruktur kebun, biaya pengendalian hama
dan penyakit tanaman serta biaya pemeliharaan kebun lainnya.

6) Biaya Produksi I Panen adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk:

a. biaya Panen yakni biaya produksi / panen hasil kebun;

b. biaya Pemeliharaan yakni biaya pengendalian gulma, perneliharaan infrastruktur


kebun, biaya pengendalian hama dan penyakit tanaman;

c. biaya Angkutan yakni biaya operasional kendaraan angkutan hasil produksi


(panen termasuk biaya bongkar muat dikebun / pabrik.

7) Biaya Umum adalah merupakan Over Head Cost yang merupakan Biaya Non
Tanaman yang terdiri dari Biaya Manajemen, biaya administrasi perkebunan, biaya
pengawasan dan biaya - biaya non tanaman lainnya seperti biaya pembelian alat•
alat kerja.

Pasal 18
Peningkatan Biaya lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra / Plasma

1) Apabila terjadi Peningkatan (Unit Cost) Biaya lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra /
Plasma yang telah ditentukan oleh BANK / Pemerintah sebagai dampak / akibat dari
adanya situasi atau kondisi - kondisi tidak normal, maka PARA PIHAK sepakat akan
melakukan evaluasi dan analisa bersama serta akan diambil kebijaksanaan bersama
untuk mengatasinya atas kesepakatan PARA PIHAK dan BANK selaku Penyandang
Dana Kredit lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra / Plasma.

2) Situasi atau kondlsl-kondlsi tidak normal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pasal ini,antara lain seperti:

a. Penyetopan proses kerja, pemasangan portal di ruas jalan menuju lokasi


Kebun Mitra / Plasma.

b. Peningkatan biaya Sertifikasi Tanah / Lahan.

c. Pengrusakan tanaman,
d. Adanya Peraturan Pemerintah Pusat I Daerah yang baru.

e. Dan kondisi lain yang sejenis dan tidak termasuk kondisi Force Majeure.

BAB VIII
KREDIT INVESTASI DAN DANA TALANGAN

Pasal 19
Kredit lnvestasi Bank

Sumber Dana lnvestasi pembangunan dan pengelolaan (khususnya biaya pemeliharaan)


kebun Mitra / Plasma sampai dengan tanaman memasuki periode Tanaman Telah
Menghasilkan / TM (telah berproduksi), berasal dari Fasilitas Kredit lnvestasi dari BANK, dan
untuk itu PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan kredit ke BANK yang ditetapkan
Pemerintah sebagai Bank Peserta Skim Kredit dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
benkut:

1) Bahwa Kredit diajukan ke BANK dan atau disetujui / diberikan oleh BANK untuk dan
atas nama petani peserta plasma anggota koperasi dan hanya digunakan untuk
membiayai pembangunan kebun plasma kelapa sawit milik petani peserta plasma
anggota koperasi.

2) Pemohon Kredit adalah Koperasi yang bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili Petani Peserta Plasma Anggota Koperasi yang telah ditetapkan Bupati.

3) PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan kuasa dan kewenangan sepenuhnya


kepada PIHAK KEDUA untuk: (i) melakukan negosiasi dengan BANK sehubungan
dengan Kredit yang akan diajukan permohonannya oleh PIHAK PERTAMA kepada
BANK, (ii) mengg-unakan dan rnenqelola dana yang berasal dari Kredit yang
diperoleh PIHAK PERTAMA dari BANK untuk kepentingan kerjasama Kemitraan
berdasarkan Perjanjian ini, untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

4) Unit Cost pembangunan kebun plasma disusun oleh Konsultan Perkebunan yang
ditunjuk BANK dan disetujui PARA PIHAK.

5) Total Plafond Kredit disesuaikan dengan kebutuhan biaya dalam pelaksanaan


pembangunan kebun plasma hasil evaluasi dan analisia Konsultan Perkebunan dan
disepakati jumlahnya oleh PARA PIHAK disetujui dan / atau ditetapkan oleh BANK dari
/ atau sesuai ketentuan Pemerintah.

6) BANK menyalurkan kredit kepada Petani Peserta Plasma dan kemudian Petani
Peserta Plasma memberikan Kuasa kepada PIHAK PERTAMA mengajukan
permohonan Kredit ke BANK dan kemudian mempergunakannya sesuai maksud dan
tujuan Kredit.

7) PIHAK PERTAMA memberi Kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk mencairkandana


kredit / menerima dana kredit serta menggunakannya hanya untuk pernbiayaan
pembangunan fisik kebun Plasma, dan karenanya PIHAK KEDUA wajib
mempertanggung jawabkan penggunaan dana kredit yang dikelolanya.

8) Jangka Waktu dari/ataujadwal pembayaran Angsuran dan Pelunasan Kredit BANK,


Suku Bunga Pinjaman ditetapkan BANK dan disepakati PARA PIHAK.
9) Jangka Waktu Tahapan Pembangunan Kebun (Masa Tenggang / Grace Periode) dan
Pengembalian Dana lnvestasi berdasarkan keputusan BANK dan dapat dilakukan
penyesuaian atau perubahan berdasarkan Keputusan BANK atau Pemberi Pinjaman,
berdasarkan alasan - alasan rasional yang dapat diterima BANK dan PARA PIHAK dan
disepakati dalam Perjanjian Kerjasama Kemitraan Tiga Pihak.

Pasal 20
Dana Talangan PIHAK KEDUA

1) Apabila proses mendapatkan kredit dari BANK membutuhkan waktu lama atau belum
mendapatkan persetujuan dari BANK, disatu sisi pembangunan kebun plasma telah
dan harus dilakukan segera sesuai kesepakatan perusahaan dengan masyarakat
calon petani peserta plasma, maka PIHAK KEDUA berdasarkan kebijakan mutlaknya
sendiri dapat menyediakan dan / atau menyalurkan pinjaman Dana Talangan kepada
PIHAK PERTAMA dengan ketentuan:

a. Dana Talangan bersifat sementara sampai dana Kredit lnvestasi dari BANK di
terima.

b. PIHAK PERTAMA dengan ini menyetujui dan memberi kuasa yang tidak dapat
dicabut kembali kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pemotongan atas Dana
Talangan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA dari
Kredit lnvestasi yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari BANK yang dikelola
oleh PIHAK KEDUA untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA, dimana PIHAK
KEDUA memiliki hak prioritas untuk melakukan pemotongan atas Dana Talangan
dari Kredit lnvestasi yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari BANK

c. PIHAK PERTAMA dengan ini setuju dan sepakat memberi kuasa yang tidak
dapat dicabut kembali kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pemotongan atas
Dana Talangan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA
dari sebagai talangan, dimana PIHAK KEDUA memiliki hak prioritas untuk
melakukan pemotongan atas Dana Talangan tersebut dari hasil penjualan produk
kebun plasma setelah dilakukannya pembayaran angsuran hutang PIHAK
PERTAMA kepada BANK.

2) PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji dan menyetujui serta memberi kuasa dan
kewenangan sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pemotongan dari
pendapatan penjualan hasil kebun untuk membayar Dana Talangan yang diterima
PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA, dimana kewajiban pelunasan Dana Talangan
yang diterima PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA wajib dibayarkan segera setelah
PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran angsuran hutang kepada BANK.

Pasal 21
Permohonan Kredit lnvestasi Bank

1) PIHAK PERTAMA dengan jaminan PIHAK KEDUA dan berdasarkan perhitungan


kebutuhan dana investasi pembangunan kebun plasma (sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), (2), (3) dan ayat (4) Pasal 17 PERJANJIAN ini), mengajukan permohonan
kredit ke BANK.

2) PIHAK KEDUA yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili
PIHAK PERTAMA mengisi formulir Surat Permohonan Kredit (SPK) yang telah
disediakan dan menyerahkan kepada BANK disertai Proposal lnvestasi Pembangunan
yang disusun oleh KonsultanPerkebunan.

3) PIHAK KEDUA wajib membimbing dan membantu PIHAK PERTAMA untuk memenuhi
persyaratan, pemberian kredit yang diperlukan oleh BANK.
Pasal 22
Pencairan, Penggunaan dan Pertanggung - Jawaban Dana Kredit lnvestasi Bank

1) Fasilitas Kredit yang dimohonkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 PERJANJIAN


ini dan yang telah disetujui BANK hanya digunakan untuk Biaya lnvestasi
Pembangunan Kebun Mitra / Plasma.

2) PIHAK PERTAMA memberi kewenangan dan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk
menerima dari / atau mencairkan Dana Kredit dari BANK dan menggunakannya
semata-mata hanya untuk Pembiayaan lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra / Plasma.

3) PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola dan


mempertanggung jawabkan realisasi penerimaan dan penggunaan dana kredit
investasi pembiayaan pembangunan kebun mitra atau plasma kepada PIHAK
PERTAMA dan BANK.

BAB IX
PRODUKSI DAN PENGOLAHAN TBS PLASMA

Pasal 23
Produksi TBS Kebun Mitra / Plasma

1) Produksi TBS kebun mitra / plasma milik PIHAK PERTAMA pada periode Konversi
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana Sistem
Manajemen Usaha / Satu Atap dalam pengelolaan kebun plasma yang dalam
pelaksanaannya PIHAK KEDUA melibatkan peran serta PIHAK PERTAMA.

2) Kegiatan produksiTBS kebun mitra / plasma dilakukan secara langsung oleh PIHAK
KEDUA dengan ketentuan dan syarat - syarat khusus yang di sepakati PARA PIHAK.

3) Tata cara / pelaksanaan produksi panen TBS kebun mitra / plasma dilakukan
berdasarkan tata cara (sistem) panen yang telah ditetapkan PIHAK KEDUA.

Pasal 24
Harga Jual - Beli TBS Kebun Mitra / Plasma

PIHAK PERTAMA sepakat bahwa TBS Plasma akan diolah oleh PIHAK KEDUA
Berdasarkan harga sesuai peraturan yang berlaku.

Pasal 25
Penjualan TBS Hasil Produksi / Panen Kebun Mitra / Plasma

PIHAK PERTAMA dengan ini bersetuju dan member kuasa yang tidak dapat dicabut kembali
kepada PIHAK KEDUA selaku pengelola Kebun Mitra / Plasma untuk mengolahTBS Hasil
Produksi.
Pasal 26
Tata Cara Sistem Pembayaran

Pembayaran dana adalah hasil pembagian keuntungan diatur dan disepakati sebagai
berikut:

1) Pembayaran pembagian keuntungan dalam bentuk pendapatan bersih dari penjualan


hasil Kebun Mitra / Plasma akan dibayarkan 2 (dua) kali dalam satu tahun (di bulan
Agustus dan Februari) setelah di potong Biaya - biaya.

2) Dari pada jumlah yang dihitung berdasarkan Pasal 26 Nomor (1) diatas, 50% akan
dipotong sebagai Dana Angsuran Kredit lnvestasi Pembangunan Kebun Mitra / Plasma
tahap awal, minimum 20% akan di potong sebagai Dana Bayaran Kerugian Tahap
Awai, 10% akan dipotong sebagai Dana Angsuran IDC, 5% akan dipotong sebagai
Dana Bayaran kepada Dana Talangan Pihak Pertama (jika ada) dan 5% akan dipotong
sebagai Dana Bayaran kepada Uang Advance kepada petani plasma untuk tahap awal
sehingga beroleh keuntungan (jika ada).

3) Potongan-potongan yang dinyatakan dalam Pasal 26 Nomor (2) di atas akan dilakukan
sehingga masing-masing Dana telah dijelaskan.

4) Pembayaran keuntungan akan dicairkan ke dalam rekening yang akan diberitahukan


secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA
memiliki kewajiban untuk mendistribusikan keuntungannya yang diterima dari PIHAK
KEDUA kepada anggota petani plasma. PIHAK PERTAMA secara pro-rata sesuai
dengan luas lahan yang dikontribusikan oleh masing-masing petani plasma. PIHAK
PERTAMA akan membebaskan dan memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA
atas seluruh klaim, keberatan, gugatan (perdata atau pidana), proses hukum, tuntutan
ganti rugi atas kerugian, kerusakan, biaya dan ongkos (termasuk biaya jasa
pengacara) yang telah dibayar oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan pembayaran
pembagian keuntungan yang dinyatakan dalam pasal 26 ayat 4 ini.

BAB X
PEMBAYARAN ANGSURAN DAN PELUNASAN KREDIT

Pasal 27
Sumber Dana Pembayaran Angsuran Dan / atau
Pelunasan Kredit lnvestasi & Dana Talangan

1) Sumber Dana PIHAK PERTAMA (selaku wakil dan kuasa Anggata Kaperasi Petani
Peserta Plasma) untuk memenuhi kewajibannya baik untuk membayar Angsuran
Hutang Pakak maupun Sunga Pinjaman serta kewajiban lain yang terhutang kepada
BANK (selanjutnya disebut ANGSURAN) dan untuk membayar pelunasannya dan
yang wajib dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada BANK, berasal dari hasil
pembagian keuntungan Kemitraan berdasarkan PERJANJIAN ini.

2) Sumber Dana Pembayaran Pengembalian Dana Talangan oleh PIHAK PERTAMA


kepada PIHAK KEDUA:

a. untuk Dana Talangan yang dipergunakan untuk pembiayaan awal pembangunan


kebun plasma sebelum cairnya Dana Kredit lnvestasi dari BANK, maka
pembayaran / pengembalian atau pelunasan pinjaman Dana Talangan dilakukan
pada Tahap Pertama Pencairan Kredit lnvestasi dari BANK.
b. untuk Dana Talangan yang dipergunakan untuk memenuhi kewajiban
pembayaran angsuran / pelunasan kredit investasi (termasuk bunga kredit)
kepada BANK, maka pengembalian Dana Talangan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA diperhitungkan secara langsung dengan hasil
pembagiankeuntunganpada periadeberikutnya.

Pasal 28
Tata Cara Pembayaran Angsuran dan / atau Pelunasan Kredit lnvestasi

1) Pembayaran Angsuran Kredit dan/atau Pelunasannya dilakukan oleh PIHAK KEDUA


(atas Kuasa PIHAK PERTAMA) ke BANK dan tata cara pembayarannya diatur dengan
ketentuan:

A. PIHAK KEDUA selaku Kuasa PIHAK PERTAMA melaksanakan:

a. Pembayaran Angsuran dan/atau Pelunasan Kredit termasuk Bunga Berjalan


selama masa angsuran kredit ke BANK sesuai Akad Kredit.

b. Memotong dana hasil pembagian keuntungan sesuai jumlah Angsuran kredit


termasuk Bunga berjalan selama masa angsuran kredit sampai seluruh jumlah
kredit dinyatakan LUNAS oleh BANK.

B. BANK menerbitkan dan menyerahkan Bukti Pembayaran Angsuran dan/atau


Pelunasan Kredit atas nama PIHAK PERTAMA dan menyerahkannya kepada
PIHAK KEDUA dan untuk seterusnya PIHAK KEDUA harus segera
menyerahkan Asli Bukti Pembayaran Angsuran dari atau Pelunasan Kredit
dimaksud kepada PIHAK PERTAMA.

2) Pembayaran angsuran dan/atau pelunasan atau pengembalian Dana Talangan oleh


PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA langsung dilakukan dan/atau di
perhitungkan setelah dilakukan pemotongan dana hasil pembagian keuntungan
untuk pembayaran angsuran I pelunasan kepada BANK dan PIHAK KEDUA.

3) Pembayaran angsuran dari atau pelunasan Kredit lnvestasi ke BANK dan pembayaran
angsuran dari atau pelunasan Hutang Dana Talangan kepada PIHAK KEDUA
dilakukan dan atau dibayar dengan cara tanggung renteng bersama dari seluruh
petani peserta plasma anggota PIHAK PERTAMA.

BAB XI
KEWAJIBAN DAN HAK - HAK PIHAK PERTAMA (KOPERASI)

Pasal 29
Pengertian Umum Hak dan Kewajiban Para Pihak

Hak dan Kewajiban masing - masing pihak dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini diatur dan
disepakati dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
kebun, pemeliharaan kebun, produksi dan atau pengolahan TBS sesuai ayat 1,dan 2 Pasal
12 Perjanjian ini.
Pasal 30
Kewajiban dan Hak Pihak Pertama Tahun ke - 1 sampai dengan Tahun ke - 5
(Periode Pembangunan Fisik Kebun Mitra/Plasma)

Kewajiban PIHAK PERTAMA :

1) Berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Koperasi dan Rapat Pengurus Koperasi Unit
Desa Mitra Usaha Agro maka Rapat "Memutuskan dan Menetapkan" :

a. Menyetujui program kerja Koperasi" untuk membangun usaha perkebunan


plasma kelapa sawit serta menyetujui Pengurus Koperasi untuk mengadakan
Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan PIHAK KEDUA dalam rangka
pembangunan dan pengelolaan kebun plasma kelapa sawit untuk Satu Siklus
Tanaman perkebunan Kelapa Sawit lebih kurang untuk jangka waktu 30 (tiga
puluh) tahun.

b. Menyetujui dan memberikan Kuasa kepada pengurus koperasi untuk


memberikan jaminan penyediaan dana pembiayaan pembangunan kebun plasma
kelapa sawit kepada PIHAK KEDUA, bahwa selama masa pembangunan kebun,
PIHAK PERTAMA akan senantiasa menyediakan dana yang dibutuhkan yang
bersumber dari Dana Kredit lnvestasi dari BANK.

c. Mengajukan permohonan Kredit Investasi kepada BANK sehubungan dengan


rencana pembangunan kebun mitra / plasma kelapa sawit milik para anggotanya
petani peserta plasma.

d. Menandatangani segala dokumen yang dibutuhkan, termasuk namun tidak


terbatas pada perjanjian-perjanjian, surat-surat, akta-akta dan dokumen lain yang
dibutuhkan dalam rangka pembangunan dan pengelolaan kebun plasma kelapa
sawit.

e. Menjaminkan tanah kebun mitra / plasma milik anggota koperasi ke BANK


sehubungan dengan Perjanjian Kredit antara BANK dengan Koperasi yang
merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

f. Mengadakan dan menandatangani PERJANJIAN dengan PIHAK KEDUA


dalam program pembangunan kebun plasma kelapa sawit pola Kemitraan
perkebunan.

g. Memberikan jaminan pengadaan tanah / lahan kepada PIHAK KEDUA untuk


kemudian dibangun menjadi perkebunan plasma kelapa sawit bagi petani peserta
plasma kelapa sawit.

h. Memberikan dukungan penyediaan tenaga kerja untuk keperluan pembangunan


kebun mitra / plasma sesuai kebutuhan dan persyaratan yang di tetapkan PIHAK
KEDUA.

i. Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai agen tunggal dan eksklusif untuk


mengelola, membangun dan mengurus kebun Mitra / Plasma serta menjual hasil
Kebun Mitra / Plasma untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan membayar
biaya komisi kepada PIHAK KEDUA sebesar 2% dari pendapatan penjualan hasil
Kebun Mitra / Plasma (jika berupa CPO).
2) Memberikan Kuasa Khusus kepada PIHAK KEDUA untuk :

a. Membangun kebun mitra / plasma kelapa sawit untuk petani peserta plasma
anggota PIHAK PERTAMA.

b. Mengajukan permohonan Kredit lnvestasi untuk pembiayaan pembangunan


kebun mitra / plasma kelapa sawit ke BANK, dan melakukan negosiasi dengan
BANK untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

c. Mencairkan, menggunakan dan mempertanggung jawabkan Dana Kredit


lnvestasi yang diterima PIHAK PERTAMA dari BANK yang penggunaannya oleh
PIHAK KEDUA untuk membangun kebun mitra / plasma kelapa sawit milik
PIHAK PERTAMA.

d. Pembukaan rekening atas nama PIHAK PERTAMA pada BANK yang ditunjuk
dan disepakati bersama oleh PARA PIHAK, dimana Rekening tersebut
digunakan untuk menampung Dana Kredit lnvestasi yang diterima PIHAK
PERTAMA dari BANK.

e. Mengelola dan mengoperasikan Kebun Mitra / Plasma.

3) Melakukan seleksi calon-calon petani peserta plasma dengan mempedomani dokumen


pelepasan hak atas tanah warga masyarakat yang telah bersedia dijadikan lahan
perkebunan kelapa sawit pola Kemitraan Inti - Plasma.

4) Memberikan Kuasa kepada BANK untuk memindah bukukan Dana Pencairan Dana
Kredit lnvestasi dari rekening PIHAK PERTAMA di BANK ke rekening PIHAK KEDUA.

5) PIHAK PERTAMA bersama PIHAK KEDUA menyusun/membuat rencana kerja dalam


rangka pembangunan kebun mitra / plasma meliputi antara lain menyangkut:

a. Luas Perkebunan Mitra / Plasma yang akan dibangun.

b. Perolehan tanah / lahan dari atau pernbebasan lahan.

c. Perolehan ijin-ijin Koperasi, ljin Pembangunan Kebun dan ljin-ljin lain yang
dibutuhkan.

d. Program sosialisasi lnvestasi, sosialisasi perolehan tanah.

e. Proses perolehan Dana Kredit lnvestasi.

f. Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Dana Pembiayaan Pembangunan


Kebun Mitra / Plasma.

6) Bersama PIHAK KEDUA, melaksanakan kegiatan pendahuluan sebagai persiapan


membangun kebun mitra / plasma, antara lain dengan melakukan kegiatan survey /
observasi / orientasi calon lahan untuk kebun mitra / plasma, membuat gambar lokasi
lahan yang direncanakan, membuat rencana kerja, melakukan pembebasan lahan,
mendapatkan ijin atas lahan, melakukan sosialisasi program investasi pembangunan
kebun plasma pola Kemitraan perkebunan.

7) Membayar biaya pengelolaan kebun mitra/plasma (manajemen fee) sebesar 5%


berdasarkan perhitungan yang diatur dalam Pasal 2 ayat 25 Perjanjian ini kepada
PIHAK KEDUA selama masa pembangunan dan dibayarkan secara bertahap selama
masa berlakunya Perjanjian ini.
8) Demi menjamin kelangsungan hak dari anggota koperasi peserta plasma, maka
bilamana terdapat anggota PIHAK PERTAMA meninggal dunia atau tidak mampu lagi
memenuhi kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini, maka kewajiban dan hak
anggota PIHAK PERTAMA tersebut akan dilanjutkan oleh ahli waris yang ditunjuknya
atau penggantinya yang dapat memenuhi isi PERJANJIAN ini dan untuk itu PIHAK
PERTAMA bertanggung jawab mengkoordinir dan memastikan bahwa Surat
Penunjukan Ahli Waris yang diterbitkan oleh Kepala Desa setempat, dibuat oleh setiap
para anggota PIHAK PERTAMA, dan diserahkan kepada Koperasi dengan tembusan
kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya pada saat penanda tanganan Perjanjian
Kredit antara PIHAK PERTAMA dan BANK, dengan isi dan maksud yang ditetapkan
PIHAK PEMERINTAH, BANK dan PIHAK KEDUA.

9) Menanggung seluruh biaya perolehan dan pengembangan Kebun Mitra / Plasma yang
perlu di bayarkan kepada PIHAK KEDUA atau pihak ketiga lainnya yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA.

10) Bersama PIHAK KEDUA melaksanakan proses perolehan Sertifikat Hak Guna Usaha
atas Kebun Mitra / Plasma atas nama PIHAK PERTAMA kemudian menyerahkan
Sertifikat Hak Guna Usaha atas tanah kebun mitra / plasma kelapa sawit dimaksud
kepada BANK (sesuai permintaan BANK) untuk menjadi Jaminan (Agunan) Kredit di
BANK, dalam bentuk Pemberianjaminan dari Koperasi kepada BANK.

11) Memastikan bahwa selama masa berlakunya kerjasama diantara PARA PIHAK, PIHAK
PERTAMA tidak akan mengalihkan, menjual, menjaminkan, membebankan hak
tanggungan kepada pihak ketiga, kecuali kepada BANK tanpa mendapatkan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA.

12) Memastikan bahwa Kebun Mitra / Plasma dan seluruh perijinan dan persetujuan terkait
telah diperoleh secara sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku dan tidak ada klaim kepemilikan atas Kebun Mitra / Plasma
dari pihak ketiga. Para Pihak sepakat bahwa setiap dan seluruh dokumen terkait
dengan Kebun Mitra / Plasma yang ditandatangani oleh petani plasma, Kepala Desa /
Lurah, Camat dan/atau nominasi petani plasma oleh Bupati akan dianggap sebagai
dokumen yang bersifat final dan mengikat dan tidak akan di pertanyakan oleh PARA
PIHAK.

13) Mengamankan seluruh Areal Kebun Mitra / Plasma dari ganggungan-gangguan dan
membantu PIHAK KEDUA selaku agen manajemen untuk membagikan keuntungan
hasil usaha dari Kemitraan kepada pengurus PIHAK PERTAMA.

14) Menjamin bahwa pada petani plasma yang menjadi anggota PIHAK PERTAMA
memiliki kemampuan spesifik dan pengalaman yang relevan untuk terlibat dalam
Kemitraaan ini.

15) Menanggung biaya operasional Kebun Mitra / Plasma setelah selesainya periode
pembangunan Kebun Mitra / Plasma.

16) Menyerahkan seluruh hasil Kebun Mitra / Plasma ke pabrik PIHAK KEDUA dimana
seluruh biaya proses akan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.

17) Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai agen tunggal dan eksklusif untuk menjual hasil
Kebun Mitra / Plasma untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan membayar biaya
komisi sebesar 2% dari pendapatan penjualan hasil Kebun Mitra / Plasma (jika berupa
CPO).
18) Mewakili para anggotanya Petani Peserta Plasma dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban dalam program kemitraan pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa
sawit.

19) PIHAK PERTAMA beserta seluruh anggotanya petani peserta plasma mengusahakan
suasana iklim kerja dan kondisi keamanan yang baik/kondusif baik kepada manajemen
PIHAK KEDUA, karyawan PIHAK KEDUA dan kepada para Kontraktor atau Supplier
yang terlibat dalam pembangunan kebun Inti dan plasma, termasuk membantu PIHAK
KEDUA dalam rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan / kebun dan
untuk setiap biaya yang timbul dari gangguan yang diakibatkan tindakan para anggota
PIHAK PERTAMA terhadap Kebun Mitra / Plasma menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK PERTAMA dan diperhitungkan diluar biaya investasi kebun (diperhitungkan
sebagai biaya dalam pernbagian hasil TBS plasma).

20) Menyerahkan semua dokumen yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan ketentuan Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Berita
Acara Rapat Anggota Koperasi

Hak PIHAK PERTAMA

1) Memperoleh prioritas kesempatan bekerja di lokasi pembangunan kebun mitra /


plasma, sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2) Meminta Laporan Pertanggung jawaban kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan


pembangunan perkebunan kelapa sawit setiap triwulan termasuk realisasi penerimaan
dan penggunaan dana kredit lnvestasi yang diterima dari BANK dan Dana Talangan
yang diterima dari PIHAK KEDUA dan dituangkan dalam Berita Acara.

3) Meminta pertanggung jawaban kepada PIHAK KEDUA apabila terjadi kelalaian yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA yang mengakibatkan gagalnya dan/atau terlambatnya
penyelesaian pembangunan perkebunan kelapa sawit sesuai dengan tahapan dan
jangka waktu pembangunan perkebunan yang telah disepakati.

4) Menunjuk wakil (Tim Pengawas) dan/atau tenaga ahli (Konsultan) yang dipandang
perlu untuk melakukan pemeriksaan mutu kerja PIHAK KEDUA di lapangan.

5) Menerima pembagian keuntungan dalam bentuk pendapatan bersih dari penjualan


hasil kebun yang akan dibayarkan 2 (dua) kali dalam satu tahun (dibulan Agustus dan
Pebruari) setelah dipotong dengan Biaya, dimana hasil pembagian keuntungan
tersebut akan didistribusikan lebih lanjut oleh PIHAK KEDUA kepada para petani
plasma untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

6) Menerima kebun mitra / plasma kelapa sawit berikut sarana dan prasarana
penunjangnya dengan luas sesuai yang ditentukan oleh Pemerintah dari PIHAK
KEDUA berdasarkan ketentuan Perjanjian ini.

7) Menerima Sertifikat Hak Guna Usaha milik Anggota PIHAK PERTAMA kebun mitra /
plasma kelapa sawit atas nama PIHAK PERTAMA sebagai Badan Hukum milik para
anggotanya (setelah dinilai oleh tim pemerintah) dari PIHAK KEDUA dengan luas
sesuai dengan total luasan Hak kebun mitra / plasma per-anggota, untuk selanjutnya
menyerahkan kepada BANK sebagai jaminan kredit. Dalam hal terdapat perselisihan
yang melibatkan petani plasma sehubungan dengan kepemilikan Kebun Mitra / Plasma
yang diserahkan untuk dikelola oleh PIHAK KEDUA, maka petani plasma haruslah
menyelesaikan sendiri perselisihan tersebut dan PIHAK KEDUA sebagai agen
manajemen dari PIHAK PERTAMA berhak menahan pembayaran pembagian
keuntungan atas Kebun Mitra / Plasma tersebut kepada petani plasma yang
bersengketa sampai diselesaikannya perselisihan tersebut.

Pasal 31
Kewajiban Dan Hak Pihak Pertama (Koperasi)
(Dalam Periode Tahun Ke-6 sampai dengan Tahun Ke-30)

Setelah kebun mitra / plasma selesai dibangun oleh PIHAK KEDUA, dan sejalan dengan
Sistem Manajemen Usaha / Satu Atap, maka Pengalihan Kebun Mitra / Plasma dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan secara Administratif dan sesuai kesepakatan
PARA PIHAK bahwa Pengelolaan atau Operasional kegiatan pengelolaan kebun mitra /
plasma milik PIHAK PERTAMA, tetap dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. Untuk
mendapatkan Hasil Optimal Pengelolaan Kebun Mitra / Plasma setelah Pengalihan secara
Adiministratif, disepakati Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA sebagai berikut:

Kewajiban PIHAK PERTAMA

1) Memberikan dukungan maksimal kepada PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan kegiatan


operasional kebun mitra / plasma.

2) Memberikan Jaminan bahwa seluruh TBS Plasma hasil produksi kebun mitra / plasma
milik petani peserta plasma anggota Koperasi / PIHAK PERTAMA seluruhnya dikirim
dari/atau dijual ke pabrik pengolahan minyak sawit PIHAK KEDUA dengan
mempedomani Tata Cara PengirimanTBS Plasma.

3) Menerima pembagian keuntungan dalam bentuk pendapatan bersih dari penjualan


hasil kebun yang akan dibayarkan 2 (dua) kali dalam satu tahun (dibulan Agustus dan
Pebruari) setelah dipotong dengan Biaya, dimana hasil pembagian keuntungan
tersebut akan didistribusikan lebih lanjut oleh PIHAK KEDUA kepada para petani
plasma untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA.

4) Bertanggung jawab secara penuh untuk tetap melakukan pelunasan kredit beserta
bunga terhutang, sesuai dengan jadwal pelunasan yang telah ditetapkan oleh BANK.

5) Memberi Kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pemotongan terhadap hasil
pembagian keuntungan yang diterima PIHAK PERTAMA dua (2) kali dalam satu tahun
(yaitu dibulan Agustus dan Pebruari).

6) Kewajiban pembayaran Angsuran Hutang / Kredit lnvestasi ke BANK dan Dana


Talangan ke PIHAK KEDUA atau kepada pihak lain selaku pemberi pinjaman kepada
PIHAK PERTAMA, dilakukan dengan Sistem Tanggung Renteng yang berlaku bagi
seluruh petani peserta plasma.

7) Membayar biaya manajemen sebesar 5% dari Biaya Langsung Operasional yang


dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA untuk kebutuhan PIHAK PERTAMA sepert biaya
pemupukan, penempatan Tenaga Kerja untuk supervisi, dimana sumber dana
pembayaran Biaya tersebut diperhitungkan dan dibayar dengan dana hasil pembagian
keuntungan.
8) Bersama-sama dengan anggota Koperasi mengusahakan suasana iklim kerja,
keamanan yang baik / kondusif baik kepada manajemen, karyawan dan para
kontraktor atau suplier yang terlibat dalam pembangunan kebun mitra / plasma,
termasuk membantu PIHAK KEDUA dalam rangka pencegahan kebakaran Lahan /
kebun.

9) Mempersiapkan dana dan proses Re-planting termasuk menyelenggarakan tabungan


Re-planting yang tata cara / mekanismenya diatur dalam Peraturan Khusus Koperasi.

10) Menyerahkan semua dokumen yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA untuk
melaksanakan ketentuan Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas kepada Berita
Acara Rapat Anggota Koperasi.

11) Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai agen tunggal dan ekslusif untuk mengelola,
membangun dan mengurus kebun Mitra / Plasma serta menjual hasil Kebun Mitra /
Plasma untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan membayar biaya komisi kepada
PIHAK KEDUA sebesar 2% dari pendapatan penjualan hasil kebun Mitra / Plasma (jika
berupa CPO).

Hak PIHAK PERTAMA

1) Menerima kebun mitra / plasma dengan luas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
1 dan 2 pasal 16 PERJANJIAN ini dan dengan standart kualitas kebun sesuai
ketentuan teknis perkebunan budidaya perkebunan kelapa sawit dengan pembiayaan
yang disepakati

2) Menerima Laporan Kemajuan Pengelolaan Usaha Perkebunan Plasma baik fisik


kebun, hasil produksi kebun, biaya operasional dan angsuran kredit yang dilakukan
oleh PIHAK KEDUA atas nama PIHAK PERTAMA termasuk laporan realisasi
penerimaan dan penggunaan dana kredit investasi yang diterima dari BANK dan Dana
Talangan yang diterima dari PIHAK KEDUA serta jumlah Angsuran Kredit dan posisi
Saldo Kredit.

3) Menerima pembayaran dana hasil pembagian keuntungan dari PIHAK KEDUA sesuai
ketentuan dari PERJANJIAN ini.

4) Memperoleh prioritas kesempatan kerja kepada Koperasi dan anggotanya, sepanjang


memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA dan sesuai dengan
Peraturan yang berlaku.

5) Menunjuk PIHAK KEDUA sebagai agen tunggal dan esklusif untuk menjual hasil kebun
Mitra/Plasma untuk kepentingan PIHAK PERTAMA, dan membayar biaya komisi
sebesar 2% dari pendapatan pejualan hasil Kebun Mitra / Plasma (jika berupa CPO)

6) Menerima jaminan dari PIHAK KEDUA bahwa jika dana hasil pembagian keuntungan
belum mencukupi jumlah Dana untuk membayar Angsuran dan Pelunasan Kredit ke
BANK, PIHAK KEDUA sanggup, bersedia dan bertanggung jawab untuk menyalurkan
Dana Talangan untuk menutup kekurangan dana dimaksud dan tata cara
pengembalian Dana Tunjangan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA diatur
sebagaimana diatur dalam PERJANJIAN ini.
BAB XII
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA (PERUSAHAAN)

Pasal 32
Kewajiban dan Hak Pihak Kedua

Kewajiban PIHAK KEDUA:

1) Melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan melakukan kegiatan survey/observasi


dan orientasi lapangan calon lahan untuk perkebunan serta membuat peta lokasi lahan
yang direncanakan, membuat rencana kerja, melakukan pembebasan lahan,
mendapatkan ijin atas lahan, melakukan sosialisasi program investasi pembangunan
kebun plasma pola kemitraan perkebunan dengan luas kebun mitra / plasma yang
akan dibangun seluas 5.000 hektar,

2) Melakukan sosialisasi pembangunan kebun plasma dalam lingkup Kemitraan kepada


tokoh masyarakat dimulai dari tingkat Kecamatan hingga tingkat Desa;

3) Melaksanakan kegiatan fisik pembangunan kebun mitra / plasma, termasuk


Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana kebun sampai tanaman berumur 48 (empat puluh delapan) bulan dan
selambat- lambatnya sampai berumur 60 (enam puluh) bulan atau sampai tanaman
mulai berproduksi dan siap konversi.

4) Bersama PIHAK PERTAMA dan Pemerintah Desa serta Kecamatan :

a. Melakukan identifikasi dan/atau Inventarisasi data-datapemilik lahanyang akan


diusulkan ke PEMDA KABUPATEN untuk disahkan dan ditetapkan sebagai
petani peserta plasma

b. Mengurus Perijinan / Legalitas Koperasi dan mengajukan permohonan untuk


mendapakan pengesahan.

5) Memberikan dukungan kepada PIHAK PERTAMA dalam hal mempersiapkan


perolehan legalitas tanah/lahan kebun mitra / plasma.

6) Bersama Konsultan Perkebunan, memberikan bantuan kepada PIHAK PERTAMA


untuk mendapatkan Fasilitas Kredit lnvestasi dari BANK yang akan dipergunakan untuk
pembiayaan pembangunan kebun plasma, antara lain:

a. Membuat proyek proposal pembangunan dan pengelolaan kebun mitra / plasma


termasuk melakukan perhitungan Unit Cost pembangunan kebun mitra / plasma
sebagai dasar permohonan Kredit ke BANK.

b. Mempersiapkan surat permohonan kredit, dan dokumen pendukung yang


dipersyaratkan oleh BANK.

c. Mempersiapkan surat-surat kuasa dan surat-surat pernyataan, baik dari petani


peserta plasma anggota Koperasi mapun dari Pengurus Koperasi sesuai
kebutuhkan BANK dan kebutuhan Kerjasama Kemitraan pembangunan dan
pengelolaan kebun mitra / plasma.

d. Mendapatkan surat rekomendasi teknis kesesuaian lahan dari Kantor Pertanahan


/ BPN dan rekomendasi teknis pengembangan komoditi perkebunan kelapa
sawit dari Dinas Perkebunan.
7) Penyediaan material kebutuhan operasional pembangunan dan pengelolaan kebun
seperti pupuk, pestisida, peralatan kerja dan material lain sesuai kebutuhan lapangan.

8) Memberikan jaminan dan bertanggungjawab bahwa kebun mitra / plasma dibangun


dalam satu kesatuan system manajemen usaha perkebunan Inti - Plasma serta
bertanggungjawab jika kebun mitra / plasma yang dibangun tidak atau belum sesuai
dengan Kualitas Standard Agribisnis budidaya tanaman kelapa sawit yang sama
dengan perkebunan milik PIHAK KEDUA.

9) Penandatanganan dokumen :

a. Perjanjian Kerjasama Kemitraan Pembangunan Kebun Mitra / Plasma Kelapa


Sawit dengan PIHAK PERTAMA (Koperasi).

b. Memberikan persetujuan permohonan kredit investasi PIHAK PERTAMA ke


BANK.

10) Pencatatan seluruh transaksi pengeluaran dana investasi atau transaksi biaya
pembangunan kebun mitra / plasma baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung
yang terdiri atas biaya tanaman dan biaya non-tanaman serta transaksi penjualan hasil
olahan TBS plasma sebelum konversi.

11) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kemajuan proyek (LPKP) pembangunan


perkebunan kelapa sawit baik fisik maupun administrasi keuangan setiap akhir triwulan
kepada PIHAK PERTAMA, BANK dan Pemerintah Daerah Kabupaten termasuk
realisasi Penerimaan dan Penggunaan dana kredit investasi yang diterima dari BANK
dan Dana Talangan yang disalurkan / diberikan kepada PIHAK KEDUA.

12) Memberikan prioritas atau kesempatan bekerja kepada PIHAK PERTAMA dan para
anggotanya, sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA
dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13) Melakukan kegiatan produksi awal (produksi sebelum konversi atau produksi TBS
dalam masa tenggang) dan melakukan pencatatan.

14) Melaksanakan Konversi Kebun Mitra / Plasma dengan memperhatikan Kualitas Fisik
Kebun (tanaman) dengan luas kebun sebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini
termasuk sarana dan prasarana Kebun, minimal dalam bentuk Konversi secara
Administratif (minimal saat Tanaman berumur 48 bulan selambat - lambatnya berumur
60 buIan).

15) Memberikan dukungan maksimal dalam proses perolehan Hak Guna Usaha atasTanah
(Sertifikasi Tanah) kebun mitra / plasma pada Kantor Badan Pertanahan Nasional
sesuai ketentuan yang berlaku.

16) Melaksanakan pengembangan Kebun Mitra I Plasma menjadi perkebunan kelapa


sawit, mengoperasikan perkebunan, menjual dan memasarkan hasil produksi
perkebunan di dalam negeri dan I atau ke luar negeri, memasarkan produk yang
dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit di dalam dan di luar negeri dan seluruh kegiatan
terkait lainnya yang akan dilaksanakan oleh f?ARA ~IHAK, dengan tunduk kepada
tata cara dan harga yang diatur dalam peraturan perundang - undangan yang
berlaku di Indonesia.

17) Mengoperasikan dan mengelola Kebun Mitra / Plasma untuk kepentingan PIHAK
PERTAMA dan seluruh biaya pengoperasian dan manajemen akan ditanggung oleh
PIHAK PERTAMA.
18) Membantu PIHAK PERTAMA guna mendapatkan pinjaman dan fasilitas keuangan
lainnya dari BANK untuk pengembangan dan pengoperasian Kebun Mitra / Plasma
atas biaya PIHAK PERTAMA.

19) Dalam hal terjadi kekurangan arus kas, PIHAK KEDUA dapat namun tidak di
wajibkan untuk menyediakan bantuan dana ke dalam kas PIHAK PERTAMA melalui
pinjaman di muka dengan di kenakan tingkat bunga yang berlaku di pasar saat itu.

20) Menunjuk perwakilan manajemen yang kompeten dan tenaga ahli lainnya untuk
membantu dalam manajemen pengoperasian perkebunan.

21) Berperan sebagai agen yang bertugas untuk menjual hasil kebun.

22) Mengoperasikan pembukuan untuk kepentingan PIHAK PERTAMA sehubungan


dengan fasilitas keuangan untuk pengembangan dan pengoperasian kebun Mitra /
Plasma

23) Menyampaikan Laporan Perkembangan Pengelolaan Kebun Mitra/Plasma untuk tiap-


tiap triwulan , meliputi kegiatan :

a. Realisasi pengelolaan fisik kebun plasma.

b. Realisasi produksi / panen dan pengiriman TBS Plasma hasil produksi / hasil
panen ke pabrik pengolahanminyak kelapa sawit milik PIHAK KEDUA.

c. Realisasi pembayaran angsuran kredit PIHAK PERTAMA ke BANK yang


dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

24) Membayar pembagian keuntungan dalam bentuk pendapatan bersih dari penjualan
hasil Kebun Mitra / Plasma kepada PIHAK PERTAMA yang akan dibayarkan 2 (dua)
kali dalam satu tahun (dibulan Agustus dan Pebruari) setelah dipotong Biaya.

25) Membuka peluang kerjasama dengan PIHAK PERTAMA dibidang usaha kerja yang
terkait dengan perkebunan kelapa sawit.

Hak PIHAK KEDUA

1) Meminta kepada Koperasi hasil-hasil Rapat Anggota yang memutuskan dan


menyatakan bahwa anggota Koperasi telah menyetujui program kerja Koperasi untuk
turut serta dalam program pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan Kebun
Plasma.

2) Meminta anggota Koperasi yang turut dalam Program perkebunan untuk menyetujui
bidang-bidang tanah milik anggota Koperasi yang di ikut sertakan dalam Kebun
Plasma akan dilebur oleh PIHAK KEDUA untuk dilakukan penataan dan pembangunan
dan karenanya seluruh anggota Koperasi peserta Plasma menyatakan persetujuannya
untuk melepaskan hak atas tanah untuk dilebur dan dibagikan kembali kepada anggota
Koperasi peserta Proyek dalam suatu atas hak baru di lokasi baru dalam kebun plasma
yang bersangkutan.

3) Bersama PIHAK PERTAMA melakukan seleksi dan mengkoordinasi anggota Koperasi


untuk bekerja pada Kebun Plasma yang akan dibangun oleh PIHAK KEDUA.
4) Menerima Kuasa dari PIHAK PERTAMA yang disetujui Pemerintah Daerah Kabupaten
bahwa PIHAK KEDUA diberi Kuasa dan Wewenang untuk membangun, mengelola dan
mengoperasikan kebun plasma kelapa sawit, milik petani peserta plasma Anggota
PIHAK PERTAMA, plasma Anggota PIHAK PERTAMA.

5) Menerima kewenangan dan kuasa sepenuhnya dari PIHAK PERTAMA untuk


menerima dan memproses hasil Kebun Mitra / Plasma di pabrik PIHAK KEDUA dan
menjual hasil Kebun Mitra / Plasma.

6) Menerima kuasa dan wewenang dari PIHAK PERTAMA untuk mengelola dana kredit
investasi yang diterima PIHAK PERTAMA dari BANK untuk digunakan dalam
pembiayaan pembangunan kebun mitra / plasma kelapa sawit milik petani peserta, dan
menerima hasil pencairan fasiltias pembiayaan atas nama PIHAK PERTAMA yang
diperoleh PIHAK PERTAMA dari BANK dan menggunakannya dengan tujuan untuk
membangun dan mengembangkan Kebun Mitra / Plasma.

7) Menerima pemindah bukuan dana pencairan kredit dari rekening PIHAK PERTAMA ke
rekening PIHAK KEDUA di BANK, untuk digunakan dalam pembiayaan pembangunan
kebun plasma kelapa sawit milik petani peserta plasma Anggota PIHAK PERTAMA.

8) Menerima pembayaran Biaya Manajemen dari PIHAK PERTAMA sebesar 5% (lima


persen) berdasarkan perhitungan yang diatur dalam pasal 2 ayat 25 PERJANJIAN ini.

9) Menerima biaya komisi sebesar 2% dari hasil penjualan sebagai agen tunggal
penjualan hasil Kebun Mitra / Plasma (jika berupa CPO).

10) Melakukan Pemotongan Biaya terhadap pendapatan bersih dari penjualan hasil Kebun
Mitra / Plasma yang akan dibagikan kepada PIHAK PERTAMA sebagai pembagian
keuntungan.

11) Menerima kewenangan dari PIHAK PERTAMA untuk mendistribusikan pembagian


keuntungan kepada petani plasma untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA, setelah
dipotong Biaya.

BAB XIII
LAIN-LAIN

Pasal 33
Force Majeure

1) Force Majeure adalah setiap peristiwa atau kejadian yang berada diluar kekuasaan /
kemampuan PARA PIHAK untuk menghindarinya dan terjadinya bukan karena
kesalahan/kelalaian para pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada peristiwa-peristiwa
sebagai berikut :

a. terjadinya epidemi, bencana alam seperti banjir (akibat hujan besar terus
menerus), gempa bumi, letusan gunung merapi, tsunami, angin puting beliung /
angin topan yang terjadi atau terjadinya gejala geologi atau meteorology yang
keseluruhannya terjadi diluar prediksi kemampuan (jangkauan kekuasaan)
manusia untuk mengatasinya;

b. terjadinya kebakaran lahan / hutan akibat kemarau panjang diluar prediksi


(jangkauan kekuasaan) manusia untuk mengatasinya;
c. terjadinya huru-hara massa atau kerusuhan massa atau pemogokan umum
diikuti tindakan anarkis/kriminal diluar kemampuan manusia untuk mengatasinya;

d. terjadinya aksi terorisme dilokasi kebun dan sekitarnya;

e. terjadinya kekacauan politik (negara dalam keadaan chaos);

f. adanya kebijakan pemerintah dibidang moneter yang menimbulkan hal


negative pada usaha perkebunan yang dilaksanakan dan kondisi atau keadaan
dalam bentuk lain yang berada diluar prediksi kemampuan (jangkauan
kekuasaan) manusia untuk mengatasinya dan nyata-nyata menghambat
kelancaran pelaksanaan hak dan kewajiban PARA PIHAK yang bermitra.

2) Bahwa Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dipahami, diakui
oleh PARA PIHAK sebagai keadaan atau kondisi yang secara langsung berakibat dan
telah menjadi penghambat bagi PARA PIHAK untuk hak-hak dan melaksanakan
kewajibannya sesuai kesepakatan dalam PERJANJIAN ini, dan untuk itu PARA PIHAK
tidak dapat menuntut pelaksanaan dari syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
PERJANJIAN ini dan tidak dapat menuntut satu terhadap yang lain atas segala akibat /
kerugian yang ditimbulkan.

3) Apabila terjadi keadaan / kondisi Force Majeure, sebagaima tersebut pada ayat (1)
pasal ini, maka Pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara tertulis
tentang kejadian tersebut kepada PARA PIHAK terkait lainnya dalam waktu 10
(sepuluh) hari kalender sejak terjadinya keadaan atau kondisi Force Majeure dan untuk
itu PARA PIHAK akan bertemu untuk membicarakan mengenai keadaan atau kondisi
"Force Majeure" yang terjadi dan akibat serta besarnya pengaruh keadaan atau kondisi
Force Majeure terhadap Pihak yang secara langsung mengalami dan menghadapi
keadaan atau kondisi Force Majeure dan membicarakan upaya-upaya atau langkah-
langkah penanggulangan yang telah maupun yang akan dilakukan oleh Pihak yang
mengalami dan menghadapi keadaan atau kondisi Force Majeure dimaksud untuk
kemudian ditetapkan menjadi Kesepakatan Bersama (dalam bentuk Berita Acara)
sehingga upaya / langkah yang dilakukan (disepakati) akan menyelesaikan
permasalahan Force Majeure yang mernuaskan PARA PIHAK.

Pasal 34
Penyelesaian Masalah dan Domisili Hukum

1) Apabila timbul perselisihan antara PARA PIHAK sehubungan dengan Perjanjian ini,
maka perselisihan tersebut akan diselesaikan dengan cara musyawarah diantara
kedua belah pihak dan apabila dengan cara musyawarah sebagaimana tersebut tidak
dapat dicapai kata sepakat, maka kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk
menunjuk dan meminta Mediasi dari Pemerintah Kabupaten Melawi c/q Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindag dan atau Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat, dan atau Pihak BANK untuk
menjadi Mediator dengan mempedomani Prinsip Alternatif Penyelesaian Sengketa
Diluar Pengadilan yakni melalui mekanisme fasilitasi, negoisasi, rekonsiliasi, mediasi
atau arbitrase, tanpa mengurangi hak PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan
perselisihan yang timbul melalui Pengadilan Negeri Sintang.

2) Apabila terjadi perubahan keanggotaan PIHAK PERTAMA harus diberitahukan oleh


PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan BANK dalam kurun waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya perubahan tersebut.
3) PARA PIHAK dengan ini saling menyetujui dan menyepakati bahwa Perjanjian ini
diadakan dan dilaksanakan dalam Pola Kemitraan Inti-Plasma, oleh karenanya
Perjanjian ini tidak akan dibuat dan dilangsungkan dalam bentuk lain yang
bertentangan dengan pola Kemitraan.

(Perjanjian Tamat)

Demikianlah perjanjian ini ditandatangani pada tanggal yang tercantum pada awal naskah ini
oleh PARA PIHAK dalam 2 (dua) asli naskah masing – masing bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan pembuktian yang sama, dimana setiap Pihak mendapat 1 (satu) asli
naskah.

Ditetapkan di : Nanga Pinoh


Pada Tanggal : 08 Februari 2020

Yang menyetujui :

Pihak Pertama (I) Pihak Kedua (II)


KUD Mitra Usaha Agro PT. Rafi Kamajaya Abadi

H. Suarli, S.Sos Vijayakumar Sambanthar


Ketua KUD President Director

Anda mungkin juga menyukai