Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN GARAP TANAH SAWAH

Yang bertanda tangan di bawah ini : 


1. Nama                           : Dr. DEDE HASAN BASRI
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 07 Juni 1972
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat  : Jalan Dr. Sutomo Nomor 5 Sumbawa Besar
No. KTP  : 5204080106720001

Selaku Pemilik tanah garapan dan Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK


PERTAMA”.

2. Nama                           : ABDUL GANI


Tempat/Tanggal Lahir : Bima, 19 Juni 1974
Pekerjaan : Petani
Alamat  : RT. 001 RW. 006 Dusun Ai Mata DesaKerato
No. KTP  : 3216101908740003

Selaku yang mengelola/menggarap dan Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK


KEDUA”.

Pada hari ini Selasa Tanggal Satu bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh,
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat dalam hal perjanjian
pengelolaan atau penggarapan sawah sebagaimana dalam point-point berikut ini:
1. Lahan Sawah yang dikelola PIHAK KEDUA adalah Lahan sawah
milik pribadi PIHAK PERTAMA  dengan identitas kepemilikan tanah berupa
sertifikat-sertifikat kepemilikan tanah sebagai berikut:
a. Sertifikat Tanah Nomor : 01869 dengan Luas Tanah 9.484 M2
b. Sertifikat Tanah Nomor : 01856 dengan Luas Tanah 691 M2
c. Sertifikat Tanah Nomor : 01857 dengan Luas Tanah 5.290 M2
2. PIHAK PERTAMA Adalah Pemilik lahan sawah yang terletak di lokasi Desa
Pernek Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa dengan keterangan letak
sawah sebagai berikut:
 Sebelah Barat   : Jalan Inpeksi Bendungan
 Sebelah Timur : Kokar
 Sebelah Utara : Sawah/tanah milik Anto
 Sebelah Selatan : Sawah/tanah milik Dedy
3. PIHAK PERTAMA memberikan tanggungjawab penggarapan sawah miliknya
kepada PIHAK KEDUA;
4. Tanggung jawab penggarapan sawah yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA berupa mengelola, memelihara semua tanam-tanaman yang
ditanam sejak tanam bibit tanaman sampai panen termasuk mengelola,
memelihara dan menjaga semua barang, asset yang berada di lokasi lahan
sawah milik PIHAK PERTAMA;
5. Pengelolaan/penggarapan tanah sawah yang menjadi tanggungjawab PIHAK
KEDUA tidak dapat diserahkan, dipindahtangankan ataupun melibatkan
orang lain kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA;
6. Apabila terdapat tamu atau pengunjung ke lokasi tanah sawah, maka PIHAK
KEDUA wajib melaporkannya kepada PIHAK PERTAMA;
7. Biaya tanam tanaman dan biaya lain yang diperlukan di lokasi tanah sawah
menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA;
8. Penggajian PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA dilakukan dengan cara
pembagian keuntungan dari hasil pengelolaan/penggarapan tanah sawah
antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA melalui sistem bagi hasil
dalam porsentase , dengan rincian pembagian sebagai berikut:
a. 25 % (dua puluh lima porsen) untuk harga pembelian tanah sawah;
b. 25 % (dua puluh lima porsen) untuk pengembalian modal tanam;
c. 25 % (dua puluh lima porsen) untuk PIHAK PERTAMA;
d. 25 % (dua puluh lima porsen) untuk PIHAK KEDUA;
9. PIHAK KEDUA disediakan fasilitas tempat tinggal berupa 1 (satu) buah
rumah panggung bahan kayu rimba milik PIHAK PERTAMA dengan tujuan
PIHAK KEDUA bertempat tinggal di lokasi tanah sawah;
10. Adapun masa penggarapan atau pengelolaan sawah adalah terhitung sejak
mulai penggarapan sampai PIHAK PERTAMA mengambil alih kembali seluruh
Lahan Sawah miliknya;
11. Perjanjian garap tanah sawah dapat saja diperpanjang selama PIHAK
PERTAMA belum mengunakan tanah untuk kepentingan lain ataupun belum
dijual;
12. Bila mana dikemudian hari, perjanjian garap sawah/tanah tidak
diperpanjang oleh PIHAK PERTAMA usai panen atau gagal panen, maka
PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menolak ataupun menuntut bagian dalam
bentuk apapun juga termask didalamnya bagian tanah ataupun nilai uang
dari hasil penjualan tanah;
13. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan tanah  sawah yang digarapnya tanpa
berkeberatan jika PIHAK PERTAMA dikemudian hari ingin mengambil alih
seluruh lahan sawahnya;
14. Apabila di kemudian hari terjadi hal yang merugikan salah satu pihak
dalam hal pelaksanaan pengelolaan/penggarapan tanah sawah, maka pihak
tersebut berhak dan wajib melakukan peneguran dan musyawarah secara
kekeluargaan atau dituntut sesuai hukum yang berlaku.

Demikian surat perjanjian garap sawah ini dibuat dan disepakati oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam keadaan sadar, sehat wal’afiat dan tanpa
ada paksaan dari pihak manapun.

Sumbawa , 1 September 2020

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Dr. Dede Hasan Basri Abdul Gani

Para Saksi:

1. Syarafuddin MS 1.______________________

2. Abdul Haviedz 2. __________________

3. Syarifuddin Saleh 3. _____________________

perjanjian garap tanah berlangsung.


Perjanjian garap tanah dapat saja diperpanjang selama pihak 1 (pertama) belum
menggunakan
tanah untuk kepentingan lain ataupun belum dijual .
Bilamana dikemudian harinya, perjanjian garap tanah tidak diperpanjang lagi
oleh pihak 1
(pertama) usai panen ataupun gagal panen, pihak kedua tidak berhak untuk
menolak ataupun
menuntut bagian dalam bentuk apapun juga termasuk didalamnya bagian tanah
ataupun nilai
uang dari hasil penjualan tanah
Demikian surat perjanjian garap tanah ini dibuat dan telah disepakati bersama
agar tidak ada
masalah dikemudian harinya.

Anda mungkin juga menyukai