Anda di halaman 1dari 10

AD-ART

FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)


PROVINSI RIAU

FORUM PENGURANGAN RESIKO BENCANA


PROVINSI RIAU
PEMBUKAAN

1. Dilaksanakan diseluruh tingkatan birokrasi sampai kepada lapisan masyarakat


didaerah beresiko. Setiap sektor, Institusi, LSM, Ormas harus saling bersinergi
dan berkontribusi untuk membangun Riau yang senantiasa siaga terhadap
bencana. Kesimpulannya adalah, pembangunan manajemen penanggulangan
bencana harus benar-benar dilakoni secara serius, digarap berdasarkan kaedah-
kaedah manajemen PB yang efektif dan efisien serta aspek legalitas yang
mengayominya.
2. Demikian pula halnya dengan data dan informasi, umumnya tidak tersedia, atau
sudah kadaluarsa dan terserak secara sangat tidak sistematis. Bahkan ada yang
jujur mengakui belum tahu jika konten dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana.
3. Organisasi ini lahir sebagai jawaban atas belum optimalnya penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Provinsi Riau secara umum dan untuk membantu
merealisasikan hal tersebut, maka organisasi ini memerlukan acuan dan peraturan
organisasi dalam bentuk Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),
sebagai berikut:

BAB I
NAMA , WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama

Forum ini bernama Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Riau, yang
disingkat FPRB Provinsi Riau. Dengan Motto “Bersama Kita Tangguh”

Pasal 2
Waktu

FPRB Provinsi Riau ini didirikan di Riau pada tanggal 12 November 2018
Pasal 3
Tempat kedudukan
FPRB Provinsi Riau berkedudukan di Pekanbaru.

BAB II
AZAS DAN SIFAT
Pasal 4

(1) FPRB Provinsi Riau berazaskan “Pancasila” dan Undang-Undang Dasar


1945.
(2) FPRB Provinsi Riau sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bersifat tunggal,
mandiri dan independen.

BAB III
VISI DAN MISI

Pasal 5
Vis i
Visi FPRB Provinsi Riau adalah Mewujudkan Masyarakat Provinsi Riau yang
tanggap, tangguh, dan tangkas dalam menghadapi Bencana.

aPasal 6
M is i
Misi FPRB Provinsi Riau:
1. Membentuk Agent/Tokoh Penggerak pengurangan risiko bencana pada masyarakat
yang berisiko.
2. Membangun komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan terkait
upaya-upaya pengarusutamaan pengurangan risiko bencana.
3. Mambangun jejaring komunikasi yang efektif sebagai wadah berbagi pengalaman
dan pembelajaran yang relevan untuk meningkatkan kapasitas para pemangku
kepentingan dan masyarakat.
4. Mendorong peran serta masyarakat melalui advokasi dan edukasi pengurangan
risiko bencana.
5. Memfasilitasi sumber daya local dan nasional dalam upaya pengurangan risiko
bencana.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 7
Tujuan
Tujuan FPRB Provinsi Riau:
1. Membangun jejaring komunikasi yang efektif sebagai wadah berbagi
pengalaman dan pembelajaran dalam meningkatkan kapasitas para pemangku
kepentingan dan masyarakat.
2. Menumbuhkembangkan sikap kepedulian, integritas dan motivasi diri dalam
membangun kemitraan serta memupuk solidaritas dari berbagai tingkat
kepentingan yang bermuara pada pengurangan dampak bencana bagi
masyarakat.
3. Membangun solidaritas dan kebersamaan, saling membantu dan bekerjasama
antar sesama anggota dan semua pihak yang menaruh kepedulian terhadap
masalah kemanusiaan.
4. Membangun ketahanan ancaman bencana didaerah beresiko di wilayah Provinsi
Riau sesuai dengan siklus bencana, bersama-sama dengan Pemerintah dan mitra
lainnya.

Pasal 8
Fungsi

Fungsi FPRB Provinsi Riau adalah:


1. Memfasilitasi penyusunan dan pengembangan system pengurangan risiko bencana,
khususnya rencana penanggulangan bencana dan rencana aksi daerah pengurangan
risiko bencana yang selaras dengan rencana aksi nasional pengurangan risiko
bencana.
2. Mengkoordinasi berbagai pemangku kepentingan untuk keberlanjutan aktivitas-
aktivitas PRB di Provinsi Riau.
BAB V
K E G I A TA N

Pasal 9

Jenis-jenis kegiatan:
1. Memfasilitasi gagasan dan saran yang bertujuan untuk peningkatan ketahanan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Riau.
2. Bekerjasama dengan lembaga terkait untuk mengadakan penelitian dan
pengkajian kebencanaan serta menyerahkan hasilnya kepada pemerintah.
3. Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah perihal pengembangan manajemen
penanggulangan bencana.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui, penyuluhan dan
pelatihan.
5. Aktif mensosialisasikan usaha-usaha mitigasi bencana yang berbasis pada
pengelolaan lingkungan, perencanaan wilayah dan optimalisasi sumber daya.

BAB VI
PERBENDAHARAAN

Pasal 10
1. Perbedaharaan FPRB Provinsi Riau adalah semua bentuk kekayaan organisasi
yang tercatat sebagai inventaris, baik barang yang bergerak maupun yang tidak
bergerak.
2. Pembendaharaan FPRB Provinsi Riau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh Dewan Pengurus.

BAB VII
ORGANISASI

Pasal 11
Struktur organisasi

Struktur organisasi terdiri:


a. Penasehat;
b. Dewan Pembina; dan
c. Dewan Pengurus.

Pasal 13
Penasehat

Penasehat FPRB Provinsi Riau adalah Gubernur

Pasal 14
Dewan Pembina

1. Dewan Pembina terdiri dari mereka yang mempunyai kompetensi di bidang


Penanggulangan Bencana.
2. Penambahan Keanggotaan Dewan Pembina dari mereka yang bukan berasal dari
anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Riau diputuskan oleh
rapat anggota Dewan Pembina dan Dewan Pengurus.
3. Dalam hal Dewan Pembina Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Riau
karena sebab apapun tidak lagi mempunyai Dewan Pembina, paling lambat dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal kekosongan, anggota Dewan
Pengurus mengadakan rapat untuk mengangkat anggota Dewan Pembina.

Pasal 14
Dewan Pengurus

1. FPRB Provinsi Riau dikelola Dewan Pengurus, yang diangkat oleh musyawarah
anggota untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun.
2. Dewan Pengurus FPRB Provinsi Riau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. 1) Wakil Ketua I
2) Wakil Ketua II
c. Sekretaris I
d. Sekretaris II
e. Bendahara.
f. Bidang :
1) Bidang I Pengembangan Organisasi
2) Bidang II Pengembangan SDM dan Kebijakan
3) Bidang III Partisipasi dan Kelembagaan
4) Bidang IV Advokasi dan Regulasi
5) Bidang V Informasi, Komunikasi dan Humas
3. Keanggotaan Dewan Pengurus berakhir, karena:
1) Meninggal dunia.
2) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
3) Diberhentikan oleh Dewan Pembina atas usul Dewan Pengurus, karena
melanggar ketentuan-ketentuan Forum Penguranag Resiko Bencana
Provinsi Riau.
4. Dewan Pengurus melaksanakan rapat Pleno sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan dan/atau sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 15
Syarat-syarat Dewan Pengurus

Syarat-syarat Dewan Pengurus adalah:

1. Warga Negara Indonesia


2. Berdomisili di wilayah Provinsi Riau
3. Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tidak Pernah/ sedang tersangkut Tindak Pidana
5. Tidak duduk dalam organisasi Politik
6. Memiliki jiwa kepemimpinan, loyalitas, sosial, dan integritas yang tinggi
7. Memiliki pemahaman tentang kebencanaan

Pasal 16
Kewajiban

1. Menyusun dan menyiapkan program FPRB Provinsi Riau.


2. Merumuskan dan menyiapkan pelaksanaan program kerja
3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan program kerja organisasi.
4. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan dimasing masing bidang.
5. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama, baik di dalam maupun di luar
organisasi untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
6. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Dewan Pembina secara
berkala.
7. Wajib mewakili FPRB Provinsi Riau, apabila berhalangan maka Ketua
mendelegasikan kepada pengurus bidang lainnya sesuai dengan Tema kegiatan.
8. Masa kerja Dewan Pengurus dan Dewan Pembina adalah 3 tahun dan dapat
dipilih kembali hanya untuk 1 periode berikutnya.

BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA

Pasal 17
Musyawarah

1. Musyawarah kerja Daerah dilaksanakan hanya 1 kali dalam masa periode


kepengurusan diikuti oleh :
a. Dewan Pembina
b. Dewan Pengurus
c. Anggota
2. Musyawarah Kerja daerah membahas:
a. Pertanggungjawaban pengurus lama
b. Pemilihan Pengurus Baru
c. Penyusunan kerangka kebijakan oraganisasi selanjutnya untuk ditindaklanjuti
oleh pengurus baru terpilih.

Pasal 18
Rapat Kerja

1. Rapat kerja dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun diikuti oleh:
a. Dewan Pembina
b. Dewan Pengurus
c. Anggota
2. Rapat Kerja Daerah membahas :
a. Laporan kerja tahunan
b. Penyusunan program kerja tahunan
3. Keputusan dianggap sah apabila Musyawarah dan rapat Kerja Daerah dihadiri
oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah Dewan Pembina, Dewan Pengurus dan
Anggota.

BAB IX
KEANGGOTAAN

Pasal 19

1. Anggota FPRB Provinsi Riau adalah Lembaga/Instansi Pemerintah dan swasta,


LSM, Ormas atau individu-individu yang secara sukarela mendaftarkan diri,
dengan persyaratan sebagai berikut:
Syarat Administrasi
a. Mengisi formulir pendaftaran anggota
b. Menyerahkan identitas diri
c. Menyerahkan surat tugas dari lembaga/instansi masing-masing.

BAB X
KEUANGAN

Pasal 20
Sumber dana dan pengelolaan

1. Sumber keuangan/dana FPRB Provinsi Riau berasal dari : APBD Provinsi,


Donatur, usaha-usaha penggalian dana, bantuan-bantuan yang tidak mengikat.
2. Keuangan FPRB Provinsi Riau dikelola oleh Pengurus dan disimpan dalam Kas
Organisasi dan/atau Bank yang diatur dan dipertanggungjawabkan oleh
Bendahara pada Rapat Pengurus.
3. Keuangan dan kekayaan FPRB Provinsi Riau dibukukan sesuai dengan standar
akuntasi keuangan.
4. Tahun keuangan FPRB Provinsi Riau dimulai November 2018 sampai dengan
November 2021.
5. Laporan keuangan yang disusun Bendahara dan disetujui Ketua dan Sekretaris.
BAB XI
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 21
1. Dewan Pengurus dapat membuat dan menyusun Anggaran Rumah Tangga sesuai
Anggaran Dasar FPRB Provinsi Riau .

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 22
Perubahan Anggaran Dasar hanya sah dilakukan melalui rapat anggota Forum
Pengurangan Risiko Bencana yang dihadiri oleh minimal ¾ dari jumlah anggota.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 24
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan
Di Pekanbaru, 15 November 2018

Anda mungkin juga menyukai