Anda di halaman 1dari 38

Pembentukan Pos Komando (POSKO)

COVID-19 Dalam Rangka Pemberlakuan


Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Tingkat
Desa/Kelurahan Dalam Upaya Pengendalian
COVID-19 di Kabupaten Barito Utara

DINAS SOSIAL, PMD KAB.BARITO UTARA


TAHUN 2021
LATAR BELAKANG

1. Bahwa dalam pengendalian COVID-19


yang efektif dan cepat membutuhkan
upaya pencegahan (preventif dan
promotif) serta penanganan kesehatan,
dampak ekonomi dan sosial mulai dari
tingkat terkecil (skala mikro) yaitu
kumunitas setingkat RT/RW dan
Desa/Kelurahan.
2. Dibutuhkan kesatuan dan keterhubungan antar
sektor unsur pemerintahan sipil,TNI/Polri dan
masyarakat secara kalaboratif hingga tingkat
mikro dalam rangka pengendalian COVID-19
yang efektif dan cepat.
3. Dalam upaya pengendalian COVID-19 yang
tepat sasaran di tingkat mikro melalui
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM-Mikro) dibutuhkan suatu
Pos Komando (Posko) yang dilaksanakan
dengan pendekatan kesepakatan, gotong
royong dan kompak sebagai pusat koordinasi,
pengawasan dan evaluasi penanganan
COVID-19.
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro dan pembentukan Posko
Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa/Kelurahan
untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19.
5. Surat Edaran Satuan Tugas
Penanganan COVID-19 Nomor 09
Tahun 2021 tentang Ketentuan
Pembentukan Pos Komando
(POSKO) COVID-19 Dalam Rangka
Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat di Tingkat
Desa/Kelurahan
5. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 01 Tahun 2021 tentang
Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
dalam Pelaksanaan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala
Mikro di Desa.
PENGERTIAN

1. Pos Komando Penanganan COVID-19


Tingkat Desa/Kelurahan yang selanjutnya
disebut Posko COVID-19 Desa/Kelurahan
adalah lokasi/ tempat berserta perangkat
pelaksana yang menjadi pusat perencanaan,
koordinasi, pengendalian dan evaluasi
kegiatan penanganan COVID-19 disuatu
wilayah desa/kelurahan melalui fungsi
pencegahan, fungsi penanganan, fungsi
pembinaan, dan fungsi pendukung.
2. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat yang selanjutnya disingkat
PPKM adalah kebijakan pemerintah
dalam rangka pengendalian penyebaran
COVID-19 sebagaimana dimaksud
dalam instruksi Menteri Dalam Negeri.
3. PPKM Mikro adalah PPKM yang
dilaksanakan berbasis mikro sampai
dengan tingkat Desa/Kelurahan.
Pembentukan Posko COVID-19
Desa/Kelurahan dengan langkah-langkah
sbb:
1. Menentukan struktur dan personil/SDM
 Ketua Posko COVID-19 Desa/Kelurahan
dijabat oleh Kepala Desa/Lurah
 Pengerahan sumber daya diutamakan
bersumber dari perangkat desa/kelurahan
setempat
 Berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk
mendapatkan dukungan
 Mengerakkan relawan di lingkungan setempat.
2. Menentukan Lokasi
 Lokasi posko dapat mengunakan Kantor
Kepala Desa,Lapangan, atau suatu
tempat yang disepakati bersama
Lokasi posko terletak di lokasi yang tidak
rawan bencana, mudah diakses oleh
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan
tanggap COVID-19, memiliki pentilasi yang
cukup, memiliki lahan yang memadai dan
memiliki tempat penyimpanan yang layak.
Menyiapkan sarana dan prasarana

 Prasarana fisik berupa bangunan atau


bagian dari bangunan(seperti sebuah
ruangan dgn ventilasi udara yang cukup
baik)
 Sarana Komunikasi : internet,telepon
seluler,radio komunikasi,laptop/kompoter.
 Sarana transportasi
 Sarana administrasi: ATK dan Formulir
pencatatan dan pelaporan
 Sarana pendukung protokol kesehatan:
Masker, hand sanitazer, disinfektan dan
lainnya yang dibutuhkan
Fungsi Posko Desa/Kelurahan
Pos Komando (Posko) yang dibentuk untuk
melakukan kegiatan sebagai :
1. Pencegahan, yang terdiri dari sosialisasi dan
penerapan 3M (Memakai masker,Menjaga jarak
dan menghindari kerumunan, Mencuci tangan
pakai sabun dan pembatasan mobilitasi.
2. Penanganan, yang terdiri dari penanganan
kesehatan 3 T (Testing,Tracing,Treatment),
Penanganan Dampak Ekonomi,(Bantuan
Langsung Tunai (BLT DD) dan Layanan
Masyarakat.
3. Pembinaan, yang terdiri dari penegakan
disiplin dan pemberian sanksi.
4. Pendukung , yang terdiri dari pencatatan
dan pelaporan, logistik, dukungan
komunikasi dan administrasi.
Menilai status zonasi wilayah

Kepala Desa/ Lurah mengkoordinasikan


Ketua RT/Ketua RW yang ada didalam
wilayah kerjanya untuk menilai kondisi status
zonasi, apakah termasuk kedalam zonasi
merah, oraye, atau kuning. Dari penilaian
kondisi status zonasi wilayah tersebut, maka
kepala desa/lurah dapat menentukan
kegiatan pengendalian yang sesuai.
Kriteria zonasi pengendalian wilayah
hingga tingkat RT dgn Kriteria sbb:
a. Zona Hijau, dengan kriteria tidak ada kasus
COVID-19, Skenario pengendalian dilakukan
dengan surveilans aktif, seluruh suspek dites
dan pemantauan kasus tetap dilakukan secara
rutin dan berkala.
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1-5
rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam
satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, skenario
pengendalian menemukan kasus suspek dan
pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi
mandiri untuk pasien positif dan kontak erat
dengan pengawasan ketat.
c. Zona oraye dengan kriteria jika terdapat
6-10 rumah dengan kasus konfirmasi
positif dalam satu RT selama 7 (tujuh)
hari terakhir, skenario pengendalian
adalah menemukan kasus suspek dan
pelacakan kontak erat , lalu melakukan
isolasi mandiri untuk pasien positif dan
kontak erat dengan pengawasan ketat,
serta menutup rumah ibadah, tempat
bermain anak dan tempat umum lainnya.
d. Zona Merah
Dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10 (sepuluh)
rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu
RT selama 7 hari terakhir Skenario pengendalian
adalah pemberlakuan PPKM level RT yang
mencakup :
- Menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat
- melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan
pengawasan ketat
- Menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan
tempat umum lainnya.
- Melarang kerumunan lebih dari tiga
orang.
- Membatasi keluar masuk wilayah RT
maksimal hingga pukul 20,00
serta meniadakan kegiatan sosial
masyarakat dilingkungan RT ( contoh
tahlilan, arisan dsb.) yang menimbulkan
kerumunan dan berpotensi
menimbulkan penularan.
Dalam pelaksanaannya kegiatan
tersebut bersama RT/RW melaporkan
kepada kepala desa/lurah serta
berkoordinasi dengan puskesmas dan
Bhabinkamtibmas.
Posko Desa/ kelurahan secara teknis
merupakan bagian yang menjadi satu
kesatuan dari penanganan COVID-19
didesa/Kelurahan yang terdiri dari :

1. Menyampaikan informasi tentang COVID-19


kepada masyarakat desa/kelurahan
2. Pendataan mobilisasi masyarakat keluar masuk
desa/kelurahan /RW/RT.
3. Mendekteksi penduduk di desa/kelurahan yang
baru melakukan perjalanan dari wilayah luar
desa.
4. Membuat alur pengorganisasian
pemenuhan logistik bagi warga yang
melakukan isolasi mandiri di rumah
dan/atau rumah singah.
5. Mengedukasi warga dalam upaya
pencegahan COVID-19 dan
6. Memastikan warga diwilayahnya
mematuhi aturan yang telah disepakati
bersama.
Tim Pos Komando (POSKO)
Dalam pelaksanaan kegiatan di Posko
desa/kelurahan diatur dalam Tim yang terdiri
dari :
1. Tim Pencegahan
2. Tim Penanganan
3. Tim Pembinaan dan
4. Tim Pendukung
Pelaksanaan Posko Desa/kelurahan
dibentuk Struktur dengan Susunan terdiri
dari :
• Ketua : Kepala Desa/Lurah
• Wakil Ketua : Ketua BPD (Desa) Kelurahan
menyesuaikan
• Tim Pencegahan terdiri dari :
- Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kel.
- Unsur Lembaga Adat Desa/Kelurahan
- Satuan Perlindungan Masyarakat.
(menyesuaikan dengan SDM yang ada)
• Tim penanganan yang terdiri dari unsur :
- RT.RW
- Dokter
- Bidan Desa
- Perawat
- Kader Kesehatan
- Kader Posyandu
• Tim Pembinaan terdiri dari unsur :
- RT,RW
- Tokoh Agama
- Tokoh Adat dan
- Tokoh Masyarakat
• Tim Pendukung yang terdiri dari unsur
perangkat desa/kelurahan dengan
sekdes/seklur sebagai koordinator.
Susunan posko desa/kel. tersebut
ditetapkan dengan SK Kades/Lurah.
Dalam melaksanakan peran dan tugasnya
Tim Posko Desa/Kelurahan bermitra dengan
Bhayangkara Pembina Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat
(BHABINKAMTIBMAS), Bintara Pembina
Desa (BABINSA) SATPOL PP, BPBD
Kabupaten , Pendamping Desa.
Tim pencegahan posko desa/kelurahan
memiliki tugas pencegahan
penyebaran/penularan dan penanganan
COVID-19 sesuai dengan kewenangan
desa/kelurahan yaitu :

1. Melakukan pendataan terhadap warga yang


menjadi suspek terkonfirmasi Covid-19,lansia,
dan masyarakat yg keluar masuk
desa/kelurahan.
2. Melakukan sosialisasi penerapan protokol
kesehatan yakni mencuci tangan, memakai
masker, menjaga jarak dalam wilayah Desa/
Kelurahan ;
3. Melakukan sterilisasi fasilitas umum dan
fasilitas sosial di wilayah Desa secara berkala;
4. Menyediakan fasilitas cuci tangan, hand
sanitizer, disinfektan serta tempat sampah
medis dan non medis disetiap Posko
Desa/Kelurahan ; dan
5. Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala
kepada Kepala Desa/Lurah.
Tim Penanganan Posko Desa memiliki tugas penanganan
kesehatan akibat penyebaran/penularan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa/ kelurahan yaitu:

1. Berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan


kondisi warga yang dipantau;
2. Menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang
terkonfirmasi COVID-19;
3. Melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana
bagi warga yang terkonfirmasi COVID-19 melalui test
Corona Viruses Disease (COVID-19);
4. Mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa isolasi
mandiri;
5.Melakukan pendataan terhadap
masyarakat yang terkonfirmasi COVID-
19;dan
6.Melaporkan pelaksanaan tim secara
berkala kepada KepalaDesa/Lurah
Tim Pembinaan Posko Desa/Kel. memiliki tugas
yaitu pemberian pembinaan akibat penyebaran/
penularan dan penanganan COVID-19 sesuai
kewenangan Desa yaitu:
1. Memberikan pembinaan sosial yang bersifat
edukatif sesuai dengan kewenangan Desa/Kel
dan kearifan lokal yang ditetapkan melalui
Peraturan Desa/Kelurahan ;
2. Pembinaan sebagaimana di maksud pada
angka 1 (satu), berkoordinasi dengan
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta mitra
Desa lainnya sesuai bidang tugas;
3.Melakukan pembinaan bagi pelanggar
protokol kesehatan melalui peneguran dan
pembatasan kegiatan di Desa/Kel; dan
4.Melakukan pendataan terhadap
masyarakat yang melakukan pelanggaran
protokol kesehatan.
Tim Pendukung Posko Desa memiliki tugas
pendukung dari pelaksanaan Posko Desa akibat
penyebaran/penularan dan penanganan COVID-19
sesuai kewenangan Desa yaitu:

• Memfasilitasi operasional dan admnistrasi


pelaksanaan Posko Desa/Kel. COVID-19;
• Membuat sistem informasi kesehatan warga
Desa/Kelurahan;
• Bersama tim sesuai bidang tugasnya
menyediakan dan mendistribusikan logistik sesuai
kebutuhan;
• Melakukan sosialisasi protokol kesehatan
dan penanganan Covid-19 serta
pencegahanya kepada masyarakat; dan
• Melaporkan pelaksanaan tim secara
berkala kepada Kepala Desa/Lurah.
PENUTUP
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai