Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI PERATURAN BUPATI

KAMPAR NOMOR 32 TAHUN 2021


Tentang
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI
KAMPAR NOMOR 54 TAHUN 2019
Tentang
PENYELENGGARAAN PILKADES
SERENTAK BERGELOMBANG DI
KABUPATEN KAMPAR
DENGAN PENERAPAN
PROTOKOL KESEHATAN

SEPTEMBER 2021
DASAR PELAKSANAAN
• Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
yang dirubah menjadi Peratauran Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 112 Tahun 2014 diubah
menjadi Permendagri Nomor 65 Tahun 2017
Tentang Pemilihan Kepala Desa
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa
• Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 2
Tahun 2015 diubah menjadi Peraturan Daerah
Kabupaten Kampar Nomor 13 Tahun 2017
Tentang Pemilihan Kepala Desa
• Peraturan Bupati Kampar nomor 54 Tahun 2019
diubah menjadi Peraturan Bupati Kampar Nomor
32 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Kepala Desa Serentak Bergelombang
• Keputusan Bupati Kampar Nomor : 140-
549/VIII/2021 Tanggal 30 Agustus 2021Tentang
Tahapan Pelaksanaan dan penetapan Desa
peserta PILKADES Serentak Bergelombang di
Kabupaten Kampar Tahun 2021
• Keputusan Bupati Kampar Nomor : 140-
552/IX/2021 Tanggal 3 September 2021
Tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala
Desa di Kabupaten Kampar Tahun 2021
• Keputusan Bupati Kampar Nomor : 140-556/IX /
2021 tanggal 3 September 2021 Tentang
Pembentukan Sub Kepanitiaan di Kecamatan se
Kabupaten Kampar Tahun 2021
PENGERTIAN
PILKADES SERENTAK adalah sebuah
prose Demokrasi yang dapat dipahami
sebagai pengakuan keanekaragaman
serta sikap partisipatif dari masyarakat
dalam bingkai demokratisasi pada tingkat
desa yang dilaksanakan secara serentak
di tiap Kabupaten/Kota paling banyak 3
gelombang dalam jangka waktu 6 tahun
sejak ditetapkannya Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
PILKADES SERENTAK
DI KABUPATEN KAMPAR
• 6 TAHUN PERTAMA :
 Gelombang I Tahun 2015 : 105 Desa
 Gelombang II Tahun 2017 : 83 Desa
 Gelombang III Tahun 2019 : 54 Desa
• 6 TAHUN KEDUA :
 Gelombang I Tahun 2021: 102 Desa
 Gelombang II Tahun 2023 : 86 Desa
 Gelombang III Tahun 2025 : 54 Desa
PANITIA PILKADES

• PANITIA KABUPATEN (FORKOPIMDA)


Dengan Keputusan Bupati
• SUB. KEPANITIAAN KECAMATAN
(FORKOPIMCAM)
Dengan Keputusan Bupati
• PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
Dengan Keputusan BPD
PILKADES SERENTAK
DALAM KONDISI BENCANA NON ALAM
COVID-19
1. Penguatan Panlih Kabupaten dengan
melibatkan FORKOPIMDA :
 Bupati
 Ketua DPRD
 Kapolres
 Dandim
 Kajari
 Satgas Covid-19 Kabupaten
2. Pembentukan Sub. Kepanitiaan Tingkat
Kecamatan melibatkan FORKOPIMCAM :
 Camat
 Kapolsek
 Danramil
 Kepala Puskesmas
3. Penerapan Protokol kesehatan pada
setiap tahapan Pilkades ( Persiapan,
Pencalonan, Pemungutan dan Penetapan)
4. Penerapan Sanksi terhadap pelanggaran
Prokes
5. Pelaporan kepada Mendagri sebelum
melaksanakan pemungutan suara dan setelah
pelantikan Kades Terpilih
6. Penundaan Pilkades pada satu desa dalam hal
situasi penanganan covid-19 tidak terkendali
ADAPTASI BARU DALAM
PELAKSANAAN PILKADES KONDISI
COVID-19
1. Melakukan pengukuran suhu tubuh seluruh unsur
pelaksana Pilkades
2. Penggunaan APD (masker, sarung tangan, pelindung
wajah/face sheild) bagi panitia pilkades dan pemilih
3. Penyediaan tempat sampah tertutup
4. Tidak melakukan jabat tangan dan kontak fisik serta
jaga jarak
5. Menghindari terjadinya kerumunan
6. Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir serta hand sanitizer
7. Panitia dan pemilih membawa alat tulis masing-masing
8. Melakukan penyemprotan disinfektan di TPS sebelum
dan sesudah kegiatan
9. Penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi
keadaan darurat berupa obat dan/atau personel
kesehatan

DAPAT DI DUKUNG DENGAN

DANA DESA
KAMPANYE TERBATAS
1) Dilarang melaksanakan kegiatan Bazar, konser,
pertunjukan seni budaya, pawai kendaraan bermotor
serta kegiatan lomba dan olahraga bersama
2) Pelaksanaan kampanye diutamakan menggunakan
media cetak dan media elektronik dan/atau media sosial
3) Dalam hal kampanye tidak dapat dilakukan sebagimana
poin 2 diatas dapat dilaksanakan dengan membatasi
jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 orang
dengan tetap menerapkan prokes.
4) Pembagian bahan kampanye harus dalam keadaan
bersih, dibungkus dengan bahan yang tahan
terhadapzat cair dan telah disterilisasi dapat disertai
identitas calon Kades berupa Nama, Gambar, Nomor
urut dan pesan kepala desa
5) Bahan kampanye diutamakan alat pencegahan
penyebaran covid-19 antara lain masker, sabun cair,
hand sanitizer, disinfektan berbasis alkohol 70 %
dan/atau klorin serta sarana cuci tangan
6) Calon Kepala Desa atau pelaksana kampanye yang
terpapar covid-19 tidak diperkenankan terlibat dalam
kegiatan kampanye.
PROTOKOL KHUSUS PADA TAHAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
1. Melakukan identifikasi kondisi kesehatan terhadap pemilih
2. Tersedia Pembatas Transparan pada meja panitia
3. Menetapkan waktu pemungutan suara disesuaikan dengan
jumlah pemilih
4. Pemungutan suara wajib mempertimbangkan kondisi
demografi desa dan penyebaran covid-19 serta penyusunan
tata letak tempat duduk mempertimbangkan penerapan jaga
jarak
5. Bagi pemilih yang sudah memilih diberikan tinta dengan
menggunakan alat tetes
6. Berkas dokumen dan/atau perlengkapan secara fisik yang
disampaikan di bungkus dengan bahan yang tahan terhadap
zat cair
TUGAS DAN KEWAJIBAN PANITIA
PEMILIHAN KABUPATEN
1. Panitia Pemilihan Kabupaten bertanggung jawab kepada Bupati.
2. Panitia Pemilihan Kabupaten mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut :
a. merencanakan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa di
daerah.
b. memfasilitasi pemberian bantuan biaya pemilihan Kepala Desa
yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten.
c. menetapkan tata cara pelaksanaan tugas panitia pemilihan
Kepala Desa.
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan semua tahapan
pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sesuai tahapan yang telah
ditetapkan.
e. memfasilitasi penyelesaian permasalahan Pemilihan Kepala
Desa.
PENEKANAN KEPADA PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
1. Penguatan koordinasi di level FORKOPIMDA khususnya
sosialisai PERMENDAGRI NO. 72 TAHUN 2020 dan SE
MENDAGRI NO. 141/6698/SJ serta instrumen hukum
daerah yang telah disusun kepada seluruh stake holder
2. Perlu dilakukan pembatasan jumlah pemilih di TPS
paling banyak 500 DPT serta pengaturan waktu
pemungutan suara
3. Perkuat peran Subkepanitiaan tingkat kecamatan untuk
melakukan sosialisasi dan edukasi kepada panlih tingkat
desa, calon dan masyarakat secara masif dan terstruktur
terkait penerapan prokes.
4. Berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah
Propinsi maupun Kementerian Dalam Negeri c.q. Ditjen
Bina PEMDES
5. Lakukan pemantauan dan evaluasi terkait dengan
persiapan maupun pelaksanaan PILKADES untuk
selanjutnya dilaporkan kepada Pemprop dan
Kemendagri c.q. Ditjen Bina PEMDES
6. Dalam hal Pemda Kabupaten belum dapat memenuhi
Penerapan standar protokol kesehatan secara utuh,
mempertimbangkan untuk menunda pelaksanaan
PILKADES
7. Perkuat publikasi dan advokasi terhadap penerapan
prokes
SANKSI TERHADAP CALON KEPALA
DESA, PANITIA PEMILIHAN, PENDUKUNG
DAN UNSUR LAIN YANG MELANGGAR
PROKES
A. TEGURAN LISAN
1. Kepada Calon Kepala Desa, pendukung dan unsur lain
yang terlibat oleh panitia pemilihan tingkat desa.
2. Panitia pemilihan tingkat desa oleh sub kepanitiaan
tingkat kecamatan
B. TEGURAN TERTULIS I
Kepada calon Kepala Desa oleh sub kepanitiaan tingkat
kecamatan berdasarkan laporan dari panitia pemilihan tingkat
desa
C. TEGURAN TERTULIS II
Kepada calon Kepala Desa oleh Bupati berdasarkan
rekomendasi dari panitia pemilihan tingkat Kabupaten atas
laporan dari sub kepanitiaan kecamatan
D. DISKUALIFIKASI
Kepada calon Kepala Desa oleh Bupati berdasarkan
rekomendasi dari panitia pemilihan tingkat Kabupaten atas
laporan dari sub kepanitiaan kecamatan dan satuan tugas
penanganan covid-19 Kecamatan
PENUNDAAN PILKADES

Bupati selaku ketua satuan tugas


penanganan Corona Virus Disease 2019
Kabupaten Kampar berdasarkan
rekomendasi dari panitia pemilihan di
Kabupaten Kampar dapat menunda
pelaksanaan pemilihan Kepala Desa jika
situasi penanganan protokol kesehatan
pencegahan dan pengendalian Corona Virus
Disease 2019 tidak dapat dikendalikan.
DENAH TPS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai