I. PENDAHULUAN
Apabila kita melihat konteks tumbuh dan berkembangnya Nasionalisme
Indonesia dalam kerangka untuk merebut Kebebasan dan Kemerdekaan
atas penindasan dan penjajahan, maka kita dapat mendefinisikan makna
Nasionalisme adalah panggilan karena cinta tanah air, bangsa dan
negaranya.
Konsekuensi logis dari Nasionalisme adalah kesediaan untuk berbakti
secara sukarela, mengabdi, berkorban untuk bangsa dan Negara
Indonesia jauh melebihi kepentingan pribadi, kelompok maupun
golongan.
Spirit Nasionalismelah yang mempersatukan bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke, serta dari Miangas sampai ke pulau Rote
melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah.
Pada sisi lain dan seiring dengan 71 tahun usia Republik Indonesia, serta
menyongsong usia Pemuda Pancasila yang ke-57 Tahun (1959 – 2016),
tantangan yang akan dihadapi adalah era globalisasi yang secara umum
ditandai oleh iklim Liberalisme, akses informasi yang telah menembus
dinding-dinding penyekat komunikasi, westernisasi, selera konsumsi,
mode/fashion hidup, nilai-nilai pragmatisme dan transaksional yang
bermuara melahirkan – menciptakan – mewujudkan imperialisme baru
yang menghisap sumber daya alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa, yang kita miliki dan menggoyahkan sendi-sendi kehidupan Bangsa
Indonesia.
Di dalam paham liberal, jelas mendorong orang – perseorangan –
individu-individu untuk berkehidupan bebas, merdeka dan masa bodoh
dengan hak orang lain, termasuk rambu-rambu hukum Negara.
Meskipun dalam beberapa hal bisa dipahami untuk mendorong
kreativitas dan inovasi dalam rangka mencapai kemajuan, akan tetapi
menjadi berbahaya jika paham liberal menjelma ke dalam kehidupan
kebangsaan Indonesia karena tidak sesuai dengan Ideologi Pancasila.
Demikian juga dengan pergerakan dan fenomena kapitalisme yang
menyelimuti sistem ke-Indonesia-an kita hari ini. Dimana praktek-
praktek imperialisme menjadi tersamar, sehingga tanpa kita sadari bumi,
air dan kekayaan alam Indonesia yang terkandung di dalamnya, yang
seharusnya dijadikan untuk kemakmuran rakyat Indonesia, dihisap,
dikuras dan dieksploitasi buat kemakmuran bangsa-bangsa lain.
Di dalam kehidupan ekonomi, politik, bahkan sosial budaya, paham
liberalisme dan kapitalisme, telah masuk bagaikan virus yang merusak
moral, etika, menciptakan individualistik dan menghancurkan tanggung
jawab atas konvensi moral etik kelompok / komunitas, suku dan bangsa
Indonesia.
Sebagai bangsa yang berdaulat, memiliki jiwa Nasionalisme, tentu kita
tidak bisa menerima keadaan ini. Kita tidak boleh berdiam diri, kita harus
berbuat, berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa kita
sebagaimana semangat cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
Oleh sebab itu dan sadar sepenuhnya terhadap rasa Nasionalisme dan
tanggung jawabnya sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, maka
selain akan membahas dan menyikapi persoalan-persoalan kebangsaan,
Pemuda Pancasila juga akan menata kembali format organisasi secara
komprehensif melalui Musyawarah Wilayah VIII Ormas Pemuda
Pancasila Provinsi Sumatera Barat tanpa menafikan tugas utamanya
untuk mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berasaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai jiwa Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
II. DASAR PENYELENGGARAAN
1. Anggaran Dasar Ormas Pemuda Pancasila, BAB XI Pasal 21 ayat 1.
2. Anggaran Rumah Tangga Ormas Ormas Pemuda Pancasila BAB XX
Pasal 63 ayat 1 s/d ayat 11.
3. Peraturan Organisasi Ormas Pemuda Pancasila Nomor : 03/PO/MPN-
PP/XI/2010 tentang Musyawarah-musyawarah dan Rapat-rapat
Ormas Pemuda Pancasila.
4. Surat Keputusan Majelis Pimpinan Wilayah Ormas Pemuda Pancasila
Provinsi Sumatera Barat Nomor : 075.E2/MPW-PP/I/2017 tentang
Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah VII Pemuda Pancasila Provinsi
Sumatera Barat.
5. Surat Keputusan Majelis Pimpinan Wilayah Ormas Pemuda Pancasila
Provinsi Sumatera Barat Nomor : 076.E2/MPW-PP/I/2017 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Pengarah (SC) dan Panitia
Pelaksana (OC) Musyawarah Wilayah VII Pemuda Pancasila Provinsi
Sumatera Barat.
VI. PESERTA
Peserta Musyawarah Wilayah VII Ormas Pemuda Pancasila Provinsi
Sumatera Barat berjumlah 240 orang, yang terdiri dari :
1) Fungsionaris Majelis Pimpinan Nasional = 10 orang
2) Fungsionaris Majelis Pimpinan Wilayah = 80 orang
Ormas Pemuda Pancasila
3) Ketua dan Perangkat Organisasi Tingkat Wilayah = 20 orang
4) Fungsionaris Majelis Pimpinan Cabang = 190 orang
Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten/Kota
Se-Provinsi Sumatera Barat
Panitia Pelaksana
Musyawarah Wilayah VII
Ormas PEMUDA PANCASILA
Provinsi Sumatera Barat
Mengetahui
Majelis Pimpinan Wilayah
PEMUDA PANCASILA
Provinsi Sumatera Barat
Samsir Rambe
Ketua