1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMUDA PANCASILA
12
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
Nomor : 07/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014
Tentang
Mengingat : 1) Anggaran Dasar Pemuda Pancasila, Bab XII Pasal 20 ayat 1).
2) Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila, Bab XVI Pasal 46 ayat
1) butir b).
3) Peraturan Organisasi Pemuda Pancasila, Nomor : 03/PO/MPN-
PP/XI/2010, tentang Musyawarah-Musyawarah dan Rapat-Rapat
Pemuda Pancasila, Bab XVII Pasal 34, ayat 1), ayat 2) dan Pasal 35,
serta Bab XVIII Pasal 36 ayat 1) s/d ayat 4) dan Bab XIV Pasal 30.
MEMUTUSKAN
13
Pertama : Hasil kerja Komisi A (Organisasi) Musyawarah Besar IX Pemuda
Pancasila terdiri dari :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila
2. Kebijakan dan Arah Konsolidasi Organisasi Pemuda Pancasila
3. Kriteria dan tata cara pemilihan Ketua Umum MPN Pemuda
Pancasila masa bakti 2014 2019.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai
Ketua Sekretaris
ttd. ttd.
H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim
Anggota Anggota
ttd.
H. Desi Hercules
Anggota
14
Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila, No. 07/KPTS/MUBES-
IX/PP/XI/2014 tentang Hasil Kerja Komisi A (Organisasi).
ANGGARAN DASAR
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan dalam
segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang sejak berabad-abad dicapai dengan korban
jiwa, raga, air mata dan harta benda yang tak ternilai.
Bahwa cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan PANCASILA sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, dengan sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawab
sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami warga Negara Indonesia yang
setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
mempersatukan diri dalam Organisasi Kemasyarakatan bernama PEMUDA PANCASILA yang
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Waktu
Pasal 3
Kedudukan
Pasal 4
Asas
Pasal 5
Dasar
Pasal 6
Tujuan
BAB III
BENTUK, SIFAT DAN CIRI
Pasal 7
Bentuk
Pasal 8
Sifat
Pasal 9
Ciri
16
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 10
BAB V
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 11
BAB VI
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 12
Lambang
Pasal 13
Atribut
Pasal 14
Kartu Tanda Anggota
17
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 15
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 16
18
BAB IX
SUSUNAN DAN JENJANG ORGANISASI
Pasal 17
Pasal 18
19
BAB X
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 19
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
BAB XII
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 27
Kuorum
Kuorum musyawarah dan Rapat Pemilihan Pengurus dinyatakan sah apabila dihadiri oleh
minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah unsur utusan.
Pasal 28
Pengambilan Keputusan
1) Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat dilakukan secara
musyawarah untuk mufakat.
2) Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak dapat
tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui pemungutan suara berdasarkan suara
terbanyak.
3) Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan persetujuan
sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang hadir.
21
BAB XIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 29
Keuangan
1) Keuangan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA diperoleh dari :
a) Uang pangkal dan uang iuran anggota
b) Sumbangan Sukarela Pengurus dan Anggota
c) Sumbangan yang tidak mengikat
d) Usaha-usaha yang sah.
2) Keuangan Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 30
Kekayaan Organisasi
1) Kekayaan Organisasi PEMUDA PANCASILA adalah semua barang yang bergerak dan
barang tidak bergerak, yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan inventaris.
BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 31
Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
Pasal 32
1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa
yang khusus diadakan untuk itu, dan atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per
empat) dari jumlah MPW dan/atau 2/3 (dua per tiga) dari jumlah MPC.
2) Khusus untuk pembubaran organisasi yang dimaksud pada ayat 1) harus dihadiri oleh 3/4
(tiga perempat) dari jumlah unsur utusan.
3) Pengambilan keputusan untuk pembubaran organisasi sebagaimana yang dimaksud pada
ayat 1) harus disetujui oleh 3/4 (tiga perempat) dari jumlah unsur utusan yang hadir.
22
BAB XV
PENUTUP
Pasal 33
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 34
1) Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini, maka Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan
tidak berlaku lagi.
2) Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai
Ketua Sekretaris
ttd. ttd.
H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim
Anggota Anggota
ttd.
H. Desi Hercules
Anggota
23
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
BAB I
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN,
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
Ikrar
Pasal 2
Tekad
Pasal 3
Semboyan
Pasal 4
Salam Perjuangan
24
Pasal 5
Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan sebagai lagu wajib Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA adalah
"Mars PEMUDA PANCASILA dan Putra Putri Indonesia yang sudah dibakukan Notasi dan
Liriknya.
BAB II
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 6
Lambang
Pasal 7
Atribut
1) Stempel
a) Bentuk bulat, didalamnya terdapat lambang PEMUDA PANCASILA dengan diameter
4,5 cm.
b) Tinta stempel berwarna merah.
25
(2) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak simetris di atas Lambang PEMUDA
PANCASILA, yang dibordir dengan warna kuning emas.
(3) Tulisan jenjang dan/atau perangkat organisasi, terletak simetris di bawah
lambang PEMUDA PANCASILA, dibordir dengan warna kuning emas.
(4) Tulisan nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Rukun
Warga/Dusun atau nama lain yang setingkat dengan itu terletak simetris di
bawah Jenjang dan/atau perangkat organisasi, dibordir dengan warna kuning
emas.
(5) Ukuran pataka dibuat dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) :
2 (dua).
b) Bendera
Bendera adalah Panji dengan Lambang Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA terbuat dari bahan kain berwarna dasar merah darah, dengan ketentuan
sebagai berikut :
(1) Lambang PEMUDA PANCASILA terletak di tengah, simetris kiri kanan dari ukuran
bendera.
(2) Ukuran bendera dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2 (dua).
(3) Tulisan PEMUDA PANCASILA terletak di bawah lambang berwarna putih.
26
c) Seragam Penugasan Khusus, terdiri atas :
- Seragam lengkap loreng PEMUDA PANCASILA dengan Baret Merah untuk anggota
KOTI.
- Seragam lengkap hitam PEMUDA PANCASILA dengan pet hitam dan atau topi
lapangan untuk anggota KOTI Terlatih Khusus.
Pasal 8
Kartu Tanda Anggota
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 9
27
Pasal 10
Pasal 11
Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
kaderisasi serta mendapatkan Sertifikat Kader.
Pasal 12
1) Anggota Luar Biasa adalah setiap orang yang telah berbuat sesuatu yang luar biasa di
bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memberikan nilai kepada peradaban serta ingin memberi pengabdian yang tinggi melalui
Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dimanapun.
2) Anggota Luar Biasa diajukan/diusulkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA kepada dan/atau oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA
PANCASILA untuk mendapatkan status keanggotaannya serta Tanda Penghargaan
Anggota Luar Biasa.
3) Tanda Penghargaan Anggota Luar Biasa ditetapkan/diberikan oleh Majelis Pimpinan
Nasional PEMUDA PANCASILA, setelah mempertimbangkan, memperhatikan, menelaah
dan menilai perbuatan dan penemuannya.
Pasal 13
Pasal 14
28
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 15
Hak Anggota
29
Pasal 16
Kewajiban Anggota
30
BAB V
BERHENTINYA KEANGGOTAAN
Pasal 17
BAB VI
SANKSI-SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 18
Sanksi Terhadap Anggota
1) Bentuk Sanksi-sanksi :
a) Pemberhentian sementara (skors).
- Penarikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan organisasi selama masa skors.
- Tidak diperkenankan mengenakan atribut organisasi selama masa skors.
b) Pemecatan.
- Pencabutan Kartu Tanda Anggota (KTA).
- Hilang seluruh hak keanggotaannya.
c) Pencabutan Keanggotaan Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan, apabila dinilai
dan terbukti melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
31
4) Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya sebagaimana
dimaksud BAB VI Pasal 18 di atas, dilakukan melalui prosedur :
a) Anggota yang dipecat atau dicabut keanggotaannya dapat mengajukan
keberatan/pembelaan diri untuk memperoleh rehabilitasi kepada Majelis Pimpinan
Nasional.
b) Jika rehabilitasi tidak mendapatkan persetujuan Majelis Pimpinan Nasional, maka
yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam forum Musyawarah
Besar.
5) Prosedur dan mekanisme pemberian sanksi dan rehabilitasi keanggotaan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 19
Sanksi Terhadap Individu Pengurus
1) Bentuk Sanksi-Sanksi
Sanksi terhadap individu pengurus terdiri dari :
a) Teguran tertulis
b) Diberhentikan sementara sebagai pengurus
c) Diberhentikan tetap sebagai pengurus
d) Dipecat dari keanggotaan.
32
Pasal 20
Sanksi Terhadap Kepengurusan Majelis dan Pimpinan
1) Bentuk Sanksi-sanksi :
Sanksi terhadap kepengurusan tingkat Majelis dan tingkat Pimpinan terdiri dari :
a) Teguran tertulis
b) Pembekuan
2) Dasar Pemberian Sanksi :
a) Tidak melaksanakan keputusan Musyawarah-musyawarah, Rapat-rapat, Peraturan
Organisasi yang diterbitkan oleh MPN, dan Petunjuk Pelaksanaan yang diterbitkan
oleh Majelis Pimpinan.
b) Membuat kebijakan dan melakukan aktifitas yang merugikan organisasi.
c) Tidak memenuhi persyaratan organisasi dalam melaksanakan Musyawarah-
musyawarah dan Rapat-rapat.
BAB VII
KADER
Pasal 21
BAB VIII
PERSYARATAN DAN PEMBENTUKAN JENJANG ORGANISASI
Pasal 22
Persyaratan
Pasal 23
Pembentukan Jenjang
1) Pembentukan jenjang organisasi dilakukan oleh satu tingkat diatasnya diatur dalam
Peraturan Organisasi.
2) Pembentukan jenjang organisasi di wilayah pemekaran dan daerah khusus diatur dalam
Peraturan Organisasi.
34
BAB IX
MASA BAKTI
Pasal 24
Masa bakti kepengurusan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:
1) Majelis Pimpinan Nasional : 5 (lima) tahun
2) Majelis Pimpinan Wilayah : 5 (lima) tahun
3) Majelis Pimpinan Cabang : 4 (empat) tahun
4) Pimpinan Anak Cabang : 3 (tiga) tahun
5) Pimpinan Ranting : 2 (dua) tahun.
6) Pimpinan Anak Ranting : 2 (dua) tahun.
BAB X
BIDANG-BIDANG
Pasal 25
4) Di tingkat Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting tidak ada bidang, kecuali
penugasan.
35
BAB XI
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
36
c) 19 (sembilan belas) orang Ketua Bidang.
d) 1 (satu) orang Sekretaris
e) 19 (sembilan belas) orang Wakil Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
g) 4 (empat) orang Wakil Bendahara
h) 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Pasal 29
Pasal 30
Pimpinan Ranting :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 1 (satu) orang Wakil Ketua
c) 1 (satu) orang Sekretaris
d) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
e) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 31
Pasal 32
Jabatan Lowong, Rangkap Kepengurusan dan Pergantian Pengurus Antar Waktu disemua
tingkatan diatur dalam Peraturan Organisasi.
37
BAB XII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN,
DEWAN PAKAR DAN PENASEHAT ORGANISASI
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
38
Pasal 37
Susunan dan Komposisi Dewan Pakar
1) Dewan Pakar dapat dibentuk pada semua Tingkat Majelis Pimpinan PEMUDA PANCASILA.
2) Dewan Pakar sebagai wadah bagi orang- orang yang memiliki keahlian khusus
dibidangnya yang dapat mendukung peran pelaksanaan program Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA.
3) Susunan Dewan Pakar terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota-anggota.
4) Keanggotaan Dewan Pakar ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pimpinan
PEMUDA PANCASILA sesuai dengan tingkatannya.
BAB XIII
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 38
Pasal 39
Lembaga Komando Inti Mahatidana
Pasal 40
Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA)
dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
1) Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
adalah perangkat organisasi non profesi yang bersifat otonom, berada dibawah naungan
Ormas PEMUDA PANCASILA, yang berstruktur dan berjenjang, memiliki AD/ART
tersendiri.
2) Yang dimaksud dengan berstruktur dan berjenjang adalah perangkat Organisasi
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA yang terikat dengan struktur organisasi dan
jenjang kepengurusan mulai tingkat nasional sampai terendah sesuai dengan yang diatur
di dalam AD/ART masing-masing.
3) Masa bakti kepengurusan SAPMA PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional dan tingkat
Wilayah adalah 3 (tiga) tahun, Tingkat Cabang dan Komisariat masa baktinya 2 (dua)
tahun.
39
4) Masa bakti kepengurusan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional adalah 5
(lima) tahun, tingkat Wilayah adalah 4 (empat) tahun, Tingkat Cabang adalah 3 (tiga)
tahun, Kelompok Kerja dan Unit Kerja masa baktinya ditetapkan oleh Tingkat Cabang.
5) Kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Nasional
disahkan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA
PANCASILA sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Nasional masing-masing.
6) Kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah dan Cabang
sesuai dengan hasil keputusan musyawarah pada tingkatannya disahkan dengan Surat
Keputusan dan dilantik oleh kepengurusan SAPMA dan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
satu tingkat di atasnya dengan sepengetahuan Majelis Pimpinan Ormas PEMUDA
PANCASILA sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 41
Badan-Badan
1) Badan adalah perangkat Ormas Pemuda Pancasila sebagai pelaksana Program Organisasi
dalam bidang tertentu yang ketentuannya diatur dalam Peraturan Organisasi.
2) Badan terdiri dari Badan yang bersifat profesi dan non profesi.
3) Badan yang bersifat profesi terdiri dari :
a) Penyuluhan dan Pembelaan Hukum PEMUDA PANCASILA,
b) Pengusaha PEMUDA PANCASILA,
c) Buruh dan Pekerja PEMUDA PANCASILA,
d) Tani dan Nelayan PEMUDA PANCASILA,
e) Badan lainnya sesuai kebutuhan.
(1) Badan yang bersifat profesi adalah berstruktur tapi tidak berjenjang.
(2) Yang dimaksud dengan berstruktur tetapi tidak berjenjang adalah terikat dengan
struktur organisasi tetapi tidak terikat dengan jenjang kepengurusan sesuai dengan
yang diatur di dalam Pedoman Dasar/ Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik
masing-masing.
(3) Kepengurusan Badan yang bersifat profesi diangkat dan diberhentikan dengan
Surat Keputusan dan dilantik oleh Majelis Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila sesuai
tingkatannya.
(4) Masa bakti kepengurusan Badan yang bersifat profesi sesuai dengan masa bakti
Majelis Pimpinan Ormas Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
(5) Badan Profesi yang wajib dibentuk pada setiap Tingkatan Majelis Pimpinan Ormas
Pemuda Pancasila adalah :
(a) Penyuluhan dan Pembelaan Hukum PEMUDA PANCASILA,
(b) Pengusaha PEMUDA PANCASILA,
(c) Buruh dan Pekerja PEMUDA PANCASILA.
(6) Ketentuan tentang Badan yang bersifat profesi diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Dasar/Pedoman Rumah Tangga dan/atau Kode Etik Profesi masing-masing sesuai
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
40
4) Badan yang bersifat non profesi terdiri dari :
a) Badan Pelaksana Kaderisasi, wajib dibentuk pada setiap Tingkatan Majelis Pimpinan
Ormas Pemuda Pancasila
b) Badan Penelitian dan Pengembangan,
c) Badan Penataan Kelembagaan dan Keanggotaan,
d) Badan Kerohanian,
e) Badan Kesehatan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana, dan
f) Badan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 42
Pasal 43
Yayasan dan Koperasi
2) Yayasan dan Koperasi dapat dibentuk pada semua jenjang organisasi dengan
berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan.
41
BAB XV
HUBUNGAN PERANGKAT ORGANISASI
DENGAN MAJELIS PIMPINAN ORMAS PEMUDA PANCASILA
Pasal 44
BAB XVI
PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI LUAR NEGERI
Pasal 45
42
BAB XVII
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PIMPINAN DAN PIMPINAN
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 46
Tugas Majelis Pimpinan Nasional
Pasal 47
Wewenang Majelis Pimpinan Nasional
Pasal 48
Tugas Majelis Pimpinan Wilayah
Pasal 49
Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah
44
7) Mengusulkan calon Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan kepada Majelis
Pimpinan Nasional.
8) Membentuk Dewan Pakar.
9) Memberikan Tanda Penghargaan dan Sertifikat Kader sesuai Peraturan Organisasi.
10) Melantik kepengurusan Yayasan, Koperasi dan Badan Tingkat Wilayah.
11) Mengangkat Dewan Pakar.
Pasal 50
Tugas Majelis Pimpinan Cabang
Pasal 51
Wewenang Majelis Pimpinan Cabang
45
5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Majelis Pimpinan Wilayah untuk
diteruskan kepada Majelis Pimpinan Nasonal.
6) Mengusulkan calon Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan kepada Majelis
Pimpinan Nasional.
7) Membentuk Dewan Pakar.
8) Memberikan Tanda Penghargaan dan Sertifikat Kader sesuai Peraturan Organisasi.
9) Melantik kepengurusan Badan Tingkat Cabang.
10) Mengangkat Dewan Pakar.
Pasal 52
Tugas Pimpinan Anak Cabang
Tugas Pimpinan Anak Cabang adalah :
1) Mempersiapkan dan melaksanakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang,
Rapat Pleno dan Rapat Koordinasi Pimpinan Anak Cabang.
2) Melaksanakan hasil keputusan Musyawarah Besar, Musyawarah Besar Luar Biasa,
Musyawarah Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional, Musyawarah Wilayah,
Musyawarah Wilayah Luar Biasa, Rapat Kerja Wilayah, Musyawarah Cabang, Musyawarah
Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang dan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak
Cabang dan Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang.
3) Melaksanakan Peraturan Organisasi, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang
ditetapkan Majelis Pimpinan Nasional.
4) Memperhatikan saran dan pertimbangan Penasehat Organisasi tingkat Pimpinan Anak
Cabang.
5) Menghadiri Musyawarah Cabang, Musyawarah Cabang Luar Biasa, Rapat Kerja Cabang,
dan Rapat Koordinasi Cabang.
6) Menghadiri Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan melantik Pimpinan Ranting.
7) Membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal pada tingkat Kecamatan.
8) Melaksanakan her-registrasi dan rekrutmen anggota bersama jenjang organisasi di
bawahnya.
9) Melaksanakan upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan anggota dan keluarga
PEMUDA PANCASILA.
10) Membuat dan melaporkan realisasi pelaksanaan tugas pokoknya kepada Majelis
Pimpinan Cabang setiap enam bulan sekali.
Pasal 53
Wewenang Pimpinan Anak Cabang
46
Pasal 54
Tugas Pimpinan Ranting
Pasal 55
Wewenang Pimpinan Ranting
1) Melakukan pelbagai upaya sebagai pelaksana tertinggi organisasi pada tingkat Kelurahan
dalam mencapai tujuan dan pokok-pokok perjuangan organisasi.
2) Menyelenggarakan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan Rapat Anggota.
3) Memfasilitasi pembentukan Yayasan dan Koperasi pada tingkat Pimpinan Ranting.
4) Mengusulkan pemberhentian sementara anggota kepada Pimpinan Anak Cabang dan
Majelis Pimpinan Cabang untuk diteruskan kepada Majelis Pimpinan Wilayah.
5) Mengusulkan pemberhentian tetap anggota kepada Pimpinan Anak Cabang, Majelis
Pimpinan Cabang dan Majelis Pimpinan Wilayah untuk diteruskan kepada Majelis
Pimpinan Nasional.
47
Pasal 56
Tugas Pimpinan Anak Ranting
Pasal 57
Wewenang Pimpinan Anak Ranting
48
BAB XVIII
TUGAS DAN WEWENANG
MAJELIS PERTIMBANGAN DAN PENASEHAT ORGANISASI
Pasal 58
Pasal 59
BAB XIX
TUGAS DAN FUNGSI DEWAN PAKAR
Pasal 60
Dewan Pakar bertugas memberikan kontribusi pemikiran sesuai dengan keahliannya kepada
Majelis Pimpinan PEMUDA PANCASILA yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas peran dan
partisipasi organisasi kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pokok-pokok Perjuangan organisasi kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA.
BAB XX
JENIS, KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH
DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 61
Musyawarah Besar
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
50
Pasal 62
Musyawarah Besar Luar Biasa
1) Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2) Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA
PANCASILA dan/atau melalui ketetapan Musyawarah Pimpinan Paripurna, dengan syarat
sebagai berikut :
a) Ketua Umum berhalangan tetap, meninggal dunia, mengundurkan diri secara tertulis.
b) Atas permintaan minimal 3/4 jumlah Majelis Pimpinan Wilayah dan 2/3 jumlah
Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA se-Indonesia karena kelangsungan
hidup organisasi dalam keadaan terancam dan/atau ada hal-hal situasional yang
memaksa.
3) Musyawarah Besar Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur
Musyawarah Besar.
Pasal 63
Musyawarah Wilayah
51
4) Utusan adalah :
a) Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA
b) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA
c) Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA se-provinsi yang definitif.
5) Peninjau adalah :
a) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah
b) Dewan Pakar Tingkat Wilayah
c) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Wilayah.
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA
PANCASILA.
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
Pasal 64
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
1) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan Majelis Pimpinan
Nasional PEMUDA PANCASILA, dengan syarat sebagai berikut :
a) Ketua Majelis Pimpinan Wilayah berhalangan tetap, meninggal dunia, mengundurkan
diri secara tertulis.
b) Atas permintaan minimal 2/3 jumlah Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA
se-provinsi karena kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam dan/atau
ada hal-hal situasional yang memaksa.
3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-
unsur Musyawarah Wilayah.
4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Wilayah dan/atau
yang ditetapkan oleh Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA.
52
Pasal 65
Musyawarah Cabang
4) Utusan adalah :
a) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA
b) Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA PANCASILA
c) Pimpinan Anak Cabang PEMUDA PANCASILA se-kabupaten/kota yang definitif.
5) Peninjau adalah :
a) Majelis pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang
b) Dewan Pakar Tingkat Cabang
c) Perangkat-perangkat Ormas PEMUDA PANCASILA Tingkat Cabang.
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang PEMUDA
PANCASILA.
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
7) Majelis Pimpinan Cabang memberikan pertanggung jawabannya kepada Musyawarah
Cabang dan disampaikan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang.
8) Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
9) Musyawarah Cabang dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.
10) Tempat Musyawarah Cabang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.
53
Pasal 66
Musyawarah Cabang Luar Biasa
1) Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Cabang.
2) Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan MPW PEMUDA
PANCASILA, dengan syarat sebagai berikut :
a) Ketua MPC berhalangan tetap, meninggal dunia, mengundurkan diri secara tertulis.
b) Atas permintaan minimal 2/3 jumlah PAC PEMUDA PANCASILA se-Kabupaten/Kota
karena kelangsungan hidup organisasi dalam keadaan terancam dan / atau ada hal-
hal situasional yang memaksa.
3) Musyawarah Cabang Luar Biasa dihadiri oleh unsur-unsur yang sama dengan unsur-unsur
Musyawarah Cabang.
4) Musyawarah Cabang Luar Biasa dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan Cabang dan/atau
yang ditetapkan oleh Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA.
Pasal 67
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang adalah pemegang kekuasaan tertinggi
di tingkat Kecamatan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (tiga) tahun dan berwenang :
a) Memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan Anak Cabang.
b) Menetapkan Program Kerja masa bakti 3 (tiga) tahun ke depan.
c) Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Anak Cabang masa bakti 3 (tiga) tahun ke
depan.
d) Menyusun dan menetapkan Pengurus PAC dan Penasehat Tingkat Pimpinan Anak
Cabang untuk masa bakti 3 (tiga) tahun ke depan.
4) Utusan, adalah :
a) Majelis Pimpinan Cabang
b) Pimpinan Anak Cabang
c) Pimpinan Ranting PEMUDA PANCASILA se-Kecamatan yang definitif.
54
5) Peninjau adalah :
a) Penasehat Pimpinan Anak Cabang
b) Pimpinan Anak Ranting se-Kecamatan, jika diperlukan.
c) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Pimpinan Anak Cabang PEMUDA
PANCASILA.
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang PEMUDA PANCASILA.
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
Pasal 68
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting
55
5) Peninjau adalah :
a) Penasehat Pimpinan Ranting
b) Anggota Ranting
c) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Pimpinan Ranting PEMUDA
PANCASILA.
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting PEMUDA PANCASILA.
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
7) Pimpinan Ranting memberikan pertanggungjawaban kepada Rapat Pemilihan Pengurus
Pimpinan Ranting dan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Ranting.
8) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dilaksanakan oleh Pimpinan Ranting.
9) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dipimpin oleh Pimpinan Ranting.
10) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting ditentukan oleh Pimpinan Ranting.
Pasal 69
Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting adalah pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi di tingkat Anak Ranting / Rukun Warga / Dusun atau yang sederajat dengan itu,
yang diadakan sekali dalam waktu 2 (dua) tahun dan berwenang untuk :
a) Memilih Ketua dan menyusun Personalia kepengurusan Pimpinan Anak Ranting untuk
masa bakti 2 (dua) tahun ke depan.
b) Menetapkan personalia Penasehat Pimpinan Anak Ranting.
4) Utusan adalah :
a) Pimpinan Ranting
b) Pimpinan Anak Ranting
c) Anggota
5) Peninjau adalah :
a) Pimpinan Anak Cabang
b) Penasehat Pimpinan Anak Ranting.
c) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Ranting.
56
6) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
7) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dilaksanakan oleh Pimpinan Anak
Ranting.
8) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting dipimpin oleh Pimpinan Anak Ranting.
9) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting ditentukan oleh Pimpinan
Anak Ranting.
Pasal 70
Musyawarah Pimpinan Paripurna
5) Utusan adalah :
a) Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA
b) Majelis Pimpinan Wilayah PEMUDA PANCASILA se-Indonesia yang definitif.
6) Peninjau adalah :
a) Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional.
b) Dewan Pakar Tingkat Nasional.
c) Lembaga dan Badan PEMUDA PANCASILA Tingkat Nasional.
d) Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA
PANCASILA.
57
7) Pendengar adalah :
Setiap orang yang diizinkan oleh Penyelenggara Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat
berada di dalam ruangan Musyawarah dan/atau Rapat-Rapat seperti Notulen, Petugas
Keamanan, Wartawan, Petugas Akomodasi dan Konsumsi, dan lain sejenisnya.
Pasal 71
Rapat Kerja Nasional
3) Rapat Kerja Nasional dilaksanakan dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional.
Pasal 72
Rapat Kerja Wilayah
58
Pasal 73
Rapat Kerja Cabang
3) Rapat Kerja Cabang dilaksanakan dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Cabang.
Pasal 74
Rapat Pleno
59
Pasal 75
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah rapat pengurus lengkap yang dihadiri oleh Pengurus
Kolektif Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Penasehat Organisasi.
Pasal 76
Rapat Pimpinan Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Penasehat Organisasi.
Pasal 77
Rapat Pimpinan Anak Ranting adalah Rapat pengurus yang dihadiri oleh Pengurus Kolektif
Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan Penasehat Organisasi, dan Anggota.
Pasal 78
Kekuasaan dan wewenang Rapat Pleno di masing-masing tingkatan organisasi diatur dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 79
Pasal 80
Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi ialah rapat antar unsur Pimpinan Ormas PEMUDA PANCASILA yang dapat
dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal tertentu.
Pasal 81
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Musyawarah dan Rapat sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Rumah Tangga, BAB XX Pasal 61 s/d Pasal 79 di atas, diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
BAB XXI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 82
60
2) Lembaga, Yayasan dan Koperasi yang belum memenuhi ketentuan sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA
PANCASILA, diberi batas waktu untuk menyesuaikan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sejak Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini diberlakukan.
BAB XXII
PENUTUP
Pasal 83
1) Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah Tangga
sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai
Ketua Sekretaris
ttd. ttd.
H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim
Anggota Anggota
ttd.
H. Desi Hercules
Anggota
61
Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila,
No. 07/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014 tentang Hasil Kerja Komisi A (Organisasi).
62
- Konsolidasi Pembentukan / pelaksanaan Musyawarah Tingkat Majelis
Pimpinan Wilayah dalam kurun waktu Januari Oktober 2017 dan untuk
selanjutnya harus tepat waktu sesuai dengan periode kepengurusan.
Bagi Majelis Pimpinan wilayah yang belum melaksanakan Musawarah wilayah
pada tahun 2012 -2013 wajib melaksanakan Musyawarah Wilayah selambat-
lambatnya pada bulan Oktober 2015, termasuk pembentukan MPW Pemuda
Pancasila Provinsi Kalimantan Utara.
63
e. Pimpinan Ranting / Pimpinan Anak Ranting
Diberikan waktu 4 bulan sejak terpilih menjadi pengurus, harus sudah memiliki
KTA Pemuda Pancasila. Khusus bagi Ketua, Sekretaris dan Bendahara wajib
mengikuti kaderisasi selambat-lambatnya dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
bulan sejak terbentuknya kepengurusan.
II. HER-REGISTERASI
Untuk memastikan jumlah keanggotaan, baik dari anggota yang sudah ada
maupun dari proses pelaksanaan rekruitmen anggota baru secara terus menerus,
maka mutlak diperlukan pemberian/penerbitan Kartu Tanda Anggota (KTA)
sebagai identitas Anggota yang menghimpun dirinya dalam ORMAS PEMUDA
PANCASILA sebagai Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang berbasis massa.
Oleh karena itu pada tingkat MPN, MPW, MPC dan PAC mutlak harus ditetapkan
Ketua yang membidangi Organisasi dan Keanggotaan dan salah seorang Wakil
Sekretaris bersama Koordinator yang ditunjuk di masing-masing tingkatan
Organisasi untuk bertanggung jawab melakukan her-registerasi (Penerbitan KTA).
Dalam rangka memenuhi ketentuan sebagaimana telah diatur dalam AD/ART dan
untuk memastikan terlaksananya Program kegiatan ORMAS PEMUDA PANCASILA
dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka
mutlak perlu dibentuk perangkat-perangkat organisasi yang bersifat wajib dan
perangkat-perangkat organisasi lainnya sesuai kebutuhan di semua tingkat Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila.
64
Perangkat-perangkat organisasi yang wajib dibentuk yaitu :
1. Lembaga KOTI Mahatidana Pemuda Pancasila
2. Srikandi Pemuda Pancasila
3. SAPMA (Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa) Pemuda Pancasila
4. Badan Pelaksana Kaderisasi
5. Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila
6. Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BP3)
SAPMA dan Srikandi sebagai perangkat organisasi yang wajib dibentuk, harus
sudah melaksanakan musyawarah dan/atau kongres secara nasional selambat-
lambatnya bulan Agustus 2015, yang penyelenggaraannya tetap mengacu dan
tidak bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga ORMAS PEMUDA PANCASILA sebagai Organisasi
Induk dan ketentuan yang bersifat teknis yang diatur oleh SAPMA dan Srikandi
masing-masing.
IV. K A D E R I S A S I
Kita patut berbangga hati karena sudah cukup banyak anggota/kader Pemuda
Panasila yang bukan hanya tidak kalah kualitasnya dibandingkan dengan
anggota/pengurus Organisasi Sosial Kemasyarakatan lainnya, bahkan diantaranya
anggota/kader Pemuda Pancasila tidak sedikit yang mendapat kepercayaan untuk
menjadi unsur Pimpinan di lingkungan Eksekutif, Yudikatif, Legislatif dan di
berbagai institusi lainnya di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, pelaksanaan Kaderisasi sudah harus kita tempatkan sebagai
Kegiatan Program Prioritas Utama yang wajib dilaksanakan oleh Badan Pelaksana
Kaderisasi (BPK) Pemuda Pancasila di semua jenjang Tingkatan Majelis Pimpinan
Ormas Pemuda Pancasila.
65
1. Majelis Pimpinan Nasional
Diklat Instruktur Kader dilaksanakan minimal 2 kali dalam 1 tahun, dengan
jumlah peserta minimum 80 orang dan maksimum 120 orang.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai
Ketua Sekretaris
ttd. ttd.
H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim
Anggota Anggota
ttd.
H. Desi Hercules
Anggota
66
SUSUNAN DAN KOMPOSISI FUNGSIONARIS
MAJELIS PIMPINAN NASIONAL PEMUDA PANCASILA
DAN
MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASI
PEMUDA PANCASILA TINGKAT NASIONAL
MASA BAKTI 2014 2019
67
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
Nomor : 014/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014
Tentang
Mengingat : 1) Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila, Bab XVI Pasal 46 ayat
f).
2) Peraturan Organisasi Pemuda Pancasila, Nomor : 03/PO/MPN-
PP/XI/2010, tentang Musyawarah-Musyawarah dan Rapat-Rapat
Pemuda Pancasila, Bab XVIII Pasal 36 ayat 2.
MEMUTUSKAN
68
Kedua : Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR IX PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
Gunung Hutapea Drs. Amran Bakir Nai
Ketua Sekretaris
ttd. ttd.
H. Firdaus Nasution H.M. Diah Agus Muslim
Anggota Anggota
ttd.
H. Desi Hercules
Anggota
69
Lampiran I : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila No. 014/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014
tertanggal 7 Nopember 2014 tentang Hasil Kerja Formatur.
Ketua-Ketua Bidang :
1. Bidang Organisasi & Keanggotaan : Gunung Hutapea
2. Bidang Kaderisasi : Samsir Rambe
3. Bidang Usaha dan Dana : Drs. Inggard Joshua
4. Bidang Media Massa & Hubungan Masyarakat : Andy R. Alamsyah, Bsc, SH.
5. Bidang Hukum & Hak Asasi Manusia / : Wetmen Sinaga, SE, SH, MH.
Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum
6. Bidang Ideologi, Politik & Pemerintahan : Togar M. Nero
7. Bidang Pertahanan dan Keamanan : Naswan Gunawan
8. Bidang Luar Negeri : Reza Kamarullah
9. Bidang Agama / Kerohanian : Sayyid Abdurahman Assegaf
10. Bidang Pendidikan dan Seni Budaya : Camelia Malik
11. Bidang Peranan Wanita & Kegiatan Perempuan : Hj. Sarimaya, SE
(Ex-officio Ketua SRIKANDI Pemuda Pancasila)
12. Bid.Pemuda, Mhs, Pelajar,Siswa & Olahraga : Yedidiah Soerjosoemarno, ST.
(Ex-officio Ketua SAPMA Pemuda Pancasila)
13. Bidang Lingkungan Hidup : H. Bambang Soesatyo, SE, MBA.
14. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan SDM : Rafli Effendy
15. Bidang Kesehatan & Sosial Kemasyarakatan : Dr. Aad Harharah
16. Bidang Perekonomian dan Pengembangan Usaha / : Antono Budiarto
Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila
70
17. Bidang Penelitian dan Pengembangan : Sophar Maru Hutagalung, SH,MH.
18. Bidang Pemberdayaan & Pengembangan Daerah : Eddy Rumpoko
19. Bidang Hubungan Eksternal : Ruhut PHP. Sitompul, SH.
20. Bidang Sarana/Prasarana dan Informasi Teknologi : R. Sulistyanto
71
Anggota-anggota Bidang :
1. Bidang Organisasi & Keanggotaan :
a) Firdaus D. Siregar, SH
b) Zulkiflie Fadeli
c) Drs. H. Rachmat Sulaeman, MM.
d) Musdian Gani
2. Bidang Kaderisasi :
a) Embay Supriyantoro, S.Sos.
b) Supratman, SH, MH.
c) Miftahun Najah
d) Mulyadi Guntur Aritonang
72
9. Bidang Agama / Kerohanian :
a) Hengky Tornando
b) Alfred Simanjuntak, SH
c) Frederikus Lusti Tulis, SIP, MH.
d) Suhatman Suwarta
e) Kristan, MA.
f)Rajendren, SE
73
16. Bidang Perekonomian dan Pengembangan Usaha :
a) Bayu Priawan Djokosoetono
b) Irwandi Noor
c) Rustam Batubara
d) Risyadi Zaini
Formatur
Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila
74
Lampiran II : Keputusan Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila No. 014/KPTS/MUBES-IX/PP/XI/2014
tertanggal 7 Nopember 2014 tentang Hasil Kerja Formatur
Anggota-anggota:
1. H.A.R. Agung Laksono 22. Drs. Lutfi Ismail
2. H. Oesman Sapta Odang 23. L. Kelly Safar
3. Paskah Suzetta 24. Jeanette Gandatresna
4. Mahyuddin 25. H. Ariady Achmad
5. H. Adhyaksa Dault 26. H. Djufri Hasan Basri
6. H. Syamsul Arifin 27. H. Tb. Bhakti Sudjana, SH
7. Gusti Iskandar Sukma Alamsyah 28. H.A. Dradjat Sayoeti, M.Si.
8. Dr. Aulia A. Rahman, SH 29. A. Reza Ali
9. Chatarinus Simanjuntak, SE 30. Irwan M. Arsyad
10. H. Fuad Hasan Masyhur 31. Antonius Irwan Oetama, MBA
11. H. Anif 32. H. Rusdy Mastura
12. Amran YS. 33. Andi Darussalam Tabusalla
13. DR. Rahmat Shah 34. Johnny Kanter
14. Faisal Thalib 35. Bowo Sidik Pangarso
15. H. Enteng Saaluddin 36. Eddy HR. Sitanggang, SH
16. H.M. Marzuki 37. Dito Ganinduto, MBA
17. Letjend. (Mar). Alfan 38. Eddy Kuntadi
18. Lukman Neska 39. Bosputra L. Tobing
19. H. Harbiansyah 40. Mayjend. TNI. (Purn.) Rifa'i
20. Ismet Thahir 41. Kol. Purn. Joestiono
21. Syamsuddin Djohan 42. H.A.H. Lubis
75
43. H. Aruman 58. H. An Nazar
44. Priyo Effendy 59. Buche Sumakul
45. H. Zainal Arifin Zein 60. Huzrin Hood
46. Yoyok Wardoyo 61. Aidil Husni, SH
47. H. Syamsul Rakan Chaniago, SH, MH. 62. Sem N. Makaluase
48. H.M. Asyek Yusuf 63. Alen Nurdin
49. Iskandar Syamwell 64. Sabron Djamil Pasaribu
50. A.A. Ngurah Pong Yudhanegara 65. R.A. Iskandar, SE
51. dr. Julia Satari Soebijanto 66. Jasrul Agam
52. Rizal Sinaga 67. Drs. Oberlin Sidabutar
53. I Made G. Putrawan 68. DR. TS. Yanche
54. Bona L. Tobing 69. Wisnu Suhardono
55. Hj. Sri Murniaty 70. L. Halomoan Napitupulu, SH.
56. Darwin Nasution 71. Sally Nasution
57. Firmandez 72. Robert J. Kardinal
Formatur
Musyawarah Besar IX Pemuda Pancasila
76
77