______________________________________________
PROGRAM KERJA
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
TAHUN 2018-2023
______________________________________________
POKOK-POKOK ASPIRASI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
TAHUN 2018-2023
______________________________________________
Bahwa sejarah perjuangan kemerdekaan tidak lepas dari peranan pemuda yang sangat vital
dan sejarah mencatat peranan pemuda dari tahun 1908 pemuda berperan aktif dalam
kebangkitan Nasional, pada tahun 1928 lahirlah sumpah pemuda dan pada tahun 1945
pemuda menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan Indonesia sehingga mengantarkan
rakyat Indonesia menuju pintu gerbang kemerdekaan yang merupakan cita-cita luhur
segenap rakyat dan tumpah darah Indonesia sehingga menjadi Negara yang berdaulat, adil
dan makmur.
Di era kemerdekaan ini pemuda memiliki kewajiban untuk ikut andil dalam mengisi
kemerdekaan sehingga ikut serta mewujudkan Negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Bahwa dewasa ini bangsa Indonesia telah menghadapi fase reformasi total yang
memerlukan pendayagunaan seluruh potensi pemuda dan masyarakat yang majemuk dalam
mengisi kemerdekaan baik dalam segi aspirasi maupun apresiasi.
Atas dasar itu kami para pemuda dan masyarakat peduli dan sadar akan sejarah dan
perjuangan yang dilandasi iman, ilmu, dan amal yang dijiwai falsafah hidup Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara demi tercapainya pembangunan nasional, maka kami
seluruh pemuda dan masyarakat yang majemuk bertekad bulat menyatakan diri dan bersatu
menghimpun dalam suatu wadah organisai dengan nama BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI
KEMAJEMUKAN BANTEN atau disingkat menjadi “BADAK BANTEN” dengan menetapkan
ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI
KEMAJEMUKAN BANTEN (BADAK BANTEN) sebagai berikut:
Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Aspirasi Dan Apresiasi Kemajemukan Banten disingkat BADAK
BANTEN.
Pasal 2
BADAK BANTEN berdiri pada hari Jum’at tanggal 09 januari 2015 di Kota Tangerang untuk
waktu yang tidak terbatas.
Pasal 3
BAB II
KEDAULATAN
Pasal 4
BAB III
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 6
STATUS
Pasal 7
SIFAT
1. BADAK BANTEN bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, golongan,
serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan.
2. BADAK BANTEN memiliki sifat mandiri, perjuangan/pergerakan yang militan,
persaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konsekuen dengan
garis satu komando.
BAB IV
ASAS, LANDASAN, DAN TUJUAN
Pasal 9
ASAS
BADAK BANTEN berasaskan Pancasila.
Pasal 10
LANDASAN
Pasal 11
TUJUAN
BAB V
DEWAN PENDIRI
Pasal 12
1. Dewan Pendiri BADAK BANTEN adalah tokoh yang mendirikan dan mempertahankan
kesinambungan BADAK BANTEN.
2. Dewan Pendiri bertanggung jawab atas kelestarian dan kesinambungan organisasi
3. Tugas dan wewenang Dewan Pendiri diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga
organisasi dan peraturan organisasi.
BAB VI
TUGAS POKOK, DAN KEGIATAN
Pasal 13
TUGAS POKOK
Untuk mencapai Tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar ini, BADAK
BANTEN mempunyai Tugas Pokok:
1. Memupuk dan meningkatkan kesadaran, keperdulian dan tanggung jawab anggota
sebagai warga Negara dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat.
2. Membina dan mengembangkan sumber daya masyarakat dan sumber daya alam.
3. Memperkenalkan, menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian dan
kebudayaan Banten.
4. Menciptakan pemerataan dan kesempatan kerja serta kesempatan usaha bagi setiap
anggota dan masyarakat.
5. Memperjuangkan aspirasi dan apresiasi serta melindungi anggota dan warga masyarakat
agar lebih bermartabat.
6. Mengawal kebijakan Pemerintah dengan cara melakukan monitoring dan mengkritisi
terhadap berbagai kebijakan Pemerintah.
Pasal 14
KEGIATAN
BAB VII
IKRAR, TEKAT, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 15
Ikrar, Tekat, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan Organisasi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 16
BADAK BANTEN mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 17
BADAK BANTEN memiliki atribut yang merupakan identitas organisasi berupa: pataka,
panji-panji, Kartu Tanda Anggota (KTA), pakaian seragam, papan nama, kop surat, Stempel
dan kelengkapan lainnya yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 18
1. Anggota BADAK BANTEN ialah warga negara Indonesia yang setia pada Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Keanggotaan BADAK BANTEN terdiri dari:
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan
c. Anggota Luar Biasa
3. Ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB X
KEDAULATAN
Pasal 19
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 24
Pasal 25
BAB XII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 26
1. Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditambah satu dari jumlah unsur utusan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak dapat
tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui voting yang berdasarkan suara
terbanyak.
4. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan organisasi.
5. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah unsur utusan yang hadir.
6. Khusus Quorum tentang perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan
pembubaran organisasi harus dihadiri oleh dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang
hadir yakni Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah yang definitif. Dan
pengambilan keputusan untuk hal ini diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah unsur utusan anggota musyawarah yang hadir.
Pasal 27
Pasal 28
BAB XIV
BIDANG, LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
1. Kekayaan BADAK BANTEN adalah semua barang yang bergerak dan barang tidak
bergerak yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan investaris.
2. Kekayaan BADAK BANTEN setelah dibubarkan akan ditentukan di dalam Musyawarah
Besar yang membubarkan organisasi.
BAB XVI
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 32
1. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa
yang khusus diadakan untuk itu, atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari DPW dan
atau 2/3 DPD.
BAB XVII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 33
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini, dan dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.
2. Apabila timbul perbedaan tafsiran mengenai sesuatu ketentuan Anggaran Dasar ini
diselesaikan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan dievaluasi dalam Musyawarah Besar
/Musyawarah Besar Luar Biasa.
Pasal 34
1. Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi setelah Anggaran Dasar ini
ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetap.
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
BAB I
LAMBANG, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
LAMBANG
Pasal 2
TEKAD
Pasal 3
SEMBOYAN
Pasal 4
SALAM PERJUANGAN
Pasal 5
LAGU PERJUANGAN
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Pasal 8
Anggota Kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa dari pejabat dan tokoh masyarakat
yang banyak bantuannya terhadap organisasi, berideologikan Pancasila dan bertindak
menguntungkan organisasi.
BAB III
KADER
Pasal 9
1. Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku pengerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan
organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kader BADAK BANTEN ialah anggota BADAK BANTEN yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan kaderisasi formal BADAK BANTEN dan dinyatakan lulus dengan
sertifikat/piagam sebagai kader dan merupakan pengerak inti organisasi.
3. Kader Organisasi BADAK BANTEN terdiri dari:
a. Kader Pratama
b. Kader Madya
c. Kader Ulama
d. Kader Kecabangan
4. Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan, memandirikan dan
mengakarkan BADAK BANTEN dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
5. Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 10
Pasal 11
1. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang
bertalian dengan organisasi baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat organisasi
dengan mengindahkan tata hubungan kerja organisasi.
2. Anggota Kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran-saran dan
atau nasehat baik diminta ataupun tidak, secara lisan dan tertulis.
BAB V
SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA
Pasal 12
Pasal 13
BAB VI
KEDAULATAN, KEKUASAAN, WEWENANG
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
1. Musyawarah Besar BADAK BANTEN adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang
diadakan sekali dalam lima tahun dan berwenang:
a. Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan program umum
organisasi.
c. Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban laporan Dewan Pimpinan Pusat.
d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat dan menyusun
komposisi kepengurusan untuk masa bakti lima tahun.
e. Menetapkan Dewan Pertimbangan.
f. Menetapkan keputusan pemberhentian sementara, pemecahanan atau merehabilitasi
anggota yang terkena sanksi pemberhentian sementara.
g. Menetapkan lembaga dan badan organisasi BADAK BANTEN atau keputusan-keputusan
lainnya yang dianggap perlu.
h. Menetapkan kebijakan dan pemikiran organisasi dalam menghadapi persoalan nasional
maupun internasional.
2. Musyawarah Besar dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Pusat.
b. Dewan Pimpinan Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Daerah .
d. Lembaga/Badan tingkat Nasional
e. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Penyelenggaraan Musyawarah Besar dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
4. Bahan, acara dan tata tertib Musyawarah Besar dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat
untuk dimajukan ke Musyawarah Besar.
Pasal 15
1. Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi Rapat Pimpinan
Paripurna (Rapimpur) Dewan Pimpinan Pusat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Pusat apabila kelangsungan hidup organisasi
dalam keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar.
b. Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Wilayah dan ½ (setengah)
ditambah satu Dewan Pimpinan Daerah .
Pasal 16
Pasal 17
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/instruksi Dewan
Pimpinan Pusat apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Dewan Pimpinan
Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Pusat.
b. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Wilayah.
c. Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Daerah dan atau ½ (setengah)
ditambah satu Dewan Pimpinan Cabang.
Pasal 19
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Daerah.
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/instruksi Dewan
Pimpinan Wilayah apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam keadaan
terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Dewan Pimpinan
Daerah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Wilayah.
b. Sebagai permintaan Dewan Pimpinan Daerah .
c. Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Dewan Pimpinan Cabang.
Pasal 20
Pasal 22
Pasal 23
1. Rapat Kerja Nasional BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Nasional yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek, menengah dan jangka
panjang yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan Pusat.
2. Rapat Kerja Nasional BADAK BANTEN dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
3. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Pusat.
b. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional.
c. Dewan Pimpinan Wilayah.
d. Lembaga/Badan tingkat Nasional.
e. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
1. Rapat Kerja Wilayah BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Wilayah (Propinsi) yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Dewan Pimpinan Wilayah.
2. Rapat Kerja Wilayah BADAK BANTEN diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Wilayah.
b. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Pusat.
d. Dewan Pimpinan Daerah .
e. Lembaga/Badan tingkat Wilayah.
f. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 25
1. Rapat Kerja Daerah BADAK BANTEN adalah forum rapat kerja organisasi di Tingkat
Daerah yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk mengevaluasi
dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah yang akan
dilaksanakan Dewan Pimpinan Daerah .
2. Rapat Kerja Daerah BADAK BANTEN diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah .
3. Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh:
a. Dewan Pimpinan Daerah .
b. Dewan Pimpinan Wilayah.
c. Dewan Pertimbangan Organisasi Tingkat Daerah.
d. Lembaga/Badan Tingkat Daerah.
e. Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan Daerah .
Pasal 26
Rapat Pleno Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum internal di masing-
masing Dewan Pimpinan yang dihadiri oleh:
a. Kolektif Dewan Pimpinan.
b. Ketua-Ketua Lembaga dan badan.
c. Undangan yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan apabila diperlukan.
Pasal 27
Rapat Harian Dewan Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di
masing-masing Dewan Pimpinan yang dihadiri oleh:
a. Unsur Harian Dewan Pimpinan.
b. Undangan yang ditentukan oleh Dewan Pimpinan apabila diperlukan.
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang ialah forum rapat Internal di masing-masing Dewan
Pimpinan Cabang yang dihadiri oleh Pimpinan Kolektif Cabang.
Pasal 29
Rapat Ranting ialah forum internal di masing-masing Pengurus Ranting yang dihadiri oleh
Pimpinan Kolektif Ranting.
a. Kolektif Pengurus Pimpinan.
b. Ketua-Ketua Bidang.
c. Undangan yang ditentukan oleh Pengurus apabila diperlukan.
BAB VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 30
Pelaksanaan Hak Bicara dan Hak Suara para utusan Musyawarah dan rapat-rapat yang diatur
dalam Bab VI Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan organisasi dan
tata tertib persidangan.
BAB VIII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pengurus Ranting:
a. 1 (satu) orang Ketua.
b. 2 (dua) orang Wakil Ketua.
c. 1 (satu) orang Seketaris.
d. 2 (dua) orang Wakil Sekretaris.
e. 1 (satu) orang Bendahara.
f. 2 (dua) orang Wakil Bendahara.
g. Ketua-Ketua Bidang.
Pasal 36
Pasal 37
BIDANG
2. Pengaturan lebih lanjut mengenai penambahan, pengurangan, tugas dan fungsi Bidang
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 38
LEMBAGA
Pasal 39
BADAN
2. Pengaturan lebih lanjut mengenai penambahan, pengurangan, tugas dan fungsi Badan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 40
BAB XII
WEWENANG DAN TUGAS POKOK
Pasal 41
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Wewenang Pengurus Ranting ialah:
1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kelurahan.
2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kelurahan.
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
BAB XIII
TUGAS, WEWENANG PENGURUS DEWAN PIMPINAN PUSAT BADAK BANTEN
Pasal 54
TUGAS KETUA UMUM
Pasal 56
TUGAS KETUA-KETUA
Pasal 57
TUGAS WAKIL KETUA
1. Membantu Ketua/Ketua Umum dalam membuat program kerja jangka pendek dan
jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2. Mewakili Ketua/Ketua Umum bila berhalangan.
3. Melaksanakan delegasi tugas dan wewenang dari Ketua/Ketua Umum.
4. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah
dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan
hasil pengawasan tersebut kepada Ketua/Ketua Umum.
Pasal 58
TUGAS SEKRETARIS JENDERAL
Pasal 60
TUGAS BENDAHARA UMUM
Pasal 61
TUGAS WAKIL-WAKIL BENDAHARA UMUM
1. Bidang adalah suatu bagian yang mempunyai tugas spesifik yang fungsi dan tugas nya
secara garis besar adalah membantu tugas-tugas Ketua Umum dalam menjalankan
Prorgam Kerja nya;
2. Bidang dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut Ketua Bidang.
3. Tugas Bidang secara umum:
a. Menyusun rencana kegiatan sebagai penjabaran dari Program Umum Dewan
Pimpinan Pusat sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Pasal 63
TUGAS DAN WEWENANG PENDIRI
BAB XIV
MASA BAKTI
Pasal 64
Masa Bakti Dewan Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai
berikut:
1. Dewan Pimpinan Pusat 5 (lima) tahun.
2. Dewan Pimpinan Wilayah 4 (empat) tahun.
3. Dewan Pimpinan Daerah 3 (tiga) tahun.
4. Dewan Anak Anak Cabang 3 (tiga) tahun.
5. Pengurus Ranting 3 (tiga) tahun.
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 65
Pasal 66
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Sejalan dengan hasil Musyawarah Besar Ke-1 Badak Banten Tahun 2018 bahwa
pembangunan Nasional menuntut kesadaran dan tanggung jawab setiap masyarakat baik
secara perorangan maupun kelompok untuk mencapai tujuan cita-cita Proklamasi17
agustus 1945.
Memasuki era globalisasi telah terjadi suatu proses yang tercipta dari semangat gerakan
reformasi oleh seluruh eksponen pemuda dan Mahasiswa seluruh Indonesia. Karena itu
membangun nasional hendaknya dimaknai sebagai proses pemurnian. Kedaulatan rakyat
untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera, dengan penegakan
supremasi hukum demokratisasi politik, hak azazi manusia.
Badak Banten sebagai bagian dari komponen bangsa, dengan kesadaran dan tanggung
jawabnya senantiasa terpanggil untuk berperan aktif dalam setiap gerakan perjuangan
mengamankan, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila secara murni dan
konsekwen. Badak Banten senantiasa aktif dalam setiap gerakan untuk mewujudkan
tantangan masyarakat yang modern, beradab, taat hukum, mandiri dan demokratis.
BAB II
POKOK-POKOK ASPIRASI
Pokok-pokok aspirasi dan perjuangan Organisasi Kemasyarakat Badak Banten sebagaimana
tertuang dalam Aggaran Dasar Badak Banten, yang menjadi ruang likup Program Umum,
Meliputi :
1. Bidang Organisasi dan Kaderisasi
a. Memajukan peran dan Program Badak Banten sebagai pengabdian kepada
Masyarakat, Bangsa dan Negara;
b. Membangun iklim yang harmonis dan kondusif serta taat dan menjunjung tinggi
aturan-aturan organisasi;
c. Menciptakan SDM yang berkualitas sebagai kader-kader Bangsa;
d. Mengokohkan basis dan menguatkan eksistensi Badak Banten Sebagai Organisasi
yang mengakar, modern, maju, mandiri, serta bermoral.
2. Bidang Ideologi dan Politik
a. Melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekwen sebagaimana tercantum
dalam pembukuan UUD 1945;
b. Merekatkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia;
c. Memupuk kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat wawasan nusantara,
sebagai satu kesatuan politik satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya
dan satu kesatuan pertahanan keamanan.
3. Bidang Ekonomi
a. Membangun kedaulatan ekonomi Masyarakat, Bangsa dan Negara;
b. Mengangkat harkat dan martabat Bangsa melalui pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan.
4. Bidang Sosial dan Budaya
a. Membangun masyarakat Indonesia yang berbudi luhur dan cerdas;
b. Memajukan kebudayaan daerah secara nasional;
c. Membangun solidaritas dan kesetiakawanan nasional;
d. Membangun etika dan moral dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;
e. Mengangkat kearifan lokal sebagai sendi-sendi kehidupan berbangsa.
BAB III
SASARAN PROGRAM
A. Program Bidang Organisasi
Sasaran yang hendak dicapai melalui program bidang organisasi adalah :
B. Bidang Kaderisasi
Sasaran yang hendak dicapai melalui program bidang organisasi adalah mengadakan
pengorganisasian kaderisasi secara bertingkat dan priodik melalui :
b. Eksternal
1. Meningkatkan peran Badak Banten secara proaktif dalam mengembangkan serta
mencari jalan keluar bagi masalah-masalah perekonomian didaerah melalui
seminar, dialog, lokakarya yang melibatkan para ahli dari perguruan tingkat
lembaga–lembaga atau badan-badan pemerhati masalah dibidang ekonomi
2. Mendorong pelaksana kebijaksanaan pembangunan ekonomi didaerah berbasis
kerakyatan, seperti:
• meningkatkan kesempatan kerja dan mengembangkan ketenagakerjaan.
• membangun sistem ketahanan pangan termasuk pertanian;
• memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi;
• meningkatkan, memperluas dan memelihara sarana dan prasarana;
• pemanfaatan sumber daya alam dengan cara, dan teknologi ramah
lingkungan;
• meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan;
• meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan keterbatasan
energi dan Sumber Daya Alam;
• meningkatkan tarif hidup buruh/pekerja agar memperoleh kehidupan yang
layak dan mengupayakan keserasian kerja antar buruh/pekerja dan
perusahaan
• menggalang kemitraan dengan pihak swasta, BUMN dan Pemerintah dalam
rangka pembinaan pengusaha kecil, menengah dan koperasi
1. Internal
a. Mengoptimalkan kinerja LBH (Lembaga Bantuan Hukum Hukum) ditingkat DPP,
DPW dan DPD, penatanan jaringan pelayanan hukum secara efektif komunikatif,
professional, dan menjunjung kode etik pada seluruh jajaran LBH yang ada
ditingkat pusat hingga daerah.
b. Meningkatkan sumber daya manusia LBH, dengan mengadakan pendidikan hukum
di tingkat daerah, wilayah dan nasional.
c. Menjalin komunikasi yang efektif antar anggota LBH dijenjang keorganisasian;
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN -“BADAK BANTEN”- 36
d. Memberi bantuan hukum terhadap anggota dan masyarakat yang memerlukan
perlindungan hukum;
e. Mengadakan pengkajian-pengkajian dibidang hukum yang bertujuan untuk
memasyarakatkan/membudayakan penegak dan kepastian hukum untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintah;
f. Berperan proaktif dalam penegakan Hak Asasi Manusia;
g. Menjalin hubungan baik dengan kalangan dunia profesi, praktisi hukum maupun
akademis hukum;
h. Berperan aktif dalam penegakan supremasi hukum.
2. Eksternal
a. Meningkatkan kesadaran hukum dikalangan masyarakat melalui pendidikan dan
penyuluhan hukum sehingga terwujud tatanan masyarakat yang sadar akan hak
dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia;
b. Mendukung penerapan berlakunya hukum dengan tidak pandang bulu sehingga
menciptakan keadilan dan kepastian hukum sehingga tercipta masyarakat aman,
tentram dan damai;
c. Pemberian pelayan hukum kepada masyarakat terutama kepada masyarakat yang
kurang mampu;
d. Proaktik memberikan penyuluhan, pembelaan hukum kepada masyarakat umum
seperti buruh, karyawan, petani dan nelayan yang masih awam terhadap hukum.
1. Meningkatkan kesadaran politik Badak Banten sebagai generasi penerus yang ikut
bertanggung jawab dalam pembangunan demi terwujudnya cita-cita luhur
perjuangan
2. Meningkatkan peran serta Badak Banten dalam setiap masalah politik yang dihadapi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bagi terbinanya demokrasi yang sehat
dan dinamis;
3. Meningkatkan kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat wawasan nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan;
4. Meningkatkan peran serta Badak Banten dalam setiap masalah politik yang dihadapi
daerah dan bangsa pada umumnya serta terbinanya stabilitas daerah dan nasional.
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM
1. Pada hakekatnya program umum ini dilaksanakan secara mandiri, kerjasama dan
partisipasi;
2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program agar dapat diketahui makna dan sasaran
setiap pelaksanaan program serta melakukan perbaikan untuk pelaksanaan program
selanjutnya;
3. Penerjemahan program umum adalah terbuka terhadap daya kreatifitas dan inovasi
setiap perangkat organisasi;
4. Penerjemahan program umum pada level nasional dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat
melalui rapimpus dan rapat pleno;
5. Penerjemahan program umum pada level wilayah dilakaukan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah melalui Muswil, Rapimwil dan rapat pleno;
6. Penerjemahan program umum pada level Kota/Kabupaten di lakukan oleh Dewan
Pimpinan Daerah melalui Musda, Rapimda dan rapat pleno.
7. Penerjemahan program pada level kegiatan harus, dilakukan dengan menggunakan
planning/programming Budgeting Plan system (BPS) dengan maksud agar kebutuhan
semua sumber daya strategis organisasi telah diproyeksikan sejak dini dan dimanfaatkan
secara optimal dan terukur pada level operasional.
PENUTUP
1. Perwujudan program umum Badak Banten ini akan menggugah dan menarik simpati
sehingga akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badak Banten;
2. Dewan Pimpinan Pusat Badak Banten menjadi penanggung jawab dan menekankan
penjabaran program umum dalam bentuk program pelaksanaan dan petunjuk
pelaksanaan yang bersifat mengikat;
3. Perwujudan pelaksanaan program ini melibatkan seluruh jajaran organisasi, anggota,
kader, serta segenap keluarga besar Badak Banten pada semua tingkatan dengan
disesuaikan kondisi dan keadaan daerah yang bersangkutan;
4. Keberhasilan dalam pelaksanaan umum ini tergantung pada niat tulus, partisipasi,
sikap, mental, ketaatan, semangat dan disiplin dari seluruh anggota kader, keluarga
besar Badak Banten untuk berperan sesuai potensi, kemampuan dan tugas masing-
masing dalam suasana kerjasama dan kebersamaan yang berkualitas dan demokratis,
dilandasi kesadaran dan tanggung jawab untuk menghadapi tantangan masa depan
bangsa.
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)
A. PENDAHULUAN
Pembangunan Nasonal merupakan rangkaian upaya, pembangunan yang
berkesenimbungan dalam rangka mewujudkan tujan nasional. Pembangunan Nasional
bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik
secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat
dalam suasana perikehidupan bangsa, yang aman, tertib dan damai.
Dalam kemajemukan Propinsi Banten yang dimana Badak Banten dengan penuh rasa
semangat mengangkat kearifan lokal yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pembangunan Nasional, namun kenyataan yang ada bahwa kearifan lokal dan sejarah
belum mampu berkembang dan terangkat secara Nasional seperti daerah-daerah yang
memiliki kearifan lokal lainnya.
Kondisi riil tersebut diatas sebagai potensi yang menjanjikan untuk dikelola secara
profesional namun tetap berpedoman pada pembangunan yang bertanggung jawab, taat
hukum dan berwawasan kebudayaan.
B. KONDISI POLITIK/PEMERINTAH DAERAH
Tidak dapat dipungkiri bahwa konstalasi politik Nasional sangat mempengaruhi
situasi dan kondisi politik di daerah. Runtuhnya Orde baru disatu sisi dan lahirnya era
reformasi disisi lain merupakan satu episode politik yang menarik untuk disimak dan
dicermati. Sebagai ilustrasi ketika elit-elit politik baik ditingkat nasional dan daerah
melakukan manuver politik intinya adalah merebut kekuasaan dengan melalui jalur
ekonomi (Money Politik), bahwa tidak segan-segan dengan jalan kekerasan (alat
Negara/sipil dipersenjatai) imbas dari konstalasi politik ini tidak hanya berpengaruh pada
sendi-sendi ketata pemerintahan sampai pada level yang paling rendah dan ini berakibat
fatal pada masyarakat.
REKOMENDASI
1. Diperlukan sikap dan pandangan yang sama dari semua komponen masyarakat
terhadap ninai nilai budaya dan kearifan lokal agar tidak menjadi ajang perpecahan
untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.
2. Diperlukan sikap pemerintah Pusat yang lebih responsip, terhadap masalah-masalah
daerah terutama yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan
pemerintah yang bersih dan berwibawa, penegakan supremasi hukum bebas kolusi
korupsi dan nepotisme, menciptakan iklim kondusif di rasa aman bagi para pengusaha
daerah maupun investor
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : 13 Januari 2018
Mengetahui,
DEWAN PENDIRI
BADAN ASPIRASI DAN APRESIASI KEMAJEMUKAN BANTEN
(BADAK BANTEN)