Peran aktif kami mengemban tugas sesuai dengan yang termaktub di dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) dan Undang – Undang no. 36 Tahun 2009 akan mengacu kepada terbentuknya
profesionalisme dan kemandirian dengan mentaati kaidah-kaidah Hukum, Budaya, Keterbukaan
dan Hak Azasi manusia
Kami Para Pemijat Penyehatan Indonesia, atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa melalui
Perkumpulan Antar Para Pemijat Penyehatan Indonesia (P-AP3I), menata diri dengan pedoman
yang tertuang di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN DASAR
VISI
Menjadikan Perkumpulan Antar Para Pemijat Penyehatan Indonesia yang kompeten dan
profesional mengutamakan tandar mutu dan keselamatan klient.
MISI
Menjadi mitra yang profesional bagi pihak-pihak terkait baik pemerintah maupun swasta.
FALSAFAH
Memberikan standar mutu pelayanan secara profesional berlandaskan hati nurani berorientasi
pada kekayaan budaya Pijat Tradisional Indonesia sebagai bentuk kearifan lokal.
NILAI
Para Pemijat Penyehatan Tradisional Indonesia harus menerapkan 7 Nilai Budi Utama yaitu:
1. Jujur
2. Tanggung jawab
3. Visioner
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Adil
7. Peduli
ANGGARAN DASAR
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
1. Pijat Penyehatan Tradisional Indonesia adalah ilmu, kaidah atau cara-cara berkesehatan
tradisional, di luar ilmu kesehatan konvensional yang mengacu pada tradisi, turun
temurun, pengalaman, pendidikan non formal, dan kajian empiris yang jelas landasan
teori dan mekanisme kerjanya, serta dapat digunakan untuk upaya pencegahan,
penyehatan, pemulihan dan peningkatan daya tahan tubuh.
2. Pemijat Penyehatan Tradisional Indonesia adalah orang-perorang yang menguasai
kaidah-kaidah Pijat Penyehatan Tradisional Indonesia dan didalam menyelenggarakan
pelayanan mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku dan standar mutu pelayanan
Perkumpulan.
BAB II
Pasal 2a
Pasal 2b
BAB III
Pasal 3
AZAS
Pasal 4
TUJUAN :
1. PERKUMPULAN ANTAR PARA PEMIJAT PENYEHATAN INDONESIA
mempunyai motto : “Gali, manfaatkan, dan kembangkan Ilmu Pijat Penyehatan
Tradisional yang berkualitas dan profesional untuk kemanusiaan”
2. Membantu masyarakat dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sehat jasmani dan
rohani
3. Membantu pemerintah dalam menyelenggarakan, penggalian dan pengembangan serta
pembinaan pijat penyehatan Tradisional Indonesia
4. Membangu sinergitas dan menjalin kerjasama dengan semua pihak terkait, baik instansi
pemerintah, swasta dan organisasi kemasyarakatan lain, khususnya yang berkaitan
dengan Pijat Penyehatan Tradisional Indonesia di masyarakat
5. Mempererat hubungan persaudaraan dan kesetiakawanan antar sesama anggota P-AP3I
6. Memberikan bimbingan, penyuluhan dan pengarahan kepada anggota P-AP3I agar sadar
dan memahami akan hak dan kewajibannya sesuai dengan etika profesi, posisi dan peran
tanggung jawab yang diembannya dalam mengembangkan serta melaksanakan praktek
keilmuan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional dan
berintegritas tinggi.
7. Meningkatkan integritas dan profesionalisme sesuai dengan kaidah keilmuannya.
Pasal 5
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 6
Pasal 7
5. Untuk mendampingi Dewan Pengurus Pusat sesuai dengan ayat 4 diatas, dibentuk
Dewan Kehormatan yang terdiri dari : Pelindung (dari Aparat Pemerintah), Pembina
(Dunia Usaha, Dunia Industri dan para professional yang memberikan kontribusi bagi P-
AP3I), Pengawas dan Penasehat Hukum
a. Untuk Dewan Pengurus Daerah dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri dari :
Pelindung (dari Aparat Pemerintah), Pembina, Pengawas dan Penasehat Hukum
b. Untuk Badan Pengurus Cabang dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri dari :
Pelindung (dari Aparat Pemerintah), Pembina, Pengawas dan Penasehat Hukum
BAB V
Pasal 8
Anggota Perkumpulan terdiri dari :
1. Anggota Biasa : adalah mereka yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan jenis Pijat
Penyehatan Tradisional Indonesia, telah memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional
( STPT ) yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
2. Anggota Luar Biasa : adalah Para Pemijat Penyehatan Tradisional Indonesia yang belum
memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional ( STPT ).
3. Anggota Kehormatan : adalah orang-orang yang oleh P-AP3I dianggap berjasa dan
bersedia memberikan bantuan, baik moril dan materil untuk kemajuan Perkumpulan
Pasal 9
A. Hak-hak Anggota :
1. Anggota Biasa :
a. Menyatakan pendapat dan memberikan suara
b. Memilih dan dipilih sebagai pengurus
c. Membela diri, memperoleh pembelaan dan perlindungan
2. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak yang sama dengan
anggota biasa, kecuali hak memilih dan dipilih serta hak memberikan suara
B. Kewajiban Anggota :
1. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perkumpulan lainnya
2. Mentaati dan Menjunjung Tinggi Kode Etik P-AP3I
3. Menjaga dan Menjunjung Tinggi Nama dan Martabat P-AP3I
4. Aktif melaksanakan program-program P-AP3I
BAB VI
Pasal 10
Pasal 11
1. Ketua Umum / Ketua DPD/Ketua DPC dalam melaksanakan semua tugasnya mempunyai
wewenang bertindak dan atas nama Perkumpulan
2. Ketua Umum / Ketua DPD/ Ketua DPC mewakili Organisasi di dalam dan diluar
Perkumpulan dan berhak menjalankan segala tindakan baik yang mengenai pengurusan
maupun yang mengenai kepemilikan
3. Ketua berwenang mengambil keputusan untuk mengatur jalannya roda Organisasi,
sepanjang tidak bertentangan dengan AD-ART.
4. Apabila laporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat(3) di atas dapat diterima dalam
Rapat Pleno, maka hal ini menjadi tanggung jawab Organisasi
Pasal 12
1. Ketua dan Pengurus lainnya saling membantu dalam melakukan tugas dan kegiatan
Perkumpulan
2. Ketua dalam hal berhalangan melakukan kewajibannya dapat memberikan mandat /
melimpahkan kewenangannya kepada Pengurus lainnya.
Pasal 13
Pasal 14
BAB VII
Pasal 15
1. Musyawarah Nasional
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa
3. Musyawarah Daerah
4. Musyawarah Cabang
5. Rapat-rapat Kerja Pusat / Daerah / Cabang
6. Rapat-rapat Pengurus
Pasal 16
1. Musyawarah Nasional merupakan Rapat Pleno Anggota yang diadakan sekali dalam 5
tahun
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa diadakan bila dipandang perlu atau dua pertiga dari
jumlah anggota menghendakinya
Pasal 17
1. Rapat Dewan Pengurus dan Musyawarah Nasional dianggap sah bila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya seperdua plus satu orang dari jumlah anggota Utusan Daerah
2. Apabila tidak mencapai quorum, rapat diundur beberapa waktu dan ketua memanggil /
mengundang untuk rapat susulan dan apabila tetap tidak mencapai quorum maka segala
keputusan rapat susulan dianggap sah
Pasal 18
BAB VIII
KEKAYAAN PERKUMPULAN
Pasal 19
BAB IX
Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan oleh Rapat
Pleno Anggota (Musyawarah Nasional) atau melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa
BAB X
PEMBUBARAN PERKUMPULAN
Pasal 21
1. Perkumpulan hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional ( Rapat Pleno
Anggota) yang khusus diadakan untuk itu dan disetujui sekurang-kurangnya tiga
perempatan Utusan Daerah yang hadir
2. Pembubaran Perkumpulan dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia.
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 22
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
2. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan sifatnya
merinci dan menjelaskan Anggaran Dasar
3. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar, tafsir
yang sah adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat
BAB XII
PENUTUP
Pasal 23
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak saat disahkan dan ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional PERKUMPULAN ANTAR PARA PEMIJAT PENYEHATAN INDONESIA Tahun
2021
Ditetapkan : di Jakarta