Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN
Dalam Undang-undang Kesehatan RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif partisipatif dan berkelanjutan. Upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap
sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan ekonomi sehingga untuk mewujudkan
hal tersebut pemerintah secara sosial dan ekonomi sehingga untuk mewujudkan hal tersebut
pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
memfasilitasi pengembangan kelompok lanjut usia.
Untuk mengembangkan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya
peningkatan, pencegahan dan pemeliharaan kesehatan di samping upaya penyembuhan dan
pemulihan, Puskesmas Banjar I sebagai salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan
Banjar dengan jumlah lansia 7.686 jiwa memadukan antara program Promosi Kesehatan,
Lansia dan Akupressur yang dikenal dengan sebutan “Penyu Sanur” yang diharapkan dapat
menarik minat Lansia untuk memanfaatkan posyandu lansia yang ada di desa masing-
masing.
Akupressur merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional
keterampilan dengan cara merangsang titik titik tertentu melalui penekanan pada
permukaan tubuh. Dalam upaya pengembangan pelayanan kesehatan tradisional diperlukan
peran aktif masyarakat agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara
mandiri dan benar. Masyarakat secara perorangan maupun terorganisasi dapat berperan
aktif dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional.
Agar pelayanan kegiatan Penyu Sanur dapat dilaksanakan dengan baik, maka
diperlukan dukungan dari Kader Lansia yang ada di masing-masing desa. Oleh karena itu
perlu dilaksanakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
Lansia terutama dalam bidang Akupressur khusus untuk Lansia.
Untuk maksud tersebut, perlu disusun modul pelatihan akupressur bagi kader
lansia sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi kader lansia dalam memberikan
pelayanan akupressur pada kegiatan Penyu Sanur.

II. PENDEKATAN PELATIHAN


Pelatihan ini diselenggarakan dengan berdasarkan pendekatan berikut
a. Berdasarkan Masalah (Problem based), yakni proses pelatihan didekatkan pada
permasalahan yang nyata yang ada di lapangan
b. Pembelajaran dengan melakukan (Learning by doing) , yang memungkinkan peserta
untuk berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, simulasi, role play
baik secara individu maupun kelompok
III. PERAN DAN KOMPETENSI
Peserta yang telah menyelesaikan Pelatihan Akupressur mempunyai peran dan kompetensi
sebagai berikut.
a. Peran
Kader sebagai penyelenggara kegiatan akupressur di posyandu lansia
b. Kompetensi
Peserta latih mempunyai kompetensi :
1. Mampu memahami teori dasar akupressur
2. Mampu memahami tugas-tugas kader lansia dalam memberikan pelayanan akupressur
di posyandu lansia
3. Mampu melaksanakan teknik akupressur saat posyandu lansia
4. Mampu melaksanakan tatalaksana kasus ringan pada lansia

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menerapkan pelayanan akupressur
di posyandu lansia secara mandiri
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah selesai pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan teori dasar akupressur
2. Melakukan tehnik akupressur
3. Melakukan tata laksana kasus pada lansia

V. PESERTA, FASILITATOR, PENYELENGGARA


a. Peserta
1. Kriteria Peserta
kader posyandu lansia yang berasal dari tingkat desa
2. Jumlah Peserta
Jumlah peserta pelatihan kader posyandu lansia adalah 11 orang
b. Fasilitator
Luh Putu Ariani selaku penanggungjawab pelayanan akupressur di Puskesmas Banjar I
c. Penyelenggara
Puskesmas Banjar I
PEMBUKAAN
VI. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pelatihan acupressure bagi kader lansia yang telah ditetapkan, maka
PRE-TES
disusun materi dengan struktur program sebagai berikut
No MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU
DINAMIKA KELOMPOK (JP)
T P PL Total
A. MATERI DASAR
Teori Dasar Akupressur 1 1
B MATERI INTI
1. Tehnik Akupressure 1 1
2. Tatalaksana Kasus pada Lansia PEMAHAMAN: 2 2
WAWASAN:C MATERI PENUNJANG Teori dasar Akupressur
1. Dinamika Kelompok
Teori dasar Akupressur 1/2
Teori meridian dan titik 1/2
2. Rencana Tindak Lanjut akupressur 1/2 1/2
Jumlah Total KETERAMPILAN: 4 1 5
Keterangan:
Tehnik pemijatan
T = Teori Tatalaksana terapi
METODE:
P = Penugasan Tatalaksana kasus
Ceramah METODE:
PL = Praktik lapangan
Ceramah dan tanya jawab
1 jpl = 45 menit demonstrasi
VII. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN DAN METODE PEMBELAJARAN
a. Diagram Proses Pembelajaran

POST-TES

RENCANA TINDAK LANJUT

DAN
TANYA JAWAB
PENUTUPAN
b. Proses dan Metode Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
Proses Pelatihan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Dinamisasi peserta dan membangun komitmen belajar di antara peserta
b. Persiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh
terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam
melaksanakan tugas
c. Penjajakan awal peserta dengan memberikan tes awal (pre-tes)
d. Review semua materi baik teori maupun praktik untuk memantapkan pengetahuan
dan keterampilan peserta
e. Evaluasi akhir untuk menilai keberhasilan pencapaian kompetensi peserta dengan
memberikan tes akhir ( post-test )
2. Metode Pembelajaran
a. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait
dengan tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberikan
kesempatan belajar dengan melakukan (learning by doing), dan belajar atas
pengalaman (learning by experience)
b. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan
pembelajaran

Oleh sebab itu, metode yang digunakan selama proses pembelajaran di antaranya adalah:
a. Ceramah singkat dan tanya jawab
b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan
materi yang akan diberikan
c. Penugasan berupa : diskusi kelompok, bermain peran (role play) dan simulasi
VIII. GARIS-GARIS PEMBESARAN (GBPP) PELATIHAN AKUPRESSUR
No Materi Pelatihan Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Metode Media/Alat Bantu Alokas Referensi
Umum Khusus i
Waktu
MATERI DASAR
1 Teori Dasar Akupressur Setelah mengikuti sesi Setelah mengikuti sesi 1. Pengertian - Ceramah - Modul 1 JP 1. Pedoman
ini: Peserta mampu ini, peserta mampu Akupressur - Tanya - LCD pembinaan
menjelaskan teori dasar menjelaskan: 2. Sejarah jawab - Komputer pengobat
akupressur 1. Pengertian Akupressur - Diskusi - Sound system tradisional
Akupressur 3. Pengertian yin - Game - Bahan tayang Akupressur
2. Sejarah Akupressur yang dan - Flip Chart bagi Petugas
3. Pengertian yin yang aplikasinya - Spidol Kesehatan,
dan aplikasinya dalam kehidupan - Kertas karton Kementerian
dalam kehidupan sehari hari - Kertas label Kesehatan
sehari hari 4. Teori Penyebab RI 2011
4. Teori Penyebab Penyakit 2. Materi
Penyakit 5. Titik akupressur Pembelajara
5. Titik akupressur 6. Energi vital dan n Orientasi
6. Energi vital dan Meridian Akupressur
Meridian bagi Petugas
Puskesmas,
kementerian
Kesehatan
RI 2012

MATERI INTI
1 Tehnik Akupressur Setelah mengikuti sesi ini Setelah mengikuti sesi 1. Menjelaskan - Ceramah - Modul 1 JP 3. Pedoman
peserta mampu ini, peserta mampu: teknik pemijatan - Tanya - LCD pembinaan
melakukan tehnik 1. Menjelaskan teknik dalam akupresur jawab - Komputer pengobat
akupressur sesuai dengan pemijatan dalam 2. Menjelaskan - Praktik - Sound system tradisional
ilmu akupresur secara akupresur efek pemijatan - Bahan tayang Akupressur
benar 2. Menjelaskan efek dalam akupresur - Flip Chart bagi Petugas
pemijatan dalam 3. Melakukan - Skenario Kesehatan,
akupresur teknik-teknik Kementerian
3. Melakukan teknik- pemijatan dalam Kesehatan
teknik pemijatan akupresur secara RI 2011
dalam akupresur benar 4. Materi
secara benar Pembelajara
2 Tatalaksana Kasus Setelah mengikuti sesi ini Setelah mengikuti sesi a. Tatalaksana - Ceramah - Modul 2 JP n Orientasi
peserta mampu ini, peserta mampu: terapi untuk - Tanya - LCD Akupressur
melakukan tatalaksana 1. Melakukan kasus nyeri jawab - Komputer bagi Petugas
kasus akupressur akupressur untuk kepala pada - Praktik - Sound system Puskesmas,
mengatasi nyeri lansia - Bahan tayang kementerian
kepala pada lansia 1) Penyebab - Flip Chart Kesehatan
2. Melakukan dan gejala - Phantom RI 2012
akupressur untuk 2) Melakukan akupunktur
mengatasi nyeri otot akupressur
pada lansia untuk nyeri
3. Melakukan kepala pada
akupressur untuk lansia
mengatasi b. Tatalaksana
sembelit/susah terapi untuk
BAB pada lansia kasus nyeri otot
4. Melakukan pada lansia
akupressur untuk 1) Penyebab
mengatasi mual dan gejala
pada lansia 2) Melakukan
5. Melakukan akupressur
akupressur untuk untuk nyeri
mengatasi susah otot pada
tidur pada lansia lansia
MATERI PENUNJANG
1 Dinamika Kelompok Setelah mengikuti sesi Setelah mengikuti sesi 1. Pengertian - Ceramah - kertas kerja 20
ini: peserta mampu ini : dinamika - Tanya - pulpen menit
menampilakan norma Peserta mampu: kelompok jawab
kelas dalam proses 1. Menampilkan 2. Pencairan kelas - Penugas
pembelajaran suasana kelas yang 3. Mengenal diri an
rileks dan cair sendiri dan orang - permain
2. Mengenal dirinya lain an
dan orang lain
3. Menyadari dan
memilih nilai yang
baik dalam
pembelajaran yang
efektif
2 Rencana Tindak Lanjut Setelah mengikuti sesi ini Setelah mengikuti sesi 1. pengertian RTL - Ceramah Blangko RTL 20
peserta mampu ini: peserta mampu: 2. ciri-ciri RTL - Tanya menit
menyusun rencana tindak 1. menjelaskan 3. Tujuan jawab
lanjut pengertian RTL penyusunan RTL - Penugas
2. menjelaskan ciri- 4. Ruang Lingkup an
ciri RTL RTL /latihan
3. menjelaskan tujuan 5. Cara Penyusunan
penyusunan RTL
4. menjelaskan ruang
lingkup RTL
5. menyusun RTL
MODUL 1
MATERI DASAR
TEORI DASAR AKUPRESUR

I. DESKRIPSI SINGKAT
Penusukan jarum pada titik-titik akupuntur menurut teori akupuntur tudak hanya dapat
dilakukan dengan jarum saja, tetapi boleh menggunakan alat berbeda dengan pijat urut yang
telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai warisan budaya turun temurun yang ilmunya
belum terstruktur , akupresur menggunakan teori dasar akupuntur sebagai landasan teorinya.
Falsafah dasar, tata cara pemeriksaan, diagnosa dan tata laksana terapinya sama dengan
akupuntur, hanya dalam pelaksanaan terapi tidak menggunakan jarum melainkan menggunkan
jari atau benda tumpul lainnya sebagai alat perangsangan. Oleh karena itu akupresur dapat
dipertanggung jawabkan secara jelas keamanan dan manfaatnya.
Dalam modul ini diuraikan secara singkat teori dasar akupresur sebagai pedoman bagi
pelaksanaan terapi akupresur.
Teori dasar akupresur dalam modul ini membahas tentang pengertian dan sejarah akupresur,
pandangan Holistik, teori yin yang, teori penyebab penyakit, titik akupresur, Energi Vital (qi),
Meridian

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menjelaskan teori dasar akupresur
B. Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Menjelaskan pengertian akupresur dengan pendekatan holistik
2. Menjelaskan sejarah perkembangan akupresur
3. Menjelaskan teori yin yang dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan teori penyebab penyakit
5. Menjelaskan titik akupresur
6. Menjelaskan energy vital (qi)
7. Menjelaskan pengertian Meridian dan penerapannya dalam akupresur
C. Pokok Bahasan
1. Pengenalan dan sejarah akupresur
Sub pokok bahasan
a. Pengertian akupresur
b. Fungsi pijat akupresur
c. Sejarah perkembangan akupresur
d. Pandangan holistik
2. Teori Yin Yang
Sub pokok bahasan
a. Pengertian yin yang
b. Perbedaan jenis yin yang dalam gangguan kesehatan
c. Penerapan teori yin yang dalam melakukan tindakan akupresur
3. Teori Penyebab Penyakit
Sub pokok bahasan
a. Pengertian penyebab penyakit
b. Macam-macam penyebab penyakit
4. Titik Akupresur
Sub pokok bahasan
a. Pengertian titik akupresur
b. Fungsi titik akupresur
c. Cara menentukan titik akupresur
5. Energy vital (qi)
Sub pokok bahasan
a. Pengertian qi
b. Asal qi
c. Fungsi qi
6. Teori Meridian
Sub pokok bahasan
a. Pengertian dan penggolongan meridian
b. Penggunaan teori meridian dalam tata laksana akupresur
D. Bahan Belajar
1. Buku Materi Pembelajaran Orientasi Akupresur bagi petugas puskesmas
2. Power point, gambar, patung, lembar kerja
E. Langkah – langkah pembelajaran
No Fasilitator Peserta
1. Pembukaan
a. Mengucapkan salam d. Menjawab salam
b. Mencairkan suasana dengan pertanyaan e. Menjawab pertanyaan mengenai
tentang pijat pengalaman pijat
c. Memberitahukan pokok bahasan f. Mencatat pokok bahasan
d. Memberitahukan tujuan g. Menyepakati tujuan

2. Inti
a. Menjelaskan materi pengertian dan sejarah a. Memperhatikan uraian materi
akupresur b. Menjawab dan menanyakan inti
b. Menjelaskan materi pandangan holistic materi yang belum dimengerti
c. Menjelaskan materi yin yang c. Simulasi
d. Menjelaskan materi penyebab penyakit d. Membentuk kelompok diskusi
e. Menjelaskan titik akupresur e. Mengerjakan tugas kelompok
f. Menjelaskan energy vital f. Memaparkan hasil diskusi
g. Menjelaskan meridian kelompok
h. Menanyakan beberapa materi inti materi
sebagai contoh
i. Mengatur kelompok diskusi
j. Memberikan tugas kelompok
k. Memimpin simulasi

3. Penutupan
a. Tanya jawab mengenai penguasaan materi a. Menjawab pertanyaan evaluasi
b. Merangkum hasil pembahasan b. Membuat rangkuman
c. Menutup kegiatan

F. Uraian Materi
1. Pengertian dan Fungsi Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Istilah
ini sering dipakai untuk cara penyembuhan yang menggunakan teknik penekanan dengan
jari pada titik-titik akupuntur sebagai pengganti penusukan jarum pada system
penyembuhan akupuntur. Tujuan penekanan pada titik-titik akupresur adalah melancarkan
aliran energy vital pada seluruh bagian tubuh. Manusia memerlukan energy untuk dapat
menjalankan fungsinya. Fungsi organ-organ tubuh akan terganggu jika tidak mendapatkan
aliran energy yang cukup. Gangguan fungsi tubuh akan mengganggu keseimbangan
system tubuh.
Titik-titik akupresur merupakan pusat-pusat dimana energy vital terkumpul. Penekanan
pada titik-titik ini bermaksud untuk mempengaruhinya agar aliran energy yang
kemungkinan terhambat dapat dilancarkan kembali.

2. Sejarah Perkembangan Akupresur


Pijat teelah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak jaman dahulu kala. Demikian juga oleh
bangsa-bangsa yang lain, karena pijat merupakan cara pengobatan alami, yang secara
naluri dilakukan oleh manusia jika merasa badannya tidak enak. Pengalaman demi
pengalaman yang diturunkan kepada keluarganya secara turun temurun menjadi
keterampilan yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Interaksi antar manusia bahkan antar
bangsa menambah kekayaan pengalaman keterampilan memijat, bahkan dapat dirumuskan
menjadi ilmu yang dapat dipelajari. Bangsa China bermigrasi ke Indonesia sejak jaman
dahulu juga turut serta membawa kebudayaanya antara lain pengobatan tradisional Cina,
yang ikut mewarnai keterampilan pijat penduduk asli indonseia

Di Indonesia pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno ditunjuk Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo sebagai proyek percontohan pengobatan di bidang Akupuntur. Dalam
perjalanannya, telah dibentuk program pendidikan dokter spesialis akupuntur medic yang
dalam kurikulum pendidikannya memasukkan akupresur sebagai salah satu mata pelajaran
pendidikan.

Pijat dengan pendidikan ilmu akupuntur disebut akupresur dan istilah ini digunakan
sampai sekarang. Indonesia mengembangkan akupresur sejak tahun 1989 yang disepakati
pada pertemuan antara Departemen Kesehatan dengan Yayasan Pengobat Tradisional
Indonesia. Ilmu ini dikembangkan di masyarakat sebagai pengobatan mandiri secara
tradisional karena trebukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan.

Kementerian Kesehatan mendukung pengembangan program ini dan memantaunya serta


mengadakan berbagai kajian melalui Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional (SP3T) sehingga akupresur menjadi salah satu pola pijat yang terbukti aman
dan bermanfaat. Saat ini akupresur dikembangkan melalui integrasi ke dalam system
pelayanan kesehatan di Puskesmas

3. Pandangan Holistik
Holistik berasal dari bahasa Inggris “whole” yang berarti seluruh. Kata holistic dipakai
sebagai istilah bagi cara pandang atau pandangan hidup yang memandang segala segi
kehidupan secara menyeluruh, sebagai kesatuan yang utuh, bukan parsial.
Manusia adalah kesatuan dari organ-organ tubuh, anggota tubuh, jaringan penunjang,
panca indera, cairan-cairan, darah dll. Organ tubuh merupakan kesatuan dari sel-sel dan
seterusnya. Manusia saling pengaruh mempengaruhi dengan alam lingkungannya dan
dengan sesama manusia itu sendiri, termasuk kondisi social ekonomi, kebudayaan, politik
dan sebagainya.

Organ-organ dan system kehidupan di dalam tubuh manusia saling mempengaruhi. Jika
salah satu bagian dari tubuh terganggu akan mempengaruhi bagian tubuh yang lain dan
dapat mengganggu kesehatan tubuh. Untuk mengembalikan kondisi tubh agar sehat
dilakukan upaya pengembalian keseimbangan yang dinamis, baik keseimbangan di dalam
tubuh maupun keseimbangan manusia dengan alam.

Keseimbangan kehidupan manusia tidak hanya secara fisik, namun juga membutuhkan
keseimbangan secara spitual, psikologis, ekonomi, social dan budaya. Atas dasar
pandangan tersebut, maka dalam memandang, menganalisis, mendiagnosa dan mengatasi
gangguan kesehatan harus dilakukan secara menyeluruh (holistic), tidak bagian demi
bagian (parsial), agar mendapatkan hasil yang optimal.

4. Teori Yin Yang


Yin artinya bayangan, yang artinya cahaya. Kedua kata ini berasal dari bahasa China,
kemudian dipakai sebagai istilah untuk membedakan dua aspek yang mendominasi
kehidupan alam yang saling bertentangan, misalnya sisi gelap dan sisi terang, panas dan
dingin, dan sebagainya. Yin bersifat pasif dan Yang bersifat aktif.
Menurut Teori ini, setiap aspek dalam alam semesta mempunyai dua aspek yang
berlawanan, tetapi saling terkait dan saling mempengaruhi, saling membentuk dan saling
menghancurkan, bergerak dinamis dalam kesatuan tapi tidak mutlak. Sebagai contoh
manusia terdiri dari pria yang bersifat yang dan wanita yang bersifat win. Pria dan wanita
berlawanan jenis tapi saling terkait, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan. Pada
pria terdapat sifat wanita, pada wanita terdapat sifat pria.
Yin dapat digambarkan sebagai air dengan segala sifatnya, sedangkan yang dapat
digambarkan sebagai api dengan segala sifatnya. Keseimbangan kedua aspek ini
mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan.
Gangguan kesehatan manusia terjadi karena gangguan keseimbangan yin yang dalam
tubuhnya dan atau antara yin yang dalam tubuh dengan alam sekitarnya. Jika yin dominan,
dilakukan upaya menguatkan yang, dan jika yang dominan dilakukan upaya melemahkan
yang atau menguatkan yin. Pengelompokan yin yang dapat diterapkan di dalam berbagai
aspek kehidupan dan digunakan dalam mengatasi gangguan kesehatan melalui pemberian
rangsangan akupresur.

5. Teori Penyebab Penyakit


Menurut ilmu akupresur, orang dianggap sehat kalau unsur yin yang di dalam tubuhnya
seimbang, jika tidak seimbang orang tersebut dianggap sakit. Tidak seimbangnya unsure
yin yang tersebut tentu ada penyebabnya dan penyebab itu disebut penyebab penyakit.
Kesehatan fisik (tubuh), pikiran dan mental sesorang dipengaruhi oleh alam (lingkungan)
di tempatnya berada, emosi, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan kecelakaan yang
menimpa dirinya.
Ada tiga macam penyebab penyakit :
a. Penyebab Penyakit Luar (PPL)
b. Penyebab Penyakit Dalam (PPD)
c. Penyebab Penyakit Lain-lain (PP golongan III)

Apabila daya tahan tubuh lemah, maka penyebab penyakit akan dengan mudah
menyerang tubuh kita.
a. Penyebab Penyakit Luar
Yang termasuk penyebab penyakit luar adalah : keadaan hawa udara seperti angin,
dingin, panas, lembab, kering dan api.
Penyebab penyakit luar ini masuk ke dalam tubuh melalui jalur meridian.
1) Angin
Bersifat yang, dianggap sebagai pimpinan atau kendaraan yang mengangkut
penyebab penyakit luar sehingga ada yang disebut angin dingin atau angin panas.
Gejala angin : mendadak keluar keringat, takut dingin, pusing berputar-putar,
gemetar, kejang, sakit berpindah-pindah.
2) Dingin
Bersifat Yin, mengerutkan pembuluh darah dan meridian menyebabkan enrgi vital
terhambat sehingga menimbulkan rasaa nyeri dan ngilu. Gejala-gejalanya ;
 Bagian luar tubuh : demam, takut dingin, sesak nafas
 Meridian : otot kaku/kejang, otot dan tulang nyeri, ngilu
 Organ : diare, muntah, usus berbunyi, nyeri daeran perut, banyak buang air
kecil
3) Panas
Bersifat Yang, sering menyerang secara tiba-tiba pada waktu sedang bekerja
ditempat panas atau bekerja di bawah sinar matahari.
Gejalanya : banyak keringat, hilang kesadaran, susah buang air besar, buang air
kecil sedikit, haus, mengigau dan gelisah.
4) Lembab
Bersifat Yin, biasanya menyerang pada musim pancaroba. Gejala ; perasaan badan
berat, lesu, capai dan malas, kepala terasa berat seperti dibebani barang berat, perut
kembung, tidak nafsu makan, mual, muntah, banyak dahak, bengkak

5) Kering
Bersifat Yang, menyerang di musim panas, udara yang kering dapat menggangu
cairan tubuh. Gejala : kekurangan cairan, bibir dan mulut kering, nyeri
tenggorokan, kelainan fungsi hidung, batuk, susah buang air besar.
6) Api
Bersifat Yang, dimaksudkan disini api yang derajadnya lebih tinggi dari panas dan
kering. Gejala yang timbul : perdarahan dan kejang
b. Penyebab Penyakit Dalam
Penyebab penyakit dalam adalah emosi. Sebagai contoh kalau seseorang terus menerus
dikuasai kemarahan maka organ hatinya akan terganggu atau kalau sesorang menderita
gangguan pada organ hati akan selalu marah-marah. Emosi yang termasuk penyebab
penyakit dalam, yaitu :
1) Gembira, berhubungan dengan jantung
2) Marah atau mendongkol, berhubungan dengan hati
3) Rindu, berpikir, melamun, berhubungan dengan limpa
4) Kuatir, sedih, berhubungan dengan paru-paru
5) Takut, berhubungan dengan ginjal
6) Terkejut, berhubungan dengan ginjal dan jantung
c. Penyebab Penyakit Lain-lain (PP golongan III)
Yang termasuk kedalam penyebab penyakit ini adalah kebiasaan hidup yang salah,
adaptasi dengan lingkungan yang salah dan kecelakaan atau musibah, digigit binatang.
Kebiasaan hidup meliputi : kebiasaan tidur bangun, kerja dan istirahat, hubungan
seksual, makan minum, buang air besar dan kecil, berpakaian, berkendaraan, berjalan,
berolah raga dan lain sebagainya. Jika kondisi kesehatan ibu waktu hamil lemah maka
organ – organ penting bayi yang dikandung akan lemah. Keadaan energy bawaan dari
ayah-ibunya mempengaruhi pembentukan janin.

6. Titik Akupresur

7. Energy Vital
8. Meridian

Anda mungkin juga menyukai