HA
A
SE
Pembahasan :
1. Sejarah
2. Teori Yin Yang
3. Teori Fenomena Organ
4. Diagnosa pra terapi
5. Standar Operasional Prosedur
6. Anatomi titik Kop Tradisional
7. Rambu rambu Kop Tradisional
8. Praktek Kop Tradisional untuk 30
keluhan
9. Pengisian data klien
Sehat adalah kebutuhan pokok manusia, dengan sehat seseorang akan bebas melakukan
segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari. Mulai dari kebutuhan jasmani
sampai rohani, finansial sampai spiritual. Oleh karena itu sejak manusia menginjakkan kaki
di bumi sehat menjadi priorotas utama daripada kebutuhan lain. Karena pentingnya sehat
maka orang orang terdahulu menemukan berbagi metode dan teknik pengobatan yang kita
kenal sekarang dengan teknik pengobatan tradisional atau empiris/ turun temurun.
Metode pengobatan tradisional yang berada di masyarakat sudah sangat banyak, terutama
di bumi Indonesia tercinta ini teknik teknik pengobatan warisan leluhur masih sangat sering
di gunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan kesehatan. Misalnya pijat tradisional,
kerokan, jamu, teknik pengobatan tulang sangkal putung, pijat cimande dan termasuk kop
tradisional yang akan kita bahas di modul ajar ini.
Bab demi bab di dalam modul ini disusun secara mudah dan sistematis dengan pendekatan
andragogi menyesuaikan sasaran para pembaca dan pembelajar yang memiliki rentang usia
diatas 17 tahun. Tujuannya adalah agar mudah di pelajari dan di praktekkan kepada keluarga
dan masyarakat.
Tentunya akan banyak ditemukan kekurangan disana sini, untuk itu segala kritik dan saran
membangun sangat di harapkan untuk kemajuan modul ini berikutnya. Semoga modul ini
bermanfaat dan dapat menjadi ladang amal jariah yang di panen kelak di akherat.
Aamiin..aamiin..aamiin..
Penyusun
P4KTI
DAFTAR ISI
Kop tradisional melintasi masa ....................................................................................... 1
31
-1-
KOP TRADISIONAL
DARI MASA KE MASA
A. SEJARAH KOP TRADISIONAL
Memijat, urut, kop, doa dan jamu adalah tindakan pengobatan yang sudah sejak lama
dilakukan oleh umat manusia. Sejak ribuan tahun lalu dimana pengobatan modern belum
ditemukan orang orang melakukan hal tersebut untuk mengobati berbagai macam keluhan
yang dirasakan.
Kop termasuk salah satu tindakan terapi yang sejak lama di lakukan oleh orang terdahulu.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya relief relief di dinding piramida Mesir kuno yang meng
gambarkan bahwa para pembesar di dinasti Pharaoh ( Firaun) melakukan kop secara tradisi
onal untuk menyembuhkan berbagai macam keluhan.
Di Indonesia kegiatan kop juga sudah dilakukan secara turun temurun. Ada yang menggunakan
tanduk kerbau dan ada juga yang menggunakan gelas kaca yang di panasi bagian dalamnya
dengan koin yang telah di bungkus kain lalu di bakar. Orang orang di juga Cina melakukan kop
menggunakan gelas bambu dan gelas kaca, dan orang orang di Arab melakukan kop dengan
tanduk kerbau yang di sedot dengan mulut lalu ditutup bagian atasnya menngunakan gel
sejenis malam.
B. PENGERTIAN KOP
a. Kop adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara memvakum area kulit menggu
nakan alat tertentu yaitu gelas,mika silinder, tanduk kerbau atau bambu khusus yang ber
tujuan untuk menghasilkan area kulit memar kemerahan serta mengeluarkan angin yang
bermanfaat untuk menjaga kesehatan.
b. Kop adalah tindakan terapi menarik Qi/ energi ke permukaan tubuh dengan cara
membuat
tekanan negatif menggunakan tabung/ kop yang diletakkan diatas permukaan kulit.
C. MACAM MACAM KOP
c. Kop kering, kop kering adalah teknik kop yang banyak di gunakan dalam teknik pengekopan
tradisional. Teknik ini dilakukan dengan cara memvakum area kulit yang hendak di kop
dengan alat kop khusus. Gelas kop tersebut di biarkan beberapa saat sampai area kop
terlihat memar atau merah.
d. Kop basah, kop basah hampir sama dengan kop kering hanya saja dalam perlakuannya
dilakukan pengeluaran darah dengan alat steril khusus yang bertujuan untuk membuang
darah statis dari bawah kulit. Teknik ini tidak dipelajari di modul ini.
-2-
c. Kop api, kop api adalah tindakan pengekopan yang dilakukan menggunakan gelas khusus
yang bagian dalamnya di panasi sebentar menggunakan api. Tindakan ini aman apabila
dilakukan dengan teknik yang benar, di perlukan latihan khusus agar tidak melukai kulit
penderita/ klien. Bermanfaat untuk membuang hawa dingin dan lembab dari dalam tubuh.
d. Kop luncur, kop luncur dilakukan dengan cara menggerakkan/ meluncurkan gelas kop ke
arah tertentu yang sebelumnya sudah di lumuri minyak herbal yang licin dipermukaan kulit.
Tindakan ini bertujuan untuk mengeluarkan angin di sepanjang area yang di lakukan kop
luncur.
Tindakan kop zaman dahulu Alat kop api dengan gelas bundar
Kop tradisional dengan tanduk kerbau Kop tradisional dengan tanduk kerbau
Kop di zaman modern berbahan mika Ilustrasi kop tradisional dengan gelas
anti pecah dengan pompa khusus kop mika anti pecah
-3-
D. MANFAAT KOP TRADISIONAL
a. Efek kop terhadap kulit
1. Kop berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkna sirkulasi darah ke kulit
sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan menignkatkan suplai nutriri yang baik untuk
rambut dan akar rambut.
2. Suhu kulit meningkat dan kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan
terjadinya
peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatn yang diperoleh sel sel kulit dari
darah yang sampai kepadanya.
3. Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori pori kulit membuka setelah
dilakukan pengekopan.
-4-
BS & K3
PH
-5-
PHBS DAN K3
DALAM PRAKTEK
A. PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
PHBS adalah semua tindakan yang dilakukan di lingkungan kerja maupun dilakukan oleh
semua komponen di lingkungan kerja yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan
yang berdampak pada terapis, klien, pemilik perusahaan dan lingkungan sekitar.
PHBS bermanfaat untuk menjaga kesehatan di lingkungan sekitar dan meningkatkan kwalitas
kesehatan semua orang yang berada di lingkungan tersebut. Dalam hubungannya dengan
aktivitas terapis maka seorang terapis harus menerapkan PHBS di tempat kerja yang berupa
tempat praktek terapi.
Penerapan PHBS mencakup seluruh area rumah terapi, diantaranya PHBS di halaman depan,
PHBS di ruang tamu, PHBS di ruang konsultasi, PHBS di ruang terapi, PHBS di ruang tunggu,
PHBS di toilet, PHBS di ruang cuci peralatan, PHBS diri terapis dan kepala terapis, dll.
PHBS di rumah terapi harus di terapkan oleh semua komponen yang terkait, antara lain :
a. Terapis
- Terapis sehat, rajin mandi dan mengosok gigi
- Terapis berpenampilan menarik dan bersih
- Terapis tidak berkuku panjang
- Terapis tidak bau mulut dan bau badan
- Terapis rajin berolah raga
- Terapis mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani klien
- Terapis mengenakan APD setiap kali menangani klien
-6-
B. K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
K3 adalah semua tindakan yang dilakukan di lingkungan kerja maupun dilakukan oleh
semua komponen di lingkungan kerja yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
yang berdampak pada terapis, klien, pemilik perusahaan dan lingkungan sekitar.
K3 di rumah terapi harus di terapkan oleh semua komponen yang terkait, antara lain :
a. Terapis
- Terapis tidak berkuku panjang
- Terapis mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani klien
- Terapis mengenakan APD setiap kali menangani klien
- Terapis bersertifikat pelatihan resmi dan kompeten sesuai bidangnya
-7-
ILUSTRASI
PHBS &
K3
Gb 01. Minyak terapi bersih Gb 02. terapis rajin berolah raga adalah
dan layak pakai bentuk perilaku hidup sehat
Gb 03. Tersedia tempah sampah Gb 04. Kuku terapis tidak boleh panjang
medis dan non medis apabila diperlukan sebagai bentuk menjaga kesehatan dan
kebersihan
Gb 05. Tersedia sapu dan alat kebersihan Gb 06. Tempat terapi meyediakan APAR dan
lainnya yang layak pakai dan mudah dijangkau kursi roda untuk kondisi kegawat daruratan
-8-
N
AL IE
D
A MP KL
ENGAMATAN
-9-
TEORI
YIN
YANG
Teori Yin Yang juga sering disebut dengan teori keseimbangan. Yin Yang adalah aspek saling
berpasangan dan melengkapi di alam semesta dan tubuh manusia. Didalam Yin terdapat Yang
dan di dalam Yang terdapat Yin, Yin membutuhkan Yang dan Yang membutuhkan Yin.
Siang dan malam yang saling mengisi dan datang bergantian adalah bentuk keseimbangan
Yin
dan Yang di alam semesta, jika siang berlangsung terlalu panjang maka makhluk hidup akan
merasakan jenuh dan panas berlebihan, sebaliknya jika malam berlangsung terlalu panjang
maka makhluk hidup akan merasakan lemah dan dingin berlebihan. Karena itu sesuatu dikatakan
seimbang jika Yin dan Yang dapat berjalan selaras tidak saling mendahului dan tidak saling
kelebihan antara satu ataupun yang lainnya.
Tubuh manusia adalah mikrokosmosis dari alam semesta, seorang laki laki membutuhkan
kehadiran wanita dan begitu pula sebaliknya. Jika fitrah ini tidak berjalan dengan normal maka
bisa dipastikan akan terjadi kerusakan. Oleh karena itu di dalam bab ini akan dijelaskan
bagaimana cara seorang terapis menganalisa Yin dan Yang pada klien melalui anamnesa dan
pengamatan.
Saat seorang terapis kedatangan klien atau costumer maka terapis harus mampu menganalisa
apa yang sedang terjadi atau di alami oleh klien tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan
jenis keluhan, jenis sindrom dan jenis tindakan agar klien yang datang memperoleh hasil yang
maksimal di dalam pelayanan maupun proses penyembuhan. Oleh karena itu maka terapis
harus memperhatikan berbagai aspek yang terlihat maupun tidak terlihat. Aspek tersebut
mungkin
berupa jenis sakit yang dirasakan, kebiasaan yang sering dilakukan, hawa panas ataupun dingin
yang dirasakan, berapa lama penyakit di rasakan, bagaimana warna wajah dan warna lidah,
makanan dan minuman yang disukai dan lain lain.
- 10 -
A. Pengamatan Shen/ Semangat
YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan kondisi lemas, mata sayu, tidak banyak bicara, berjalan pelan
pelan, mudah mengantuk, banyak tidur dan detak nadi yang lambat. Kondisi ini menandakan
bahwa klien memiliki Shen yang lemah atau kondisi Yin.
Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan kondisi yang kuat, banyak bicara dan bercerita, sudut mata
terlihat merah, bersalaman dengan kuat dan detak nadi yang juga kuat. Banyak bertanya
dan banyak senyum. Kondisi ini menandakan klien memiliki Shen yang kuat atau Yang.
B. Pengamatan Emosi
YIN YAN
Ilustrasi Yin : G
Seorang terapis melakukan anamnesa/ wawancara pra terapi kepada klien yang datang.
Didalam perbincangan mereka terapis mendapati si klien tidak banyak bicara, hanya menjawab
seperlunya dan terlihat tatapan mata yang lelah dan sayu. Dari gerak gerik juga terlihat malas
dan ingin bersandar. Dari pengamatan ini terapis menganalisa bahwa klien sedang dalam
kondisi Yin atau lemah.
Ilustrasi Yang :
Seorang terapis melakukan anamnesa/ wawancara pra terapi kepada klien yang datang.
Didalam perbincangan mereka terapis mendapati si klien banyak bicara, menjawab semua
pertanyaan dengan tegas dan klien menyampaikan bahwa emosinya akhir akhir ini tidak
terkontrol. Dari pengamatan ini terapis menganalisa bahwa klien sedang dalam kondisi
Yang atau kuat.
- 11 -
C. Pengamatan dingin dan panas
YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan kondisi kedinginan, takut angin, saat tidur suka berselimut,
merasakan dingin di anggota gerak atau bahkan di seluruh tubuhnya. Kondisi ini di barengi
dengan batuk pilek dengan reak serta ingus yang jernih. Dalam kondisi ini terapis dapat
menganalisa bahwa klien sedang terserang Yin atau dingin.
Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan keluhan sering merasakan panas, mudah berkeringat, emosi
tidak stabil, suka tidur di lantai dan tidak suka berselimut, kondisi ini di barengi dengan batuk
pilek dengan reak dan ingus berwarna kuning kental. Dalam kondisi ini terapis dapat
menganalisa bahwa klien sedang terserang Yang atau panas.
YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang terapis kedatangan klien yang mengaku sudah mengalami sakit sejak lama, banyak
berbaring dan lemas, kondisi ini juga terlihat dari warna wajahnya yang tidak bersemangat
dan ketika titik meredian di tekan terasa enak atau nyaman. Dalam kondisi ini terapis dapat
menyimpulkan bahwa klien terserang Yin akibat penyakit yang sudah lama di derita.
Ilustrasi Yang :
Seorang terapis kedatangan klien yang merasakan sakit baru beberap hari yang lalu, klien
ini masih lantang berbicara dan tidak terlihat lemas, warna wajah masih terlihat merah dan
ketika titik meredian yang bermasalah di tekan terasa sakit. Dalam kondisi ini terapis dapat
menyimpulkan bahwa klien terserang Yang, artinya penyakit baru terjadi dan cepat sembuh.
- 12 -
E. Pengamatan kebiasaan harian
YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dan bercerita bahwa memiliki kebiasaan suka berselimut saat tidur,
sering mengeluarkan ingus cair dan jernih di pagi hari meskipun tidak sedang terserang flu,
menyukai makanan dan minuman yang hangat atau panas, tidak tahan terhadap angin
dan AC. Dari kondisi ini terapis bisa menganalisa bahwa tubuh klien cenderung Yin atau
dingin.
Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dan bercerita bahwa saat tidur tidak suka berselimut, sering berkeringat
di malam hari, senang terpapar kipas angin atau AC, menyukai makanan dan minuman yang
dingin atau air es dan juga tidak tahan terhadap udara panas atau gerah. Dari kondisi ini
terapis dapat menganalisa bahwa tubuh klien cenderung Yang atau panas.
F. Pengamatan area keluhan
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan sakit di tubuh area depan diantaranya dada dan perut,
keluhan yang dirasakan seperti angin yang bersarang di dada, perut terasa kembung dan
berbunyi, sering buang air kecil dan air seni berwarna putih jernih. Karena yang dirasakan
adalah keluhan di area depan tubuh maka terapis dapat menganalisa bahwa klien terserang
Yin atau dingin.
Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan sakit di tubuh area belekang yaitu punggung dan pinggang
keluhan yang dirasakan adalah nyeri dan sakit ketika bergerak, pinggang terasa tebal
dan urine berwarna kuning kecoklatan serta berbau amoniak. Karena yang dirasakan
adalah keluhan di area belakang maka terapis dapat menganalisa bahwa klien terserang
Yang atau panas.
- 13-
Tabel pengamatan Yin dan Yang
No Pengamatan/ anamnesa Yin Yang
14. Hoby makan atau minum Hangat atau panas Dingin atau Es
- 14-
N OMENA OR
F E G
I A
R
N
O
TE
- 15-
TEORI
FENOMENA ORGAN
Teori fenomena organ disebut juga dengan teori Cang Siang.
Cang Siang terdiri dari dua kata yaitu Cang dan Siang. “Cang” maksudnya adalah organ Cang Fu
dalam tubuh manusia, sedangkan “Siang” yaitu fenomena yang terlihat dari luar. Jadi teori Cang
Siang adalah teori untuk menilai keadaan fisiologis serta patologis dari organ organ dalam
manusia yang terdiri dari organ Cang Fu. Dengan demikian teori Cang Siang disebut juga dengan
teori Cang Fu.
Pada dasarnya tubuh manusia sangatlah istimewa karena terdiri dari organ organ dan sel sel yang
saling membantu antara satu dan lainnya. Organ dalam manusia ibarat mesin sebuah pabrik yang
selalu bekerja bersama sama dalam satu waktu, setiap hari, 1 x 24 jam dan nonstop seumur
hidup. Bayangkan betapa berat kerja organ organ tersebut dan betapa penting mereka dalam
menunjang kehidupan seseorang. Apabila ditemukan ketidak harmonisan salah satu atau
beberapa organ yang disebabkan karena sakit ataupun fungsinya menurun maka terjadilah
ketidak seimbangan fungsi organ tersebut.
Teori fenomena organ akan menjelaskan kepada kita fungsi satu persatu organ penting tersebut
lengkap dengan fungsi fisiologis maupun gejala patologisnya. Sebagai contoh organ Limpa dan
Lambung yang memiliki unsur tanah bertanggung jawab terhadap rasa manis, pola fikir, stress,
gangguan pencernaan dan gangguan pada mulut. Kelemahan pada organ ini akan mengakibatkan
penyakit lambung dan limpa seperti maag, asam lambung, muntah, mual, edema bahkan
penyakit berat seperti diabetes dan jantung.
Karena pentingnya teori ini untuk dipelajari maka seorang terapis harus mampu memahami dan
menerapkan kepada klien yang datang. Hal ini akan menunjang hasil dari tindakan yang diberikan
kepada klien.
- 16-
A. Pembagian organ Cang Fu
Dalam teori pengobatan timur organ tubuh manusia dibagi menjadi dua yaitu organ Cang
dan organ Fu. Organ Cang adalah organ Padat yang bersifat Yin sedangkan organ Fu
adalah organ berongga yang bersifat Yang. Setiap organ Cang berpasangan dengan organ
Fu. Dan setiap organ yang berpasangan tersebut memiliki unsur unsur yang disebut dengan
unsur api, tanah, logam, air dan kayu.
FENOMENA
- Jantung sehat = darah
cukup, pembuluh darah
lancar muka berseri-seri
dan segar
- Jantung lemah = darah
kurang muka pucat
kekuning-kuningan - 17-
HUBUNGAN DENGAN
LIDAH
- Bila jatung panas = ujung
Jantung kuat : gembira berlebihan, susah tidur
Keadaan Patologis :
- Gangguan pada shen, misalnya : insomnia, gangguan mental
- Gangguan pembuluh darah
- Gangguan kulit
- Jantung dan ginjal tidak berhubungan
- Gangguan sepanjang meridian jantung
- Gangguan pergerakan lidah.
FUNGSI:
- Hubungan luar dalam dengan kandung empedu
- Hubungan dengan dunia luar melalui mata
- Pimpinan terhadap penyebab penyakit luar (PPL)
- Pimpinan terhadap penyebab penyakit dalam (PPD), yaitu : emosi
- Organ pengatur daya tahan tubuh
- Menyimpan dan mengatur xue
- Mempengaruhi tendon
- Mempengaruhi Genetalia Externa karena meridian hati mengelilingi daerah tersebut.
- Rasa : asam. Emosi : marah; Penilaian : kuku
- Menyimpan darah, mengatur jumlah darah yang beredar
-Memelihara aliran Qi yaitu untuk menjaga keharmonisan dan melancarkan fungsi
dari kegiatan tubuh.
- Merangsang proses berfikir dan pengendali emosi
- Menguasai tendon, keempat alat gerak, alat kelamin,
- Hubungan dengan dunia luar melalui kuku dan mata
Qi Hati tersumbat
Perasaan tertekan, mudah marah sakit kepala, pusing, sering tariknafas, nyeri daerah iga,
perut samping terasa penuh, kurang nafsu makan.
- 18-
Keadaan-keadaan Patologis :
- Kelainan darah (xue), misal : gangguan menstruasi
- Gangguan pergerakan
- Psikosomatis
- Gangguan sexualitas
- Gangguan sepanjang meridian hati
3.Limpa (Spleen/ SP /
PI) Sifat dan fungsi :
- Hubungan luar
dalam dengan
lambung
- Berhubungan
dengan dunia
luar melalui
rongga mulut
- Mengatur
transportasi &
transformasi
- Membenci
kelembaban
- Mengatur dan
mempengaruhi
darah
- Menyimpan Ying
- Pemeliharaan
tubuh (setelah
lahir) ----
sebelum lahir
dilakukan oleh
ginjal.
- Mempengaruhi
otot dan keempat
anggota gerak
- Emosi : berpikir;
Rasa : manis;
Penilaian : pada
bibir
Keadaan Patologis :
- Kelainan pada
darah
- Kelainan pada
pergerakan
- Kelainan
transportasi
makanan
- Keadaan lembab
tubuh, mis :
oedem, reak
- Gangguan fungsi
sexual - 19-
- Gangguan
sepanjang
meridian limpa
4. PARU-PARU (LUNG : LU/FEI)
Keadaan patologis :
- Gangguan pernafasan & gangguan pada hidung
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan pada kulit
- Gangguan suara
- Gangguan sepanjang perjalanan meridian paru.
Fungsi :
-Menguasai Qi dan mengendalikan pernafasan (Mengatur pemasukkan dan pengeluaran
“spirits of heaven”)
- Mengarahkan Qi ke bawah ginjal dan kandung kemih untuk mempertahankan aliran
normal & mengeluarkan cairan tubuh
- Memiliki peran dalam kesedihan dan kedukaan
- Menguasai kulit dan rambut
- Ciri Paru-paru sehat : kulit yang sehat
-Hubungan dengan dunia luar melalui hidung
Gangguan Fungsi Paru-paru
- Gangguan pernafasan
- Gangguan cairan dalam
- Gangguan kulit dan rambut badan
- Gangguan hidung
GEJALA KELAINAN ORGAN PARU-PARU :
1. Paru Lemah Nafas lemah, muka pucat, batuk, kulit kering , mudah masuk
angin, suara lemah
2. Paru Dingin Banyak reak putih encer, dada/punggung takut dingin, asma,
bila
keadaan berat tak dapat berbaring
3. Paru Panas Batuk, reak kuning bercampur darah, nafas sesak, hidung
tersumbat, asma
- 20 -
Keadaan patologis :
- Fungsi sexual dan reproduksi terganggu
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan kecerdasan, mental, pendengaran
- Gangguan sepanjang meridian ginjal
Fungsi :
- Menyimpan Cing (Cing merupakan materi dasar bawaan dan materi yang didapatkan
sesudah lahir)
- Menguasai reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
- Mengatur metabolisme air, pengeluaran air dan mempertahankan metabolisme air
pada tubuh
- Menguasai tulang, membentuk sum-sum tulang dan berhubungan dengan otak
- Mempengaruhi kesegaran, vitalitas, kelincahan gerak dan keuletan
- Memelihara telinga, rambut, anus dan alat kelamin
- Ciri Ginjal sehat : rambut tebal dan berkilau
Gangguan Fungsi ginjal :
- Gangguan otak, tulang dan tekanan darah
- Gangguan cairan tubuh
- Gangguan kemampuan sex
- Gangguan telinga
Keadaan patologis :
Sulit dibedakan dengan keadaan patologis jantung, kecuali terjadi gangguan di
meridian, yaitu :rasa panas di telapak tangan, nyeri pada dada
- 21 -
C. Fenomena organ Fu
1. KD. EMPEDU (GALL BLADDER GB / TAN)
Unsur : kayu
Termasuk organ istimewa, fungsinya :
- Menentukan keberanian seseorang
- Hubungan luar dalam dengan hati
Keadaan patologis :
- Gangguan pergerakan; pencernaan
- Keraguan dalam bertindak
- Gangguan sepanjang meridian
Fungsi:
- Menempati kedudukan sebagai hakim, yaitu pemberi keputusan atas pertimbangan dan
pemikiran-pemikiran yang dilakukan Hati
- Menentukan keberanian dari mental seseorang
- Bersama Hati mempengaruhi tendon
Unsur : tanah
Sifat dan fungsinya :
- Hubungan luar dalam dengan limpa
- Ujung atasnya terhubung dengan eusophagus
- Ujung bawah berhubungan dengan usus kecil
Keadaan patologis :
- Gangguan pencernaan
- Penyakit psikosomatis
- Gangguan sepanjang perjalanan meridian
- 22 -
Fungsi :
- Merupakan lautan makanan dan minuman
- Merupakan sumber tenaga dari fungsi pengolahan organ Fu
- Tempat dibentuknya Cing, Cin Yi, Sie dan Wei
-Organ Pemeliharaan tubuh setelah lahir (sebelum lahir dipelihara oleh Ginjal dengan
Cing nya)
- Memisahkan 5 jenis rasa dari sari makanan :
a. Asam untuk Hati
b. Pahit untuk Jantung
c. Manis untuk Limpa
d. Pedas untuk Paru-paru
e. Asin untuk Ginjal.
Keadaan patologis :
- Gangguan pencernaan
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan sepanjang meridian
Fungsi:
- Menerima makanan dan minuman dari lambung, memisahkan dengan ampasnya
selanjutnya sari makanan disalurkan ke jantung lalu Paru-paru di bawah pengaruh
daya transportasi Limpa, sedang ampas makanan dilanjutkan ke Usus Besar
- Mengatur dan memelihara keseimbangan cairan tubuh
- 23 -
4. USUS BESAR (LARGE INTESTINE LI / TA CHANG)
Unsur : Logam
Sifat dan fungsinya :
- Hubungan luar dalam dengan Paru
- Ujung atas berhubungan dengan usus kecil melalui ileococum
- Ujung bawah berhubungan dengan bagian tubuh luar melalui anus.
- Fungsi utamanya adalah :
a. menerima sisa materi yang dikirim oleh usus kecil
b. memproses sisa makanan untuk dikeluarkan sebagai tinja/faeces melalui anus
Keadaan patologis :
- Gangguan defikasi (buang air besar)
- Gangguan pernafasan
- Gangguan sepanjang meridian usus besar
Fungsi:
Mengadakan transport ampas makanan dan mengadakan pembuangan ampas itu.
Unsur : Air
Fungsi:
- Mengatur
keseimban
gan Cin Yi
-Menerima hasil Pengolahan dari pada Lambung dan Usus Kecil yang membentuk
cairan dan mengatur pengeluaran/pembuangan urin
Keadaan patologis :
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan BAK
- Gangguan sepanjang meridian
Unsur : Api
Sifat dan fungsi :
- Hubungan luar dalam dengan Perikardium
- Menghangatkan organ Zhang Fu
- Mengatur kerja sama organ Zhang Fu
- Mengatur keseimbangan Cairan
- San jiao bukan organ sesungguhnya (Organ Hypothesa ), tetapi bagian fungsi dari beberapa
organ Zhang dan Fu.
Keadaan patologis :
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan sepanjaang meridian
- 25 -
GEJALA PATOLIGIS
ORGAN CANG FU
- 26 -
B1. ORGAN CANG JANTUNG B2. ORGAN FU USUS
KECIL
- Muka tampak kemerah-merahan - Kelainan volume urine
- Adanya kelainan pada ujung lidah - Sakit perut bagian bawah
- Adanya kelainan pada kelenjar tyroid - Kencing darah
- Bicara tidak menentu, tertawa dan mengangis tidak - Gangguan visus ( cairan lensa
menentu dan bola mata)
- Nyeri daerah jantung - Tuli atau gangguan
- Muntah darah, mimisan karena api jantung naik pendengaran
- Berdebar dan gelisah - Usus bunyi, banyak kentut
- Nafas pendek dan bicara terputus-putus - Tengorokan nyeri dan bengkak
- Timbul bercak-bercak pada kulit dan bisulan - Pembengkakan sendi
- Pemurung dan gangguan mental - Nodulus pada jari-jari (benjolan
- Nyeri ulu hati yang menjalar ke pinggang kecil pada jari)
- Terjadinya berbagai bentuk pendarahan - Sariawan
- Nafsu makan menurun - Wasir disebabkan adanya panas
- Gembira yang berlebihan pada usus kecil
- Adanya gejala nyeri, gatal-gatal dan bisulan - Rasa berat di sekitar anus setelah
- Mudah kaget dan terbangun dari tidur BAB
- Sakit pada dada sebelah kiri seperti ditusuk jarum
- Mudah lupa, susah tidur
- Kesadaran menurun ingatan kabur
-Bibir, kuku dan lidah berwarna hitam karena
adanya bekuan darah
-Air seni berdarah karena panas pda jantung
tertular ke usus kecil
- Berkeringat banyak dan terus menerus
- Nadi yang menunjukkan adanya hambatan
- Mimpi yang menakutkan
- Kulit menjadi layu dan kering
- Gangguan pikiran/ kejiwaan pada saat
monopause
- Spermatorrhea (beser mani)
-Bila reak menyumbat jantung akan timbul gangguan
emosi, pingsan dan tak dapat bicara
- Telapak tangan panas
- 27 -
C1. ORGAN CANG LIMPA C2. ORGAN FU LAMBUNG
- 28 -
E1. Organ Zhang GINJAL E2. KANDUNG KEMIH
- Nyeri pinggang, lutut, tumit dan telapak - Hidung mampet, mimisan, (epitaxis)
- Kaki dan tangan dingin - Pusing kepala bagian tengah
- Kelainan sex: impotentia, ejaculatiaon praecox, - Nyeri sewaktu/ sehabis kencing
jumlah sperma kurang, priapismus, sterilisasi, - Sukar BAK, sering BAK
firgiditas, seminal emission, hypersex/ gangguan - Mata bagaikan terlepas
hormon sex - Otot betis bagaikan pecah
- Pertumbuhan terhambat - Impotentia
- Rambut rontok/ putih - Kepala rasa berputar
- Gigi rontok/ tanggal sebelum waktunya - Peradangan dan pembengkakan saluran
- Gelap mata sehabis duduk kencing sehingga timbul kencing nanah
- Spermatorrhea - Kaku leher, telinga berbunyi
- Kelainan volume urine - Incontininsia urine (beser urine)
- Diare diwaktu pagi (subuh) - Retentio urine (kencing tertahan)
- Tulang belulang menjadi layu/ mengecil - Enuresis (keluar air kemih tak sengaja)
- Gangguan produksi corticosteroid (cairan - Badan tak dapat memutar ke sisi
dalam otak) - Punggung tak dapat membungkuk atau
- Penglihatan kabur/ silau menengadah
- Rasa lapar tetapi tak nafsu makan - Hypotensi, ngompol
- Kurang memiliki kelincahan gerak
- Tenggorokan membengkak
- Semangat tidak menentu
- Kelainan daya ingat dan kecerdasan
-Kelaian penghisapan ci dengan gejala :
sesak nafas, nafas pendek, muka merah;
desakan ci dari perut ke atas
- Timbul pembengkakan karena
kelainan pengaturan fungsi Kandung
kemih
- Telinga berbunyi dan tuli
- Mudah lupa/ konsentrasi menurun
- Gangguan BAK
- Lutut lemah/ lemas
- Enuresis
- Gangguan metabolisme air
- Adanya kelainan mental
- Mulut panas dan lidah kering
- Malas dan suka tidur
- Mulut kering tengah malam
- Mudah merasa takut
- Batuk dengan dahak campur darah
- Diam dan dungu
- 29 -
F1. ORGAN CANG SELAPUT JANTUNG F.2 ORGAN CANG TRI PEMANAS/ SAN CIAO
- 30 -
P E NGAMA
A/ TA
S N
O
N
DA
G
DI A
SA
R
- 31 -
DIAGNOSA/
PENGAMATAN DASAR
A. Pengamatan Lidah
Di dalam pengobatan tradisional timur, observasi merupakan salah satu tonggak utama
dalam menentukan diagnosis karena lidah gambaran kelainan yang objektif dan mudah
terlihat. Kelainan yang terjadi dan komplikasinya, terkadang dapat sangat membingungkan
tetapi pada hampir semua kasus, pemeriksaan lidah dapat menunjukkan gangguan pokok
menjadi dasar penyebab kelainan itu.
v
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan lidah yaitu :
1. Warna otot lidah
2. Bentuk lidah
3. Selaput lidah
4. Kelembapan lidah
Merah tuaWarna ini lebih tua daripada warna merah, merah tua atau merah
gelap menunjukkan panas yang lebih parah di organ jantung
ataupun liver.
- 32 -
2. Bentuk otot lidah
- 33 -
3. Selaput lidah
Hitam/ abu abuMe nunjukkan kondisi panas atau dingin yang berat/ parah
Selaput tebalMen unjukkan klien terserang PPL luar seperti angin, dingin, lembab
dll
4. Kelembapan
GINJAL, K. KEMIH
K.
L USUS BESAR E
I
M
P
V E
LAMBUNG D
U
E
R
LI
PA
M
PARU
M
PA
LI
PARU
JANTUNG
- 34 -
B. Pendengaran dan penciuman
a. Pendengaran
Diagnosis dengan cara pendengaran termasuk mendengarkan tinggi rendahnya suara,
keras tidaknya suara batuk, suara nafas atau suara apapun yang dikeluarkan oleh klien.
Suara yang lemah menunjukkan keadaan Yin sedangkan suara keras menunjukkan Yang.
b. Suara batuk
Suara batuk yang keras menunjukkan keadaan Yang/ panas sedangkan suara batuk yang
pelan menunjukkan keadaan Yin/ dingin.
c. Penciuman
Mencium aroma keringat dari klien termasuk bagian dari diagnosa penting. Bau asam
untuk gangguan liver, bau gosong untuk janting, manis untuk limpa, tengik untuk paru
paru, dan bau busuk untuk ginjal. Bau napas tidak sedap menunjukkan tanda adanya
panas dalam lambung. Tinja yang bau menyengat merupakan tanda adanya panas, bau
menyengat pada urine menunjukkan panas lembab.
C. Anamnesis
Anamnesis adalah teknik bertanya kepada klien tentang penyakit untuk mengerti proses
patologi yang sedang terjadi. Anamnesis harus dilakukan secara sistematis dan ditujukan
pada keluhan utama. Anamnesis mencakup pertanyaan yang luas, untuk mengarah
pada keluhan utama.
No Anamnesis Jawaban
1. Keluhan utama
- 35 -
RASI ONAL
PE PR
O
R
O
A
SE
D
DUR
STAN
- 36 -
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KOP TRADISIONAL
A. Standar Ruang Terapi
a. Memiliki Bed tindakan minimal ukuran 200 cm x 60 cm
b. Memiliki meja tindakan
c. Memiliki almari khusus peralatan terapi
d. Tersedia tempat sampah khusus
e. Tersedia wastafel dan sabun cuci tangan
f. Ruangan memiliki penerangan dan ventilasi udara yang cukup
g. Memiliki lembar data klien dan diisi lengkap sesuai data klien yang datang
B. Standar Peralatan Terapi
a. Memiliki set alat kop tradisional dengan pompa
b. Memiliki set kop api
c. Memiliki minyak khusus untuk baluran tubuh
d. Tersedia tisyu basah
e. Tersedia tisyue kering
f. Tersedia hand sanitizer
g. Tersedia handuk bersih
h. Tersedia alat pemanas TDP atau infra red
i. Tersedia kapas ataupun kassa untuk kop api
C. Standar Operasional Prosedur terapi kop tradisional
a. Klien datang di sambut dengan ramah dan penuh empati
b. Terapis mengisi lembar data klien dengan lengkap, diisi sesuai keluhan
c. Terapis mengisi lembar tindakan terapi, diisi titik terapi sesuai tindakan yang akan dilakukan
d. Terapis mempersilahkan klien masuk ke ruang terapi
e. Terapis mempersilahkan klien tidur tengkurap ataupun duduk di bed atau kursi tindakan
f. Terapis dan klien berdoa untuk kesembuhan
g. Terapis memborehkan minyak terapi ke tubuh klien.
Cara memborehkan minyak terapi :
- Minyak terapi di balurkan ke tubuh klien dengan
menuangkan ke tangan terapis dahulu
bukan dengan cara di semprotkan.
- Terapis meratakan minyak di kedua tangan terapis dengan cara memutar-mutar telapak
tangan beberapa kali untuk menimbulkan kesan hangat
- Terapis membalurkan minyak terapi ke tubuh klien dimulai dari area pinggang lalu naik
ke atas sampai bahu sambil melakukan pijatan lembut.
h. Terapis melakukan pijatan di area bahu, punggung sampai pinggang pada klien.
Kekuatan pijatan bertingkat mulai dari pelan, sedang lalu keras dan di sesuaikan dengan
kekuatan serta kenyamanan klien.
i. Terapis melakukan kop luncur di area punggung klien dengan urutan :
- Kop luncur naik turun, dimulai dari tubuh sebelah kiri jika area yang di kop sudah terlihat
memerah maka pengekopan pindah ke tubuh/ punggung sebelah kanan. Pengekopan
luncur mengikuti jalur meredian Shu belakang atau 1 cun lateral tulang punggung
- Kop luncur kanan kiri, dimulai dari tengah bahu bagian atas lalu turun ke bawah sampai
area lateral pinggang, lakukan bergantian kanan dan kiri
- Durasi kop luncur antara 5 sampai 7 menit tergantung kondisi klien
j. Langkah selanjutnya terapis melakukan tindakan kop tradisional sesuai dengan keluhan
yang di rasakan oleh klien, sesuaikan dengan diagnosa dan sindrom yang dialami.
k. Durasi pengekopan adalah 5 sampai 7 menit tiap gelas kop, dengan dilakukan proses
lepas
tarik untuk membuang gas yang berada di dalam gelas kop. Pengekopan di area perut dan
abdomen tidak diperbolehkan terlalu kencang, hanya satu tarikan ringan saja.
l. Perhatikan kondisi klien, apabila klien merasa pusing dan berkeringat dingin maka proses
pengekopan harus segera dihentikan, lepas semua
- 37 - alat kop, klien diberi minum manis dan
hangat.
Keterangan berdasarkan nomor dan arah panah :
-Pengulangan dilakukan 5
sampai 7 kali per jalur atau
sampai penampang kulit
terlihat berubah warna menjadi
merah
-Saat melakukan kop luncur 2 2
pastikan tarikan kop cukup, tidak
terlalu keras dan tidak sakit saat
di gerakkan/ tarik, komunikasikan
dengan klien apakah tarikan kop
sudah cukup atau belum.
- 38 -
STANDAR MINIMAL PERALATAN
Gelas kop berbahan mika anti pecah Pompa kop berbahan plastik anti pecah
Set kop dan pompa untuk tindakan terapi Gelas kop api berbahan kaca untuk sindrom
dingin
Minyak herbal berbagai jenis, sebaiknya Sarung tangan karet/ medis sekali pakai
sediakan minyak yang dingin dan hangat
sesuai kebutuhan klien
- 39 -
alat bantu pijat berbahan kayu atau akrilik kursi pijat khusus tindakan kop
bed tindakan yang kokoh, layak pakai dan alat bantu penghangatan TDP untuk sindrom
selalu bersih dingin dan lembab
Meja tindakan untuk meletakkan perlengkapan tempat sampah medis dan non medis
- 40 -
DOKUMENTASI PRAKTEK
KOP TRADISIONAL
area kop memerah seluruh lingkaran area kop pucat menandakan dingin
area kop merah dan pucat tidak merata area kop yang merah setelah beberapa hari
mulai menghilang
kop di paha bagian belakang untuk kop di bagian betis untuk rasa kaku
pegal dan nyeri dan pegal di area tersebut
- 41 -
kop tradisional di sepanjang tulang belakang kop tradisional di titik ahse/ yes point
untuk kasus syaraf kejepit
kop tradisional di sepanjang tulang belakang area kop memerah dan memar pertanda
untuk kasus syaraf kejepit angin keluar dari dalam tubuh
- 43 -
BE
R
DA
N
I A
SA D
RKAN MERE
- 44 -
PENGERTIAN MEREDIAN
Meredian berasal dari kata Jing - Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran) dan Luo Mai
(kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meredian yang berjalan membujur meng
hubungkan atas dan bawa, serta luar dan dalam, sedangkan Luo Mai berarti jala, berjalan
melintang dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk suatu jaringan.
Teori Meridian adalah teori yang menerangkan suatu sistem saluran yang disebut saluran
meridian, yang terdiri dari saluran membujur dan saluran melintang yang tersebar pada seluruh
tubuh. Saluran meridian ini menghubungkan permukaan badan dengan bagian dalam tubuh,
organ dengan organ, organ dengan jaringan yang lan sehingga menunjang sebuah kesatuan
yang bereaksi bersama terhadap rangsangan yang berperan dalam pertahanan tubuh terhadap
serangan penyakit.
Dalam ilmu akupuntur dapat juga digunakan untuk keseimbangan Yin Yang yang terganggu
serta untuk pencegahan penyakit/ gangguan kesehatan. Meridian merupakan saluran yang
dilalui oleh aliran energi vital. Saluran inimerupakan saluran ke emppat disamping aliran darah,
getah bening dan syaraf.
FUNGSI MERIDIAN :
1. Penghubung antar organ tubuh satu dengan organ yang lain, jaringan penunjang,
panca indra, dll
2. Penghantar rangsang dari luar ke dalam tubuh
3. Penghantar rangsangan sumber penyakit
4. Penghantar manifestasi kelainan fungsi organ kebagian luar tubuh
- 46 -
ANATOMI TITIK KOP TRADISIONAL
BERDASARKAN MEREDIAN TCM
A. Titik Mu depan/ titik alarm
Titik Mu = titik alarm = titik waspada adalah titik dimana Qi meredian terpancar keluar setinggi
organnya ke arah tubuh bagian depan dan mem[unyai nilai diagnostik.
Bila titik Mu ini ditekan terasa sakit maka organ yang berhubungan dengan titik ini didiagnosa
bermasalah
B. Titik Shu belakang (titik asosiasi)
Titik Shu sama dengan titik asosiasi, biasa disebut dengan titik shu belakang. Titik Shu belakang
adalah titik dimana Qi meredian terpancar keluar setinggi organnya kearah tubuh bagian
belakang, semuanya ada di jalur meredian Tay Yin kaki kandung kemih didaerah punggung
dan mempunyai nilai diagnostik. Bila titik shu belakang ini ditekan terasa sakit maka organ
yang berhubungan dengan titik ini di diagnosa bermasalah.
C. Titik ahse = yes point
Titik ahse atau bias disebut dengan ahse point = yes point adalah titik keluhan klien. Titik ini
merupakan titik yang dirasakan sebagai keluhan rasa sakit pada klien. Titik ini dapat merupakan
titik meredian ataupun bukan dan mempunyai nilai diagnostik.
ilustrasi anatomi titik Mu Depan dan Shu Belakang serta Ahse Point
- 47 -
Pemilihan titik dan letak anatomis titik tersebut pada tubuh
- 48 -
Titik Mu Limpa Titik Mu Lambung
- 49 -
Titik Mu Selaput Jantung Titik Mu Tri Pemanas
Titik Mu Ren
- 51 -
Titik Su Liver Titik Su Kantung Empedu
- 52 -
C. Titik Ahse/ Yes Point
Ahse Poin meliputi semua rasa nyeri/ sakit yang dirasakan pada daerah berikut ini :
1. Leher
2. Bahu
3. Pinggang
4. Lengan atas
5. Lengan bawah
6. Tulang ekor
7. Paha
8. Kaki
9. Dada
- 53 -
MANFAAT & CARA MENCARI TITIK
A. Titik Mu depan/ titik alarm
Nama titik :
Zhongfu/ Lu 1/
Central Palace/ Gedung tengah
Ditempat inilah berkumpulnya Qi limpa dan Jiao tengah
pada meredian paru paru
Lokasi
6 Cun lateral garis tengah anterior, sejajar dengan ruang
interkostalis dibawah tulang rusuk pertama
Indikasi
Batuk, asma, nyeri dada, bahu dan lengan
Cara pengekopan
5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan kop api
Titik Mu Paru paru untuk sindrom dingin dan lembab yang menyerang paru paru
Nama titik :
Tianshu/ St 25
Heavenly Pivot/ Poros langit
Lokasi
2 cun lateral ke pusat umbilikus (2 cun ke samping kanan
dan kiri dari pusar)
Indikasi
Merupakan titik utama antidysentery.
Titik utama untuk penyakit usus, seperti sakit perut, sembelit,
radang usus buntu
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus besar Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus besar
Nama titik :
Juque/ Rn14/ Cv14
Great Palace/ Sanggar besar
Lokasi
Digaris tengah perut, 6 cun diatas umbilikus
Indikasi
- Epilepsi
- Nyeri dada, palpitasi
- Muntah, gangguan asam lambung
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
Titik Mu Jantung kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada jantung
- 54 -
Nama titik :
Guanyuan/ Cv 4/ Rn 4
Gate of origin/ Gerbang utama
Lokasi
Pada garis tengah anterior abdomen bawah, 3 cun bawah
dari umbilikus
Indikasi
Nyeri perut bagian bawah, hernia, menstruasi tidak teratur,
diare, disentri, hemafecia, ejakulasi dini, impotensi, urine keruh
menstruasi tidak teratur, dismenore, prolaps uterus, keputihan
yang berlebihan
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus kecil Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil
Nama titik :
Zhangmen/ Lr 13
The door of law/ Pintu hukum
Ini adalah titik dimana qi dari 5 organ zhang berkumpul
Lokasi
Dibawah ujung iga mengambang ke 11
Indikasi
Hepatitis, dyspepsia, muntah dan diare, rasa penuh di dada,
kelemahan limpa dan lambung
Cara pengekopan
5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan kop api
untuk sindrom dingin dan lembab yang menyerang
Limpa
Titik Mu Limpa
Nama titik :
Zhongwan/ Rn12/ Cv12
Middle stomach/ Perut tengah
Lokasi
Pada garis tengah anterior
perut, 4 cun diats umbilikus
Indikasi
Sakit perut, distensi abdomen, hilang nafsu makan, muntah,
asam lambung, cegukan, malnutrisi, sindrom gangguan
pencernaan pada anak anak
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Lambung Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada lambung
- 55 -
Nama titik :
Qimen/ Lr14
The door of hope/ Pintu harapan
Lokasi
Dibawah putin, di celah iga ke 6 setinggi Cv 14
Indikasi
Titik utama untuk mengobati penyakit hati dan kantung empedu
Asam lambung, cegukan, depresi, panas di abdomen
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada liver
Titik Mu Liver
Nama titik :
Riyue/ GB 24
The sun and moon/ Matahari dan bulan
Lokasi
Dibawah puting, di celah iga ke 7
Indikasi
Nyeri didepan hypokondrium, mual, muntah, cegukan, asam
lambung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
empedu
Nama titik :
Jingmen/ Gb 25
Capital door/ Pintu Ibukota
Lokasi
Pada lateral perut, dibawah ujung iga ke 12
Indikasi
Edema/ bengkak, distensi abdomen, diare, sakit pinggang,
nyeri di daerah hypokondrium
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada ginjal
Titik Mu Ginjal
- 56 -
Nama titik :
Zhongji/ Rn 3/ Cv 3
Central Pole/ Kutub tengah
Lokasi
Di garis tengah perut
bagian bawah, 4 cun
dibawah umbilikus
Indikasi
Emisi mani, impotensi, infertilitas, penyakit pria lainnya
Mens tidak teratur, keputihan, dismenore, kolik usus
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
kemih
Titik Mu Kantung Kemih
Nama titik :
Danzhong/ Rn 17/ Cv 17
Center of chest/ Pusat dada
Lokasi
Antara kedua puting
setinggi sela iga ke 4
Indikasi
Sesak nafas, batuk, nyeri dada, rasa penuh di dada, palpitasi
cegukan, sulit menelan, angin duduk
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada selaput
jantung
Nama titik :
Shimen/ Rn 5/ Cv 5
Stone gate/ Gerbang batu
Lokasi
Di garis tengah perut
bagian bawah, 2 cun
dibawah umbilikus
Indikasi
Titik Mu Tri Pemanas Diare, disentri, nyeri area umbilikus, hernia, edema, impotensi,
pendarahan -uterus,
57 - pendarahan post partum
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Nama titik :
Guanyuan/ Cv 4/ Rn 4
Gate of origin/ Gerbang utama
Lokasi
Pada garis tengah anterior abdomen bawah, 3 cun bawah
dari umbilikus
Indikasi
Nyeri perut bagian bawah, hernia, menstruasi tidak teratur,
diare, disentri, hemafecia, ejakulasi dini, impotensi, urine keruh
menstruasi tidak teratur, dismenore, prolaps uterus, keputihan
yang berlebihan
Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus kecil Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil
- 58 -
B. Titik Su Belakang
Nama titik :
Feishu/ BL 13
Lung Shu/ Titik shu paru paru
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 2 dan ke 3
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan pernafasan, batuk, asma
yang berlebihan, demam sore dan malam hari, nyeri dan
dingin di punggung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada paru
paru
Titik Su Paru paru
Nama titik :
Dachangshu/ BL 25
Large intestine Shu/ Titik shu Usus besar
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 4
Indikasi
Titik utama untuk gangguan usus besar, diare, disentri,
sembelit, syaraf kejepit
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus besar
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 5
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan jantung, palpitasi, nyeri
jantung, aritmia, insomnia, mimpi buruk, gangguan mental,
sakit punggung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada jantung
Titik Su Jantung - 59 -
Nama titik :
Xiaochangshu/ BL 27
Small intestine Shu/ Titik shu usus kecil
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah sakral ke 1 dan 2
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan usus kecil, saki perut, diare
sering berkemih, nyeri saat buang air kecil, nyeri area
sakral
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil
Titik Su Usus Kecil
Nama titik :
Pishu/ BL 20
Spleen Shu/ Titik shu Limpa
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal 11
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan limpa dan lambung,
lambung penuh, mual, muntah muntah, cegukan, diare
kronis, anemia, pendarahan, edema, batuk dengan dahak
jernih
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada limpa
Titik Su Limpa
Nama titik :
Weishu/ BL 21
Stomach Shu/ Titik shu lambung
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal 12
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan lambung, lambung penuh,
muntah muntah, cegukan, sakit punggung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada lambung
Titik Su Lambung
- 60 -
Nama titik :
Ganshu/ BL 18
Liver Shu/ Titik shu Liver
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 9
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan liver seperti sakit kuning
pusing, sakit kepala, epilpesi, gangguan jiwa, nyeri karena
depresi hati, titik utama penyakit mata, sakit punggung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada liver
Titik Su Liver
Nama titik :
Danshu/ BL 19
Gall Bledder Shu/ Titik shu Kantung empedu
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 10
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan kantung empedu seperti
kolik, batu empedu, sakit perut, mulut pahit, sakit punggung
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
empedu
Titik Su Kantung Empedu
Nama titik :
Shenshu/ BL 23
Kidney Shu/ Titik shu Ginjal
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 2
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan ginjal seperti nyeri saat
buang air kecil, beser, edema, impotensi, spermatorhea
mens tidak teratur
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada ginjal
Titik Su Ginjal
- 61 -
Nama titik :
Pangguangshu/ BL 28
Bladder Shu/ Titik shu kantung kemih
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Celah sakral ke 2 dan 3
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan
kantung kemih, urine
berdarah, nyeri tulang ekor,
kesuburan
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
kemih
Titik Su Kantung Kemih
Nama titik :
Jueyinshu/ BL 14
Pericardium Shu/ Titik shu Perikardium
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 4 dan 5
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan perikardium seperti nyeri
jantung, palpitasi, brokitis, muntah muntah, mual, angina
pectoris (angin duduk)
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada selaput
jantung
Titik Su Selaput Jantung
Nama titik :
Sanjiaoshu/ BL 22
Tripple Energizer Shu/ Titik shu Liver
Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 1 dan
2
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan tri pemanas seperti muntah,
retensi urine, edema, mengompol, rasa sakit dan kaku di
pinggang bawah
Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada tri pemanas
Titik Su Tri Pemanas - 62 -
& KEGAWAT
BU DA
M
A
RU
R
RA
U
RA MB
TAN
- 63 -
A. Rambu rambu Kop Tradisional
Kop tradisional sebenarnya adalah tindakan terapi yang cukup aman untuk dilakukan oleh
berbagai kondisi yang dialami oleh klien. Hanya saja tindakan tersebut harus dilakukan
sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah di tetapkan.
Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dalam menangani klien dengan tindakan
kop
tradisional.
a. Usia
Klien yang aman dilakukan kop tradisional adalah klien dengan usia minimal 3 tahun
sampai maksimal tidak terbatas, yang harus diperhatikan kondisi klien harus siap dan
kuat saat dilakukan tindakan.
b. Jenis kelamin
Tidak ada aturan khusus untuk jenis kelamin klien dalam penanganan tindakan kop.
Artinya laki laki maupun perempuan boleh melakukan kop tradisional, hanya saja sebagai
orang yang beradat timur sangat di sarankan klien di tangani oleh terapis sesuai jenis
kelaminnya. Klien laki laki ditangani oleh terapis laki laki, klien perempuan ditangani oleh
terapis perempuan. Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan profesi, niat
maupun tindakan lain yang tidak di perkirakan ataupun yang tidak sesuai dengan norma
agama dan kesusilaan.
c. Peralatan
Peralatan yang digunakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan klien, pilihlah peralatan
yang terstandar baik mutu maupun bahan. Hal ini akan menunjang kinerja dan performa
dalam melakukan tindakan kop tradisional. Pastikan minyak terapi layak pakai dan tidak
kadaluarsa, tidak terlalu panas atau beresiko melukai kulit.
d. Durasi
Tindakan kop tradisional sejatinya adalah tindakan penarikan area kulit yang menyebabkan
terjadinya pengosongan udara di dalam kop. Untuk itu pada beberapa kondisi kulit klien
dapat melepuh apabila pengekopan terlalu keras dan lama. Untuk menghindari hal tersebut
pastikan pengekopan antara 5 sampai 7 menit dan tidak lebih. Kenali jenis kulit klien
karena ada beberapa jenis kulit yang mudah melepuh saat dilakukan tindakan kop
meskipun hanya sebentar.
e. Kondisi Klien
Kondisi klien yang datang harus diperhatikan dengan baik oleh terapis. Klien yang datang
dengan kondisi lemah, lemas, tidak bertenaga sebaiknya tidak dilakukan pengekopan
dengan penarikan yang keras dan lama, pengekopan hanya dilakukan dengan tarikan yang
sedang dan tidak terlalu lama. Perbanyak pijatan lembut dan gunakan minyak hangat
untuk kondisi ini. Sebaliknya klien yang datang dengan kondisi kuat boleh dilakukan
pengekopan yang kuat dan lama bahkan sampai area kop memerah. Penanganan yang
terpat akan menghasilkan manfaat yang besar bagi klien yang datang.
- 64 -
B. Penanganan kegawat daruratan
Semua tindakan terapi pasti memiliki kondisi dimana terjadi kegawat daruratan pada klien.
Hal ini sebenarnya normal terjadi dan bisa ditanggulangi segera sebelum atupun sesudah
kegawat daruratan terjadi. Untuk itu terapis harus memahami hal hal dibawah ini apabila
terjadi kegawat daruratan dalam proses terapi.
a. Klien mual
Klien mual biasa terjadi dalam proses kop tradisional, hal ini biasanya di sebabkan karena
klien terlalu kenyang atau terlalu lapar. Kondisi perut klien harus benar benar diperhatikan
sebelum terapi sebaiknya tanyakan apakah klien sedang terlalu kenyang atau terlalu lapar.
Apabila terlalu kenyang maka sesi terapi diundur beberapa saat sampai perut sudah lebih
nyaman dan apabila terlalu lapar maka pastikan klien makan terlebih dahulu meskipun
hanya sedikit.
Apabila terjadi kegawat daruratan seperti itu yang harus dilakukan adalah melepas alat
kop
dan klien diberi minum air manis dan hangat, makan ringan seperlunya.
Hentikan sesi terapi tunda sampai kondisi klienlebih baik, ulangi di waktu yang sama atau
hari lain.
b. Mata klien berkunang kunang atau nyaris pingsan
Kondisi ini biasanya terjadi pada keadaan :
1. Klien terlalu lelah
2. Titik kop terlalu banyak
3. Penarikan terlalu kencang di area jantung atau paru paru
4. Klien memiliki gangguan jantung atau selaput jantung
5. Klien takut
Untuk menghindari terjadinya kondisi klien nyaris pingsan maka terapis harus memperhatikan
hal hal tersebut di atas.
Apabila terjadi kegawat daruratan seperti itu yang harus dilakukan adalah melepas alat kop
dan klien diberi minum air manis dan hangat. Hentikan sesi terapi tuna sampai kondisi klien
lebih baik, ulangi di waktu yang sama atau hari lain. Terapis harus tenang.
c. Klien pingsan
Meskipun jarang terjadi namun hal ini perlu untuk di waspadai. Klien pingsan biasanya
karena terlambat penanganan saat mulai merasa pusing atau mata berkunang kunang.
Apabila klien pingsan maka terapis harus tenang, segera melepas gelas kop, klien biarkan
tidur telentang dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Pijat pijat ujung kelingking atau
ujung jari tengah pada tangan atau area bawah hidung dan diatas bibir. Oleskan minyak
hangat atau minyak angin di dada, perut dan kaki. Longgarkan ikat pinggang klien.
Minumkan air hangat dan manis seperti madu atau sari kurma apabila klien sudah sadar.
d. Kulit klien melepuh
Sudah kami jelaskan pada halaman sebelumnya bahwa kulit klien dapat melepuh apabila
penarikan kop terlalu lama atau terlalu keras, maka terapis harus menghindari hal tersebut.
Namun apabila hal ini terjadi maka terapis harus segera melepas alat kop, olesi kulit yang
melepuh dengan minyak herbal yang dingin seperti minyak zaitun. Sampaikan apa yang
terjadi kepada klien, mintalah maaf dan jelaskan bahwa hal tersebut tidaklah berbahaya
dan kulit yang melepuh akan segera kempes dalam waktu 2 hari sampai 1 minggu.
Sarankan klien untuk mengolesi area yang melepuh dengan minyak herbal dirumah.
e. Klien kejang
Klien kejang mungkin terjadi pada kondisi dimana klien memang memiliki riwayat epilepsi
atau gangguan pada jantung dan otak. Apabila hal ini terjadi maka terapis harus tenang,
melepaskan alat kop dari tubuh klien, carilah bantuan dari orang terdekat untuk mengangani
kondisi ini. Baluri tubuh klien dengan minyak hangat di area dada, perut dan punggung,
pijat pijat area ujung jari tangan, bawa ke pusat kesehatan terdekat apabila tidak ada
perkembangan membaik.
- 65 -
K OP T RADI
EK SI
T O
K
NA
A
PR
- 66 -
1. ALERGI
- 67 -
2. ANEMIA
- 68 -
3. ANGIN DUDUK
- 69 -
4. ARITMIA
- 70 -
5. ASMA
- 71 -
6. BATU GINJAL
- 72 -
7. BATUK
- 73 -
8. BRONKITIS
- 74 -
9. CEGUKAN
- 75 -
10. DEMAM
- 76 -
11. DEPRESI
- 77 -
12. DIABETES
- 78 -
13. DIARE
- 79 -
14. EJAKULASI DINI
- 80 -
15. EPILEPSI
- 81 -
16. FLU
- 82 -
17. GAGAL GINJAL
- 83 -
18. GANGGUAN PENCERNAAN
- 84 -
19. GANGGUAN PENDENGARAN
- 85 -
20. GANGGUAN TIDUR
- 86 -
21. GASTRITIS
- 87 -
22. HERNIA
- 88 -
23. HIPERTENSI
- 89 -
24. HIPOTENSI
- 90 -
25. ISPA
- 91 -
26. IMPOTENSI
- 92 -
27. INSOMNIA
- 93 -
28. KEPUTIHAN
- 94 -
29. MENSTRUASI TERGANGGU
- 95 -
30. SYARAF KEJEPIT
- 96 -
REFERENSI
1. Panduan Babon Akupunktur, Mukhamad Rajin, S.Kep, Ns.M.Kes, Masruroh, S.Kep. Ns. M.Kes
Abdul Ghofar, S.Kep. Ns, M.Pd
2. Menguak rahasia Akupresur Ilmu Pengobatan Cina berusia ribuan tahun, C. Hendro Gs
- 97 -