Anda di halaman 1dari 101

T DE N G

HA

A
SE

Pembahasan :
1. Sejarah
2. Teori Yin Yang
3. Teori Fenomena Organ
4. Diagnosa pra terapi
5. Standar Operasional Prosedur
6. Anatomi titik Kop Tradisional
7. Rambu rambu Kop Tradisional
8. Praktek Kop Tradisional untuk 30
keluhan
9. Pengisian data klien

UNTUK KALANGAN ORGANISASI P4KTI


Kata Pengantar
Assalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Sehat adalah kebutuhan pokok manusia, dengan sehat seseorang akan bebas melakukan
segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari. Mulai dari kebutuhan jasmani
sampai rohani, finansial sampai spiritual. Oleh karena itu sejak manusia menginjakkan kaki
di bumi sehat menjadi priorotas utama daripada kebutuhan lain. Karena pentingnya sehat
maka orang orang terdahulu menemukan berbagi metode dan teknik pengobatan yang kita
kenal sekarang dengan teknik pengobatan tradisional atau empiris/ turun temurun.

Metode pengobatan tradisional yang berada di masyarakat sudah sangat banyak, terutama
di bumi Indonesia tercinta ini teknik teknik pengobatan warisan leluhur masih sangat sering
di gunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan kesehatan. Misalnya pijat tradisional,
kerokan, jamu, teknik pengobatan tulang sangkal putung, pijat cimande dan termasuk kop
tradisional yang akan kita bahas di modul ajar ini.

Bab demi bab di dalam modul ini disusun secara mudah dan sistematis dengan pendekatan
andragogi menyesuaikan sasaran para pembaca dan pembelajar yang memiliki rentang usia
diatas 17 tahun. Tujuannya adalah agar mudah di pelajari dan di praktekkan kepada keluarga
dan masyarakat.

Tentunya akan banyak ditemukan kekurangan disana sini, untuk itu segala kritik dan saran
membangun sangat di harapkan untuk kemajuan modul ini berikutnya. Semoga modul ini
bermanfaat dan dapat menjadi ladang amal jariah yang di panen kelak di akherat.
Aamiin..aamiin..aamiin..

Wassalamu’alikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Bogor, 25 Maret 2019

Penyusun

P4KTI
DAFTAR ISI
Kop tradisional melintasi masa ....................................................................................... 1

PHBS & K3 dalam praktek .............................................................................................. 5

Teori Yin Yang dalam pengamatan klien ......................................................................... 9

Teori fenomena organ dalam pengobatan timur ............................................................. 15

Diagnosa/ pengamatan dasar .........................................................................................

31

Standar Operasional Prosedur Kop Tradisional ..............................................................


36

Anatomi titik kop tradisional berdasarkan meredian .......................................................


44

Rambu rambu dan kegawat daruratan ...........................................................................


63

Praktek Kop tradisional untuk berbagai keluhan ............................................................ 66


1. Alergi ...........................................................................................................................
67
2. Anemia ........................................................................................................................
68
3. Angin duduk ................................................................................................................
69
4. Aritmia .........................................................................................................................
70
5. Asma ...........................................................................................................................
71
6. Batu ginjal ...................................................................................................................
72
7. Batuk ..........................................................................................................................
73
8. Bronkitis ......................................................................................................................
74
9. Cegukan .....................................................................................................................
75
10. Depresi .....................................................................................................................
76
11. Demam .....................................................................................................................
77
12. Diabetes ...................................................................................................................
78
13. Diare .........................................................................................................................
79
-i-
14. Ejakulasi dini .............................................................................................................
80
15. Epilepsi .....................................................................................................................
81
16. Flu .............................................................................................................................
RA DI SI ON
P T AL
O
K

-1-
KOP TRADISIONAL
DARI MASA KE MASA
A. SEJARAH KOP TRADISIONAL
Memijat, urut, kop, doa dan jamu adalah tindakan pengobatan yang sudah sejak lama
dilakukan oleh umat manusia. Sejak ribuan tahun lalu dimana pengobatan modern belum
ditemukan orang orang melakukan hal tersebut untuk mengobati berbagai macam keluhan
yang dirasakan.

Kop termasuk salah satu tindakan terapi yang sejak lama di lakukan oleh orang terdahulu.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya relief relief di dinding piramida Mesir kuno yang meng
gambarkan bahwa para pembesar di dinasti Pharaoh ( Firaun) melakukan kop secara tradisi
onal untuk menyembuhkan berbagai macam keluhan.

Di Indonesia kegiatan kop juga sudah dilakukan secara turun temurun. Ada yang menggunakan
tanduk kerbau dan ada juga yang menggunakan gelas kaca yang di panasi bagian dalamnya
dengan koin yang telah di bungkus kain lalu di bakar. Orang orang di juga Cina melakukan kop
menggunakan gelas bambu dan gelas kaca, dan orang orang di Arab melakukan kop dengan
tanduk kerbau yang di sedot dengan mulut lalu ditutup bagian atasnya menngunakan gel
sejenis malam.

Ilustrasi Kop api tradisional untuk menyembuhkan


memar di peragakan oleh aktor dunia Jackie Chan
dalam salah satu filmnya Kungfu Kids - th 2010

B. PENGERTIAN KOP
a. Kop adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara memvakum area kulit menggu
nakan alat tertentu yaitu gelas,mika silinder, tanduk kerbau atau bambu khusus yang ber
tujuan untuk menghasilkan area kulit memar kemerahan serta mengeluarkan angin yang
bermanfaat untuk menjaga kesehatan.
b. Kop adalah tindakan terapi menarik Qi/ energi ke permukaan tubuh dengan cara
membuat
tekanan negatif menggunakan tabung/ kop yang diletakkan diatas permukaan kulit.
C. MACAM MACAM KOP
c. Kop kering, kop kering adalah teknik kop yang banyak di gunakan dalam teknik pengekopan
tradisional. Teknik ini dilakukan dengan cara memvakum area kulit yang hendak di kop
dengan alat kop khusus. Gelas kop tersebut di biarkan beberapa saat sampai area kop
terlihat memar atau merah.
d. Kop basah, kop basah hampir sama dengan kop kering hanya saja dalam perlakuannya
dilakukan pengeluaran darah dengan alat steril khusus yang bertujuan untuk membuang
darah statis dari bawah kulit. Teknik ini tidak dipelajari di modul ini.

-2-
c. Kop api, kop api adalah tindakan pengekopan yang dilakukan menggunakan gelas khusus
yang bagian dalamnya di panasi sebentar menggunakan api. Tindakan ini aman apabila
dilakukan dengan teknik yang benar, di perlukan latihan khusus agar tidak melukai kulit
penderita/ klien. Bermanfaat untuk membuang hawa dingin dan lembab dari dalam tubuh.
d. Kop luncur, kop luncur dilakukan dengan cara menggerakkan/ meluncurkan gelas kop ke
arah tertentu yang sebelumnya sudah di lumuri minyak herbal yang licin dipermukaan kulit.
Tindakan ini bertujuan untuk mengeluarkan angin di sepanjang area yang di lakukan kop
luncur.

Perkembangan kop tradisional masa ke masa

Tindakan kop zaman dahulu Alat kop api dengan gelas bundar

Kop tradisional dengan tanduk kerbau Kop tradisional dengan tanduk kerbau

Kop di zaman modern berbahan mika Ilustrasi kop tradisional dengan gelas
anti pecah dengan pompa khusus kop mika anti pecah

-3-
D. MANFAAT KOP TRADISIONAL
a. Efek kop terhadap kulit
1. Kop berperan menstimulasi folikel rambut dengan meningkatkna sirkulasi darah ke kulit
sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan menignkatkan suplai nutriri yang baik untuk
rambut dan akar rambut.
2. Suhu kulit meningkat dan kawasan berwarna merah terbentuk. Ini menunjukkan
terjadinya
peningkatan metabolisme makanan di kulit dan kemanfaatn yang diperoleh sel sel kulit dari
darah yang sampai kepadanya.
3. Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar lemak meningkat, pori pori kulit membuka setelah
dilakukan pengekopan.

b. Efek kop terhadap otot


1. Berperan menstimulasi sirkulasi darah di otot sehingga menghilangkan kekejangan otot
2. Mengeluarkan gumpalan darah yangterdapat di dalam otot sebagai akibat memar kulit

c. Efek kop terhadap sistem pencernaan


1. Kuatnya isapan alat kop mengatur sekresi asam lambung dan enzim pencernaan yang
ada di lambung, sehingga meningakatkan kualitas pencernaan dan penyerapan makanan
2. Kop beperan menstimulasi sel hati dan sel pankreas serta memperbaiki fungsinya
3. Isapan alat kop mengatur gerak peristalstik usus besar sehingga pencernaan
membaik.

d. Efek kop terhadap sistem saraf


1. Isapan alat kop berperan mengatur sinya; dan meningkatkan kecepatan sampainya sinyal
saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang berhubungan dengan seluruh organ
tubuh.
2. Kop berperan mengatasi berbagai masalah saraf simpatik yang timbul karena
kecemasan,
takut, dan depresi. Problem ini berupa sakit kepala kronis, kelelahan dan tekanan darah
tinggi.

e. Efek kop secara umum


1. Kop membuang angin berlebih di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan pegal pegal,
mudah mengantuk, emosi tidak stabil dan gangguan pencernaan.
2. Pengekopan pada ahse point/ titik keluhan dapat menghilangkan rasa nyeri, rasa
pegal,
darah statis dan kekakuan otot pada area yang di kop tersebut.
3. Tarikan alat kop membuat tubuh terasa hangat dan rileks sehingga kebanyakan klien
yang melakukan terapi kop tidak terasa tertidur saat terapi.

tarikan gelas kop menghasilkan area memar merah

-4-
BS & K3
PH

-5-
PHBS DAN K3
DALAM PRAKTEK
A. PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
PHBS adalah semua tindakan yang dilakukan di lingkungan kerja maupun dilakukan oleh
semua komponen di lingkungan kerja yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan
yang berdampak pada terapis, klien, pemilik perusahaan dan lingkungan sekitar.

PHBS bermanfaat untuk menjaga kesehatan di lingkungan sekitar dan meningkatkan kwalitas
kesehatan semua orang yang berada di lingkungan tersebut. Dalam hubungannya dengan
aktivitas terapis maka seorang terapis harus menerapkan PHBS di tempat kerja yang berupa
tempat praktek terapi.

Penerapan PHBS mencakup seluruh area rumah terapi, diantaranya PHBS di halaman depan,
PHBS di ruang tamu, PHBS di ruang konsultasi, PHBS di ruang terapi, PHBS di ruang tunggu,
PHBS di toilet, PHBS di ruang cuci peralatan, PHBS diri terapis dan kepala terapis, dll.

PHBS di rumah terapi harus di terapkan oleh semua komponen yang terkait, antara lain :

a. Terapis
- Terapis sehat, rajin mandi dan mengosok gigi
- Terapis berpenampilan menarik dan bersih
- Terapis tidak berkuku panjang
- Terapis tidak bau mulut dan bau badan
- Terapis rajin berolah raga
- Terapis mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani klien
- Terapis mengenakan APD setiap kali menangani klien

b. Ruang dan peralatan terapi


- Lantai selalu bersih
- Tidak ada sarang laba-laba di langit langit
- Kursi/ Bed terapi bersih dan layak pakai
- Peralatan terapi selalu siap dan layak pakai
- Minyak terapi layak pakai, tidak melukai kulit dan tidak kadaluarsa
- Tersedia tempat sampah
- Handuk/ seprei terapi selalu bersih dan layak pakai
- Ruang tidak sempit dan pengap, ada ventilasi udara yang cukup
- Ada penerangan yang cukup
- Memiliki peralatan gawat darurat

c. Kamar mandi dan toilet


- Toilet selalu bersih dan layak pakai
- Memliki peralatan kebersihan yang layak pakai
- Memiliki persediaan air yang cukup
- Ada ventilasi dan penerangan yang cukup
- Bak air dan kran yang layak pakai
- kamar mandi dan toilet terpisah antara klien dan karyawan

d. Ruang tamu dan ruang tunggu


- Meja resepsionis dan ruang tunggu bersih dan layak pakai
- Kursi tamu yang bersih dan layak pakai
- Lantai selalu bersih
- Memiliki ventilasi udara dan penerangan yang cukup

-6-
B. K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
K3 adalah semua tindakan yang dilakukan di lingkungan kerja maupun dilakukan oleh
semua komponen di lingkungan kerja yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
yang berdampak pada terapis, klien, pemilik perusahaan dan lingkungan sekitar.

K3 bermanfaat untuk menjaga keselamatan semua komponen yang berada di lingkungan


rumah terapi mulai dari terapis sampai klien, menghindari terjadinya kecelakaan dan resiko
kerja yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.

Penerapan K3 mencakup seluruh area rumah terapi, diantaranya K3 di halaman depan, K3


di ruang tamu, K3 di ruang konsultasi, K3 di ruang terapi, K3 di ruang tunggu, K3 di toilet, K3
di ruang cuci peralatan, K3 pada diri terapis dan kepala terapis, dll.

K3 di rumah terapi harus di terapkan oleh semua komponen yang terkait, antara lain :

a. Terapis
- Terapis tidak berkuku panjang
- Terapis mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani klien
- Terapis mengenakan APD setiap kali menangani klien
- Terapis bersertifikat pelatihan resmi dan kompeten sesuai bidangnya

b. Ruang dan peralatan terapi


- Lantai tidak basah dan licin
- Di lantai tidak ada jarum, kaca atau benda lain yang berbahaya
- Kursi/ Bed terapi kuat dan kokoh
- Peralatan dan minyak terapi tidak terlalu panas, tidak tajam, tidak melukai kulit
- Tidak ada kabel listrik yang terkelupas
- Tangga menuju ruang terapi ada pegangan
- Ruang terapi tidak berpintu permanen
- Memiliki peralatan gawat darurat misalnya APAR

c. Kamar mandi dan toilet


- Lantai kamar mandi tidak licin dan berjamur
- Pintu kamar mandi layak pakai dan ada kunci dari dalam
- Tidak terdapat kabel terkelupas yang berbahaya
- Tidak ada keramik lantai yang pecah dan berbahaya

d. Ruang tamu dan ruang tunggu


- Meja resepsionis dan ruang tunggu kokoh
- Kursi tamu kokoh dan kuat
- Lantai tidak ada benda tajam yang berbahaya
- Memiliki ventilasi udara dan penerangan yang cukup
- Gedung praktek kokoh, aman dari bahaya

-7-
ILUSTRASI
PHBS &
K3

Gb 01. Minyak terapi bersih Gb 02. terapis rajin berolah raga adalah
dan layak pakai bentuk perilaku hidup sehat

Gb 03. Tersedia tempah sampah Gb 04. Kuku terapis tidak boleh panjang
medis dan non medis apabila diperlukan sebagai bentuk menjaga kesehatan dan
kebersihan

Gb 05. Tersedia sapu dan alat kebersihan Gb 06. Tempat terapi meyediakan APAR dan
lainnya yang layak pakai dan mudah dijangkau kursi roda untuk kondisi kegawat daruratan

-8-
N
AL IE
D

A MP KL
ENGAMATAN

-9-
TEORI
YIN
YANG
Teori Yin Yang juga sering disebut dengan teori keseimbangan. Yin Yang adalah aspek saling
berpasangan dan melengkapi di alam semesta dan tubuh manusia. Didalam Yin terdapat Yang
dan di dalam Yang terdapat Yin, Yin membutuhkan Yang dan Yang membutuhkan Yin.
Siang dan malam yang saling mengisi dan datang bergantian adalah bentuk keseimbangan
Yin
dan Yang di alam semesta, jika siang berlangsung terlalu panjang maka makhluk hidup akan
merasakan jenuh dan panas berlebihan, sebaliknya jika malam berlangsung terlalu panjang
maka makhluk hidup akan merasakan lemah dan dingin berlebihan. Karena itu sesuatu dikatakan
seimbang jika Yin dan Yang dapat berjalan selaras tidak saling mendahului dan tidak saling
kelebihan antara satu ataupun yang lainnya.

Tubuh manusia adalah mikrokosmosis dari alam semesta, seorang laki laki membutuhkan
kehadiran wanita dan begitu pula sebaliknya. Jika fitrah ini tidak berjalan dengan normal maka
bisa dipastikan akan terjadi kerusakan. Oleh karena itu di dalam bab ini akan dijelaskan
bagaimana cara seorang terapis menganalisa Yin dan Yang pada klien melalui anamnesa dan
pengamatan.

Saat seorang terapis kedatangan klien atau costumer maka terapis harus mampu menganalisa
apa yang sedang terjadi atau di alami oleh klien tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan
jenis keluhan, jenis sindrom dan jenis tindakan agar klien yang datang memperoleh hasil yang
maksimal di dalam pelayanan maupun proses penyembuhan. Oleh karena itu maka terapis
harus memperhatikan berbagai aspek yang terlihat maupun tidak terlihat. Aspek tersebut
mungkin
berupa jenis sakit yang dirasakan, kebiasaan yang sering dilakukan, hawa panas ataupun dingin
yang dirasakan, berapa lama penyakit di rasakan, bagaimana warna wajah dan warna lidah,
makanan dan minuman yang disukai dan lain lain.

Tabel pebagian tubuh


PEMBAGIAN dan organ Yin Yang
YIN YANG

Bawah/ Inferior Atas/ Superior


Bagian tubuh Tengah/ Medial Samping/ Lateral
Dalam/ Viseral Luar/ Superficial
Depan/ Belakang/ Posterior
Anterior
Organ Padat/ Cang Organ berongga/ Fu
(membentuk energi) (menampung energi)

1. Hati/ Liver/ Lr 1.Kantung empedu


2. Jantung/ Heart/ Ht (Gall bledder/ Gb)
Organ tubuh 3.Selaput jantung/ 2. Usus kecil (Small
Pericardium/ Pc Intestine/ SI)
4. Limpa/ Spleen/ 3.Tri pemanas (Triple
Sp energizer/ TE)
5. Paru paru/ 4. Usus besar/ Large
Lung/ Lu Intestine/ Li
6. Ginjal/ Kidney/ 5. Kandung kemih/
Ki Bladder/ Bl)

- 10 -
A. Pengamatan Shen/ Semangat

YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan kondisi lemas, mata sayu, tidak banyak bicara, berjalan pelan
pelan, mudah mengantuk, banyak tidur dan detak nadi yang lambat. Kondisi ini menandakan
bahwa klien memiliki Shen yang lemah atau kondisi Yin.

Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan kondisi yang kuat, banyak bicara dan bercerita, sudut mata
terlihat merah, bersalaman dengan kuat dan detak nadi yang juga kuat. Banyak bertanya
dan banyak senyum. Kondisi ini menandakan klien memiliki Shen yang kuat atau Yang.

B. Pengamatan Emosi

YIN YAN
Ilustrasi Yin : G
Seorang terapis melakukan anamnesa/ wawancara pra terapi kepada klien yang datang.
Didalam perbincangan mereka terapis mendapati si klien tidak banyak bicara, hanya menjawab
seperlunya dan terlihat tatapan mata yang lelah dan sayu. Dari gerak gerik juga terlihat malas
dan ingin bersandar. Dari pengamatan ini terapis menganalisa bahwa klien sedang dalam
kondisi Yin atau lemah.

Ilustrasi Yang :
Seorang terapis melakukan anamnesa/ wawancara pra terapi kepada klien yang datang.
Didalam perbincangan mereka terapis mendapati si klien banyak bicara, menjawab semua
pertanyaan dengan tegas dan klien menyampaikan bahwa emosinya akhir akhir ini tidak
terkontrol. Dari pengamatan ini terapis menganalisa bahwa klien sedang dalam kondisi
Yang atau kuat.
- 11 -
C. Pengamatan dingin dan panas

YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan kondisi kedinginan, takut angin, saat tidur suka berselimut,
merasakan dingin di anggota gerak atau bahkan di seluruh tubuhnya. Kondisi ini di barengi
dengan batuk pilek dengan reak serta ingus yang jernih. Dalam kondisi ini terapis dapat
menganalisa bahwa klien sedang terserang Yin atau dingin.

Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan keluhan sering merasakan panas, mudah berkeringat, emosi
tidak stabil, suka tidur di lantai dan tidak suka berselimut, kondisi ini di barengi dengan batuk
pilek dengan reak dan ingus berwarna kuning kental. Dalam kondisi ini terapis dapat
menganalisa bahwa klien sedang terserang Yang atau panas.

D. Pengamatan lamanya penyakit

YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang terapis kedatangan klien yang mengaku sudah mengalami sakit sejak lama, banyak
berbaring dan lemas, kondisi ini juga terlihat dari warna wajahnya yang tidak bersemangat
dan ketika titik meredian di tekan terasa enak atau nyaman. Dalam kondisi ini terapis dapat
menyimpulkan bahwa klien terserang Yin akibat penyakit yang sudah lama di derita.

Ilustrasi Yang :
Seorang terapis kedatangan klien yang merasakan sakit baru beberap hari yang lalu, klien
ini masih lantang berbicara dan tidak terlihat lemas, warna wajah masih terlihat merah dan
ketika titik meredian yang bermasalah di tekan terasa sakit. Dalam kondisi ini terapis dapat
menyimpulkan bahwa klien terserang Yang, artinya penyakit baru terjadi dan cepat sembuh.

- 12 -
E. Pengamatan kebiasaan harian

YIN YANG
Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dan bercerita bahwa memiliki kebiasaan suka berselimut saat tidur,
sering mengeluarkan ingus cair dan jernih di pagi hari meskipun tidak sedang terserang flu,
menyukai makanan dan minuman yang hangat atau panas, tidak tahan terhadap angin
dan AC. Dari kondisi ini terapis bisa menganalisa bahwa tubuh klien cenderung Yin atau
dingin.

Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dan bercerita bahwa saat tidur tidak suka berselimut, sering berkeringat
di malam hari, senang terpapar kipas angin atau AC, menyukai makanan dan minuman yang
dingin atau air es dan juga tidak tahan terhadap udara panas atau gerah. Dari kondisi ini
terapis dapat menganalisa bahwa tubuh klien cenderung Yang atau panas.
F. Pengamatan area keluhan

Ilustrasi Yin :
Seorang klien datang dengan sakit di tubuh area depan diantaranya dada dan perut,
keluhan yang dirasakan seperti angin yang bersarang di dada, perut terasa kembung dan
berbunyi, sering buang air kecil dan air seni berwarna putih jernih. Karena yang dirasakan
adalah keluhan di area depan tubuh maka terapis dapat menganalisa bahwa klien terserang
Yin atau dingin.

Ilustrasi Yang :
Seorang klien datang dengan sakit di tubuh area belekang yaitu punggung dan pinggang
keluhan yang dirasakan adalah nyeri dan sakit ketika bergerak, pinggang terasa tebal
dan urine berwarna kuning kecoklatan serta berbau amoniak. Karena yang dirasakan
adalah keluhan di area belakang maka terapis dapat menganalisa bahwa klien terserang
Yang atau panas.
- 13-
Tabel pengamatan Yin dan Yang
No Pengamatan/ anamnesa Yin Yang

1. Hawa yang sering dirasakan Dingin Panas

2. Lamanya penyakit Penyakit lama Penyakit baru

3. Respon saat meredian di tekan Ditekan enak Ditekan sakit

4. Area tubuh Tubuh depan Tubuh belakang

5. Semangat/ Shen Tidak bersemangat Bersemangat

6. Suara batuk Batuk pelan Batuk keras

7. Feses/ BAB Cair, kental Keras, berdarah

8. Urine Sering, jernih Jarang, kecoklataan

9. Kebiasaan tidur Suka berselimut Tidak suka berselimut

10. Kebiasaan tidur Tidur meringkuk Tidur telentang

11. Keringat Jarang berkeringat Sering berkeringat

12. Bicara Sedikit bicara Banyak bicara

13. Emosi Diam Marah

14. Hoby makan atau minum Hangat atau panas Dingin atau Es

15. Warna lidah Putih, pucat Merah

16. Ujung mata Putih pucat Merah

17. Nadi Lemah, tenggelam Kuat, kencang

18. Tidur/ mengantuk Mudah tidur Sulit

19. Tindakan terapi Yang Yin

20. Pembagian Organ Organ padat/ Cang Organ berongga/ Fu

- 14-
N OMENA OR
F E G
I A
R

N
O
TE

- 15-
TEORI
FENOMENA ORGAN
Teori fenomena organ disebut juga dengan teori Cang Siang.
Cang Siang terdiri dari dua kata yaitu Cang dan Siang. “Cang” maksudnya adalah organ Cang Fu
dalam tubuh manusia, sedangkan “Siang” yaitu fenomena yang terlihat dari luar. Jadi teori Cang
Siang adalah teori untuk menilai keadaan fisiologis serta patologis dari organ organ dalam
manusia yang terdiri dari organ Cang Fu. Dengan demikian teori Cang Siang disebut juga dengan
teori Cang Fu.

Pada dasarnya tubuh manusia sangatlah istimewa karena terdiri dari organ organ dan sel sel yang
saling membantu antara satu dan lainnya. Organ dalam manusia ibarat mesin sebuah pabrik yang
selalu bekerja bersama sama dalam satu waktu, setiap hari, 1 x 24 jam dan nonstop seumur
hidup. Bayangkan betapa berat kerja organ organ tersebut dan betapa penting mereka dalam
menunjang kehidupan seseorang. Apabila ditemukan ketidak harmonisan salah satu atau
beberapa organ yang disebabkan karena sakit ataupun fungsinya menurun maka terjadilah
ketidak seimbangan fungsi organ tersebut.

Teori fenomena organ akan menjelaskan kepada kita fungsi satu persatu organ penting tersebut
lengkap dengan fungsi fisiologis maupun gejala patologisnya. Sebagai contoh organ Limpa dan
Lambung yang memiliki unsur tanah bertanggung jawab terhadap rasa manis, pola fikir, stress,
gangguan pencernaan dan gangguan pada mulut. Kelemahan pada organ ini akan mengakibatkan
penyakit lambung dan limpa seperti maag, asam lambung, muntah, mual, edema bahkan
penyakit berat seperti diabetes dan jantung.

Karena pentingnya teori ini untuk dipelajari maka seorang terapis harus mampu memahami dan
menerapkan kepada klien yang datang. Hal ini akan menunjang hasil dari tindakan yang diberikan
kepada klien.

Ilustrasi gangguan pada organ ginjal dapat menyebabkan sakit


pada area pinggang dan kelemahan fungsi seksual.

- 16-
A. Pembagian organ Cang Fu
Dalam teori pengobatan timur organ tubuh manusia dibagi menjadi dua yaitu organ Cang
dan organ Fu. Organ Cang adalah organ Padat yang bersifat Yin sedangkan organ Fu
adalah organ berongga yang bersifat Yang. Setiap organ Cang berpasangan dengan organ
Fu. Dan setiap organ yang berpasangan tersebut memiliki unsur unsur yang disebut dengan
unsur api, tanah, logam, air dan kayu.

Organ Cang Organ Fu Unsur


Jantung Usus Kecil Api
Limpa Lambung Tanah
Paru paru Usus besar Logam
Nama Organ Ginjal Kantung kemih Air
Liver/ Hati Kantung empedu Kayu
Selaput jantung Tri pemanas Api

B. Fenomena organ Cang


1. Jantung (Heart: HT / XIN)

FUNGSI & SIFAT:


- Hubungan luar dalam
dengan usus kecil
- Hubungan dengan dunia
luar melalui lidah
- Mempengaruhi darah (xue),
emosi gembira, rasa pahit
- Menentukan kecerdasan
- Penilaian organ jantung
dilihat dari air muka
- Mengatur peredaran darah
dan memelihara pembuluh
darah (mai)
- Mengatur / menyimpan Sen
, menguasai pikiran dan
emosi
- Membentuk Ce
(Kecerdasan)
- Pimpinan Organ Zang/
Cang FU

FENOMENA
- Jantung sehat = darah
cukup, pembuluh darah
lancar muka berseri-seri
dan segar
- Jantung lemah = darah
kurang muka pucat
kekuning-kuningan - 17-
HUBUNGAN DENGAN
LIDAH
- Bila jatung panas = ujung
Jantung kuat : gembira berlebihan, susah tidur

Keadaan Patologis :
- Gangguan pada shen, misalnya : insomnia, gangguan mental
- Gangguan pembuluh darah
- Gangguan kulit
- Jantung dan ginjal tidak berhubungan
- Gangguan sepanjang meridian jantung
- Gangguan pergerakan lidah.

2. Hati (LIVER : LR / KAN)

FUNGSI:
- Hubungan luar dalam dengan kandung empedu
- Hubungan dengan dunia luar melalui mata
- Pimpinan terhadap penyebab penyakit luar (PPL)
- Pimpinan terhadap penyebab penyakit dalam (PPD), yaitu : emosi
- Organ pengatur daya tahan tubuh
- Menyimpan dan mengatur xue
- Mempengaruhi tendon
- Mempengaruhi Genetalia Externa karena meridian hati mengelilingi daerah tersebut.
- Rasa : asam. Emosi : marah; Penilaian : kuku
- Menyimpan darah, mengatur jumlah darah yang beredar
-Memelihara aliran Qi yaitu untuk menjaga keharmonisan dan melancarkan fungsi
dari kegiatan tubuh.
- Merangsang proses berfikir dan pengendali emosi
- Menguasai tendon, keempat alat gerak, alat kelamin,
- Hubungan dengan dunia luar melalui kuku dan mata

Gangguan Fungsi Hati


- Gangguan pendarahan
- Gangguan tendon (kram)
- Gangguan mata dan kuku
- Kuku yang kuat menandakan darah dalam hati cukup
- Kuku yang tipis, rapuh/pucat menandakan darah dalam hati kurang

GEJALA KELAINAN ORGAN HATI


KELAINAN GEJALA
1. Hati Panas Mata merah bengkak,
dada panas, mudah marah,
mulut kering urin
kuning kemerah-merahan
2. Hati Dingin Hernia, nyeri pada
perut sampai alat kelamin, haid
tidak teratur
3. Hati terserang angin pusing, mata kabur, otot kesemutan, lumpuh, mata dan mulut miring
mendadak, tangan kaki kejang.

Qi Hati tersumbat
Perasaan tertekan, mudah marah sakit kepala, pusing, sering tariknafas, nyeri daerah iga,
perut samping terasa penuh, kurang nafsu makan.

- 18-
Keadaan-keadaan Patologis :
- Kelainan darah (xue), misal : gangguan menstruasi
- Gangguan pergerakan
- Psikosomatis
- Gangguan sexualitas
- Gangguan sepanjang meridian hati

3.Limpa (Spleen/ SP /
PI) Sifat dan fungsi :
- Hubungan luar
dalam dengan
lambung
- Berhubungan
dengan dunia
luar melalui
rongga mulut
- Mengatur
transportasi &
transformasi
- Membenci
kelembaban
- Mengatur dan
mempengaruhi
darah
- Menyimpan Ying
- Pemeliharaan
tubuh (setelah
lahir) ----
sebelum lahir
dilakukan oleh
ginjal.
- Mempengaruhi
otot dan keempat
anggota gerak
- Emosi : berpikir;
Rasa : manis;
Penilaian : pada
bibir

Keadaan Patologis :
- Kelainan pada
darah
- Kelainan pada
pergerakan
- Kelainan
transportasi
makanan
- Keadaan lembab
tubuh, mis :
oedem, reak
- Gangguan fungsi
sexual - 19-
- Gangguan
sepanjang
meridian limpa
4. PARU-PARU (LUNG : LU/FEI)

Sifat dan fungsinya :


- Berhubungan luar dalam dengan usus besar
- Berhubungan dengan dunia luar melalui hidung
- Pembentukan Qi
- Menerima dan mempengaruhi pembuluh darah dan meridian
- Mempengaruhi darah, kulit dan bulu, pernafasan; suara; keseimbangan cairan
- Rasa : pedas; Emosi : sedih kuatir; Penilaian : melalui kulit

Keadaan patologis :
- Gangguan pernafasan & gangguan pada hidung
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan pada kulit
- Gangguan suara
- Gangguan sepanjang perjalanan meridian paru.

Fungsi :
-Menguasai Qi dan mengendalikan pernafasan (Mengatur pemasukkan dan pengeluaran
“spirits of heaven”)
- Mengarahkan Qi ke bawah ginjal dan kandung kemih untuk mempertahankan aliran
normal & mengeluarkan cairan tubuh
- Memiliki peran dalam kesedihan dan kedukaan
- Menguasai kulit dan rambut
- Ciri Paru-paru sehat : kulit yang sehat
-Hubungan dengan dunia luar melalui hidung
Gangguan Fungsi Paru-paru
- Gangguan pernafasan
- Gangguan cairan dalam
- Gangguan kulit dan rambut badan
- Gangguan hidung
GEJALA KELAINAN ORGAN PARU-PARU :

1. Paru Lemah Nafas lemah, muka pucat, batuk, kulit kering , mudah masuk
angin, suara lemah
2. Paru Dingin Banyak reak putih encer, dada/punggung takut dingin, asma,
bila
keadaan berat tak dapat berbaring
3. Paru Panas Batuk, reak kuning bercampur darah, nafas sesak, hidung
tersumbat, asma

5. GINJAL (KIDNEY : KI / SHEN)

Sifat dan fungsi :


- Hubungan luar dalam dengan kandung kemih
- Hubungan dengan dunia luar melalui telinga
- Menyimpan Jing bawaan, mempengaruhi sistem reproduksi dan fungsi sexual
- Mempengaruhi sumsum tulang belakang dan otak
- Mempengaruhi tulang dan gigi; rambut; kecerdasan dan kecekatan bertindak
- Mempengaruhi keseimbangan cairan
- Emosi : takut, Rasa : asin
- Penilaian : dari rambut dan pendengaran

- 20 -
Keadaan patologis :
- Fungsi sexual dan reproduksi terganggu
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan kecerdasan, mental, pendengaran
- Gangguan sepanjang meridian ginjal

Fungsi :
- Menyimpan Cing (Cing merupakan materi dasar bawaan dan materi yang didapatkan
sesudah lahir)
- Menguasai reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
- Mengatur metabolisme air, pengeluaran air dan mempertahankan metabolisme air
pada tubuh
- Menguasai tulang, membentuk sum-sum tulang dan berhubungan dengan otak
- Mempengaruhi kesegaran, vitalitas, kelincahan gerak dan keuletan
- Memelihara telinga, rambut, anus dan alat kelamin
- Ciri Ginjal sehat : rambut tebal dan berkilau
Gangguan Fungsi ginjal :
- Gangguan otak, tulang dan tekanan darah
- Gangguan cairan tubuh
- Gangguan kemampuan sex
- Gangguan telinga

GEJALA KELAINAN ORGAN GINJAL


Kelainan dan Gejala
- Ginjal Dingin Impoten, rasa dingin bawah pinggang
- Ginjal Panas Kuping berbunyi, gigi seolah mau copot, telapak tangan/kaki panas,
- Pinggang dan tungkai lemah dan ngilu
- Ginjal terlalu Panas : kemampuan sex tinggi, susah tidur malam hari, mulut kering
tengah malam sedikit buang air kecil, urine kemerahan

6.Selaput Jantung (Perikardium – PC, Unsur :


api) Sifat dan fungsi :
- Hubungan luar dalam dengan San Jiao/Tri
Energizer
- Fungsi utama adalah pelindung jantung
- Pericardium bukan merupakan organ, tetapi
bagian dari organ jantung.

Keadaan patologis :
Sulit dibedakan dengan keadaan patologis jantung, kecuali terjadi gangguan di
meridian, yaitu :rasa panas di telapak tangan, nyeri pada dada

- 21 -
C. Fenomena organ Fu
1. KD. EMPEDU (GALL BLADDER GB / TAN)
Unsur : kayu
Termasuk organ istimewa, fungsinya :
- Menentukan keberanian seseorang
- Hubungan luar dalam dengan hati

Fungsi utamanya adalah :


- Menyimpan getah empedu yang dikirim ke
usus untuk membantu pencernaan.
- Mengatur energi vital/ Qi bersama dengan
hati
- Mempengaruhi tendon (titik dominan tendon adalah Yang Lin Quan (GB 34)
terletak di meridian Kandung Empedu.

Keadaan patologis :
- Gangguan pergerakan; pencernaan
- Keraguan dalam bertindak
- Gangguan sepanjang meridian

Fungsi:
- Menempati kedudukan sebagai hakim, yaitu pemberi keputusan atas pertimbangan dan
pemikiran-pemikiran yang dilakukan Hati
- Menentukan keberanian dari mental seseorang
- Bersama Hati mempengaruhi tendon

GEJALA KELAINAN ORGAN KD.EMPEDU


- Kd Empedu Panas Sakit kedua samping kepala, mata kabur, telinga berbunyi, emosional,
dada sesak, nyeri iga, panas dingin, mulut pahit
- Kd Empedu Dingin Gelisah, susah tidur, mudah terbangun/kagetan, muntah-muntah
- Kd Empedu Lemah Perasaan mengambang,mudah curiga dan khawatir, sering berludah

2. LAMBUNG (STOMACH : ST / WEI)

Unsur : tanah
Sifat dan fungsinya :
- Hubungan luar dalam dengan limpa
- Ujung atasnya terhubung dengan eusophagus
- Ujung bawah berhubungan dengan usus kecil

Fungsi utamanya adalah :


- Menerima dan mengolah makanan, mengurai dan menyalurkan rasa
- Menyukai kelembaban
- Menyalurkan sari makanan ke organ lain dan sisanya ke usus kecil dengan transportasi limpa

Keadaan patologis :
- Gangguan pencernaan
- Penyakit psikosomatis
- Gangguan sepanjang perjalanan meridian

- 22 -
Fungsi :
- Merupakan lautan makanan dan minuman
- Merupakan sumber tenaga dari fungsi pengolahan organ Fu
- Tempat dibentuknya Cing, Cin Yi, Sie dan Wei
-Organ Pemeliharaan tubuh setelah lahir (sebelum lahir dipelihara oleh Ginjal dengan
Cing nya)
- Memisahkan 5 jenis rasa dari sari makanan :
a. Asam untuk Hati
b. Pahit untuk Jantung
c. Manis untuk Limpa
d. Pedas untuk Paru-paru
e. Asin untuk Ginjal.

GEJALA KELAINAN ORGAN LAMBUNG


- Lambung Dingin Sakit perut, bila ditekan terasa enak kaki dan tangan dingin
- Lambung Panas Haus, banyak minum, mulut bau, gusi bengkak dan
pendarahan, sering makan tapi tetap kurus, nyeri lambung
- Lambung Lemah Gangguan pencernaan, ulu hati kembung dan
nyeri dan akan
hilang setelah makan, sering berdahak, BAB tidak berbentuk
- Qi Lambung berbalik Cegukan
- Lambung Berlebihan Perut penuh, kembung, nyeri kalau ditekan, muntah cairan
asam, berbau, susah tidur

3. USUS KECIL (SMALL INTESTINE SI / SIAO CHANG)


Unsur : api

Sifat dan fungsi :


-Hubungan luar dalam dengan Jantung
- Ujung bagian ujung bagian atas berhubungan dengan lambung
-Ujung bagian bawah berhubungan dengan usus besar melalui ileococum.

Fungsi utamanya adalah :


- Menerima dan menyimpan sementara makanan yang telah dicerna oleh lambung
-Membantu mencerna makanan dan menyerap saripati makanan dalam bentuk cairan
serta mengirim sisa makanan yang berbentuk kasar ke usus besar.

Keadaan patologis :
- Gangguan pencernaan
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan sepanjang meridian

Fungsi:
- Menerima makanan dan minuman dari lambung, memisahkan dengan ampasnya
selanjutnya sari makanan disalurkan ke jantung lalu Paru-paru di bawah pengaruh
daya transportasi Limpa, sedang ampas makanan dilanjutkan ke Usus Besar
- Mengatur dan memelihara keseimbangan cairan tubuh

GEJALA KELAINAN ORGAN USUS KECIL


- Usus Kecil Dingin Sakit perut kedua belah sisi, diare, sering BAK tidak lancar
- Usus Kecil Panas BAK kemerah-merahan/tidak lancar, sakit perut
bawah samping menjalar ke testis dan pinggang

- 23 -
4. USUS BESAR (LARGE INTESTINE LI / TA CHANG)

Unsur : Logam
Sifat dan fungsinya :
- Hubungan luar dalam dengan Paru
- Ujung atas berhubungan dengan usus kecil melalui ileococum
- Ujung bawah berhubungan dengan bagian tubuh luar melalui anus.
- Fungsi utamanya adalah :
a. menerima sisa materi yang dikirim oleh usus kecil
b. memproses sisa makanan untuk dikeluarkan sebagai tinja/faeces melalui anus

Keadaan patologis :
- Gangguan defikasi (buang air besar)
- Gangguan pernafasan
- Gangguan sepanjang meridian usus besar

Fungsi:
Mengadakan transport ampas makanan dan mengadakan pembuangan ampas itu.

GEJALA KELAINAN ORGAN USUS BESAR


- Usus Besar Dingin Sakit perut, perut bunyi, diare, kaki tangan dingin, suka hangat
-Usus Besar Panas Sakit perut, susah berak, diare, kotoran bau tak enak, BAB bercampur
darah, panas disekitar anus dan keluar darah

5. KANDUNG KEMIH (BLADDER BL / PHANG KUANG)

Unsur : Air
Fungsi:
- Mengatur
keseimban
gan Cin Yi
-Menerima hasil Pengolahan dari pada Lambung dan Usus Kecil yang membentuk
cairan dan mengatur pengeluaran/pembuangan urin

Sifat dan fungsi :


- Hubungan luar dalam dengan Ginjal
- Fungsi utamanya adalah menyimpan air seni untuk sementara
- Fungsi BL akan berjalan dengan baik karena bantuan Qi Ginjal.

Keadaan patologis :
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan BAK
- Gangguan sepanjang meridian

GEJALA KELAINAN ORGAN KD.KEMIH


- Kd Kemih Panas BAK berkali-kali/beser dan sedikit-sedikit, ngompol, warna muka
gelap, telinga berbunyi, pusing berputar-putar, impoten
- Kd Kemih Dingin BAK sedikit, tertahan dan warna urin kuning, kadang-kadang
kencing nanah/batu - 24 -
6. San Jiao (Three Energizer : TE)

Unsur : Api
Sifat dan fungsi :
- Hubungan luar dalam dengan Perikardium
- Menghangatkan organ Zhang Fu
- Mengatur kerja sama organ Zhang Fu
- Mengatur keseimbangan Cairan
- San jiao bukan organ sesungguhnya (Organ Hypothesa ), tetapi bagian fungsi dari beberapa
organ Zhang dan Fu.

San jiao terbagi menjadi 3 bagian yaitu :


a. Jiao Atas -
- berada di rongga dada (paru dan jantung)
- fungsinya berhubungan erat dengan jantung dan Paru, didalam mengatur Qi dan Darah
b. Jiao Tengah
- berada disekitar ulu hati (hati dan limpa)
- fungsinya berhubungan erat dengan limpa/lambung untuk pencernaan/penyerapan
c. Jiao Bawah
- berada di rongga perut bagian bawah (ginjal)
- fungsinya berhubungan dengan ginjal dan kandung kemih untuk mengatur pertukaran air
dan penyimpanan atau pengeluaran air seni

Keadaan patologis :
- Gangguan keseimbangan cairan
- Gangguan sepanjaang meridian

Generalisasi dari sebagian fungsi organ Zhang Fu


Fungsi Sanjiao
- Menghangatkan kerja Zhang dan Fu
- Koordinasi kerja Zhang dan Fu supaya dapat
berkerjasama
- Keseimbangan cairan
- Hubungan luar dalam dengan pericardium

Gejala Kelaian fungsi Sanjiao


- Gangguan pada Jiao atas : Gangguan Paru-paru
dan Jantung
- Gangguan pada Jiao tengah : Gangguan
Pencernaan
- Gangguan Jiao bawah : Gangguan Ginjal dan Kd.
Kemih

- 25 -
GEJALA PATOLIGIS
ORGAN CANG FU

A.1 ORGAN CANG HATI A. 2 ORGAN FU KANDUNG


EMPEDU
- Kejang dan tremor - Ragu-ragu, penakut
- Kelainan pada kuku - Visus (penglihatan berkabut)
- Pemarah, sering mendongkol dan mudah - Sering menarik napas panjang
tersingung - Sakit kepala temporal dan parietal
- Depresi mental (daerah pelipis dan selaput pendiding)
- Kelesuan umum - Muntah dengan cairan rasa pahit
- Gangguan pencernaan - Rasa penuh dan nyeri di dada
- Reaksi energi - Banyak keringat dan terasa dingin
- Mudah lecet/ berdarah (hematoma) - Demam dan sakit kepala samping
- Gangguan ketegangan ereksi penis - Nyeri ulu hati
- Mata merah, bengkak dan sakit - Seluruh badan layu dan kering
-Adanya gejala sedih, mudah marah dan mudah - Mudah kaget dan terbangun dari tidur
ketakutan - Nausea (rasa mual)
- Vertigo - Insomnia (susah tidur)
- Nadi tegang senar, tepi lidah merah - Vertigo (pusing) dan mata kabur
- Nyeri daerah pelvis - Gangguan pendengaran/ kuping
- Gangguan fungsi retina mata (buta senja) berbunyi
- Oedema (bengkak busung perut) - Rasa pahit di mulut
-Premenstrual tension yang berlebihan - Nyeri sudut mata
(ketegangan sebelum haid) - Perasaan mengambang dan penuh
- Gangguan penglihatan (kabur, rabun kehawatiran
senja) - Kaki bagian luar terasa panas
- Gangguan haid dan kehamilan
- Pengecilan payudara pada
perempuan
- Pengerutan scrotum (kantong testis)
- Hernia
- Terkejut yang disertai dengan gerak
- Nyeri iga
- Otot lidah kaku, keras, pendek dan
tremor

- 26 -
B1. ORGAN CANG JANTUNG B2. ORGAN FU USUS
KECIL
- Muka tampak kemerah-merahan - Kelainan volume urine
- Adanya kelainan pada ujung lidah - Sakit perut bagian bawah
- Adanya kelainan pada kelenjar tyroid - Kencing darah
- Bicara tidak menentu, tertawa dan mengangis tidak - Gangguan visus ( cairan lensa
menentu dan bola mata)
- Nyeri daerah jantung - Tuli atau gangguan
- Muntah darah, mimisan karena api jantung naik pendengaran
- Berdebar dan gelisah - Usus bunyi, banyak kentut
- Nafas pendek dan bicara terputus-putus - Tengorokan nyeri dan bengkak
- Timbul bercak-bercak pada kulit dan bisulan - Pembengkakan sendi
- Pemurung dan gangguan mental - Nodulus pada jari-jari (benjolan
- Nyeri ulu hati yang menjalar ke pinggang kecil pada jari)
- Terjadinya berbagai bentuk pendarahan - Sariawan
- Nafsu makan menurun - Wasir disebabkan adanya panas
- Gembira yang berlebihan pada usus kecil
- Adanya gejala nyeri, gatal-gatal dan bisulan - Rasa berat di sekitar anus setelah
- Mudah kaget dan terbangun dari tidur BAB
- Sakit pada dada sebelah kiri seperti ditusuk jarum
- Mudah lupa, susah tidur
- Kesadaran menurun ingatan kabur
-Bibir, kuku dan lidah berwarna hitam karena
adanya bekuan darah
-Air seni berdarah karena panas pda jantung
tertular ke usus kecil
- Berkeringat banyak dan terus menerus
- Nadi yang menunjukkan adanya hambatan
- Mimpi yang menakutkan
- Kulit menjadi layu dan kering
- Gangguan pikiran/ kejiwaan pada saat
monopause
- Spermatorrhea (beser mani)
-Bila reak menyumbat jantung akan timbul gangguan
emosi, pingsan dan tak dapat bicara
- Telapak tangan panas

- 27 -
C1. ORGAN CANG LIMPA C2. ORGAN FU LAMBUNG

- Adanya kelainan pada bibir - Gangguan selaput lidah dan gusi


- Tampak selalu kurus - Suka menyendiri
- Lesu, ingin berbaring terus - Terus-menerus kembung/ rasa jenuh
- Tubuh terasa berat atau malas pada ulu hati (epigastrik)
- Gangguan nafsu makan - Rasa lapar yang tak enak
- Tidak dapat BAK - Mudah merasa lapar
- Perut kemmbung, nyeri ulu hati - Suka makan tetapi kurus
- Lidah kaku, pangkal lidah nyeri - Tidak bisa menenlan karena
- Arthritis (radang pembuluh nadi) kerongkongan tersumbat
- Diare dengan campuran kotoran yang keras - Suka berlaku yang aneh-aneh
- Gangguan pencernaan (eksentrik)
- Bertahak - Nausea (mual), vommiting (mutah-
- Adanya pembengkakan pada tubuh muntah)
- Terlalu simpati atau terlalu konsentrasi - Mulut kering atau banyak meludah
- Tak tahan lembab (hypersalivasi)
- Gangguan pendarahan - Gangguan pencernaan
- Adanya gangguan alat gerak - Feaces kering atau encer
- Sering menarik napas dalam - Cekukan (hiccup) karena adanya Qi
- Pusing kepala karena Qi lambung berbalik ke lambung berbalik
atas - Rasa nyeri pada lambung
- Terjadinya kelumpuhan pada muka,
tangan dan kaki

D1. ORGAN CANG PARU-PARU D2. ORGAN FU USUS BESAR

- Kelesuan umum, kurang bergairah, lesu, - Sekresi hidung


kurang bersemangat - Kulit mudah berdarah
- Batuk, sesak nafas, nafas berbunyi - Sudut bibir kering
- Suara lemah, suara parau - Anus terasa berat
- Rasa takut pada ruang tertutup - Wasir yang merupakan kelanjutan dari keadaan
- Banyak dahak atau kering konstipasi
- Sering berbangkis, bersin-bersin - Timbul batuk dan sesak napas
- Hidung tersumbat, meler, mimisan, rinitis, - Rasa ngilu pada gigi
sinusitis - Rasa sakit pada leher
- ingin minum terus atau sama - Susah BAB karena adanya panas dalam UB
sekali tak ingin minum - Perut mules dan berbunyi
- Sesak pada udara kering/ (borborigmi)
lembab - Rasa menusuk dalam
- Wajah pucat (keputih- perut
putihan)
- Gangguan berkeringat
- Sering kencing tetapi sedikit
- Meguap terus
- Mudah masuk angin
- Rambut rontok
- Kelainan pada kulit, keringat atau
bulu badan

- 28 -
E1. Organ Zhang GINJAL E2. KANDUNG KEMIH

- Nyeri pinggang, lutut, tumit dan telapak - Hidung mampet, mimisan, (epitaxis)
- Kaki dan tangan dingin - Pusing kepala bagian tengah
- Kelainan sex: impotentia, ejaculatiaon praecox, - Nyeri sewaktu/ sehabis kencing
jumlah sperma kurang, priapismus, sterilisasi, - Sukar BAK, sering BAK
firgiditas, seminal emission, hypersex/ gangguan - Mata bagaikan terlepas
hormon sex - Otot betis bagaikan pecah
- Pertumbuhan terhambat - Impotentia
- Rambut rontok/ putih - Kepala rasa berputar
- Gigi rontok/ tanggal sebelum waktunya - Peradangan dan pembengkakan saluran
- Gelap mata sehabis duduk kencing sehingga timbul kencing nanah
- Spermatorrhea - Kaku leher, telinga berbunyi
- Kelainan volume urine - Incontininsia urine (beser urine)
- Diare diwaktu pagi (subuh) - Retentio urine (kencing tertahan)
- Tulang belulang menjadi layu/ mengecil - Enuresis (keluar air kemih tak sengaja)
- Gangguan produksi corticosteroid (cairan - Badan tak dapat memutar ke sisi
dalam otak) - Punggung tak dapat membungkuk atau
- Penglihatan kabur/ silau menengadah
- Rasa lapar tetapi tak nafsu makan - Hypotensi, ngompol
- Kurang memiliki kelincahan gerak
- Tenggorokan membengkak
- Semangat tidak menentu
- Kelainan daya ingat dan kecerdasan
-Kelaian penghisapan ci dengan gejala :
sesak nafas, nafas pendek, muka merah;
desakan ci dari perut ke atas
- Timbul pembengkakan karena
kelainan pengaturan fungsi Kandung
kemih
- Telinga berbunyi dan tuli
- Mudah lupa/ konsentrasi menurun
- Gangguan BAK
- Lutut lemah/ lemas
- Enuresis
- Gangguan metabolisme air
- Adanya kelainan mental
- Mulut panas dan lidah kering
- Malas dan suka tidur
- Mulut kering tengah malam
- Mudah merasa takut
- Batuk dengan dahak campur darah
- Diam dan dungu

- 29 -
F1. ORGAN CANG SELAPUT JANTUNG F.2 ORGAN CANG TRI PEMANAS/ SAN CIAO

- Nyeri di daerah jantung A. Ciao atas (rongga atas)


- Kaku di daerah bahu - Sesak napas
- Tertawa-tawa sendirian - Susah bicara
- Sama dengan kelainan pada jantung - Dada dan punggung rasa nyeri
- Dahi berkeringat
- Haus

Ciao tengah (rongga tengah)


- Anereksia (tak nafsu makan)
- Sulit berfikir
- Sedih
- Diare dan usus berbunyi
- Perut kembung, usus bunyi
- Tubuh terasa berat
- Nausea (rasa mual)

Ciao bawah (rongga bawah)


- Gelisah di malam hari
- Tuli, susah BAB
- Incontinentia atau retentio urine
- BAB campur darah dan nanah
- Mulut kering tetapi tak mau minum
- Depresi mental
- Konstipasi/ Susah BAB
- BAK bercampur darah

- 30 -
P E NGAMA
A/ TA
S N
O
N

DA
G
DI A

SA
R

- 31 -
DIAGNOSA/
PENGAMATAN DASAR

A. Pengamatan Lidah

Di dalam pengobatan tradisional timur, observasi merupakan salah satu tonggak utama
dalam menentukan diagnosis karena lidah gambaran kelainan yang objektif dan mudah
terlihat. Kelainan yang terjadi dan komplikasinya, terkadang dapat sangat membingungkan
tetapi pada hampir semua kasus, pemeriksaan lidah dapat menunjukkan gangguan pokok
menjadi dasar penyebab kelainan itu.
v
Ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan lidah yaitu :
1. Warna otot lidah
2. Bentuk lidah
3. Selaput lidah
4. Kelembapan lidah

Ilustrasi pengamatan lidah


1. Warna otot lidah

Pucat Lidah pucat menunjukkan defisiensi/ kekurangan darah.

MerahWarna merah selalu menandakan panas.


Merah di pinggir/ sisi lidah menunjukkan panas di liver/ hati.
Dalam keadaan parah ujung lidah memerah dan bengkak
menunjukkan panas berlebih di jantung.

Merah tuaWarna ini lebih tua daripada warna merah, merah tua atau merah
gelap menunjukkan panas yang lebih parah di organ jantung
ataupun liver.

Ungu Warna ungu selalu menunjukkan stagnasi darah. Warna ungu


bisa jadi merah keunguan atau biru keunguan. Merah keunguan
menunjukkan panas statis sedangkan biru keunguan
menunjukkan dingin statis pada darah penderita.

BiruWarna lidah biru menunjukkan dingin statis yang berlebih pada


darah.

- 32 -
2. Bentuk otot lidah

Tipis Lidah tipis menunjukkan kondisi penyakit menahun/


sudah lama

Bengkak Lidah bengkak dan pucat menunjukkan kelebihan


lembab yangdisebabkan oleh difisiensi Yang. Bila
warnanya merah dan bengkak menunjukkan
kelebihan panas lembab

Kaku Lidah kaku menunjukkan angin dalam tubuh terlalu


besar

Panjang Lidah panjang menunjukkan kecenderungan panas


terutama pada area jantung

Pendek Lidah yang pendek dan basah menunjukkan


kelebihan dingin dalam tubuh. Lidah yang pendek
berwarna merah menunjukkan defisiensi Yin
yang parah.

Retak Retakan pada area lidah menunjukkan panas dalam


tubuh, baik panas shi ataupun karena defisiensi
yin. Retakan transversal menunjukkan defisiensi yin
lambung.
Retakan pada pinggir lidah menunjukkan defisiensi
qi
limpa.
Retakan panjang di tengah sampai hampir keujung
lidah menunjukkan gangguan pada jantung. Retakan
dangkal di tengah menunjukkan gangguan pada
lambung.
Tapak gigi Otot lidah yang tepinya bergerigi/ tapak gigi biasanya
menunjukkan defisiensi limpa

Tremor & kaku Menunjukkan ada nya angin

Tremor kering dan merahMenun jukkan adanya angin di hati/ liver

Tremor & pucatMenunjukkan defi siensi qi dan darah

Tertarik ke salah Lidah yang tertarik ke salah satu sisi menujukkan


satu sisi adanya angin berlebih.
Jika tertarik ke sisi kanan berarti angin ada
ditubuh
sebelah kiri.
Jika tertarik ke sisi kiri berarti angin ada di tubuh
sebelah kanan.

- 33 -
3. Selaput lidah

Putih tipisMenunju kkan dingin pada organ dalam

KuningMenunjukk an panas pada organ dalam

Hitam/ abu abuMe nunjukkan kondisi panas atau dingin yang berat/ parah

Selaput tebalMen unjukkan klien terserang PPL luar seperti angin, dingin, lembab
dll

4. Kelembapan

Kering merahPanas telah merusak cairan tubuh

Terlalu basahMenunju kkan lembab yang berkumpul di dalam tubuh

Berselaput lengketMe nunjukkan kondisi dahak yang berlebih di dalam tubuh

Chart diagnosa lidah

GINJAL, K. KEMIH
K.
L USUS BESAR E
I
M
P
V E
LAMBUNG D
U
E

R
LI

PA
M

PARU
M
PA

LI

PARU

JANTUNG

- 34 -
B. Pendengaran dan penciuman
a. Pendengaran
Diagnosis dengan cara pendengaran termasuk mendengarkan tinggi rendahnya suara,
keras tidaknya suara batuk, suara nafas atau suara apapun yang dikeluarkan oleh klien.
Suara yang lemah menunjukkan keadaan Yin sedangkan suara keras menunjukkan Yang.
b. Suara batuk
Suara batuk yang keras menunjukkan keadaan Yang/ panas sedangkan suara batuk yang
pelan menunjukkan keadaan Yin/ dingin.
c. Penciuman
Mencium aroma keringat dari klien termasuk bagian dari diagnosa penting. Bau asam
untuk gangguan liver, bau gosong untuk janting, manis untuk limpa, tengik untuk paru
paru, dan bau busuk untuk ginjal. Bau napas tidak sedap menunjukkan tanda adanya
panas dalam lambung. Tinja yang bau menyengat merupakan tanda adanya panas, bau
menyengat pada urine menunjukkan panas lembab.
C. Anamnesis
Anamnesis adalah teknik bertanya kepada klien tentang penyakit untuk mengerti proses
patologi yang sedang terjadi. Anamnesis harus dilakukan secara sistematis dan ditujukan
pada keluhan utama. Anamnesis mencakup pertanyaan yang luas, untuk mengarah
pada keluhan utama.

Contoh lembar anamnesis keluhan :

No Anamnesis Jawaban

1. Keluhan utama

2. Sejak kapan dirasakan

3. Bagian tubuh yang sakit

4. Bagaiamana kebiasaan BAB

5. Bagaimana kebiasaan BAK

6. Bagaimana nafsu makan

7. Adakah rasa nyeri? dimana?

8. Apakah sedang stress?

9. Bagaimana kebiasaan tidur?

10. Apakah sering terkena Ac? Kipas angin?

11. Sering merasakan panas atau dingin?

12. Makanan kesukaan?

13. Keluhan tambahan ?

14. Pertanyaan lain sesuai kondisi klien

- 35 -
RASI ONAL
PE PR
O
R

O
A

SE
D

DUR
STAN

- 36 -
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KOP TRADISIONAL
A. Standar Ruang Terapi
a. Memiliki Bed tindakan minimal ukuran 200 cm x 60 cm
b. Memiliki meja tindakan
c. Memiliki almari khusus peralatan terapi
d. Tersedia tempat sampah khusus
e. Tersedia wastafel dan sabun cuci tangan
f. Ruangan memiliki penerangan dan ventilasi udara yang cukup
g. Memiliki lembar data klien dan diisi lengkap sesuai data klien yang datang
B. Standar Peralatan Terapi
a. Memiliki set alat kop tradisional dengan pompa
b. Memiliki set kop api
c. Memiliki minyak khusus untuk baluran tubuh
d. Tersedia tisyu basah
e. Tersedia tisyue kering
f. Tersedia hand sanitizer
g. Tersedia handuk bersih
h. Tersedia alat pemanas TDP atau infra red
i. Tersedia kapas ataupun kassa untuk kop api
C. Standar Operasional Prosedur terapi kop tradisional
a. Klien datang di sambut dengan ramah dan penuh empati
b. Terapis mengisi lembar data klien dengan lengkap, diisi sesuai keluhan
c. Terapis mengisi lembar tindakan terapi, diisi titik terapi sesuai tindakan yang akan dilakukan
d. Terapis mempersilahkan klien masuk ke ruang terapi
e. Terapis mempersilahkan klien tidur tengkurap ataupun duduk di bed atau kursi tindakan
f. Terapis dan klien berdoa untuk kesembuhan
g. Terapis memborehkan minyak terapi ke tubuh klien.
Cara memborehkan minyak terapi :
- Minyak terapi di balurkan ke tubuh klien dengan
menuangkan ke tangan terapis dahulu
bukan dengan cara di semprotkan.
- Terapis meratakan minyak di kedua tangan terapis dengan cara memutar-mutar telapak
tangan beberapa kali untuk menimbulkan kesan hangat
- Terapis membalurkan minyak terapi ke tubuh klien dimulai dari area pinggang lalu naik
ke atas sampai bahu sambil melakukan pijatan lembut.
h. Terapis melakukan pijatan di area bahu, punggung sampai pinggang pada klien.
Kekuatan pijatan bertingkat mulai dari pelan, sedang lalu keras dan di sesuaikan dengan
kekuatan serta kenyamanan klien.
i. Terapis melakukan kop luncur di area punggung klien dengan urutan :
- Kop luncur naik turun, dimulai dari tubuh sebelah kiri jika area yang di kop sudah terlihat
memerah maka pengekopan pindah ke tubuh/ punggung sebelah kanan. Pengekopan
luncur mengikuti jalur meredian Shu belakang atau 1 cun lateral tulang punggung
- Kop luncur kanan kiri, dimulai dari tengah bahu bagian atas lalu turun ke bawah sampai
area lateral pinggang, lakukan bergantian kanan dan kiri
- Durasi kop luncur antara 5 sampai 7 menit tergantung kondisi klien
j. Langkah selanjutnya terapis melakukan tindakan kop tradisional sesuai dengan keluhan
yang di rasakan oleh klien, sesuaikan dengan diagnosa dan sindrom yang dialami.
k. Durasi pengekopan adalah 5 sampai 7 menit tiap gelas kop, dengan dilakukan proses
lepas
tarik untuk membuang gas yang berada di dalam gelas kop. Pengekopan di area perut dan
abdomen tidak diperbolehkan terlalu kencang, hanya satu tarikan ringan saja.
l. Perhatikan kondisi klien, apabila klien merasa pusing dan berkeringat dingin maka proses
pengekopan harus segera dihentikan, lepas semua
- 37 - alat kop, klien diberi minum manis dan
hangat.
Keterangan berdasarkan nomor dan arah panah :

1 Pengekopan luncur dari atas ke bawah 1


cun disamping tulang belakang

2 Pengekopan luncur dari bawah ke atas


1 cun disamping tulang belakang 3 3
1 1
3 Pengekopan luncur ke samping
luar, terus ke bawah sampai
pinggang

-Pengulangan dilakukan 5
sampai 7 kali per jalur atau
sampai penampang kulit
terlihat berubah warna menjadi
merah
-Saat melakukan kop luncur 2 2
pastikan tarikan kop cukup, tidak
terlalu keras dan tidak sakit saat
di gerakkan/ tarik, komunikasikan
dengan klien apakah tarikan kop
sudah cukup atau belum.

gambar : Alur tindakan kop seluncur

- 38 -
STANDAR MINIMAL PERALATAN

Gelas kop berbahan mika anti pecah Pompa kop berbahan plastik anti pecah

Set kop dan pompa untuk tindakan terapi Gelas kop api berbahan kaca untuk sindrom
dingin

Minyak herbal berbagai jenis, sebaiknya Sarung tangan karet/ medis sekali pakai
sediakan minyak yang dingin dan hangat
sesuai kebutuhan klien

- 39 -
alat bantu pijat berbahan kayu atau akrilik kursi pijat khusus tindakan kop

bed tindakan yang kokoh, layak pakai dan alat bantu penghangatan TDP untuk sindrom
selalu bersih dingin dan lembab

Meja tindakan untuk meletakkan perlengkapan tempat sampah medis dan non medis

- 40 -
DOKUMENTASI PRAKTEK
KOP TRADISIONAL

area kop memerah seluruh lingkaran area kop pucat menandakan dingin

area kop merah dan pucat tidak merata area kop yang merah setelah beberapa hari
mulai menghilang

kop di paha bagian belakang untuk kop di bagian betis untuk rasa kaku
pegal dan nyeri dan pegal di area tersebut

- 41 -
kop tradisional di sepanjang tulang belakang kop tradisional di titik ahse/ yes point
untuk kasus syaraf kejepit

kop tradisional di sepanjang tulang belakang area kop memerah dan memar pertanda
untuk kasus syaraf kejepit angin keluar dari dalam tubuh

para terapis belajar untuk menambah patung meredian di perlukan untuk


pengetahuan dan meningkatkan kompetensi menjelaskan titik dan area yang akan di
lakukan tindakan kop
- 42 -
LEMBAR PENGISIAN DATA KLIEN No : .....................
Tanggal : .....................
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : ..........................................................
Alamat .
: ..........................................................
Usia .
Jenis kelamin ...........................................................
Pekerjaan : ..........................................................
No Telp .
: ..........................................................
B. DATA .
KELUHAN : ..........................................................
..........................................................
Keluhan .
utama : ..........................................................
..........................................................
.
Keluhan tambahan : ..........................................................
.
: ..........................................................
.
: ..........................................................
C. TINDAKAN .
: ..........................................................
.
Tgl Diagnosa: ..........................................................
Tindakan Pemilihan titik Herbal Paraf
. Terapis
: ..........................................................
.

- 43 -
BE

R
DA
N

I A
SA D
RKAN MERE

- 44 -
PENGERTIAN MEREDIAN
Meredian berasal dari kata Jing - Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran) dan Luo Mai
(kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meredian yang berjalan membujur meng
hubungkan atas dan bawa, serta luar dan dalam, sedangkan Luo Mai berarti jala, berjalan
melintang dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk suatu jaringan.

Teori Meridian adalah teori yang menerangkan suatu sistem saluran yang disebut saluran
meridian, yang terdiri dari saluran membujur dan saluran melintang yang tersebar pada seluruh
tubuh. Saluran meridian ini menghubungkan permukaan badan dengan bagian dalam tubuh,
organ dengan organ, organ dengan jaringan yang lan sehingga menunjang sebuah kesatuan
yang bereaksi bersama terhadap rangsangan yang berperan dalam pertahanan tubuh terhadap
serangan penyakit.
Dalam ilmu akupuntur dapat juga digunakan untuk keseimbangan Yin Yang yang terganggu
serta untuk pencegahan penyakit/ gangguan kesehatan. Meridian merupakan saluran yang
dilalui oleh aliran energi vital. Saluran inimerupakan saluran ke emppat disamping aliran darah,
getah bening dan syaraf.

FUNGSI MERIDIAN :
1. Penghubung antar organ tubuh satu dengan organ yang lain, jaringan penunjang,
panca indra, dll
2. Penghantar rangsang dari luar ke dalam tubuh
3. Penghantar rangsangan sumber penyakit
4. Penghantar manifestasi kelainan fungsi organ kebagian luar tubuh

Titik meridian akupresur dibagi sebagai berikut :


5. Meridian Paru-paru memiliki 11 titik
6. Meridian Usus besarmemiliki 20 titik
7. Meridiain Lambungmemiliki 45 titik
8. Meridian Limpamemiliki 21 titik
9. Meridian Jantung memiliki 9 titik
10.Meridian Usus halusmemiliki 19 titik
11.Meridian Kandung kemihmemiliki 67 titik
12.Meridian Ginjal memiliki 27 titik
13.Meridian Hatimemiliki 14 titik
14. Meridian Selaput jantungmemiliki 9 titik
15. Meridian Tri Pemanasmemiliki 23 titik
16. Meridian Kandung Empedumemiliki 44 titik
17. Meridian Renmemiliki 24 titik
18.Meridian Gubernurmemiliki 28 titik
Jumlah seluruhnya 361 titik

PATOKAN UKURAN INCH/ CUN &


PATOKAN ALAMIAH
Untuk mengetahui letak sebuah titik
akupressure, selalu berlaku patokan-
patokan berikut :
19.Patokan ukuran inch/ cun jari
Ukuran inch/ cun jari adalah pengukuran panjang dengan menggunakan ukuran
lebar-panjang jari penderita.
a. Mengukur dengan ibu jari (lebar dari sendi pertama ibujari = 1 inch atau 1
cun
b. Mengukur dengan jari tengah
Bilamana jari tengah dan ibu jari membentuk huruf O maka jarak antar kerutan
persendian antara kerutan persendian buku jari sisi dalam adalah 1 inch atau 1 cun
c. Mengukur dengan dua jari telunjuk dan jari tengah
Bila kedua jari telunjuk dan tengah dirapatkan lebarnya sama dengan 1 1/2 inch/
cun - 45 -
d. Mengukur dengan empat jari (telunjuk s/d kelingking)
Lebar keempat jari bersatu erat, diukur dari sendi kedua telunjuk s/d kedua telunjuk
s/d kelingking = 3 inch/ cun
2. Patokan alamiah
a. Jarak antar batas rambut depan dan batas rambut belakang dibagi dalam 12 inch/ cun
b. Jarak antarbatas rambut didahi (lebar dahi) dibagi dalam 9 inch/ cun, sedangkan
tinggi dahi = 3 inch/ cun
c. Jarak antar kedua puting susu dibagi dalam 8 inch/ cun
d. Jarak antar tengah-tengah puting susu s/d umblicus dibagi dalam 8 inch/ cun,
sedangkan jarak antar umbilicus s/d tulang kemaluan dibagi dalam 5
inch/cun
e. Jarak antar kerut lipat ketiak depan dan kerut lipat siku dibagi dalam 9 inch/
cun,
sedangkan jarak antar kerut/ lipat siku dan kerut lipat pergelangan tangan dibagi
dalam 12 inch/ cun
f. Jarak antar sendi paha dan tepi bawah tulang tempurung dibagi dalam 19
inch/cun
jarak antar tepi bawah tulang tempurung dan puncak mata kaki dibagi dalam 16
cun
d. Jarak antar batas bawah tulang kemaluan dan kerut lipat lutut dibagi 18 inch/ cun
Jarak antar kerut lipat lutut dan puncak mata kaki sisi tengah dibagi dalam 13 cun

- 46 -
ANATOMI TITIK KOP TRADISIONAL
BERDASARKAN MEREDIAN TCM
A. Titik Mu depan/ titik alarm
Titik Mu = titik alarm = titik waspada adalah titik dimana Qi meredian terpancar keluar setinggi
organnya ke arah tubuh bagian depan dan mem[unyai nilai diagnostik.
Bila titik Mu ini ditekan terasa sakit maka organ yang berhubungan dengan titik ini didiagnosa
bermasalah
B. Titik Shu belakang (titik asosiasi)
Titik Shu sama dengan titik asosiasi, biasa disebut dengan titik shu belakang. Titik Shu belakang
adalah titik dimana Qi meredian terpancar keluar setinggi organnya kearah tubuh bagian
belakang, semuanya ada di jalur meredian Tay Yin kaki kandung kemih didaerah punggung
dan mempunyai nilai diagnostik. Bila titik shu belakang ini ditekan terasa sakit maka organ
yang berhubungan dengan titik ini di diagnosa bermasalah.
C. Titik ahse = yes point
Titik ahse atau bias disebut dengan ahse point = yes point adalah titik keluhan klien. Titik ini
merupakan titik yang dirasakan sebagai keluhan rasa sakit pada klien. Titik ini dapat merupakan
titik meredian ataupun bukan dan mempunyai nilai diagnostik.

ilustrasi anatomi titik Mu Depan dan Shu Belakang serta Ahse Point
- 47 -
Pemilihan titik dan letak anatomis titik tersebut pada tubuh

A. Titik Mu depan/ titik alarm


Nama Organ Pemilihan titik

1. Paru paru/ Lung/ Lu Lu 1


2. Usus besar/ Large St 25
Intestine/ Li Rn/ Cv 14
3. Jantung/ Heart/ Ht Rn/ Cv 4
4. Usus kecil/ Small Lv 13
Intestine/ Si Rn/ Cv 12
5. Limpa/ Spleen/ Sp Lv 14
6. Lambung/ Stomach/ St Gb 24
7. Hati/ Liver/ Lv Gb 25
8. Kantung empedu/ Gall Rn 3
bledder/ Gb Rn 17
9. Ginjal/ Kidney/ Ki Rn 5
10. Kantung kemih/ Rn 4
Bladder/ Bl
11. Selaput Jantung/
Pericardium/ Pc
12. Tri pemanas/ Sanjiao/
Sj
13. Ren/ Conseption
Vessel/ Cv
14. Du/ Governer Vessel/
Gv
Keterangan pada
gambar :

Titik Mu Paru paru Titik Mu Usus besar

Titik Mu Jantung Titik Mu Usus kecil

- 48 -
Titik Mu Limpa Titik Mu Lambung

Titik Mu Liver Titik Mu Kantung Empedu

Titik Mu Ginjal Titik Mu Kantung Kemih

- 49 -
Titik Mu Selaput Jantung Titik Mu Tri Pemanas

Titik Mu Ren

B. Titik Su Belakang / titik asosiasi


Nama Organ Pemilihan titik

1. Paru paru/ Lung/ Lu BL 13


2. Usus besar/ Large Intestine/ Li BL 25
3. Jantung/ Heart/ Ht BL 15
4. Usus kecil/ Small Intestine/ Si BL 27
5. Limpa/ Spleen/ Sp BL 20
6. Lambung/ Stomach/ St BL 21
7. Hati/ Liver/ Lv BL 18
8. Kantung empedu/ Gall bledder/ BL 19
Gb BL 23
9. Ginjal/ Kidney/ Ki BL 28
10. Kantung kemih/ Bladder/ Bl BL 14
11. Selaput Jantung/ Pericardium/ BL 22
Pc
12. Tri pemanas/ Sanjiao/ Sj
13. Ren/ Conseption Vessel/ Cv - 50 -
14. Du/ Governer Vessel/ Gv
Keterangan pada gambar :

Titik Su Paru paru Titik Su Usus besar

Titik Su Jantung Titik Su Usus Kecil

Titik Su Limpa Titik Su Lambung

- 51 -
Titik Su Liver Titik Su Kantung Empedu

Titik Su Ginjal Titik Su Kantung Kemih

Titik Su Selaput Jantung Titik Su Tri Pemanas

- 52 -
C. Titik Ahse/ Yes Point
Ahse Poin meliputi semua rasa nyeri/ sakit yang dirasakan pada daerah berikut ini :

1. Leher
2. Bahu
3. Pinggang
4. Lengan atas
5. Lengan bawah
6. Tulang ekor
7. Paha
8. Kaki
9. Dada

- 53 -
MANFAAT & CARA MENCARI TITIK
A. Titik Mu depan/ titik alarm
Nama titik :
Zhongfu/ Lu 1/
Central Palace/ Gedung tengah
Ditempat inilah berkumpulnya Qi limpa dan Jiao tengah
pada meredian paru paru

Lokasi
6 Cun lateral garis tengah anterior, sejajar dengan ruang
interkostalis dibawah tulang rusuk pertama

Indikasi
Batuk, asma, nyeri dada, bahu dan lengan

Cara pengekopan
5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan kop api
Titik Mu Paru paru untuk sindrom dingin dan lembab yang menyerang paru paru

Nama titik :
Tianshu/ St 25
Heavenly Pivot/ Poros langit

Lokasi
2 cun lateral ke pusat umbilikus (2 cun ke samping kanan
dan kiri dari pusar)

Indikasi
Merupakan titik utama antidysentery.
Titik utama untuk penyakit usus, seperti sakit perut, sembelit,
radang usus buntu

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus besar Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus besar

Nama titik :
Juque/ Rn14/ Cv14
Great Palace/ Sanggar besar

Lokasi
Digaris tengah perut, 6 cun diatas umbilikus

Indikasi
- Epilepsi
- Nyeri dada, palpitasi
- Muntah, gangguan asam lambung

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
Titik Mu Jantung kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada jantung
- 54 -
Nama titik :
Guanyuan/ Cv 4/ Rn 4
Gate of origin/ Gerbang utama

Lokasi
Pada garis tengah anterior abdomen bawah, 3 cun bawah
dari umbilikus

Indikasi
Nyeri perut bagian bawah, hernia, menstruasi tidak teratur,
diare, disentri, hemafecia, ejakulasi dini, impotensi, urine keruh
menstruasi tidak teratur, dismenore, prolaps uterus, keputihan
yang berlebihan

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus kecil Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil

Nama titik :
Zhangmen/ Lr 13
The door of law/ Pintu hukum
Ini adalah titik dimana qi dari 5 organ zhang berkumpul

Lokasi
Dibawah ujung iga mengambang ke 11

Indikasi
Hepatitis, dyspepsia, muntah dan diare, rasa penuh di dada,
kelemahan limpa dan lambung

Cara pengekopan
5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan kop api
untuk sindrom dingin dan lembab yang menyerang
Limpa

Titik Mu Limpa

Nama titik :
Zhongwan/ Rn12/ Cv12
Middle stomach/ Perut tengah

Lokasi
Pada garis tengah anterior
perut, 4 cun diats umbilikus

Indikasi
Sakit perut, distensi abdomen, hilang nafsu makan, muntah,
asam lambung, cegukan, malnutrisi, sindrom gangguan
pencernaan pada anak anak

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Lambung Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada lambung
- 55 -
Nama titik :
Qimen/ Lr14
The door of hope/ Pintu harapan

Lokasi
Dibawah putin, di celah iga ke 6 setinggi Cv 14

Indikasi
Titik utama untuk mengobati penyakit hati dan kantung empedu
Asam lambung, cegukan, depresi, panas di abdomen

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada liver

Titik Mu Liver

Nama titik :
Riyue/ GB 24
The sun and moon/ Matahari dan bulan

Lokasi
Dibawah puting, di celah iga ke 7

Indikasi
Nyeri didepan hypokondrium, mual, muntah, cegukan, asam
lambung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
empedu

Titik Mu Kantung Empedu

Nama titik :
Jingmen/ Gb 25
Capital door/ Pintu Ibukota

Lokasi
Pada lateral perut, dibawah ujung iga ke 12

Indikasi
Edema/ bengkak, distensi abdomen, diare, sakit pinggang,
nyeri di daerah hypokondrium

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada ginjal

Titik Mu Ginjal
- 56 -
Nama titik :
Zhongji/ Rn 3/ Cv 3
Central Pole/ Kutub tengah

Lokasi
Di garis tengah perut
bagian bawah, 4 cun
dibawah umbilikus

Indikasi
Emisi mani, impotensi, infertilitas, penyakit pria lainnya
Mens tidak teratur, keputihan, dismenore, kolik usus

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
kemih
Titik Mu Kantung Kemih

Nama titik :
Danzhong/ Rn 17/ Cv 17
Center of chest/ Pusat dada

Lokasi
Antara kedua puting
setinggi sela iga ke 4

Indikasi
Sesak nafas, batuk, nyeri dada, rasa penuh di dada, palpitasi
cegukan, sulit menelan, angin duduk

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada selaput
jantung

Titik Mu Selaput Jantung

Nama titik :
Shimen/ Rn 5/ Cv 5
Stone gate/ Gerbang batu

Lokasi
Di garis tengah perut
bagian bawah, 2 cun
dibawah umbilikus

Indikasi
Titik Mu Tri Pemanas Diare, disentri, nyeri area umbilikus, hernia, edema, impotensi,
pendarahan -uterus,
57 - pendarahan post partum

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Nama titik :
Guanyuan/ Cv 4/ Rn 4
Gate of origin/ Gerbang utama

Lokasi
Pada garis tengah anterior abdomen bawah, 3 cun bawah
dari umbilikus

Indikasi
Nyeri perut bagian bawah, hernia, menstruasi tidak teratur,
diare, disentri, hemafecia, ejakulasi dini, impotensi, urine keruh
menstruasi tidak teratur, dismenore, prolaps uterus, keputihan
yang berlebihan

Cara pengekopan
Pengekopan tidak boleh dilakukan dengan tarikan keras
Titik Mu Usus kecil Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil

- 58 -
B. Titik Su Belakang
Nama titik :
Feishu/ BL 13
Lung Shu/ Titik shu paru paru

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 2 dan ke 3

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan pernafasan, batuk, asma
yang berlebihan, demam sore dan malam hari, nyeri dan
dingin di punggung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada paru
paru
Titik Su Paru paru

Nama titik :
Dachangshu/ BL 25
Large intestine Shu/ Titik shu Usus besar

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 4

Indikasi
Titik utama untuk gangguan usus besar, diare, disentri,
sembelit, syaraf kejepit

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus besar

Titik Su Usus besar


Nama titik :
Xinshu/ BL 15
Heart shu / Titik shu jantung

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 5

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan jantung, palpitasi, nyeri
jantung, aritmia, insomnia, mimpi buruk, gangguan mental,
sakit punggung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada jantung
Titik Su Jantung - 59 -
Nama titik :
Xiaochangshu/ BL 27
Small intestine Shu/ Titik shu usus kecil

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah sakral ke 1 dan 2

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan usus kecil, saki perut, diare
sering berkemih, nyeri saat buang air kecil, nyeri area
sakral

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada usus kecil
Titik Su Usus Kecil

Nama titik :
Pishu/ BL 20
Spleen Shu/ Titik shu Limpa

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal 11

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan limpa dan lambung,
lambung penuh, mual, muntah muntah, cegukan, diare
kronis, anemia, pendarahan, edema, batuk dengan dahak
jernih

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada limpa
Titik Su Limpa

Nama titik :
Weishu/ BL 21
Stomach Shu/ Titik shu lambung

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal 12

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan lambung, lambung penuh,
muntah muntah, cegukan, sakit punggung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada lambung
Titik Su Lambung
- 60 -
Nama titik :
Ganshu/ BL 18
Liver Shu/ Titik shu Liver

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 9

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan liver seperti sakit kuning
pusing, sakit kepala, epilpesi, gangguan jiwa, nyeri karena
depresi hati, titik utama penyakit mata, sakit punggung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada liver
Titik Su Liver

Nama titik :
Danshu/ BL 19
Gall Bledder Shu/ Titik shu Kantung empedu

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 10

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan kantung empedu seperti
kolik, batu empedu, sakit perut, mulut pahit, sakit punggung

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
empedu
Titik Su Kantung Empedu

Nama titik :
Shenshu/ BL 23
Kidney Shu/ Titik shu Ginjal

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 2

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan ginjal seperti nyeri saat
buang air kecil, beser, edema, impotensi, spermatorhea
mens tidak teratur

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada ginjal
Titik Su Ginjal
- 61 -
Nama titik :
Pangguangshu/ BL 28
Bladder Shu/ Titik shu kantung kemih

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Celah sakral ke 2 dan 3
Indikasi
Titik utama untuk permasalahan
kantung kemih, urine
berdarah, nyeri tulang ekor,
kesuburan

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada kantung
kemih
Titik Su Kantung Kemih
Nama titik :
Jueyinshu/ BL 14
Pericardium Shu/ Titik shu Perikardium

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah torakal ke 4 dan 5

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan perikardium seperti nyeri
jantung, palpitasi, brokitis, muntah muntah, mual, angina
pectoris (angin duduk)

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada selaput
jantung
Titik Su Selaput Jantung

Nama titik :
Sanjiaoshu/ BL 22
Tripple Energizer Shu/ Titik shu Liver

Lokasi
1, 5 cun lateral dari meredian du
Antara celah Lumbar ke 1 dan
2

Indikasi
Titik utama untuk permasalahan tri pemanas seperti muntah,
retensi urine, edema, mengompol, rasa sakit dan kaku di
pinggang bawah

Cara pengekopan
Durasi 5 - 7 menit kop tradisional kering, boleh dilakukan
kop api untuk sindrom dingin dan lembab pada tri pemanas
Titik Su Tri Pemanas - 62 -
& KEGAWAT
BU DA
M
A

RU
R

RA
U
RA MB

TAN

- 63 -
A. Rambu rambu Kop Tradisional
Kop tradisional sebenarnya adalah tindakan terapi yang cukup aman untuk dilakukan oleh
berbagai kondisi yang dialami oleh klien. Hanya saja tindakan tersebut harus dilakukan
sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah di tetapkan.
Ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dalam menangani klien dengan tindakan
kop
tradisional.
a. Usia
Klien yang aman dilakukan kop tradisional adalah klien dengan usia minimal 3 tahun
sampai maksimal tidak terbatas, yang harus diperhatikan kondisi klien harus siap dan
kuat saat dilakukan tindakan.
b. Jenis kelamin
Tidak ada aturan khusus untuk jenis kelamin klien dalam penanganan tindakan kop.
Artinya laki laki maupun perempuan boleh melakukan kop tradisional, hanya saja sebagai
orang yang beradat timur sangat di sarankan klien di tangani oleh terapis sesuai jenis
kelaminnya. Klien laki laki ditangani oleh terapis laki laki, klien perempuan ditangani oleh
terapis perempuan. Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan profesi, niat
maupun tindakan lain yang tidak di perkirakan ataupun yang tidak sesuai dengan norma
agama dan kesusilaan.
c. Peralatan
Peralatan yang digunakan hendaknya sesuai dengan kebutuhan klien, pilihlah peralatan
yang terstandar baik mutu maupun bahan. Hal ini akan menunjang kinerja dan performa
dalam melakukan tindakan kop tradisional. Pastikan minyak terapi layak pakai dan tidak
kadaluarsa, tidak terlalu panas atau beresiko melukai kulit.
d. Durasi
Tindakan kop tradisional sejatinya adalah tindakan penarikan area kulit yang menyebabkan
terjadinya pengosongan udara di dalam kop. Untuk itu pada beberapa kondisi kulit klien
dapat melepuh apabila pengekopan terlalu keras dan lama. Untuk menghindari hal tersebut
pastikan pengekopan antara 5 sampai 7 menit dan tidak lebih. Kenali jenis kulit klien
karena ada beberapa jenis kulit yang mudah melepuh saat dilakukan tindakan kop
meskipun hanya sebentar.
e. Kondisi Klien
Kondisi klien yang datang harus diperhatikan dengan baik oleh terapis. Klien yang datang
dengan kondisi lemah, lemas, tidak bertenaga sebaiknya tidak dilakukan pengekopan
dengan penarikan yang keras dan lama, pengekopan hanya dilakukan dengan tarikan yang
sedang dan tidak terlalu lama. Perbanyak pijatan lembut dan gunakan minyak hangat
untuk kondisi ini. Sebaliknya klien yang datang dengan kondisi kuat boleh dilakukan
pengekopan yang kuat dan lama bahkan sampai area kop memerah. Penanganan yang
terpat akan menghasilkan manfaat yang besar bagi klien yang datang.

- 64 -
B. Penanganan kegawat daruratan
Semua tindakan terapi pasti memiliki kondisi dimana terjadi kegawat daruratan pada klien.
Hal ini sebenarnya normal terjadi dan bisa ditanggulangi segera sebelum atupun sesudah
kegawat daruratan terjadi. Untuk itu terapis harus memahami hal hal dibawah ini apabila
terjadi kegawat daruratan dalam proses terapi.

a. Klien mual
Klien mual biasa terjadi dalam proses kop tradisional, hal ini biasanya di sebabkan karena
klien terlalu kenyang atau terlalu lapar. Kondisi perut klien harus benar benar diperhatikan
sebelum terapi sebaiknya tanyakan apakah klien sedang terlalu kenyang atau terlalu lapar.
Apabila terlalu kenyang maka sesi terapi diundur beberapa saat sampai perut sudah lebih
nyaman dan apabila terlalu lapar maka pastikan klien makan terlebih dahulu meskipun
hanya sedikit.
Apabila terjadi kegawat daruratan seperti itu yang harus dilakukan adalah melepas alat
kop
dan klien diberi minum air manis dan hangat, makan ringan seperlunya.
Hentikan sesi terapi tunda sampai kondisi klienlebih baik, ulangi di waktu yang sama atau
hari lain.
b. Mata klien berkunang kunang atau nyaris pingsan
Kondisi ini biasanya terjadi pada keadaan :
1. Klien terlalu lelah
2. Titik kop terlalu banyak
3. Penarikan terlalu kencang di area jantung atau paru paru
4. Klien memiliki gangguan jantung atau selaput jantung
5. Klien takut
Untuk menghindari terjadinya kondisi klien nyaris pingsan maka terapis harus memperhatikan
hal hal tersebut di atas.
Apabila terjadi kegawat daruratan seperti itu yang harus dilakukan adalah melepas alat kop
dan klien diberi minum air manis dan hangat. Hentikan sesi terapi tuna sampai kondisi klien
lebih baik, ulangi di waktu yang sama atau hari lain. Terapis harus tenang.
c. Klien pingsan
Meskipun jarang terjadi namun hal ini perlu untuk di waspadai. Klien pingsan biasanya
karena terlambat penanganan saat mulai merasa pusing atau mata berkunang kunang.
Apabila klien pingsan maka terapis harus tenang, segera melepas gelas kop, klien biarkan
tidur telentang dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Pijat pijat ujung kelingking atau
ujung jari tengah pada tangan atau area bawah hidung dan diatas bibir. Oleskan minyak
hangat atau minyak angin di dada, perut dan kaki. Longgarkan ikat pinggang klien.
Minumkan air hangat dan manis seperti madu atau sari kurma apabila klien sudah sadar.
d. Kulit klien melepuh
Sudah kami jelaskan pada halaman sebelumnya bahwa kulit klien dapat melepuh apabila
penarikan kop terlalu lama atau terlalu keras, maka terapis harus menghindari hal tersebut.
Namun apabila hal ini terjadi maka terapis harus segera melepas alat kop, olesi kulit yang
melepuh dengan minyak herbal yang dingin seperti minyak zaitun. Sampaikan apa yang
terjadi kepada klien, mintalah maaf dan jelaskan bahwa hal tersebut tidaklah berbahaya
dan kulit yang melepuh akan segera kempes dalam waktu 2 hari sampai 1 minggu.
Sarankan klien untuk mengolesi area yang melepuh dengan minyak herbal dirumah.
e. Klien kejang
Klien kejang mungkin terjadi pada kondisi dimana klien memang memiliki riwayat epilepsi
atau gangguan pada jantung dan otak. Apabila hal ini terjadi maka terapis harus tenang,
melepaskan alat kop dari tubuh klien, carilah bantuan dari orang terdekat untuk mengangani
kondisi ini. Baluri tubuh klien dengan minyak hangat di area dada, perut dan punggung,
pijat pijat area ujung jari tangan, bawa ke pusat kesehatan terdekat apabila tidak ada
perkembangan membaik.

- 65 -
K OP T RADI
EK SI
T O
K

NA
A
PR

- 66 -
1. ALERGI

- 67 -
2. ANEMIA

- 68 -
3. ANGIN DUDUK

- 69 -
4. ARITMIA

- 70 -
5. ASMA

- 71 -
6. BATU GINJAL

- 72 -
7. BATUK

- 73 -
8. BRONKITIS

- 74 -
9. CEGUKAN

- 75 -
10. DEMAM

- 76 -
11. DEPRESI

- 77 -
12. DIABETES

- 78 -
13. DIARE

- 79 -
14. EJAKULASI DINI

- 80 -
15. EPILEPSI

- 81 -
16. FLU

- 82 -
17. GAGAL GINJAL

- 83 -
18. GANGGUAN PENCERNAAN

- 84 -
19. GANGGUAN PENDENGARAN

- 85 -
20. GANGGUAN TIDUR

- 86 -
21. GASTRITIS

- 87 -
22. HERNIA

- 88 -
23. HIPERTENSI

- 89 -
24. HIPOTENSI

- 90 -
25. ISPA

- 91 -
26. IMPOTENSI

- 92 -
27. INSOMNIA

- 93 -
28. KEPUTIHAN

- 94 -
29. MENSTRUASI TERGANGGU

- 95 -
30. SYARAF KEJEPIT

- 96 -
REFERENSI
1. Panduan Babon Akupunktur, Mukhamad Rajin, S.Kep, Ns.M.Kes, Masruroh, S.Kep. Ns. M.Kes
Abdul Ghofar, S.Kep. Ns, M.Pd

2. Menguak rahasia Akupresur Ilmu Pengobatan Cina berusia ribuan tahun, C. Hendro Gs

3. Penyakit dan Terapi Bekamnya, Dr. Ahmad Razak Sharaf

4. Buku Ajar TCM Dasar, Octra Fardianantyo

5. Acupoints index aplikasi by play store

- 97 -

Anda mungkin juga menyukai