respon psikoneuroimunologis
2. GURAH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHARI-
HARI
Publikasi medik tentang gurah sangat langka, akan
tetapi reklame pemasaran sudah sampai dengan media
internet
Dipercaya masyarakat sebagai pengobatan alternatif
gangguan saluran nafas, seperti hidung pilek / banyak
lendir, gatal, tersumbat, sesak, dan sebagainya
atau sekedar ingin membersihkan saluran nafas dari
lendir atau kotoran lainnya.
Secara subyektif, umumnya pasien gurah merasakan
kesembuhan (berkurang / bebas keluhan), walaupun
sementara, setelah menjalani gurah
3. BAHAN DAN METODE GURAH
Bahan Gurah
Praktek Gurah banyak dikerjakan di Pesantren-
Pesantren di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Bahan: kulit akar Senggugu (Clerodendron
serratum Spreng
Klasifikasi :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Clerodendron
Jenis : Clerodendron serratum Spreng
Buah obat batuk
Daun obat rematik
Akar peluruh air seni, penawar racun ular,
pembersih darah dan untuk mengurangi /
menyembuhkan suara parau
Daun dan akar senggugu mengandung
saponin dan flavonoid, disamping itu
daunnya juga mengandung alkaloid dan
tanin, sedangkan akarnya mengandung
polifenol.
Metode Gurah
kulit akar dikeringkan direbus dalam
panci tanah air tinggal setengahnya
Cara penggunaan: teteskan 3 – 5 tetes ke
dalam kedua lubang hidung kepala
ditengadahkan selama 1 – 2 menit kemudian
ditelungkupkan sampai keluar lendir dengan
sendirinya.
Untuk membantu pengeluaran lendir, pegurah
biasanya melakukan pemijatan leher dan
punggung
Bahan : Kulit akar Senggugu
Kulit akar Senggugu yang sudah dibersihkan
dikeringkan dengan oven pada tempertur 600 C
selama 2x24 jam, dihaluskan dan diayak dengan
ayakan B40, ditimbang 6,25 gram ramuan, ditambah
aquadest ad 200 ml, diaduk hingga homogen.
Ditunggu 5 – 10 menit kemudian saring dengan kain
flannel.
Ramuan siap diteteskan pada setiap lubang hidung
pasien yang telah melalui skrining dan memenuhi
kriteria inklusi.
Setiap lubang hidung ditetesi sebanyak 0,5 – 1 ml
dengan pipet berskala, pasien dalam posisi duduk
dengan wajah tengadah, atau tidur telentang.