Anda di halaman 1dari 17

ANGGARAN DASAR

DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

PERUM TAMAN DRAMAGA PERMAI 5 BLOK L8 NO. 6


DS. CIHIDEUNG ILIR KEC. CIAMPEA KAB. BOGOR
2018
MUKADIMAH

Dengan rahmat dan berkat Tuhan Yang Maha Esa, maka kami
menyelenggarakan layanan khitan yang bernama SEDEKAH
KHITAN INDONESIA yang berkedudukan di kabupaten Bogor
bertekad untuk mewujudkan sebuah layanan khitan non komersil
yang bermutu, professional, dan modern dengan dukungan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas, berilmu, mempunyai akhlak dan jiwa
yang baik sehingga mampu untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan layanan sedekah khitan professional.

Dengan berpedoman kepada nilai-nilai syariat, dasar kepedulian,


kebersamaan, keadilan, kejujuran, integritas, tanggung jawab, rajin,
melayani dengan hati dan berfokus pada mutu, semua yang terlibat
dalam penyelenggaraan SEDEKAH KHITAN INDONESIA bersatu
padu untuk mewujudkankan sebuah harapan bersama menjadi layanan
sedekah khitan professional non komersil yang terbesar di Indonesia.

Demi kesatuan pemikiran, sikap dan langkah serta kejelasan


setiap kegiatan, maka disusunlah sebuah Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN
INDONESIA sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Organisasi ini bernama Komunitas Sedekah Khitan Indonesia.


2. Komunitas Sedekah Khitan Indonesia didirikan pada tanggal ……………
2018, di bawah naungan Lembaga Sosial Ibadurahman.
3. Tempat kedudukan Komunitas Sedekah Khitan Indonesia adalah di
Perum Taman Dramaga Permai 5 Blok L8 No.6 DS Cihideung ilir
Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

BAB II
SIFAT, AZAS DAN TUJUAN
KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

Pasal 2

Komunitas Sedekah Khitan Indonesia merupakan organisasi yang


menyelenggarakan pelayanan khitan untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa
memandang suku, agama, ras, golongan dan derajat ekonomi, serta bukan
layanan khitan komersil.

Pasal 3

Komunitas Sedekah Khitan Indonesia berazaskan Pancasila dan berdasarkan


Undang-Undang Dasar 1945 beserta Amandemennya.

Pasal 4

Tujuan didirikannya Komunitas Sedekah Khitan Indonesia adalah sebagai


berikut :
1. Memberikan pelayanan khitan secara paripurna kepada segala lapisan
masyarakat tanpa membedakan suku, agama, bangsa, ras dan golongan.
2. Menunaikan syariat Rosulullah Shalallahu alayhi-wasallam
3. Ikut serta dan berperan membantu Pemerintah di dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
4. Meberikan kemudahan dan layanan khitan professional untuk semua yang
memburuhkan
5. Mewujudkan generasi muda yang sehat, islami, peduli sesama dan
menjunjung ukhuwah islamiyah

BAB III
USAHA

Pasal 5

Dalam mewujudkan tujuan rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,


Komunitas Sedekah Khitan Indonesia melaksanakan usaha- usaha sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan khitan di shelter-shelter kegiatan
2. Menyelenggarakan pelayanan khitan kunjungan rumah
3. Menyelenggarakan pelayanan khitan massal

BAB IV
LOGO DAN NILAI-NILAI DASAR
RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MADINA PANYABUNGAN

Pasal 6

Logo Komunitas Sedekah Khitan Indonesia adalah sebagai berikut :


Pasal 7

Nilai-nilai dasar yang dianut oleh seluruh anggota Komunitas Sedekah Khitan
Indonesia adalah :
1. Pasien adalah anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan / pelayanan medis yang harus diberikan secara benar dengan
tidak membeda-bedakan golongan, agama, suku dan kemampuan sesuai
dengan azas keadilan.
2. Memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi dan
norma-norma religius.
3. Seluruh keputusan dan tindakan akan diambil sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang ada melalui musyawarah serta harus dipertanggung
jawabkan.
4. Pelayanan yang diberikan harus utuh, terpadu dan paripurna
5. Seluruh petugas Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan
dalam melayani berfokus pada mutu sesuai standar-standar yang telah
ditetapkan.
6. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya seluruh petugas Rumah Sakit
Umum Permata Madina Panyabungan mempunyai integritas, rajin, jujur
dan mau melayani.
7. Dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, seluruh petugas Rumah Sakit
Umum Permata Madina Panyabungan mengembangkan kebersamaan
sehinggga tercipta suasana kerja yang produktif dan sehat.

BAB V
SUSUNAN ORGANISASI
KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

Pasal 8

Struktur organisasi terdiri dari :


1. Dewan Pembina
2. Dewan Direksi
3. Penangung Jawab Divisi
4. Penanggung Jawab Shelter Layanan
5. Anggota

Pasal 9

Dewan Pembina Komunitas Sedekah Khitan Indonesia, selanjutnya disebut


Dewan Pembina, terdiri dari dua yaitu Pembina Klinik dan Pembina Rohani,
adalah organ yang berfungsi, berwewenang dan bertanggung jawab
memberikan edukasi, bimbingan teori dan praktik dan upgrade skill untuk
praktisi khitan, dan memberikan pembinaan rohani dan kajian-kajian agama
untuk Pembina Rohani , menyiapkan dan mengarahkan seluruh anggota
Komunitas Sedekah Khitan Indonesia, menjaga mutu layanan professional dan
melakukan pengendalian serta pengawasan terhadap anggota komunitas secara
keseluruhan.

Pasal 10

Dewan Direksi Sedekah Khitan Indonesia adalah pimpinan eksekutif puncak


yang bertugas, berwenang dan bertanggung jawab menjalankan layanan
sedekah khitan di Komunitas Sedekah Khitan Indonesia terdiri dari Ketua
Umum, yang dibantu oleh Wakil Ketua, Sekertaris dan Bendahara.

Pasal 11

Penanggung Jawab Divisi adalah wadah dari staf ahli yang merupakan para
profesional yang bertugas, berwenang dan bertanggung jawab memberikan
pembinaan bagi anggota baru dan review serta upgade skill untuk seluruh
praktisi khitan, menyediakan alat-alat kesehatan dan obat-obatan serta
melakukan riset-riset untuk devise khitan modern, serta menyiapkan tim praktisi
khitan untuk kegiatan-kegiatan di shelter layanan serta di layanan khitan masal.

Pasal 12

Penanggung Jawab Shelter Layanan adalah professional seperti dokter, bidan,


dan perawat yang memiliki praktek mandiri yang menyediakan tempat untuk
kegiatan sedekah khitan. Memiliki hak memberikan donasi kegiatan dan/atau
donasi umum.

Pasal 11

Anggota adalah seluruh sukarelawan yang tergabung dalam Komunitas Sedekah


Khitan Indonesia. Keanggotaan Komunitas bersifat terbuka, yang artinya siapa
saja boleh bergabung atau keluar keanggotaan komunitas.
BAB VI
RAPAT-RAPAT ORGANISASI

Pasal 14

Rapat-rapat organisasi Komunitas Sedekah Khitan Indonesia terdiri dari :


1. Rapat bulanan diisi dengan kajian atau pembinaan rohani, evaluasi
kegiatan dan sosialisasi kegiatan selanjutnya
2. Rapat Umum Komunitas
3. Rapat Dewan Pembina
4. Rapat Dewan Direksi
5. Rapat Penanggung Jawab Divisi
6. Rapat panitia / tim untuk kegiatan khitan masal
7. Rapat-rapat lain

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 15

Keuangan Komunitas Sedekah Khitan Indonesia diperoleh dari :


1. Penjualan marcendise sedekah khitan indonesia.
2. Donasi umum dan shelter layanan
3. Keuntungan dari khitan masal

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

Perubahan Anggaran Dasar Komunitas Sedekah Khitan Indonesia hanya dapat


dilakukan apabila disetujui dalam Rapat Umum Komunitas Sedekah Khitan
Indonesia, yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) anggota yang memenuhi hak
suara, serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah suara yang sah
dalam rapat tersebut.
BAB IX
PEMBUBARAN

Pasal 17

Pembubaran atau penutupan Komunitas Sedekah Khitan Indonesia hanya dapat


dilakukan oleh Rapat Umum yang khusus diadakan untuk maksud tersebut
dengan ketentuan memenuhi kuorum sebagaimana pada pasal 14

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

1. Segala sesuatu yang belum atau belum cukup diatur dalam Anggaran
Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar.
3. Hak-hak lain yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, diatur dan diputuskan dalam Rapat Dewan Pembina.
Atau oleh Rapat Direksi yang kemudian disahkan oleh Dewan Pembina.
4. Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal disahkannya serta berlaku dan
mengikat untuk seluruh seluruh staf dan karyawan/ti Rumah Sakit Umum
Permata Madina Panyabungan.

Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 2022

Komunitas Sedekah Khitan Indonesia

Haryono Wibowo, AMd.Kep, CHt, CWCCA


Ketua Sedekah Khitan Indonesia
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

BAB I
ORGANISASI

Pasal 1
Dewan Pembina

Syarat-syarat menjadi anggota Dewan Pembina adalah :


1. Warga Negara Indonesia dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Komposisi Dewan Pembina terdiri dari Pembina Klinis dokter
penanggung jawab dan Pembina Rohani.

Pasal 2
Tugas dan Wewenang Dewan Pembina

1. Dewan Pembina Klinis melakukan edukasi, review, update skill serta


pengawasan atas pendelegasian layanan khitan di Komunitas Sedekah
Khitan Indonesia.
2. Dewan Pembina Rohani melakukan pembinaan dan bimbingan rohani
serta kajian-kajian islam setiap bulannya.
3. Dewan Pembina berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat, alat
bukti, uang kas dan lain-lain serta berhak mengetahui segala tindakan
yang telah dijalankan Dewan Direksi.
4. Direksi dan setiap anggota wajib memberikan penjelasan tentang segala
hal yang ditanyakan Pembina.
5. Pembina setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang
atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Selanjutnya untuk proses pemberhentian secara
menetap atau pembatalan penghentian sementara tersebut maka dilakukan
Rapat Umum Komunitas sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 3
Direksi Komunitas Sedekah Khitan Indonesia

Syarat-syarat menjadi Direksi Komunitas Sedekah Khitan Indonesia


adalah :
1. Warga Negara Indonesia dan memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Komposisi Direksi Komunitas Sedekah Khitan Indonesia terdiri dari:
Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekertaris, dan Bendahara.

Pasal 4
Tugas dan Wewenang Direksi

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk


kepentingan KOmunitas dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Direksi berhak mewakili Komunitas di dalam dan di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Komunitas
dengan pihak lain dan pihak lain dengan Komunitas, serta menjalankan
segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan
dengan pembatasan yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Rumah Sakit.
4. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh
Ketua Umum dengan persetujuan Dewan Pembina.

Pasal 5
Penanggung Jawab Divisi

1. Penanggung Jawab Divisi adalah organ non-struktural Komunitas yang


mewadahi anggota yang memiliki tugas khusus di Komunitas Sedekah
Khitan Indonesia.
2. Susunan Penanggung Jawab Divisi terdiri dari :
- Penanggung Jawab Divisi SDM
- Penanggung Jawab Divisi Alkes dan Obat-obatan
- Penanggung Jawab Divisi HR
3. Penanggung Jawab Divisi mengatur semua kebutuhan SDM, Alkes, obat-
obatan, riset device khitan modern, edukasi dan review materi khitan
sampai dengan sosialisasi dan update skill khitan modern.

Pasal 6
Tujuan Penanggung Jawab Divisi

1. Untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan khitan di Komunitas


Sedekah Khitan Indonesia.
2. Membantu Direksi dalam menyusun standar pelayanan khitan dan
memantau pelaksanaannya.
3. Agar masalah teknis dan administratif diselesaikan bersama dengan pihak
manajemen.
4. Mengupayakan dan mempertahankan self-government.

Pasal 7
Penanggung Jawab Shelter Layanan

1. Penanggung Jawab Shelter layanan adalah dokter, bidan, perawat, dan


pemilik layanan sosial yang memiliki praktek mandiri dan layanan
Kesehatan ditempatnya.
2. Komposisi Penanggung Jawab Shelter Layanan ditentukan oleh
keputusan Dewan Direksi.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban Penanggung Jawab Shelter Layanan

1. Hak dan Kewajiban Penanggung Jawab Shelter Layanan diatur dalam


Peraturan Komunitas.
2. Penanggung Jawab Shelter Layanan dapat menyelenggarakan layanan
khitan dari Komunitas Sedekah khitan Indonesia.
3. Penanggung Jawab Shelter Layanan memiliki hak mendapatkan
sosialisasi dan promosi praktek mandirinya.
4. Penanggung Jawab Shelter Layanan dapat menjadi pemberi sedekah
untuk layanan khitan di praktek mandirinya.

Pasal 9
Anggota Komunitas

1. Anggota komunitas adalah seluruh sukarelawan yang tergabung dalam


Komunitas Sedekah Khitan Indonesia.
2. Anggota komunitas bersifat terbuka, yang artinya siapa saja boleh masuk
dan keluar keanggotaan Komunitas.

Pasal 10
Hak dan Kewajiban Anggota Komunitas

1. Anggota komunitas memiliki hak mendapatkan sosialisasi, review materi,


dan update skill materi khitan modern.
2. Anggota komunitas memili hak mengikuti kegiatan layanan khitan di
Komunitas.
3. Anggota Komunitas mentaati Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, peraturan internal dan disiplin organisasi.
4. Anggota Komunitas aktif melaksanakan dan mengembangkan program/
kegiatan organisasi.
5. Memperluas keanggotaan komunitas dengan menyebarkan visi dan misi
serta tujuan dari Komunitas Sedekah Khitan Indonesia.

BAB II
RAPAT -RAPAT
KOMUNITAS SEDEKAH KHITAN INDONESIA

Pasal 11
Rapat Umum Komunitas

1. Rapat Umum Pemegang Saham terdiri dari Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan sewaktu - waktu
berdasarkan kebutuhan.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun,
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku perseroan ditutup,
dihadiri oleh para pemegang saham.
3. Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan :
a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca
dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan.
b. Direksi mengajukan laporan tahunan dan rencana kegiatan utama
di Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan ke depan.
c. Diputuskan hal-hal lain.
d. Bila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS
Tahunan pada waktu yang telah ditentukan maka pemegang saham
berhak memanggil sendiri RUPS Tahunan atau biaya perseroan
setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan perseroan.
4. Tempat pelaksanaan RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan atau
di Rumah Sakit Umum Permata Madina Panyabungan

Pasal 10
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
1. Direksi atau Komisaris berwewenang menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa.
2. Direksi atau Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS
Luar Biasa atas permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau
lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Permintaan tertulis
tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal- hal
yang hendak dibicarakan disertai alasannya.
3. Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS
Luar Biasa sebagaimana dimaksud di atas setelah lewat waktu 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima maka pemegang
saham yang bersangkutan berhak memanggil sendiri Rapat atau Biaya
Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua -Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
4. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud di atas harus memperhatikan
penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

Pasal 11
Pimpinan RUPS dan Prosedur Rapat

1. RUPS dipimpin oleh Direktur Utama, bila berhalangan digantikan oleh


Deputi Direktur Utama, bila juga berhalangan dipimpin oleh Komisaris
Utama, dan bilamana Komisaris Utama juga berhalangan hadir maka
sidang dipimpin oleh salah satu anggota Komisaris.
2. Apabila semua anggota Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka
rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara mereka
yang hadir dalam rapat.
3. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan kecuali
apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
4. Bila laporan tidak tercapai, maka diadakan pemanggilan rapat kedua,
yang harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diselenggarakan, tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat.
Rapat kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
5. Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sedikitnya 1/3 (satu
per tiga) dari jumlah saham dengan hak suara yang sah.
6. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan
Perseroan, kuorum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang
wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
7. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang
lain dengan surat kuasa.
8. Dalam rapat, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk
mengeluarkan 1 (satu) suara.
9. Semua keputusan diambil berdasarkan Musyawarah untuk Mufakat. Bila
berdasarkan Musyawarah untuk Mufakat tidak tercapai keputusan maka,
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dengan memperhitungkan
suara yang sah dari pemegang saham yang hadir atau diwakili.
10.Semua hasil rapat dan keputusan yang diambil dalam RUPS dimuat
dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh peserta rapat dan
merupakan keputusan yang mengikat terhadap seluruh peserta rapat.

Pasal 12
Rapat Dewan Komisaris

1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap


perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan
tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis
seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan satu pemegang
saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah.
2. Panggilan rapat dilakukan oleh Komisaris Utama, dilakukan secara
langsung maupun dengan surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari
sebelum rapat.
3. Rapat dilakukan di tempat kedudukan Perseroan atau di Rumah Sakit
Umum Permata Madina Panyabungan, dipimpin oleh Komisaris Utama.
Bila Komisaris Utama berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh salah
seorang anggota Komisaris setelah diadakan pemilihan sesuai dengan
ketentuan.
4. Setiap anggota Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Komisaris hanya
oleh seorang anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
5. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan
6. Keputusan Rapat Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat, bila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai dilakukan
pemungutan suara dengan ketentuan yang berlaku.
7. Dewan Komisaris juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan rapat Komisaris, dengan ketentuan semua anggota
Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Komisaris
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan tersebut di atas
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Komisaris.
BAB III
RAPAT-RAPAT TINGKAT DIREKSI DAN STAF

Pasal 13
Rapat Direksi

1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu


oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari
seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis
1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama – sama mewakili 1/10
(satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, bila berhalangan
maka rapat dipimpin oleh salah satu Direksi yang dipilih dari mereka
yang hadir.
2. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat, dengan ketentuan rapat dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua)
dari jumlah anggota Direksi yang hadir. Bila berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan maka keputusan dapat
diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota Direksi yang
hadir.
3. Rapat-rapat rutin Direksi untuk selanjutnya ditetapkan oleh Direktur
Utama dengan sepengetahuan Dewan Komisaris.
4. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah
diberitahukan secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dan
menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan
cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

Pasal 14
Rapat-Rapat Lain
1. Rapat-rapat lain adalah Rapat Komite Medik, Rapat panitia-panitia
Komite Medik, Rapat Koordinasi antar Bagian.
2. Ketentuan rapat-rapat tersebut di atas diatur dalam keputusan Direktur
Utama dan Direktur Bidang

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 15

1. Hasil-hasil kegiatan operasional Rumah Sakit Umum Permata Madina


Panyabungan dilaporkan kepada Dewan Komisaris oleh Direksi RS
dalam bentuk Laporan Tahunan yang berisikan juga Laporan Keuangan.
2. Terhadap Laporan Keuangan tersebut dilakukan audit oleh pihak yang
ditentukan oleh Dewan Komisaris.

BAB V
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 16

Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Rumah Sakit Umum
Permata Madina ini hanya dapat diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) pemegang saham yang
memenuhi hak suara serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah
suara yang sah dalam rapat tersebut.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
ditetapkan di dalam peraturan-peraturan Rumah Sakit Umum Permata
Madina Panyabungan kemudian.
2. Anggaran Rumah Tangga Rumah Sakit Umum Permata Madina ini
berlaku sejak tanggal ……………………2008.

Ditetapkan di : Panyabungan
Pada Tanggal : 2008

Yayasan Rumah Sakit Umum


Permata Madina Panyabungan

Dr. H. Syafii Siregar, SpOG


Ketua Yayasan

Anda mungkin juga menyukai