Anda di halaman 1dari 23

ANGGARAN DASAR

&
ANGGARAN RUMAH
TANGGA

HIMPUNAN PERAWAT HOLISTIK INDONESIA


(HPHI)
2018
0
DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

HIMPUAN PERAWAT HOLISTIK INDONESIA

MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dengan
segala kesempurnaannya, Himpunan Perawat Holistik Indonesia (HPHI) berkomiten
untuk mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan negara Kesatuan Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, yaitu membangun masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

Semakin tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan, menuntut adanya


tenaga perawat holistik yang profesional dalam bidang pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan keperawatan holistik. Sehingga dengan ini perlu pembentukan
Himpunan Perawat Holistik Indonesia (HPHI) yang melindungi, mengayomi,
membina dan mengembangkan komunitas keperawatan holistik serta peduli terhadap
asuhan keperawatan professional yang berkualitas bagi kepentingan masyarakat dan
ikut serta dalam peningkatan kesejahteraan komunitas keperawatan holistik Indonesia.

Sebagai landasan untuk mencapai keinginan tersebut, disusunlah pedoman himpunan


yakni dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himpunan
Perawat Holistik Indonesia (HPHI).

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1
Nama Himpunan
Himpunan ini bernama Himpunan Perawat Holistik Indonesia disingkat HPHI.
Pasal 2
Bentuk Himpunan
Himpunan ini berbentuk perkumpulan atas dasar kesamaan dalam kompetensi di
bidang keperawatan holistik yang meliputi komplementer dan alternatif yang
merupakan badan kelengkapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Pasal 3
Waktu Pendirian
HPHI didirikan di Denpasar pada tanggal 19 Oktober 2018
Pasal 4
Kedudukan
HPHI ini berkedudukan wilayah hukum Negara Republik Indonesia dan berkantor
pusat di ibukota Negara.

Pasal 5
Lambang dan logo Himpunan

Masing-masing komponen lambang himpunan memiliki makna:


BULATAN : Bumi / Alam Semesta (Makrokosmos)
HIJAU : Kesehatan
KUNING : Optimisme kehidupan
LAMPU / LENTERA : 1. Penerang dalam kegelapan
2.Menolong sesama tanpa pamrih
3. Lambang PPNI: HPHI merupakan
seminat PPNI
TUBUH MANUSIA WARNA HITAM :Penggambaran tubuh manusia sebagai
mikrokosmos yang holistik (satu
kesatuan; bio, psiko, sosio, spiritual) &
tubuh manusia berasal dari unsur-
unsur alam semesta
AURA BIRU & PUTIH :Pengambaran pancaran energi kasih
sayang yang suci kepada sesama
manusia
BAB II
LANDASAN DAN TUJUAN

Pasal 6
Landasan
Himpunan Perawat Holistik Indonesia ini Berdasarkan Pancasila dan Undang undang
Dasar 1945, dalam kebijakan umum keperawatan di Indonesia tunduk dan patuh pada
keputusan PPNI
Pasal 7
Tujuan
1. Menghimpun dan menyatukan seluruh perawat Indonesia yang bekerja dan
mengabdikan diri dalam bidang keperawatan berbasis holistik di Indonesia.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset keperawatan holistik
dengan cara memadukan segenap potensi (body of knowlage) perawat holistik
Indonesia
3. Meningkatkan mutu pendidikan non-formal dan pelayanan keperawatan berbasis
keperawatan holistik dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4. Mengembangkan karier dan prestasi kerja perawat sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan perawat holistik di Indonesia.
5. Meningkatkan harkat, martabat, kehormatan diri, dan profesi keperawatan
6. Memfasilitasi dan melindungi anggota dalam menggunakan hak politik dan
hukum.
7. Meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia menuju masyarakat sehat dan
sejahtera.
8. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan himpunan, lembaga dan institusi lain
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
9. Mengembangkan

BAB III
SIFAT, PERAN DAN FUNGSI

Pasal 8
Sifat
HPHI adalah himpunan yang independen, terbuka, dan berdasarkan kekeluargaan
Pasal 9
Peran
1. HPHI berperan sebagai regulator himpunan dengan fungsi: menyusun,
menetapkan sertifikasi pelatihan/pendidikan, standarisasi praktek profesional dan
registrasi maupun kredensial bagi anggota himpunan perawat holistik Indonesia.
2. HPHI berperan sebagai fasilitator dalam merespon peningkatan IPTEK holistik
kesejahteraan dengan pengembangan karier dan sistem penghargaan, pembinaan
dan pengembangan praktek keperawatan.
3. HPHI berperan menyuarakan aspirasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan
keperawatan holistik kepada pihak-pihak terkait.

Pasal 10 Fungsi

Fungsi HPHI adalah:


1. Membina dan mengembangkan kemampuan bagi para anggota
2. Memelihara dan membina terlaksananya sumpah perawat dan kode etik perawat
Indonesia
3. Meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu
keperawatan holistik, serta ilmu-ilmu yang berkaitan
4. Memperjuangkan dan mememlihara kepentingan serta kedudukan perawat holistic
di Indonesia sesuai dengan harkat dan martabat profesi
5. Bermitra dengan pemerintah dalam pengembangan kebijakan dan dalam program-
program kesehatan
6. Membantu masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatannya

7. Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan lain yang mempunyai


tujuan yang sama atau selaras, pemerintah atau swasta di dalam negeri atau di luar
negeri

8. Melaksanakan usaha-usaha untuk kesejahteraan anggota

9. Melaksanakan usaha lain yang berguna untuk mencapai tujuan sepanjang tidak
bertentangan dengan sifat dan dasar himpunan
BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 11
Jenis Keanggotaan
Anggota HPHI terdiri dari:

1. Anggota biasa

2. Anggota khusus

BAB V
SUSUNAN HIMPUNAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 12
Susunan himpunan
Himpunan terdiri dari himpunan tingkat Pusat dan himpunan tingkat Provinsi.

Pasal 13
Susunan pengurus
Susunan pengurus himpunan terdiri dari:
1. Pengurus Pusat disingkat PP adalah pengurus tingkat nasional yang berkedudukan
di ibukota Negara.
2. Pengurus tingkat Propinsi disebut Pengurus Wilayah disingkat PW adalah
pengurus yang berada diwilayah hukum pemerintahan propinsi dan berkedudukan
di ibukota propinsi.

Pasal 14

Masa Kepengurusan

1. Pengurus Himpunan Perawat holistik Indonesia /HPHI dipilih untuk masa bakti 5
(Lima) tahun

2. Ketua Umum dan Ketua Pengurus wilayah tidak dapat dipilih kembali setelah
menjabat 2 (dua) periode
BAB VI

KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN

Pasal 15
Wewenang

1. Pengurus Pusat /PP adalah pelaksana himpunan tertinggi yang bersifat kolektif
dan kolegial di tingkat pusat. Dalam melaksanakan tugasnya pengurus pusat
berwenang:

a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan himpunan ditingkat nasional


berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar
Program Kerja, Keputusan Musyawarah Nasional, hasil rapat tingkat
nasional serta peraturan organisasi lainnya

b. Menentukan dan mensyahkan kompetensi perawat holistik Indonesia

c. Bertindak untuk dan atas nama himpunan secara nasional dalam mewakili
himpunan baik di dalam maupun luar negeri

d. Kebijakan dinyatakan sah bila ditandatangani oleh ketua umum dan


Sekretaris Umum

e. Mewakili himpunan di dalam maupun di luar pengadilan

f. Mensyahkan kepengurusan wilayah

2. Pengurus wilayah dalam melaksanakan tugasnya berwenang :

a. Menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan himpunan diwilayah kerjanya


berdasarkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar
Program Kerja, Keputusan Musyawarah nasional, dan hasil rapat tingkat
nasional maupun tingkat wilayah serta peraturan organisasi lainnya

b. Melakukan koordinasi dengan himpunan/ikatan badan kelengkapan PPNI


tingkat wilayah lainnya.

Pasal 16

Kewajiban

1. Pengurus Pusat HPHI berkewajiban:

a. Memberikan pertanggungjawaban organisasi pada musyawarah nasional dan


memberikan laporan pertanggungjawaban kepada DPP PPNI.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan organisasi berdasarkan


Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar Program
Kerja, Keputusan Musyawarah Nasional, hasil rapat tingkat nasional serta
peraturan organisasi lainnya.

c. Melaksanakan pembinaan organisasi secara berjenjang.

d. Memfasilitasi pengakuan kompetensi perawat holistik sesuai ketentuan PPNI.

2. Pengurus Wilayah berkewajiban.

a. Memberikan pertanggungjawaban organisasi pada musyawarah Wilayah.

b. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan organisasi diwilayah


kerjanya berdasarkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Musyawarah nasional dan hasil rapat tingkat nasional, maupun Wilayah serta
peraturan organisasi lainnya.

BAB VII
TATA LAKU PROFESI

Pasal 17
Tata Laku Profesi

Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perawat holistik dalam bentuk apapun


yang mengatasnamakan HPHI harus seizin HPHI.

BAB VIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN HIMPUNAN

Pasal 18
1. Uang pangkal anggota.
2. Uang iuran dari anggota.
3. Usaha-usaha lain yang sah
4. Bantuan dari perorangan/lembaga pemerintah/non pemerintah lainnya yang tidak
mengikat.
Pasal 19
Kekayaan Himpunan

Kekayaan organisasi terdiri atas:

1. Kekayaan tidak bergerak

2. Kekayaan bergerak yang digunakan untuk kegiatan organisasi

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui musyawarah nasional/
kongres/ kongres luar biasa jika diperlukan

Pasal 21
Perubahan Himpunan
1. Perubahan himpunan hanya dapat dilakukan didalam suatu Musyawarah Nasional
yang khusus untuk itu dengan ketentuan memenuhi Quorum atau melalui kongres
nasional atau kongres luar biasa dengan usulan dari pengurus wilayah minimum 50
% + 1 dari total pengurus wilayah yang ada.
2. Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaan himpunan dihibahkan kepada
PPNI pusat.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 22
Aturan tambahan

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini diatur lebih lanjut dalam
anggaran rumah tangga, dan peraturan himpunan.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


Ditetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 19 Oktober 2018
Waktu : 23.10 WITA

KONGRES
HIMPUNAN PERAWAT HOLISTIK INDONESIA (HPHI)

Pimpinan Kongres

Nama Jabatan Tanda tangan


Ketua Merangkap
Ns. Dian Tri Raharjo, M.Kep
anggota
Wakil Ketua Merangkap
Ns. I Made Wikantra,S.Kep
anggota
Sekretaris Merangkap
Ns. Chanif, S.Kep., MNS
anggota
ANGGARAN RUMAH TANGGA HPHI

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Keperawatan Holistik
1. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun sehat
2. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat
3. Keperawatan holistik adalah pelayanan profesional yang didasarkan ilmu dan
keperawatan alternatif dan atau komplementer berbentuk pelayanan biologis,
psikologis, kognitif , sosial, kultural dan spiritual yang saling mempengaruhi baik
sehat dan sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia.
4. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik
didalam maupun di luar negri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Perawat holistik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan dan
memiliki kompetensi dibidang keperawatan holistik.
6. Pengurus Pusat HPHI disebut PP
7. Pengurus tingkat propinsi disebut PW

Pasal 2

Kelompok Kerja Perawat Holistik


1. Untuk mengembangkan keilmuan dan praktik perawat holistic dibentuk kelompok
kerja.
2. Kelompok kerja perawat holistik terdiri dari kelompok kerja manual, kelompok
kerja olah pikir dan kelompok kerja energi.
BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 3

Persyaratan Anggota

1. Anggota biasa
a. Anggota PPNI yang mempunyai kompetensi keperawatan holistik.

b. Menyatakan diri untuk menjadi anggota HPHI melalui proses pendaftaran


anggota pada pengurus daerah
c. Mengisi dan menandatangani surat persetujuan bersedia mengikuti dan
mentaati Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) HPHI
d. Bersedia aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan HPHI dan kelompok
kerja keperawatan holistik.

2. Anggota Khusus:
a. Perawat luar negeri yang memiliki kompetensi keperawatan holistik dan
atau perawat yang mempunyai perhatian perkembangan HPHI dan
keperawatan holistik.

b. Menyatakan diri atau direkomendasikan oleh PP untuk menjadi anggota


khusus.
c. Mengisi dan menandatangani surat persetujuan bersedia mengikuti dan
mentaati Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) HPHI

Pasal 4
Tata Cara Penerimaan Anggota
1. Mendaftarkan diri untuk menjadi anggota di Sekretariat Pengurus Wilayah dan
atau Pengurus Pusat HPHI bagi perawat holistik yang bekerja di luar negeri.
2. Mengisi dan menandatangani Formulir pendaftaran anggota, formulir
kesediaan mengikuti kegiatan HPHI dan mentaati AD/ART serta formulir
kesediaan mentaati Kode Etik Perawat Indonesia.
3. Pengurus Pusat dan atau Pengurus Wilayah dapat menerima calon anggota
tersebut apabila telah memenuhi persyaratan yang telah diperlukan.
4. Pengurus Pusat HPHI dapat langsung menerbitkan NIRA bagi perawat holistik
yang bekerja di luar negeri.
5. Pengurus Pusat dapat menerbitkan NIRA atas usul Pengurus Wilayah bagi
anggota biasa.
6. Nomor Induk Anggota terdiri dari 4 digit NIRA PPNI, 2 digit nomor
himpunan dan nomor urut anggota HPHI.

Pasal 5
Syarat - Syarat Pembuatan NIRA HPHI

PP (pengurus pusat) HPHI berwenang memberi NIRA dan PW (Pengurus wilayah)


berwenang membuat kartu anggota dengan nomor registrasi dari KTA HPHI
berlaku selama 5 (lima) tahun.
Pasal 6
Kewajiban Anggota
1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan Sumpah perawat, Kode Etik
Keperawatan Indonesia, Anggaran Rumah Tangga dan semua peraturan serta
Keputusan kongres HPHI.
2. Menjaga nama baik HPHI.
3. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan HPHI, seperti: musyawarah propinsi,
kongres, pertemuan ilmiah, dan pendidikan non-formal sertifikasi anggota HPHI.

4. Memelihara kerukunan dalam himpunan secara konsekuen dan konsisten pada


hal-hal yang bersifat positif.
5. Membayar uang pendaftaran dan iuran anggota.

Pasal 7
Hak Anggota
1. Anggota biasa berhak untuk mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik lisan
maupun tertulis kepada pengurus HPHI, mengikuti seluruh kegiatan himpunan,
memilih dan dipilih sesuai jenjang kepengurusan organisasi.
2. Anggota khusus berhak untuk mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan, baik
lisan maupun tertulis kepada pengurus HPHI, mengikuti seluruh kegiatan
organisasi, tapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih.
3. Setiap anggota berhak mendapat kesempatan menambah atau mengembangkan
ilmu dan keterampilan keperawatan holistik yang diselenggarakan HPHI dan atau
lembaga pelatihan lain yang terakreditasi.
4. Setiap anggota berhak mendapatkan kartu anggota HPHI
5. Setiap anggota berhak mengajukan permohonan pengunduran diri
6. Setiap anggota berhak mendapat perlindungan dan pembelaan dalam
melaksanakan tugas professional apabila memenuhi:
a. Ketentuan HPHI.
b. AD / ART
c. Kode Etik Keperawatan Indonesia
d. Standar Kompetensi keperawatan holistik
e. Standar Praktik keperawatan holistik
f. Peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 8
Pembelaan
1. Anggota yang dikenakan sanksi diberikan kesempatan membela diri dalam
musyawarah wilayah/ kongres
2. Putusan sanksi yang diambil dalam kongres HPHI atau musyawarah wilayah
dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah yang
hadir
3. Anggota HPHI bermasalah dengan praktek keperawatan holistik dengan profesi
lain dan atau hukum mendapat pembelaan dari pengurus pusat dan atau wilayah
HPHI serta PPNI.
Pasal 9
Sanksi
1. Anggota yang tidak melaksanakan kewajiban himpunan diberi sanksi oleh
pengurus HPHI wilayah atau pusat.
2. Jenis sangsi diberikan berupa:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Sanksi etika
d. Pemberhentian sebagai anggota
Pasal 10
Pemberhentian Anggota

1. Anggota berhenti atau hilang keanggotaannya karena:

a. Meninggal dunia.

b. Permintaan sendiri secara tertulis.

c. Diberhentikan oleh Pimpinan Pusat melalui rapat pengurus baik di tingkat


Pusat atau Wilayah setelah terbukti berbuat hal-hal yang merugikan
himpunan.

2. Tata cara pemberhentian dan hak membela diri anggota diatur dalam peraturan
himpunan.

Pasal 11
Pengkaderan
1. Demi kesinambungan kepengurusan HPHI, maka dibina kader – kader
kepemimpinan HPHI.
2. Kader – kader yang akan dipromosikan telah disaring dengan kriteria:
a. Memiliki prestasi, dedikasi dan loyal terhadap HPHI.
b. Mempunyai kemampuan pengetahuan, pengalaman dalam kepemimpinan
dalam HPHI.
c. Tidak pernah melakukan perbuatan norma etika himpunan dan melanggar
hukum perdata dan pidana.

BAB III
MUSYAWARAH DAN RAPAT RAPAT

Pasal 12
Musyawarah Nasional/MUNAS

1. Musyawarah Nasional (MUNAS) merupakan pemegang kedaulatan dan


pelaksanaan kekuasaan tertinggi himpunan

2. Musyawarah Nasional diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh:

a. DPP PPNI

b. PP HPHI
c. PW HPHI

d. Anggota HPHI

3. Musyawarah Nasional /MUNAS berwenang untuk:

a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


HPHI

b. Menilai laporan pertanggung jawaban PP HPHI

c. Menetapkan rencana jangka panjang HPHI

d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum

4. Penundaan Musyawarah Nasional mengikuti aturan sebagai berikut :

a. Musyawarah Nasional paling lama 6 (enam) bulan atas persetujuan pengurus PP


HPHI

b. Apabila setelah ditunda 6 (enam) bulan ternyata tidak dapat dilaksanakan


musyawarah nasional, maka atas kesepakatan sekurang-kurangnnya 2/3 dari
seluruh pengurus HPHI Wilayah dapat dibentuk "Tim independen" dengan
tugas melaksanakan Musyawarah Nasional.

Pasal 13
Musyawarah Nasional Luar Biasa

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat diselenggarakan atas permintaan


sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh jumlah pengurus wilayah HPHI.

2. Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dilaksanakan bilamana:

a. Diperlukan untuk mengganti Ketua Umum.

b. Himpunan berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan


Persatuan dan Kesatuan dan atau keadaan lainnya yang membahayakan
kelangsungan hidup himpunan.

c. Apabila tidak diselenggarakan Musyawarah nasional Luar Biasa dalam waktu 2


(dua) bulan sejak permintaan maka atas kesepakatan sekurang-kurangnya 2/3
dari seluruh pengurus HPHI dapat dibentuk Tim Independen dengan tugas
melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa.
Pasal 14
Musyawarah Wilayah/MUSWIL

1. Musyawarah Wilayah dilakukan 5 (lima) tahun sekali dan dihadiri oleh:

a. DPW PPNI

b. Utusan PP HPHI

c. PW HPHI

d. Anggota HPHI

2. Musyawarah Wilayah berwenang untuk:

a. Menilai laporan pertanggung jawaban PW HPHI

b. Menetapkan rencana kerja jangka panjang wilayah sebagai penjabaran dari


rencana kerja jangka panjang Himpunan

c. Memilih dan menetapkan ketua PW HPHI

Pasal 15
Rapat Kerja Nasional/RAKERNAS

1. Rapat Kerja Nasional mempunyai tugas mengevaluasi dan menilai serta


merekomendasikan program himpunan yang dilaksanakan oleh seluruh perangkat
himpunan.

2. Rapat Kerja Nasional berwenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan


program himpunan.

3. Rapat Kerja Nasional dilakukan minimal 6 (enam) bulan setelah kepengurusan di


sah kan dan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali periode kepengurusan

4. Rapat Kerja Nasional diikuti oleh:

1) DPP PPNI

2) PP HPHI

3) PW HPHI

5. Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh PP HPHI


6. Rapat Kerja Nasional adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam
rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan rencana kerja
himpunan
Pasal 16
Rapat Kerja Wilayah/RAKERWIL

1. Rapat Kerja Wilayah adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam
rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan rencana kerja di
tingkat wilayah

2. Rapat Kerja Wilayah diikuti

a) DPW PPNI

b) PW HPHI

c) Anggota HPHI

3. Rapat Kerja Wilayah dilakukan minimal 6 (enam) bulan setelah kepengurusan


disah kan dan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali periode kepengurusan

4. Rapat Kerja Wilayah dipimpin oleh ketua PW HPHI

Pasal 17
Rapat Umum Pengurus

1. Rapat Umum Pengurus diselenggarakan untuk:

a. Pemberhentian atau pergantian pengurus PP HPHI.

b. Pemberhentian atau pergantian pengurus PW HPHI.

2. Rapat Pengurus yang diselenggarakan sebagaimana disebut pada ayat 1 (satu) butir
a dan b dihadiri oleh sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 dari seluruh pengurus PP
HPHI atau sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 dari seluruh pengurus PW HPHI.

3. Pengangkatan pengurus sebagai pengganti pengurus yang diberhentikan dilakukan


pada Rapat Umum Pengurus.

4. Rapat Umum dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat dilaksanakan di Pusat atau di
Wilayah.

5. Biaya yang timbul dibebankan pada penyelenggara masing masing PP atau PW


HPHI.
BAB IV

SUSUNAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 18
Susunan Organisasi
1. Pengurus Pusat HPHI meliputi perwakilan Wilayah dan berkedudukan di Ibukota
Republik Indonesia.
2. Pengurus Wilayah meliputi Wilayah atau Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibu
Kota dan berkedudukan di ibukota Propinsi, Daerah Istimewa, Daerah Khusus
Ibukota.
3. Pengurus Wilayah yang memiliki anggota sekurang – kurangnya 30 orang.
4.

Pasal 19
Pengurus Pusat
1. Pengurus Pusat terdiri dari Pengurus Harian dan ketua Bidang.
2. Pengurus Harian terdiri dari Ketua Umum, Ketua, Sekretaris Jenderal, Sekretaris,
Bendahara Umum dan Bendahara.
3. Pengurus bidang terdiri dari Ketua Bidang serta Anggota Bidang
4. Komposisi Pengurus Pusat terdiri dari:
a. Ketua Umum
1) Ketua I: membidangi Bidang Organisasi, Bidang Hukum, Hubungan
Masyarakat dan Pemberdayaan Politik serta Bidang Pengembangan
kerjasama Dalam dan Luar Negeri
2) Ketua II: membidangi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Bidang
Pelayanan Keperawatan serta Bidang Kesejahteraan
b. Sekretaris
1) Sekretaris Jendral
2) Sekretaris I
3) Sekretaris II
c. Bendahara
1) Bendahara umum
2) Bendahara I
3) Bendahara II
d. Ketua Bidang
1) Ketua Bidang Organisasi
2) Ketua Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat
3) Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan
4) Ketua Bidang Pelayanan
5) Ketua Bidang Pengembangan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
6) Ketua Bidang Kesejahteraan
e. Anggota – anggota Bidang
1) Dua anggota Bidang organisasi
2) Dua anggota Bidang Hukum, Hubungan Masyarakat
3) Dua anggota Bidang Pendidikan dan Pelatihan
4) Dua anggota Bidang Pelayanan
5) Dua anggota Bidang Pengembangan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
6) Dua anggota Bidang Kesejahteraan

Pasal 20
Pengurus Wilayah
1. Pengurus Wilayah terdiri dari Pengurus Harian dan bidang
2. Pengurus Harian terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara
3. Pengurus bidang terdiri dari Ketua Bidang dan Anggota Bidang
4. Komposisi Pengurus Wilayah terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris dan Wakil Sekretaris
c. Bendahara dan Wakil Bendahara
d. Wakil Ketua
1) Wakil Ketua Bidang Organisasi
2) Wakil Ketua Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat
3) Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan
4) Wakil Ketua Bidang Pelayanan
5) Wakil Ketua Pengembangan Kerjasama
6) Wakil Ketua Kesejahteraan
e. Anggota – anggota Bidang
1) Dua orang anggota Bidang Organisasi
2) Dua orang anggota Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat
3) Dua orang anggota Bidang Pendidikan dan Pelatihan
4) Dua orang anggota Bidang Pelayanan
5) Dua orang anggota Bidang Pengembangan Kerjasama
6) Dua orang anggota Bidang Kesejahteraan

BAB V
KEKAYAAN
Pasal 21
1. Besarnya uang registrasi kenggotaan ditetapkan oleh MUNAS

2. Besaran uang registrasi bagi anggota baru adalah Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah).
3. Pengalokasian uang registrasi anggota ditetapkan sebagai berikut:

a. Pengurus Pusat HPHI sebesar 30%

b. Pengurus HPHI Wilayah sebesar 70%


4. Pembagian uang hasil usaha dari unit pelaksana teknis atau usaha – usaha lain
yang terkait dengan HPHI diatur lebih lanjut oleh peraturan HPHI.
5. Pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi wajib didokumentasikan sesuai
dengan sistem yang berlaku untuk organisasi masyarakat.

6. Pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi wajib dipertangungjawabkan


dalam forum MUNAS atau MUSWIL. Musyawarah anggota dan rapat organisasi.
7. Mekanisme pembayaran secara rinci akan diatur dalam peraturan Himpunan.

BAB VI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pasal 22
Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan yang di standarisasi dan atau diselenggarakan oleh HPHI
terdiri dari:

1. Pendidikan sertifikasi keperawatan holistik meliputi komplementer dan alternatif


terdiri dari level dasar, menengah, dan lanjutan.

2. Pelatihan untuk memperbaharui kompetensi keperawatan holistik meliputi


komplementer dan alternatif sesuai perkembangan bukti ilmiah.

3. Setiap program pendidikan dan pelatihan harus mengacu pada standarisasi dan
kurikulum pendidikan dan pelatihan yang dikeluarkan oleh HPHI dan atau
BPSDM Kementrian Kesehatan.

BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
Aturan Tambahan

1. Setiap anggota HPHI dianggap telah mengetahui isi dari Anggaran Dasar dan
Rumah Tangga HPHI

2. Perselisihan dalam penafsiran Anggaran Dasar dan Rumah Tangga HPHI ini
diputuskan oleh Pengurus Pusat.

3. Hal – hal yang belum diatur dalam Anggran Rumah Tangga HPHI ini dimuat di
dalam Peraturan Himpunan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Rumah Tangga.
Ditetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 19 Oktober 2018
Waktu : 23.30 WITA

KONGRES
HIMPUNAN PERAWAT HOLISTIK INDONESIA (HPHI)

Pimpinan Kongres

Nama Jabatan Tanda tangan


Ketua Merangkap
Ns. Dian Tri Raharjo, M.Kep
anggota
Wakil Ketua Merangkap
Ns. I Made Wikantra,S.Kep
anggota
Sekretaris Merangkap
Ns. Chanif, S.Kep., MNS
anggota

Anda mungkin juga menyukai