KATA PENGANTAR
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA
ANGGARAN DASAR penuh kebijakan, digerakkan dengan pedoman yang berbentuk anggaran dasar
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA maka disusunlah Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
sebagai berikut :
MUKADIMAH
BAB I
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berhasil NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka setiap warga negara
berkewajiban mengisi kemerdekaan itu dalam wadah negara kesatuan republik Pasal 1
indonesia menuju tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, adil dan makmur. 1. Organisasi ini bernama Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
disingkat PDUI
Dokter Umum Indonesia sebagai warga bangsa yang ikut aktif dalam gerakan 2. Dokter umum sebagaimana dimaksud ayat satu adalah semua dokter
dan perjuang kemerdekaan, sadar akan hak dan kewajibannya serta peran dan selain spesialis dan/atau melaksanakan pelayanan di tingkat primer
tanggung jawabnya kepada umat manusia dan bangsa, bertekad memberikan
darma baktinya untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Pasal 2
Dasar 1945 dalam kehidupan keprofesian, dan merupakan dokter yang belum PDUI didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2008 untuk batas waktu yang
spesialis dan atau melaksanakan pelayanan primer. tidak ditentukan
Peran advokasi kesehatan, pelaku-pengubah dan peran profesionalisme dalam BAB III
kehidupan kemasyarakatan dapat terlaksana jika jiwa dan semangat TUJUAN, USAHA, DAN SIFAT
persaudaraan dokter-dokter Indonesia terwujud sejak 1911 diteruskan dengan
jalan menggalang seluruh potensi yang dimiliki dalam satu organisasi. Pasal 5
Tujuan
Meyakini bahwa tujuan dan cita-cita organisasi hanya dapat dicapai atas 1. Menghimpun segenap potensi dokter umum, meningkatkan harkat dan
petunjuk Tuhan Yang Maha Esa disertai usaha-usaha teratur, terencana dan martabat serta kehormatan dokter umum.
1 2
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
Pasal 8 Pasal 13
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia merupakan organisasi Profesi Dokter Pimpinan Pusat
Umum Nasional di Indonesia. 1. Struktur kepemimpinan PDUI di tingkat pusat, terdiri dari Pengurus
Pusat PDUI dan Pengurus KDI yang merupakan satu kesatuan dan
3 4
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugasnya BAB VII
2. Pengurus Pusat adalah pimpinan organisasi ditingkat pusat yang PERBENDAHARAAN
melaksanakan kegitan eksekutif organisasi dan bertanggungjawab untuk
dan atas nama organisasi Pasal 15
3. Pengurus KDI adalah salah satu unsur pimpinan ditingkat pusat yang Kekayaan PDUI diperoleh dari :
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan 1. Uang Pangkal
organisasi dalam bidang pendidikan. 2. Iuran Anggota
3. Pengumpulan Dana Abadi
Pasal 14 4. Sumbangan anggota dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat
Badan Kelengkapan dan Badan Khusus
1. Badan Kelengkapan dibentuk oleh pengurus pusat, cabang atau komisariat BAB VIII
untuk membantu pengurus pusat, pengurus cabang dan pengurus komisariat PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
menjalankan amanat kongres, konferensi cabang dan rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada ketua masing-masing tingkatan kepengurusan Pasal 16
terdiri dari : Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres Nasional
a. Biro Hukum dan Mediasi (BHM).
b. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga Pasal 17
(HUMAS & KAL) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres Nasional yang
c. Dewan Etik PDUI diadakan khusus untuk itu, atas usul dari sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
2. Badan khusus dibentuk oleh pengurus pusat, dan apabila diperlukan cabang.
dapat dibentuk ditingkat cabang dan komisariat untuk membantu pengurus
pusat, pengurus cabang, dan pengurus komisariat menjalankan amanat BAB IX
kongres, konferensi cabang dan rapat anggota serta bertanggungjawab ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN
kepada ketua masing-masing tingkatan kepengurusan terdiri dari:
a. Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Pasal 18
(BPPKB) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini dimuat dalam anggaran
b. Badan Usaha PDUI rumah tangga atau peraturan-peraturan pengurus pusat, cabang atau komisariat
sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.
Pasal 19
Pengesahan anggaran dasar ditetapkan pada Kongres Nasional
5 6
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
ANGGARAN RUMAH TANGGA proses mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA Dokter Indonesia, otomatis menjadi anggota PDUI
3. Anggota Luar Biasa : Dokter Umum Warga Negara Asing yang bekerja
BAB I di Indonesia dan telah teregistrasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia
KEANGGOTAAN (KKI) dan IDI, dan melakukan pendaftaran serta pernyataan mematuhi
AD ART PDUI, melalui Pengurus Komisariat. Bila belum ada komisariat
BAGIAN I PDUI di tempat calon anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua),
ANGGOTA pendaftaran dapat dilakukan melalui Pengurus Cabang dan/atau Pengurus
Pusat.
Pasal 1 4. Anggota muda adalah sarjana kedokteran yang sedang menempuh
Anggota biasa adalah dokter umum, Warga Negara Indonesia yang berijazah pendidikan profesi dokter dan/atau dokter lulusan luar negeri yang
dokter yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. sedang menjalani adaptasi/penyetaraan pendidikan profesi dokter
Pasal 2 Pasal 6
Anggota luar biasa adalah dokter umum Warga Negara Asing yang bekerja 1. Anggota kehormatan diusulkan oleh Pengurus melalui penilaian yang
di Indonesia dan telah teregistrasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dilakukan oleh tim yang dibentuk khusus untuk itu terdiri dari Pengurus
dan IDI Pusat, Pengurus Cabang, dan/atau Pengurus Komisariat yang
mengusulkannya
Pasal 3 2. Pengurus yang dapat mengusulkan sebagaimana ayat 1 (satu) adalah
Anggota kehormatan adalah mereka yang telah berjasa pada Perhimpunan Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang
Dokter Umum Indonesia. 3. Pengesahan sebagai anggota kehormatan dilakukan di forum kongres.
7 8
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
9 10
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
11 12
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
13 14
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
dan salah seorang anggota PDUI cabang, untuk menyelenggarakan 3. Anggota biasa adalah peserta rapat anggota komisariat yang mempunyai
konferensi cabang. hak suara dan hak bicara.
4. Anggota luar biasa, anggota kehormatan serta dokter bukan anggota
BAGIAN X PDUI atas undangan Pengurus Komisariat adalah peninjau yang
RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT mempunyai hak bicara dan tidak mempunyai hak suara.
5. Jumlah peserta peninjau ditetapkan oleh Pengurus Komisariat.
Pasal 20 6. Sidang rapat anggota komisariat dipimpin oleh tiga orang presidium yang
Status dipilih dari peserta dan oleh peserta. Sidang pembahasan dan pengesahan
1. Rapat Anggota Komisariat merupakan pengambilan keputusan tertinggi agenda acara, tata tertib serta sidang pemilihan pimpinan sidang dipimpin
pada tingkat komisariat. oleh ketua panitia pengarah rapa t anggota komisariat.
2. Rapat Anggota Komisariat adalah rapat para anggota atas undangan 7. Rapat anggota komisariat dinyatakan sah bila dihadiri lebih dari 50%
penanggung-jawab rapat anggota komisariat. atau setengah jumlah anggota biasa.
3. Rapat Anggota Komisariat dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 8. Apabila ayat 7 tidak terpenuhi maka rapat anggota komisariat diundur
tiga tahun. paling lama 1 x 24 jam dan setelah itu rapat anggota komisariat dianggap
4. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota komisariat dapat diadakan sah.
sewaktu-waktu atas usul atau inisiatif tiga orang anggota dan mendapat 9. Setelah laporan pertanggungjawaban Pengurus Komisariat diterima oleh
persetujuan lebih dari 50% jumlah anggota biasa yang ada. rapat anggota komisariat, maka Pengurus Komisariat dinyatakan
demisioner.
Pasal 21 10. Apabila enam bulan setelah habis masa bakti periode kepengurusan dan
Tugas dan Wewenang telah minimal tiga kali diingatkan untuk mengadakan rapat anggota
1. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Komisariat mengenai pelaksanaan komisariat tetapi Pengurus Komisariat tidak melakukan rapat anggota
amanat rapat anggota komisariat. komisariat maka Pengurus Cabang segera menunjuk tim caretaker yang
2. Menetapkan program kerja komisariat dengan tetap berpedoman kepada terdiri dari satu orang Pengurus Cabang, satu orang Pengurus Komisariat
kebijakan operasional yang telah ditetapkan dan garis besar haluan yang telah kadaluarsa dan salah seorang anggota PDUI komisariat, untuk
organisasi serta program kerja nasional yang ditetapkan oleh Kongres menyelenggarakan rapat anggota komisariat.
Nasional
3. Memilih ketua Pengurus Komisariat BAGIAN XI
MUSYAWARAH KERJA NASIONAL (MUKERNAS)
Pasal 22
Tata Tertib Pasal 23
1. Penanggung jawab penyelenggaraan rapat anggota komisariat adalah Status
Pengurus Komisariat 1. Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) adalah rapat yang dihadiri
2. Rapat anggota komisariat dihadiri oleh peserta anggota komisariat dan oleh segenap perangkat organisasi dari tingkat pusat dan tingkat cabang
Pengurus PDUI Cabang serta undangan. yang diadakan sekali setahun.
2. Dalam keadaan luar biasa mukernas dapat diadakan sewaktu-waktu atas
15 16
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
usul Pengurus Pusat dan/atau Pengurus Cabang dan mendapat persetujuan Pasal 27
lebih dari 50% dari jumlah cabang. Tugas dan Wewenang
1. Monitoring dan evaluasi kinerja kepengurusan
Pasal 24 2. Membahas program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan amanat
Tugas dan Wewenang Mukernas.
1. Membahas program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan amanat 3. Membahas usulan program kerja yang dianggap perlu untuk kepentingan
kongres. anggota secara nasional
2. Membahas usulan program kerja yang dianggap perlu untuk kepentingan
anggota secara nasional. Pasal 28
3. Mengadakan pembicaraan pendahuluan tentang bahan-bahan kongres Tata Tertib
yang akan datang dan/atau mengevaluasi program kerja nasional 1. Ketua Umum Pengurus Pusat adalah penanggungjawab penyelenggaraan
berdasarkan amanat kongres. Sidang Pleno Pengurus Pusat
2. Sidang Pleno Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum atau yang
Pasal 25 diberi mandat oleh Ketua Umum Pengurus Pusat.
Tata Tertib
1. Pengurus Pusat adalah penanggung-jawab penyelenggaraan Mukernas B. STRUKTUR KEPEMIMPINAN
2. Mukernas dihadiri oleh seluruh perangkat organisasi yang terdiri dari
Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, dan undangan dari Pengurus Pusat Bagian XIII
3. Sidang-sidang Mukernas terdiri dari sidang pleno mukernas dan komisi Pengurus Pusat
komisi
4. Sidang Pleno Mukernas dipimpin oleh Ketua Umum Pengurus Pusat dan Pasal 29
sidang-sidang komisi dipimpin oleh ketua komisi yang ditunjuk di sidang Status
pleno. 1. Instansi kepemimpinan tertinggi organisasi yang mengurus dan
melaksanakan kebijakan-kebijakan strategis dan operasional yang bersifat
BAGIAN XII nasional yang diputuskan dalam kongres.
SIDANG PLENO PENGURUS PUSAT 2. Bertanggungjawab untuk dan atas nama organisasi.
3. Masa jabatan kepengurusan Pengurus Pusat adalah tiga tahun
Pasal 26 4. Dalam melaksanakan kebijakan strategis yang berskala nasional oleh
Status Ketua Umum Pengurus Pusat, dan dibantu oleh anggota Pengurus Pusat,
1. Sidang Pleno Khusus Pusat adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh Dewan Penasehat, Dewan Pembina, dan Dewan Pakar
anggota Pengurus Pusat. 5. Dalam melaksanakan kebijakan operasional yang berskala nasional,
2. Sidang pleno khusus Pengurus Pusat diadakan sebulan sekali selama Pengurus Harian dibantu oleh badan-badan kelengkapan, badan-badan
periode kepengurusan khusus, komite- komite tetap dan ad-hoc, yang dibentuk untuk tujuan
3. Dalam keadaan luar biasa sidang pleno khusus Pengurus Pusat dapat tersebut.
diadakan sewaktu-waktu atas usul Pengurus Pusat.
17 18
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
6. Seorang anggota hanya diperbolehkan menjadi Ketua Umum Pengurus 2. Pelantikan Pengurus Pusat harus telah dilakukan paling lambat dalam
Pusat maksimal dua kali masa kepengurusan. waktu 30 hari setelah kongres.
3. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Pengurus Pusat harus mengadakan
Pasal 30 rapat-rapat berupa Mukernas, rapat pleno terbatas serta rapat Pengurus
Personalia Pengurus Harian Pusat Harian tetap.
1. Personalia kepengurusan sekurang-kurangnya terdiri dari ketua , sekretaris, 4. Rapat pleno terbatas dihadiri oleh segenap Pengurus Pusat dan dilaksanakan
ketua-ketua bidang, badan kelengkapan dan badan khusus yang secara sekurang- kurangnya sekali dalam satu bulan.
bersama-sama melaksanakan kegiatan secara kolektif. 5. Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh seluruh aparat Pengurus Pusat dan
2. Yang dapat menjadi Pengurus Pusat adalah anggota biasa yang pernah diadakan setiap kali diperlukan.
menjadi Pengurus Cabang atau anggota biasa yang mempunyai komitmen
terhadap visi dan misi PDUI. Pasal 33
Tata Cara Pengelolaan Administrasi dan Keuangan
Pasal 31 1. Menyelenggarakan administrasi keanggotaan yang dikelola oleh unit
Tugas dan Wewenang khusus yang bertugas untuk mendaftar, mendata, menyimpan dan
1. Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta mengelola potensi dasar anggota.
keputusan yang telah ditetapkan Kongres. 2. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, yang berfungsi sesuai
2. Mengumumkan kepada seluruh Pengurus Pusat dan Pengurus dengan beban kerja organisasi yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan
Cabang yang menyangkut pengambilan keputusan organisasi bertanggung jawab langsung kepada Ketua.
ataupun perubahan keputusan kongres nasional dan kemudian 3. Menyelenggarakan administrasi keuangan sesuai dengan tata cara serta
mempertanggungjawabkan kepada kongres nasional berikutnya. tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabilitas dan dipimpin
3. Mensosialisasikan penjabaran program sesuai ketetapan Kongres oleh seorang ketua bidang keuangan yang bertanggung jawab langsung
Nasional kepada seluruh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang. kepada Ketua Umum.
4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota melalui 4. Menyelenggarakan audit yang dilaksanakan oleh satuan pengawas internal
forum Kongres Nasional secara berkala dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
5. Menyelenggarakan Kongres Nasional pada akhir periode. 5. Satuan pengawas internal terdiri dari personalia Pengurus Pusat yang
6. Menyiapkan draft materi Kongres. memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan/atau berpengalaman
7. Mengesahkan dan menetapkan Pengurus Cabang serta perangkat organisasi pada bidang pengelolaan keuangan.
tingkat pusat. 6. Membuat laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh akuntan publik
dan disampaikan pada seluruh anggota.
Pasal 32
Tata Cara Pengelolaan
1. Pengurus Pusat menjalankan tugas segera setelah dilakukan serah terima
dengan Pengurus Pusat demisioner pada akhir pelaksanaan Kongres
Nasional.
19 20
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
Pasal 35 Bagian XV
Personalia Pengurus KDI PENGURUS CABANG
1. Personalia Pengurus KDI terdiri dari ketua , wakil ketua, sekretaris,
wakil sekretaris bendahara, dan komisi - komisi, serta panel ahli Pasal 38
2. Yang dapat menjadi Pengurus KDI adalah anggota biasa, berpendidikan Status
minimal S2 atau setara, berpengalaman dibidang pendidikan dan/atau 1. Cabang merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk di Provinsi yang
berpengalaman dibidang pelayanan kesehatan. mempunyai sekurang-kurangnya satu komisariat
3. Anggota pengurus KDI terdiri dari : 2. Pengurus Cabang adalah instansi kepemimpinan tertinggi dalam
a. Unsur P2KB PUSAT yang diangkat dan/atau ditetapkan dalam satu cabang dan bertanggungjawab untuk dan atas nama organisasi.
Kongres Nasional PDUI dan unsur P2KB CABANG atau perwakilan 3. Pengurus Cabang melakukan koordinasi kegiatan organisasi.
cabang yang diangkat dan/atau ditetapkan sidang khusus KDI. 4. Pengurus Cabang dipilih dalam Konferensi Cabang.
b. Anggota pengurus yang terdiri dari unsur AIPKI, Panel Ahli, dan 5. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah tiga tahun.
Penasehat ditetapkan oleh Pengurus KDI terpilih 6. Pengurus Cabang adalah kesatuan organisasi yang dibentuk di Provinsi
c. Anggota Pengurus EX Officio yaitu Ketua Umum PP PDUI dan dan berkedudukan di Ibukota Provinsi.
Ketua AIPKI. 7. Seorang anggota hanya diperbolehkan dipilih menjadi ketua cabang
maksimal dua kali masa kepengurusan.
21 22
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
23 24
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
Pasal 45 Pasal 47
Tata Cara Pengelolaan Biro Hukum dan Mediasi (BHM)
1. Pengurus Komisariat dipilih oleh ketua komisariat terpilih dan mendapatkan 1. Status
pengesahan dari Pengurus Cabang dan selanjutnya dilantik oleh Pengurus BHM dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan dapat dibentuk
Cabang. di tingkat komisariat.
2. Pengurus Komisariat baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan 2. Tugas dan wewenang
dan serah terima jabatan dengan Pengurus Komisariat Demisioner. a. Melakukan pembinaan dalam kesadaran hukum kesehatan.
3. Ketua komisariat yang baru harus dapat menyusun kepengurusannya b. Membela anggota dalam menjalankan profesinya baik yang
paling lambat tiga puluh hari setelah rapat anggota komisariat dan segera menyangkut masalah etik, hukum, administrasi, atau organisasi, baik
mengadakan serah terima jabatan dengan Pengurus Komisariat Demisioner. diminta atau tidak diminta.
4. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Pengurus Komisariat harus c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
mengadakan rapat- rapat berupa rapat pleno dan rapat Pengurus Harian. saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
5. Rapat pleno diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan dan pihak yang dianggap perlu.
dihadiri oleh seluruh pengurus dan perangkat organisasi yang ada di 3. Tata cara pengelolaan
komisariat. a. Personalia Pengurus BHM ditetapkan oleh Pengurus PDUI sesuai
6. Rapat Pengurus Harian diadakan sekali dalam satu bulan dan dihadiri tingkatan
Pengurus Komisariat. b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BHM adalah anggota biasa.
c. BHM dapat mengikutsertakan profesi lain yang dipandang perlu
BAGIAN XVII dalam kepengurusannya.
d. Pengurus BHM sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
Pasal 46 dan anggota.
Badan Kelengkapan PDUI e. BHM segera menjalankan tugas-tugasnya setelah selesai kongres.
1. Status umum f. Masa jabatan sama dengan kepengurusan PDUI sesuai tingkatan
Badan kelengkapan adalah anggota Pengurus Pusat dan merupakan g. BHM dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang
anggota pleno. dianggap perlu.
2. Badan kelengkapan terdiri atas Biro Hukum dan Mediasi (BHM) dan
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga (HUMAS Pasal 48
& KAL) dan Dewan Etik PDUI Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga
3. Tugas dan wewenang (HUMAS & KAL)
Tugas dan wewenang badan kelengkapan diatur dalam Kompendium 1. Status
Organisasi PDUI Biro HUMAS & KAL dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan
dapat dibentuk di tingkat komisariat.
2. Tugas dan Wewenang
a. Melakukan kegiatan kehumasan dalam rangka meningkatkan citra
organisasi
25 26
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
b. Memfasilitasi kegiatan kerjasama dengan lembaga lain dengan prinsip g. Dewan Etik PDUI dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-
tidak mengikat dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi pihak lain yang dianggap perlu
c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak BAGIAN XVIII
pihak yang dianggap perlu.
3. Tata Cara Pengelolaan Pasal 50
a. Personalia Pengurus Biro HUMAS & KAL ditetapkan oleh pengurus Badan Khusus PDUI
sesuai tingkatan 1. Status
a. Badan khusus adalah anggota Pengurus dan merupakan anggota
Pasal 49 pleno.
Dewan Etik PDUI b. Badan Khusus terdiri atas Kolegium Dokter Umum Indonesia
1. Status (KDUI), Badan Penyelenggara Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
Dewan Etik PDUI dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan (BPPKB) dan Badan Usaha PDUI.
dapat dibentuk ditingkat komisariat 2. Tugas dan Wewenang
2. Tugas dan wewenang Tugas dan wewenang badan khusus diatur dalam Kompendium Organisasi
a. Melakukan tugas pembinaan, pengawasan, dan penilaian dalam PDUI
pelaksanaan etik kedokteran, termasuk perbuatan anggota yang
melanggar kehormatan dan tradisi luhur kedokteran Pasal 51
b. Dalam melaksanakan tugas kemahkamahan menyarankan kepada Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
anggota teradu untuk didampingi oleh BHM (BPPKB)
c. Merekomendasikan pemberian sanksi etik terhadap anggota kepada 1. Status
ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia sesuai BPPKB dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan dapat
tingkatan dibentuk di tingkat komisariat.
3. Tata cara Pengelolaan 2. Tugas dan wewenang
a. Personalia Pengurus Dewan Etik PDUI ditetapkan oleh Pengurus a. Melakukan pembinaan dalam pendidikan keprofesian berkelanjutan.
PDUI sesuai tingkatan b. Memfasilitasi anggota dalam bidang pendidikan dan pelatihan
b. Yang dapat dipilih sebagai anggota Dewan Etik PDUI adalah anggota untuk mengembangkan profesi sesuai kompetensi dokter umum
biasa c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
c. Dewan Etik PDUI dapat mengikutsertakan profesi lain yang dipandang saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
perlu dalam kepengurusan pihak yang dianggap perlu.
d. Pengurus Dewan Etik PDUI sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, 3. Tata cara pengelolaan
sekretaris, dan anggota a. Personalia Pengurus BPPKB ditetapkan oleh Pengurus Pusat
e. Dewan Etik PDUI segera menjalankan tugasnya setelah selesai b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BPPKB adalah anggota biasa.
kongres c. Pengurus BPPKB sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
f. Masa jabatan sama dengan kepengurusan PDUI sesuai tingkatan dan anggota.
27 28
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga
Pasal 52
Badan Usaha Dokter Umum Indonesia (BADUI)
1. Status
BADUI dibentuk di tingkat pusat, cabang dan dan dapat dibentuk perwakil-
annya di tingkat cabang/komisariat bila diperlukan.
2. Tugas dan wewenang
a. Melakukan usaha pendanaan organisasi yang sifatnya tidak mengikat
dan halal.
b. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
pihak yang dianggap perlu.
3. Tata cara pengelolaan
a. Personalia Pengurus BADUI ditetapkan oleh Pengurus Pusat
b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BADUI adalah anggota biasa.
c. Pengurus BADUI sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
dan anggota.
d. BADUI segera menjalankan tugas-tugasnya setelah selesai kongres.
e. Masa jabatan sama dengan kepengurusan Pusat PDUI
f. BADUI dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang
dianggap perlu.
Pasal 53
Aturan Tambahan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga, akan diatur
dalam kompendium tata kelola organisasi PDUI.
2. Apabila terdapar kekliruan didalam anggaran rumah tangga ini, maka
akan diperbaiki sebagaimana mestinya
29