Anda di halaman 1dari 16

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

KATA PENGANTAR
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.


Salam sejahtera bagi kita semua.

Dunia sedang mengalami perubahan yang bergerak dengan cepat. Kemajuan


teknologi dan interaksi antar manusia membuat tantangan peradaban manusia
semakin kompleks. Dunia kesehatan tidak luput dari pengaruh perubahan cepat
ini. Perubahan pola penyakit menular, ketersediaan gizi, jaminan kesehatan
nasional hingga masa depan profesi yang mencemaskan menjadi tantangan yang
harus dihadapi bersama.
Dokter Umum sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan perlu menyatukan
pikiran dalam wadah bersama untuk memperjuangkan kepentingan profesi demi
mencapai kemaslahatan bersama. Wadah bernama Perhimpunan Dokter Umum
Indonesia (PDUI) telah melaksanakan Kongres III di Medan yang melahirkan
beberapa keputusan strategis baik secara Nasional maupun Regional. Fokus
kebijakan strategis meliputi proses konsolidasi organisasi dan peningkatan
profesionalisme Dokter Umum terhadap kualitas pelayanan untuk rakyat Indonesia
khususnya pada tingkat pelayanan primer.
Kongres PDUI Medan melahirkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) sebagai pedoman dan landasan bagi pengurus dan anggota dalam
menjalankan aktivitas keorganisasian. Naskah AD/ART ini disusun berdasarkan
kontribusi pikiran peserta kongres dalam merespon dinamika keorganisasian dan
tantangan profesi kedokteran.
Suksesnya pelaksanaan Kongres III PDUI Medan merupakan hasil kerja
keras panitia pelaksana yaitu PDUI Cabang Sumatera Utara dan partisipasi aktif
Pengurus PDUI cabang seluruh Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya juga kami
sampaikan atas kepemimpinan dan dedikasi para presidium sidang Kongres III
PDUI Medan yang terdiri dari DR. Dr. Masrifan Djamil, MPH, MMR (PDUI
cabang Jawa Tengah), Dr. Marzuki, MA (PDUI cabang Sumatera Utara), dan Dr.
Irwan Ashari (PDUI cabang Sulawesi Selatan). Ucapan terima kasih yang sama
juga kami haturkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi membantu
kelancaran kongres PDUI ini.
Demikian naskah AD/ART ini kami susun sebagai panduan menjalankan
roda organisasi. Semoga membuat PDUI semakin jaya dan memberikan manfaat
seluas-luasnya bagi kemajuan dunia kesehatan Indonesia. Salam Sehat Indonesia.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Ketua Umum Pengurus Pusat PDUI

Dr. Abraham Andi Padlan Patarai, M.Kes.


NPA. IDI : 1104 08178
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

ANGGARAN DASAR penuh kebijakan, digerakkan dengan pedoman yang berbentuk anggaran dasar
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA maka disusunlah Anggaran Dasar Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
sebagai berikut :
MUKADIMAH
BAB I
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berhasil NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka setiap warga negara
berkewajiban mengisi kemerdekaan itu dalam wadah negara kesatuan republik Pasal 1
indonesia menuju tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, adil dan makmur. 1. Organisasi ini bernama Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
disingkat PDUI
Dokter Umum Indonesia sebagai warga bangsa yang ikut aktif dalam gerakan 2. Dokter umum sebagaimana dimaksud ayat satu adalah semua dokter
dan perjuang kemerdekaan, sadar akan hak dan kewajibannya serta peran dan selain spesialis dan/atau melaksanakan pelayanan di tingkat primer
tanggung jawabnya kepada umat manusia dan bangsa, bertekad memberikan
darma baktinya untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Pasal 2
Dasar 1945 dalam kehidupan keprofesian, dan merupakan dokter yang belum PDUI didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2008 untuk batas waktu yang
spesialis dan atau melaksanakan pelayanan primer. tidak ditentukan

Sesuai dengan visi universal terbentuknya organisasi profesi yang Pasal 3


mengedepankan pentingnya kemandirian dokter, maka dalam darma baktinya Pimpinan Pusat PDUI yang terdiri dari Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter
sebagai salah satu pilar pokok pembangunan kesehatan, dokter Indonesia Umum Indonesia (PP PDUI) dan Pengurus Kolegium Dokter Indonesia (KDI)
perlu meningkatkan peran advokasi, kesehatan, pelaku-pengubah (agen of berkedudukan di Jakarta
change), dan profesionalisme dengan berpegang teguh pada sumpah dokter
dan kode etik kedokteran Indonesia, menuju kehidupan masyarakat yang BAB II
sehat dan sejahtera, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 28H DASAR
ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik Pasal 4
dan sehat se rt a berhak me mpe role h pel ayanan kesehatan. PDUI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Peran advokasi kesehatan, pelaku-pengubah dan peran profesionalisme dalam BAB III
kehidupan kemasyarakatan dapat terlaksana jika jiwa dan semangat TUJUAN, USAHA, DAN SIFAT
persaudaraan dokter-dokter Indonesia terwujud sejak 1911 diteruskan dengan
jalan menggalang seluruh potensi yang dimiliki dalam satu organisasi. Pasal 5
Tujuan
Meyakini bahwa tujuan dan cita-cita organisasi hanya dapat dicapai atas 1. Menghimpun segenap potensi dokter umum, meningkatkan harkat dan
petunjuk Tuhan Yang Maha Esa disertai usaha-usaha teratur, terencana dan martabat serta kehormatan dokter umum.

1 2
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

2. Membina, melindungi dan memperjuangkan kepentingan anggota PDUI. Pasal 9


3. Meningkatkan mutu profesi dokter umum Perhimpunan Dokter Umum Indonesia berfungsi sebagai pemersatu, pembina,
4. Mengemban amanat keilmuan dan kompetensi dokter umum sesuai dan pemberdaya dokter umum di Indonesia.
tuntutan profesi.
BAB V
Pasal 6 KEANGGOTAAN
Usaha
1. Memelihara dan membina etika profesi dokter umum Pasal 10
2. Memelihara dan meningkatkan standar pendidikan serta standard Anggota terdiri atas :
kompetensi dokter umum sesuai tuntutan profesi. 1. Anggota Biasa
3. Meningkatkan pengabdian profesi dokter umum untuk kemaslahatan 2. Anggota Luar Biasa
masyarakat. 3. Anggota Kehormatan
4. Membangun hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dengan tidak 4. Anggota Muda
melanggar aturan-aturan pokok organisasi dan hukum Negara Republik
Indonesia. BAB VI
5. Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan dokter STRUKTUR ORGANISASI
umum sesuai dengan harkat dan martabat profesi dokter umum.
6. Melakukan upaya-upaya untuk kesejahteraan anggota. Pasal 11
7. Usaha-usaha lain yang berguna untuk mencapai tujuan organisasi sepanjang Kekuasaan
tidak bertentangan dengan sifat dan dasar organisasi Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada kongres nasional, konferensi
8. Menjaga dan meningkatkan kompetensi dokter umum melalui P2KB. cabang, dan rapat anggota komisariat sesuai dengan tingkatannya.
9. Melakukan resertifikasi dokter umum dan sertifikasi dokter umum lulusan
luar negeri Pasal 12
Struktur Kepemimpinan
Pasal 7 1. Tingkat Pusat :
PDUI adalah organisasi profesi bagi dokter umum Indonesia yang bersifat Terdiri atas Pengurus Pusat dan Pengurus KDI
otonom bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 2. Tingkat Cabang :
Terdiri atan Pengurus Cabang.
BAB IV 3. Tingkat Komisariat :
STATUS DAN FUNGSI Terdiri atas Pengurus Komisariat.

Pasal 8 Pasal 13
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia merupakan organisasi Profesi Dokter Pimpinan Pusat
Umum Nasional di Indonesia. 1. Struktur kepemimpinan PDUI di tingkat pusat, terdiri dari Pengurus
Pusat PDUI dan Pengurus KDI yang merupakan satu kesatuan dan

3 4
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai tugasnya BAB VII
2. Pengurus Pusat adalah pimpinan organisasi ditingkat pusat yang PERBENDAHARAAN
melaksanakan kegitan eksekutif organisasi dan bertanggungjawab untuk
dan atas nama organisasi Pasal 15
3. Pengurus KDI adalah salah satu unsur pimpinan ditingkat pusat yang Kekayaan PDUI diperoleh dari :
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan 1. Uang Pangkal
organisasi dalam bidang pendidikan. 2. Iuran Anggota
3. Pengumpulan Dana Abadi
Pasal 14 4. Sumbangan anggota dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat
Badan Kelengkapan dan Badan Khusus
1. Badan Kelengkapan dibentuk oleh pengurus pusat, cabang atau komisariat BAB VIII
untuk membantu pengurus pusat, pengurus cabang dan pengurus komisariat PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
menjalankan amanat kongres, konferensi cabang dan rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada ketua masing-masing tingkatan kepengurusan Pasal 16
terdiri dari : Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres Nasional
a. Biro Hukum dan Mediasi (BHM).
b. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga Pasal 17
(HUMAS & KAL) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Kongres Nasional yang
c. Dewan Etik PDUI diadakan khusus untuk itu, atas usul dari sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
2. Badan khusus dibentuk oleh pengurus pusat, dan apabila diperlukan cabang.
dapat dibentuk ditingkat cabang dan komisariat untuk membantu pengurus
pusat, pengurus cabang, dan pengurus komisariat menjalankan amanat BAB IX
kongres, konferensi cabang dan rapat anggota serta bertanggungjawab ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN
kepada ketua masing-masing tingkatan kepengurusan terdiri dari:
a. Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Pasal 18
(BPPKB) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini dimuat dalam anggaran
b. Badan Usaha PDUI rumah tangga atau peraturan-peraturan pengurus pusat, cabang atau komisariat
sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.

Pasal 19
Pengesahan anggaran dasar ditetapkan pada Kongres Nasional

5 6
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

ANGGARAN RUMAH TANGGA proses mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium
PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA Dokter Indonesia, otomatis menjadi anggota PDUI
3. Anggota Luar Biasa : Dokter Umum Warga Negara Asing yang bekerja
BAB I di Indonesia dan telah teregistrasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia
KEANGGOTAAN (KKI) dan IDI, dan melakukan pendaftaran serta pernyataan mematuhi
AD ART PDUI, melalui Pengurus Komisariat. Bila belum ada komisariat
BAGIAN I PDUI di tempat calon anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua),
ANGGOTA pendaftaran dapat dilakukan melalui Pengurus Cabang dan/atau Pengurus
Pusat.
Pasal 1 4. Anggota muda adalah sarjana kedokteran yang sedang menempuh
Anggota biasa adalah dokter umum, Warga Negara Indonesia yang berijazah pendidikan profesi dokter dan/atau dokter lulusan luar negeri yang
dokter yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. sedang menjalani adaptasi/penyetaraan pendidikan profesi dokter

Pasal 2 Pasal 6
Anggota luar biasa adalah dokter umum Warga Negara Asing yang bekerja 1. Anggota kehormatan diusulkan oleh Pengurus melalui penilaian yang
di Indonesia dan telah teregistrasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dilakukan oleh tim yang dibentuk khusus untuk itu terdiri dari Pengurus
dan IDI Pusat, Pengurus Cabang, dan/atau Pengurus Komisariat yang
mengusulkannya
Pasal 3 2. Pengurus yang dapat mengusulkan sebagaimana ayat 1 (satu) adalah
Anggota kehormatan adalah mereka yang telah berjasa pada Perhimpunan Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang
Dokter Umum Indonesia. 3. Pengesahan sebagai anggota kehormatan dilakukan di forum kongres.

Pasal 4 BAGIAN III


Anggota muda adalah sarjana kedokteran yang sedang menempuh pendidikan HAK DAN KEWAJIBAN
profesi dokter dan/ atau dokter lulusan luar negeri yang sedang menempuh
program adaptasi / penyetaraan Pasal 7
Hak Anggota
BAGIAN II 1. Anggota muda, anggota luar biasa dan anggota kehormatan berhak
TATA CARA KEANGGOTAAN mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, pertanyaan lisan atau tertulis
kepada pengurus, dan mengikuti semua kegiatan organisasi tetapi tidak
Pasal 5 mempunyak hak memilih dan dipilih.
1. Anggota biasa adalah dokter umum, Warga Negara Indonesia yang 2. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau
memiliki ijazah dan atau sertifikat profesi dokter yang diakui oleh pertanyaan dengan lisan, dan/atau tertulis kepada pengurus, mengikuti
pemerintah Republik Indonesia, yang terdaftar sebagai anggota PDUI semua kegiatan organisasi dan memiliki hak memilih dan dipilih serta
2. Semua dokter umum yang telah mendapatkan dan/ atau sedang dalam mendapatkan pembinaan.

7 8
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

3. Anggota berhak mendapat perlindungan dan pembelaan dalam BAGIAN VI


melaksanakan tugas PDUI dan/atau melaksanakan profesinya. SKORSING DAN PEMBERHENTIAN DARI ANGGOTA PDUI
4. Anggota berhak mendapatkan manfaat dari upaya organisasi profesi
untuk mensejahterakan anggotanya . Pasal 11
1. Anggota dapat diskors atau diberhentikan karena :
Pasal 8 a. Melanggar AD/ART PDUI
Kewajiban Anggota b. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah
1. Membayar uang pangkal dan iuran anggota. ditetapkan PDUI
2. Besarnya uang pangkal dan iuran anggota ditetapkan oleh Pengurus Pusat c. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik PDUI
3. Anggota biasa dan anggota luar biasa berkewajiban menjunjung tinggi 2. Anggota yang diskors atau diberhentikan diberi kesempatan meminta
dan mengamalkan sumpah dokter dan kode etik kedokteran Indonesia, bantuan kepada Biro Hukum dan Mediasi (BHM).
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, peraturan dan keputusan 3. Anggota yang diskors atau diberhentikan dapat melakukan pembelaan
PDUI dalam forum yang ditunjuk untuk itu.
4. Tata cara skorsing dan/atau pemberhentian dan tata cara pembelaan akan
BAGIAN IV diatur dalam ketentuan dan peraturan tersendiri
RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN
BAGIAN VII
Pasal 9 SKORSING DAN PEMBERHENTIAN DARI PENGURUS PDUI
Dalam keadaan tertentu anggota PDUI dapat merangkap menjadi anggota
dan/atau rangkap jabatan pada organisasi lain sepanjang tidak bertentangan Pasal 12
dengan kehormatan dan tradisi luhur kedokteran serta tidak mengganggu 1. Ketua Pengurus Pusat PDUI dan/atau Ketua Pengurus KDI dapat
tugasnya. diberhentikan sebelum selesai masa jabatan melalui Kongres Luar Biasa
2. Pengurus Cabang / Komisariat dapat diberhentikan oleh PP PDUI karena:
BAGIAN V a. Melanggar AD/ART PDUI
KEHILANGAN KEANGGOTAAN b. Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan Pengurus Pusat
Pasal 10 c. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik PDUI
1. Anggota dinyatakan kehilangan keanggotaannya karena meninggal dunia, 3. Pengurus yang diskors atau diberhentikan diberi kesempatan meminta
atas permintaan sendiri, atau diberhentikan. bantuan kepada Biro Hukum dan Mediasi (BHM).
2. Pemberhentian atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan dengan 4. Pengurus yang diskors atau diberhentikan dapat melakukan pembelaan
pemberitahuan secara tertulis kepada Pengurus Cabang asal sekurang- dalam forum yang ditunjuk untuk itu.
kurangnya satu bulan sebelumnya. 5. Tata cara skorsing dan/atau pemberhentian dan tata cara pembelaan akan
diatur dalam ketentuan dan peraturan tersendiri yang dikeluarkan oleh
PP PDUI

9 10
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

BAB II 2. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Pusat PDUI dan Pengurus KDI


STRUKTUR ORGANISASI 3. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Pusat PDUI
4. mengesahkan Ketua Pengurus KDI tepilih melalui sidang khusus KDI
A. STRUKTUR KEKUASAAN 5. Menetapkan tiga calon tempat pelaksanaan Kongres berikutnya yang
memenuhi persyaratan untuk itu.
BAGIAN VIII 6. Mengesahkan anggota kehormatan PDUI.
KONGRES NASIONAL
Pasal 15
Pasal 13 Tata Tertib
Status 1. Pengurus Pusat adalah penanggung jawab penyelenggaraan Kongres
1. Kongres merupakan kekuasaan tertinggi organisasi. Nasional
2. Kongres Nasional adalah musyawarah nasional dokter umum Indonesia 2. Kongres Nasional dihadiri oleh Pengurus Pusat PDUI, Pengurus KDI,
yang diwakili oleh utusan cabang, dan diberi nama “Kongres Nasional Pengurus / Utusan Cabang, peserta sidang-sidang khusus, dan undangan.
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia”. 3. Peserta penuh adalah Utusan Cabang dan Pengurus Pusat.
3. Kongres Nasional diadakan sekali dalam tiga tahun. 4. Peserta peninjau adalah Pengurus Cabang, peserta sidang-sidang khusus,
4. Peserta kongres terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, unsur dan undangan.
badan kelengkapan dan unsur badan khusus 5. Jumlah peserta peninjau dan undangan ditetapkan Pengurus Pusat.
5. Utusan cabang ditunjuk oleh rapat khusus yang dilaksanakan oleh Pengurus 6. Peserta undangan tidak mempunyai hak bicara dan hak suara
Cabang. 7. Mekanisme pengambilan keputusan dalam kongres dilaksanakan dalam
6. Utusan cabang menampung aspirasi dokter-dokter umum dan masyarakat sidang pleno dan sidang khusus.
yang berada di daerah tempat cabang berada, untuk disampaikan pada 8. Tata tertib sidang pleno :
Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Umum Indonesia. a. Peserta sidang pleno adalah peserta penuh dengan mandat resmi
7. Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat diselenggarakan sewaktu-waktu yang mempunyai hak bicara dan hak suara sedangkan peserta peninjau
atas inisiatif satu cabang dan mendapat persetujuan lebih dari 2/3 dari hanya mempunyai hak bicara.
jumlah cabang. b. Banyaknya suara peserta utusan cabang dalam kongres diatur dalam
8. Kongres menyelenggarakan sidang ilmiah dan sidang organisasi peraturan tersendiri berdasarkan jumlah komisariat.
9. Sidang organisasi terdiri dari sidang pleno, sidang khusus kolegium dan c. Sidang Pleno Kongres dipimpin oleh tiga orang presidium yang
sidang komisi dipilih dari peserta, dan oleh peserta.
d. Sidang pengesahan kuorum, pembahasan dan pengesahan agenda
Pasal 14 acara, tata tertib sidang, dan pemilihan pimpinan sidang pleno kongres
Tugas dan Wewenang dipimpin oleh panitia pengarah kongres.
1. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, pedoman- e. Kongres Nasional dinyatakan sah bila dihadiri lebih dari 50% + 1
pedoman pokok dan garis-garis besar haluan organisasi, kebijakan strategis jumlah cabang yang hadir pada saat perhitungan kuorum.
nasional serta program kerja nasional PDUI f. Apabila ayat 8.e. tidak terpenuhi maka kongres diundur paling lama
1x24 jam dan setelah itu kongres dianggap sah.

11 12
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

g. Setelah laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat diterima oleh Pasal 18


kongres, maka Pengurus Pusat dinyatakan demisioner. Tugas dan Wewenang
h. Sidang Pleno dapat membentuk sidang komisi untuk membahas 1. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Cabang mengenai pelaksanaan
topik tertentu yang telah diagendakan. amanat Konferensi Cabang.
2. Menetapkan program kerja cabang dengan tetap berpedoman kepada
Pasal 16 kebijakan operasional yang telah ditetapkan dan garis besar haluan
Sidang Khusus KDI organisasi serta program kerja nasional yang ditetapkan oleh Kongres
1. Peserta sidang khusus KDI terdiri dari utusan P2KB PDUI Pusat dan Nasional
utusan PDUI Cabang dari unsur P2KB. 3. Memilih ketua Pengurus Cabang
2. Memilih Anggota Pengurus KDI dari unsur PDUI Cabang
3. Menetapkan garis - garis besar program kerja KDI Pasal 19
4. Memilih Ketua Pengurus KDI Tata Tertib
1. Penanggung jawab penyelenggaraan konferensi cabang adalah Pengurus
BAGIAN IX Cabang
KONFERENSI CABANG 2. Konferensi Cabang dihadiri oleh peserta utusan komisariat, Pengurus
Cabang dan Pengurus Pusat PDUI serta undangan.
Pasal 17 Status 3. Peserta penuh adalah utusan komisariat yang mempunyai hak suara dan
1. Konferensi Cabang merupakan pengambilan keputusan tertinggi pada hak bicara.
tingkat cabang. 4. Peserta peninjau adalah Pengurus Cabang dan Pengurus Pusat PDUI
2. Konferensi Cabang adalah musyawarah dokter umum Indonesia yang 5. Jumlah peserta peninjau ditetapkan oleh Pengurus Cabang.
diwakili oleh utusan komisariat. 6. Sidang Konferensi Cabang dipimpin oleh tiga orang presidium yang
3. Konferensi Cabang diadakan sekali dalam tiga tahun. dipilih dari peserta dan oleh peserta. Sidang pembahasan dan pengesahan
4. Peserta konferensi cabang terdiri dari utusan komisariat, Pengurus Cabang, agenda acara, tata tertib serta sidang pemilihan pimpinan sidang
unsur badan kelengkapan dan unsur badan khusus dipimpin oleh ketua panitia pengarah musyawarah anggota cabang.
5. Utusan komisariat ditunjuk oleh rapat khusus yang dilaksanakan oleh 7. Konferensi Cabang dinyatakan sah bila dihadiri lebih dari 50% atau
Pengurus Komisariat. setengah jumlah anggota biasa.
6. Utusan komisariat menampung aspirasi dokter-dokter umum dan 8. Apabila ayat 7 tidak terpenuhi maka konferensi cabang diundur paling
masyarakat yang berada di daerah tempat komisariat berada, untuk lama 1 x 24 jam dan setelah itu konferensi cabang dianggap sah.
disampaikan pada Konferensi Cabang. 9. Setelah laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang diterima oleh
7. Dalam keadaan luar biasa konferensi cabang dapat diadakan sewaktu- Konferensi Cabang, maka Pengurus Cabang dinyatakan demisioner.
waktu atas usul atau inisiatif satu komisariat dan mendapat persetujuan 10. Apabila enam bulan setelah habis masa bakti periode kepengurusan dan
lebih dari 2/3 jumlah komisariat yang ada. telah minimal tiga kali diingatkan untuk mengadakan konferensi cabang
tetapi Pengurus Cabang tidak melakukan konferensi cabang maka
Pengurus Pusat segera menunjuk tim caretaker yang terdiri dari satu
orang Pengurus Pusat, satu orang Pengurus Cabang yang telah kadaluarsa

13 14
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

dan salah seorang anggota PDUI cabang, untuk menyelenggarakan 3. Anggota biasa adalah peserta rapat anggota komisariat yang mempunyai
konferensi cabang. hak suara dan hak bicara.
4. Anggota luar biasa, anggota kehormatan serta dokter bukan anggota
BAGIAN X PDUI atas undangan Pengurus Komisariat adalah peninjau yang
RAPAT ANGGOTA KOMISARIAT mempunyai hak bicara dan tidak mempunyai hak suara.
5. Jumlah peserta peninjau ditetapkan oleh Pengurus Komisariat.
Pasal 20 6. Sidang rapat anggota komisariat dipimpin oleh tiga orang presidium yang
Status dipilih dari peserta dan oleh peserta. Sidang pembahasan dan pengesahan
1. Rapat Anggota Komisariat merupakan pengambilan keputusan tertinggi agenda acara, tata tertib serta sidang pemilihan pimpinan sidang dipimpin
pada tingkat komisariat. oleh ketua panitia pengarah rapa t anggota komisariat.
2. Rapat Anggota Komisariat adalah rapat para anggota atas undangan 7. Rapat anggota komisariat dinyatakan sah bila dihadiri lebih dari 50%
penanggung-jawab rapat anggota komisariat. atau setengah jumlah anggota biasa.
3. Rapat Anggota Komisariat dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 8. Apabila ayat 7 tidak terpenuhi maka rapat anggota komisariat diundur
tiga tahun. paling lama 1 x 24 jam dan setelah itu rapat anggota komisariat dianggap
4. Dalam keadaan luar biasa rapat anggota komisariat dapat diadakan sah.
sewaktu-waktu atas usul atau inisiatif tiga orang anggota dan mendapat 9. Setelah laporan pertanggungjawaban Pengurus Komisariat diterima oleh
persetujuan lebih dari 50% jumlah anggota biasa yang ada. rapat anggota komisariat, maka Pengurus Komisariat dinyatakan
demisioner.
Pasal 21 10. Apabila enam bulan setelah habis masa bakti periode kepengurusan dan
Tugas dan Wewenang telah minimal tiga kali diingatkan untuk mengadakan rapat anggota
1. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Komisariat mengenai pelaksanaan komisariat tetapi Pengurus Komisariat tidak melakukan rapat anggota
amanat rapat anggota komisariat. komisariat maka Pengurus Cabang segera menunjuk tim caretaker yang
2. Menetapkan program kerja komisariat dengan tetap berpedoman kepada terdiri dari satu orang Pengurus Cabang, satu orang Pengurus Komisariat
kebijakan operasional yang telah ditetapkan dan garis besar haluan yang telah kadaluarsa dan salah seorang anggota PDUI komisariat, untuk
organisasi serta program kerja nasional yang ditetapkan oleh Kongres menyelenggarakan rapat anggota komisariat.
Nasional
3. Memilih ketua Pengurus Komisariat BAGIAN XI
MUSYAWARAH KERJA NASIONAL (MUKERNAS)
Pasal 22
Tata Tertib Pasal 23
1. Penanggung jawab penyelenggaraan rapat anggota komisariat adalah Status
Pengurus Komisariat 1. Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) adalah rapat yang dihadiri
2. Rapat anggota komisariat dihadiri oleh peserta anggota komisariat dan oleh segenap perangkat organisasi dari tingkat pusat dan tingkat cabang
Pengurus PDUI Cabang serta undangan. yang diadakan sekali setahun.
2. Dalam keadaan luar biasa mukernas dapat diadakan sewaktu-waktu atas

15 16
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

usul Pengurus Pusat dan/atau Pengurus Cabang dan mendapat persetujuan Pasal 27
lebih dari 50% dari jumlah cabang. Tugas dan Wewenang
1. Monitoring dan evaluasi kinerja kepengurusan
Pasal 24 2. Membahas program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan amanat
Tugas dan Wewenang Mukernas.
1. Membahas program kerja yang akan dilaksanakan berdasarkan amanat 3. Membahas usulan program kerja yang dianggap perlu untuk kepentingan
kongres. anggota secara nasional
2. Membahas usulan program kerja yang dianggap perlu untuk kepentingan
anggota secara nasional. Pasal 28
3. Mengadakan pembicaraan pendahuluan tentang bahan-bahan kongres Tata Tertib
yang akan datang dan/atau mengevaluasi program kerja nasional 1. Ketua Umum Pengurus Pusat adalah penanggungjawab penyelenggaraan
berdasarkan amanat kongres. Sidang Pleno Pengurus Pusat
2. Sidang Pleno Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum atau yang
Pasal 25 diberi mandat oleh Ketua Umum Pengurus Pusat.
Tata Tertib
1. Pengurus Pusat adalah penanggung-jawab penyelenggaraan Mukernas B. STRUKTUR KEPEMIMPINAN
2. Mukernas dihadiri oleh seluruh perangkat organisasi yang terdiri dari
Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, dan undangan dari Pengurus Pusat Bagian XIII
3. Sidang-sidang Mukernas terdiri dari sidang pleno mukernas dan komisi Pengurus Pusat
komisi
4. Sidang Pleno Mukernas dipimpin oleh Ketua Umum Pengurus Pusat dan Pasal 29
sidang-sidang komisi dipimpin oleh ketua komisi yang ditunjuk di sidang Status
pleno. 1. Instansi kepemimpinan tertinggi organisasi yang mengurus dan
melaksanakan kebijakan-kebijakan strategis dan operasional yang bersifat
BAGIAN XII nasional yang diputuskan dalam kongres.
SIDANG PLENO PENGURUS PUSAT 2. Bertanggungjawab untuk dan atas nama organisasi.
3. Masa jabatan kepengurusan Pengurus Pusat adalah tiga tahun
Pasal 26 4. Dalam melaksanakan kebijakan strategis yang berskala nasional oleh
Status Ketua Umum Pengurus Pusat, dan dibantu oleh anggota Pengurus Pusat,
1. Sidang Pleno Khusus Pusat adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh Dewan Penasehat, Dewan Pembina, dan Dewan Pakar
anggota Pengurus Pusat. 5. Dalam melaksanakan kebijakan operasional yang berskala nasional,
2. Sidang pleno khusus Pengurus Pusat diadakan sebulan sekali selama Pengurus Harian dibantu oleh badan-badan kelengkapan, badan-badan
periode kepengurusan khusus, komite- komite tetap dan ad-hoc, yang dibentuk untuk tujuan
3. Dalam keadaan luar biasa sidang pleno khusus Pengurus Pusat dapat tersebut.
diadakan sewaktu-waktu atas usul Pengurus Pusat.

17 18
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

6. Seorang anggota hanya diperbolehkan menjadi Ketua Umum Pengurus 2. Pelantikan Pengurus Pusat harus telah dilakukan paling lambat dalam
Pusat maksimal dua kali masa kepengurusan. waktu 30 hari setelah kongres.
3. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Pengurus Pusat harus mengadakan
Pasal 30 rapat-rapat berupa Mukernas, rapat pleno terbatas serta rapat Pengurus
Personalia Pengurus Harian Pusat Harian tetap.
1. Personalia kepengurusan sekurang-kurangnya terdiri dari ketua , sekretaris, 4. Rapat pleno terbatas dihadiri oleh segenap Pengurus Pusat dan dilaksanakan
ketua-ketua bidang, badan kelengkapan dan badan khusus yang secara sekurang- kurangnya sekali dalam satu bulan.
bersama-sama melaksanakan kegiatan secara kolektif. 5. Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh seluruh aparat Pengurus Pusat dan
2. Yang dapat menjadi Pengurus Pusat adalah anggota biasa yang pernah diadakan setiap kali diperlukan.
menjadi Pengurus Cabang atau anggota biasa yang mempunyai komitmen
terhadap visi dan misi PDUI. Pasal 33
Tata Cara Pengelolaan Administrasi dan Keuangan
Pasal 31 1. Menyelenggarakan administrasi keanggotaan yang dikelola oleh unit
Tugas dan Wewenang khusus yang bertugas untuk mendaftar, mendata, menyimpan dan
1. Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta mengelola potensi dasar anggota.
keputusan yang telah ditetapkan Kongres. 2. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, yang berfungsi sesuai
2. Mengumumkan kepada seluruh Pengurus Pusat dan Pengurus dengan beban kerja organisasi yang dipimpin oleh seorang sekretaris dan
Cabang yang menyangkut pengambilan keputusan organisasi bertanggung jawab langsung kepada Ketua.
ataupun perubahan keputusan kongres nasional dan kemudian 3. Menyelenggarakan administrasi keuangan sesuai dengan tata cara serta
mempertanggungjawabkan kepada kongres nasional berikutnya. tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabilitas dan dipimpin
3. Mensosialisasikan penjabaran program sesuai ketetapan Kongres oleh seorang ketua bidang keuangan yang bertanggung jawab langsung
Nasional kepada seluruh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang. kepada Ketua Umum.
4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota melalui 4. Menyelenggarakan audit yang dilaksanakan oleh satuan pengawas internal
forum Kongres Nasional secara berkala dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
5. Menyelenggarakan Kongres Nasional pada akhir periode. 5. Satuan pengawas internal terdiri dari personalia Pengurus Pusat yang
6. Menyiapkan draft materi Kongres. memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan/atau berpengalaman
7. Mengesahkan dan menetapkan Pengurus Cabang serta perangkat organisasi pada bidang pengelolaan keuangan.
tingkat pusat. 6. Membuat laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh akuntan publik
dan disampaikan pada seluruh anggota.
Pasal 32
Tata Cara Pengelolaan
1. Pengurus Pusat menjalankan tugas segera setelah dilakukan serah terima
dengan Pengurus Pusat demisioner pada akhir pelaksanaan Kongres
Nasional.

19 20
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

BAGIAN XIV PENGURUS KDI Pasal 36


Tugas dan Wewenang
Pasal 34 1. Terlibat dalam penyusunan standar kompetensi dan standar pendidikan
Status dokter berkoordinasi dengan AIPKI
1. Kolegium Dokter Indonesia adalah kolegium dari Perhimpunan Dokter 2. Menyelenggarakan Uji Kompetensi Dokter Warga Negara Indonesia
Umum Indonesia. lulusan dalam dan luar negeri
2. Kolegium Dokter Indonesia bertugas membina dan mengembangkan 3. Penerbitan sertifikat kompetensi bagi dokter
amanat keilmuan dan kompetensi dokter umum. 4. Terlibat dalam evaluasi pembukaan institusi pendidikan kedokteran baru
3. Kolegium Dokter Indonesia dibentuk dan bertanggung jawab pada dan kelayakan program studi baru dalam koordinasi MKKI
Kongres Nasional PDUI 5. Terlibat dalam proses akreditasi pendidikan profesi dokter oleh LAM-
4. Dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewajibannya, Kolegium Dokter PTKes dalam koordinasi MKKI
Indonesia berkoordinasi dengan Pengurus Pusat PDUI
5. Dalam hal pengambilan keputusan yang strategis harus mendapatkan Pasal 37
persetujuan dari rapat pleno PP PDUI Tata Cara Pengelolaan
6. Masa jabatan kepengurusan Pengurus KDI adalah tiga tahun Tata Cara Pengelolaan diatur dalam Kompendium / Tata Kelola KDI

Pasal 35 Bagian XV
Personalia Pengurus KDI PENGURUS CABANG
1. Personalia Pengurus KDI terdiri dari ketua , wakil ketua, sekretaris,
wakil sekretaris bendahara, dan komisi - komisi, serta panel ahli Pasal 38
2. Yang dapat menjadi Pengurus KDI adalah anggota biasa, berpendidikan Status
minimal S2 atau setara, berpengalaman dibidang pendidikan dan/atau 1. Cabang merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk di Provinsi yang
berpengalaman dibidang pelayanan kesehatan. mempunyai sekurang-kurangnya satu komisariat
3. Anggota pengurus KDI terdiri dari : 2. Pengurus Cabang adalah instansi kepemimpinan tertinggi dalam
a. Unsur P2KB PUSAT yang diangkat dan/atau ditetapkan dalam satu cabang dan bertanggungjawab untuk dan atas nama organisasi.
Kongres Nasional PDUI dan unsur P2KB CABANG atau perwakilan 3. Pengurus Cabang melakukan koordinasi kegiatan organisasi.
cabang yang diangkat dan/atau ditetapkan sidang khusus KDI. 4. Pengurus Cabang dipilih dalam Konferensi Cabang.
b. Anggota pengurus yang terdiri dari unsur AIPKI, Panel Ahli, dan 5. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah tiga tahun.
Penasehat ditetapkan oleh Pengurus KDI terpilih 6. Pengurus Cabang adalah kesatuan organisasi yang dibentuk di Provinsi
c. Anggota Pengurus EX Officio yaitu Ketua Umum PP PDUI dan dan berkedudukan di Ibukota Provinsi.
Ketua AIPKI. 7. Seorang anggota hanya diperbolehkan dipilih menjadi ketua cabang
maksimal dua kali masa kepengurusan.

21 22
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

Pasal 39 BAGIAN XVI


Personalia Pengurus Cabang PENGURUS KOMISARIAT
1. Personalia Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua cabang,
wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Pasal 42
2. Yang dapat menjadi Pengurus Cabang adalah anggota biasa yang Status
mempunyai minat, perhatian dan komitmen serta loyalitas pada organisasi. 1. Komisariat merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk di kabupaten/kota
3. Ketua, Sekretaris dan Bendahara harus berdomisili di ibukota provinsi yang mempunyai sekurang-kurangnya lima puluh anggota biasa.
4. Apabila ketua cabang tidak dapat menjalankan tugas dan/atau non aktif 2. Dalam satu kabupaten/kota hanya boleh ada satu komisariat.
maka wakil ketua dapat diangkat sebagai ketua cabang melalui sidang 3. Bila dianggap perlu komisariat dapat membentuk perangkat -perangkat
pleno khusus cabang untuk itu sampai akhir masa kepengurusan. pengelolaan organisasi secara internal.
4. Masa jabatan Pengurus Komisariat adalah tiga tahun.
Pasal 40 5. Periode kepengurusan ketua komisariat hanya dipilih maksimal dua kali
Tugas dan Wewenang masa kepengurusan.
1. Atas nama Pengurus Pusat melantik Pengurus Komisariat. 6. Dalam kepengurusan komisariat dapat dibentuk dewan penasehat
2. Mewakili Pengurus Pusat bila diperlukan dan atas permintaan Pengurus komisariat dengan fungsi memberi saran kepada Pengurus Komisariat
Pusat. diminta maupun tidak diminta. Dewan penasehat komisariat terdiri dari
3. Melaksanakan program kerja yang diputuskan pada konferensi cabang para mantan ketua dan para tokoh senior.
dan program kerja yang merupakan penjabaran program kerja PDUI
yang diputuskan Kongres Nasional Pasal 43
Personalia Pengurus Komisariat
Pasal 41 1. Personalia Pengurus Komisariat sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
Tata Cara Pengelolaan sekretaris dan bendahara.
1. Pengurus Cabang terpilih oleh ketua cabang terpilih dan mendapatkan 2. Yang dapat menjadi Pengurus Komisariat adalah anggota biasa.
pengesahan dari Pengurus Pusat dan selanjutnya dilantik oleh Pengurus 3. Apabila ketua komisariat tidak dapat menjalankan tugas dan/atau non
Pusat aktif maka wakil ketua dapat diangkat sebagai ketua komisariat melalui
2. Pengurus Cabang yang baru dapat menjalankan tugasnya setelah sidang pleno khusus komisariat untuk itu sampai akhir masa kepengurusan.
pelantikan dan serah terima jabatan dengan Pengurus Cabang Demisioner.
3. Ketua Cabang yang baru harus dapat menyusun kepengurusannya paling Pasal 44
lambat tiga puluh hari setelah pelaksanaan konferensi cabang dan segera Tugas dan Wewenang
mengadakan serah terima jabatan dengan Pengurus Cabang Demisioner. 1. Melaksanakan keputusan Kongres Nasional, Konferensi Cabang dan
4. Untuk menyelenggarakan kegiatan, Pengurus Cabang melaksanakan Rapat Anggota Komisariat.
rapat pleno yang dihadiri oleh Pengurus Cabang dan diadakan sekurang- 2. Memberikan laporan kepada Pengurus Cabang tentang hasil kerja yang
kurangnya sekali dalam enam bulan. dilakukan minimal sekali dalam enam bulan .
3. Bertanggung jawab kepada rapat anggota komisariat.

23 24
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

Pasal 45 Pasal 47
Tata Cara Pengelolaan Biro Hukum dan Mediasi (BHM)
1. Pengurus Komisariat dipilih oleh ketua komisariat terpilih dan mendapatkan 1. Status
pengesahan dari Pengurus Cabang dan selanjutnya dilantik oleh Pengurus BHM dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan dapat dibentuk
Cabang. di tingkat komisariat.
2. Pengurus Komisariat baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan 2. Tugas dan wewenang
dan serah terima jabatan dengan Pengurus Komisariat Demisioner. a. Melakukan pembinaan dalam kesadaran hukum kesehatan.
3. Ketua komisariat yang baru harus dapat menyusun kepengurusannya b. Membela anggota dalam menjalankan profesinya baik yang
paling lambat tiga puluh hari setelah rapat anggota komisariat dan segera menyangkut masalah etik, hukum, administrasi, atau organisasi, baik
mengadakan serah terima jabatan dengan Pengurus Komisariat Demisioner. diminta atau tidak diminta.
4. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Pengurus Komisariat harus c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
mengadakan rapat- rapat berupa rapat pleno dan rapat Pengurus Harian. saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
5. Rapat pleno diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan dan pihak yang dianggap perlu.
dihadiri oleh seluruh pengurus dan perangkat organisasi yang ada di 3. Tata cara pengelolaan
komisariat. a. Personalia Pengurus BHM ditetapkan oleh Pengurus PDUI sesuai
6. Rapat Pengurus Harian diadakan sekali dalam satu bulan dan dihadiri tingkatan
Pengurus Komisariat. b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BHM adalah anggota biasa.
c. BHM dapat mengikutsertakan profesi lain yang dipandang perlu
BAGIAN XVII dalam kepengurusannya.
d. Pengurus BHM sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
Pasal 46 dan anggota.
Badan Kelengkapan PDUI e. BHM segera menjalankan tugas-tugasnya setelah selesai kongres.
1. Status umum f. Masa jabatan sama dengan kepengurusan PDUI sesuai tingkatan
Badan kelengkapan adalah anggota Pengurus Pusat dan merupakan g. BHM dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang
anggota pleno. dianggap perlu.
2. Badan kelengkapan terdiri atas Biro Hukum dan Mediasi (BHM) dan
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga (HUMAS Pasal 48
& KAL) dan Dewan Etik PDUI Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Antar Lembaga
3. Tugas dan wewenang (HUMAS & KAL)
Tugas dan wewenang badan kelengkapan diatur dalam Kompendium 1. Status
Organisasi PDUI Biro HUMAS & KAL dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan
dapat dibentuk di tingkat komisariat.
2. Tugas dan Wewenang
a. Melakukan kegiatan kehumasan dalam rangka meningkatkan citra
organisasi

25 26
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

b. Memfasilitasi kegiatan kerjasama dengan lembaga lain dengan prinsip g. Dewan Etik PDUI dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-
tidak mengikat dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi pihak lain yang dianggap perlu
c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak BAGIAN XVIII
pihak yang dianggap perlu.
3. Tata Cara Pengelolaan Pasal 50
a. Personalia Pengurus Biro HUMAS & KAL ditetapkan oleh pengurus Badan Khusus PDUI
sesuai tingkatan 1. Status
a. Badan khusus adalah anggota Pengurus dan merupakan anggota
Pasal 49 pleno.
Dewan Etik PDUI b. Badan Khusus terdiri atas Kolegium Dokter Umum Indonesia
1. Status (KDUI), Badan Penyelenggara Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
Dewan Etik PDUI dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan (BPPKB) dan Badan Usaha PDUI.
dapat dibentuk ditingkat komisariat 2. Tugas dan Wewenang
2. Tugas dan wewenang Tugas dan wewenang badan khusus diatur dalam Kompendium Organisasi
a. Melakukan tugas pembinaan, pengawasan, dan penilaian dalam PDUI
pelaksanaan etik kedokteran, termasuk perbuatan anggota yang
melanggar kehormatan dan tradisi luhur kedokteran Pasal 51
b. Dalam melaksanakan tugas kemahkamahan menyarankan kepada Badan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
anggota teradu untuk didampingi oleh BHM (BPPKB)
c. Merekomendasikan pemberian sanksi etik terhadap anggota kepada 1. Status
ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia sesuai BPPKB dibentuk di tingkat pusat, cabang dan bila diperlukan dapat
tingkatan dibentuk di tingkat komisariat.
3. Tata cara Pengelolaan 2. Tugas dan wewenang
a. Personalia Pengurus Dewan Etik PDUI ditetapkan oleh Pengurus a. Melakukan pembinaan dalam pendidikan keprofesian berkelanjutan.
PDUI sesuai tingkatan b. Memfasilitasi anggota dalam bidang pendidikan dan pelatihan
b. Yang dapat dipilih sebagai anggota Dewan Etik PDUI adalah anggota untuk mengembangkan profesi sesuai kompetensi dokter umum
biasa c. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
c. Dewan Etik PDUI dapat mengikutsertakan profesi lain yang dipandang saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
perlu dalam kepengurusan pihak yang dianggap perlu.
d. Pengurus Dewan Etik PDUI sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, 3. Tata cara pengelolaan
sekretaris, dan anggota a. Personalia Pengurus BPPKB ditetapkan oleh Pengurus Pusat
e. Dewan Etik PDUI segera menjalankan tugasnya setelah selesai b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BPPKB adalah anggota biasa.
kongres c. Pengurus BPPKB sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
f. Masa jabatan sama dengan kepengurusan PDUI sesuai tingkatan dan anggota.

27 28
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

d. BPPKB segera menjalankan tugas-tugasnya setelah selesai kongres.


e. Masa jabatan sama dengan kepengurusan Pusat PDUI
f. BPPKB dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang
dianggap perlu.

Pasal 52
Badan Usaha Dokter Umum Indonesia (BADUI)

1. Status
BADUI dibentuk di tingkat pusat, cabang dan dan dapat dibentuk perwakil-
annya di tingkat cabang/komisariat bila diperlukan.
2. Tugas dan wewenang
a. Melakukan usaha pendanaan organisasi yang sifatnya tidak mengikat
dan halal.
b. Dalam menjalankan tugasnya, perlu mendengarkan pendapat dan
saran dari badan kelengkapan organisasi yang sehubungan dan pihak
pihak yang dianggap perlu.
3. Tata cara pengelolaan
a. Personalia Pengurus BADUI ditetapkan oleh Pengurus Pusat
b. Yang dapat dipilih sebagai anggota BADUI adalah anggota biasa.
c. Pengurus BADUI sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris,
dan anggota.
d. BADUI segera menjalankan tugas-tugasnya setelah selesai kongres.
e. Masa jabatan sama dengan kepengurusan Pusat PDUI
f. BADUI dapat mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak lain yang
dianggap perlu.

Pasal 53
Aturan Tambahan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga, akan diatur
dalam kompendium tata kelola organisasi PDUI.
2. Apabila terdapar kekliruan didalam anggaran rumah tangga ini, maka
akan diperbaiki sebagaimana mestinya

29

Anda mungkin juga menyukai