Anda di halaman 1dari 101

MASYARAKAT

RELAWAN
INDONESIA

On Profile
Head Office:
Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok B 8-9 Jl. Ir. H Juanda No. 50 Ciputat. Telp: 021-741448
ACT Holding
Corporate Social
Business
Global Wakaf Tower

Lumbung Ternak Masyarakat (LTM)


Masyarakat
Relawan
Indonesia
Head Office:
Logo/ Lambang
Perkantoran Ciputat Indah
Permai Blok B 8-9 Jl. Ir. H
Juanda No 50
Ciputat
Telp: 021-7414482

www.mri.or.id
info@mri.or.id
Twitter :@MRIPusat

Supported by,
Deklarasi MRI
22 Mei 2005, Banjarbaru, Kalimantan Selatan

1. Solusi berbagai masalah sosial di Indonesia


memerlukan terobosan dan pendekatan lain dengan
membangun kultur kerelawanan.
2. Kerelawanan mempunyai nilai dan posisi strategis
karena kerelawanan pada hakekatnya adalah
menggerakan partisipasi masyarakat
3. Menggerakan kerelawanan berarti menjadikan
masyarakat sebagai subjek
4. Ada potensi besar untuk menggalang tenaga
kerelawanan : masyarakat purna karya, pelajar dan
mahasiswa, profesional, Ormas, pemuda, para
pengangguran terdidik, dll
5. Menggerakan berbagai elemen masyarakat sebagai
sumber tenaga kerelawanan
6. Hingga saat ini di Indonesia belum ada organisasi
kerelawanan
7. Organisasi kerelawanan di berbagai negara maju
telah terbukti efektif untuk membantu menyelesaikan
berbagai persoalan sosial di berbagai kawasan di
dunia
Struktur MRI Nasional
Struktur
Ketua Dewan Pembina : Ahyudin
Organisasi
Pengawas : N. Imam Akbari

Pengurus
• Presiden : Syuhelmaidi Syukur
• Sekretaris Jendral : M. Insan Nurrohman
• Bendahara : Hariyana Hermain
• Sekretariat Nasional : Dwiko Hari Dastriadi

• Ketua I Bidang Kerjasama dan kemitraan


: Rini Maryani
• Ketua II Bidang Hubungan Masyarakat
: Iqbal Setyarso
• Ketua III Bidang Program dan pelatihan
: Sri Eddy Kuncoro
Struktur Sek-Pus MRI
Dir.Eks

Wakil + Global
Cor-Sec Islamic
Volunteer
M. Ruli Renata

Admin dan
Keuangan
E. Mufidatul Ummah

Volunteer Volunteer Communication


Network Development Network
Rinal Satria Anugrah Cipto Sugiarto Rushan Novaly

Network Partnership Program


Training & Med-sos &
(Wilayah, daerah dan (Fundraising & Development (Clustering & Support IT Desaign
Zona) Satelit) cabang/Pemberdayaan)

Zona Sumatera

Zona Jawa & Bali


NUsra

Zona Kalimantan

Zona Sulawesi,
Maluku &
Papua
Sejarah Masyarakat
Relawan Indonesia ( MRI )
 MRI didirikan pada tanggal 22
Mei 2005 dihadapan peserta
Pelatihan Nasional Penanganan
Bencana di Banjarbaru,
Kalimantan Selatan
 Tgl 23 Mei 2005 Radar
Banjarmasin menurunkan berita
Deklarasi MRI
 Sejak tanggal 28 Mei 2005 MRI
Langsung digandeng oleh ACT,
GEMMA Nusantara NTB,
didukung oleh Eramuslim
melakukan Aksi Kemanusiaan
“Selamatkan Anak NTB” dari
kasus Busung Lapar.
 Legal Formal Pendirian MRI: Akta
Notaris No.1 tahun 2005, Mina
Ng, SH., tanggal 3 Agustus 2005
Vision
&
Mission
Vision :
Menjadi Pelopor Kerelawanan yang
Profesional Sebagai Alternatif
Solusi Berbagai Permasalahan
Kemanusiaan.
Vision
Mission :
&
Mission
• Menggerakkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat akan pentingnya nilai-nilai dan
peran kerelawanan dalam mengatasi berbagai
masalah kemanusiaan
• Merekatkan kebersamaan berbagai elemen
masyarakat dalam gerakan kerelawanan
• Memediasi penyediaan tenaga kerelawanan
yang profesional
Tujuan MRI
• Mencapai kemandirian masyarakat, bangsa, dan negara,
yang terhormat, bermartabat, adil dan sejahtera
• Menjadikan gerakan kerelawanan sebagai modal dasar
pembangunan
• Mencegah terjadinya kehancuran masyarakat akibat
berbagai persoalan kemanusiaan yang melanda bangsa
dan negara
• Memberikan kontribusi positif pada perubahan
lingkungan masyarakat luas baik nasional, regional
maupun global
Prinsip Kerelawanan
• Independen
• Plural
• Universal
• Bebas melakukan kerjasama dengan pihak
manapun untuk kepentingan pemberdayaan
masyarakat
SPIRIT ATAU NILAI-NILAI RELAWAN

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

Mengokohkan kebersamaan

Membangun harmoni sosial antar masyarakat

Memiliki spirit nasionalisme kebangsaan


Kode Etik MRI
• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Berbudi pekerti baik.
• Ikhlas, cerdas, bertanggung jawab dan mampu bekerja
dalam tim.
• Mendedikasikan kapasitas dan kapabilitasnya untuk
tujuan kemanusiaan.
• Memiliki karakteristik dasar relawan seperti : empati,
peka, peduli, berjiwa sosial dan rela berkorban.
• Menjaga nama baik lembaga dan sesama anggota MRI.
• Menghayati dan mengamalkan Prinsip-prinsip Dasar
Kerelawanan.
• Tunduk, taat dan patuh pada peraturan – peraturan yang
berlaku di MRI.
Masyarakat Baru Indonesia
(analisa eksternal)

Perubahan komposisi demografi


dan budaya (faktor pendorong
dari dalam), dengan karakteristik:
 Kelas menengah baru yg
dibentuk oleh orang berusia
45 tahun kebawah
 Berpendidikan cukup tinggi
 Kesejahteraan semakin
membaik
 Terhubung (well connected)
dengan lingkungan global
melalui internet
 Lahirnya kelompok “native
democracy”
Globalisasi dan
Abad Asia
 Dari pandangan ekonomi dan geopolitik,
sebagian ahli menyebut era sekarang
adalah “abad asia”, krn tinggal asia yg kini
tumbuh ekonominya sehingga memperkuat
posisi tawar dan pengaruhnya dalam
percaturan politik dunia. Motor pertumbuhan
Asia adalah konsumsi yg besar akibat
jumlah penduduk di Cina dan India serta
Timur Tengah
 Globalisasi dan abad Asia menyediakan
kesempatan dan kecemasan.
Kesempatan  tumbuh muncul melalui
ekonomi jaringan (network economy) krn
peran negara dan pasar mengalami
degradasi
Kecemasan  berkurangnya peran negara
berarti tiadanya payung perlindungan bagi
warga negara karena persaingan terjadi di
tingkatan individu tanpa mengenal batas
negara
Nilai-nilai Baru
Pernyataan tentang Kualitas Hidup
Dari berbagai survey (Pew Research 2010, Edelman PR
consultant) di berbagai negara, 3 hal terpenting bagi
generasi middle class:
1. Menjadi orang tua yg baik dalam perkawinan yang
langgeng
2. Memiliki rumah sendiri
3. Mampu menolong orang lain yg membutuhkan

Rumus baru tentang uang dan kesuksesannya:


“aku ingin punya uang banyak tapi punya waktu luang
untuk keluarga dan pekerjaan itu haruslah
menyenangkan karena menjadi passion yang aku
geluti..”
 Merebaknya kewirausahaan (UKM) dan ekonomi kreatif

Pernyataan generasi ini adalah kualitas hidup. Kesejahteraan


adalah impian, tapi ia tak lagi sendiri. Kesejahteraan bergeser dari
tujuan menjadi salah satu pembentuk kualitas hidup..
Nilai-nilai Baru
Melampaui Individualisme
 Solidaritas dan gotong royong telah mengakar dalam referensi
budaya masyarakat muncul dengan semangat baru karena bertemu
dengan spirit berkompetisi dari individualiasme
 Semangat kolaborasi dan sikap sebagai warga kampung mondial
dengan nilai universal
 Keterhubungan (connectivity) yang merupakan karakteristik
masyarakat baru ini memungkinkan ekspresi individual bertemu
dengan kolaborasi sosial
 Kemandirian ekonomi dengan berkolaborasi  Need of
Achievment
Fitur – fitur Middle Class
 People conversation
 Ekuilibrium (keseimbangan) sosial
 Konektivitas dan interdepedensi (bukan hanya arus
barang dan modal, tapi juga arus manusia)
 Ekonomi kreatif
 Peran individu di ranah global
 Kontribusi
SEGMENTASI RELAWAN
Masyarakat
umum

Komunitas,
dll Korporasi

Mahasiswa
MRI Media

Pelajar Profesional

Akademisi
SASARAN KONTRIBUSI
Instrumen perubahan untuk pemberdayaan masyarakat / publik. aktif
menggalang, mengedukasi, mendorong, dan memberdayakan
relawan untuk menjadi kontributor perubahan

Lingkungan
hidup

Kebencan Sosial
(Pendidikan,
aan Kesehatan &
Budaya )

Kontribusi

Teknologi Ekonomi
(mencegah
(tepat kemiskinan &
membangun
guna) kesejahteraan)

Politik
(Advokasi &
perlindungan
HAM)
Kebijakan umum MRI
 Gerakan Kemanusiaan  Bencana alam, Bencana sosial
(konflik/peperangan) dan Kemiskinan ; Emergency
Response, Logistik, dan Desa Wakaf
 Gerakan Kerelawanan  Resource, pengembangan dan
penataan SDM
 Gerakan Kedermawanan  Modal/Kapital/kepedulian utk
menggerakkan Kerelawanan dan Kemanusiaan
TARGET MRI 2018
 Membentuk 10.000 relawan yang terorganisir (Pelajar,
Mahasiswa; DERM; SocDev, Profesi) dan 1 juta relawan
anggota
 Struktur Korda di 250 Kota/Kabupaten aktif
 Tim Fasilitator & Trainer Training di 12 Wilayah
 Volunteer Camp di 22 Wilayah Baru. 25 Volunteer Camp Basis
Zona dan 3 Kali Model Urban Volunteer Camp
 12 Rakerwil
 Jambore MRI
 100 MRI Komisariat (desa) suport desa waqaf
 30 Lembaga Satelit
 Fundrising MRI 200 M  60% program global-nasional & 40%
program lokal
Program dan Clustering
Strategi Program/Implementasi

• Program Karitatif atau pelayanan sosial dan lingkungan;


Peran Mikro
Gotong royong dan kerja bakti, pelayanan kesehatan, dll.

• Pemberdayaan masyarakat (membangun perekonomian);


Mapping desa (sosial), temu tokoh dan rembug warga, aktivasi
Peran Mezzo Cluster Kerelawanan berdasarkan potensi dan kearifan local, dll

• Advokasi, Membantu dan menolong desa lainnya yg


membutuhkan bantuan, mereplikasi keberhasilan program yg
Peran Makro
(advokasi) sudah berjalan ke wilayah lain, kemandirian desa, dll.
Cluster dan Pengorganisasian
Kerelawanan
Relawan Pendidikan Relawan Relawan Lingkungan
Relawan Bencana
(Indonesian Fundraising (Indonesian
(Indonesian Disaster
Education (Fundraiser Environment
Volunteers)
Volunteers) Volunteer) volunteers)

Relawan Kesehatan Relawan Komunikasi Relawan Pelajar


Relawan
(Indonesian Health (Indonesian Indonesia
Pendamping
Volunteers) Communication (Indonesian
Masyarakat (RPM) Student Volunteer)
Volunteer)

Relawan Pemuda Relawan berbasis Relawan Teknolog


Indonesia Profesi (Indonesian
Cluster Kampus
(Indonesian Youth (Perbankan, Technocrate
Volunteer) Otomotif, dll.) Volunteer)

Relawan Advokasi
Relawan Seni dan (Indonesian
Budaya Advocate
Volunteers),
Relawan Pendidikan
Bentuk Aktivasi:
• Relawan Guru / Tenaga didik
1. Bina Karakter
2. Bina Pengetahuan dan Logika
3. Bina Kepemimpinan & organisasi
4. Bina Kewirausahaan

• Metode Pembelajaran/Pendidikan
1. Teladan
2. Sikap ilmiah (mengamati, mencatat, membangun basis data, mengolah
& menganalisis data, membangun hipotesa, hingga membentuk teori)
3. Berorganisasi  leadership dan team work

• Perpustakaan bergerak
1. Buku bacaan yang berkualias atau yang bisa mengangkat/dibutuhkan
sesuai dengan pengembangan potensi local
Relawan Pendidikan

Bina
Karakter

Bina 1. Guru / Bina


Kewirausahaan Tenaga Pengetahuan
(Enterpreneur) dan Logika
didik

Bina
Kepemimpinan
(Leadership)
Relawan Pendidikan
2. Metode Teladan
Pembelajaran/
Pendidikan

Sikap ilmiah
(mengamati, mencatat, membangun basis data, mengolah &
menganalisis data, membangun hipotesa, hingga membentuk teori)

Berorganisasi, pramuka/outbound
 leadership dan team work

Magang bersama pakar/ahli (learn from the


expert/master)
 penguatan cluster
Relawan Pendidikan

3. Perpustakaan
bergerak

Buku bacaan yang


berkualitas atau yang bisa
mengangkat/dibutuhkan
sesuai dengan
pengembangan potensi
lokal
Relawan Fundraising
(Fundraiser Volunteer)

Become a Profesional Fundraiser


Banyak NGO mengambil manfaat dari professional
fundraiser. Mereka dibayar atas upaya mereka
menggalang dana dengan upah yang tidak
berhubungan dengan jumlah dana yang mereka
himpun, ataupun dengan skema komisi dari yang
mereka himpun (percentage-based compensation).
Relawan Lingkungan
(Indonesian Environment Volunteer)

Pengelolaan
Air Bersih

Konservas Pengelolaan
i Sampah
Relawan
Lingkungan

Infrastruktu Energi
r Ramah
Lingkungan Alternatif
Relawan Lingkungan
Bentuk Aktivasi:

1. Menjaga dan mewujudkan •pengelolaan air bersih


air bersih (hujan, sungai, •bebersih dan menjaga sungai
daur ulang, dll) •“memanen” air hujan, dll.

2. Mengelola sampah
(memilah dan memanfaatkan)

3. Menciptakan (eksperimen) • microhydro (tenaga air), tenaga surya, tenaga angin, dll.
energi alternatif •untuk memenuhi kebutuhan dan kekurangan listrik

4. Infrastruktur ramah
lingkungan

•Ruang Terbuka Hijau


5. Penghijauan (konservasi)
•menjaga dan melestarikan hutan (bukit, pegunungan)
Relawan Pendamping Masyarakat
Bentuk Aktivasi:
• Optimalisasi Sumber Daya Alam (SDA); Perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan
1. Ketahanan Pangan • Lumbung Pangan
• Manajemen stok pangan

• Mencetak dan memperbanyak entrepreneur


2. Industri kreatif (UKM)  • Melahirkan pengusaha baru & menciptakan lapangan kerja baru
• Melakukan konservasi terhadap aset2
produk unggulan lokal • Mini market (Sodaqo) & RLA

3. Perikanan dan kelautan


atau maritim

4. Mengelola pohon/hutan
yang bernilai ekonomis
(Program Tabung Pohon)

5. Membentuk
Kelembagaan dan pasar
desa
Relawan Kesehatan (Medis)
Bentuk Aktivasi:
3. Menciptakan
2. Edukasi Pusat Kebugaran
1. Pelayanan kesehatan (pola (Olah raga, Silat &
Kesehatan hidup bersih & Tari, Out-bound, dll)
sehat) khususnya bagi
anak muda

4. Membentuk 5. Pertolongan
taman herbal Pertama Gawat
(obat, jamu) Darurat, dll.
Relawan Bencana
(Indonesia Disaster Volunteer)
Preventive

Reconstruction Mitigation

Rehabilitation Preparedness

Emergency
Relawan Bencana
Bentuk Aktivasi:

1. Komunitas
(Kampung)
Siaga Bencana

2. Pelajar Siaga
Bencana

3. Pemuda
Siaga Bencana
Relawan Advokasi
(Indonesian Advocate Volunteer)

Penegakan Hukum (perdamaian,


keadilan)

Pembelaan HAM (Muslim Refugees)

Pusat Konsultasi Hukum Masyarakat


Relawan Komunikasi
(Indonesian Communication Volunteer)

Public
Jurnalistik Event
Relation

Medsos
Dll.
(cyber)
Relawan Seni & Budaya
Photography

Design
Art Music

Social
Humaniora
Relawan Komunitas atau Profesi

Relawan Pemuda Relawan Pelajar


Klub Relawan
Indonesia Indonesia
• Pemuda Kreatif • Pramuka • Komunitas
• Pemuda Tani • PMR • Kampus
• Pemuda Maritim • Pecinta alam • Hoby, dll.
• Pemuda • Dll.
Konservasi
• Pemuda
Transportasi
• Dll,
MRI Cluster Kampus
AKTIVASI MRI
Pengorganisasian MRI

Human (SDM)
Development Social
Rekrutmen [Akademi Relawan ACTivation
INdonesia)
Alur Pengorganisasian MRI
Rekrutmen Human (SDM) Social Activation
Development

• Call 4 Volunteer • Training dan • Program


• Volunteer Camp Development berbasis
• Humanity • Volunteer relawan
Action (isu Academy • Relawan
kemanusiaan/ (edukasi Pendamping
bencana) kerelawanan) Masyarakat
• Orientasi • Volunteer (Sekolah
Relawan Leadership Pemberdayaan)
Camp • Weekend
• Wawasan Volunteer
Kebangsaan • Pengkaderan
dan Bela relawan
Negara • Meng-organize
• Kemampuan masyarakat
menggerakkan (Kelembagaan,
dan menguasai Pasar desa)
masyarakat • Training &
• Cluster praktek per-
Kerelawanan cluster
Manajemen Jejaring MRI
NETWORK Program
bulanan
MRI
Wilayah

Jambore Rakernas

Pembinaan
Rakornas
34 Wilayah

Rakerwil &
Rakorwil
PARTNERSHIP PUBLIC
SECTOR

THIRD PRIVATE
JEJARING SECTOR SECTOR
MRI

KEMITRAAN

MITRA MITRA
SINERGI SATELIT
Zona Pembinaan dan Supervisi MRI Wilayah 2017

Dwiko Hari D
Rinal Satria A
Cipto Sugiarto
Rulli Renata
Pola Manajemen Jejaring
Membentuk jejaring hingga ke kecamatan  penguasaan
teritori dan opini

Person Team Kelembagaan

• Contact • Fungsi • Kerjasama


person kelembagaan kelembagaan
• Representatif dimiliki : SDM, sosial-
• Propaganda program, dan kemanusiaan
PR system dgn payung
operasional MRI
• Reguler,
akseleratif
• Mempunyai
nilai PR yang
lebih
• Pola rektrutmen
• Dukungan
legitimasi
administratif
Pola Pengembangan Jejaring

Penataan organisasi dan


aktivitas
• Penetapan Pengurus MRI
Wilayah/daerah Sementara
Pelatihan dan • Musyawarah Wilayah/daerah
pengembangan • Penetapan Pengurus
• Pendataan keanggotaan Wilayah/daerah
• Rapat Kerja MRI
Inisiasi Jejaring • Orientasi dasar Wilayah/daerah
• Pelatihan Keorganisasian • Aksi-aksi terprogram & terukur
• Kontak person dan kaderisasi calon
• Membentuk lokal team pimpinan wilayah/daerah
• Aksi-aksi lokal • Aksi-aksi terkoordinasi dg
terkoordinasi dg MRI MRI
Volunteer Academy
(Akademi Relawan Indonesia)

Orientasi Volunteer Volunteer Volunteer


Sekolah
Leadership Pemberdayaan
Relawan Camp Class Camp
Goals
Visioner

Akademi
Organisatoris Relawan Leadership
Indonesia

Entrepreneur
SKEMA AKADEMI
RELAWAN Calon Relawan

Relawan Non
Orientasi
Program

V. Camp

V. Academy
Relawan Relawan
Program Program
DERM DIKSAR SP DASAR SOCDEV
DIKMEN SP LANJUT
DIKSUS SP KHUSUS

VLC-1
Pengurus MRI VLC-2 Relawan Siap Guna
Pusat, Wilayah, Pusat, Wilayah,
Daerah VLC-3 Daerah
Membangun Kesadaran
Orientasi Relawan
(Awareness)

Follow Up Syarat Peserta VC


sudah pernah ikut OR

Basic Skill
Basic Activity relawan Volunteer Camp Relawan Preview
for Knowledge &
Humanity ACTION for Congnitive
Psikomotorik & Skill Aspect Aspect
minimum 5 times field
volunteer activities Volunteer Academy

Alur Proses Training Relawan Internalisasi


Lembaga Ala
Relawan
Volunteer Class
DIKSAR SP - 1
Cluster Based
DIKMEN SP - 2
DIKSUS SP - 3
DERM SDP Tematik
Trainer/ 1. Pengelola Vol Class
Trainer Qualify COMDEV Coach/ 2. Leader Community
Consultant Mentor 3. Badan Otonom

MODUL 2
Volunteer Camp
Sarana rekrutmen, wawasan kerelawanan dan mengenalkan
relawan utk bisa menggerakkan masyarakat

 Spirit Kerelawanan
 Menggerakkan masyarakat & sosial mapping,
 Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, semangat
nasionalisme melibatkan TNI
 Kuliah Kerja Relawan (Kekar); mapping desa
(permasalahan dan solusinya) atau pelayanan sosial
(pelkes, dll) dan lingkungan (kerja bakti, dll), aktivitas
membangun perekonomian [agrikultur, perikanan (maritim),
bisnis kreatif , dll.]
 Outbound/outing
 Mitigasi Komunitas: First aider,
damkar ringan, dll
Volunteer Leadership Camp
Metode Diklat;
• Leadership Class: kegiatan utk pengayaan, informasi dan
diskusi isu, materi dan tools leadership bagi pimpinan MRI
(milis, e-buletin, blog, chat, dll)  meningkatkan pemahaman,
wawasan, keterampilan dan perilaku leadership

• Leadership Knowledge: forum diskusi publik menghadirkan


tokoh kepemimpinan nasional  mengembangkan gagasan
strategis, perkembangan tren terkini, kontestasi gagasan,
mengembangkan leadership lembaga.

• Leadership Forum: kegiatan forum terbatas yg menghadirkan


tokoh kepemimpinan, guna menggali pengalaman2 lapangan
dari para leader dan praktisi serta memperdalam gagasan
strategis  learning organization
Volunteer Leadership Class
Kurikulum Leadership Training

Internalisasi Visi
1. Building The Humanity Civilization (anti-hipotesis The Clash of
Civilization)
2. The Future of Philanthropy
3. Volunteer Spirit and Challanges

Kompetensi Leadership dan Manajerial (organisatoris)


1. Knowledge (wawasan) Global, Regional dan Nasional  Leadership
Challenge  mempersiapkan Future Leader
2. Project Management
3. Society Development (Konstruksi Negara Madinah)
4. Problem Solving
5. Communication and Network skill
6. Emotional/Stress Management
7. Coaching and Counseling
8. Team Development
Volunteer Leadership Class
Kurikulum Leadership Training

9. Political Awareness (advokasi)


10. Wawasan Kebangsaaan dan Pergerakan  Bela dan Pertahanan
Negara
11. Manajemen Teritorial
12. Protokol krisis (CRISIS MANAGEMENT PROTOKOL)
13. Sinergy and Collaboration
14. Commitment Building
15. Program development dan penguatan berbagai bidang kerelawanan
[lingkungan, sosial (kesehatan, pendidikan, budaya, dll), ekonomi,
politik (advokasi dan HAM), teknologi dan kebencanaan] berbasis
pemberdayaan masyarakat

Penjenjangan Leadership Training untuk MRI


Nasional, wilayah dan daerah
Leadership Competent
• Kompetensi Karakter (Religius); ideology, nilai-nilai,
sistem gerakan
• Kompetensi professional; self development
(pengembangan diri dan kepemimpinan)
• Kompetensi professional; manajerial dan organisasi
• Kompetensi humaniora (sosial kemasyarakatan)
• Kompetensi negarawan
• Kompetensi politik; pemerintahan, sosial politik
Volunteer Academy
Klasifikasi dan Output

• Volunteer class (cluster):


1. Relawan Pendidikan
2. Relawan Lingkungan
3. Relawan Bencana  Diksar, Dikmen dan Diksus
4. Relawan Advokasi
5. Relawan Kesehatan
6. Relawan Komunikasi
7. Relawan Fundraising
8. Relawan Pendamping Masyarakat  Sekolah Pemberdayaan
9. Relawan Seni dan Budaya
10. Relawan Mahasiswa
11. Relawan berbasis komunitas dan profesi:
 Relawan Pemuda Indonesia (Pemuda Tani, Maritim, Kreatif, dll.)
 Relawan Pelajar Indonesia
 Relawan Club

• Volunteer class (Life Skill), Relawan memiliki kemampuan dasar bagaimana


melihat permasalahan, mengetahui potensi dan bagaimana mewujudkan solusinya:
1. Kemampuan Literasi (membaca, menulis & Memahami)
2. Kemampuan Logika
3. Kemampuan Problem Solving dan spirit enterpreneur
Volunteer Academy
Kurikulum Volunteer Academy

Dengan Metode Volunteer Class:


• Karakter/akhlak kerelawanan
• Sense in Group (community), terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat  sadar
dan proaktif
• Social Humaniora Knowledge >> Communication skill, dll.
• Mengetahui dan menguasai peta dan medan lingkungan sosial, cara memasuki
dan merubah masyarakat >> social mapping, antropologi, sosiologi, sejarah,
politik, dll.
• Berkontribusi menjadi spesialis (expert dan unggul) di bidang/cluster kerelawanan,
dalam bentuk:
 Pemikiran/keilmuan
 Kepemimpinan (leadership)
 Profesi (professional)
 Finansial
Volunteer Academy
Pola pendekatan ke masyarakat:
• Pendekatan bahasa dan budaya
• Pendekatan intelektual (kemampuan nalar)
• Pendekatan sosial (menempatkan sesuai kedudukan)
• Pendekatan ekonomi (Ziswaf)

Kemampuan Berpikir
• Kemampuan daya serap (panca indra dan otak 
memahami dan mengingat)
• Kemampuan daya seleksi (menganalisa dan membuat
analogi  mengklasifikasi dan menstruktur, Proses
mengait-ngaitkan, menganalisa, melihat jenis,
mengklasifikasi, menyusun kembali, kemudian
mengambil konklusi)
• Kemampuan menggambarkan (daya cipta, dibutuhkan
imajinasi dan kreatif)
Volunteer Academy
Kemampuan Berpikir (hirarki):

• Kemampuan daya serap (panca indra dan otak  memahami


dan mengingat)
• Kemampuan daya seleksi (menganalisa dan membuat analogi
 mengklasifikasi dan menstruktur, Proses mengait-ngaitkan,
menganalisa, melihat jenis, mengklasifikasi, menyusun kembali,
kemudian mengambil konklusi)
• Kemampuan menggambarkan (daya cipta, dibutuhkan imajinasi
dan kreatif)

Langkah2 mencapai kemampuan berpikir


• Simulasi Psikologis
• Metodologi
• Nuansa Spiritual
Sekolah Pemberdayaan
 Relawan Pendamping Masyarakat (RPM)
LEVEL Sekolah Pemberdayaan
• Sekolah Pemberdayaan Dasar
• Memiliki Kemampuan Dasar fasilitasi Masyarakat
• Memiliki Kemampuan dasar Pemberdayaan Masyarakat
• Memahami teknik Sosial mapping

• Sekolah Pemberdayaan Lanjutan


• Memiliki Kemampuan Design Program
• Memiliki Kemampuan Memfasilitasi Masyarakat menyusun Program
• Memiliki Kemampuan Bersinergi dengan Stakeholder Desa
• Membangun Kelembagaan Masyarakat

• Sekolah Pemberdayaan Khusus


• Membangun Kemandirian Program Masyarakat
• Menyiapkan Kepemimpinan masyarakat tingkat Desa
• Relawan Profesional Menjadi COMDEV Consultan
Proses Pemberdayaan
Program Kegiatan Target
Membangun kesadaran kritis, Tumbuh pemahaman,
1. Membangun komitmen
sosialisasi, mengarahkan kesadaran dan komitmen

Menyiapkan dan mendirikan


2. Pengorganisasian Terbentuk yayasan representasi
yayasan, menyusun dan memilih
masyarakat masyarakat
SDM manajemen inti

PRA, FGD, dsb. Untuk mendapatkan


Disepakatinya program2
program2 skala prioritas dan
3. Melakukan need assesment dibutuhkan, kesepakatan, melengkapi
pemberdayaan berbasis wakaf sesuai
kebutuhan dan skala prioritas
struktur

Merencanakan program sesuai Desain program yg


4. Merencanakan program kesepakatan dan hasil assessment implementatif dan master piece
(sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan) trender

Persiapan program, sosialisasi, personil, SOP, tim manajemen dan


5. Pelaksanakan program infrastruktur. Implementasi program
berdasarkan pedoman beroperasinya program2 wakaf

Evaluasi dengan tolak ukur Program terjaga dalam


6. Evaluasi keberhasilannya  manfaat kpd pelaksanaan operasional
masyarakat dan keberlanjutannya dengan tolak ukur jelas

Menjadikan yayasan profesional dan Program tumbuh berkelanjutan


mampu mandiri mengelola program
7. Mempersiapkan exit permit secara berkelanjutan dan manfaat bagi dan dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat masyarakat
Materi pelatihan
No Materi Waktu
1 Perkenalan dan Kesepakatan Belajar 60 menit
2 Memahami Teori Pemberdayaan Masyarakat 90 menit
3 Memahami Metode Assesment menggunakan 240 menit
metode PRA dan RRA
4 Strategi dan Teknik Penanganan Masalah 180 menit
(Problem Solving)
5 Teknik dan Strategi Emphatyc 150 menit
Communication di ranah pemberdayaan
masyarakat
6 Menguasai Teknik –teknik Negosiasi secara 150 menit
efektif dengan metode win-win solution
7 Menata Kelembagaan Masyarakat 450 menit
8 Membangun Jaringan Pemberdayaan 90 menit
Masyarakat (Networking)
9 Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak 90 menit
Lanjut
Total Waktu 1.500 menit (25 Jam)
Sekolah Pemberdayaan
1. Kurikulum Training 2. Buku Pedoman/panduan
 Konsep dasar Community Development (software):
 Prinsip-prinsip Comdev
 Pengorganisasian komunitas
 Pedoman pengorganisasian
 Dinamika kelompok dan pengembangan  Penguatan kelembagaan
masyarakat masyarakat
 Teknik penyusunan program Comdev  Pengelolaan konflik
 Manajemen resolusi konflik  Pengelolaan program
 Sistem informasi manajemen ekonomi dan kredit mikro
proyek/program
 Kepemimpinan transformasional dan
komunikasi 3. Pemberdayaan
 Peran pelaku fasilitator dan kode etik  Penugasan
 Perencanaan partisipatif  Sosial Mapping
 Pengelolaan kredit mikro
 Implementasi
 Strategi penguatan kelembagaan
 Manajemen program dampingan  Monitoring (pendampingan)
pemberdayaan ekonomi dan evaluasi
 Otonomi dan kebijakan pemerintah
daerah desa sasaran
Komunikasi MRI
Event Program
• Hari Relawan Nasional (kerja bakti atau gotong royong serentak
seluruh wilayah MRI, lomba membuat mars kerelawanan, lomba puisi)
• Weekend Volunteer: Volunteer Campaign @CFD, Humanity Action,
dll
• Jambore Relawan Nasional

Waktu & Acara Target Peserta:


Lokasi • Apel Siaga 10.000 relawan
• Agustus 2018 • Relawan award • 7.000 relawan
• Bumi Perkemahan • Workshop banjabar
Cibubur • Seminar • 2.500 relawan
• Lomba jawa tengah-jogja-
jatim
• 500 perwakilan
MRI 28 propinsi
Integrated Marketing Communication
 Social activation  Public relation
 Pemberdayaan Masyarakat melalui  Media relation
Sekolah Pemberdayaan   Liputan aksi
Relawan Pendamping
 Press conference
Masyarakat (RPM)
 Advokasi hak masyarakat  Online promotion
 Volunteer Camp (Relawan masuk  Social media: Facebook,
desa atau wisata social) Instagram, Twitter
 Volunteer Academy  Website
 Video  youtube
 Event  Volunteer Apps
 Hari Relawan Nasional
 E-news letter
 Weekend Volunteer (life style)
 Aksi volunteering  MRI Card
 Email
(kartu tanda anggota) dan T-shirt  Chat
 Jambore Relawan (volunteer  Co-branding
gathering), Musyawarah Nasional,  Co-brandinng event
Apel siaga relawan, dll. (institusi/lembaga bidang2
 Seminar/exhibition kerelawanan)
 Volunteer Award  Above the line
GHV Mobile Apps
Segitiga Kemitraan

Pemerintah

Segitiga
Kemitraan

Dunia Usaha Masyarakat


Segitiga Kemitraan
Private Sector
Fungsi:
- Kerja ekonomi
- Orientasi profit
- Menciptakan lapangan kerja
- Mendorong kemandirian

Public Sector Third Sector


Fungsi:
Fungsi:
- Kerja sosial
- Mengelola kebijakan - Kerja volunteer
- Menegakkan keadilan - Kerja dgn sedikit keuntungan
- Mencegah diskriminasi - Mendorong tanggung jawab individu
- Mencegah eksploitasi - Mendorong peran masyarakat
- Mendorong komitmen utk mensejahterakan
Mendorong kohesi sosial orang lain
Kemitraan MRI
Public Sector (Pemerintah)  Third Sector (Masyarakat)
1. Muspida
2. Kepala Daerah
1. NGO; Lembaga Sosial-
3. BNPB/BPBD
Kemanusiaan, Lembaga
4. Departemen/Badan
Zakat
5. TNI 2. Institusi/Lembaga:
6. Lemhannas, pemberdayaan
7. MUI, dll masyarakat,
pengembangan SDM ,
Private Sector (Dunia Pesantren, sekolah,
Usaha) kampus, asosiasi, dll.
1. BUMN
2. Perusahaan Swasta 3. Komunitas
3. Pengusaha Menengah-
Kecil, dll
Struktur MRI Pusat - Wilayah – Daerah
Presiden
MRI

Sekjen

Ketua 1 Ketua 3
Ketua 2 Ketua 4 Ex Officio VP ACT
Diklat & Jejaring &
Program Komunikasi
Keanggotaan Kemitraan

Direktur
Eksekutif
MRI

Sekretariat
Kesekretariatan Keuangan Pusat MRI

Kabid Kabid
Kabid Kabid
Diklat & Jejaring &
Program Komunikasi
Keanggotaan Kemitraan

MRI Wilayah,
MRI Daerah, MRI
MRI #KonsolidasiOrganisasi Cabang,
Komisariat
Portofolio Program MRI
1. Pelatihan Nasional Penanggulangan 9. Respon penanganan korban
Bencana – Banjar Baru, Kalimantan gempa Jabar - 2009
Selatan 2005
10. Respon Penanganan korban
2. Respon Korban Banjir Bandang
Gempa Sumbar – 2009
Jember, Jawa Timur – 2006
3. Respon Penanganan Korban Longsor 11. Respon Penanganan korban
Banjarnegara, Jawa Tengah – 2006 Tsunami Mentawai - 2010
4. Respon Penanganan Korban Banjir 12. Respon Penanganan korban
Bandang, Manado – 2006 Banjir Bandang Wasior – 2010
5. Respon Penanganan korban Gempa 13. Respon Penanganan korban
dan Letusan gunung Merapi, Merapi - 2010
Yogyakarta – 2006
14. Respon Penanganan Korban
6. Respon Penanganan Korban Gempa
Bengkulu – 2007 Banjir Jawa Barat – 2010
7. Respon penanganan korban Banjir 15. Penanganan Letusan Gunung
Bojonegoro 2008 Bromo Jawa Timur – 2011
8. Respon penanganan korban Jebolnya 16. Indonesia Recovery Pasca
Situ Gintung 2008 Letusan Gunung Merapi – 2011
Portofolio Program MRI
17. Penanganan Bencana Banjir Medan 28. Sehat Indonesia ( Bengkel Gizi
sumatera Utara – 2011 Terpadu Jati Mulya ) – 2012
18. Penanaman 5000 Mangrove tol 29. Rumah Belajar Anak ( Kampung
Sediyatmo – 2011 Muka, Ancol ) – 2012
19. Indonesia Recovery Banjir Bandang 30. Rumah Belajar Anak ( Desa Babakan,
Wasior – 2011 Bogor ) – 2012
20. Respon Banjir Bandang Pidie – 2011 31. Hijau Indonesia ( Water well, Bank
21. Respon Gempa Bumi & Tsunami Sampah, Jakarta Green & Clean –
Mentawai – 2011 2012
22. Respon Banjir bandang Ciamis – 2011 32. Pelatihan Water Rescue, Cisadane –
23. Respon Banjir Pandeglang – 2011 2012
24. MSR Suspect Desa Gizi Buruk – 2011 33. Pasar Murah PGN ( Medan, Depok,
Pademangan, Duri Kepa, Krukut ) –
25. Integrated Community Shelter Agam ( 2012
Gempa Padang ) – 2011
34. Mushola Kita ( Cinta Bodas, Paku Haji,
26. Integrated Community Shelter Merapi Sawangan Depok, Padang ) – 2012
Jogja - 2011
35. Dapur Umum Ramadhan ( ACT
27. Sehat Indonesia ( Bengkel Gizi Ciputat, Pademangan ) – 2012
Terpadu Pengadegan ) – 2012
Portofolio Program MRI
36. Sahur Amal ( Jakarta, Bandung,
Jogjakarta, Surabaya, Samarinda,
Kiprah MRI di Luar Negeri
Medan ) – 2012 1. Membantu korban perang Palestina -
2009
37. Pasar Mudah Garuda ( Paku Haji ) –
2012 2. Membantu korban perang – Palestina
2010
38. Sekolah Unggul – 2012
3. Membantu korban kelaparan –
39. Bantu Evakuasi Korban Sukhoi – 2012
Somalia 2011
40. Respon Banjir Banten – 2013
4. Membantu masyarakat Rohingya -
41. Respon Banjir Makasar – 2013 2012
42. Respon Banjir Jakarta – 2013 5. Membantu korban Iklim Bhopa –
43. Respon Banjir Aceh – 2013 Philipina 2012
44. Respon Bencana Letusan Rokatenda, 6. Membantu korban Gempa – Iran 2012
NTT – 2013 7. Bantuan Peralatan Sekolah,
45. Respon Longsor Cililin – 2013 Bangladesh – 2011
46. GoCek ( Go Clean Jakarta ) – 2013 8. Bantuan Paket Suami Istri, Iran – 2011
47. Taman Baca MRI ( Serang ) – 2013 9. Bantuan Sapid an Pakaian ,
48. Warung Relawan ( Bogor ) – 2013 Bangladesh – 2011
Activation
Masyarakat Relawan Indonesia
Program MRI Kerjasama
Employee Volunteer bersama Korporat
Program WATER FOR • Program Children Helping
HUMANITY dengan PT. Ford Children di NTT- bersama
Motor Indonesia
Tupperware
Program MRI Kerjasama
Employee Volunteer bersama Korporat

• Trauma Healing Bersama • Kuliah Kerelawanan di


PermataBank ICS Jogjakarta
Program MRI Kerjasama
Employee Volunteer bersama Korporat
• Penanaman 5000 • Penanaman Mangrove di
Mangrove bersama CIMB Pulau Tidung Bersama
Niaga PT. Ford Motor Indonesia
Program MRI Kerjasama
Employee Volunteer bersama Korporat

• Rumah Belajar Anak • Support Relawan Medis


(RBA) di Jakarta utk Bengkel Gizi Terpadu
bersama CARREFOUR
Program MRI Kerjasama
Employee Volunteer bersama Korporat
• TAMAN BACA MRI DI
• Trauma Healing Korban
Serang BANTEN
Banjir - Mizan Amanah
(Relawan Pendidikan)
Program MRI

• Trauma healing korban • Dapur Infant Feeding in


penggusuran Luar Emergency (IFE) untuk anak-
anak korban penggusuran
Batang Luar Batang
Program MRI

• Aksi “Stop Suriah • Aksi “Break the Siege


Memerah Darah” di CFD on Gaza” di CFD HI
HI
Program MRI

• Edukasi Sekolah Aman • Aksi Penyuluhan Gizi


Bencana di Garut Anak & Ibu Menyusui –
Nu Skin & SKK Migas
Program MRI

• Vertical Rescue • Basic First Aid Training


Training
Program MRI

• Tim Medis di Aksi Bela • Aksi Bersih-bersih di


Islam 411 Aksi Damai 212
Program MRI

• Distribusi Logistik • Evakuasi korban banjir


untuk korban banjir di Kab. Bandung
Karawang
Program MRI

• Aksi bersama Patroli • Recovery Sekolah


Sungai Citarum ambruk di Kab.
Bandung
Program MRI

• Dongeng • Pelkes di Cilacap


Kemanusiaan di Desa
Puguh, Boja
Program MRI

• Donor darah – PT • Konser amal peduli


Herfinta Sinabung
Program MRI

• Pelantikan 10 • Pelantikan Koordinator


Koordinator Wilayah Daerah Jakarta Raya
Program MRI

• Opening Volunteer • Volunteer Academy


Academy
Program MRI

• Volunteer Camp Jogja • Volunteer Camp


Semarang
Gerakan kerelawanan semestinya bisa menjadi
alternatif solusi. Gerakan kerelawanan mesti
didorong menjadi gerakan internasional, menjadi
instrumen diplomasi untuk menjalin kebersamaan
dan harmonisasi.

Jika dahulu para pahlawan mampu berjuang meraih


kemerdekaan, maka saat ini para relawan harus
sanggup menjadi pionir pembangunan masa depan
bangsa yang gemilang.

Anda mungkin juga menyukai