BASIS : KOMUNITAS
A. LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk
dijalankan oleh Pemerintah Negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi
adalah Trias Politica yang membagi kekuasaan politik suatu negara menjadi 3
yaitu Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif untuk diwujudkan menjadi tiga
lembaga Negara yang saling lepas (Independen) pada peringkat yang sejajar.
Ketiga lembaga Negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol
berdasarkan prinsip checks and balance. Memang awal mula demokrasi ini
berasal dari paham negara–negara Eropa barat dan terus berkembang sebagai
peradaban dalam membentuk tatanan suatu Negara. Indonesia adalah salah
satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi untuk tatanan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dari awal kemerdekaan hingga kini.
Demokrasi berasal dari kata Demos yaitu rakyat dan Kratos yaitu
pemerintahan, artinya pemerintahan rakyat. Oleh karena itu pentingnya
demokrasi dalam tatanan bernegara di negeri kita ini, maka kita perlu
memberikan penjelasan yang lebih komprehensif kepada masyarakat agar
masyarakat dapat memahami sehingga dapat dimanfaatkan lebih baik untuk
kemajuan negara. Demokrasi yang kita jalankan saat ini sudah cukup baik,
namun ditingkat paling bawah yakni masyarakat awam, masih banyak yang
belum mengerti, sehingga mereka dari yang tidak tau menjadi golput sampai
hanya ikut-ikutan saja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
perkembangan Negara kita sendiri. Berarti makna Pemerintahan Rakyat itu
sendiri masih seakan belum sepenuhnya masyarakat mengerti. Mereka masih
beranggapan pemerintahlah segalanya, yang tanpa mereka sadari bahwa
mereka juga ikut andil dalam membentuk pemerintahan itu sendiri. Jika
mereka mengerti dan dipraktekkan dengan sempurna maka tujuan serta cita
cita negara ini akan dapat terlaksana dengan baik, karena mereka merasa
punya andil besar dalam membentuk pemerintahan di Negara ini.
Peralihan kekuasaan di Negara disepakati dilakukan 5 tahun sekali
melalui mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) sesuai amanat Pancasila dan
UUD 1945. Ditambah saat ini dengan pemilihan Presiden secara langsung
dan perkembangan otonomi daerah yang juga menerapkan pemilihan kepala
daerah secara langsung. Hal ini memiliki peluang yang luar biasa bagi rakyat
untuk memilih pemimpin yang benar-benar amanah dalam artian
mengedepankan kepentingan rakyat yang diatas segalanya. Namun terlepas
dari ketidaktahuan mereka jugalah yang pada akhirnya belum dapat berjalan
maksimal sehingga belum dapat meraih hasil dengan sempurna. Oleh karena
itu kami merasa perlu untuk berpartisipasi secara langsung dalam
menyadarkan masyarakat terutama pada saat-saat pelaksanaan Pemilihan
Umum, dengan maksud agar masyarakat yang mempunyai hak pilih dapat
memanfaatkannya dengan baik dan benar, pada akhirnya akan melahirkan
pemerintahan serta pemimpin yang amanah, jujur, cerdas, berintegritas dan
visioner.
Tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilu 2019 lebih
berat karena semakin kompleksnya penyelenggaraan pemilu. Pemilih akan
berhadapan dengan lima jenis surat suara di TPS. Butuh kecermatan pemilih
untuk memastikan tata cara pemberian suara yang benar di Tempat
Pemungutan Suara (TPS). Sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih
intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan angka suara tidak sah atau invalid
vote dalam pemilu. Maka dari itu Relawan Demokrasi yaitu gerakan sosial
yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih
dalam menggunakan hak pilih berperan sangat penting dalam menjalankan
tugasnya sebagai pelopor demokrasi. Relawan Demokrasi memiliki 11 basis
pemilih, dimana setiap basis memiliki sasaran yang berbeda, tetapi pada
hakikatnya memiliki tugas yang sama yaitu meningkatkan partisipasi dan
kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih
intensif. Salah satu basis yang terdapat direlawan demokrasi yaitu Basis
Komunitas.
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama
lain lebih dari yang seharusnya. Dalam sebuah komunitas terjadi relasi
pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan
nilai dan kepentingan. Dalam komunitas, manusia-manusia individu di
dalamnya memiliki maksud, tujuan, kepercayaan, sumber daya, preferensi,
kebutuhan, resiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas dapat
dibagi menjadi dua komponen. Pertama, berdasarkan lokasi, dimana sebuah
komunitas dapat dilihat sebagai tempat sekumpulan orang mempunyai
sesuatu yang sama secara geografis. Kedua, berdasarkan minat sekelompok
orang yang mendirikan suatu komunitas karena ketertarikan dan minat yang
sama seperti komunitas sepeda santai, komunitas fotografi, komunitas
skatebord dan lain sebagainya.
Komunitas secara umum jauh dari aktivitas politik, tetapi mereka
bukan berarti miskin informasi politik. Tak jarang pula para anggota
komunitas membahas isu-isu politik terkini di tengah mereka menjalankan
aktifitas di komunitasnya. Komunitas juga memiliki tingkat kemandirian
yang tinggi karena pada umumnya mereka sudah mapan dari aspek
pendidikan, finansial dan pemikiran. Jika kita dapat merangkul dan memberi
pemahaman kepada satu atau dua orang yang memiliki pengaruh disuatu
komunitas maka anggota lainnya akan lebih mudah diajak untuk mengikuti
sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Sehingga dengan demikian sangat diharapkan orang-orang yang
berada dalam suatu komunitas bisa menjadi pemilih yang cerdas dalam
Pemilu 2019. Pemilih yang berpartisipasi dan berkualitas sehingga dapat
melahirkan Pemimpin yang amanah, jujur, cerdas dan berintegritas yang
dapat memajukan Bangsa dan Negara.
B. TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas proses pemilu
2. Meningkatkan partisipasi pemilih
3. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi
4. Membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan
demokrasi
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. BENTUK KEGIATAN
Mensosialisasikan dan memberikan pendidikan pemilih pada Pemilu
2019 disetiap perkumpulan seperti komunitas. Adapun yang disiapkan
sebelum melakukan sosialisasi yaitu materi dan metode penyampaian
sosialisasi dari relawan demokrasi.
1. Materi Sosialisasi Relawan Demokrasi
a. Pentingnya demokrasi, pemilu dan partisipasi masyarakat.
b. Tanggal, hari dan jam pemungutan suara.
c. Tata cara pemberian suara dalam pemilu.
d. Pengenalan peserta Pemilu (Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden, Partai Politik, dan DPD).
e. Hal-hal lain yang dianggap sesuai dengan kebutuhan basis pemilih.
B. KELOMPOK SASARAN
Kelompok sasaran dalam program relawan demokrasi basis komunitas
adalah perkumpulan atau kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan
yang sama sehingga mereka membentuk sebuah perkumpulan atau
komunitas. Komunitas merupakan suatu kelompok yang di dalamnya setiap
anggota disatukan oleh persamaan visi dan misi serta tujuan yang sejalan atau
sama. Dalam ruang lingkup komunikasi, komunitas masuk ke dalam konteks
komunikasi organisasi dimana individu yang bersama-sama, melalui suatu
hirarki pangkat dan pembagian kerja berusaha mencapai tujuan tertentu.
Tujuan yang hendak dicapai merupakan alasan yang melatarbelakangi
terbentuknya komunitas. Hal tersebut dapat kita lihat pada komunitas-
komunitas yang ada di sekitar yang terbentuk berdasarkan kesamaan yang
mereka miliki, mulai dari kesamaan hobi sehingga terbentuk komunitas
seperti gank motor, komunitas hijabers, dan komuitas lainnya. Tak luput pula
terbentuknya komunitas berdasarkan kebutuhan dan kepentingan seperti
komunitas ibu-ibu pengajian, arisan, BKMT, PKK dan lain sebagainya. Ada
juga komunitas sosial yang terbentuk atas dasar kesadaran sosial yang tinggi,
seperti contoh aksi galang dana untuk gempa bumi, banjir, longsor dan
lainnya.
Basis komunitas sebagai kelompok sasaran dalam sosialisasi relawan
demokrasi pemilu 2019 dalam realisasinya pada laporan awal adalah
mendatangi sekelompok perkumpulan yang sudah ada. Dari program relawan
demokrasi yang terjamah oleh saya saat ini adalah kelompok atau komunitas
pengajian ibu-ibu RT yang ada di desa-desa, selain itu maraknya
perkumpulan ibu-ibu yang memiliki tujuan yang sama yaitu ingin sehat
seperti komunitas senam kesehatan, zumba, erobic, serta yoga. Selain itu ada
sebuah kunjungan pada sebuah komunitas dimana saya adalah salah satu
anggota dari UMKM Muaro Jambi. Kunjungan adalah di luar dari rutinitas
jadwal sebuah komunitas.
B. REKOMENDASI
Saran, kritik dan rekomendasi yang dapat saya sampaikan yaitu dalam
konteksnya ada kekurangan dan ada kelebihan pada pembagian per basis
untuk tugas kerja relawan demokrasi. Seperti basis komunitas dalam
melakukan tugas sosialisasi terpaku kepada komunitas yang ada pada daerah
tugas, padahal penyampaian sosialisasi tidak harus hanya kepada orang yang
memiliki komunitas. Bisa saja relawan demokrasi basis komunitas saat
melakukan aktivitas kerja pribadi mendapati orang yang memiliki kebutuhan
khusus, jika dia terpaku pada basisnya maka dia akan kesampingkan orang
yang perlu info tentang Pemilu Serentak 2019 nanti, dikarenakan bukan
komunitas melainkan individu. Maka dari itu saran saya berikan tugas utama
perbasis tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menyampaikan sosialisasi
kepada siapa pun yang ditemuinya. Tujuan dari relawan demokrasi sendiri
yaitu meningkatkan partisipasi dan kualitas masyarakat dalam memilih bukan
partisipasi perbasis. Jadi untuk pembuatan laporan diutamakan kerja perbasis
tetapi kegiatan basis yang lain boleh ikut serta.
Untuk pembuatan jadwal kerja rencana sosialisasi, benar sebelum
melakukan kegiatan ada rencana kegiatan, akan tetapi alangkah baiknya
rencana kerja dibuat untuk 1 bulan kerja. Jadi, bulan berikutnya direncanakan
pada bulan selanjutnya. Tidak menutup kemungkinan dalam pembuatan
jadwal pasti ada yang tidak terlaksana dan ada kegiatan lain yang timbul
dikarenakan kita tidak tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Semoga saran
dan kritik ini bisa bermanfaat untuk kedepannya.
LAMPIRAN DOKUMENTASI