MUKADIMAH
Tujuan Negara sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Untuk mencapai tujuan negara atau cita-cita luhur bangsa Indonesia tersebut adalah dengan
membangkitkan semangat dan nilai-nilai kejuangan 1945 pada putra-putri pejuang sebagai generasi
penerus bangsa yang berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melestarikan nilai-nilai
Perjuangan 1945 dan mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan Pembangunan Nasional sebagai
pengejawantahan pengamalan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Guna suksesnya pembangunan saat ini yang terpenting adalah menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dari segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
mempertahankan sendi-sendi kehidupan yang dinamis menuju stabilitas nasional Indonesia yang
kokoh, dimana putra-putri pejuang yang merupakan bagian integral bangsa Indonesia merasa
terpanggil oleh pengorbanan para spanding father, yang rela mengorbankan jiwa, raga dan harta
untuk Indonesia dan oleh karenanya kami bertekad bulat untuk :
1. Mewarisi dan melestarikan Jiwa, Semangat dan Nilai-nilai kejuangan 1945.
2. Berperan serta dalam Pembangunan Nasional dalam rangka mencapai tujuan Nasional
sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Berperan serta dalam sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pejuang Indonesia dari berbagai daerah mulai Sabang sampai Merauke ada yang
terregestrasi dan ada yang tidak terregistrasi, berbekal semangat dan jiwa patriotik, berkarakter dan
punya idealisme serta rasa setia kawan yang tinggi, berkewajiban untuk melanjutkan perjuangan
para pejuang dengan semangat pengabdian menuju Indonesia yang sejahtera.
Berdasarkan pasal 27 dan 28 Undang-Undang Dasar 1945 memberi kesempatan hak dan
kewajiban yang sama kepada setiap Warga Negara Republik Indonesia atas kehidupan yang layak
serta jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat dengan lisan dan
tulisan dijamin oleh Undang-Undang
Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Putra-Putri Pejuang Indonesia tergabung
dalam sebuah wadah berhimpun dalam organisasi BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
dengan ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA yang disusun sebagai
berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) Organisasi ini bernama BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA disingkat BAP 45
(2) Organisasi BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA didirikan di Jakarta pada tanggal
23 Februari 2022 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
(3) Pimpinan organisasi Tingkat Pusat berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia
dengan wilayah kerja adalah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
KEDAULATAN
Pasal 2
Kedaulatan tertinggi organisasi berada di tangan Anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui
Musyawarah Nasional.
BAB III
SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah Organisasi Kemasyarakan yang
bersifat kekeluargaan yang independent dan merupakan wadah berhimpun bagi putra-putri
pejuang Indonesia beserta keturunannya yang memiliki hubungan kesejarahan, terhadap
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
(2) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berfungsi sebagai :
a. Wadah berhimpun putra-putri pejuang dalam melestarikan budaya dan semangat
perjuangan dalam merebut Indonesia merdeka serta pewaris semangan nilai-nilai
kejuangan 1945.
b. Sarana dan wadah perjuangan dan pengabdian dalam mencapai cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
c. Perekat persatuan dan kesatuan bangsa, pengemban kebhinekaan dan tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
BAB IV
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Pasal 5
BAB V
IKRAR DAN MOTTO PERJUANGAN
Pasal 6
(1) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA mempunyai IKRAR yang disebut IKRAR
BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
(2) IKRAR BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah penegasan kebulatan tekad
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
(3) IKRAR BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA merupakan pendorong dan
penggugah semangat perjuangan BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
Pasal 7
(1) MOTTO Perjuangan BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah “ADITYA
PRADHANA BHAKTI”.
(2) MOTTO Perjuangan tersebut merupakan Sifat ketaatan BARISAN ANAK PEJUANG
EMPAT LIMA dalam pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 8
Bunyi IKRAR BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VI
ATRIBUT
Pasal 9
(1) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA mempunyai Atribut-atribut yang terdiri dari :
Panji-panji, Bendera, Lambang, Lencana, Seragam, Hymne dan Mars Organisasi.
(2) Ketentuan mengenai atribut-atribut Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
BAB IX
STUKTUR ORGANISASI, SUSUNAN ORGANISASI,
WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(1) Dewan Pimpinan Pusat adalah Badan Penyelenggaraan Organisasi tertinggi yang bersifat
Kolektif.
(2) Dewan Pimpinan Pusat berwenang :
a. Menerbitkan Peraturan Organisasi
b. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Naional, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional.
c. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga di tingkat
pusat.
d. Mengesahkan komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Wilayah.
e. Mengesahkan dan menetapkan Personalia Dewan Pembina dan Dewan Pensehat
Wilayah.
(3) Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban untuk :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Nasional, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional
lainnya.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional.
Pasal 16
(1) Dewan Pimpinan Wilayah adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di
Propinsi.
(2) Dewan Pimpinan Wilayah berwenang :
a. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Propinsi sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan
Musyawarah Wilayah, dan Keputusan Rapat Tingkat Wilayah.
b. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat Tingkat Propinsi dan Lembaga di
Tingkat Propinsi.
c. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah.
d. Mengesahkan dan menetapkan Personalia Dewan Pembina dan Dewan Penasehat
Daerah.
(3) Dewan Pimpinan Wilayah berkewajiban untuk :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan
Musyawarah Daerah, dan Keputusan Rapat Tingkat Daerah.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Wilayah.
Pasal 17
(1) Dewan Pimpinan Daerah adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di
Daerah Kabupaten/Kota
(2) Dewan Pimpinan Daerah berwenang :
a. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan
Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan Musyawarah
Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah.
b. Mengangkat dan mengesahkan Pimpinan Komisariat dan Pimpinan Lembaga di Tingkat
Kabupaten/Kota.
c. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Pimpinan Cabang.
d. Mengesahkan Dewan Pembina dan Dewan Penasehat Cabang.
(3) Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban untuk :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Nasional, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan
Musyawarah Daerah, dan Keputusan Rapat di Tingkat Daerah.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Daerah.
Pasal 18
(1) Dewan Pimpinan Cabang adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di
Kecamatan.
(2) Dewan Pimpinan Cabang berwenang :
a. Menentukan Kebijakan Organisasi di Tingkat Kecamatan sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Nasional, Peraturan Organisasi, Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan
Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang
dan Keputusan Rapat di Tingkat Cabang.
b. Mengesahkan dan menetapkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Ranting.
c. Mengesahkan dan menetapkan Komposisi dan Personalia Dewan Pembina dan Dewan
Penasehat Ranting.
(3) Dewan Pimpinan Cabang berkewajiban untuk :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Nasional, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan
Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang
dan Keputusan Rapat di Tingkat Cabang.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Cabang.
c. Membantu Pengurus Daerah dalam menggalang, membina serta mengarahkan Anggota
di tingkat Kecamatan.
Pasal 19
(1) Dewan Pimpinan Ranting adalah Badan Penyelenggara Organisasi yang bersifat kolektif di
Tingkat Desa/Kelurahan
(2) Dewan Pimpinan Ranting berwenang :
a. Memberikan pertanggung jawaban kepada Dewan Pimpinan Cabang.
b. Membantu Dewan Pimpinan Cabang dalam menggalang Anggota di berbagai bidang,
fungsi dan profesi di Desa/Kelurahan.
c. Mengangkat dan menetapkan Pimpinan Anak Ranting (tingkat RW).
d. Mengangkat dan menetapkan Pembina dan Penasehat Pimpinan Anak Ranting.
(3) Dewan Pimpinan Ranting berkewajiban untuk :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan Organisasi sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Rapat
Pimpinan Nasional, Peraturan Organisasi dan Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Wilayah, Keputusan Rapat Tingkat Wilayah, Keputusan
Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang
dan Keputusan Rapat di Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah dan Keputusan Rapat
ditingkat Ranting.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Ranting.
c. Membantu Pengurus Cabang dalam menggalang, membina serta mengarahkan Anggota
di tingkat Kelurahan.
Pasal 20
(1) Pimpinan Komisariat pada setiap tingkatan Organisasi adalah Badan Pelaksana Tugas
Organisasi yang bersifat kolektif.
(2) Pimpinan Komisariat berwenang menentukan kebijakan Organisasi pada lingkup
Komisariat.
(3) Pimpinan Komisariat berkewajiban :
a. Menggalang, membina, mendayagunakan potensi Anggota dalam lingkup Komisariat.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada pimpinan Organisasi sesuai dengan
tingkatannya.
BAB X
LEMBAGA-LEMBAGA DAN SATUAN TUGAS ATAU BRIGADE
Pasal 21
(1) Pada Tingkat Pusat, Wilayah dan Daerah dapat membentuk Lembaga-lembaga sebagai alat
kelengkapan Organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana Program Kerja Organisasi atas
dasar Profesi/Keahlian guna meningkatkan kualitas dan peran BARISAN ANAK PEJUANG
EMPAT LIMA.
(2) Selain lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), di tingkat Pusat, Propinsi
dan Kabupaten/Kota dapat dibentuk Satuan Tugas atau Brigade sebagai pelaksana Program
Kerja Organisasi di bidang Pertahanan dan Kaamanan.
(3) Ketentuan tentang Lembaga-lembaga dan Satuan Tugas atau Brigade diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB XI
DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT
Pasal 22
(1) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA, mempunyai Dewan Pembina di setiap
tingkatan Pimpinan Organisasi
(2) Dewan Pembina merupakan Badan yang memberikan pembinaan, petunjuk dan bimbingan
kepada Pimpinan Organisasi sesuai dengan tingkatannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Pasal 23
(1) Dewan Penasehat merupakan Badan yang memberikan pertimbangan dan pengawasan dan
nasehat kepada Pimpinan Organisasi di setiap tingkatan dalam rangka pelaksanaan program
kerja organisasi.
(2) Jika dipandang perlu Dewan Penasehat dapat mengundang Pimpinan Organisasi di setiap
tingkatan untuk meminta pertanggungjawaban atas pelaksanaan Program Kerja Organisasi.
(3) Susunan, Kedudukan, Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Dewan Pembina dan Dewan
Penasehat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 24
BAB XIII
QORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 25
(1) Musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 adalah sah apa bila
dihadiri oleh dua pertiga (2/3) dari seluruh peserta yang hadir.
(2) Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan
apabila hal ini tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
(3) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar :
a. Sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah peserta harus hadir.
b. Keputusan-keputusan sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah peserta yang hadir.
BAB XIV
KEUANGAN
Pasal 26
BAB XV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 27
(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan di dalam Musyawarah Nasional yang khusus
diadakan untuk itu dengan ketentuan perubahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat
3 huruf (a).
(2) Dalam hal Organisasi dibubarkan maka kekayaan Organisasi dapat diserahkan kepada
Lembaga-lembaga Sosial di Indonesia.
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 28
Peraturan-peraturan yang ada tetap berlaku selama belum diadakan perubahan dan tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar
Pasal 29
Tentang pemekaran Wilayah di suatu Propinsi dan Kabupaten/Kota, perlu dikeluarkan juklak/juknis
ditingkat DPP-BAP, DPW-BAP, DPD-BAP dan Dewan Pimpinan Cabang untuk mengantisipasi
perkembangan sosial politik masa depan.
BAB XVII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 30
(1) Hal-hal yang belum ada atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Januari 2022
DEWAN PENDIRI
BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
KETUA
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Keanggotaan seperti yang dimaksud pada Pasal 11 Anggaran Dasar BARISAN ANAK
PEJUANG EMPAT LIMA terdiri atas :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Peserta
c. Anggota Kehormatan
(2) Anggota Biasa adalah setiap Putra-Putri Pejuang beserta keturunannya yang dilengkapi
dengan Bintang Gerilya dan Bukti Kejuangan, Surat Kesaksian atau bukti lain yang
disahkan oleh negara.
(3) Anggota Kehormatan adalah seseorang menjadi anggota karena berjasa di dalam
pengembangan Organisasi.
(4) Ketentuan mengenai Anggota Biasa, Peserta dan Kehormatan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 4
BAB IV
USAHA
Pasal 5
BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA menjalankan kegiatan bela negara yang meliputi :
(1) Di bidang ideologi : mengawal, mengamalkan,mempertahankan Pancasila sebagaimana
termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Pandangan Hidup
Bangsa, Dasar Negara dan Ideologi Nasional
(2) Di bidang Politik :
a. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat
dengan sistem demokratisasi yang konstitusional.
b. Melaksanakan Pendidikan Politik bagi Pengurus dan Anggota guna memantapkan
Demokrasi yang berkeadilan.
(3) Di bidang Ekonomi : Mengembangkan Koperasi, UKM/UMKM untuk meningkatkan
Kesejahteraan Anggota
(4) Di bidang Sosial Budaya :
a. Memelihara kerukunan sebagai masyarakat plural tanpa membedakan suku, ras dan
agama serta menjaga kerukuan antar umat beragama.
b. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan budaya dengan memerhatikan adat
istiadat dan kearifan lokal.
(5) Di bidang Pertahanan Keamanan Negara :
a. Menjalin kerjasama dengan TNI/POLRI dalam bidang pertahanan dan kaamanan
dengan pendidikan dan pelatihan bela negara dan mitra kamtibmas guna mewujudkan
kehidupan masyarakat yang aman.
b. Berperan serta dalam mengembangkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
guna terjaminnya keamanan dan ketertiban agar terpelihara stabilitas Politik, Ekonomi,
Sosial dan Budaya untuk terwujudnya stabilitas nasional.
BAB V
SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, SYARAT-SYARAT PIMPINAN
ORGANISASI DAN LOWONGAN ANTAR WAKTU
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(1) Lowongan antar waktu personalia pengurus disemua tingkatan terjadi karena:
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan
(2) Kewenangan pemberhentian personalia pengurus sebagaimana dimaksud ayat 1 huruf (b)
dan (c) diatur sebagai berikut :
a. Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Rapat Pleno DPP.
b. Untuk Pimpinan Wilayah dilakukan oleh Pimpinan Pusat berdasarkan usulan Dewan
Pimpinan Wilayah.
c. Untuk Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah berdasarkan
usulan Dewan Pimpinan Daerah.
d. Untuk Pimpinan Cabang dilakukan oleh Pimpinan Daerah berdasarkan usulan Dewan
Pimpinan Cabang.
e. Untuk Dewan Pimpinan Ranting dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang berdasarkan
usulan Dewan Pimpinan Ranting.
(3) Anggota Pimpinan yang diberhentikan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 16
(1) Pengisian lowongan antar waktu Personalia Dewan Pimpinan Pusat disahkan oleh
RAPIMNAS.
(2) Calon-calon yang diajukan berdasarkan hasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat.
(3) Sebelum diadakan Rapat Pimpinan Nasional, calon-calon sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) dapat mengisi lowongan tersebut sebagai pejabat sementara.
Pasal 17
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Dewan Pimpinan Wilayah disahkan oleh Pimpinan
Pusat berdasarkan usulan Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 18
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Dewan Pimpinan Daerah disahkan oleh Dewan
Pimpinan Wilayah berdasarkan usulan Dewan Pimpinan Daerah.
Pasal 19
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Dewan Pimpinan Cabang disahkan oleh Pimpinan
Daerah berdasarkan usulan Dewan Pimpinan Cabang.
Pasal 20
Pengisian lowongan antar waktu Personalia Dewan Pimpinan Ranting disahkan oleh Dewan
Pimpinan Cabang berdasarkan usulan Dewan Pimpinan Ranting.
Pasal 21
Masa jabatan penggantian antar waktu berakhir pada masa jabatan yang digantikannya berakhir.
Pasal 22
Ketentuan lain mengenai Pengisian lowongan antar waktu Pengurus diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
BAB VI
PEMBATASAN WAKTU MASA JABATAN SEBAGAI KETUA UMUM,
KETUA WILAYAH DAN KETUA DAERAH
Pasal 23
Masa jabatan sebagai : Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah,
Ketua Dewan Pimpinan Daerah, dibatasi maksimal 2 (dua) periode, sesudahnya tidak dapat
diangkat atau dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
BAB VII
SUSUNAN, FUNGSI, WEWENANG DAN KEWAJIBAN LEMBAGA
Pasal 24
(1) Lembaga-lembaga tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah terdiri dari lembaga :
a. Lembaga Ekonomi.
b. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kader.
c. Lembaga Kebudayaan.
d. Lembaga Bantuan Hukum.
e. Lembaga Satuan Pelajar dan Mahasiswa.
(2) Lembaga yang dimaksud pada ayat 1 pasal 23 sekurang-kurangnya terbentuk 1 lembaga.
(3) Ketentuan mengenai tata cara, susunan pengurus dan pendirian lembaga diatur lebih lanjut
dalam peraturan organisasi.
Pasal 25
Susunan Pimpinan Satuan Tugas atau Brigade Tingkat Pusat, Tingkat Propinsi dan Tingkat
Kabupaten/Kota terdiri atas :
a. Di Tingkat Pusat dipimpin oleh Komandan Utama (Kotama) yang secara ex-officio dijabat
oleh Ketua Umum DPP. BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA atau yang ditunjuk.
b. Di tingkat Propinsi dipimpin oleh Komandan Madya (Komadya) yang secara ex-officio
dijabat oleh Ketua DPW. BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA atau yang ditunjuk.
c. Di tingkat Kabupaten/Kota dipimpin oleh Komandan Pratama (Kompra) yang secara ex-
officio dijabat oleh Ketua DPD. BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA, atau yang
ditunjuk.
Pasal 26
(1) Pimpinan Lembaga-lembaga pada setiap tingkatan Organisasi adalah Badan Pelaksana
Program Kerja Organisasi yang bersifat kolektif.
(2) Pimpinan Lembaga-lembaga berwenang menyusun rencana kerja lembaga sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-Keputusan Organisasi.
(3) Pimpinan Lembaga-lembaga berkewajiban :
a. Menghimpun dan mendayagunakan potensi Anggota dalam ruang lingkup kerjanya.
b. Memberikan pertanggungjawaban kepada pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya.
(4) Ketentuan lain tentang Lembaga-lembaga diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB VIII
SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI, WEWENANG DEWAN PEMBINA
DAN DEWAN PENASEHAT
Pasal 27
(1) Susunan Dewan Pembina Pusat ditetapkan oleh Musyawarah Nasional terdiri :
a. Ketua.
b. Anggota-anggota.
c. Pembina terdiri dari Tokoh Nasional dan atau Pengusaha Nasional.
(2) Susunan Dewan Pembina Wilayah ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah terdiri dari:
a. Ketua .
b. Anggota-anggota.
c. Pembina Wilayah terdiri Tokoh dan atau Pengusaha di wilayah Propinsi.
(3) Susunan Dewan Pembina Daerah ditetapkan oleh Musyawarah Daerah yang terdiri atas :
a. Ketua .
b. Anggota-anggota.
c. Pembina Daerah terdiri dari Tokoh dan atau Pengusaha di Kabupaten/Kota.
(4) Susunan Dewan Pembina Cabang ditetapkan oleh Musyawarah Ranting yang terdiri atas :
a. Ketua.
b. Anggota-anggota.
c. Pembina Cabang terdiri dari Tokoh dan atau Pengusaha di Kecamatan.
(5) Susunan Dewan Pembina Ranting yang terdiri dari :
a. Ketua.
b. Anggota-anggota.
c. Pembina Ranting terdiri dari Tokoh dan atau Pengusaha di Kelurahan.
Pasal 28
Pasal 29
(1) Dewan Pembina pada setiap tingkatan merupakan Badan yang berfungsi untuk membina,
memberikan arahan, petunjuk, saran dalam menjalankan dan mengendalikan segala kegiatan
dari usaha organisasi.
(2) Dewan Pembina setiap tingkatan dalam menjalankan fungsinya mengambil langkah-
langkah kebijakan berazaskan musyawarah mufakat secara kolektif, sehingga
mencerminkan azas kebersamaan
Pasal 30
(1) Dewan Penasehat pada setiap tingkatan merupakan Badan yang berfungsi untuk membantu
dan mengawasi Pimpinan Organisasi dalam pelaksanaan Program Kerja Organisasi.
(2) Keanggotaan Dewan Penasehat terdiri dari Tokoh Putera-Puteri Pejuang yang memiliki
kemampuan, kemauan, dedikasi terhadap Organisasi BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT
LIMA.
(3) Dewan Penaehat memiliki wewenang mengundang Pimpinan Organisasi sesuai dengan
tingkatannya untuk meminta laporan atas pelaksanaan Program Kerja Organisasi.
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh :
a. Dewan Pembina Pusat.
b. Dewan Penasehat Pusat.
c. Dewan Pimpinan Pusat.
d. Dewan Pimpinan Wilayah.
Pasal 41
Sebelum ada Musyawarah disetiap tingkatan Dewan Pimpinan Pusat bisa memberikan mandat dan
mengangkat Dewan Pimpinan Wilayah, begitu juga dengan institusi dibawahnya secara otomatis.
BAB X
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 42
BAB X
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 43
BAB XI
PEMILIHAN PIMPINAN ORGANISASI DAN PEMBENTUKAN FORMATUR
Pasal 44
(1) Pemilihan Ketua Umum/Ketua di setiap tingkat Pimpinan BAP dilakukan melalui pemilihan
langsung oleh peserta yang diatur dalam tata tertib musyawarah.
(2) Ketua Umum/Ketua terpilih sekaligus sebagai Ketua Formatur didampingi anggota formatur
untuk menyusun Komposisi Personalia Pimpinan BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT
LIMA.
(3) Formatur terdiri dari :
a. Seorang Ketua.
b. Seorang Sekretaris.
c. Anggota-anggota.
BAB XII
PENGGUNAAN NAMA BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
Pasal 45
(1) Penggunaan identitas dan nama BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA untuk maksud
apapun oleh suatu Badan atau oleh perorangan hanya dibenarkan berdasarkan persetujuan
Dewan Pimpinan Pusat.
(2) Penggunaan identitas dan papan nama BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA untuk
setiap tingkatan disebut :
a. Tingkat Pusat/Nasional : Dewan Pimpinan Pusat BAP (DPP-BAP).
b. Tingkat Propinsi : Dewan Pimpinan Wilayah BAP (DPW-BAP).
c. Tingkat Kabupaten/Kota : Dewan Pimpinan Daerah BAP (DPD-BAP).
d. Tingkat Kecamatan : Dewan Pimpinan Cabang BAP (DPC-BAP).
e. Tingkat Kelurahan : Dewan Pimpinan Ranting BAP (DPR-BAP).
f. Komisariat : Pimpinan Komisariat BAP (PK-BAP).
BAB XIII
IKRAR DAN MOTTO PERJUANGAN
Pasal 46
Pasal 47
Tata cara penggunaan Ikrar dan Motto Perjuangan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB XIV
ATRIBUT
Pasal 49
Atribut Organisasi BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Dasar pada Bab VI pasal 10 terdiri atas : Panji-panji, Bendera, Lambang, Lencana,
Seragam, Hymne dan Mars Organisasi
Pasal 50
(1) Panji-panji BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA dengan bentuk ukuran sebagai
berikut :
a. Bentuk : Empat Persegi Panjang
b. Ukuran : Panjang 117 cm x lebar 78 cm
c. Warna : Merah
Ditengah-tengah segi lima terletak tulisan “BAP” bersama kuning emas yang
dilingkari tali / lambang bergaris tengah 42 cm, dilingkari oleh 22 butir padi dan
kapas 12 buah, diujungnya terdapat bersudut lima
Pada tangkai bawah padi dan kapas, terdapat pita hijau yang mengikat kedua tangkai
tersebut berukuran lebar 4 cm
Di dalam pita hijau terdapat tulisan “ADITYA BHAKTI PRADHANA ” yang
berwarna kuning emas, lebar 2 cm dan tinggi 4 cm
Sekeliling Panji diberi rumbai berwarna kuning emas ukuran 6 cm
d. Tiap Panji berukuran tinggi 2,5 m, garis tengah 4 cm diujung tiang terdapat bintang
bersudut lima, logam kuning emas dengan garis tengah 15 cm, pada bagian tengahnya
tebal 5 cm dan kelima ujung bintang berbentuk runcing dan tajam
(2) Arti Panji-panji BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA :
a. Segi lima terletak di tengah melambangkan Pancasila
b. Warna merah berarti berani, luhur, dinamis dan kreatif menuju kemenangan/kejayaan
c. Bintang bersudut lima berarti keluhuran jiwa dan cita-cita
d. Tulisan BAP singkatan dari BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
e. Tali lambang warna putih berarti ikatan persaudaraan yang akrab, senasib dan
sepenanggungan
f. Padi dan kapas berarti masyarakat yang adil dan Makmur.
Pasal 51
Bendera BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA mempunyai bentuk warna dan isi yang sama
dengan panji-panji tanpa jumbai/kuncir-kuncir dan ukuran 2 (dua) berbanding 1 (satu).
Pasal 52
Pasal 53
Lencana BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah tanda Organisasi yang
menggambarkan bentuk dan isi lambang, dibuat dari bahan logam warna kuning emas bergaris
tengah 22 mm.
Pasal 54
Pasal 55
(1) BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA mempunyai Hymne dan Mars
(2) Hymne BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah sebagaimana lampiran 1, dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini.
(3) Mars BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA adalah sebagaimana Lampiran 2 dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 56
Tata cara penggunaan Atribut Organisasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB XV
KEUANGAN
Pasal 57
BAB XVI
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 58
Pasal 59
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran rumah tangga ini, diatur dalam peraturan
tersendiri oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Januari 2022
DEWAN PENDIRI
BARISAN ANAK PEJUANG EMPAT LIMA
KETUA