Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi profesi adalah organisasi yang terdiri dari para praktisi yang
menetapkan diri sebagai ahli yang mampu dan bergaabung bersama melaksanakan
fungsi sosial yang tidak dapat dilakukan sendiri - sendiri serta merupakan asosiasi yang
bersifat sukarela. Tujuan dibentuknya suatu Organisasi Profesi secara umum adalah
untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang kokoh diantaranya anggotanya,
peningkatan mutu dan kesejahteraan anggotanya disertai peninkatan mutu pelayanan,
serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi lain.
Di Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna
bahkan merupakan suatu lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya
kesepakatan bersama pada Lokakarya Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983
yang menerima keperawatan sebagai pelayanan profesional (profesional service) dan
pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi (professional education).
Keperawatan adalah suatu profesi yang berguna sebagai pelayanan kesehatan
Masyarakat. Pendidikan kesehatan itu sangat penting bagi klien karena memiliki hak
untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang diagnosis, prognosis, pengobatan
dan resiko yang dihadapinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dan tujuan PPNI ?
2. Bagaimana struktur organisasi PPNI ?
3. Apa saja progam kerja utama PPNI ?
4. Bagaimana kewajiban dan hak anggota PPNI
5. Apa saja tugas pokok PPNI ?
6. Bagaimana keanggotaan PPNI ?
7. Apa saja organisasi perawat internasional ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan tujuan PPNI
2. Mengetahui struktur organisasi PPNI
3. Mengetahui progam kerja utama PPNI
4. Mengetahui kewajiban dan hak anggota PPNI
5. Mengetahui tugas pokok PPNI
6. Mengetahui keanggotaan PPNI
7. Mengetahui organisasi perawat internasional

1.4 Manfaat Penulisan


1. Manfaat bagi masyarakat
supaya mengetahui dan memahami bahwa PPNI merupakan organisasi profesi yang
dimiliki oleh perawat – perawat indonesia
2. Manfaat bagi perawat
supaya mengetahui dan memahami seluk beluk yang berkaitan dengan profesinya
sendiri sebagai acuan untuk menata letakkan profesinya dalam lingkup teman
sejawat maupun masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan PPNI


Satu contoh Organisasi profesi di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI). Yaitu perhimpunan seluruh perawat indonesia, yang didirikan pada
Tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis
perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah / organisasi nasional (fusi
dan federasi). Sebagai fusi dari beberapa organisasi yang ada sebelumnya, PPNI
mengalami beberapa kali perubahan baik dalam bentuknya maupun namanya. Embrio
PPNI adalah Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada
tahun 1921.Pada saat itu profesi perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan
dengan tugas mulia yang dilaksanakan dalam merawat orang sakit. Lahirnya Sumpah
Pemuda tahun 1928 mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum
Velpleger Indonesia (PKVI). Pergantian kata Boemibatera menjadi Indonesia pada
PKVI bertahan hingga tahun 1942.Pada masa penjajahan Jepang perkembangan
keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran dan merupakan zaman kegelapan
bagi bagi keperawatan Indonesia. Dalam kurun waktu 1951 – 1958 diadakan Kongres
di Bandung dengan mengubah nama PDKI menjadi Persatuan Pegawai Dalam
Kesehatan Indonesia (PPDKI) dengan keanggotaan bukan dari perawat saja. Demikian
pula pada tahun 1959 – 1974, terjadi pengelompokan organisasi keperawatan kecuali
Serikat Buruh Kesehatan (SBK) bergabung menjadi satu organisasi Profesi tingkat
Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah
yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia hingga
saat ini.

3
Adapun Tujuan dan Fungsi PPNI adalah sebagai berikut :
1. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan antara lain :
persatuan dan kesatuan, kerjasama dengan pihak lain, dan pembinaan manajemen
organisasi.
2. Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan dan
pelayanan keperawatan di Indonesia.
3. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia.
4. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota.

Fungsi PPNI adalah sebagai berikut :


1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan
posisi jabatan, profesi, dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
program-program pembangunan manusia secara holistik tanpa membedakan
golongan, suku, keturunan, agama/ kepercayaan terhadap Tuhan YME.
3. Menampung, memadukan, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi tenaga
keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga
keperawatan.

2.2 Struktur Organisasi PPNI


1. Jenjang organisasi
a) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
b) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
c) Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
d) Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)

2. Struktur organisasi tingkat pusat


a. Ketua umum
Ketua-ketua :
1) Pembinaan Organisasi
2) Pembinaan pendidikan dan latihan
3) Pembinaan pelayanan
4) Pembinaan IPTEK
5) Pembinaan kesejahteraan

4
b. Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua
dan Departemen
1) Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
2) Departemen pendidikan
3) Departemen pelatihan
4) Departemen pelayanan di RS
5) Departemen pelayanan di puskesmas
6) Departemen penelitian
7) Departemen hubungan luar negeri
8) Departemen kesejahteraan anggota
9) Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
1) Menyempurnakan AD / ART
2) Perumusan program kerja
3) Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah
(rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program
kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai
dengan kebutuhan.Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat.Namun
demikian terdapat juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang
keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.

2.3 Progam Kerja Utama PPNI


A. Departemen Pembinaan Organisasi PPNI
Dalam pembinaan dan pengembangan organisasi, dilaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
1. Penguatan pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Keanggotaan (SIM-K)
secara komputerisasi :
a. Jangka Pendek (Tahun ke 1-2)
Melaksanakan penggunaan SIM-K metode komputerisasi sampai tingkat
kabupaten/kota

5
b. Jangka Menengah (Tahun ke 3-4)
Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan kendala pelaksanaan SIM-K
dengan metode komputerisasi dan mengembangkan berbagai solusi
terhadap masalah yang ditemukan.
c. Jangka Panjang (Tahun ke 5)
Melakukan registrasi keanggotaan PPNI dengan menggunakan SIM-K
secara komputerisasi di semua Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
2. Pembinaan Anggota dan Kaderisasi
a. Mengembangkan Model Pembinaan Anggota dan Model Kaderisasi
b. Mengelola bentuk-bentuk pembinaan dan kaderisasi baik untuk anggota
lama, anggota baru, mahasiswa dari tingkat propinsi, kabupaten/kota hingga
komisariat
3. Penataan Badan Kelengkapan PPNI
Membuat pedoman dan sosialisasi peraturan organisasi tata kelola dan tata
hubungan organisasi dengan badan kelengkapan PPNI seperti Ikatan,
Himpunan, Kolegium dan KNUKP sesuai AD/ART

B. Departemen Perlindungan Hukum, Humas dan Politik PPNI


Program Kerja dalam jangka 5 tahun mencakup :
1. Melaksanakan dan mensosialisasikan peraturan menteri kesehatan nomor 148
tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik keperawatan dari tingkat
propinsi, kabupaten/kota hingga komisariat
2. Melakukan pemantauan kinerja tim Adhoc RUU Keperawatan guna percepatan
pengesahan Racangan Undang-Undang Praktik Keperawatan
3. Melakukan advokasi pengesahan peraturan perundangan tentang kewenangan
perawat professional di unit pelayanan kesehatan
4. Melakukan harmonisasi peraturan perundangan yang terkait dengan pelayanan
keperawatan, system penghargaan terhadap jasa profesi keperawatan
5. Membentuk Tim Advokasi Hukum ditingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota
serta mekanisme kerja
6. Melakukan pemberdayaan politik melalui sosialisasi tentang aspek hukum dan
politik serta pemetaan anggota yang potensial untuk menduduki posisi startegis
pada lembaga pemerintah atay DPR/DPRD

6
C. Departemen Pengembangan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri PPNI
Program Kerja dalam jangka 5 tahun mencakup :
1. Berperan aktif dalam kegiatan organisasi profesi termasuk kegiatan secretariat
bersama organisasi profesi (SEKBER OP)
2. Mengembangkan program kemitraan atau kerjasama ditingkat nasional dan
internasional
3. Mengembangkan system migrasi perawat

D. Departemen Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan


Program Kerja dalam jangka 5 tahun mencakup :
1. Meningkatkan kualitas institusi pendidikan keperawatan (kualitas dosen,
ketersediaan sarana dan prasarana, pendukung pendidikan serta mutu
manajemen pendidikan)
2. Melakukan advokasi pengembangan system regulasi penyelenggaraan
pendidikan keperawatan
3. Melakukan sinkronisasi dan harmonisasi kurikulum dengan standar kompetensi
ditiap jenjang pendidikan Diploma, Ners, Ners Spesialis, dan Ners Konsultan
melalui Kolegium
4. Melakukan penataan dan sinkronisasi peran dan fungsi antara badan PPNI,
kolegium, Himpunan dan Ikatan dalam penetapan kebijakan pendidikan dan
pelatihan
5. Mengembangkan penelitian professional perawat dalam penetapan kebijakan
dan penyusunan database penelitian
6. Menyusun mekanisme menyusun penapisan perawat dari luar negeri dan
peningkatan kompetensi perawat Indonesia dengan kualitas dan rekognisi
global
7. Melakukan penyempurnaan dan sosialisasi pendidikan keprofesian
berkelanjutan bagi perawat (PKB2P) serta membentuk lembaga PKB2P
8. Melakukan advokasi penyusunan kebijakan integrasi paket perijinan
pendidikan akademik dan profesi
9. Melakukan advokasi penetapan tentang nomenklatur perawat dan pendidikan
keperawatan

7
E. Departemen Pelayanan Keperawatan
Program Kerja dalam jangka 5 tahun mencakup :
1. Melakukan penyempurnaan dan sosialisasi standar Profesi Keperawatan
2. Mengembangkan pedoman komite keperawatan dan pedoman patient safety
melalui penyusunan pedoman komite keperawatan dan patient safety
3. Memfasilitasi tersedianya model pelayanan / asuhan keperawatan yang
professional
4. Mengembangkan struktur organisasi keperawatan yang memfasilitasi proses
pengambilan keputusan dalam mendukung pelayanan/asuhan keperawatan
professional
5. Mengembangkan pedoman manajemen pelayanan keperawatan professional
termasuk ketenagaan.

F. Departemen Pembinaan Kesejahteraan Perawat


Program Kerja dalam jangka 5 tahun mencakup :
1. Mengembangkan system jenjang karir dan system penghargaan serta
lingkungan kerja yang kondusif
2. Membangun kantor sekretariat PP PPNI
3. Menyusun Buku Sejarah Perawat Indonesia

2.4 Kewajiban dan Hak Anggota PPNI


A. Kewajiban Anggota PPNI
1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan
3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan
3. Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
4. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program
kerja
5. Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
6. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal
dan uang iuran

8
B. Hak Anggota PPNI
1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi
dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan
mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun
tulisan
4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk
memilih dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau
perawatan atau perwakilan organisasi

2.5 Tugas Pokok PPNI


1. Bidang pembinaan organisasi
PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan.
2. Bidang Pembinaan Profesi
PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan dan latihan, pengabdian
masyarakat, penghayatan dan pengamalan kode etik keperawatan, mengupayakan
terbentuknya peraturan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
3. Bidang kesejahteraan anggota
PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain
didalam maupun diluar negeri.
4. Memberikan pertimbangan, arahan, nasehat, saran dan petunjuk kepada Pengurus
PPNI dalam lingkup tingkat kepengurusan yang bersangkutan baik diminta maupun
tidak diminta demi kemajuan dan pengembangan organisasi dan profesi
Keperawatan.
5. Membina anggota dalam penghayatan dan pengamalan Kode Etik Keperawatan.
6. Membuat pedoman penerapan etika dalam pemberian pelayanan keperawatan dan
pedoman penyelesaian pertentangan etik dalam pelayanan keperawatan.

9
2.6 Keanggotaan PPNI
a. Anggota biasa
1) WNI,tidak telibat organisasi terlarang.
2) Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah.
3) Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi
4) Pernyataan diri untuk menyatakan anggota
b. Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a,c,d, dan bukan berasal dari
pendidikan perawatan tetapi telah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan
oleh DPP (dewan pimpinan pusat)

2.7 Organisasi Perawat Internasional


Selain di Indonesia, dunia keperawatan di luar negeri juga terdapat beberapa
organisasi profesi yang . Berikut beberapa contoh organisasi yang dibahas.
1. DERMATOLOGY NURSE’S ASSOCIATION (DNA)
Assosiasi perawat Dermatology adalah organisasi keperawatan profesional
yang terdiri dari berbagai kelompok individu yang berkomitmen untuk perawatan
yang berkualitas melalui berbagi ilmu pengetahuan dan keahlian.

Sejarah DNA (Dermatology Nurse’s Association)

1978 : Sebuah pertemuan informal diadakan untuk fokus membahas pertanyaan-


pertanyaan dan tempat penyelenggaraan pendidikan lebih lanjut tentang
keperawatan dermatologi.

1980 : Pendidikan pertama diselenggarakan

1981 : Menjajaki kemungkinan membentuk sebuah asosiasi profesional perawat


yang bekerja di bidang dermatologi

1982 : Konvensi pertama resmi DNA diadakan

1983 : Pemilihan petugas2 yang akan mengelola

1989 : DNA telah berkembang lebih dari 3.000 anggota di 18 bagian daerah. Kasus
pertama dalam jurnal pertama DNA ( Dermatology Keperawatan) diterbitkan.
Presiden DNA : Maura A. Flynn, RN, MPP, DNC

10
Tujuan :

sebagaimana tercantum dalam Surat Certificate of Incorporation adalah :

1. Mengembangkan dan membina standar tertinggi keperawatan dermatologi,


meningkatkan pertumbuhan profesional melalui pendidikan dan penelitian

2. Memfasilitasi komunikasi melalui anggota

3. Mempromosikan kolaborasi interdisipliner. Selain itu, tujuan dari DNA juga


mencakup pengembangan Standar Praktik Keperawatan Klinik dermatologi/kulit,
menyediakan sebuah forum untuk belajar dan berbagi, menyediakan berbagai
sumber daya informasi keperawatan dermatologi secara profesional dan perawatan
kesehatan lainnya, dan berfungsi sebagai support sistem bagi anggotanya

Misi :

DNA adalah organisasi keperawatan profesional yang terdiri dari berbagai


kelompok individu yang berkomitmen untuk perawatan yang berkualitas melalui
berbagi pengetahuan dan keahlian. Tujuan inti dari DNA adalah untuk
mempromosikan keunggulan dalam keperawatan dermatologi

Visi :

Visi dari DNA adalah menjadi suara yang unggul dari perawatan kesehatan yang
berkualitas dalam bidang dermatologi.

2. EMERGENCY NURSE ASSOSIATION (ENA)


Pada tahun 1968, Anita M. Dorr, RN dan Judith C. Kelleher, RN, bekerja di
daerah sisi bagian dari Amerika Serikat, merasakan kebutuhan bagi perawat yang
bekerja dalam perawatan unit darurat dalam hal sumber daya mereka untuk
menerapkan standar-standar keperawatan dan mengembangkan metode praktik
keperawatan darurat yang efektif

1970 : Ms. Dorr telah membentuk organisasi Perawat Gawat Darurat di daerah
pantai timur dan Ms. Kelleher telah membentuk departemen asosiasi keperawatan
darurat (EDNA=Emergency Departemen Nurse Association) di pantai barat.

11
Kedua kelompok ini bergabung dan Asosiasi awalnya didirikan sebagai
Departemen Darurat Nurses Association (EDNA) di Rochester, New York pada
tanggal 1 Desember 1970. Dan Pertemuan Asosiasi Nasional pertama diadakan di
New York pada tahun 1971. 1985 : nama Asosiasi diubah menjadi Perawat
Emergency Association (ENA), mengakui praktek keperawatan darurat sebagai
peran yang spesifik. Awalnya, ENA ditujukan untuk memberikan pengajaran dan
membentuk jaringan, kemudian organisasi ini telah berkembang menjadi sebah
otoritas, bidang advokasi, pelobi, dan suara keperawatan darurat. ENA memiliki
40.000 anggota dan terus berkembang, dengan anggota perwakilan lebih dari 35
negara di seluruh dunia.

Misi :

Misi dari Asosiasi Perawat Darurat adalah untuk mengadvokasi keselamatan


pasien dan keunggulan dalam praktek keperawatan darurat.

Visi :

The Emergency Nurses Association is the global emergency nursing resource and
advocate for Safe Practice and Safe Care.

3. AMERICAN FORENSIC NURSES (AFN)


Didirikan pada tahun 1983 oleh Faye Battiste Otto, seorang Regristered Nurse.
Perawat Forensik Amerika menyediakan layanan pengumpulan bukti forensik
tertentu untuk lokal, negara bagian dan federal lembaga penegak hukum di
California selatan secara profesional dan efektif biaya.

4. AMERICAN HOLISTIC NURSES ASSOCIATION (AHNA)


Keperawatan holistik didefinisikan sebagai praktek keperawatan yang
menyeluruh dengan tuuannya untuk penyembuhan orang secara keseluruhan
(AHNA 1998). Ahna adalah asosiasi keanggotaan nirlaba yang melayani lebih dari
4.500 anggota dan 130 cabang-cabang di seluruh AS dan di luar negeri.

12
Pada bulan Desember 2006, atas upaya AHNA, keperawatan holistik telah
diakui seecara resmi sebagai bagian dari keperawatan yang khusus oleh Asosiasi
Perawat Amerika, dengan ruang lingkup yang didefinisikan sendiri dan
mempunyai standar praktek.

Fungsi :

Sebagai jembatan antara therapy kesehatan konvensional dan praktek therapi


komplementer / alternatif. Sebagai suatu profesi keperawatan , perawat holistik
dapat mengintegrasikan therapi modalitas komplementer alternatif (CAM) dalam
praktek klinis untuk menyembuhkan dan melihat penyembuhan sebagai suatu
bentuk kerjasama antara orang yang mencari pengobatan dan seorang praktisi
untuk mereka.

Tujuan :

1. Meningkatkan pengaruh Komunitas AHNA dalam Holisme di Kesehatan


2. Meningkatkan Komunikasi, Pendidikan, dan Kesadaran Keperawatan Holistik
3. Meningkatkan pendapatan Keuangan dan Sumber Daya
4. Memperluas dan Meningkatkan Kesadaran Layanan Anggota yang bermanfaat
5. Meningkatkan Keanggotaan
6. Memperkuat Infrastruktur AHNA
7. Meningkatkan Penelitian Holistik dan Integratif

Misi :

Misi American Holistic Nurses Association adalah untuk memajukan keperawatan


holistic melalui komunitas yang sudah terbangun, advocacy, penelitian dan
pendidikan.

Visi :

Visinya adalah memelihara keperawatan secara menyeluruh dan sebagai inspirasi


kedamaian dan penyembuhan

13
5. ONCOLOGY NURSING SOCIETY (ONS)
Onkologi Nursing Society (ONS) adalah asosiasi keperawatan profesional yang
anggotanya lebih dari 39.000 orang yang berkomitmen untuk mempromosikan
keunggulan dalam bidang keperawatan ongkologi dan perubahan keperawatan
kanker.
Sejak tahun 1975, ONS telah menjadi sebuah komunitas profesional untuk
perawat onkologi, mengembangkan program pendidikan yang berbasis bukti dan
informasi pengobatan, dan menganjurkan untuk perawatan pasien, semua dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker dan keluarga
mereka.
ONS mulai berdiri saat adanya konfrensi National Cancer Nursing Research,
yang didukung oleh American Nurses Association dan American Cancer Society
(ACS) pada tahun 1973. Setelah konferensi ini, sekelompok kecil perawat onkologi
bertemu untuk membahas organisasi nasional yang akan mendukung profesi
mereka. Sejak penggabungan resmi pada tahun 1975, ONS telah menjadi
pemimpin dalam perawatan kanker.

Misi :

Untuk memajukan keperawatan onkologi dan perawatan kanker yang berkualitas

Visi :

Untuk memimpin perubahan perawatan kanker

6. International Council of Nurses (ICN)


International Council of Nurses [ICN] atau Konsil Keperawatan Internasional
[KKI] merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan
tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan
sebuah federasi yang beranggotakan asosiasi-asosiasi perawat nasional [NNAs]
dari 133 negara di dunia dan merupakan representasi dari jutaan perawat di seluruh
dunia. ICN bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi yang menjadi anggotanya terkait
berbagai issue penting pada profesi keperawatan.

14
ICN tidak memiliki keanggotaan secara perseorangan. Para perawat yang telah
terdaftar dalam aosiasi perawat nasional dari suatu negara secara otomatis terdaftar
juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ICN. ICN bekerja dalam tiga (3)
area program umum, yang dikenal sebagai pilar ICN, yaitu : Praktik Keperawatan
Profesional, regulasi dan Kesejahteraan Sosial Ekonomi. Ketiga pilar ICN tersebut
berfokus pada tujuan untuk memperbaiki kesenjangan yang masih terjadi dalam
area keperawatan dan kesehatan

Kode Etik :

Kode Etik ICN merupakan dasar pijakan bagi Kode Etik asosiasi perawat nasional
dari seluruh dunia.

Visi :

memberikan panduan dalam Praktik Keperawatan Profesional, Perumusan


Regulasi, dan peningkatan Kesejahteraan Sosial Ekonomi pada berbagai negara di
dunia, terutama yang berkaitan dengan Standar Keperawatan dan Kebijakan dalam
Keperawatan dan Kesehatan di manca negara.

Misi :

Sebagai representasi dari profesi perawat dalam tatanan internasional dan terlibat
secara aktif dalam mempengaruhi kebijakan kesehatan di seluruh dunia.

Tujuan :

Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh


dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk
membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan
dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan
keperawatan berdasarkan dan kode eik profesi keperawatan.

15
7. American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada
akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-
negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan,
melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta
menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi
keperawatan.
American Nurses Association (ANA), Keperawatan Pernyataan Kebijakan
Sosial, menekankan enam fitur penting dari keperawatan professional :
1. Penyediaan hubungan kepedulian yang memfasilitasi penyembuhan
kesehatan.
2. Memperhatikan kisaran pengalaman manusia dan tanggapan terhadap
kesehatan dan penyakit dalam lingkungan fisik dan social.
3. Integrasi data objektif dengan pengetahuan yang didapat dari apresisasi
terhadap pasien atau pengalaman subjektif kelompok.
4. Penerapan pengetahuan ilmiah untuk proses diagnosis dan pengobatan
melalui penggunaan penilaian dan pemikiran kritis.
5. kemajuan pengetahuan keperawtan professional melalui penyelidikan
ilmiah
6. Pengaruh pada kebijakan social dan public untuk mempromosikan keadilan
social.

Tujuan :

1. Untuk mepromosikan kesehatan, termasuk emosional dan kesejahteraan social


2. Untuk mencegah penyakit dan kecacatan
3. Untuk menyediakan lingkunga fisik, dukungan kognitif, dan empotional dalam
penyakit
4. Untuk meminimalkan berbagai macam penyakit
5. Untuk mendorong rehabilitasi

16
Tugas :

1. Memastikan bahwa pasokan yang cukup dari perawat yang sangat terampil dan
terdidik tersedia
2. Memenuhi kebutuhan perawat serta konsumen kesehatan
3. Memajukan profesi keperawatan dengan mengembangkan standar tinggi praktik
keperawatan
4. Mempromosikan kesejahteraan ekonomi dan umum di tempat kerja perawat
5. Memproyeksikan pandangan positif dan realistis keperawatan

8. Canada Nurses Association (CNA)

Canada Nurses Association (CNA) adalah sebuah federasi dari 11 provinsi dan
teritorial perawat asosiasi dan perguruan tinggi yang mewakili lebih dari 136,200.
CNA adalah suara profesional nasional yang terdaftar perawat, mendukung mereka
dalam praktik dan advokasi untuk kebijakan publik yang sehat dan berkualitas,
didanai publik, bukan untuk keuntungan sistem kesehatan.

Sejarah CNA

1908 : wakil-wakil dari 16 badan terorganisasi keperawatan bertemu di Ottawa


untuk membentuk Asosiasi Nasional Kanada Perawat terlatih (CNATN).

1911 : CNATN ini terdiri dari 28 berafiliasi anggota masyarakat, termasuk asosiasi
alumni sekolah rumah sakit keperawatan dan kelompok-kelompok lokal dan
regional perawat.

1924 : masing-masing dari sembilan provinsi memiliki organisasi perawat provinsi


dengan keanggotaan di CNATN, dan dalam tahun itu kelompok nasional berubah
nama menjadi Canadian Nurses Association (CNA).

CNA sekarang sebuah federasi dari 11 provinsi dan teritorial perawat terdaftar
asosiasi dan perguruan tinggi.

17
Visi :

Terdaftar perawat: pemimpin dan mitra kerja untuk memajukan kesehatan bagi
semua.

Misi :

CNA adalah suara profesional nasional Terdaftar Perawat, mendukung mereka


dalam praktik dan advokasi untuk kebijakan publik yang sehat dan berkualitas,
didanai publik, bukan-untuk-keuntungan sistem kesehatan.

Tujuan :

1. CNA untuk kemajuan disiplin keperawatan dalam kepentingan publik.


2. CNA advokasi kebijakan publik yang menggabungkan prinsip-prinsip dasar
kesehatan (akses, praktek interdisipliner, sabar dan keterlibatan masyarakat,
promosi kesehatan termasuk faktor-faktor penentu kesehatan dan teknologi tepat
guna / peran / model) dan menghormati prinsip-prinsip, kondisi dan semangat
Undang-undang Kesehatan Kanada .
3. Kemajuan CNA peraturan perawat terdaftar untuk kepentingan publik.
4. CNA bekerja dalam kolaborasi dengan perawat, lain penyedia layanan kesehatan,
sistem kesehatan pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mencapai dan
mempertahankan praktek kualitas lingkungan dan hasil klien yang positif.
5. Kebijakan kesehatan dan pengembangan, di Kanada dan di luar negeri, untuk
mendukung kesehatan global dan ekuitas.
6. CNA mempromosikan kesadaran terhadap profesi keperawatan sehingga peran dan
keahlian perawat terdaftar dipahami, dihormati dan dioptimalkan dalam sistem
kesehatan.

18
9. Singapura Nurses ‘Association (SNA)
Visi perawat dua orang Inggris, Miss BM Griffin dan Miss Edna George untuk
mempromosikan kemajuan keperawatan sebagai sebuah profesi mengakibatkan
fondasi yang terlatih Singapura Nurses ‘Association (STNA) pada bulan Juli 1957.
Pertama dipilih Dewan Eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden Miss Lim Kwee
Neo, secara resmi terdaftar di Registrar of Societies pada tahun 1958. Asosiasi ini
diterima sebagai anggota dari International Council of Nurses (ICN) pada bulan
Juli 1959. Sejak tahun 1962, Asosiasi terhormat telah memiliki First Lady sebagai
Pelindung.
Sejalan dengan perkembangan keperawatan di Singapura dan memproyeksikan
gambar yang lebih profesional untuk keperawatan. Asosiasi berubah nama menjadi
Singapore Nurses Association (SNA) pada tahun 1990. Dalam hanya 4 dekade,
Asosiasi telah berkembang dari 100 anggota ke 3000 anggota Asosiasi telah
memenangkan United Nations Association of Singapura Gold Citation Award
untuk yang paling menonjol memikirkan kepentingan organisasi pada tahun 1993
dan Perak Citation Award di tahun 1995.

Tujuan :

Untuk bekerja menuju mengakui dan meningkatkan kontribusi profesional Nurses.

Visi :

Keperawatan akan menjadi mandiri dan bersatu profesi,diakui dan dihargai untuk
kepemimpinan dalam memberikan perawatan yang berkualitas dan sebagai pemain
kunci dalam mempengaruhi kebijakan dan keputusan.

Misi :

Untuk mengangkat profil keperawatan di Singapura, memfasilitasi dan mendukung


kontribusi perawat untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan penduduk.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi
yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk
melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas
mereka sebagai individu. Satu contoh Organisasi profesi di Indonesia adalah Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Yaitu perhimpunan seluruh perawat indonesia,
yang didirikan pada Tanggal 17 Maret 1974.
Adapun dalam PPNI sudah ditetapkan dengan jelas mengenai struktur organisasi,
fungsi dan tujuan, kewajiban dan hak dari setiap anggotanya, tugas pokok yang
diemban oleh PPNI serta keanggotaan organisasi profesi keperawatan yang dikenal
dengan PPNI. Selain itu juga terdapat organisasi keperawatan internasional yang
mengatur dan menjalankan birokrasi keperawatan secara global. Organisasi-organisasi
ini dibentuk sebagai tempat untuk memperkokoh silaturahmi pada perawat di seluruh
dunia dan memberi kesempatan untuk membicarakan berbagai masalah keperawatan.

3.2 Saran
Langkah yang terlihat nyata adalah terbentuknya Sistem Pendidikan Tinggi
Keperawatan, diharapkan dengan lulusan perawat dari pendidikan tinggi keperawatan
maupun memberikan pelayanan/asuhan keperawatan professional

20
DAFTAR PUSTAKA

https://emsalfiancee.wordpress.com201305096

https://qiqistefany.wordpress.com20121020/organisasi-profesi-keperawatan

https://syehaceh.wordpress.com20080603/organisasi-profesi-keperawatan

https://www.scribd.com/document/341830495/ORGANISASI-PERAWAT-

INTERNASIONAL

https://www.google.co.id/amp/s/catatanperawatblog.wordpress.com/2016/10/08/organisasi-

keperawatan-dunia/amp/

http://googleweblight.com/i?u=http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-

keperawatan-profesional-ppni.html?m%3D1&hl=id-ID

https://m.facebook.com/forumdiskusiperawatindonesia/posts/1234840436531146

https://www.scribd.com/document/81644345/Program-Kerja-PPNI

http://lauraayudina.blogspot.co.id/2014/10/tugas-dan-fungsi-ppni.html?m=1

21

Anda mungkin juga menyukai