Anda di halaman 1dari 3

Nama lengkap : M. Farizan Hashfi.

Kelas : 2.5

Nomor presensi : 18

THE WISDOM OF DAHLAN ISKAN

Judul buku : The Wisdom of Dahlan Iskan

Pengarang : Soedarsono

Penerbit : Penerbit Stomata

Tahun terbit : 2012

Tebal halaman : 148 halaman

Pengenalan

Mutiara yang ideal adalah yang berbentuk sempurna bulat dan halus, tetapi ada juga
berbagai macam bentuk lain. Mutiara alami berkualitas terbaik telah sangat dihargai sebagai
batu permata dan objek keindahan selama berabad-abad.

Mutiara yang dianggap berkualitas hampir selalu berwarna-warni dan menyerupai


mother of pearl. Karena itu kata “mutiara” adalah menjadi metafora, rangkaian yang
mengagumkan, berharga, dan mungkin bisa menjadi sesuatu yang sangat langka. Mutiara
mahal harganya, sedang kata-kata mutiara dahsyat maknanya.

Kata-kata memang bisa berarti sangat besar, kata-kata mutiara yang sarat makna bisa
membuat seseorang tergugah dan melakukan sesuatu yang tidak ia duga sebelumnya.
Di balik itu, sosok Dahlan Iskan juga kuat akan filosofi. Tentang kehidupan, tentang
hidup, tentang bisnis, tentang keluarga, hingga tentang dirinya sendiri. Kita akan mengikuti
kutipan kata-kata filosofis yang kaya makna.

Dari untaian kata-kata terpilih ini diharapkan bisa menjadi inspirasi sekaligus
pendorong semangat baru untuk bisa lebih baik. Menggantung mimipi tinggi, bekerja keras,
bekerja cerdas, dan kaki tetap menyentuh bumi.

Sinopsis cerita

Kata-kata bisa berarti besar. Kata kata motivasi yang syarat makna bisa membuat
seseorang terbuka dan melakukan sesuatu yang tidak ia duga sebelumnya. Kata kata dari
tokoh atau orang orang yang membuat kekaguman, layak untuk dibaca dan direnungkan.

Banyak orang yang berpendapat bahwa tak baik kerja terlalu keras. Dan ini jelas
didukung oleh dunia kedokteran maupun ilmu psikologi bahwa bekerja melebihi batas-batas
waktu normal tak baik bagi kesehatan fisik maupun jiwa. Namun Dahlan Iskan mempunyai
motto sendiri yaitu kerja…kerja…kerja. Motto ini mungkin yang paling sering diucapkan
Dahlan Iskan. Motto ini tidak sekedar diucapkan tapi diterapkan dalam kehidupannya sehari-
hari. Motto kerja…kerja… ini boleh dikata sudah menjadi gaya hidup Dahlan Iskan.

Ia bekerja untuk mencari nafkah, ia bersosialisasi sambal menjalankan pekerjaan, ia


bersenang-senang dan menghabiskan waktu luang dengan bekerja, dan ia beristirahat disela
aktifitas kerjanya. Makanya dimana-mana ia selalu berujar “Kerja…, kerja…., kerja…”

Sebagai seorang workaholic, Dahlan Iskan merasakan ditaha air etos kerja masih
sangat kurang. Dimatanya etos kerja bangsa Indonesia masih harus terus dipacu. Dan bangsa
manakah yang dianggap patut dijadikan contoh? Tak lain dan tak bukan adalah bangsa China.
Dalam hal ini ia punya pandangan “Kalau mau belajar ke Tioangkok adalah tenang
keseriusan riset dan semangat untuk majunya”.

Ketika sudah sukses membangun kerajaan bisnis jawa pos Dahlan Iskan tetap
melanjutkan kebiasaan gila kerjanya. Bahkan ketika sakit dan lebih banyak menghabiskan
waktu di Singapore dan China, Dahlan Iskan tetap saja menyibukkan diri mengantarkan
pejabat yang ingin ditemaninya ketika hendak berkunjung ke China karena keahliaannya
berbasaha China. Ketika ia diimbau supaya tidak bekerja keras lagi karena virus Hepatitis B
itu telah berkembang menjadi sirosi dan kemudian kanker, Dahlan Iskan tetap memutuskan
bekerja keras. Meskipun dengan berhenti bekerja buak berarti akan menyembuhkan sakitnya
melainkan hanya melambatkan saja perkembangannya.

Motto Dahlan Iskan dalam menghadapi kemiskinan adalah : “Kaya Bermanfaat,


Miskin Bermartabat”

Kelebihan buku :

Menurut saya kata - kata Dahlan Iskan dalam buku seringkali terdengar sederhana. Namun
dibalik itu tersirat makna yang dalam. Kita patut untuk membacakan, merenungkan kembali
sosok yang pergerakannya banyak membuat masyarakat banyak terhenyak, kaget, sekaligus
kagum. Dengan style yang merakyat, dan menyelesaikan masalah lapangan secara langsung,
membuat masyarakat terpesona. Image pemimpin yang merakyat dan solutif melekat kuat.

Kekurangan buku :

Menurut saya buku ini hanya berisi tentang motivasi saja, sehingga pada saat membaca
sedikit membosankan.

Saran :

Menurut saya sebaiknya bahasa yang digunakan tidak terlalu baku, sehingga tidak bosan
membacanya.

Anda mungkin juga menyukai