Anda di halaman 1dari 9

Nama

: Hilda Hayati

NIM

: 03121003016

Kelas

: MPK 1

Beberapa Mitos di daerah Sumatera Barat


Palasik
Palasik menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis
makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia
yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di
Minangkabau yang memiliki balita karena makanan palasik adalah anak bayi/balita, baik
yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur), tergantung dari jenis
palasik tersebut.
Ilmu palasik dipercayai sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang
palasik maka anaknya pun akan jadi palasik. Pada umumnya palasik bekerja dengan
melepaskan kepalanya. Ada yang badan nya yang berjalan mencari makan dan ada pula yang
kepala.

Jenis-jenis palasik
Jenis palasik ada bermacam-macam. Menurut jenis makanannya palasik dapat dibagi sebagai
berikut:
* Yang memakan bayi dalam kandungan sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun / mati
dalam kandungan
* Yang memakan bayi yang masih rapuh sehingga bayi tersebut sering sakit-sakitan /
meninggal
* Yang memakan mayat bayi yang sudah dikubur

Palasik yang lepas kepalanya disebut Palasik Kuduang. Kuduang artinya terpotong
atau buntung. Buntung dalam bahas Minang adalah kuduang.

Ini ada sepenggal cerita tentang Palasik....


Andi begitu bahagia ketika tangis bayi melengking dari balik bilik di sebuah klinik.
Yah istrinya yang baru saja berjuang hidup mati, telah melahirkan anak pertamanya. Tapi,
kebahagiaan itu seketika sirna, setelah setahun kemudian anaknya mengalami sakit, sesaat
setelah seorang wanita tua menyapa.
Kalau seorang bayi sakit merupakan hal yang wajar. Daya tahan tubuh yang belum
stabil menjadi salau satu pemicunya. Tapi itu tak berlangsung lama, setelah dibawa ke dokter,
tak sampai 1 minggu bayi akan sembuh. Tapi yang dialami anak Andi tak begitu. Sakit yang
diderita anaknya tak kunjung sembuh setelah 1 bulan. Tak hanya dokter, orang pintar dan
tabib pun dikunjunginya, namun penyakit yang diderita sang anak tak jua sembuh.
Suhu badan anaknya tinggi, badan menjadi kurus, kulit mengeriput dan terus
mengeluarkan kotoran dari matanya. Cukup menyedihkan. Sementara dokter yang
menanganinya sudah angkat tangan untuk mengobatinya. Akhirnya, dengan kondisi lemah,
anaknya meninggal dunia. Menurut para tetangga dimana tempat Andi menetap, anaknya
terkena palasik.
Palasik sangat tenar di masyarakat Minang Kabau, Sumatera Barat. Masyarakatnya
meyakini, bayi yang terkena palasik sangat sulit diobati, namun bukan tak ada penangkalnya.
Palasik merupakan sebutan seorang kanibal, yang memiliki kegemaran memakan daging dan
tulang orang mati. Wujudnya seperti manusia biasa, hanya saja memiliki perangai yang aneh.
Menurut kepercayaan masyarakat, jika seorang wanita yang sedang menggendong bayi
bertemu dengan palasik, sebaiknya jangan dijauhi, malah sebaliknya, ambil tangan palasik
dan katakan "Ini cucumu atau Ini anakmu". Dan ciri umum palasik, tak memiliki parit di atas
bibirnya.

Seorang bayi bisa jatuh sakit, hanya dengan tatapan palasik saja. Dan kalau tidak
segera diobati orang pintar, tak tertutup kemungkinan anak tersebut meninggal dunia.
Diyakini juga, ketika anak tersebut meninggal dunia, dan kemudian dikubur, palasik akan
mencuri anak tersebut untuk disantap.
Dizaman modern seperti sekarang ini ,masih patutkah ilmu palasik dipercayai
keberadaannya ?

Gasiang tangkurak.
Gasiang tangkurak. Jenis gasiang

yang biasa difungsikan sebagai media untuk

menyakiti dan menganiaya orang lain secara magis. Gasiang tingkurak bentuknya mirip
dengan gasiang seng yang pipih, tetapi bahannya dari tengkorak manusia. Gasiang seperti ini
hanya bisa dimainkan oleh dukun, orang yang memiliki kemampuan magis. Sambil memutar
gasiang, dukun membacakan mantra-mantra. Pada saat yang sama, orang yang menjadi
sasaran akan merasakan sakit, gelisah dan melakukan tindakan layaknya orang sakit jiwa.
Misalnya, berteriak-teriak, menarik-narik rambut, dan yang paling popular- memanjat
dinding. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada malam hari. Bila dukun bisa mempengaruhi
korbannya, maka korban akan berjalan menemui dukun atau orang lain yang meminta dukun
melakukan hal demikan. Di antara isi mantra dukun itu berbunyi, jika korban sedang tidur
suruh ia bangun, kalau sudah bangun suruh duduk, jika duduk suruh berjalan, berjalan untuk
menemui si anu.... Penyakit magis yang disebabkan oleh gasing tangkurak ini lazim disebut
Sijundai .
Ilmu magis yang memanfaatkan gasiang tingkurak untuk menimbulkan
sijundai merupakan ilmu jahat yang dijalankan melalui persekutuan dengan
beredar luas dan dikenal oleh masyarakat di pedesaan Minangkabau
misalnya terlihat pada popularitas lagu Gasiang Tangkurak
dinyanyikan oleh Elly Kasim, seorang penyanyi Minang

penyakit

syetan. Ilmu ini

pada umumnya. Hal ini

ciptaan Syahrul Tarun Yusuf

legendaris.

Gasiang tangkurak biasanya digunakan membalas dendam. Seseorang


kepada sang dukun untuk menyakiti seseorang dengan sejumlah bayaran.
yang lazim digunakan adalah emas. Sebagai syarat pengobatan, biasanya
emas dalam jumlah tertentu sebagai tanda, bukan upah. Tanda ini

datang

Ukuran harga
dukun meminta

akan dikembalikan jika

sang dukun gagal dalam menjalankan tugasnya. Tetapi kalau


ini diambil, dan pemesan harus menambahnya dengan

ia berhasil, maka uang tanda

uang jasa.

Selain untuk menyakiti, ada dukun tertentu yang menggunakan


untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh hal-hal magis.
sering juga dipakai sebagai media untuk mensugesti orang
kita. Ilmu terakhir ini biasa disebut Pitunang

gasiang tingkurak

Yang lainnya, gasiang

lain menjadi tertarik pada diri

Sesuai dengan namanya, bahan utama gasiang tingkurak adalah


yang sudah meninggal. Gasiang ini hanya bisa dibuat oleh orang
tertentu. Pada berbagai daerah terdapat beberapa perbedaan
yang lazim dan paling baik digunakan sebagai bahan
beberapa daerah, tengkorak yang biasa digunakan

tengkorak manusia

yang memiliki ilmu batin

menyangkut bahan tengkorak

pembuat gasing tangkurak. Pada

adalah tengkorak dari seseorang yang

mati berdarah.
Daerah yang lain lebih menyukai

tengkorak dari orang yang memiliki ilmu batin

yang tinggi khususnya untuk pengobatan,

sedangkan daerah yang lain lagi percaya bahwa

tengkorak dari wanita yang meninggal


Bahkan pada daerah tertentu,
baik adalah tengkorak
tempat yang sunyi,
dijadikan bahan

pada saat melahirkan merupakan bahan paling baik.

seorang informan menyebutkan bahwa tengkorak yang paling

anak-anak yang telah disiapkan sejak kecil. Anak itu dibawa ke


kemudian dipancung. Tengkorak yang masih berdarah itulah yang

untuk gasiang tengkorak.

Bagian tengkorak yang digunakan adalah pada bagian jidat. Pada


dikuburkan, dukun pembuat mendatangi kuburan, menggali kubur dan
Tengkorak yang diambil adalah pada bagian jidat, karena
terletak kekuatan magis manusia yang meninggal.
terlalu besar, kira-kira 2 X 4 cm. Saat
khusus sambil menyebut nama

hari mayat

mayatnya dilarikan.

dipercaya pada bagian inilah

Ukuran tengkorak yang diambil tidak

mengambil tengkorak mayat, dukun membaca mantra

si mayat.

Setelah diambil, jidat itu dilubangi dua buah di bagian tengahnya.


membuat lobang adalah pada saat ada orang yang meninggal

Saat terbaik untuk

di kampung tempat pembuat

gasiang berdomisili. Saat demikian dipercaya akan

memperkuat daya magis gasiang.

Kemudian pada kedua lubang itu dimasukkan benang

pincono, atau benang tujuh ragam.

Gasiang dan benang itu kemudian diperlakukan

secara khusus sambil memantra-

mantrainya. Gasiang itulah kemudian yang digunakan

untuk menyakiti orang.

Ada lagi jenis gasiang lain, yang fungsinya hampir sama dengan
Gasiang ini terbuat dari limau puruik ( Citrus hystrix )
besar. Pada limau itu dibacai mantra-mantra.
kemudian dihimpit dengan batu besar
terbuka yang disinari cahaya
batu, dibacakan mantra.
lobang ditengahnya.

gasiang tingkurak.

dari jenis yang jantan dan agak

Limau purut ditaruh di atas batu besar,

yang lain. Batu itu sebaiknya berada di tempat

matahari sejak pagi hingga petang. Sebelum dihimpit dengan


Limau dibiarkan hingga kering benar, setelah itu baru dibuat

Ke dalam lobang itu digunakan banang pincono, atau benang tujuh

warna.
Gasiang jenis ini biasanya dipakai untuk masalah muda-muda dan
Pemakaian gasiang ini menggunakan perhitungan waktu tertentu yang
pembagian waktu takwim. Untuk kepentingan muda-mudi, waktu yang
adalah waktu Zahrah, sedangkan untuk pengobatan dilakukan pada
tujuan baik, tidak ada pantangan saat menggunakan gasiang.
maka pengguna harus menghindari seluruh hal yang
dihindari.
Urang Solok mamakan siriah
Duduak bajuntai di pamatang
Kok indak talok dek pakasiah
Iko sijundai nan kadatang ,
lah lapuak lapiak nan diateh

lantai

dibawah lapiak banyak kapindiang


kok dicaliak urang kanai sijundai
karajonyo mamanjek dindiang
karupuak sanjai dibao dalam katidiang
dijujuang urang sampai ka sungai tanang
kanai sijundai dapek mamanjek dindiang
tantu labiah santiang mamajek batang pinang

pengobatan.

didasarkan pada
lazim dipakai

waktu Syamsu. Untuk

Tetapi untuk hal yang jahat,

berkaitan dengan jalan Tuhan harus

uok jariang jo uok patai


nan katigo pucuak japan
jikok takuik kanai sijundai
jan baranti mambaco alquran

Ikan Sakti Di Sumatera Barat

Ada sebuah mitos aneh di Sumatara barat yakni ikan sakti mitosnya siapa saja yang memakan
Ikan sakti ini akan tertipa musibah.
Mitos yang berkembang turun temurun ini ternyata menjadi daya tarik wisata
tersendiri di Sumatra Barat banyak orang yang penasarana akan kebenaran mitos ini dan
langsung menggunjungi ikan sakti ini. Seperti yang dilansir palingseru.
Ikan sakti ini berada di sebuah kolam yang berada di daerah Sungai Janiah,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kolam besar yang banyak ikanya ini sunguh terawat
dengan rapi air kolam ikan sakti inipun sangat jernih para pengunjung bisa langsung melihat
ikan yang ada di dalam kolam. Ikan yang ada di kolampun jumlahnya banyak bahkan ada
yang berukuran sampai 2 meter. Tidak ada orang yang bernai menagkap ikan di kolam ini
sebab takut akan kutukan ikan sakti yakni siapa saja yang memakan kan sakti di kolam ini
akan tertipa musibah.
Takut tertimpa musibah, kata salah satu warga setempat, Herman.

Konon katanya ikan ikan yang ada dikolam ini adalah jelman manusia dan jin inilah
yang membuat warga takut untuk memakan ikan sakti ini. Nah tertarik untuk berwisata ke
kolam sakti ini datang saja ke Sumatara barat tiket masuknya pun tidak mahal hanya Rp
2000,00 sekali masuk.

Orang bunian
Orang

bunian atau

sekedar bunian adalah mitos sejenis makhluk

halus dari

wilayah Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Berdasar mitos tersebut, orang bunian
berbentuk menyerupai manusia dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong
yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
Istilah ini dikenal di wilayah Istilah orang bunian juga kadang-kadang dikaitkan
dengan istilah dewa di Minangkabau, pengertian dewa dalam hal ini sedikit berbeda
dengan

pengertian

dewa

dalam

ajaran Hindu maupun Buddha.

Dewa

dalam

istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah hutan, di rimba,
di pinggir bukit, atau di dekatpekuburan. Biasanya bila hari menjelang matahari terbenam di
pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama masakan dewa
atau samba dewa. Aroma tersebut mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda
namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda.
Dewa dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai bergender perempuan,
yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.
Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang
disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah orang dipelihara dewa, yang
saat bayi telah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat
Minangkabau sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai