Anda di halaman 1dari 16

BAB I

SASTRA LISAN LAMPUNG

1.1 Pengertian Sastra

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, atau keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan
pesona dengan bahasa sebagai medianya.

1.2 Sastra Lisan Lampung

Sastra lisan Lampung adalah sastra berbahasa Lampung yang hidup secara lisan, yang
tersebar dalam bentuk tidak tertulis (kini sudah diinventarisasi dan sudah banyak yang
ditulis). Sastra lisan Lampung merupakan milik kolektif etnik Lampung dan bersifat anonim.
Sastra itu banyak tersebar di masyarakat, merupakan bagian yang sangat penting dari
kekayaan budaya etnik Lampung dan juga merupakan bagian dari kebudayaan nasional.

Sastra lisan Lampung dapat dibedakan menjadi lima jenis:

1. Peribahasa (sesikun/sekiman)
2. Teka-Teki (seganing/teteduhan)
3. Mantra (memmang)
4. Puisi
5. Cerita Rakyat

Secara umum, sastra lisan dalam kehidupan etnik Lampung memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut:

1. Pengungkap alam pikiran, sikap, dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Lampung


2. Penyampai gagasan-gagasan yang mendukung pembangunan manusia seutuhnya
3. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
4. Pendorong untuk memahami, mencintai, dan membina kehidupan dengan baik
5. Penunjang pengembangan bahasa dan kebudayaan Lampung
6. Penunjang perkembangan bahasa dan sastra Indonesia

1
Pada zaman dahulu, sastra lisan Lampung disebarkan dari mulut ke kuping (bukan dari mulut
ke mulut) pada suasana atau kegiatan berikut ini:

1. Pada saat bersantai


2. Pada saat mengerjakan kerajinan tangan, seperti menenun tapis, menyulam, atau
membuat anyam-anyaman
3. ada saat mengerjakan kerajinan tangan, seperti menenun tapis, menyulam, atau
membuat anyam-anyaman
4. Pada saat upcara penyambutan tamu secara adat
5. Pada saat upacara pemberian jejuluk (jejuluk adalah gelar sebelum menikah,
diberikan bersamaan dengan pemberian nama) atau pemberian adek/adok (gelar adat)
6. Pada saat berlangsungnya acara muda-mudi
7. Ketika berlangsungnya acara cangget ‘tarian adat’
8. Ketika berlangsungnya acara bebekas ‘pengelepasan mempelai’

Pada saat ini, sastra lisan Lampung sudah mulai disebarkan melalui media massa, seperti
radio, televisi, atau surat kabar daerah. Di sebagian besar sekolah jenjang pendidikan dasar
yang ada di Provinsi Lampung telah diajarkan bahasa dan sastra Lampung untuk mengisi
muatan lokal. Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung,
program S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadikan bahasa dan sastra
Lampung sebagai mata kuliah wajib. Begitu pula halnya di Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Bandar Lampung, Program S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia
menjadikan bahasa dan budaya Lampung menjadi mata kuliah wajib. Jadi, penyebaran sastra
lisan Lampung pada saat ini telah dilakukan secara sengaja dan berencana.

2
BAB II
PAKAIAN ADAT LAMPUNG

2.1 Pakaian Adat Lampung


Pakaian Adat Lampung – Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera.
Letaknya yang berdampingan dengan Pulau Jawa membuat Lampung pada masa dahulu
menjadi salah satu tujuan transmigrasi penduduk dari Jawa.

Hal ini menyebabkan penduduk yang menghuni provinsi ini sangat beragam atau heterogen.
Ada beberapa suku bangsa yang tinggal di provinsi ini, di antaranya adalah : suku Jawa,
Sunda, Bali, dan suku Lampung itu sendiri.

Pakaian adat lampung terkenal dengan nama Tulang Bawang, Meskipun mempunyai
penduduk dari berbagai suku yang heterogen, kebudayaan masyarakat asli Lampung masih
dilestarikan hingga saat ini. Salah satu warisan budaya tersebut yang masih dapat kita lihat
saat ini yaitu Pakaian adat Lampung.

Pakaian adat lampung adalah warisan dari budaya Lampung yang sangat khas dan
mempunyai nilai seni dan makna filosofis sangat tinggi. Pakaian adat ini biasa digunakan
untuk acara nikahan, Tari sebagai simbol penghormatan budaya lampung. Mari kita simak
pembahasan pakaian adat lampung dengan penjelasannya secara rinci.

Untuk mendapatkan pemahaman secara mendalam, berikut adalah uraian tentang pakaian
adat Lampung dengan penjelasan secara rinci dan makna filosofisnya.

3
2.2 Pakaian Adat Lampung Untuk Laki-Laki

Pakaian atau baju adat laki-laki suku Lampung pada umumnya terkesan sederhana, yaitu
berupa lengan panjang dengan warna putih, celana panjang hitam. sarung tumpal, sesapuran
dan khika akhir. Meskipun sederhana namun akan semakin menambah efek karismatik bagi
siapapun pria yang menggunakannya.

Mengenai penjelasan tentang Sarung Tumpal yaitu sebuah kain sarung khas dari Lampung
yang ditenun dengan menggunakan benang emas. Sarung ini digunakan di luar celana,
panjangnya mulai dari lutut hingga sampai ke pinggang.

Selain sarung, adalah khikat akhir atau selendang bujur sangkar yang dipakai dengan
melingkarkan ke pundak menutupi bahu. Pakaian adat untuk pengantin laki-laki suku
Lampung dilengkapi beragam aksesoris atau pernik perhiasan. Setidaknya ada 8 perhiasan
yang biasa dipakai oleh pengantin laki-laki. Pernik-pernik perhiasan tersebut antara lain

4
seperti kopiah emas berujim perhiasan leher berupa kalung, perhiasan pinggang, perhiasan
dada, serta perhiasan lengan.

Aksesoris Pakaian Adat laki-laki Lampung :


 Kalung Papan Jajar
Yaitu kalung dengan gantungan berwujud 3 lempengan siger kecil atau perahu yang disusun
dengan ukuran yang berbeda. Makna filosofis dari kalung ini yaitu merupakan simbol
kehidupan baru yang akan mereka jalani serta dilanjutkan secara turun temurun ke anak cucu.

 Kalung Buah Jukum


Yaitu sebuah kalung dengan gantungan berwujud rangkaian miniatur berupa buah jukum
sebagai simbol do’a agar mereka segera mendapat keturunan.

 Selempeng Pinang
Yaitu kalung panjang yang berupa gantungan menyerupai buah atau seperti bunga.Ikat
PinggangIkat pinggang yang diberi nama bulu serta dilengkapi dengan akesesoris berupa
sebuah terapang (keris) yang merupakan senjata tradisional khas daerah Lampung.

 Gelang Burung
Yakni Gelang berbentuk pipih yang dilengkapi dengan aksesoris dengan bentuk burung
garuda terbang. Gelang yang dipakai di lengan tangan kanan dan kiri ini. mengandung makna
filosofis kehidupan yang panjang dan kekerabatan yang terjalin seusai menikah.

 Gelang Kano
Yakni gelang yang bentuknya mirip dengan bentuk ban. Gelang ini dipakai pada lengan kiri
dan kanan di bawah gelang burung. Gelang ini melambangkan pembatasan atas semua
perbuatan buruk usai menikah.

 Gelang Bibit
Yaitu sebuah gelang yang dipakai di bawah gelang Kano. Gelang ini melambangkan do’a
dengan makna hampir sama atau bahkan sama dengan kalung buah jukum yaitu agar segera
mendapat keturunan.

5
2.3 Pakaian Adat Lampung untuk Wanita

Pakaian Adat Lampung untuk pengantin wanita tidak begitu berbeda dengan pakaian laki-
lakinya. Sesapuran, khikat akhir, sarung rumpai (tapis) juga terdapat pada pakaian pengantin
wanita ini. Akan tetapi, pada wanita ada aksesoris lain yang menambah nilai filosofis dan
estetis di antaranya selappai, bebe, katu tapis dewa sano.

Selappai adalah sebuah baju tanpa lengan dengan tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit
Bebe adalah sulaman benang satin yang berbentuk bunga teratai mengambang. Sedangkan
katu tapis dewa sano adalah rumpai ringit dari kain tapis jung jarat.

Meski pakaian adat Lampung untuk wanita terkesan sederhana, akan tetapi ada cukup banyak
aksesoris yang mesti dikenakan. Diantaranya adalah siger, seraja bulan, peneken, selapai
siger, subang, kembang rambut, serta berbagai perhiasan leher dan dada.

6
Aksesoris Pakaian Adat Wanita Lampung :
 Siger
Siger yaitu mahkota emas khas yang dipakai pada kepala pengantin wanita. Mahkota ini
melambangkan keagungan adat budaya Lampung. Siger memiliki sembilan ruji, menandakan
bahwa ada sembilan sungai besar yang terdapat di Lampung, yaitu Way Semangka, Way
Sekampung, Way Seputih, Way Sunkai, Way Abung Pareng, Way Tulang Bawang, Way
Kanan, dan Way Mesuji.

 Seraja Bulan
Seraja bulan merupakan mahkota kecil beruji tiga yang terletak di atas siger dengan jumlah
sebanyak lima buah. Aksesoris pakaian adat Lampung ini mempunyai filosofi sebagai
pengingat bahwa pada jaman dahulu ada 5 kerajaan yang sempat berkuasa di Lampung, yaitu
kerajaan ratu dibelalau, ratu dipuncak, ratu dipunggung, ratu dipemangilan, dan ratu darah
putih. Selain itu, seraja bulan juga bisa melambangkan lima falsafah hidup masyarakat adat
Lampung, di antaranya piil pesengiri (rasa harga diri), nemui nyimah (terbuka tangan),
nengah nyappur (hidup bermasyarakat), juluk adek (bernama bergelar), dan sakai sembayan
(gotong royong).

 Subang
Subang ialah perhiasan yang digantungkan di ujung daun telinga. Subang pada ulmumlnya
berbentuk menyerupai buah kenari dan terbuat dari bahan emas. Pada subang ada beberapa
kawat kuning bulat lonjong yang berfungsi sebagai sangkuatan umbai-umbai.

 Perhiasan Leher dan Dada


Beberapa perhiasan leher dan dada yang terdapat pada pakaian adat Lampung antara lain:
kalung buah jukum, kalung ringit, dan kalung papanjajar. Kalung papanjajar adalah kalung
dengan gantungan tiga lempengan siger kecil atau perahu yang bermakna filosofis sebagai
simbol kehidupan baru bagi para pengantin. Kalung ringit adalah kalung dengan aksesoris 9
buah uang ringit, sedangkan kalung buah jukum adalah kalung yang berbentuk menyerupai
buah jukum yang dirangkai sebagai simbol agar mereka segera mendapat keturunan

7
 Perhiasan Pinggang dan Lengan
Perhiasan pinggang berwujud selempang pinang yang digantungkan melintang dari bahu ke
pinggang mirip bunga serta bulu serti sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru
dengan warna merah berhiaskan kelopak bunga dari kuningan. Untuk perhiasan lengan
berupa beraneka jenis gelang, seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang
duri. Makna filosofis dari gelang-gelang yang dipakai wanita sama dengan gelang yang
dipakai pria.

8
BAB III
MAKANAN KHAS LAMPUNG

3.1 Seruit

Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, Indonesia, yaitu masakan ikan yang
digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan.
Sedangkan minumannya adalah serbat, terbuat dari jus buah mangga kwini. Di toko-toko
makanan dan oleh-oleh, juga terdapat makanan khas yaitu sambel Lampung, lempok
(dodol), keripik pisang, kerupuk kemplang, manisan dll.

Untuk menikmatinya, seruit harus ditambahkan dengan tempoyak, yakni durian yang
sudah diawetkan dan dihaluskan. Tak ketinggalan untuk menambahkan beberapa jenis
lalapan, seperti daun kemangi timur, terong baker, jengkol, dan daun jambu monyet.
Bahan tambahan ini kemudian dicampurkan dan diaduk menjadi satu. Setelah itu, seruit
pun siap dinikmati dengan nasi hangat. Di Lampung, salah satu rumah makan yang
menyediakan menu seruit adalah Rumah Makan Rusdi Gendut. Rumah makan ini terletak
di Jalan Pangeran Tirtayasa Sukabumi, Bandar Lampung. Lokasinya cukup strategis
karena terletak di pinggir jalan utama. Rumah makan milik Rusdi ini adalah rumah makan
yang menjual makanan khas Lampung. Ia berdiri pada Januari 2010.

9
3.2 Kerupuk Kemplang Khas Lampung

Kemplang adalah kerupuk khas dari lampung, sumatera selatan dan sekitarnya.Kerupuk ini
cukup istimewa karena tidak digoreng dengan minyak melainkan di panggang sehingga tidak
mengandung minyak goreng, ini bagus sekali buat yang mengurangi goreng-gorengan.
Keenakan Kemplang sudah sangat terkenal karena disamping gurih juga tidak
mengenyangkan sehingga bisa dimakan sebagai cemilan. biasanya makan Kemplang dengan
cocolan sambel atau juga dengan cuka, rasanya muantep dijamin akan membuat kita
ketagihan.

Untuk mendapatkannya sekarang tidaklah sulit karena sudah banyak dijual di pasar maupun
di supermarket-supermarket. dilampung sendiri sangat mudah ditemukan dengan harga mulai
dari Rp. 1000 s/d Rp, 25.000 per bungkusnya tergantung banyaknya dan kandungan ikannya.
Jadi, panganan ini bisa direcomended buat oleh-oleh kalo kita pas berkunjung ke lampung
dan sekitarnya.

10
3.3 Keripik Pisang

Kripik Pisang Khas Lampung tersedia beberapa rasa yaitu keju, coklat, strawbery, susu,
moca, melon, sapi panggang, balado, dan sebagainya . Lampung merupakan daerah penghasil
pisang , di salah satu daerah Lampung terdapat central pembuatan keripik pisang serta tempat
penjualan oleh-oleh khas lampung .

3.4 Gabing

Gabing ialah makanan khas lampung yang terbuat dari batang kelapa muda. wah pasti banyak
nih para pembaca yang belum makan atau belum pernah dengar . ya batang kelapa muda
tersebut di potong dengan ukuran sedang setelah itu di sayur dengan kuah santan , rasa yang
di berikan oleh batang kelapa ini adalah rasa manis dan gurih apa bila di gigit, rasa yang di
timbulkan ialah rasa unik dan menarik.

11
BAB IV
BUDAYA LAMPUNG

4.1 Rumah Adat

Rumah Adat Nuwo Sesat


Lampung memiliki rumah adat tradisioal Lampung yang disebut Nawo Sesat. Rumah adat
Nawo Sesat memiliki bentuk arsitektur yang umum digunakan pada rumah-rumah di pulau
Sumatera, yakni bentuk rumah panggung. Bentuk rumah panggung tersebut tidak lepas dari
kegunaannya untuk mencegah jika sewaktu-waktu ada serangan hewan buas.

Rumah adat Nawo Sesat dibangun menggunakan kayu. Sedangkan bagian atap dibuat
menggunakan daun ilalang. Penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan rumah, tidak
lepas dari warisan nenek moyag masyarakat Lampung. Sejarah telah mencatat bahwa
Lampung telah mengenal bencana gempa bumi sejak dahulu. Pembuatan rumah panggung
dengan bahan baku kayu akan mempertahankan posisi rumah dari bencana gempa bumi.
Selain itu, pemanfaatan daun ilalang sebagai atap rumah juga menunjukkan bagaimana
masyarakat Lampung menghargai hasil sumber daya alam yang ada.

12
4.2 Tarian Adat
Lampung memiliki lebih dari satu tarian adat. Seperti halnya di daerah lain, tarian tradisional
Lampung ini dilakukan saat acara-acara tertentu. Tarian-tarian tradisional Lampung tersebut
meliputi:
a) Tari Sembah atau Tari Sigeh Pengunten

Tari Sigeh Pengunten sebenarnya merupakan pengembangan dari Tari Sembah. Tari
Sembah atau tari Sigeh Pengunten disajikan oleh remaja-remaja putri atau anak-anak.
Tarian ini bersifat suka ria dan biasanya disajikan untuk menyambut tamu-tamu penting
dalam suatu acara tertentu. Tarian ini menunjukkan sikap ramah masyarakat Lampung
dalam menyambut para tamunya. Selain itu esensi dari tari Sigeh Pengunten ini adalah
suatu bentuk penghormatan kepada para tamu yang hadir. Masyarakat Lampung terbagi
menjadi dua adat yang mendominasi yaitu Pepadun dan Peminggir. Keduanya merasa
memiliki hak besar untuk memperlihatkan kebuadayaan yang selanjutnya menjadi
identitas kebudayaan Lampung. Tari Sigeh Pengunten merupakan perpaduan antara adat
Pepadun dan Peminggir sehingga terciptalah sebuah tarian yang harmonis yang mampu
menunjukkan identitas kedua adat tersebut, sekaligus mampu menjadi identitas
kebudayaan Lampung.

Seperti namanya, yaitu tari Sigeh Pengunten, tarian ini menggunakan aksesoris utama
yakni siger. Siger merupakan aksesoris yang dipakai sebagai mahkota. Mahkota tersebut
berwarna emas, menunjukkan identitas asli masyarakat Lampung. Selain aksesoris kepala
yang khas, tarian ini juga menggunakan aksesoris penutup jari yang berbentuk kerucut
dan berwarna emas. Aksesoris penutup jari ini mirip dengan aksesoris yang digunakan
dalam tarian asal Sumatera Selatan, yaitu tari Tanggai yang juga merupakan tarian untuk
menyambut tamu.

13
b) Tari Melinting

Tari Melinting merupakan tarian tradisional yang berasal dari Lampung Timur. Tarian ini
merupakan peninggalan Ratu Melinting, yang sekaligus menggambarkan keperkasaan
dan keagungan Keratuan Melinting. Tahun 1958, tarian ini disempurnakan. Sebelum
tahun tersebut, tari Melinting mutlak milik Keratuan Melinting. Di mana tari tersebut
hanya boleh dilakukan dalam upacara Keagungan Keratuan Melinting. Penarinya pun
hanya berasal dari putra dan putri Keratuan Melinting.

Saat ini, tari Melinting tidak hanya ditampilkan di lingkup Keratuan Melinting. Tari
Melinting kini telah beralih fungsi sebagai tarian yang ditampilkan sebagai hiburan atau
sebagai persembahan untuk menyambut tamu dari luar Lampung. Selain sebagai hiburan
dan penyambutan tamu, tari Melinting merupakan penggambaran bentuk pergaulan yang
membahagiakan dari pasangan muda-mudi. Dalam tarian ini, gerakan laki-laki sifatnya
lebih dinamis, sedangkan untuk perempuan gerakannya relatif lebih lembut sesuai dengan
sifat mereka.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Lampung merupakan kelighu sai gelagh provinsi Indonesia sai terletak di pulau sumatera
.pok provinsi Lampung berada di bagian paling selatan pulau sumatera jama ibukota
Bandagh Lampung. Lampung wat potensi alam sai nihan beragam. sumang sumber daya
alam sai goh ghena melimpah, letaknya sai berbatasan lajuni jama lautan membuat
lappung wat potensi kekayaan laut sai nihan melimpah. sumang kekayaan alam sai
melimpah, lampung munih wat kekayaan budaya sai mak kalah tersohor bila dibandingka
jama provinsi provinsi baghih di pulau sumatera . kebudayaan lappung meliputi mahhan
hadat , berbagai tarian tradisional , pakaian hadat , munih berbagai kuliner khas.

Kebudayaan di Lampung merupakan perpaduan kebudayaan arab , cina , jamo india . Hal
tersebut mak terlepas jak sejarah sai menyebutkan Lampung sebagai jalugh perdagangan
jagat , tigoh nanyah budaya jak luwah Indonesia sai mempengaruhi kebudayaan Lampung
..

5.2 Saran
Jama adanya makalah kebudayaan Lampung heno, penyusun berharap pembaca dapok
mengenal jamo memhami berbagai macom kebudayaan Lampung mittagh jak sastra ,
kanian , mahhan hadat , tarian hadat , dll. makalah heno nihan direkomendasikan bagi
sanak sekula ataupun umum sai tertarik haga budaya Lampung terutama bagi masaghakat
Lampung sendiri .

15
DAFTAR
PUSTAKA

Source :

http://effendisanusi.blogspot.com/2009/08/sastra-lisan-lampung-jenis-fungsi-dan.html
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-lampung
http://olgaagustiana.blogspot.com/2014/04/makanan-khas-daerah-lampung.html
https://www.sejarah-negara.com/792/pakaian-adat-lampung/

16

Anda mungkin juga menyukai