Anda di halaman 1dari 14

KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Fayza Najwa Sani


2. Muhammad Fikri P. Hartono
3. Muhammad Haekal Fahlepi
4. Nathanael Erlando P.
Kerajaan tarumanegara atau Kerajaan Taruma adalah
sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara
yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah
dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat
bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan
Hindu beraliran Wisnu.
AWAL BERDIRINYA

KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Terumanegara di bangun oleh raja Jayasinghawarman ketika
memimpin pelarian keluarga kerajaan dan berhasil meloloskan diri dari
musuh yang terus menerus menyerang kerajaan Salakanagara.
Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan kerajaan
baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak Banten dan diberi
nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman
yang bernama tarum, yaitu tanaman yang dipakai untuk ramuan
pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali
terdapat di tempat ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai
Citarum. Selain untuk pengawet kain, tanaman ini merupakan
komoditas ekspor dan merupakan devisa pemasukan terbesar bagi
Kerajaan Tarumanegara.
sehingga dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak sekitar abad
ke V dan ke VI.
RAJA-RAJA YANG
MEMERINTAHKAN
1. Jayasingawarman (358-382) M
2. Dharmayawarman (382-395) M
3. Purnawarman (395-434) M
4. Wisnuwarman (434-455) M
5. Indrawarman (455-515) M
6. Candrawarman (515-535) M
7. Suryawarman (535-561) M
8. Kertawarman (561-628) M
9. Sudhawarman (628-639) M
10. Hariwangsawarman (639-640) M
11. Nagajayawarman (640-666) M
12. Linggawarman (666-669) M
RAJA YANG PALING BERPENGARUH
Raja Jayasingahawarman :
Kerajaan Terumanegara di bangun oleh Raja
Jayasinghawarman ketika memimpin
pelarian keluarga kerajaan dan berhasil
meloloskan diri dari musuh yang terus
menerus menyerang kerajaan Salakanagara.
Di pengasingan, tahun 358 M,
Jayasinghawarman mendirikan kerajaan
baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten
Lebak Banten dan diberi nama
Tarumanegara.
Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu tanaman yang
dipakai untuk ramuan pewarna benang tenunan dan pengawet kain yang banyak sekali
terdapat di tempat ini. Tanaman tarum tumbuh di sekitar Sungai Citarum. Selain untuk
pengawet kain, tanaman ini merupakan komoditas ekspor dan merupakan devisa
pemasukan terbesar bagi KerajaanTarumanegara. Raja Jayasinghawarman berkuasa dari
tahun 358-382 M. Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk
menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa, Jayasinghawarman bergelar Rajaresi..
RAJA YANG PALING BERPENGARUH
Raja Purnawarman :
Kejayaan kerajaan Tarumanagara mencapai
puncaknya pada masa Sri Maharaja
Purnawarman. Sri Maharaja Purnawarman,
diwisuda menjadi raja menggantikan
ayahandanya, 2 tahun sebelum beliau wafat.
Ayahandanya Rajaresi Darmayawarman
mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan
memilih hidup di pertapaan
menempuhmanurajasunya.
Tindakan yang pertama diambil Purnawarman
Purnawarman ialah memindahkan ibukota
menjadi raja pada tahun 395 M.
kerajaan ke sebelah utara ibukota lama Jayasingapura. Ibukota yang baru itu
diberi nama Sundapura = Kota Sunda, kata sunda atau sudha atau sundha, yang
berarti bersih, jernih, murni. Tiga tahun selanjutnya Purnawarman membuat
pelabuhan, sebagaipangkala kapal-kapal perang kerajaan trauma . Sang
Purnawarman adl seorang pemberani yang menguasai ilmu dan siasat perang
yang menjadikan dirinya seorang raja yang perkasa dan
dahsyatbhimaparakhamoraja, tidak satupun senjata musuh yang dapat
melukainya karena dalam perang ia selalu menggunakan baju pelindung dari
baja. Kerajaan-kerajaan yang berhasil dia tundukan diantaranya : Salakanagara,
RAJA YANG PALING BERPENGARUH
Raja Linggawarman :
Pada tahun 669, Linggawarman, raja
Tarumanagara terakhir, digantikan
menantunya, Tarusbawa. Linggawarman
sendiri mempunyai dua orang puteri, yang
sulung bernama Manasih menjadi istri
Tarusbawa dari Sunda dan yang kedua
bernama Sobakancana menjadi isteri
Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri
Kerajaan Sriwijaya.Secara otomatis, tahta
Kekuasaan
kekuasaan Tarumanagara
Tarumanagara jatuh berakhir
kepada dengan beralihnya tahta kepada
Tarusbawa, karena
menantunya Tarusbawa
dari putri pribadi
sulungnya, lebih menginginkan untuk kembali ke
yaitu
kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan
Tarusbawa.
Tarumanagara. Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang
tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi
PENINGGALAN TARUMANEGARA
1. Prasasti 2. Prasasti Kebon
Ciaruteun Kopi

Prasati ini ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yakni dekat Prasasti ini tergambar bekas dua tapak kaki gajah
Sungai Cisadane Bogor. Didalamnya menyebutkan nama yang diidentikkan dengan gajah Airawata, yakni
Tarumanegara, Raja Purnawarman, dan lukisan sepasang
kaki yang diyakini sama dengan telapak kaki Dewa Wisnu.
gajah tunggangan Dewa Wisnu. Prasasti yang
Adapun gamabar sepasang telapak kaki yang berada di ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan
prasasti tersebut melambangkan kekuasaan raja atas daerah Cibungbulang juga ditulis dengan huruf Pallawa
tersebut dan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dan bahasa Sanskerta yang disusun ke dalam bentuk
dewa Wisnu yang dianggap sebagai penguasa sekaligus seloka metrum Anustubh yang diapit sepasang pahatan
pelindung rakyat. Prasasti yang ditulis menggunakan huruf gambar kaki gajah.
Pallawa dan bahasa Sanskerta 4 baris tersebut juga dikenal
dengan Prasasti Ciampea.
PENINGGALAN TARUMANEGARA
3. Prasasti Tugu
4. Prasasti Jambu

Prasasti Tugu terdiri dari 5 baris yang


Prasasti yang ditemukan di bukit
ditulis dengan aksara Pallawa dan
Koleangkak Bogor ini berisi tentang
bahasa Sanskerta yang ditemukan di
sanjungan kebesaran, kegagahan,
Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta
dan keberanian Raja Purnawarman.
Utara. Prasasti Tugu berisi tentang
Prasasti Jambu terukir sepasang
Raja Purnawarman yang memerintah
telapak kaki dan terdapat
untuk menggali saluran air Gomati dan
keterangan puisi dua baris dengan
Chandrabaga sepanjang 6.112 tombak
aksara Pallawa dan bahasa
yang selesai dalam 21 hari.
Sanskerta.
PENINGGALAN TARUMANEGARA
5. Prasasti Muara Cianten 6. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Muara Cianten  atau Ditemukan di Leuwiliang dengan
Prasasti Pasir Muara aksara Ikal yang belum dapat
dipahatkan pada batu besar dibaca. Pada prasasti ini terdapat
dan alami dengan ukuran 2.70 x pahatan gambar dahan dengan
1.40 x 140 m3. Peninggalan ranting, dedaunan serta
sejarah ini disebut prasasti buah-buahan, dan gambar
karena memang ada goresan sepasang telapak kaki. Demikian
tetapi merupakan pahatan pembahasan tentang Peninggalan
gambar sulur-suluran (pilin) Kerajaan Tarumanegara yang
atau ikal yang keluar dari umbi. meliputi tujuh prasasti penting
Kerajaan Tarumanegara.

7. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti ini ditemukan di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang,
Pandeglang-Banten. Prasasti yang baru ditemukan pada tahun 1947 berisi
“Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang
sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang
menjadi panji sekalian raja”. Prasasti Cidanghiang juga disebut Prasasti lebak
ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
KEHIDUPAN POLITIK
KEHIDUPAN POLITIK Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti
diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di tarumanegara terkait besarnya
adalah raja purnawarman. Raja purnawarman adalah raja besar yang telah
berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu
yang menyatakan raja purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah
kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini
merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan
KEHIDUPAN
sawah-sawah pertanian rakyat.

SOSIAL
KEHIDUPAN SOSIAL kerajaan tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini
terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga
sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan
sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
KEHIDUPAN EKONOMI
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan rakyatnya
untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan
terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar nagi masyarakat, Karena
dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana
lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara
denagn dunia luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya.
Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan tarumanegara
KEHIDUPAN
sudah berjalan teratur.

BUDAYA
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai bukti kebesaran kerjaan tarumanegara, dapat diketahui
bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain
sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan
tarumanegara.
SISTEM KEPERCAYAAN YANG
•Kerajaan Tarumanegara DIANUT
mulai berkembang pada abad
ke-5 M. Kerajaan ini telah menjalin hubungan dengan
kerajaan lain, misalnya dengan Cina.
•Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat
pada kerajaan ini memeluk agama Hindu. Sedikit yang
beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan
agama nenek moyang (animisme).
•Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di To-lo-mo
(Tarumanegara) terdapat 3 agama yang dianut , yakni
agama Hindu, agama Buddha dan kepercayaan
animisme.
Raja memeluk agama Hindu. Sebagai bukti, pada
prasasti Ciaruteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan
tapak kaki Dewa Wisnu.
RUNTUHNYA KERAJAAN
Ada beberapa poin-poin terkait dengan penyebab runtuhnya kerajaan
mataram yaitu :
• Bermula dari kepercayaan yang diberikan oleh sang raja kepada pemerintah
daerah di bawah raja, untuk mimimpin wilayahnya sendiri. Karena itu
menyebabkan kekuasaan raja yang semena-menanya.
• Kebiasaan memberikan warisan wilayah atau daerah kepada putra dan putri
mahkota, yang lantas membuat kerajaan baru diwilayahnya tersebut.
Sehingga membuat kekuasaan raja menjadi lemah danmudah diserang
musuh.
• Selain itu kerajaan sriwijaya mulai getar - getarnya merombak peluasan
kekuasaan sehingga tarumanegara terancam.
Sehingga pada tahun 669 M, pada kekuasaan raja terakhir yaitu
Linggarwarman, ia menyerahkan kekuasaannya kepada menantunya yang
berasal dari kerajaan Sriwijaya dan berakhirlah Tarumanegara digantikan
dengan kerajaan Sunda.

Anda mungkin juga menyukai