Anda di halaman 1dari 2

Nilai-nilai dalam Hikayat

Nilai Agama

Terdapat nilai agama yaitu, memohon kepada Allah SWT jika kita menginginkan sesuatu. Nilai
ini masih berlaku hingga sekarang.

Kutipan teks: “Namun di perjalanan Raja Donan menghidupkan kembali ayahandanya dengan
meletakkan mayat Raja Madong Bongsu di atas sebidang tikar putih dan kain putih dan
kemudian berseru pada Allah S.W.T untuk membangkitkan asal usul keturunannya, sembari
menaburkan beras putih sebanyak tiga kali dengan menggunakan lidi nyiur gading pada mayat
ayahnya.”

Nilai Sosial

Terdapat nilai sosial yaitu, membantu orang-orang yang berada dalam kesulitan. Nilai ini masih
berlaku hingga sekarang.

Kutipan teks: “Suatu hari Raja Donan menebang Buluh untuk membuat seruling di tepi sungai
namun seruling ini tidak bisa mengeluarkan suara merdu. Tiba – tiba muncul seekor gagak betina
yang buta bersama anaknya ke tempat Raja Donan. Sang burung gagak betina berujar jika dia
akan mengajari Raja Donan untuk membuat seruling asalkan Raja Donan bersedia memberikan
anaknya kerak nasi. Raja Donan pun mengambil karak nasi dan memberikannya pada gagak dan
memukul gagak dengan karak nasi, hasilnya gagak betina itu bisa melihat kembali dan sesuai
dengan janji gagak tersebut kemudian mengajari Raja Donan membuat seruling.”

“Mengetahui ayahannya terancam, Raja Donan meminta izin pada Temenggung Bendahara dan
Mak Inang Tanda Pengasuh untuk menyelamatkan ayahannya.”

Nilai Budaya

Terdapat nilai budaya yaitu, raja ditunjuk berdasarkan keturunan. Nilai ini tidak lagi berlaku di
zaman ini dikarenakan sistem pemerintahan didominasi oleh sistem demokrasi.

Kutipan teks: “Puteranya ini diberi nama Raja Donan dan dikenal pula dengan nama Awang
Donan.”

Nilai Moral

Terdapat nilai moral yaitu, tidak menyimpan dendam dan menyesal atas suatu keputusan atau
tindakannya di masa lalu. Nilai ini masih berlaku hingga sekarang.

Kutipan teks: “…ketika Raja Donan berhasil menguasai semua ilmu beladiri yang diajarkan oleh
Raja Mambang Nan Tujuh, Raja Donan membunuh ayah angkatnya itu dan kembali ke Pulau
Sembilan.”
“Raja Madong Bongsu pun menyesal dan ingin mencari puteranya ke Pulau Sembilan namun dia
hanya menemukan tiga nelayan yang merupakan Rada Donan, Temenggung Bendahara dan Mak
Inang Tanda Pengasuh yang sedang menyamar.”

Nilai Edukasi

Terdapat nilai edukasi yaitu, belajar dengan giat. Nilai ini masih berlaku hingga sekarang.

Kutipan teks: “Setelah melihat ayahandanya meninggal, Raja Donan setuju untuk menjadi anak
angkat dari Raja Mambang Nan Tujuh dan belajar seni beladiri darinya, ketika Raja Donan
berhasil menguasai semua ilmu beladiri yang diajarkan oleh Raja Mambang Nan Tujuh….”

Anda mungkin juga menyukai