Perjuangan
Asma Nadia
Hingga Menjadi Penulis Terkenal
By : k_ulfa
DAFTAR ISI
Menikah ....................................................................................10
Menulislah ................................................................................16
Sumber ..................................................................................... 21
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 2
KATA PENGANTAR
Penyusun
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 3
Perjuangan Asma Nadia
Hingga Menjadi Penulis Terkenal
M
enjadi seorang penulis terkenal bukanlah hal yang bisa
ditempuh secara instan, perlu perjuangan untuk
menggapainya. Tidak sedikit penulis yang mengalami lika-
liku perjuangan demi menjadi seorang penulis terkenal. Termasuk seorang
Asma Nadia, beliau bisa menjadi penulis seperti sekarang ini tidak berbanding
lurus dengan kehidupannya di masa lalu. Mungkin masih banyak orang yang
belum tahu, bahwa Asma Nadia dulu pernah mengalami gegar otak, sakit-
sakitan, dan terpaksa harus keluar dari bangku perkuliahan. Memanglah tidak
mulus perjalanan hidupnya, tapi berkat kekurangannya Asma bisa menjadi
seperti sekarang. Selama ada tekad dan kemauan yang kuat untuk
mewujudkan mimpi, maka tidak ada yang mustahil.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 4
Berawal dari Hobi
Bakat dan kecintaan Asma pada dunia literasi tumbuh sejak kecil,
kurangnya akses bacaan dan keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan
minatnya belajar dan membaca. Kecintaannya terhadap buku membuatnya
tetap aktif menulis sampai saat ini, bahkan ia juga mendirikan taman baca dan
perpustakaan di daerah yang minim bacaan. Asma Nadia percaya buku adalah
jendela dunia dan membaca adalah kunci untuk membukanya. Menulis adalah
liburan, “kita bisa menjadi apa saja, siapa saja, melakukan apa saja, dan
berlibur kemana-mana lewat menulis.” Menulis itu berjuang, menulis itu cara
untuk berdiskusi dengan pembaca kemudian pembaca mempercayakan
tulisan-tulisannya. Dari pembacalah banyak pelajaran-pelajaran yang didapat.
Asma berpandangan bahwa jika apa yang dilakukan itu baik semoga bisa
menjadi kebaikan yang terus mengucur sampai saat dirinya sudah tiada nanti.
“
kita bisa menjadi apa saja,
siapa saja, melakukan apa saja,
dan berlibur kemana-mana
”
lewat menulis.
Apakah menulis memang cita-cita Asma dari kecil? Kata Asma Nadia
tidak. Dulu ia bercita-cita sebagai astronot dan tidak terpikirkan untuk menjadi
penulis. Namun, Asma suka menulis sejak kecil dan ia lebih mudah bermain
kata serta bahasa. Kalau kakanya (Helvy Tiana Rosa) mengawali karier dengan
menulis puisi, Asma sendiri mengawalinya dengan menulis lirik lagu.
Kebetulan ayahnya juga seorang pengarang lagu sehingga mengenalkannya
pada dunia kata-kata. Dulu Asma berkecimpung di dunia tulis menulis pernah
meminjam mesin ketik milik temannya, kemudian mencoba menulis cerpen
dan mengirim tulisannya ke media. Bahkan pernah memberikan tulisannya ke
pembimbing teater tapi pembimbingnya mengatakan bahwa karyanya jelek
dan klise. Kejadian itu sempat membuatnya sakit hati, tetapi Asma mampu
bangkit berkat dorongan dan motivasi dari kakaknya. Kakaknya mendorong
Asma untuk terus menulis karena waktu itu penulis perempuan belum banyak.
“Dari sedikit penulis perempuan, ada berapa yang mempunyai misi untuk
mencerahkan. Jadi menulis bukan hanya karena punya ide bagus, ingin
terkenal, atau menulis karena ingin punya buku. Tapi menulis karena merasa
bagian dari perjuangan” ujarnya.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 6
Sakit-sakitan dan Keluar Kuliah
Saat berumur tujuh tahun Asma
Nadia mengalami gegar otak, yang
diakibatkan karena terbentur tempat
tidurnya yan g terbuat dari besi.
Aw a l n y a k e l u a r g a m e n g a n g g a p
sebagai luka biasa dan hanya diobati
seadanya. Namun kian hari Asma
kesakitan dan akhirnya diperiksakan ke
dokter untuk dicek secara lengkap.
Dan ternyata selain mengalami gegar
otak, jantungnya bermasalah, paru-
paru bermasalah, bahkan gigi juga
bermasalah. Sehingga ia menyebut
dirinya sakit-sakitan.
Dari gegar otak itu alhamdulillahnya prestasi Asma terus meningkat dari
yang tadinya rangking 2 (dua) di sekolah naik menjadi rangking 1 (satu). Dulu
Asma juga bisa kuliah lewat jalur undangan dan dikasih dua pilihan Perguruan
Tinggi Negeri ternama. Kemudian Asma memilih Perguruan Tinggi yang ada di
Bogor karena lebih dekat dengan Jakarta dan tetap bisa berobat. Titik hidup
inilah yang paling diingat oleh Asma Nadia, yaitu titik dimana dirinya harus
mundur dari kuliah karena kondisi kesehatan. Karena sakit-sakitan
mengharuskan Asma berobat secara berkala, tapi walau sudah sampai
pengobatan alternatif kondisinya semakin memburuk dan terpaksa
membuatnya mundur dari kuliah.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 7
Ketika harus berhenti kuliah Asma merasa waktu itu pintu-pintu untuk
membahagiakan orang tua, pintu-pintu untuk menjadi kebanggaan, pintu
untuk memberikan balasan kepada orang tua tertutup. Sebuah keputusan
yang berat untuk mundur kuliah, karena dari dulu keluarga Asma kurang
mampu dan tidak punya apa-apa. Dan yang selalu dibanggakan dan dibawa
kemana-mana oleh ayahnya adalah nilai ijazah anaknya. Asma sempat berpikir
bagaimana bisa membanggakan dan memberi kebahagiaan untuk orang tua
kalau dirinya tidak menjadi sarjana. Awalnya tentu sangat sedih, tetapi orang
tua terus menguatkan sehingga Asma tidak mau lama-lama bersedih. Ia mulai
berpikir apa yang bisa dilakukan setelah berhenti kuliah. Kemudian Asma
mencoba ikut kursus bahasa Arab, kursus bahasa Inggris, mengajar anak-anak
dan juga terus mendalami menulis.
“Saya rajin menulis, rajin mengirim ke media dan bisa dibilang ini titik
penting seorang Asma Nadia jadi penulis. Mungkin kalau saya ngga
berhenti kuliah saya ngga mencoba untuk lebih menekuni menulis” kata
Asma. Asma berpikir kenapa tidak fokus saja menulis, karena bisa menulis
merupakan anugerah dari Allah SWT. Hal tersebut membuatnya bisa
menerbitkan buku di tahun 2007 dan langsung 10 buku. Menerbitkan banyak
buku sekaligus tidak lain karena usahanya yang terus menulis secara produktif
selang tahun 2000-2007.
a t
a ng
S em
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 8
Hikmah yang diambil Asma adalah bahwa beruntung dulu dirinya tidak
diam, tidak lama-lama bersedih, menyesali, dan meratapi. “Karena sebetulnya
ketika Allah memberikan ujian kepada seseorang dengan menutup satu
pintu, seharusnya kita tidak terfokus pada pintu yang tertutup. Langsung
percaya saja bahwa bersama kesulitan ada pintu kemudahan, maka carilah
pintu kemudahan yang Allah SWT buka. Karena jika satu pintu tertutup
Allah akan membukakan pintu-pintu kemudahan yang lain” ujarnya.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 9
Menikah
Selain persoalan sakit dan keluar kuliah yang membuat Asma sedih, ada
persoalan lain yang membuatnya berkesan yaitu menikah. Ia dilamar saat umur
23 tahun. Padahal dirinya sempat berpikir untuk menikah diumur 27 tahun saja,
karena masih ingin traveling dan melakukan banyak hal. Asma dilamar oleh
laki-laki baik, cerdas, dan kreatif yang direkomendasikan oleh kakaknya.
Kemudian Asma mau menerimanya asal laki-laki tersebut memenuhi syarat
tidak merokok dan tidak suka sepak bola. Dan ternyata kedua syarat tersebut
terpenuhi oleh laki-laki yang melamar. Akhirnya Asma memantapkan hatinya
dengan sholat istikharah dan meminta pendapat orang-orang terdekat
terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. Alhamdulillah ia
akhirnya menikah dan menurutnya itu adalah salah satu keputusan terbaik
yang dibuat dalam hidup.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 10
Setelah menikah, cara menyeimbangkan antara peran istri dan
menggapai cita-cita juga dilakoni Asma Nadia. Menurutnya ia dimudahkan
dengan memiliki suami yang menganggap mimpi istri jadi mimpi suami, dan
menganggap mimpi anak juga mimpi dia. Jadi suaminya itu orang yang peka,
walaupun Asma tidak pernah mengatakan bahwa dirinya suka traveling tapi
suami tahu kesukaannya bahkan mendukung penuh yang dilakukan istri.
Asma sendiri sering traveling ke luar negeri sebagian besar karena mendapat
undangan. Selain suami, ia juga dikaruniai hubungan yang baik dengan ibu dan
ibu mertua. Mereka adalah orang-orang yang paham bahwa Asma traveling
bukan sekadar jalan-jalan saja, tetapi juga sebagai penulis yang menyebarkan
syiar. Sehingga dengan izin suami dan orang-orang yang dipercaya, jalan-jalan
yang dilakukan lebih menyenangkan dan bisa menjadi tambahan karya.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 12
Kesuksesan Karya-Karya Asma Nadia
Seperti yang kita tahu bahwa kebanyakan dari karya Asma Nadia berciri
khas Islami, hal tersebut tidak lain alasannya karena agama itu universal. Islam
sendiri rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta). Artinya persoalan-persoalan
hidup seperti kemiskinan yang menjadi persoalan bangsa dan soal kekerasan
pada perempuan juga dibahas dalam Islam. Persoalan semacam itu relate
dengan siapa-siapa saja yang artinya bukan hanya Islam. Jadi Asma Nadia suka
menulis religi atau berciri khas Islam karena pada dasarnya buku itu tidak ada
sensornya, sehingga ia ingin bukunya aman dan bisa dinikmati berbagai
kalangan.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 14
Pesan Asma bagi anak muda terutama umur 20an penting untuk
memiliki stamina yang bagus, dan jangan terlalu memikirkan apa kata orang.
Harus menjaga hati dan pikiran karena keduanya adalah komponen penting.
Orang-orang tidak penting, komen-komen dan kata-kata tidak penting tidak
perlu membuat galau, risau, apalagi stres. “Jangan menghabiskan waktu,
energi, dan pikiran untuk orang yang tidak mengukir namamu dihatinya.”
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 15
Menulislah
“Menulis itu berjuang, menulis itu berbagai.”
Ketika kita berjuang ada nilai-nilai yang kita angkat, ada nilai-nilai yang
membuat kehidupan lebih baik, ada nilai-nilai yang sangat penting dalam
kehidupan. Seperti ketika kita ingin apa yang kita tulis bisa dipahami oleh
pembaca merupakan sesuatu yang penting. Menuliskan pengalaman adalah
latihan menulis paling mudah, kalau menulis pengalaman sendiri pasti sudah
tahu endingnya, konfliknya, dan sebagainya. Maka seharusnya seorang penulis
tidak mudah stres, karena bisa menjadikan orang-orang disekitar sebagai
tokoh dalam cerita. Contohnya seperti buku catatan series Asma Nadia.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 17
Maksimalkan kelebihan, kalau kita membaca karya orang lain usahakan
“mencuri” kelebihan-kelebihan penulis lain yang kita baca. Makanya seorang
penulis harus suka membaca, rasanya tidak ada penulis sukses yang tidak suka
membaca. “Karena ketika membaca maka sebetulnya sedang mencuri
ilmu-ilmu dari penulis lain.” Tugas kamu yang ingin menjadi penulis adalah
m e n g i n ve n t a r i s a s i ke l e b i h a n - ke l e b i h a n ya n g a d a d a n b e r u s a h a
mengoptimalkan kembali kelebihan itu.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 18
Tanya Jawab Bersama Asma Nadia
Pertanyaan 1
Siapakah orang yang paling berpengaruh bagi hidup Asma Nadia?
Jawaban 1
Orang tua Asma Nadia merupakan orang yang paling berpengaruh
dalam hidupnya, namun selain orang tuanya ternyata ada orang lain
yang sangat berpengaruh. Orang itu adalah kakaknya sendiri, Helvy
Tiana Rosa. Ada juga sosok suami yang sangat berpengaruh, karena
suaminya sangat mendukung ia untuk menulis.
Pertanyaan 2
Bagaimana cara memulai menulis apakah dengan belajar khusus
atau otodidak?
Jawaban 2
Syarat utama bagi yang ingin menjadi penulis adalah harus rajin
membaca. “Jangan menjadi kutu buku, tetapi jadilah predator
buku.” Buku adalah cara kita mencuri semua ilmu penulis,
bagaimana membuat judul yang baik, bagaimana membuat opening
hingga menggarap karakter. Intinya harus banyak membaca dan ikut
komunitas kepenulisan.
Pertanyaan 3
Ketika mood menurun apa yang bisa membangkitkan kembali mood
menulis Asma Nadia?
Jawaban 3
Setelah memiliki anak, Asma tidak menyandarkan inspirasi ke mood
lagi. Asma berusaha selalu dalam keadaan mood yang baik dan itu
bisa dilakukan ketika seseorang sudah punya tujuan yang kuat.
Ke m u d i a n s e l a l u m e n g i n g a t o r a n g te r d e k a t ya n g i n g i n
dibahagiakan.
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 19
Quotes by Asma Nadia
E-book @ikutlomba
Perjuangan Asma Nadia 20
Sumber :
YouTube Mutiara Indonesia DAAI TV : Penulis Novel "Asma Nadia"
https://www.youtube.com/watch?v=3VH8REWJqcQ
Thanks!
Does anyone have any questions?
ikutlomba
@ikut_lomba
0812-2793-1920