Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al
Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.
Isi Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan
terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya
terungkap.
Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman Allah
yang kebenarannya tak diragukan.
Di dalam Alquran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu
namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang
menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.
Fenomena ini telah dijelaskan dalam Al-Quran dalam Q.S. Ar-Rahman: 19-20
ٱ
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)
2.) Api di dasar laut
Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang
ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.
Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami.
Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik
yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al
Quran surah At-Tur ayat 6.
Tata surya adalah bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita
pijaki adalah salah satu planet yang ada dalam tata surya.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari
bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Ini juga dijelaskan di dalam
Alquran Surat Al-Anbiya ayat 33 dan surah Yasin ayat 37-40
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing
dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. ( Al-Anbiya’: 33).
{ (37) (38)
(39)
(40) }
"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tinggalkan
siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan
matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi
Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah
dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."
Fakta bahwa terdapat sungai yang mengalir di bawah laut yang ditemukan oleh
seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Prancis, Jacques-Yves
Cousteau ternyata telah disebutkan dalam Alquran. Jauh sebelum manusia saat
ini mengenal teknologi canggih dan menemukan fakta tersebut, Alquran
menjelaskan fenomena itu sejak 14 abad silam dalam surah Al-Furqan ayat 53
"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan
segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak
tembus." (QS. Al-Furqan: 53)
(48) (49)
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun
mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan
Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus
asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
8.) Gunung pelangi di China
Nah, pegunungan cantik ini pun mendapat banyak sorotan dari para seniman
karena karya dari Allah tersebut laksana lukisan di atas kanvas. Menariknya
lagi, fenomena alam ini juga dikaitkan pada salah satu surat dalam Al-Qur’an.
Tepatnya pada Surah Al Fathir ayat 27
"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung
itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang
hitam pekat." (Al Fathir:27)
(6) (7)
“Bukankah kami menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (6) Dan gunung-gunung sebagai
pasak?(7)" (An-Naba: 6-7)
10.) Berpasang-pasangan
Peneliti bernama Paul Diract menemukan bahwa segala sesuatu yang ada di
dunia memiliki pasangan bahkan hingga partikel terkecil berkat temuannya ini
Diract meraih nobel bidang fisika. Hal ini ternyata telah disebutkan dalam Al-
Qur'an Q.S. Adz-Zaariyat: 49
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran
Allah” (Q.S. Adz-Zaariyat: 49)
Adalah fakta yang kini telah diterima bahwa atmosfir terdiri dari lapisan-lapisan
berbeda yang tersusun secara berlapis, satu di atas yang lain. Persis sebagaimana
dipaparkan dalam Alquran, atmosfir terdiri dari tujuh lapisan. Ini pastilah salah
satu keajaiban Alquran. Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana
dinyatakan dalam Alquran adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
menuju langit, lalu dijadikan- Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS Al-Baqarah [2]:29).
"Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang
dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa
lagi Maha Mengetahui." (QS Fush-Shilat [41]:11-12)
Seandainya saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan panas energi tinggi yang
disebut jilatan api matahari yang dipancarkan berkali-berkali oleh matahari
dapat menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Sabuk Van Allen diungkapkan dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu melalui
surah Al-Anbiya Ayat 32
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari
segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”( Al-Anbiya:32)