Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Beberapa Sifat Tenaga
Kesehatan Muslim" dengan lancar.Kami penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang apa itu sifat tenaga kesehatan muslim.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka
maupun melalui media internet.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan Kritik dan saran yang membangun agar
Makalah ini dapat lebih baik lagi. Tulisan ini dapat sepenuh diselesaikan berkat adanya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Padang, 9 november 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………..…………………………………………...................................................


…… ¡

DAFTAR ISI…………...
……………………………………………………….......................................................... ¡¡

BAB I PENDAHULUAN………..….………………….....................................................…………………….
1

1.1 Latar Belakang …………………...…………............................................................


……………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………..............................................................


…………………………………. 2

1.3 Tujuan …………….............................................................


………………………………………………………. 2

1.4 Manfaat ……..........................................................……………….................…………………….


………. 2

BAB II PEMBAHASAN……....................................................………….……..….…………………………..
3

2.1 Sifat tenaga kesehatan Niat benar…...........................................………...…………….

2.2 Sifat tenaga kesehatan Hati ikhlas...………….……………………….


…………….................................……………

2.3 Pengabdian profesi ...........…................................……….

2.4 Sifat tenaga kesehatan Lemah lembut dan santun........................................

2.5 Sifat tenaga kesehatan cakap..........................................................................

2.6 Sifat tenaga kesehatan Berprasangka baik.............................................

2.7 Konsep sehat sakit menurut pandangan agama

BAB III PENUTUP ………..….……………...…………………………...................................................


……… 8
3.1 Simpulan …………………...…………………………..................................
……………………...................... 8

3.2 Saran …………….……………………….…………….................................


……………………......................... 8

DAFTAR PUSTAKA ……..….…………................................................…...


………………………………….. 9

LAMPIRAN …………….……………………….…………….................................
……………………................10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perawat merupakan unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutamadalam perawatan
dan pertolongan pasien, merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung Rumah
Sakit.Perawat bertugas merawat dan menolong pasien. Tenaga kesehatan Muslim tidak
terlepas dari tugas dan kewajiban melaksanakan Da’wah Islamiyah sesuai dengan
kemampuannya di dalam bidangnya masing-masing.Untuk menjadi perawat muslim kita harus
tahuakhlak-akhlak apa saja yang dilakukan saat menghadapi pasien.

Akhlak merupakan budi pekerti, adat kebiasaan, perangai ataupun tabiat.Dalam islam,
sebagai sebuah agama yg juga menjadi identitas seorang muslim.Islam di turunkan ke bumi
untuk membenahi & memperindah akhlakmanusia.Untuk itu perawat menggunakan akhlak
Akhlak sebagai insan pengabdi kemanusiaan untuk mencari keridlo’an Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sifat tenaga kesehatan niat benar?

2. Apa itu sifat tenaga kesehatan Hati Ikhlas?

3. Apa itu sifat tenaga kesehatan Pengabdian Profesi?

4. Apa itu sifat tenaga kesehatan Lemah Lembut dan santun?


5. Apa itu sifat tenaga kesehatan Cakap?

6. Apa itu sifat tenaga kesehatan Berprasangka Baik?

7. Apa itu Konsep Sehat sakit menurut pandangan Agama?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sifat tenaga kesehatan dengan niat benar
2. Mengetahui sifat tanaga kesehatan yang bekerja dengan hati ikhlas
3. Mengetahui pengabdian profesi
4. Mengetahui sifat tenaga kesehatan yang lemah lembut dan santun
5. Mengetahui apa itu sifat tenaga kesehatan yang cakap
6. Mengeyatuhui apa itu sifat berprasangka baik
7. Mengetahui konsep sehat sakit menurut pandangan agama

1.4 Manfaat
Dari makalah ini para pembaca dapat memahami beberapa sifat yang harus di miliki para
tenaga kesehatan muslim, yang harus di terapkan dalam bekerja melayani pasien/klien nya
dalam pelayanan kesehatan agar pasien/klien selalu merasa nyaman dalam proses pengobatan
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sifat tenaga kesehatan niat benar

Secara bahasa, arti niat sama dengan al qasdu (bermaksud), al-azimah (tekad), al-iradah
(keinginan), dan al-himmah (menyengaja).

Menurut al-Muhasibi, niat berarti keinginan seseorang untuk mengerjakan sesuatu atau
pekerjaan tertentu, baik karena perintah Allah SWT atau hal lainnya. Sedangkan, menurut Ibnu
Abidin, niat berarti kehendak untuk taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam
melakukan suatu pekerjaan.

Para ulama mazhab Syafi'i mendefinisikan niat dengan adanya maksud terhadap sesuatu yang
diikuti dengan mengerjakannya. Atau, kehendak hati untuk mengerjakan suatu pekerjaan, baik
yang wajib maupun yang sunah. Ada pula yang mendefinisikan dengan kehendak hati terhadap
suatu pekerjaan untuk mencari ridha Allah SWT dengan mengikuti aturannya.Niat selalu
disyariatkan sebagaimana diungkapkan dalam Alquran dan hadis. Dalam Alquran, diungkapkan
dengan kata-kata ikhlas dan mukhlis yang berkaitan erat dengan niat. Seperti dalam surah al-
Baqarah ayat 139, al-A'raf ayat 29, Yunus ayat 22, al-Ankabut ayat 65, az-Zumar ayat 2, 11, dan
14, Luqman ayat 32, serta al-Bayyinah ayat 5.

Dalam hadis didapati beberapa sabda Rasulullah SAW yang berbicara tentang niat. Seperti hadis
dari Umar bin Khattab, “Setiap perbuatan hanya sah dengan niat dan setiap orang akan
mendapatkan imbalan sesuai dengan niatnya”. (HR Bukhari Muslim). Hadis lain dari Abu
Hurairah menyebutkan, “Allah tidak memandang seseorang berdasarkan kondisi fisik dan
rupanya. Melainkan kepada hatinya.” (HR Muslim).
Antara niat dan ibadah erat sekali kaitannya. Berdasarkan hadis-hadis ini, ternyata sah atau
tidaknya suatu perbuatan ibadah sangat bergantung pada niat. Kedudukan niat sangat
menentukan kualitas perbuatan ibadah dan hasil yang diperolehnya karena niat itu jiwa
perbuatan, pedoman, dan kemudinya.

Menurut jumhur (mayoritas) ulama, niat itu wajib dalam ibadah. Niat merupakan syarat sah
suatu ibadah. Sedangkan, dalam masalah muamalah dan adat kebiasaan, jika bermaksud untuk
mendapatkan keridhaan dan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, diharuskan memakai
niat. Untuk meninggalkan perbuatan maksiat tidak dituntut adanya niat.

Hikmah dan kegunaan disyariatkannya niat, antara lain untuk membedakan antara ibadah
dalam arti khusus (mahdah) dan perbuatan lainnya atau antara perbuatan yang disyariatkan
dan perbuatan lainnya yang berupa kebolehan saja. Seperti menahan diri dari makan dan
minum dengan niat melaksanakan puasa berbeda dengan sekadar untuk menjaga kesehatan
tubuh (yang tidak perlu memakai niat).

Niat juga berfungsi membedakan antara satu ibadah mahdah dengan ibadah mahdah lainnya.
Niat untuk shalat wajib dibedakan dengan niat untuk shalat sunah, begitu juga niat untuk shalat
wajib yang satu dibedakan dengan shalat wajib lainnya. Niat juga berfungsi membedakan
apakah perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu tujuannya kepada Allah SWT.

Berdasarkan susunan perbuatan, niat dikelompokkan pada niat umum dan niat khusus. Niat
umum yaitu niat yang mencakup seluruh bagian-bagiannya, seperti niat ibadah semata-mata
kepada Allah SWT atau niat menjauhi segala bentuk maksiat karena taat dan takut pada-Nya.
Sementara, niat bagi adalah niat yang dilakukan ketika akan melaksanakan bagian yang khusus
dari sesuatu yang disyariatkan sepertu halnya dalan asuhan keperawatan.

Setiap kali akan melakukan sesuatu termasuk bekerja, pasti akan diawali dengan niat begitu
pula dengan seorang tenaga kesehatan, dengan adanya niat semua akan terasa mudah untuk
terlaksana dan pasien juga merasa nyaman sewaktu pengobatan dan juga bisa cepat
sembuh.Terlebih jika akan melakukan ibadah, niat menjadi sesuatu yang wajib.

Berikut petikan hadis yang berkaitan dengan niat;

َ َ‫أن النَّب ّي صلى هللا عليه وسلم ق‬


:‫ال‬ َّ :‫ي رضي هللا عنه‬ ٌّ ‫ْف َوه َُو بدر‬ ٍ ‫ سهل بن ُحنَي‬،‫ أبي الوليد‬:‫ وقيل‬،‫ أبي سعيد‬:‫ وقيل‬،‫عن أبي ثابت‬
‫ رواه مسلم‬.))‫َاز َل ال ُّشهَدَا ِء َوإِ ْن َماتَ َعلَى فِ َرا ِش ِه‬ َّ ِ ِ‫(( َم ْن َسأ َ َل هللا تَ َعالَى ال َّشهَا َدةَ ب‬.
ٍ ‫ص ْد‬
ِ ‫ق بَل َغهُ هللاُ َمن‬
Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebut-kan Abu Said dan dalam riwayat lain pula
disebutkan Abulwalid, iaitu Sahl bin Hanif r.a., dan dia pernah menyaksikan peperangan Badar,
bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah Ta'ala
supaya dimatikan syahid dan permohonannya itu dengan secara yang sebenar-benarnya, maka
Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati
di atas tempat tidurnya." (Riwayat Muslim)

2.2 Sifat tenaga kesehatan hati ikhlas

Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini
dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah
tidak dirasakan suatu beban yang berat.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang islami di RS, para dokter dan perawat muslim
haruslah mencerminkan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional. Secara khusus,
dokter dan perawat yang melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat tulus
ikhlas karena Allah. Sebagaiamana di jelaksan dalam QS. Al-Bayyinah: 5 :

‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َوي ُْؤتُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِكَ ِديْنُ ْالقَيِّ َم ۗ ِة‬ ‫هّٰللا‬
ِ ِ‫َو َمٓا اُ ِمر ُْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل‬

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata
karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus (benar)".

Dari ayat di atas Allah SWT menegaskan bahwa mereka tidak diperintahkan kecuali untuk
menyembah-Nya. Perintah yang ditujukan kepada mereka adalah untuk kebaikan dunia dan
agama mereka, dan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Jadi berbuat ikhlas lah
dalan segala yang dilakukan baik itu dalam pelayanan kesehatan bagi orang yang sakit maupun
tidak, karna pada dasarnya pelayangan kesehatan ini tidak hanya di tujukan kepada orang yang
sakit.

Untuk dapat memberikan asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan
perawat dituntut memiliki sifat ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik
secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan
ridha Allah SWT.

Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah SWT semata, misalnya dengan:

1. Benar- benar niat yang ikhlas untuk beramal, karena amal yang diterima Allah SWT hanyalah
iman yang di dasarkan dengan keikhlasan.

2. Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pihak pasien maupun orang lain.

3. Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baij.


Dokter dan perawat muslim harus menyadari dan menginsyafi bahwa mengobati orang sakit
karena Allah, adalah suatu amal yang amat tinggi nilainya. Dengan demikian, mereka telah
melaksanakan dakwah Islam, bahwa Allah-lah yang telah menurunkan penyakit dan Dia pulalah
yang menurunkan obatnya.

Dokter dan perawat hanya dapat mengenali jenis penyakit dan mengobati dan merawat pasien,
namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Dokter dan perawat muslim harus
menghilangkan angggapan bahwa dialah yang menyembuhkan pasiennya. Dengan demikian
para dokter dan perawat muslim harus menyadari mereka adalah khalifah Allah dalam
pelayanan kesehatan.

2.3 Pengabdian profesi

Pengabdian Pada Profesi Kita tahu bahwa segala bentuk pekerjaan yang dilandasi oleh niat yang
baik adalah termasuk kedalam ranah ibadah, perlu kita ketahui bahwa bekerja adalah amanah,
bekerja adalah anugerah. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau mencari kekayaan dunia, ibaratkanlah bahwa dirimu akan hidup selamanya
didunia ini, dan apabila engkau mencari bekal akhirat, ibaratkanlah kamu akan tertinggal hari
esok”

Bila kita melihat makna yang tersirat dari sabda tersebut adalah seimbangkanlah antara
bekalmu didunia dengan bekalmu diakhirat, jika engkau mencari bekal kekayaan dunia,
pergunakanlah kekayaan harta bendamu dijalan yang diridoi Allah, sesungguhnya harta yang
kamu dapatkan itu semua adalah milik Allah semata dan akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di akhirat.

Seorang Perawat Muslim akan membantu pasien Muslim dalam memenuhi kebutuhan spiritual
Muslim. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat berdasarkan paradigm keperawatan
sebagai konsep sental disiplin ilmu keperawatan. Paradigma keperawatan tersebut meliputi,
Manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. (Kozier, 2008).Paradigma Keperawatan
Islam adalah cara pandang, keyakinan, nilai-nilai dan konsep-konsep dalam menyelenggarakan
profesi keperawatan yang melaksanakan sepenuhnya prinsip dan ajaran Islam. (Achir Yani,
2015)Keperawatan Islami adalah pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasarkan
AlQur’an dan Hadis untuk mencari Ridho Allah SWT, dengan karakteristik professional ramah,
amanah, istiqomah, sabra dan Ikhlas. (Sudalhar,2011). Sebagai seorang perawat Muslim
diharapkan dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual. Salah satu pemenuhan
kebutuhan spiritual adalah pasien dapat melakukan ibadah sholat lima waktu yang merupakan
kewajiban seorang Muslim.Dalam AlQur’an Surat Azzariyat (51) ayat 56 yang artinya “tidak
Aku Cptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”.Seorang perawat Muslim ketika
membantu pasien melakukan ibadahnya itu merupakan ibadah juga baginya jika dilakukan
dengan ikhlas dan sesuai dengan syariat.Dalam Al Qur’an Surat AnNisa (4) ayat 103
“Sesungguhnya sholat adalah satu ketetapan yang diwajibkan kepada orang-orang yang
beriman yang telah ditentukan waktunya”. Sholat merupakan rukun Islam yang pertama kali
diwajibkan, dan merupakan ibadah pertama yang akan dihisab ketika hari kiamat. Setiap
Muslim wajib melaksanakan sholat lima waktu dalam sehari yaitu Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib
dan Isya. Kewajiban sholat tidak boleh ditinggalkan jika tidak mampu berdiri boleh duduk,
berbaring atau dengan isyarat mata dan hati.Bagi pasien yang dirawat di Rumah sakit
mempunyai hambatan dalam melaksanakan ibadah sholat tersebut, maka tugas perawat
Muslim adalah membantu pasien untuk melakukan ibadah. (Jais Kamus, 2013) Seorang perawat
Muslim akan memberikan asuhan keperawatan Muslim dalam memenuhi kebutuhan spiritual
Muslim. Perawat dapat membantu pasien dalam melakukan ibadah ketika di Rumah Sakit.
Pasien yang dirawat di Rumah Sakit ada rukhshah dalam melakukan ibadah di Rumah Sakit.
Definisi Rukhsah dari segi Bahasa adalah mempermudahkan. Definisi Rukhsah dari segi istilah
adalah suatu hokum yang berlaku dalam keadaan yang bertentangan dengan dalil asli karena
terdapat keuzuran. (Ahmad Marzuk, 2011).

Keragaman Profesi Yang Dapat Dilakukan Oleh Seorang Peraawat :

1. Pengasuh Bayi

Pengasuh anak atau bayi berperan sebagai pendamping orang tua dalam hal pengasuhan
anak. Hal ini umum terjadi terutama jika kedua orang tua bekerja. Pengasuh anak akan
memerhatikan tumbuh kembang anak secara jasmani dan rohaninya. Pengasuh bertugas
merangsang anak dengan kegiatan bermain, di samping mengurus berbagai perlengkapan
harian anak. Jangan lupa kalau seorang pengasuh berperan penting memberikan informasi
pengasuhan anak kepada orang tua setiap harinya. Seorang pengasuh ikut dalam mendukung
perkembangan anak sambil bekerja sama dengan orang tua. Terdapat juga pengasuh yang
disalurkan langsung oleh rumah sakit ataupun sekolah keperawatan untuk melakukan
pendampingan ataupun pengasuhan untuk anak dengan kebutuhan khusus. Di sini dibutuhkan
skill yang mumpuni dalam ilmu keperawatan.

2. Instruktur Perawat

Sebelum bekerja di lapangan, seorang perawat harus dibekali dengan pelatihan dan
pengajaran terlebih dulu. Itulah tugas dari yang biasa kita sebut dengan instruktur perawat.
Selain itu, instruktur perawat juga berperan memberikan evaluasi kinerja para peserta didiknya.
Evaluasi yang diberikan antara lain mencakup sikap dan keterampilan agar sesuai pedoman
aturan kerja perawat. Dengan kata lain, instruktur perawat adalah role model bagi perawat
agar bisa menjadi perawat profesional.
3. Pekerja Sosial Medis

Pekerja sosial medis berperan memberikan dukungan yang diperlukan pasien rawat inap dan
juga keluarganya. Karena nggak menutup kemungkinan kendala bisa saja dihadapi pasien
maupun keluarganya bukan? Pekerja sosial medis memberikan saran untuk menyelesaikan
masalah tersebut dan memberikan masukan sesuai kebutuhan pasien. Selain memberikan
dukungan selama di rumah sakit, pekerja sosial medis juga melayani kebutuhan pasien seperti
layanan perawatan di rumah ataupun saat membutuhkan rujukan rumah sakit lain. Pekerja
sosial medis akan dengan senang hati membantu kebutuhan

4. Perawat Lansia ( Care Worker )

Perawat lansia atau careworker merupakan seseorang yang bertugas membantu mengurus
keperluan pribadi orang lanjut usia (lansia) yang memiliki keterbatasan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingat mulai melemahnya fungsi jasmani dan rohani para
lansia. Meski kadang dipandang sebelah mata, profesi perawat lansia sebenarnya memiliki
peranan yang penting. Jasa perawat lansia tidak begitu aja bisa dinilai dengan nominal uang.
Pada masa ketika banyak orang sibuk dengan urusan pekerjaan sehingga tidak mampu merawat
pasien lansia, seorang perawat lansia hadir membantu melakukan perawatan dan
pendampingan pasien dengan penuh kasih sayang.

5. Perawat Kesehatan Mental

Profesi ini cocok banget untuk yang suka tantangan. Bekerja untuk orang-orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ) bisa menjadi tantangan tersendiri. Sebagai perawat kesehatan mental,
kamu memiliki peran utama memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki penyakit
gangguan mental untuk bisa kembali ke masyarakat. Biasanya para perawat ini bekerja di
rumah sakit ataupun lembaga rehabilitasi medik yang dikhususkan membantu orang-orang
dengan gangguan mental. Perawat kesehatan mental juga berperan untuk melayani konsultasi
keluarga pasien dan berkoordinasi dengan tim medis yang merawat pasien gangguan mental.

2.4 Sifat tenaga kesehatan Lemah lembut dan santun

Lemah lembut dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya :“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah”
Lemah lembut dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah Yang Selalu
Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenangkan dan bisa membuat
pasien cepat sembuh ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita
sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan dan juga ketahuilah bahwa yang bisa
meringankan penderita orang sakit bukanlah harta benda tetapi wajah berseri-seri dan budi
pekerti yang baik dari seorang tenaga kesehatan, sebaliknya wajah yang cemberut, angkuh,
musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan dan pasien akan merasa tidak nyaman dengan
perawat tersebut. Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain
terutama pasien upayakan berwajah secerah-cerahnya, senyuman Yang Tulus, Rasulullah SAW
senantiasa tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat menyenangkan hati. Senyum
merupakan sunnah Rasul. Senyum, selain akan membahagiakan kita juga akan membahagiakan
orang yang melihat kita.
Kata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata yang paling sopan, dengan cara paling
santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya baik dan bersih, serta disampaikan
dengan cara yang lembut semua itu sangat perlu di lakukan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan bagi seorang perawat muslim. Sikap seperti inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah
ketika berbicara dihadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan
dan penuh keakraban.
Selalu menyapa dan senang mengucapkan salam upayakan diri kita agar menjadi orang yang
selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam.Sampaikan salam dengan penuh
kesungguhan, rama dan cerah. Jabatlah tangan pasien kita dengan penuh kehangatan.
Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian lepaslah tangan kita ketika
tangan pasien mulai melepaskannya.
Sesungguhnya orang yang penyantun ialah yang halus perasaanya, lekas dapat merasakan
kesukaran orang lain (empaty), dan bisa bersikap menyesuaikan diri bila dia berhadapan
dengan orang yang ditimpa musibah, serta cepat memberikan pertolongan, karena mengerti
kebutuhan orang lain yang dihadapinya. Tenaga kesehatan Muslim harus yakin bahwa rahmat
Allah selalu dekat kepada orang yang berbuat santun.Tutur katanya lemah lembut kepada siapa
saja terutama kepada pasien, rela dan cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi
maaf kepada orang lain adalah lebih utamadari pada memberi shodaqoh atau harta benda
padanya dan Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang Maha Penyantun.

2.5 Sifat tenaga kesehatan cakap


2.6 Sifat tenaga kesehatan Berprasangka baik

Anda mungkin juga menyukai