Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

FLOWCHART UNIT OBSERVASI

A. Tata Usaha dan Manajemen


1. Masterchart Tata Usaha dan Manajemen
a. Alur persuratan masuk Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar dapat
digambarkan sebagai berikut:

Surat masuk ke unit URMINTU Rumah Sakit Bhayangkara


TK. II Makassar

Surat diregistrasi berdasarkan


klasifikasi surat yang masuk

Surat didisposisi oleh


Karumkit / Wakarumkit

Surat yang telah didisposisi Karumkit / Wakarumkit


Didistribusikan ke unit-unit

Surat diterima oleh


Unit terkait

Gambar 4.1 Masterchart Tata Usaha dan Manajemen RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

204
b. Alur persuratan keluar Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar dapat
digambarkan sebagai berikut:

Pengajuan surat
dari unit terkait

Di buat berdasarkan jenis


Pengajuan surat

Surat disetujui oleh


Karumkit / Wakarumkit

TIDAK
Surat dibatalkan /
Setuju dikembalikan

YA

Surat didistribusikan
ke tujuan surat

Gambar 4.2 Masterchart Tata Usaha dan Manajemen RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

205
2. Cross Functional Chart Tata Usaha dan Manajemen
a. Alur persuratan masuk Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar dapat
digambarkan sebagai berikut.
KARUMKIT /
UNIT STAF URMINTU UNIT TERKAIT
WAKARUMKIT

Surat masuk ke Surat


bagian URMINTU didisposisikan
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TK II
Makassar

Surat yang
telah
Surai diregistrasi didisposisi
berdasarkan Karumkit /
klasifikasi surat yang Wakarumkit
masuk didistribusikan
ke unit-unit

KARUMKIT

WAKARUMKIT

Surat diterima

Gambar 4.3 Cross Functional Chart Tata Usaha dan Manajemen RS Bhayangkara TK
II Makassar, 2020

206
3. Alur persuratan masuk Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar dapat
digambarkan sebagai berikut.

UNIT STAF URMINTU KARUMKIT UNIT TERKAIT

KARUMKIT
Pengajuan surat
dari unit terkait
WAKARUMKIT

Di buat
berdasarkan
jenis pengajuan
surat

YA Surat
Setuju didistribusikan
ke tujuan surat

TIDAK

Gambar 4.4 Cross Functional Chart Tata Usaha dan Manajemen RS Bhayangkara TK II
Makassar, 2020

207
Keterangan:
1. Alur persuratan masuk
a. Surat masuk ke bagian unit Urmintu Rumah Sakit Bhayangkara TK. II
Makassar,
b. Lalu, surat diregistrasikan berdasarkan klasifikasi surat yang masuk,
c. Surat didisposisi oleh Karumkit / Wakarumkit,
d. Surat yang telah dididposisikan oleh Karumkit / Wakarumkit
didistribusikan ke masing-masing unit terkait,
e. Terakhir, surat diterima oleh unit terkait.
2. Alur persuratan keluar
a. Pengajuan surat dari unit terkait,
b. Surat dibuat di unit Urmintu berdasarkan jenis pengajuan surat,
c. Surat disetujui oleh Karumkit / Wakarumkit,
d. Apabila surat disetujui maka surat didistribusikan ke tujuan surat,
e. Dan jika surat tidak diterima atau dibatalkan maka surat dikembalikan
ke unit terkait yang mengajukan surat.

208
B. Rekam Medik
1. Masterchart Unit Rekam Medik

PASIEN
DATANG

Pasien Melakukan
pendaftaran

Mengambil
P.
TIDAK Berkas Rekam
BARU
Medik

YA
Membuat Rekam Medik
baru
BARU
DISTRIBUSI
BARU
POLIKLINIK
BARU

Menyimpan Berkas
TIDAK
OPNAME Rekam Medik

YA
ADMISI
BARU

R. PERAWATAN
SELESAI
BARU

Gambar 4.5 Masterchart Rekam Medis RS Bhayangkara TK II Makassar,


2020

209
2. Cross Functional Chart Unit Rekam Medik

RUANG RUANG
PASIEN PENDAFTARAN PENGANTARAN
PENYIMPANAN PERAWATAN

PASIEN
PASIEN Mengambil
Berkas Rekam
Medik
TPPRJ
YA
TIDAK
P.
P. BARU
BARU

BARU
BARU POLIKLINIK

TPPRJ TIDAK
TPPRJ BARU
BARU
BARU DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Menyimpan
BARU OPNAME
Berkas Rekam
Medik YA

ADMISI
R.
PERAWATAN

SELESAI

Gambar 4.6 Cross Functional Chart Rekam Medik RS Bhayangkara TK II Makassar,


2020

210
Keterangan:
1. Pasien datang menuju ke TP2RJ/TP2RI, pasien lama menyerahkan KIB
untuk didaftarkandi SIMRS kemudian dicarikan berkasnya ke ruang filling.
2. Pasien baru dibuatkan BRM baru.
3. Kemudian BRM yang akan keluar dicatat terlebih dahulu di aplikasi
SIMRS RS Bhayangkara Makassar pelayanan BPJS ataupun UMUM dan
juga di tulis di buku kartu peminjaman BRM.
4. BRM di distribusikan ke ruang POLI.
5. Pasien yang tidak memerlukan perawatan lebih lanjut, BRM di kembalikan
keruang filling yang terlebih dahulu diinput di aplikasi SIMRS Bhayangkara
6. Apabila pasien butuh perawatan maka terlebih dahulu ke bagian ADMISI
dan selanjutnya ke Ruang Perawatan.
7. Setelah dinyatakan sembuh BRM di kembalikan ke ruang rekam medik

211
C. Rawat Inap
1. Masterchart Rawat Inap

Pasien datang dari


IGD/PoliKlinik

Orientasi
Serah Terima Pasien oleh
Pasien
Perawat

Pemeriksaan Vital

Butuh Ya
Pemeriksaan Lab/Radiologi
Penunjang

Tidak

Ya
Butuh OK? OK

Tidak

Tindakan Keperawatan
Penunjang

Butuh Ya Pasien di
Rujukan Rujuk

Tidak
Mengambil obat di Apotek

Pasien Ya Membayar di Kasir


Umum

Tidak
Pulang

Gambar 4.7 Masterchart Rawat Inap RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

212
2. Cross Functional Chart Rawat Inap

Pasien Loket Perawat Penunjang Rawat inap Administrasi Apotik Pulang


pendaftaran

Serah
Pasien datang Identifi terima
dari IGD/polik kasi nurse
klinik kamar station

Orientasi
pasien Perlu
pemeriksa
Dirujuk ke an Ruang
Administrasi Apotek
Rs lain penunjang perawatan

Pemeriksaan
Vital
Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium
Pulang

Gambar 4.8 Cross Functional Chart Rawat Inap RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

213
Keterangan :

1. Jalur pasien masuk rawat inap ada 2 yaitu dari IGD dan poliklinik
2. Untuk pasien yang dating dari IGD atau poliklinik langsung melakukan
identifikasi kamar. Jika kamar penuh maka pasien di rujuk ke rumah sakit
lain sedangkan kalau kamar ada di rumah sakit tersebut maka akan
dilakukan di serah termia nurse station
3. Setelah serah terima di nurse station di lakukan orientasi kepada pasien
atau memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien
4. Setelah itu dilakukan pemeriksaan vital-vital
5. Setelah diperiksa apakah pasien membutuhkan pemeriksaan menunjang
6. Jika tidak maka pasien tetap diruangan perawatan
7. Jika iya maka dilakukan pemeriksaan seperti labotarium dll
8. Jika pasien membutuhkan pelayanan bedah sentral atau operasi maka
dilakukan di mempersiapkan diri untuk melakukan operasi
9. Setelah itu pasien dibawah ke ruangan perawatan
10. Setelah diruang perawatan ada 2 kemungkinan pasien pulang yaitu
pulang karena sembuh atau pulang karena meninggal
11. Jika pulang karena sembuh maka keluarga pasien langsung ke apotik dan
ke administrasi dan pulang
12. Jika pulang karena meninggal maka keluarga pasien ke bagian
administrasi dan pulang

214
PASIEN
D. Instalasi Rawat Jalan DATANG
1. Masterchart Instalasi Rawat Jalan
a. Alur Pelayanan BPJS b. Alur Pelayanan Pasien Umum TP2RJ

PASIEN P.
DATANG TIDA
LAM
AU

TP2RJ BARU YA

KASIR
BARU
P. TIDAK
LAMA TPP BARU POLI
TPP BARU
BARU
BARU
BARU
YA TIDA
POLI
P.
BARU PENUNJANG

YA
P.
PENUNJAN
G

LAB/RADIOLOGI

APOTEK
BARU
APOTEK
PULANG/RUJUKA
N RS LAIN
PULANG/RUJU
KAN RS LAIN

Gambar 4.9 Masterchart Rawat Jalan RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

215
TIDAK
LAB/RADIOLOGI

YA

216
2. Cross Functional Chart Instalasi Rawat Jalan

Tempat
Pasien Administrasi Poliklinik Penunjang Apotek Pasien Kasir Pulang
Pendaftaran

TIDAK

UMUM LOKET
BPJS

Pasien
Datang YA TP2RJ

-LAB YA
-RADIOLOGI Pasien
-REHABILITASI Umum
BARU

YA
YA Pembayaran

TIDAK
Ambil
TIDAK
RM
Ruang PENUN- Selesai
JANG Apotek TIDAK
Poli Klinik

Isi RM Baru

BARU

Gambar 4.10 Cross Functional Chart Rawat Jalan RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

217
Keterangan

Pasien datang lalu mendaftar di TP2RJ, kemudian petugas meminta


identitas pasien, untuk pasien baru akan dibuatkan kartu control baru,
diberikan nomor rkam medis baru, dibuatkan kartu identitas baru, untuk
pasien lama akan diminta kartu identitas pasien apabila sudah pernah
melakukan pengobatan, setelah itu pasien akan diarahkan untuk kr BPJS
center untuk mngambil jaminan, setelah mengabil jaminan pasien diarahkan
ke poliklinik yang dituju. Setelah melakukan pengobatan pasien akan
diarahkan ke apotik ataupun pemeriksaan penunjang lainnya seperti
pemeriksaan Lab.setelah itu pasien akan diarahkan kembali ke apotik untuk
mengambil obat, setelah itu pasien diperbolehkan pulang.

218
E. Instalasi Gawat Darurat
1. Masterchart Instalasi Gawat Darurat
ALUR TRIASE

PASIEN DATANG

Petugas menilai pasien (< 2 menit )

KUNING PUTIH
BIRU MERAH HIJAU HITAM
Resusitasi Emergency Urgent
Emergency Non Urgent
Less
Less Urgent
Urgent Meninggal
Respon time Respon
Respon time
time
15-20 menit 60
Respon
Respon time
time 60 menit
menit
Respon
Respon time
time -
Respon 54
0-
0- 10
10 menit
menit 54 menit
menit
time < 5
menit Pasien
Pasien tidak
tidak
Pasien tidak ada
Pasien
Pasien tidak
tidak ada ancaman
ancaman
Pasien
Pasien perlu
perlu ada ancaman kematian Kondisi
ada
ada ancaman
ancaman kematian dan
dan
Pasien perlu pertolongan
pertolongan kematian tidak sangat parah
kematian
kematian tidak berisiko
berisiko
tindakan segera
segera tetapi dapat terjadi
terjadi
dan tidak ada
resusitasi karena tetapi
tetapi dapat
dapat
karena ada
ada terjadi kecacatan
kecacatan
harapan
ancaman kecacatan terjadi
terjadi
ancaman hidup.
hidup.
kematian kecacatan
kecacatan
kematian

Menunggu
Menunggu giliran
giliran
Langsung
Langsung di
di berikan
berikan setelah pasien
setelah pasien dengan
dengan Urus
pengobatan
pengobatan Dapat
Dapat dipindahkan
dipindahkan ke
ke
kategori
kategori traise
traise biru
biru kepulangan
rawat
rawat jalan
jalan
dan
dan merah
merah setelah
setelah dengan
ditangani
ditangani keluarga

TIDAK
Petugas Masalah dapat
memprioritaskan ditangani
pelaynan pasien
dengan urutan YA
warna : biru, Rujuk ke fasilitas
merah, Biru, kuning kesehatan yang
, hijau,putih, hitam. Pasien pulang lebih tinggi

Gambar 4.11 Masterchart Instalasi Gawat Darurat RS Bhayangkara TK II Makassar,


2020
219
2. Cross Functional Chart Instalasi Gawat Darurat
a. Triase

Tindakan
Datang Penilaian <2 Pengobatan Rawat Jalan Rujukan Pulang
menit

BIRU
Langsung di
berikan
pengobatan
MERAH

Giliran setelah pasien


dengan Menunggu
kategori triase biru dan
KUNING merah
merah selesai
selesai di
di
tangani
tangani
PASIEN
PASIEN
DATANG
DATANG

HIJAU
Dapat di
pindahkan
kerawat jalan
PUTIH

Dapat
HITAM ditangani

Rujukan

Pulang

Gambar 4.12 Cross Functional Chart Instalasi Gawat Darurat RS Bhayangkara TK II Makassar,
2020

220
Keterangan :

1. Pasien yang datang ke IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK II Makassar


diperiksa dengan Respon Time pemeriksaan rata-rata < dari 5 menit.
Pasien diperiksa keadaanya oleh dokter jaga atau perawat di ruang
Triase.
2. Ada 6 level penentuan kondisi pasien yang masuk di IGD yaitu Biru,
Merah, Kuning, Hijau, Putih dan Hitam.
Dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Level 1 (Biru): yaitu pasien Gawat Darurat artinya pasien perlu
tindakan resusitasi dengan observasi < 5 time.
b. Level 2 (Merah) : yaitu pasien gawat darurat butuh pertolongan
segera, jika tidak dilakukan pertolongan segera maka akan
membahayakan nyawa pasien. Contohnya pasien mengalami henti
jantung atau henti napas. Observasi pasien gawat darurat ini
berlangsung selama 15-30 menit.
c. Level 3 (Kuning): yaitu pasien Gawat Darurat tapi tidak darurat ,
artinya kondisi pasien tidak memerlukan tindakan resusitasi namun
butuh tindakan segera, contohnya : pasien kecelakaan. Observasi
pasien gawat tetapi tidak darurat ini membutuhkan 15-20 menit.
d. Level 4 (Hijau): yaitu pasien Gawat Darurat tapi tidak darurat ,
artinya kondisi pasien tidak memerlukan tindakan resusitasi namun
butuh tindakan segera, contohnya : pasien kecelakaan. Observasi
pasien gawat tetapi tidak darurat ini membutuhkan 45 menit.
e. Level 5 (Putih) : yaitu pasien tidak ada ancaman kematian dan
tidak berisiko terjadi kecatatan. Observasi pasien gawat darurat ini
membutuhkan waktu 60 menit.
f. Level 6 (Hitam) : yaitu pasien yang berada pada kondisi gawat
darurat dan perlu mendapat resultasi oleh dokter jaga IGD dan
perawat. Jika proses resultasi tidak berhasil dan pasien dinyatakan
meninggal dunia maka pasien akan dibawah menuju ke tempat
pemulasaran jenazah.

221
3. Pasien langsung diberikan pengobatan setelah mendapat penilaian dari
petugas yaitu kategori biru dan merah.
4. Apabila pasien tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang maka pasien
akan langsung diputuskan apakah bedah mayor atau minor. Tetapi jika
pasien yang membutuhkan pemeriksaan ke Laboratorium atau Radiologi
yang dilengkapi dengan surat pengantar pemeriksaan yang dibuat oleh
dokter jaga IGD.
5. Pasien ditangani dan dinyatakan membaik maka pasien dapat
dipindahkan ke rawat jalan.
6. Setelah pemberian obat, jika pasien dinyatakan membaik dalam waktu 6-8
jam, maka pasien ditentukan apakah pasien butuh ICU atau tidak. Jika
butuh maka akan dirujuk ke ruang ICU.
7. Jika pasien tidak butuh ICU, maka ditentukan kembali apakah pasien
butuh rawat inap. Jika butuh, maka dilakukan pengecekan kamar rawat
inap, tetapi jika tidak ada kamar yang kosong dan pasien/ keluarga tidak
setuju menempati kamar yang kosong ataupun pasien dan keluarga tidak
setuju menempati kamar yang ada maka pasien akan di rujuk ke Rumah
Sakit lain. Jika pasien tidak membutuhkan rawat inap dan pasien dalam
kondisi membaik/ sembuh maka pasien boleh pulang.

222
F. Unit Logistik
1. Masterchart Unit Logistik

Barang dari Pihak ke 3

Pemeriksaan barang oleh


PPHP

Tidak
Sesuai
kontrak

Ya

Barang masuk ke Gudang Menerima dan Mencatat


Logistik stock opname

Pengisian blangko
Menyimpan sesuai jenis
permintaan
kontrak

Menyalurkan

PembuatanLaporan

Gambar 4.13 Masterchart Unit Logistik RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

223
2. Cross Functional Chart Unit Logistik

Pengadaan Penerimaan Penyimpanan Penyaluran Laporan

Pemeriksaan barang Menyimpan sesuai


Barang dari
oleh PPHP jenis kontrak
Pihak ke 3

Sesuai Pembuatan
kontrak Laporan

Pengisian blangko
permintaan

Barang masuk ke
Gudang Logistik
Menyalurkan

Menerima dan
Mencatat stock
opname

Gambar 4.14 Cross Functional Chart Unit Logistik RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

224
Gambar 4.13 Masterchart Unit Logistik RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020

225
Keterangan :

1. Barang dari pihak ketiga akan diperiksa oleh PPHP (Panitia Pemeriksa
Hasil Kegiatan).
2. Barang yang telah sesuai dengan kontrak akan dimasukkan ke dalam
gudang logistik. Jika barang tidak sesuai dengan kontrak, maka akan
dikembalikan kepada Pihak ke 3.
3. Petugas logistik akan menerima kemudian mencatat barang kedalam stok
opname.
4. Lalu, barang disimpan di gudang berdasarkan jenis kontrak (barang ATK,
Cetakan, maupun Campuran).
5. Unit rumah sakit yang membutuhkan barang mengisi blangko permintaan
yang disediakan oleh petugas logistik untuk proses penyaluran barang.
6. Kemudian, petugas logistik juga membuat laporan harian, triwulan,
semester, dan tahunan kepada bagian Urmin RS.

224
G. Instalasi Bedah Sentral
1. Masterchart Instalasi Bedah Central (Alur Pasien Masuk)

Pasien masuk (rawat inap)

Ruangan transit

Ruangan premedikasi

Ruangan operasi

Butuh Ya Pasien dirawat di Ruang


perawatan ICU/ICCU
intensif

Ti
da
k Ruang rawat inap
Ruangan pulih
sadar

Gambar 4.15 Masterchart Instalasi Bedah Sentral RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

225
2. Cross Functional Chart Instalasi Bedah Central (Alur Pasien
Masuk)

Ya
Ruang Premedikasi
Pasien
Pasiean
Ruang di rawat
Transit Instalasi Bedah Sentral Pasien Keluar
Pasien
di Ruang
masuk (rawat inap) ICU

Ruangan Operasi

R.rawat
inap/R.rawat jalan

Perlu
perawatan
intensif

Ti
da
k
Ruangan
pemulihan

Tdk

Gambar 4.16 Cross Functional Chart Instalasi Bedah RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

226
Keterangan :

1. Ruang transit : Ruang tempat serah terima pasien yang akan


menjalani operasi dari ruang Rawat Inap ke Runag IBS.
2. Ruang Premedikasi: Ruang tempat dilakukan premedikasi
konfirmasi identitas da persiapan fisik/ psikilis pasien sebelum
dilakukan operasi.
3. Ruang Operasi : Ruang khusus untuk melakukan tindakan
pembedahan dimana pintu masuk petugas pasien berbeda.
4. Ruang pulih sadar : Ruang tempat tempat pemulihan kesadaran
pasien setelah tindkan Anestesi/sedasi dan operasi.Ruangan ini
digunakan untuk menempatkan pasien-pasien pasca
pembedahan,disini dilkukan monitoring ketat pemulihan kesadaran
pasien sebeum dipindahkan ke Ruang Rawat Ianap atau
dipulangkan untuk pasien rawat jalan.Bila vital sing ini sudah berada
dalam batas normal,kondisi secara umum sudah stabil selanjutnya
pasien pasien dipindahkan dengan system transfer pasien Ruang
Inap atau dengan advis dr. bedah / operator pasien bias lansung
pulang (untuk pasien ODC).Sedangkan pada pasien pasca bedah
dengan resiko tinggi dari dari ruang ini pasien dipindahkan ke ruang
Intesif Care Unit yag berada bersebelahan dengan Ruang Pulih
Sadar

227
H. Radiologi
1. Masterchart Unit Radiologi

-RI
PASIEN -RJ
-IGD

-ASKES
UMUM Surat pengantar -BPJS TIM
pemeriksaan radiologi -KIS VERIFIKSI/REKAM
-JA MEDIS RS

LOKET LOKET PEMBERIAN


PEMBAYARAN RADIOLOGI JAMINAN

PEMERIKSAAN KONTRAKS
USG PERSIAPAN PASIEN
RADIOLOGI

PERSIAPAN ALAT

PROSES PEMERIKSAAN FOTO

PRINT OUT HASIL PROCESSING FILM FI CR


PEMERIKSAAN

PEMBACA HASIL FOTO OLEH


DOKTER AHLI RADIOLOGI

CROSS CHECK HASIL PEMBACAAN FOTO DENGAN


IDENTITAS PASIEN(BILLING)

PENYERAHAN HASIL

PASIEN KEMBALI KE
RI/DE.PENGIRIM

Gambar 4.17 Masterchart Unit Radiologi RS Bhayangkara TK II Makassar, 2020


228
Umum Datang RI,RJ,UGD TIM VERIFIKASI

PASIEN -RI
umum -RJ
-IGD Tim
-AKSES
-BPJS Verifikasi
Surat Pengantar
-KIS RSi Rekam
Pemeriksaan -JAMKESS
Radiologi Medis RS

Loket
pembayaran Loket Pemberian
Radiologi Jaminan

Pemeriksa
USG an
Radiologi KONTRAS

Persiapan Persiapan
Alat Pasien
Foto

Proses Prcessing Film di CR


pemeriksaan
Pembacaan hasil foto
oleh ahli radiologi

Print out
Cross check hasil
hasil
pembacaan foto
pemeriksaan dengan identitas
pasien (billing)

Penyerahan hasil

PASIEN
KEMBALI KE
RI/DE.PENGIRIM

2. Cross Functional Chart Radiologi

229
Gambar 4.18 Cross Functional Chart Unit Bedah RS Bhayangkara TK II Makassar,
2020

230
Keterangan

1. Jika pasien dalam kategori RI, RJ, dan IGD, dan ingin melakukan
pemeriksaan maka pasien membawa surat pengantar
pemeriksaan Radiologi untuk ditindak lanjuti.
2. Jika pasien kategori umum, maka pasien harus ke loket
pembayaran, setelah itu pasien langsung menuju ke loket
radiologi.
3. Jika pasien kategori AKSES, BPJS, KIS, JA, maka pasien harus
ke rekam medis untuk mendapatkan pemberian jaminan, setelah
itu pasien menuju ke loket radiologi.
4. Setelah itu pasien ke ruangan pemeriksaan radiologi, pasien
melakukan pemeriksaan USG, jika pasien mengalami kontraks
atau masih dalam tahap persiapan, maka petugas
mempersiapkan alat untuk melakukan pemeriksaan terhadap
pasien tersebut.
5. Pasien melakukan pemeriksaan, setelah itu pasien menunggu
beberapa waktu, petugas akan print out hasil pemeriksaan pasien
tersebut.
6. Setelah itu hasil foto USG sudah keluar maka langsung
melakukan PROCESSING FILM FI CR.
7. Setelah itu hasil yang keluar akan di bawa ke ruangan dokter
untuk membaca hasil yang telah dilakukan tadi.
8. Jika dokter sudah membaca hasil maka dilakukan CROSS CHEK
HASIL PEMBACAAN FOTO DENGAN IDENTITAS PASIEN
BILLING.
9. Setelah semua sudah diperiksa maka hasil akan diberikan
kepada Pasien kembali ke RI/Dr.Pengirim.

231
I. Laundry
1. Masterchart Laundry

Peneirmaan
linen kotor

Penimbangan Pembersihan
dan pemilahan noda

Proses
pencucian

Proses
pengeringan

Proses
penyetrikaan Proses finishing

Gambar 4.19 Masterchart Instalasi Laundry RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

232
2. Cross Functional Chart Laundry

Penerimaan Proses laundry

Penerimaan linan
kotor

Penimbangan dan Pembersihan noda


pemilahan

Proses pencucian

Proses pengeringan

Proses penyetrikaan Proses finishing

Gambar 4.20 Cross Functional Chart Instalasi Laundry RS


Bhayangkara TK II Makassar, 2020

233
Keterangan :
1. Instalasi Laundry menerima linen kotor dari unit-unit Rumah Sakit
2. Kemudian dilakukan penimbangan dan pemilahan antara linen
Infeksius dan Non Infeksius
3. Setelah penimbangan dan pemilahan selanjutnya petugas
melakukan pembersihan noda
4. Setelah pembersihan noda selanjutnya dilakukan proses pencucian
linen
5. Setelah proses pencucian linen dilakukan proses pengeringan,
selanjutnya dilakukan proses penyetrikaan
6. Setelah proses penyetrikaan kemudian proses finishing
7. Proses finishing dilakukan Distribusi ke masing-masing unit.

234
J. Instalasi CSSD
1. Masterchart Instalasi CSSD

INSTRUMEN
INSTRUMEN
KOTOR
KOTOR

Pemilahan/
cross chek

Perandam
an sterilisasi

Pengemasa
n

Penandaan

Instrumen
bersih

Penyimpana
n

Distribusi

Gambar 4.21 Masterchart Instalasi CSSD RS Bhayangkara TK II


Makassar, 2020

235
PRE- PENGEMASAN/
PENYIMPANAN/
UNIT KERJA CLEANING/CLEA PENANDAAN/
DISTRIBUSI
NING STERILISASI

Penerimaan Pemilahan sterilisasi penyimpan


instrumen (cros chek) an

Perendanga pengemasan
n Distribusi

penandaan

Instrumen
bersih

2. Cross Functional Chart Instalasi CSSD


Gambar 4.22 Cross Functional Chart Instalasi CSSD RS Bhayangkara TK II
Makassar, 2020

236
Keterangan:
1. Instalasi CSSD menerima Instrumen kotor dari unit-unit Rumah
Sakit
2. kemudian petugas melakukan pemilahan/cross che
3. setelah dilakukan pemilahan selanjutnya petugas melakukan
perendaman Alat
4. lalu dilakukan sterilisasi Ala
5. selanjutnya petugas melakukan penandaan
6. setelah Instrumen bersih kemudian penyiampanan alat atau di
Distribusi masing-masing unit.

237
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Standar Sumber Daya Manusia (SDM) dalam unit Urmintu meliputi
jumlah, kualifikasi, dan tugas pokok yang sesuai dengan Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 11 Tahun 2011.
Dalam unit Irmintu belum terdapat visi, misi tersendiri dan juga belum
terpasangnya papan struktur organisasi unit Urmintu.
2. Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medik mempunyai pegawai
sebanyak 39 orang. Peralatan di rekam medis mempunyai 6 bagian
yang pertama Loket Rawat Jalan, Loket Rawat Inap/Admisi, Informasi,
Ruang Filling Berkas Rekam Medis, Ruang IT, dan Ruang pengelola
serta Alur atau Flowchat pelayanan rekam medis. Dan juga belum
terpasangnya alur pelayanan baik di rekam medik informasi RJ maupun
RI.
3. Unit rawat inap tidak memiliki visi misi tersendiri akan tetapi masih
mengacu pada visi misi rumah sakit Bhayangkara Makassar.
4. Instalasi rawat jalan sebaiknya mempunyai alur pelayanan di poliklinik
agar memudahkan pasien mendapatkan informasi terkait pelayanan
rawat jalan. Instalasi Rawat jalan juga belum memiliki visi, misi
tersendiri.

238
5. Pada Organisasi dan manajemen Instalasi Gawat Darurat (IGD) hanya
terdapat visi dan misi Rumah Sakit karena Unit Instalasi Gawat Darurat
tidak memiliki visi misi tersendiri akan tetapi masih mengacu pada visi
misi rumah sakit Bhayangkara Makassar TK II.
6. Unit logistik RS Bhayangkara TK. II Makassar terdiri dari 8 orang
pegawai. Kegiatan yang dilakukan di unit logistik yaitu menerima
barang, menyimpan barang sesuai jenisnya, dan menyalurkan kepada
unit-unit Rumah Sakit Bhayangkara TK II yang membutuhkan. Unit
logistik belum memilki visi, misi tersendiri sehingga yang menjadi acuan
petugas logistik hanya pada visi, misi rumah sakit. Di ruangan unit
logistik juga belum terpasang alur pelayanan dan struktur organisasi
terbaru.
7. Sumber Daya Manusia di Instalasi Bedah Sentral disesuaikan
berdasarkan kebijakan dan kebutuhan rumah sakit. Adapun jumlah,
kualifikasi dan tugas pokok serta fungsi sumber daya manusia di
Instalasi Bedah Sentral RS. Bhayangkara TK. II Makassar kemudian
tenaga SDM disesuaikan dengan struktur organisasi dan daftar nama
di instalasi bedah dan anestesi adalah sebanyak 45 orang. Tidak
terdapatnya alur pelayanan di intalasi bedah sentral agar keluarga
pasien dapat mengetahui alur pelayanan.
8. Hasil tentang gambaran observasi di Radiologi, yaitu organisasi dan
manajemen hanya terdapat Ruang USG, STCN, dan RONTGEN.
9. Pada Instalasi Laundry dan Instalasi CSSD terkait Organisasi dan
manajemen hanya terdapat visi, misi Rumah Sakit karena Instalasi
Laundry dan Instalasi CSSD tidak memiliki Visi Misi tersendiri akan
tetapi masih mengacu pada Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara TK II
Makassar, serta Motto, Sumber Daya Manusia serta Klasifikasi
Pendidikan dari Instalasi Laundry dan Instalasi CSSD

239
B. Saran
Untuk rumah sakit, sebaiknya indikator dan persyaratan yang belum
memenuhi standar agar mendapat perhatian yang serius dan segera
ditindak lanjuti dari pihak rumah sakit karena dapat berpengaruh terhadap
kualitas dan kuantitas pelayanan yang dilakukan. Hal ini juga untuk
mendukung rumah sakit untuk dalam proses akreditasi.

240
DAFTAR PUSTAKA

Darmawati Junus, Mangindara, Nurmulia Wunaini N. 2020 ”Buku Pedoman PBL


1” In Pedoman, ed. Mohammad Ardani samad, Yunitia Insani. Makassar, 1-
57.

Data Sekunder.2020.Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Tupoksi Instalasi


Rawat Jalan Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Standar Peralatan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Standar Pelayanan Minimal Instalasi Rawat Jalan Rumah


Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Deskripsi Kinerja Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Organisasi Dan Manajemen Instalasi Gawat Darurat Rumah


Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Deskripsi Peralatan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Organisasi Dan Manajemen Instalasi Gawat Darurat Rumah


Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat Rumah


Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Deskripsi Kinerja Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder .2020.Sumber Daya Manusia Dan Tupoksi Instalasi Radiologi


Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

241
Data Sekunder .2020.Daftar Peralatan Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder .2020.Deskripsi Kinerja Instalasi Radiologi Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Standar Pelayanan Minimal Instalasi Radiologi Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder.2020.Sumber Daya Manusia Dan Tupoksi Instalasi Laundry


Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder .2020.Daftar Peralatan Instalasi Laundry Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder .2020.Deskripsi Kinerja Instalasi Laundry Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

Data Sekunder .2020.Standar Pelayanan Minimal Instalasi Laundry Rumah Sakit


Bhayangkara TK. II Makassar. Makassar

PMK Nomor 56. 2014.Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.Jakarta

UU RS Nomor 44. 2009.Rumah Sakit.Jakarta

PERKAP RI Nomor 11. 2011.Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit
Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia.

PERORES RI NOMOR 77. 2015.Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.

DEPKES RI. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005


Tentang Kesehatan. Jakarta

KEMENKES Nomor 129. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

PMK RI Nomor 3. 2020. Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit.

242
LAMPIRAN

243
244

Anda mungkin juga menyukai