Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA UTARA

RSUD MARIA WALANDA MARAMIS


JLN. PROF. ARNOLD MONONUTU – KELURAHAN SARONGSONG II
AIRMADIDI TELP/FAX.(0431)892811

PROFIL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MARIA WALANDA MARAMIS

TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

Profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa
Utara tahun 2016 adalah merupakan hasil kegiatan pelayanan dan pembangunan selama 3 (tiga)
tahun. Keberhasilan dapat diukur dengan indikator yang telah di tetapkan untuk mendukung
kepada Visi Provinsi Sulawesi Utara yaitu “Terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam
ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik, serta berkepribadian dalam berbudaya”, Visi
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu : “Masyarakat Sulawesi Utara yang mandiri dan
berkeadilan”.

Mengacu kepada Visi Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Kesehatan maka RSUD Maria
Walanda Maramis menetapkan Visi sebagai berikut : “MENJADI PUSAT PELAYANAN
KESEHATAN RUJUKAN REGIONAL 2 YANG BERMUTU DI PROVINSI SULAWESI
UTARA”. Untuk mencapai tujuan Visi tersebut, RSUD Maria Walanda Maramis melakukan
beberapa hal yang tertuang dalam Misi rumah sakit.

Misi RSUD Maria Walanda Maramis adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan informatif bagi


klien.
2. Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan terstandart akreditasi sesuai
dengan kelas RS yang ditetapkan pemerintah dan menuju terlaksananya Badan
Layanan Umum daerah (BLUD).
3. Menawarkan pelayanan kesehatan yang ramah dan terjangkau oleh masyarakat.
4. Menyediakan SDM tenaga kesehatan yang cukup dan kompeten dibidangnya.
5. Menyelenggarakan pusat pelayanan kesehatan rujukan regional yang siaga.

Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan tercapainya Misi, RSUD Maria Walanda Maramis
mengambil beberapa langkah strategis yaitu :

 Tingkatkan kompetensi SDM khususnya dalam hal attude karyawan agar mampu
memberikan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan dan menyenangkan.
 Berikan pelayanan yang berkualitas standar akreditasi, santun dan menyenangkan
 Tata bangunan dan peralatan yang atraktif dan selalu siap pakai
 Kembangkan dan lengkapi sistem manajemen, terutama IT sistem, sistem pelayanan dan
sistem keuangan
 Peran aktif dalam pelayanan kesehatan individu dalam menunjang misi pemerintah daerah
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Minahasa Utara
Data yang digunakan untuk penyusunan buku profil ini bersumber dari pencatatan dan
pelaporan dari unit kerja di lingkungan RSUD Maria Walanda Maramis.

Untuk memudahkan dalam mendapatkan informasi dari buku ini, maka profil ini disususn
dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Secara umum diuraikan latar belakang penyusunan profil dan dari mana sumber
data di peroleh

BAB II : GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan
gambaran umum Rumah Sakit

BAB III : PENCAPAIAN KINERJA

Pembahasan mengenai pencapaian kinerja RSUD Maria Walanda Maramis

BAB IV : KESIMPULAN

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan secara
keseluruhan isi profil ini.
Bab II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

A. SITUASI KABUPATEN MINAHASA UTARA


Kabupaten Minahasa Utara merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten
Minahasa, terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 33 tahun 2003 dan diresmikan pada
tanggal 7 Januari 2004, dengan Airmadidi sebagai ibukota kabupaten. Luas wilayah
Kabupaten Minahasa Utara adalah sekitar 1.059.244 km2 (luas daratan) dan 1.261 km2 (luas
lautan) dengan garis pantai sepanjang 292,20 km, memiliki pulau sebanyak 46 buah dan 1
pulau terluar yaitu Pulau Mantehage, 5 pulau berpenghuni (14 desa).
Secara geografis Kabupaten Minahasa Utara terletak pada 10 17’ 51,93” LU - 10 56’ 41,03”
LU dan 1240 40’ 38,39” BT - 1250 5’ 15,53” BT dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Sulawesi dan Kabupaten Kepulauan Sitaro
Sebelah Timur : Laut Maluku dan Kota Bitung
Sebelah Barat : Laut Sulawesi dan Kota Manado
Sebelah Selatan : Kabupaten Minahasa
Jumlah penduduk kabupaten Minahasa Utara tahun 2011 berdasarkan data BPS Kabupaten
Minahasa Utara adalah 224.381 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk Minahasa Utara 5
(lima) tahun terakhir (tahun 2007 – 2011) rata-rata sebesar 2,40% dan yang paling menonjol
pada tahun 2011 sebesar 5,67 %.

B. SEJARAH
1. Periode 2016 – 2013
Rumah Sakir Umum Daerah Maria Walanda Maramis merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Minahasa Utara dibentuk tahun 2016, yang
sebelumnya digunakan sebagai klinik bersalin Yonatan milik Ibu Vonny Panambunan.
Awalnya di kepalai oleh dr. Rosa Tidajoh, MKes yang pada waktu ini masih merangkap
sebagai Kepala Puskesmas Kauditan.
Pada masa ini diuruslah penetapan kelas rumah sakit melalui Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 507/Menkes/SK/IV/2010 tentang Penetapan Kelas RSUD maria
Walanda Maramis sebagai Rumah Sakit Kelas D dengan nomor kode rumah sakit
7106018. Dan dibuatlah Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Utara Nomor 10 Tahun
2011 tentang Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Maria Walanda Maramis
Kabupaten Minahasa Utara dan Peraturan Bupati Minahasa Utara Nomor 21 tahun 2012
tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah sakit umum daerah Maria Walanda Maramis
Kabupaten Minahasa Utara.
2. Periode 2013 – 2016
Tahun 2013 RSUD Maria Walanda Maramis terjadi pergantian Direktur, jabatan direktur
digantikan oleh dr. Herman Darmawan, MPHM sampai Maret 2016.
Pada tahun 2013 dilantik pejabat struktural dalam rumah sakit. Pada tahun 2014 di
mulainya kerjasama dengan BPJS Kesehatan dan pelayanan spesialis ditambah selain 4
spesialis dasar.
Sesuai dengan program pemerintah maka RSUD Maria Walanda Maramis ditunjuk
sebagai Pusat Rujukan Regional II dengan Surat Keputusan Dorektorat Jendral Bina
Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penunjukan
Rumah Sakit Rujukan Regional.
3. Periode 2016 – 2018
Pada bulan Maret 2016 terjadi pergantian direktur dari dr. Herman Darmawan,MPHM
kepada dr. Rina Widayati, MKes.
Pada November 2016 RSUD Melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit dan lulus Akreditasi
Tingkat Perdana. Dan pada tanggal 22 Desember 2017 melalui Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengeluarkan Surat Keputusan Nomor :
01/IRSUD/DPMPTSP/XII/2017 tentang Pemberian Izin Rumah Sakit Umum Daerah
Maria Walanda Maramis Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C.
4. Periode 2018 – sekarang
Pada bulan Maret 2018 terjadi pergantian direktur dari dr. Rina Widayati, MKes kepada
dr. Alain Vincent Beyah.
Pelaksanaan perluasan lahan rumah sakit dan pembangunan fisik serta pengadaan
peralatan medis dan non medis dari dana ABPN sebesar Rp.11.000.000.000.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Minahasa
Utara Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara dan Peraturan Bupati Kabupaten Minahasa
Utara Nomor 21 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Maria
Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara (Berita Daerah Kabupaten Minahasa Utara Tahun
2012 Nomor 21) dengan sususnan sebagai berikut :

Gambar 1.
Struktur Organiasasi
D. SUMBERDAYA MANUSIA
1. Jumlah Seluruh Karyawan
Jumlah Karyawan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebagaimana tercamtum
dalam tabel dibawah ini

Tabel 2.1
Jumlah Ketenagaan

TAHUN
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah
60 60 64 64 62 60 61 62 66
Karyawan RSUD

2. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut status PNS/ NON PNS
Status Karyawan di RSUD Maria Walanda Maramis Kabupaten Minahasa Utara dibedakan
dalam tiga Jenis status kepegawaian, sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini

Tabel 2.2
Status Karyawan

TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
URAIAN
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

PNSD 62 100 62 52 60 50 61 34.5 62 34.1 66 32.8


Tenaga
- 56 47 59 49 115 64.9 120 65.9 135 67.2
Kontrak
PTT - 1 1 1 1 0.6 0 0 0 0
Jumlah
62 119 120 177 182 201
Total

3. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD diperinci menurut Status Pendidikan dan Profesi
Jenis Pendidikan Karyawan yang ada di RSUD Maria Walanda Maramis tahun 2018 dapat
dilihat dalam table dibawah ini :
Tabel 2.3
Jenis Pendidikan karyawan

No Tenaga Medis PNS Honor Jumlah


1 Dokter Umum 6 11 11
2 Dokter Spesialis Bedah 0 1 1
3 Dokter Spesilais Penyakit Dalam 0 3 3
4 Dokter Spesialis Kes. Anak 1 3 4
5 Dokter Spesialis Obgyn 1 2 3
6 Dokter Spesialis Anestesi 1 1 2
7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 0 1
8 Dokter Spesialis Mata 0 2 2
9 Dokter Spesialis THT 0 1 1
10 Dokter Spesialis Kardiologi 0 1 1
11 Dokter Spesialis Paru 1 0 1
12 Dokter Spesialis Syaraf 0 1 1
13 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 0 1
14 Dokter Gigi 1 0 1
15 Dokter Gigi Spesialis Konservasi 1 0 1
16 Dokter S2/S3 Kes Masy 1 0 1
II Tenaga Keperawatan
1 NERS 6 13 19
2 Sarjana Keperawatan 5 1 6
3 D3 Keperawatan 10 23 33
4 D3 Keperawatan Gigi 1 1 2
5 Perawat Kesehatan ( SPK/SPR) 7 0 7
6 D4 Kebidanan 1 1 2
7 D3 Kebidanan 4 12 16
8 D1 Kebidanan 1 0 1
III Tenaga Kesehatan Masyarakat
1 S1 kesehatan Masyarakat 3 1 4
2 D3 Kesehatan Lingkungan 1 1 2
3 lain-lain 0 0 0
IV Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 1 0 1
2 Sarjana Farmasi 0 0 0
3 D3 Farmasi 2 3 5
4 Asisten Apoteker 2 0 2
5 Administrasi Apotik 0 1 1
V Tenaga Gizi
1 D4 Gizi 1 0 1
2 D3 Gizi 1 1 2
3 Tenaga Gizi lainya 0 0 0
VI Tenaga Keteknisan Medis
1 D3 Radiologi 0 1 1
2 Pengatur rawat gigi 1 1 2
3 D3 Analisis Laboratorium 0 5 5
4 D3 Elektromedis 0 1 1
5 D3 Penata Anestesi 0 2 2
6 Perekam Medis 0 0 0
VII
1 Fisio Terapis 0 1 1
2 Okupasi terapis 0 0 0
VIII Tenaga non Kesehatan
1 Sarjana Ekonomi/Akutansi 1 0 1
2 Sarjana Hukum 0 0 0
3 Sarjana Komputer 0 0 0
4 Sarjana lainya 0 0 0
IX Sarjana Muda /D3
1 D3 Ekonomi Akutansi 0 0 0
2 D3 Komputer 0 0 0
3 D3 lainya 0 0 0
X Sekolah Menengah Tingkat Atas
1 SMA/SMU 0 15 15
2 SMTP 0 0 0
XI Lain-lain
1 Security 0 4 4
2 Cleaning service 0 11 11
3 Tukang Kebun 0 1 1
4 Sopir 0 5 5
5 Juru Masak 0 4 4

JUMLAH TOTAL 66 135 201


E. SARANA FISIK BANGUNAN DAN PERALATAN
1. Fisik Bangunan
Luas Lahan rumah sakit + 1.3 Ha. Sedangkan bangunan fisik terdapat sekitar 1.5 Ha.
Bangunan fisik RSUD Maria Walanda Maramis terdiri dari:
 Gedung Instalasi Gawat Darurat
 Gedung Administrasi, Poliklinik dan Apotik
 Gedung Rawat Inap Kelas III
 Gedung Rawat Inap Kelas VIP dan Kelas I dan II
 Gedung Rawat Inap Kebidanan
 Gedung Laboratorium dan PMI, Radiologi
 Gedung Instalasi Gizi
 Gedung Pemulasaran Jenasah
 Gedung IPAL (1 unit pengelohan lengkap)
2. Peralatan
Jumlah peralatan medis yang ada di RSUD Maria Walanda Maramis sudah mulai dipenuhi
satu persatu. Untuk pemenuhannya dilakukan secara bertahap, tidak saja dari anggaran
fungsional rumah sakit tapi juga mendapat bantuan dari APBD dan APBN. (Data Peralatan
Medis terlampir)
Listrik PLN dengan daya 82,5 KVa sedang untuk ketersediaan Genset dengan daya 40 KVa
dan 5 KVa.
BAB III
PENCAPAIAN KINERJA

I. INDIKATOR PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT


Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah
sakit serta memberikan informasi yang dapat bermakna dapat diketahui dari tingkat pemanfaatan, mutu
dan efisiensi pelayanan rumah sakit yang didukung oleh beberapa indikator.
Terdapat banyak sekali indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit, yang diantarannya
sering dipergunakan adalah :
A. Bed Occupancy Rate (BOR)
B. Average Length Of Stay (ALOS)
C. Bed Turn Over (BTO)
D. Turn Over Interval (TOI)
E. Net Death Rate (NDR)
F. Gross Death Rate (GDR)
G. Rata-Rata Kunjungan Poliklinik per hari
H. Kegiatan Unit Gawat Darurat
I. Kegiatan Kebidanan/ Persalinan
J. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium
K. Kegiatan Pemeriksaan Radiologi
L. Kegiatan Pelayanan Darah
M. Kegiatan Rujukan
N. Cara Pembayaran

II. PENCAPAIAN KINERJA

A. PELAYANAN MEDIK

1. Pelayanan Rawat Jalan


a. Jumlah Kunjungan Poliklinik
Pelayanan Poliklinik Spesialis baru di mulai sejak tahun 2014 di mana sebelumnya masih
dengan pelayanan Poliklinik umum dan UGD. Dimulai bulan januari 2014 dengan poliklinik
Penyakit Dalam, Anak, Kebidanan dan Kandungan, Saraf dan Gigi. Sedang poliklinik Bedah,
Mata dan Rehabilitasi medik dimulai bulan mei 2014. Dan tahun berikutnya bertambah
poliklinik THT, Jantung, Paru, Kulit dan Kelamin serta Dokter Gigi Spesialis Konservasi
seiring bertambahnya Dokter Spesialis.

Tabel 3.1
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Poli Klinik
Tahun 2014 s/d 2018

TAHUN
No POLIKLINIK
2014 2015 2016 2017 2018
1 Penyakit Dalam 401 1324 2081 2267 3579
2 Anak 699 762 562 697 1145
Kebidanan dan
3 135 115 566 957 1436
Kandungan
4 Bedah 113 170 711 848 1237
5 Saraf 194 532 527 928 1272
6 Mata 171 387 822 996 891
7 THT - 148 258 284 445
8 Rehabilkitasi Medik 130 315 351 417 809
9 Gigi dam Mulut 24 20 - 172 368
10 Jantung - 226 851 2190 2590
11 Paru - - 369 1033 1623
12 Umum 1593 2911 3275 2125 2664
13 Kulit dan kelamin - - - 173 488
JUMLAH KUNJUNGAN 346 691 10373 13087 13087
Rata-rata per Hari 13 27 34 45 71

Dari tabel di atas pada umumnya menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan pada
setiap poliklinik.
b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Jenis Pasien
Tabel 3.2
Jumlah kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pasien

TAHUN
No JENIS PASIEN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Pasien Umum 2201 2467 3066 3383 4589
2 Pasien Askes/BPJS 1259 4443 7307 11085 14302
JUMLAH 3460 6910 10373 14468 18891

Dari Tabel 3.2 diperoleh gambaran bahwa jenis pasien yang terbanyak yang melakukan
kunjungan rawat jalan tahun 2018 adalah Pasien Askes/BPJS sebanyak 14302 pasien atau
75.71%.

Tabel 3.3
Prosentasi kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pasien

TAHUN
No JENIS PASIEN
2014(%) 2015(%) 2016(%) 2017(%) 2018(%)
1 Pasien Umum 63.61 35.70 29.56 23.38 24.29
2 Pasien Askes/BPJS 36.39 64.30 70.44 76.62 75.71
JUMLAH 100 100 100 100 100

2. Pelayanan Rawat Inap


a. Kinerja Rawat Inap
Indikator Kinerja Rawat Inap dapat dilihat dari pencapaian BOR, ALOS TOI, GDR, NDR,
BTO seperti yang termuat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.4
Kinerja Rawat Inap Tahun 2014 s/d 2018

STANDAR
TAHUN
NORMAL
No INDIKATOR

2014 2015 2016 2017 2018 (Barber -Jhonson)

1 BOR 23.79 44.84 67.81 65.97 61.969 60-80%


2 ALOS 3.66 4.48 4.2 6.5 3.8 6-9 hari

3 TOI 13.02 5.79 3.52 1.96 2.88 1-3 hari

4 BTO 21.36 35.16 45.18 63.3 48.16 40-50 kali setahun

5 GDR 15.89 16.25 15.62 15.8 14.53 < 45 / 1000


6 NDR 14.76 11.6 10.23 6 14.53 < 25 / 1000

Tempat Tidur 50 50 50 70 100

Indikator BOR terlihat menurun dari tahun 2016 sampai 2018 hal ini terjadi dikarenakan
bertambahnya jumlah tempat tidur di ruangan yang dulunya 70 tempat tidur menjadi 100
tempat tidur. TOI, BTO, GDR dan NDR berada pada nilai yang ideal, untuk nilai ALOS berada
di bawah nilai ideal.

b. Sepuluh Besar Diagnosa Penyakit Pasien Rawat Inap


Sepuluh besar Diagnosa Penyakit pasien Rawat Inap di RSUD Maria Walanda Maramis
Kabupaten Minahasa Utara tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5
Sepuluh Besar Diagnosa Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2018

No Jenis Penyakit
1 Partus
2 Gastritis
3 Gastroenteritis Akut
4 Hipertensi
5 Tuberkulosis
6 Dispepsia
7 DM Tipe 2
8 Angina Pectoris
9 CHF
10 CKD

c. Jenis Pasien Rawat Inap


Jenis dan jumlah pasien Rawat Inap yang dibedakan menjadi dua golongan seperti
terlihat pada tabel 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.6
Jenis Pasien Rawat Inap

TAHUN
No JENIS PASIEN
2014 2015 2016 2017 2018

1 Pasien Umum 476 533 655 784 716

Pasien
2 592 885 1201 2402 3474
Askes/BPJS
JUMLAH 1068 1418 1856 3186 4190

Jumlah pasien BPJS rawat inap semakin bertambah dari tahun 2014 sampai sekarang seiring
bertambahnya jumlah tempat tidur, fasilitas dan tenaga Dokter Spesialis yang ada. Dibanding
pasien umum yang menurun di tahun 2108 karena banyak masyarakat sudah lebih banyak
memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan.

3. Pelayanan Gawat Darurat


a. Jumlah Kunjungan
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah merupakan pintu gerbang rumah sakit, sebagai Instalasi
yang menangani pasien gawat darurat. Jumlah Kunjungan di IGD dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.7
Jenis Kasus di IGD

TAHUN
No JENIS KASUS Keterangan
2014 2015 2016 2017 2018
7262 Pasien
1 Gawat Darurat 2073 3676 5723 11379 yang
meninggal
3632
2 Non Gawat Darurat 1636 2430 2007 3979 di iGD
tidak
3 Dirujuk 417 557 692 556 242 termasuk
4 Meninggal 115 147 232 83 56 DOA

JUMLAH 4241 6810 8422 11533 15656

b. Respon Time
Respon Time Respon time merupakan indikator kinerja di IGD, standar respon time di
IGD yaitu 15 menit. Rata-rata Pasien yang dilayani perawat untuk mendapatkan tindakan
life saving adalah 3 menit dan oleh dokter jaga IGD 5 menit. Sedangkan dari pelayanan
life saving sampai dengan pasien boleh pulang atau dirawat rata-rata 2 jam.

4. Pelayanan Bedah
Kegiatan operasi dilakukan di kamar operasi yang berjumlah 2 ruangan operasi. Jumlah
kegiatan operasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.8
Kegiatan operasi tahun 2017-2018
Tahun
No Indikator kelas operasi
2017 2018
1 Operasi Bedah 24 156
2 Operasi Obs Gin :
SC 0 39
Kuretase 0 27
JUMLAH 24 222
B. PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

Pelayanan penunjang medis meliputi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Sterilisasi, IRM dan
Gizi.

1. Pelayanan Farmasi Instalasi merupakan revenue centre yang paling besar kontribusinya
terhadap pendapatan rumah sakit. Jumlah Lembar Resep yang dilayani instansi ini dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :

2. Pelayanan Laboratorium
Laboratorium Klinik Jenis Pemeriksaan di Laboratorium Klinik terdiri dari pemeriksaan
hematologi, kimia darah, urinalisa, serologi dan infeksi tropik. Adapun jumlah dari masing-
masing pemeriksaan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.9
Jumlah dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Tahun
Pemeriksaan 2018
Hematologi 6758
Kimia Darah 4011
Urinalisa 1637
Serologi 382
Infeksi Tropik 831
TOTAL 14619

Jumlah Pemeriksaan
Berdasarkan Jenis Pasien

BPJS 12400
Umum 2141
Lainnya 78
TOTAL 14619
3. Pelayanan Radiologi

Instalasi Radiologi merupakan Instalasi revenue center, data kegiatannya sebagaimana


tercantum dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.10
Jumlah Pemeriksaan Radiologi

Tahun
Jenis Pemeriksaan
2016 2017 2018
X-Ray 231 0 1011
USG 0 0 225

Pemeriksaan radiologi tahun 2016 berjalan dari bulan Januari sampai bulan Mei
2016 selanjutnya terjadi kerusakan jaringan listrik sehingga tidak dapat beroperasional
sampai bulan Tahun 2018. Dikarenakan kebutuhan akan Radiologi sudah mendesak maka
diadakan X-Ray Mobile untuk pemeriksaan Radiologi Sederhana Mulai Maret 2018 sambil
menunggu pengadaan gedung dan peralatan radiologi yang baru di tahun anggaran 2019 ini
untuk alat X-Ray Stationery dan CT Scan 64 Slice.
BAB IV
KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan penyusunan Profil RSUD Maria Walanda Maramis yaitu untuk
memeberikan informasi dan gambaran pelaksanaan program pelayanan kesehatan di Kabupaten
Minahasa Utara, khususnya di RSUD Maria Walanda Maramis yang melaksanakan fungsi kuratif,
rehabilitative dan preventif. Profil ini masih jauh dari sempurna sehingga di tahun berikutnya bisa
lebih diperbaiki kearah yang lebih baik termasuk segala kekurangan yang ada di pelayanan kepada
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai