PEMBAHASAN
II.1. Gambaran Umum Objek Prakerin
II.1.1. Sejarah Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono
Berdirinya Rumah Sakit Rahman Rahim tidak lepas dari latar
belakang profesi Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep dan Ibu
Hj.Marmiyati,Amd.Keb,dimana beliau masing-masing adalah seorang
perawat dan bidan. Beliau menjadi pegawai di Puskesmas Sukodono.
Bapak Slamet dahulu sering membantu masyarakat dengan
memberikan jasa pelayanan Home Care. Kira-kira setiap harinya beliau
dipanggil 20-30 orang untuk meminta bantuan jasanya. Setelah mempunyai
banak pelanggan, Beliau membuka praktek layanan kesehatan di sebuah
rumah kontrak yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit Rahman Rahim
pada tahun 1987.
Pada tahun 1989 melihat perkembangan usaha pelayanan kesehatan
yang sudah berjalan beliau pindah ke sebuah rumah yang dirintis menjadi
sebuah klinik. Mengingat pada saat itu puskesmas tidak seperti sekarang yang
juga melayani pasien rawat inap , maka untuk memberikan konstribusi yang
dapat dijangkau oleh masyarakat terdekat. Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep
dan Ibu Hj.Marmiyati,Amd.Keb membuka klinik rawat inap 24 jam.
Semakin dikenalnya klinik Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep dan
Ibu Hj.Marmiyati,Amd.Keb maka di putuskan tahun 2000 untuk memproses
ijin operasional Rumah Sakit dan pada tahun 2001 resmi berdiri poli klinik
rumah sakit bersalin. Tahun 2007 setelah mendapat ijin pendirian Rumah
Sakit Rahman Rahim, pembangunan rumah sakit secara bertahap mulai
dilakukan. Akhirnya pada tahun 2009 pemerintah menerbitkan surat
keputusan ijin operasional Rumah Sakit Rahman Rahim.
Rumah Sakit Rahman Rahim dalam proses hingga terakhir diresmikan
pada tahun 2009 tersebut, kemudian bekerja sama dengan dokter bedah,
dokter spesialis, dokter umum dan unit pelayanan medis diantaranya instalasi
farmasi, laboratorium dan radiologi. untuk keperluan radiologi.
II.1.2. Lokasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono sangatlah strategis karena
terletak di Jalan Saimbang 2 Kebon Agung Sukodono Sidoarjo. Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim dibagi menjadi dua yaitu : Satu apotek
yang terletak di gedung lama, sebelah UGD sehingga pasien mudah
menjangkaunya, dan Logistik Farmasi yang terletak di gedung baru,
bersebelahan dengan laboratorium yang lama.
II.1.3 Visi dan Misi
Visi : Menjadi Rumah sakit yang professional dan terjangkau.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan kompetensinya.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangakau masyarakat.
3. Meningkatkan SDM Rumah Sakit yang berorientasi customer.
4. Mewujudkan sarana dan prasarana yang sesuai standart.
5. Menciptakan kondisi kerja sama tim dalam memberikan pelayanan.
6. Menyediakan dan mengembangkan peralatan sarana dan prasarana
utamanya di bidang teknologi kedokteran.
7. Menciptakan dan mengembangkan pelayanan unggulan.
8. Memberi manfaat kepada masyarakat umum khususnya warga
Sukodono dan sekitarnya.
II.1.4. Motto
Ketulusan dan ketepatan dalam pelayanan
II.1.5. Falsafah
Profesi merupakan bagian dalam beribadah kepada Allah SWT untuk memberi
manfaat kepada umat manusia melalui pelayanan kesehatan.
II.1.6. Tujuan
Terwujudnya kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia.
II.1.7. Fasilitas Kesehatan
a. Ruang Bagian Keuangan
1) Kepala Bagian Keuangan
2) Pemasaran
6) Kasir
3) Penagihan
4) Akutansi
II.1.8. Sarana, Tata Ruang, dan Perlengkapan
a. Saranayang ada di dalam instalasi farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim,
antara lain :
1) Di apotek :
a) Ruang pelayanan resep
b) Ruang tunggu pasien
c) Ruang penyimpanan obat dan alat kesehatan
d) Ruang kepala Instalasi Farmasi
e) Komputer
f) Almari
g) Ac
h) Kulkas
i) Etalase
j) Tempat peracikan obat
k) Loker karyawan
2) Di Gudang Farmasi :
a) Ruang administrasi
b) Ruang penyimpanan obat dan alat kesehatan
c) Komputer
d) Almari
e) Wastafle
f) Ac
g) Tempat penerimaan obat
b. Tata ruangInstalasi Farmasi di Rumah Sakit Rahman Rahim dibagi menjadi
dua yaitu, apotek dan gudang farmasi. Apotek terletak di sebelah ruang
UGD yang melayani seluruh resep yang ada di rumah sakit baik rawat jalan,
rawat inap dan obat bebas. Sedangkan gudang farmasi berada dibelakang
bersebelahan dengan ruangan laboratorium yang lama, melayani sediaan
dan
etiket
seperti
plastic,stappless,
etiket
putih
botol
dan
cangkang
biru;
kapsul,
selanjutnya
kantong
perlengkapan
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Nevramin
Tiamin tetrahidro
furfural disulfide
basa,Vit.B6, Vit.
B12
Sanmol
Parasetamol
New Diatabs
Atapulgit 600 mg
AntasidaDoen
Al Hidroksida dan
Magnesium
Hidroksida
Curcuma
Serbuk rhizome
curcuma 200 mg
Sebagai penambah
nafsu Makan
Panadol
Paracetamol 500
mg, 160 mg/5 ml
Untuk sakit
kepala,sakit sendi,sakit
otot,sakit telinga
Becom C
Vit.b1, Vit.b6,
Vit.b12,nikotinamid,
Ca- pantotenat,
Vit.C
Memenuhi kebutuhan
multivitamin untuk
tubuh baik masa
pertumbuhan maupun
masa penyembuhan.
Sukodono :
Kandungan
Fungsi
Flutamol
Paracetamol ,
fenilpropanolamina HCl,
klorfeniramina maleat,Gg
Glyceril Guaiacolat
Glyceril Guaiacolat
Sebagai ekspektoran
CTM
Klorfeniramin maleat
Viron
Metampiron,Vit.B1,
Vit.B6,Vit.B12
Neurosanbe Plus
Vit.B1,Vit B6,
Vit.B12,Metampiron
AFI dex
Dextromethorphan
HBr
Untuk Batuk
Glyceryl
Guaiacolate
Glyceryl Guaiacolate
Untuk Batuk
c. Obat Keras
Hampir semua obat yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Rahman Rahim adalah obat keras. Dengan memperhatikan resep dari
dokter pelayanan farmasi dapat berjalan dengan baik. Penataan obat keras
juga tersebar merata di rak- rak obat dan di tata menurut abjad dari A-Z.
Berikut tabel contoh obat keras yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Rahman Rahim :
Tabel 2.3 Obat Keras di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono:
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Ertensi
Amlodipine
Opiphen
Thiamphenicol
Anti Biotik
Aspilet
Asetosal 80 mg
Demam,Sakit kepala
,Nyeri pada otot
Mefinal
Asam mefenamat
Anti Nyeri
Reucid
Alopurinol
Asam Urat
10
Vastigo
Betahistin Mesilat
Gejala Vertigo
Pepzol
Pantoprazol
Teofilin,
Salbutamol
Teosal
Baquinor Forte
Ciprofloxacin
Natrium Diklofenak
Na. Diklofenak
Glucovance
Glucophage
Sanprima
Glibenclamid
Metformin
Trimetoprim
Anti Diabetic
Anti Diabetic
Infeksi Saluran Pencernaan
Amoxsan
Amoxicyllin
Mucopect
Ambroxol
Ponstan
Asam Mefenamat
Monell
Domperidom
d. Obat Wajib Apotek (OWA)
Anti Nyeri
Untuk Mual, Muntah
Kandungan
Fungsi
Antasida Doen
Al. Hidroksida,
Mg.Hidroksida
Pengobatan Saluran
Pencernaan
Ranitidin
Ranitidin
Salbutamol
Salbutamol
Mefinal
Asam Mefenamat
Anti Nyeri
11
Paracetamol
Paracetmol
Menurunkan Demam
e. Obat Injeksi
Obat injeksi yang penataannya ditata berdasarkan abjad pada rak
penyimpanan obat sama seperti obat yang lainnya. Berikut tabel contoh
Obat injeksi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono
Tabel 2.5 Obat Injeksi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Ondansetron
Ondansentron
Gastridin
Ranitidin
Ceftriaxone
Ceftriaxone
Anti Biotik
Lasix
Furosemide
Anti Hipertensi
Antrain
Metamizole
Anti nyeri
Rixone
Ceftriaxone
Antibiotik
Merotik
Lameson 125
Meropenem
Methylprednisolone
Antibiotik
Cortiko steroid
2. Mendiskripsikan Resep
Pengerjaan resep dilakukan setelah pasien memenuhi semua
persyaratan administrasi dan pemeriksaan terhadap dokter pada masingmasing klinik. Resep dikerjakan setelah pasien setuju dengan perhitungan
harga yang telah ditentukan. Berikut contoh resep asuransi jamsostek dan
resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono:
Gambar 2.1 Contoh resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono
12
13
Fungsi
Infus set
Jarum novopen
Plug
Urine bag
Opsite
Tensocrape
Spinocan
Benang bedah
Masker
Feeding tube
Hypafix
Stomach tube
Colostomy bag
Cotton swab
Condom catheter
14
U-Pad
obat
narkotika
dan
psikotropika
a. Narkotika
Tabel 2.7 Obat Narkotika di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Codein
Codein
MST Continus
Morfin Sulfat
Anti Nyeri
Pethidin
Pethidin HCl
Codein 30 mg
Phenyltholoxamine
10 mg
Anti Nyeri
Codipront syr
b. Psikotropika
Tabel 2.8. Obat Psikotropika di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
15
Rahim Sukodono
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Diazepam
Diazepam
Anti Epilepsi
Stesolid
Diazepam
Klordiazepoksid 5mg,
klidinium bromide 2,5
mg
Rheumatik Otot
Braxidin
Analsik
Metampiron,Diazepam
Penanganan resep yang terdapat obat narkotika dan psikitropika di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim yaitu :
a. Resep yang terdapat obat narkotika atau psikotropika digaris resep
disendirikan dari resep lainnya
b. Catat pada kartu stok barang yang memuat oemasukkan dan pengeluaran
obat narkotika dan psikotropika dan nomor resep yang mengandung obat
tersebut
c. Kartu stok barang digunakan Apoteker untuk membuat laporan yang akan
dikirim setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
d. Dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai Besar
Pengawas Obat Makanan setempatPenyimpanan obat tersendiri dalam
almari tersendiri yang berada di dinding dan lemari kayu.
4. FarmakologiSpesialite Obat
a. Analgesik-Antipiretik
Obat analgesik- antipiretik digunakan sebagai penghilang,
pengurang, dan mengobati rasa nyeri. Penyimpanan obat analgesik
ditempatkan secara abjad dari A- Z di rak penyimpanan obat dengan rapi.
Beriku tabel contoh obat analgesic- antipiretik di Instalasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.9 Obat Analgesic-Antipiretik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono
Nama Dagang
Kandungan
Dosis
Sanmol
Paracetamol
500 mg
16
Fungsi
Sakit kepala, gigi dan demam
disertai influenza
Mefinal
Asam Mefenamat
500 mg
Dumin
Parasetamol
125 mg
Mefentan
Asam Mefenamat
500 mg
Antalgin
Antalgin
500 mg
Cataflam
Kalium Diklofenak
25 mgm,
50 mg
Asam Mefenamat
Asam Mafenamat
500 mg
Ibu Profen
Ibu Profen
100 mg
b. Antibiotic
Penjualan antibiotic di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim biasanya
disertai resep dari dokter. Penyimpanannya pun tercampur dengan obat yang lain
berdasarkan abjad dari A-Z. Berikut tabel Contoh obat antibiotic di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.10 Obat Anti Biotic diInstalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang
Kandungan
Dosis
Fungsi
Biothicol
Thiamphenicol
250 mg
Infeksi saluran
nafas,Tifus,Paratifus
Amoxsan
Amoxicicillin
500 mg
Bellacid
Amoxicilin
100 mg
17
Cefadroxil
Cefadroxil
500 mg
Vicillin
Ampicillin Na
500 mg
Gentamicin
Gentamisin sulfat
40 mg/2
ml
Septikemia,ISK,infeksi saluran
nafas, meningitis, infeksi kulit
dan jaringan lunak
Cefotakxime
Sefotaksim
1 gram
Ceftriaxone
Ceftriaxone Vial
1 gram
Wiamox
Amoksislin
500 mg
b. Anti Diabetik
Obat yang biasanya dipakai sebagai antidiabetes di instalasi
farmasi
adalah
metformiin,
glibenklamid,
dan
glimepiride
cara
penjualannya pun sama seperti obat yang lainnya, yaitu dapat dibeli jika
pasien telah setuju dengan sejumlah perhitungan resep dan harga,
penyimpanannya juga berdasarkan abjad. Berikut tabel Contoh obat Anti
diabetic di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.11 Obat Anti Diabetik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang
Nama Generik
Aturan
Fungsi
Glucovance
Glimepiride
Pagi X 1
Sebelum makan
Metformin
Metformin
Sesudah makan
Glucophage
Glibenclamid
Sebelum makan
NIDDM
18
Glibenclamide
Glibenclamide
Glimepiride
Glimpiride
Sesudah makan
c. Anti Hipertensi
Anti Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
tekanan darah tinggi.Tekanan darah normal seseorang adalah 120/80
mmHg. Berikut tabel contoh obat antihipertensi di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono antara lain :
Kandungan
Aturan
Fungsi
Captopril
Captopril
3 X 1 tablet
sebelum makan
Propanolol
Propanolol
hidroklorida
Malam X 1 tablet
setelah makan
Isosorbid
Dinitrate
Isosorbid
dinitrat
Sesudah makan ,
dibawah lidah
Amlodipine
Amlodipine
2 X sehari 1 tablet
Bisoprolol
Bisoprolol
1 X sehari 1 tablet
e. Asam Urat
Obat-obat asam urat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono rata- rata golongan allopurinol. Untuk obat asam urat
golongan urikosurik jarang digunakan. Berikut tabel beberapa contoh obat
19
Kandungan
Fungsi
Tylonic
Allopurinol 100
mg, 300 mg
Asam Urat
Reucid
Allopurinol
Gout arthritis
Allopurinol
Allopurinol
f. Penurunan Kolesterol
Pada obat penurunan kolesterol acap kali ditemui di Rumah
Sakit Rahman Rahim dikarenakan asupan makanan yang tidak baik,
dengan seiring berbagai macam yang mengandung banyak minyak jahat.
Berikut beberapa contoh obat penurun kolesterol di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono:
Tabel 2.14 obat Penurunan kolesterol di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono
Nama Dagang
Kandungan
Fungsi
Simvastatin
Simvastatin
Hiperkolesterolemia
Fenifibrat
Fenifibrat
Untuk
Hiperkolesterolemia
Gemfibrozil
Gemfibrozil
Pengobatan
hiperlipidemia
Gambar 2.2 Contoh Resep Penyakit Asam Lambung di Rumah Sakit Rahman
RahimSukodono
b. Diare
Berikut Contoh resep tentang penyakit diare di Instalasi Farmasi
21
Gambar 2.3 Contoh Resep Penyakit Diare di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono
22
c. Batuk
Merupakan reaksi tubuh karena adanya iritasi pada sasaran atau
paru-paru. Sebab utama batuk :
1) Infeksi
2) Inflamasi Saluran Nafas
3) Terpapar zat iritasi seperti zat kimia atau asap .
Batuk terbagi menjadi 3 yaitu Antitusive (batuk kering),
ekspektoran (batuk berdahak) dan batuk mukolitik.
23
d. Pilek
Merupakan agen simpatomimetik yang bertindak pada reseptor
dalam mukosa hidung yang dapat menyebabkan pembuluh darah
mengecil.Selain itu juga dapat mengurangi pembengkakan mukosa hidung
dan melegakan pernafasan. Obat- obat untuk hidung tersumbat di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim yang paling banyak digunakan adalah
dalam bentuk spray dan tetes hidung . Dalam peresepan biasanya pilek
disertai batuk, maka contoh resep penyakit batuk dan pilek antara lain
sebagai berikut
24
1) Badan panas
2) Kepala pusing
3) Flu
4) Batuk dan pilek.
b. Lalu dokter memberi resep:
R/ Topcilin
no.X
.3.d.d.1
R/ Soldextam
no. X
.3.d.d.1
R/ Codein 10 mg
no. X
.3.d.d.1
R/ Lapifed
.3.d.d.1
no. X
c. Lalu AA mengambilkan obat dan memberi etiket serta memberi KIE pada
pasien, sebagai berikut :
1) R/ Topcilin
no. X
.3.d.d.1
KIE : Obat ini adalah antibiotik, jadi harus dihabiskan. Obat ini
diminum tiga kali sehari sebanyak satu kapsul,Tiap 8 jam sekali sesudah
makan
2) R/ Soldextam
no. X
.3.d.d.1
KIE : Obat ini untuk mengobati radang tenggorokannya dan
tidak harus habis, kalau tenggorokannya sudah tidak sakit, obat ini tidak
harus diminum. Obat ini diminum tiga kali sehari sebanyak satu tablet
sesudah makan
3) Codein 10 mg
no. X
.3.d.d.1
KIE : Obat ini adalah obat batuk. Dan tidak harus habis ,kalau
sudah tidak batuk tidak harus diminum. Obat ini diminum tiga kali saja
26
no. X
.3.d.d.1
KIE : Obat ini untuk pileknya.Kalau sudah tidak pilek tidak harus dihabiskan.
Obat ini diminum tiga kali sehari satu tablet sesudah makan
A. Analisa Data
1. Penggolongan Obat
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek,
obat keras, psikotropika dan narkotika Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim merupakan apotek yang melayani pembelian swamedikasi
(pengobatan sendiri) , resep dan alat kesehatan. Obat digolongkan sesuai
dengan obat bebas, bebas terbatas, obat keras atau obat wajib apoteker dan
menurut bentuk sediaannya, seperti obat pemakaian oral (tablet dengan kapsul
dan sirup dengan suspensi), obat pemakaian luar ( salep, obat tetes dan lainlain), obat pemakaian suppositoria, dan obat injeksi. Obat yang membutuhkan
tempat penyimpanan khusus seperti obat supossitoria diletakkan dalam lemari
es.
Penataan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan
ketepatan
penggunaan
serta
pengamanan
distribusi
yang
terdiri.
Penggolongan obat terdiri atas Obat Bebas, Bebas Terbatas, Obat Keras dan
Obat Wajib Apotek (OWA).Untuk peletakan Obat obat tersebut tidak
dilakukan dengan khusus atau disendirikan. Peletakannya tersebar dirak-rak
Obat berdasarkan abjad dari A hingga Z yang terdapat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono.
Adapun permasalahan yang berkaitan dengan
penempatan
28
29
c. Obat Keras
Obat keras adalah obat beracun yang memiliki khasiat
mengobati, menguatkan, mendesinfeksinkan tubuh manusia, baik obat
berada dalam bentuk substansi maupun tidak.Obat keras hanya dapat di
peroleh dengan resep dokter. Obat keras memiliki tanda yang sama dengan
golongan obat lainnya yaitu lingkaran warna merah dengan garis tepi
bewarna hitam, tetapi bedanya di dalam lingkaran merah tersebut
tercantum tanda K yang artinya obat itu adalah obat keras.
obat
generik,
untuk
memenuhi
2. Mendiskripsikan resep
a. Membaca Resep
Resep adalah Permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi,
atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk
menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita.
Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe
(ambilah). Recipe adalah bahasa latin, mengapa bahasa latin sampai saat
ini masih digunakan dalam menulis resep khususnya pada bagian
signatura, karena bahasa latin mempunyai keuntungan yaitu bahasa latin
31
adalah
bahasa
yang
mati/statis
dimana
tidak
akan
mengalami
resep,
permintaan
obat
melalui
telepon
hendaknya
ditempat
yang
aman:
menghindarkan
dicuri
untuk
32
di
kertas
orisinil.Misalnya tanya iter 1x, berarti resep itu boleh diulang sekali
lagi tanpa resep baru dari dokter. Sebaliknya tanda N.I. (ne etur)
berarti resep tersebut tidak boleh diulang (walaupun tidak
mengandung obat berbahaya berupa narkotika atau obat beracun)
2) Permintaan penderita : dalam hal ini, ulangan pembuatan obat dengan
Apograph, hanya dapat bila resep orisinil (asli) dari dokter tidak
mengandung bahan obat Narkotika atau obat golongan Psikotropika
atau Obat Daftar G.
3) Apograph harus memuat :
a) Semua keterangan yang terdapat dalam R/ asli.
b) Nama dan alamat apotek.
c) Nama dan nomor izin APA.
d) Tanda tangan atau paraf APA.
e) Tanda dalam resep :
(1) det- untuk obat yang sudah diserahkan seluruhnya.
(2) nedet- untuk obat yang belum diserahkan sama sekali.
(3) det orig- atau -det....x- untuk resep iter.
(4) did untuk obat yang diserahkan separuhnya
f) Nomor resep dan tanggal resep
Alur penerimaan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
33
no.I
no.X
34
35
Rahman Rahim ini pun sudah cukup rapi dan tertata tanpa adanya masalah.
Hanya saja perlu adanya perawatan secara khusus agar alat- alat
laboratorium resep tersebut tidak cepat rusak dan sedikit tambahan alat alat
yang baru.
Berikut ini adalah alat-alat laboratorium resep di Rumah Sakit
Rahman Rahim :
1) Mortir dan Stamper : Untuk memperkecil ukuran partikel zat padat
dengan cara penggerusan, membuat sediaan salep, untuk mencampur
zat padat ataupun cair
2) Blender : Untuk menghaluskan obat berbentuk tablet atau serbuk yang
hendak diracik menjadi puyer atau kapsul
3) Gelas ukur : digunakan untuk mengukur air yang akan dimasukkan di
4)
5)
6)
7)
36
Rahim dan Logistik Farmasi pada kardus atau rak-rak yang terdapat kotak
yang sudah diberi nama untuk mempermudah pelayanan yang dibutuhkan
pasien. Penataannya pun cukup rapi dan bersih, tidak ada masalah dalam
pendistribusian ataupun pemesanann alat kesehatan kepada PBF.
Penggunaan alat kesehatan sama seperti yang dilakukan atau teori
disekolah.
4. Obat Narkotika dan Psikotropika
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.Obat golongan Narkotika ini memiliki lambang lingkaran
dangan Palang medali merah ditengahnya.
Berdasarkan UU RI Nomor 22 Tahun 1997, narkotika adalah
suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan. Penandaan narkotika berdasarkan
peraturan yang terdapat pada Ordonasi Obat Bius yaitu Palang Medali
Merah,seperti :
golongan psikotropika
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika di bedakan menjadi 4
golongan, yaitu :
(a) Psikotropika golonganI adalah yang dapat di gunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak di gunakan dalam terapi, serta
mempunyai
potensi
amat
39
kuat
mengakibatkan
sindroma
ketergantungan.
(b) Psikotropika golongan II adalah yang berkhasiat pengobatan
dengan dapat di gunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan
(c) Psikotropika golongan III adalah yang berkhasiat pengobatan dan
banyak di gunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
(d) Psikotropika golongan IV adalah yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan
Pelaporan Psikotropika hampir sama dengan pelaporan
Narkotika namun format pelaporan untuk Psikotropika tidak harus
lengkap seperti format pelaporan Narkotika.
c. Pendistribusian Narkotika Dan Psikotropika
Pabrik obat yang memproduksi narkotika dan psikotriopika
merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari
menteri kesehatan untuk melakukan produksi serta penyaluran obat
narkotika dan psikotropika. Narkotika dan psikotropika didistribusikan
oleh pedangang besar farmasi ( PBF ) yang memiliki izin dari Menkes
1) Distribusi Narkotika
(a) Pabrik obat yang memproduksi narkotika merupakan perusahaan
berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan produksi serta penyaluran obat
narkotika
(b) Narkotika untuk kebutuhan masyarakat diperoleh dari impor atau
sumber lain dengan berpedoman pada rencana kebutuhan tahunan
(c) Narkotika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh pabrik atau
pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga pendidikan
(d) Penyerahan Narkotik Golongan 2 hanya dapat dilakukan oleh
apotek, Rumah sakit, Balai pengobatan dan dokter
40
terlihat
oleh
pasien
ataupun
orang
lain
yang
tidak
berkepentingan.
3. Lemari narkotika dibedakan dengan lemari psikotropika
4. Di dalam lemari narkotika dan psikotropika telah disediakan kartu stok
bila ada pengeluaran ataupun pemasukan jumlah obat dapat ditulis.
5. Jika lemari berukuran tidak cukup besar, lemari harus menempel pada
dinding/ lantai.
Diapotek Rumah Sakit Rahman Rahim terdapat obat Narkotika
dan Psikotropika, yaitu Psikotropika golongan IV; Diazepam dan
Phenobarbital.
Dan
Narkotika
golongan
III;
Codein.
Distribusi
42
no.X
2.d.d.1
R/ Mefentan
no.X
3.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Ciprofloxacin sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Mefentan sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket (Putih )
a) Ciprofloxacin 2 x sehari minum 1 tablet
b) Mefentan 3 x sehari minum 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti ciprofloxacin sebagai antibiotik
harus dihabiskan, mefentan untuk pusing atau nyeri
b. Antibiotik
Antibiotik ialah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Pemakaian
antibiotik harus teratur, minimal tiga hari, dan harus tuntas, apabila
pemakaian antibiotik tidak teratur akan menimbulkan resisten dan kuman
akan kebal terhadap antibiotik tersebut.
Beberapa contoh dari obat golongan Antibiotik :
1) Golongan Penisilin (beta laktam)
Claneksi (Amoxicillin 500 mg dan clavulanic acid 125 mg).
Amoksisilin adalah antibiotika
43
antibotik
sefalosporin
semisintetik
generasi
ketiga
untuk
infeksi
44
dengan
cara
mempengaruhi
enzim
DNA
gyrase
no.X
3.d.d.1
R/ Sanmol
no.X
3.d.d.1
R/ Psidii
no.X
2.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
a. Membaca resep
b. Menyiapkan obat :
(1) Ambillah Biothicol sebanyak 10 kapsul
(2) Ambillah Sanmol sebanyak 10 kapsul
(3) Ambillah Psidii sebanyak 10 kapsul
c. Menulis etiket ( putih )
(1) Biothicol 3 x sehari minum 1 kapsul
(2) Sanmol 3 x sehari minum 1 kapsul
(3) Psidii 2 x sehari minum 1 kapsul
e. Menyerahkan kepada pasien
f. Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti Biothicol sebagai antibiotic yang
harus dihabiskan, lalu sanmol sebagai demam, dan Psidii sebagai
penambah trobosit dalam tubuh
c. Antidiabetes
Penyakit diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang
disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah
dalam tubuh akibat kekurangan insulin baik relatif maupun absolut.
Antidiabetik adalah obat untuk menurunkan dan menetralkan kadar gula
yang berlebihan dalam darah.
Pengobatan diabetes secara menyeluruh mencakup diet yang
benar, olahraga yang teratur, kemudian dilanjutkan dengan obat-obatan
yang diminum, atau suntikan insulin. Pada diabetes tipe 1, mutlak
46
no.XXX
1-0-0 (a.c)
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Glucovance sebanyak 30kapsul
3) Menulis etiket ( Putih )
a) Glucovance 1 x sehari minum waktu pagi hari
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya untuk sebagai obat terapi diabetes mellitus tipe ke 2.
47
d. Anti hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah melebihi normal. Di seluruh dunia hipertensi
telah menjadi suatu penyakit yang dihubungkan dengan angka morbiditas,
mortalitas serta biaya (cost) yang tinggi di masyarakat. Hipertensi juga
merupakan faktor risiko penting, yang dapat dimodifikasi, untuk penyakit
jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan penyakit
arteri periferal.2.1 Antihipertensi.
Antihipertensi juga diberikan pada individu yang memiliki
resiko tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dan mereka yang
beresiko terkena stroke maupun miokard infark. Pemberian obat bukan
berarti menjauhkan individu dari modifikasi gaya hidup yang sehat seperti
mengurangi berat badan, mengurangi konsumsi garam dan alkohol,
berhenti merokok, mengurangi stress dan berolahraga.
Golongan Obat Antihipertensi:
1) Diuretik
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Furosemide.
2) Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (-Blocker)
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Propanolol dan
Bisoprolol.
3) Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-Inhibitor)
Contoh antihipertensi dari golongan yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim ini adalah Kaptopril.
4) Penghambat Reseptor Angiotensin
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Losartan,, dan Irbesartan.
5) Antagonis Kalsium
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Nifedipine.
6) Vasodilator (hidralazin, minoksidil, diazoksid)
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim.
Contoh peresepan dari obat antihipertensi ini adalah sebagai berikut :
48
Tgl: 14-03-2015
Dokter : dr. Rendra
Pro : Ny. Misnah
R/ Amlodipine
no. X
1.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a)Ambillah Amlodipine sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket ( Putih )
a) Amlodipine 1 kali sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5 ) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya . Amilodipine sebagai obat antihipertensinya.
e. Asam urat
Asam urat merupakan penyakit yang ditandai oleh kelebihan
asam urat dalam darah. Kelebihan asam urat ini mengarah pada
pembentukan kristal urat yang akan tertimbun dalam jaringan tubuh
terutama sendi. Ketika kristal urat ini masuk ke dalam sendi akan
mengakibatkan serangan berulang dalam bentuk peradangan sendi
(arthritis).
Gout kronik juga dapat mengakibatkan timbunan yang keras di
dalam maupun diluar sendi dan dapat menyebabkan kerusakan sendi,
menurunkan
fungsi
ginjal
dan
menyebabkan
terjadinya
batu
ginjal.Penyakit ini memiliki perbedaan yang unik dari setiap orang.Hal ini
berhubungan dengan keabnormalan tubuh dalam memetabolisme asam
urat.Asam urat merupakan produk metabolisme purin dan pada manusia
biasanya diekskresi bersama air seni. Contoh obatnya kebanyakan
Allopurinol.
Contoh peresepan dari obat antigout (asam urat) ini adalah sebagai
49
berikut :
Dokter : dr. Atho illah
Pro :Tn. Andi
R/ Allopurinol
no.X
0-0-2
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1)Membaca resep
2)Menyiapkan obat :
a)Ambillah Allopurinol sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket ( Putih )
a)Allopurinol 1 x sehari 2 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya . Seperti, anjuran yang ditekan kan pada allopurinol
sebagai obat anti gout atau asam uratnya
f. Penurunan Kolesterol
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat di pembuluh
darah semua binatang dan manusia. Kolesterol terbentuknya endapanendapan pada dinding pembuluh darah. Kolesterol dalam manusia dibagi
menjadi 2 macam yaitu kolesterol jahat dan kolesterol baik. Kolesterol
yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga
pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancer.
no. X
50
no. XV
3.d.d.1
R/ Gentamisin
no. I
.u.e
R/ Demacolin syr
no.I
3.d.d.C1
R/ Sanmol
no. XV
3.d.d.1
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Mengerjakan resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Amoxan sebanyak 15 tablet
b) Ambillah Gentamisin salep sebanyak 1
c) Ambillah Inpepsa sirup sebanyak 1 botol
d) Ambillah Sanmol sebanyak 15 tablet
3) Menulis aturan pakai
a) Amoxan 3 x sehari 1 tablet
b) Gentamisin oleskan pada kulit
c) Inpepsa 3x sehari 1 sendok makan
d) Sanmol 3x sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi
obat dan aturan minumnya seperti Amoxan sebagai
antibiotic,Gentamisin untuk salep kulit, Inpepsa sebagai antasida
atau obat maag dan Sanmol sebagai demam.
b. Batuk
Batuk merupakan reflek yang terangsang oleh iritasi paru-paru
atau saluran pernafasan bila terdapat benda asing selain udara yang masuk
atau merangsang saluran pernafasan otomatis akan batuk, untuk
mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk biasanya
merupakan gejala infeksi saluran pernafasan. Ada dua jenis batuk yaitu
52
batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang
mengeluarkan dahak, batuk kering adalah batuk yang tidak disetai
keluarnya dahak.
1)Gejala-gejala :
a) Pengeluaran udara dari saluran pernafasan secara kuat dan
mungkin disertai dengan keluarnya dahak.
b) Tenggorokan sakit dan gatal.
2) Obat yang dapat digunakan batuk berdahak
a) Glyceryl Gualacolate
Kegunaan : mengencerkan dahak atau lendir pada saluran
pernafasan
b) Codipront expectoran
Kegunaan : mengencerkan dahak
Efek samping : rasa mual, diare, perut kembung ringan
3) Obat yang dapat digunakan untuk batuk kering
a) Dexthrometorpan
Kegunaan : penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk akut
yang kuat
b) Dipenhidramin
Kegunaan : menekan batuk yang mempunyai efek antihistamin
Efek samping : pengaruh pada kardiovaskular dan ssp seperti
sedasi, sakit kepala, gangguan saluran cerna, mulut kering
Batuk biasanya disertai dengan pilek, maka peresepan pun
mengindikasikan tentang penyakit batuk dan pilek. Berikut penjelasan
penyakit pilek dan peresepannya dibawah ini.
Dokter : dr Ervan
Pro : Tn Joko Pitono
Umur : 54 tahun
R/ Codein 10 mg
no. X
3.d.d.1
R/ Ambroxol
no. X
3.d.d.1
R/ Cetirizine
no. X
3.d.d.1
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Codein sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Ambroxol sebanyak 10 tablet
c) Ambillah Cetirizine sebanyak 10 tablet
3) Menulis aturan pakai
a) Codein 3 x sehari 1 tablet
b) Ambroxol 3 x sehari 1 tablet
d) Cetirizine 3x sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi
Ambroxol sebagai obat batuk dan Cetirizine untuk anti alergi.
c. Pilek
Pilek
menghambat
kerja
hiistamine
yang
no. X
3.d.d.1
R/ Avil
no.X
3.d.d.1
54
R/ Ventolin
Nebulizer mask
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah Tremenza sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Avil sebanyak 10 tablet
3) Menulis aturan pakai:
a) Tremenza 3x sehari minum 1 tablet
b) Avil 3x sehari minum 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti Tremenza untuk pilek,Avil untuk
antialergi.
d. Diare
Diare adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami BAB
(Buang
Air
Besar)
secara
berlebihan
sehingga
menyebabkan
Stres
Adanya kuman dan bakteri yang mengganggu usus besar
Adanya gangguan karena komposisi makanan
Adanya penyakit tertentu (Kanker, HIV dll.)
no.X
55
2.d.d.1
R/ Oralit
no.X
3.d.d.1
R/ Orezinc syr
no.I
1. d.d Cth
R/ Proris syr
no. I
3.d.d.1/2 Cth
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah L-Bio sebanyak 6 saschet
b) Ambillah orezink sirup sebanyak 1 botol
c) Ambillah Proris sirup sebanyak 1 botol
d) Ambillah oralit sebanyak 10 saschet
3) Menulis aturan pakai:
a) L-Bio 2x sehari minum 1 Sachet
b) Oralit 3 x sehari 1 saschet
c) Orezink 1 x sendok teh
d) Proris 3 x sehari 1/2 sendok teh
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya L-Bio untuk obat memelihara kesehatan
pencernaan, oralit untuk penambah cairan tubuh,orezink untuk
terapi pelengkap diare dan proris untuk obat demam.
e. Demam
Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah
merupakan gejala suatu penyakit. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat
56
celcius pada pagi hari dan lebih dari 37,7 derajat celcius pada sore hari
maka itu demam. Kenaikkan suhu 38 derajat celcius pada anak dibawah
lima tahun dapat menimbulkan kejang dengan gejala antara lain : tangan
dan kaki kejang, mata melihat kearah atas, gigi dan mulut tertutup rapat,
serta penurunan kesadaran. Keadaan demikian segeralah ke dokter.
a. Gejala-gejala :
1) Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedangkan tangan dan
kaki dingin
2) Menggigil atau merasa kedinginan
b. Obat yang akan digunakan :
1) Paracetamol atau asetaminofen
Kegunaan : menurunkan demam dan menghilangkan rasa nyeri
2) Asetosal
Kegunaan : mengurangi rasa sakit, murunkan demam, dan anti
radang.
Efek samping : nyeri lambung, mual dan muntah.
Contoh peresepan tenttang gejala demam adalah :
Tgl :21-03-2014
Dokter : dr. Shanty
Pro :An. Akilah
R/ Amoxan sirup
no.I
3.d.d. C 1
R/ Sanmol sirup
no.I
3.d.d. C 1
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah Amoxan sirup sebanyak 1 botol
b) Sanmol sirup sebanyak 1 botol
3) Menulis aturan pakai:
a) Amoxan 3x sehari minum 1 sendok makan
b) Sanmol 3x sehari 1 sendok makan
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya Amoxan itu antibiotic jadi harus dihabiskan
57
58