Anda di halaman 1dari 54

BAB II

PEMBAHASAN
II.1. Gambaran Umum Objek Prakerin
II.1.1. Sejarah Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono
Berdirinya Rumah Sakit Rahman Rahim tidak lepas dari latar
belakang profesi Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep dan Ibu
Hj.Marmiyati,Amd.Keb,dimana beliau masing-masing adalah seorang
perawat dan bidan. Beliau menjadi pegawai di Puskesmas Sukodono.
Bapak Slamet dahulu sering membantu masyarakat dengan
memberikan jasa pelayanan Home Care. Kira-kira setiap harinya beliau
dipanggil 20-30 orang untuk meminta bantuan jasanya. Setelah mempunyai
banak pelanggan, Beliau membuka praktek layanan kesehatan di sebuah
rumah kontrak yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit Rahman Rahim
pada tahun 1987.
Pada tahun 1989 melihat perkembangan usaha pelayanan kesehatan
yang sudah berjalan beliau pindah ke sebuah rumah yang dirintis menjadi
sebuah klinik. Mengingat pada saat itu puskesmas tidak seperti sekarang yang
juga melayani pasien rawat inap , maka untuk memberikan konstribusi yang
dapat dijangkau oleh masyarakat terdekat. Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep
dan Ibu Hj.Marmiyati,Amd.Keb membuka klinik rawat inap 24 jam.
Semakin dikenalnya klinik Bapak H.Slamet Riyanto,Amd.Kep dan
Ibu Hj.Marmiyati,Amd.Keb maka di putuskan tahun 2000 untuk memproses
ijin operasional Rumah Sakit dan pada tahun 2001 resmi berdiri poli klinik
rumah sakit bersalin. Tahun 2007 setelah mendapat ijin pendirian Rumah
Sakit Rahman Rahim, pembangunan rumah sakit secara bertahap mulai
dilakukan. Akhirnya pada tahun 2009 pemerintah menerbitkan surat
keputusan ijin operasional Rumah Sakit Rahman Rahim.
Rumah Sakit Rahman Rahim dalam proses hingga terakhir diresmikan
pada tahun 2009 tersebut, kemudian bekerja sama dengan dokter bedah,

dokter spesialis, dokter umum dan unit pelayanan medis diantaranya instalasi
farmasi, laboratorium dan radiologi. untuk keperluan radiologi.

II.1.2. Lokasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono sangatlah strategis karena
terletak di Jalan Saimbang 2 Kebon Agung Sukodono Sidoarjo. Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim dibagi menjadi dua yaitu : Satu apotek
yang terletak di gedung lama, sebelah UGD sehingga pasien mudah
menjangkaunya, dan Logistik Farmasi yang terletak di gedung baru,
bersebelahan dengan laboratorium yang lama.
II.1.3 Visi dan Misi
Visi : Menjadi Rumah sakit yang professional dan terjangkau.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan kompetensinya.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangakau masyarakat.
3. Meningkatkan SDM Rumah Sakit yang berorientasi customer.
4. Mewujudkan sarana dan prasarana yang sesuai standart.
5. Menciptakan kondisi kerja sama tim dalam memberikan pelayanan.
6. Menyediakan dan mengembangkan peralatan sarana dan prasarana
utamanya di bidang teknologi kedokteran.
7. Menciptakan dan mengembangkan pelayanan unggulan.
8. Memberi manfaat kepada masyarakat umum khususnya warga
Sukodono dan sekitarnya.
II.1.4. Motto
Ketulusan dan ketepatan dalam pelayanan

II.1.5. Falsafah
Profesi merupakan bagian dalam beribadah kepada Allah SWT untuk memberi
manfaat kepada umat manusia melalui pelayanan kesehatan.

II.1.6. Tujuan
Terwujudnya kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia.
II.1.7. Fasilitas Kesehatan
a. Ruang Bagian Keuangan
1) Kepala Bagian Keuangan

5) Administrasi pasien pulang

2) Pemasaran

6) Kasir

3) Penagihan

7) Inventaris rumah tangga

4) Akutansi
II.1.8. Sarana, Tata Ruang, dan Perlengkapan
a. Saranayang ada di dalam instalasi farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim,
antara lain :
1) Di apotek :
a) Ruang pelayanan resep
b) Ruang tunggu pasien
c) Ruang penyimpanan obat dan alat kesehatan
d) Ruang kepala Instalasi Farmasi
e) Komputer
f) Almari
g) Ac
h) Kulkas
i) Etalase
j) Tempat peracikan obat
k) Loker karyawan
2) Di Gudang Farmasi :
a) Ruang administrasi
b) Ruang penyimpanan obat dan alat kesehatan
c) Komputer
d) Almari
e) Wastafle
f) Ac
g) Tempat penerimaan obat
b. Tata ruangInstalasi Farmasi di Rumah Sakit Rahman Rahim dibagi menjadi
dua yaitu, apotek dan gudang farmasi. Apotek terletak di sebelah ruang
UGD yang melayani seluruh resep yang ada di rumah sakit baik rawat jalan,
rawat inap dan obat bebas. Sedangkan gudang farmasi berada dibelakang
bersebelahan dengan ruangan laboratorium yang lama, melayani sediaan

obat dan alat kesehatan dari apotek dan ruangan- ruangan


c. Perlengkapaninstalasi farmasi di Rumah Sakit Rahman Rahim antara lain;
perbekalan farmasi seperti obat keras, obat bebas terbatas, obat generik, obat
wajib apotek, obat narkotika dan psikotropika; lalu alat-alat peracikan
seperti mortir, stamper,ayakan, pulverator,sealing machine; lalu wadah
pengemas

dan

etiket

seperti

plastic,stappless,

etiket

putih

botol
dan

cangkang

biru;

kapsul,

selanjutnya

kantong

perlengkapan

administrasi seperti blangko resep,kwitansi,surat pesanan, kartu stok, buku


pencatatan narkotika dan psikotropika, buku laporan resep, buku defecta,
buku karyawan,buku rawat jalan, buku rawat inap, buku formularium
asuransi kesehatan, dan lain- lain, dan yang terakhir yaitu buku- buku yang
terkait dengan apotek adalah ISO.
II.2.1. Hasil Pengamatan
II.2.1.1 Penggolongan Obat
a. Obat Bebas
Obat bebas merupakan obat yang dapat diperoleh secara bebas
kepada umum tanpa resep dokter. Penataan obat bebas di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim secara abjad dari A- Z, berikut tabel contoh
obat bebas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono
Tabel2.1 Obat Bebas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono

Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Nevramin

Tiamin tetrahidro
furfural disulfide
basa,Vit.B6, Vit.
B12

Untuk mencegah atau


mengobatikekurangan
vit. B1,B6,B12 dan
gangguan
metabolisme yang
ditandai nyeri

Sanmol

Parasetamol

Rasa sakit termasuk


sakit
kepala,gigi,demam
disertai influenza dan
demam setelah
imunisasi

New Diatabs

Atapulgit 600 mg

Untuk diare karena


pencernaanyang tidak
normal

AntasidaDoen

Al Hidroksida dan
Magnesium
Hidroksida

Sebagai obat Saluran


pencernaan / Maag

Curcuma

Serbuk rhizome
curcuma 200 mg

Sebagai penambah
nafsu Makan

Panadol

Paracetamol 500
mg, 160 mg/5 ml

Untuk sakit
kepala,sakit sendi,sakit
otot,sakit telinga

Becom C

Vit.b1, Vit.b6,
Vit.b12,nikotinamid,
Ca- pantotenat,
Vit.C

Memenuhi kebutuhan
multivitamin untuk
tubuh baik masa
pertumbuhan maupun
masa penyembuhan.

b. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas merupakan obat yang sebenarnya masuk ke
dalam penggolongan obat keras namun masih dapat diperjual belikan tanpa
adanya resep dari dokter. Penataan Obat bebas terbatas di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim diatur secara abjad dari A-Z dengan rapi.
Berikut tabel contoh obat bebas terbatas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.2 Obat Bebas Terbatas di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim
Nama dagang

Sukodono :

Kandungan

Fungsi

Flutamol

Paracetamol ,
fenilpropanolamina HCl,
klorfeniramina maleat,Gg

Untuk meringankan panas


disertai batuk pilek.

Glyceril Guaiacolat

Glyceril Guaiacolat

Sebagai ekspektoran

CTM

Klorfeniramin maleat

Untuk mengobati alergi


seperti gatal-gatal,
urticaria, dermatitis

Viron

Metampiron,Vit.B1,
Vit.B6,Vit.B12

Untuk nyeri berat,akibat


neuritis dan neuralgia

Neurosanbe Plus

Vit.B1,Vit B6,
Vit.B12,Metampiron

Untuk nyeri yang berat.

AFI dex

Dextromethorphan
HBr

Untuk Batuk

Glyceryl
Guaiacolate

Glyceryl Guaiacolate

Untuk Batuk

c. Obat Keras
Hampir semua obat yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Rahman Rahim adalah obat keras. Dengan memperhatikan resep dari
dokter pelayanan farmasi dapat berjalan dengan baik. Penataan obat keras
juga tersebar merata di rak- rak obat dan di tata menurut abjad dari A-Z.
Berikut tabel contoh obat keras yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Rahman Rahim :
Tabel 2.3 Obat Keras di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono:
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Ertensi

Amlodipine

Sebagai Anti Hipertensi

Opiphen

Thiamphenicol

Anti Biotik

Aspilet

Asetosal 80 mg

Demam,Sakit kepala
,Nyeri pada otot

Mefinal

Asam mefenamat

Anti Nyeri

Reucid

Alopurinol

Asam Urat

10

Vastigo

Betahistin Mesilat

Gejala Vertigo

Pepzol

Pantoprazol
Teofilin,
Salbutamol

Untuk Tukak lambung

Teosal

Bronkitis Akut atau Kronis

Baquinor Forte

Ciprofloxacin

Sebagai Anti Biotik untuk


infeksi pernafasan,ISK,
tulang, kulit

Natrium Diklofenak

Na. Diklofenak

Anti Nyeri (NSAID)

Glucovance
Glucophage
Sanprima

Glibenclamid
Metformin
Trimetoprim

Anti Diabetic
Anti Diabetic
Infeksi Saluran Pencernaan

Amoxsan

Amoxicyllin

Untuk infeksi yang


disebabkan oleh bakteri
gram (+) dan gram (-),
anaerob profilaksis
endokarditis bakterial dan
antrax

Mucopect

Ambroxol

Infeksi saluran nafas yang


lebih menuju ke batuk

Ponstan
Asam Mefenamat
Monell
Domperidom
d. Obat Wajib Apotek (OWA)

Anti Nyeri
Untuk Mual, Muntah

Obat wajib apotek dapat diberikan kepada pasien apabila


apoteker menghendaki penggunaannya. Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim OWA tersebar rata, bercampur dengan obat bebas, obat
bebas terbatas, dan obat keras. Berikut tabel contoh OWA yang terdapat di
Apotek Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.4. Obat Wajib Apotek di Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono :
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Antasida Doen

Al. Hidroksida,
Mg.Hidroksida

Pengobatan Saluran
Pencernaan

Ranitidin

Ranitidin

Untuk Saluran Pencernaan

Salbutamol

Salbutamol

Gangguan Saluran Nafas

Mefinal

Asam Mefenamat

Anti Nyeri

11

Paracetamol

Paracetmol

Menurunkan Demam

e. Obat Injeksi
Obat injeksi yang penataannya ditata berdasarkan abjad pada rak
penyimpanan obat sama seperti obat yang lainnya. Berikut tabel contoh
Obat injeksi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono
Tabel 2.5 Obat Injeksi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Ondansetron

Ondansentron

Anti Mual Muntah

Gastridin

Ranitidin

Obat Saluran Pencernaan

Ceftriaxone

Ceftriaxone

Anti Biotik

Lasix

Furosemide

Anti Hipertensi

Antrain

Metamizole

Anti nyeri

Rixone

Ceftriaxone

Antibiotik

Merotik
Lameson 125

Meropenem
Methylprednisolone

Antibiotik
Cortiko steroid

2. Mendiskripsikan Resep
Pengerjaan resep dilakukan setelah pasien memenuhi semua
persyaratan administrasi dan pemeriksaan terhadap dokter pada masingmasing klinik. Resep dikerjakan setelah pasien setuju dengan perhitungan
harga yang telah ditentukan. Berikut contoh resep asuransi jamsostek dan
resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono:
Gambar 2.1 Contoh resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono

12

2. Mengenali Alat Kesehatan


Sistem pengadaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono dilakukan berdasarkan pengajuan dari logistik
farmasi sesuai kebutuhan dari rawat inap, rawat jalan, dan apotek.Pengadaan
dilakukan oleh kepala instalasi farmasi dan petugas logistik farmasi. Logistik
farmasi menginput data order berdasarkan SP (surat pesanan), selanjutnya
logistik farmasi akan mendistribusikan obat atau alat kesehatan tersebut ke
ruang rawat inap, rawat jalan, dan apotek sesuai permintaan. Berikut tabel
contoh alat- alat kesehatan yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono :

13

Tabel 2.6 Contoh Alat Kesehatan diInstalasi FarmasiRumah Sakit


Rahman Rahim Sukodono :
Nama Alat kesehatan

Fungsi

Infus set

Sebagai pemasang infuse

Jarum novopen

Digunakan untuk penyuntikan insulin.


Disambungkan dengan insulin flexpen

Plug

Digunakan untuk memasukkan obat


ataumakanan apabila setelah infuse dilepaskan

Tranfusi set / blood set

Digunakan untuk transfuse darah

Urine bag

Sebagai tempat penampung urin

Opsite

Plester anti air, biasanya digunakan diperut


setelah operasi Caesar

Tensocrape
Spinocan

Digunakan sebagai pembalut


untuk penyuntikan di sumsum tulang
belakang

Benang bedah

Untuk menyatukan jaringan tubuh setelah


cedera ataupun bedahan atau untuk menutup
luka ringan atau berat

Masker

Untuk menutup hidung dan mulut agar


terhindar dari materi

Feeding tube

Untuk memasukan cairan,nutrisi atau


makanan melalui mulut atau hidung

Kassa hidrofil sterile

Untuk menutupi luka, untuk menghindari


kontaminasi

Hypafix

Plester yang digunakan dalam pembedahan


yang tidak meninggalkan residu. Bila dilepas
tidak sakit dan tidak menyebabkan alergi

Stomach tube
Colostomy bag

Alat untuk mengumpulan cairan atau getah


lambung
Untuk menampung feses pada px setelah
operasi colon.

Cotton swab

Untuk membersihkan telinga

Condom catheter

Untuk menghubungkan penis dengan urine


bag melalui ujung tube nya terutama untuk px
yang sering kencing dengan tidak sadar atau

14

tidak bisa menahan


Catheter

Untuk mengeluarkan atau pengambilan urine

U-Pad

Popok untuk ibu sehabis melahirkan

3. Obat Narkotika dan Psikotropika


Pelaporan penggunaan

obat

narkotika

dan

psikotropika

dilakukan oleh kepala instalasi farmasi selambat- lambatnya pada bulan


berikutnya. Sedangkan pelaporan obat

golongan psikotropika dilakukan

sebulan sekali. Laporan narkotika dan psikotropika ditujukan kepada


Departemen Kesehatan Nasional di Jakarta melalui email pada website
Depkes yang sudah ditentukan. Caranya dengan mengisi angket atau daftar
obat dengan jumlah yang sesuai dengan kondisi instalasi farmasi Rumah
Sakit Rahman Rahim Sukodono.

a. Narkotika
Tabel 2.7 Obat Narkotika di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Codein

Codein

Obat Batuk Antitusive,


penghilang nyeri, apioid
potensi rendah untuk nyeri
ringan sampai sedang

MST Continus

Morfin Sulfat

Anti Nyeri

Pethidin

Pethidin HCl
Codein 30 mg
Phenyltholoxamine
10 mg

Anti Nyeri

Codipront syr

Obat batuk Antitusive

b. Psikotropika
Tabel 2.8. Obat Psikotropika di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
15

Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Diazepam

Diazepam

Anti Epilepsi

Stesolid

Diazepam
Klordiazepoksid 5mg,
klidinium bromide 2,5
mg

Rheumatik Otot

Braxidin
Analsik

Metampiron,Diazepam

Pengobatan gejala tukak


lambung
Pengobatan sakit
kepala,nyeri (analgesic)

Penanganan resep yang terdapat obat narkotika dan psikitropika di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim yaitu :
a. Resep yang terdapat obat narkotika atau psikotropika digaris resep
disendirikan dari resep lainnya
b. Catat pada kartu stok barang yang memuat oemasukkan dan pengeluaran
obat narkotika dan psikotropika dan nomor resep yang mengandung obat
tersebut
c. Kartu stok barang digunakan Apoteker untuk membuat laporan yang akan
dikirim setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
d. Dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai Besar
Pengawas Obat Makanan setempatPenyimpanan obat tersendiri dalam
almari tersendiri yang berada di dinding dan lemari kayu.
4. FarmakologiSpesialite Obat
a. Analgesik-Antipiretik
Obat analgesik- antipiretik digunakan sebagai penghilang,
pengurang, dan mengobati rasa nyeri. Penyimpanan obat analgesik
ditempatkan secara abjad dari A- Z di rak penyimpanan obat dengan rapi.
Beriku tabel contoh obat analgesic- antipiretik di Instalasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.9 Obat Analgesic-Antipiretik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Dosis

Sanmol

Paracetamol

500 mg

16

Fungsi
Sakit kepala, gigi dan demam
disertai influenza

Menghilangkan rasa sakit dan


nyeri
Menurunkan demam dan
meredakan rasa nyeri pada otot,
sakit kepala, sakit gigi.

Mefinal

Asam Mefenamat

500 mg

Dumin

Parasetamol

125 mg

Mefentan

Asam Mefenamat

500 mg

Meringankan rasa sakit dan


Sakit setelah operasi

Antalgin

Antalgin

500 mg

Meringankan rasa sakit


terutama nyeri kolik dan sakit
setelah operasi

Cataflam

Kalium Diklofenak

25 mgm,
50 mg

Pengobatan jangka pendek


untuk nyeri dan inflamasi

Asam Mefenamat

Asam Mafenamat

500 mg

Meringankan rasa sakit


kepala,sakit gigi,nyeri otot
tulang

Ibu Profen

Ibu Profen

100 mg

Meringankan nyeri ringan


sampai sedang ,sakit gigi dan
sakit kepala

b. Antibiotic
Penjualan antibiotic di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim biasanya
disertai resep dari dokter. Penyimpanannya pun tercampur dengan obat yang lain
berdasarkan abjad dari A-Z. Berikut tabel Contoh obat antibiotic di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.10 Obat Anti Biotic diInstalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Dosis

Fungsi

Biothicol

Thiamphenicol

250 mg

Infeksi saluran
nafas,Tifus,Paratifus

Amoxsan

Amoxicicillin

500 mg

Infeksi saluran nafas, saluran


urogenital,kulit dan jaringan
lunak

Bellacid

Amoxicilin

100 mg

UTI, tidak berkomplikasi, otitis


media, bronchitis akut

17

Cefadroxil

Cefadroxil

500 mg

Infeksi saluran kemih, bagian


bawah yang tidak ter
kompikasi, infeksi kulit dan
jaringan lunak

Vicillin

Ampicillin Na

500 mg

Tonsillitis, faringitis, bronchitis,


endokarditis bacterial, subakut

Gentamicin

Gentamisin sulfat

40 mg/2
ml

Septikemia,ISK,infeksi saluran
nafas, meningitis, infeksi kulit
dan jaringan lunak

Cefotakxime

Sefotaksim

1 gram

Infeksi saluran nafas bawah,


saluran kemih, kulit, tulang, dan
rawan sendi

Ceftriaxone

Ceftriaxone Vial

1 gram

Infeksi yang disebabkan bakteri


pathogen pada saluran nafas

Wiamox

Amoksislin

500 mg

Infeksi saluran pernafasan

b. Anti Diabetik
Obat yang biasanya dipakai sebagai antidiabetes di instalasi
farmasi

adalah

metformiin,

glibenklamid,

dan

glimepiride

cara

penjualannya pun sama seperti obat yang lainnya, yaitu dapat dibeli jika
pasien telah setuju dengan sejumlah perhitungan resep dan harga,
penyimpanannya juga berdasarkan abjad. Berikut tabel Contoh obat Anti
diabetic di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :
Tabel 2.11 Obat Anti Diabetik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang

Nama Generik

Aturan

Fungsi

Glucovance

Glimepiride

Pagi X 1
Sebelum makan

Sebagai penunjang diet dan


olah raga

Metformin

Metformin

Sesudah makan

Penderita yang kadar gula


darahnya tidak bisa di control

Glucophage

Glibenclamid

Sebelum makan

NIDDM

18

Glibenclamide

Glibenclamide

Saat makan, pada


suapan pertama

Diabetes mellitus ringan atau


sedang

Glimepiride

Glimpiride

Sesudah makan

Diabetes mellitus tipe 2 yang


tidak dapat ditanggulangi
dengan diet

c. Anti Hipertensi
Anti Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
tekanan darah tinggi.Tekanan darah normal seseorang adalah 120/80
mmHg. Berikut tabel contoh obat antihipertensi di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono antara lain :

Tabel 2.12 Obat Antihipertensi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Rahman Rahim Sukodono
Nama dagang

Kandungan

Aturan

Fungsi

Captopril

Captopril

3 X 1 tablet
sebelum makan

Untuk pengobatan hipertensi


dan gagal jantung

Propanolol

Propanolol
hidroklorida

Malam X 1 tablet
setelah makan

Untuk pengobatan hipertensi

Isosorbid
Dinitrate

Isosorbid
dinitrat

Sesudah makan ,
dibawah lidah

Pengobatan dan poencegahan


serangan angina pectoris dan
infark myokard

Amlodipine

Amlodipine

2 X sehari 1 tablet

Untuk pengobatan hipertensi,


angina stabil kronik

Bisoprolol

Bisoprolol

1 X sehari 1 tablet

Sebagai terapi tunggal atau


kombinasi dengan
antihipertensi lain

e. Asam Urat
Obat-obat asam urat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono rata- rata golongan allopurinol. Untuk obat asam urat
golongan urikosurik jarang digunakan. Berikut tabel beberapa contoh obat

19

asam urat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :


Tabel 2.13 Obat Asam urat diInstalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Tylonic

Allopurinol 100
mg, 300 mg

Asam Urat

Reucid

Allopurinol

Gout arthritis

Allopurinol

Allopurinol

Produksi asam urat


yang berlebih

f. Penurunan Kolesterol
Pada obat penurunan kolesterol acap kali ditemui di Rumah
Sakit Rahman Rahim dikarenakan asupan makanan yang tidak baik,
dengan seiring berbagai macam yang mengandung banyak minyak jahat.
Berikut beberapa contoh obat penurun kolesterol di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono:
Tabel 2.14 obat Penurunan kolesterol di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono
Nama Dagang

Kandungan

Fungsi

Simvastatin

Simvastatin

Hiperkolesterolemia

Fenifibrat

Fenifibrat

Untuk
Hiperkolesterolemia

Gemfibrozil

Gemfibrozil

Pengobatan
hiperlipidemia

5. Penyakit umum dan Ringan yang terjadi


a. Asam Lambung
Salah satu contoh resep tentang asam lambung di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono.Antara lain:
20

Gambar 2.2 Contoh Resep Penyakit Asam Lambung di Rumah Sakit Rahman
RahimSukodono

b. Diare
Berikut Contoh resep tentang penyakit diare di Instalasi Farmasi

21

Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :

Gambar 2.3 Contoh Resep Penyakit Diare di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim Sukodono

22

c. Batuk
Merupakan reaksi tubuh karena adanya iritasi pada sasaran atau
paru-paru. Sebab utama batuk :
1) Infeksi
2) Inflamasi Saluran Nafas
3) Terpapar zat iritasi seperti zat kimia atau asap .
Batuk terbagi menjadi 3 yaitu Antitusive (batuk kering),
ekspektoran (batuk berdahak) dan batuk mukolitik.

Gambar 2.4 Contoh Resep Penyakit Batuk di Instalasi Farmasi Rumah


SakitRahman Rahim Sukodono

23

d. Pilek
Merupakan agen simpatomimetik yang bertindak pada reseptor
dalam mukosa hidung yang dapat menyebabkan pembuluh darah
mengecil.Selain itu juga dapat mengurangi pembengkakan mukosa hidung
dan melegakan pernafasan. Obat- obat untuk hidung tersumbat di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim yang paling banyak digunakan adalah
dalam bentuk spray dan tetes hidung . Dalam peresepan biasanya pilek
disertai batuk, maka contoh resep penyakit batuk dan pilek antara lain
sebagai berikut

24

Gambar 2.5 Contoh Resep Penyakit Pilek di Instalasi Farmasi Rumah


SakitRahman Rahim Sukodono
e. Demam
Demam adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
Typhi. Berikut contoh peresepan tentang penyakit demam di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono :

Gambar 2.5 Contoh Resep Penyakit Demam di Instalasi Farmasi Rumah


Sakit Rahman Rahim Sukodono
6. Melakukan Komunikasi terhadap Pasien
Contoh melakukan komunikasi terhadap pasien :
a. Pasien datang dengan keluhan :
25

1) Badan panas
2) Kepala pusing
3) Flu
4) Batuk dan pilek.
b. Lalu dokter memberi resep:
R/ Topcilin

no.X

.3.d.d.1
R/ Soldextam

no. X

.3.d.d.1
R/ Codein 10 mg

no. X

.3.d.d.1
R/ Lapifed
.3.d.d.1

no. X

c. Lalu AA mengambilkan obat dan memberi etiket serta memberi KIE pada
pasien, sebagai berikut :
1) R/ Topcilin

no. X

.3.d.d.1
KIE : Obat ini adalah antibiotik, jadi harus dihabiskan. Obat ini
diminum tiga kali sehari sebanyak satu kapsul,Tiap 8 jam sekali sesudah
makan
2) R/ Soldextam

no. X

.3.d.d.1
KIE : Obat ini untuk mengobati radang tenggorokannya dan
tidak harus habis, kalau tenggorokannya sudah tidak sakit, obat ini tidak
harus diminum. Obat ini diminum tiga kali sehari sebanyak satu tablet
sesudah makan

3) Codein 10 mg

no. X

.3.d.d.1
KIE : Obat ini adalah obat batuk. Dan tidak harus habis ,kalau
sudah tidak batuk tidak harus diminum. Obat ini diminum tiga kali saja

26

sehari sebanyak satu tablet sesudah makan.


4) Lapifed

no. X
.3.d.d.1

KIE : Obat ini untuk pileknya.Kalau sudah tidak pilek tidak harus dihabiskan.
Obat ini diminum tiga kali sehari satu tablet sesudah makan

A. Analisa Data
1. Penggolongan Obat
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek,
obat keras, psikotropika dan narkotika Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rahman Rahim merupakan apotek yang melayani pembelian swamedikasi
(pengobatan sendiri) , resep dan alat kesehatan. Obat digolongkan sesuai
dengan obat bebas, bebas terbatas, obat keras atau obat wajib apoteker dan
menurut bentuk sediaannya, seperti obat pemakaian oral (tablet dengan kapsul
dan sirup dengan suspensi), obat pemakaian luar ( salep, obat tetes dan lainlain), obat pemakaian suppositoria, dan obat injeksi. Obat yang membutuhkan
tempat penyimpanan khusus seperti obat supossitoria diletakkan dalam lemari
es.
Penataan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan
ketepatan

penggunaan

serta

pengamanan

distribusi

yang

terdiri.

Penggolongan obat terdiri atas Obat Bebas, Bebas Terbatas, Obat Keras dan
Obat Wajib Apotek (OWA).Untuk peletakan Obat obat tersebut tidak
dilakukan dengan khusus atau disendirikan. Peletakannya tersebar dirak-rak
Obat berdasarkan abjad dari A hingga Z yang terdapat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim Sukodono.
Adapun permasalahan yang berkaitan dengan

penempatan

sejumlah penggolongan obat tidak berdasarkan teori yang ada, melainkan di


letakkan tidak berurutan bahkan relatif tidak teratur akibatnya ada
keterlambatan dalam pengerjaan resep. Maka dari itu penting sekali diadakan
nya Stock Opname.
Dalam Penempatan golongan obat di tempat praktek hampir sama
27

dengan teori disekolah.


a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat di peroleh/di jual secara
bebas kepada umum tanpa resep dokter yang sudah terdaftar di Depkes RI
dan dapat di beli di apotek, toko obat atau toko biasa. Obat bebas memiliki
tanda pada kemasannya tercantum logo berbentuk lingkaran bewarna hijau
dengan garis tepi yang tebal bewarna hitam.

Gambar 2.6 Tanda obat bebas


Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter
dimaksudkan untuk menangani penyakit-penyakit simpatomatis ringan
yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat
dilakukan sendiri oleh penderita.

b. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya masuk ke
dalam golongan obat keras tetapi masih dapat di perjual belikan tanpa
resep dokter. Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas
terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang
5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan
berwarna putih sebagai berikut:

28

Gambar 2.7 Tanda Peringatan


Keterangan :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

P. No 1 : Awas ! Obat keras ! Bacalah aturan memakainya


P. No 2 : Awas ! Obat keras ! Hanya untuk kumur. Jangan di telan
P. No 3 : Awas ! Obat keras ! Hanya untuk luar badan
P. No 4 : Awas ! Obat keras ! Hanya untuk luka bakar
P. No 5 : Awas ! Obat keras ! Tidak boleh di telan
P. No 6 : Awas ! Obat keras ! Obat wasir, tidak untuk di telan

Obat bebas memiliki tanda pada kemasannya tercantum logo


berbentuk lingkaran bewarna biru dengan garis tepi yang tebal bewarna
hitam seperti berikut :

Gambar 2.8 Tanda Obat Bebas Terbatas


Obat golongan ini dapat diperoleh tanpa resep dokter bila
memenuhi persyaratan :
a) Obat tersebut hanya boleh dijual dalam kemasan asli pabrik
pembuatnya
b) Pada penyerahan oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan
tanda yang terecetak sesuai contoh (P1-P6)

29

c. Obat Keras
Obat keras adalah obat beracun yang memiliki khasiat
mengobati, menguatkan, mendesinfeksinkan tubuh manusia, baik obat
berada dalam bentuk substansi maupun tidak.Obat keras hanya dapat di
peroleh dengan resep dokter. Obat keras memiliki tanda yang sama dengan
golongan obat lainnya yaitu lingkaran warna merah dengan garis tepi
bewarna hitam, tetapi bedanya di dalam lingkaran merah tersebut
tercantum tanda K yang artinya obat itu adalah obat keras.

Gambar 2.9 Tanda Obat Keras


Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim untuk
penggolongan obat keras sudah ada, namun penataannya tidak berdasarkan
dengan kegunaan atau khasiat suatu obat akan tetapi, penataannya
berdasarkan abjad. Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
penggunaan obat keras menggunakan resep dokter. Sebaiknya penggunaan
obat keras hendaklah menggunakan resep dokter namun terkadang
penggunaannya tidak memakai resep dari dokter.

d. Obat Wajib Apotek (OWA)


Selain memproduksi

obat

generik,

untuk

memenuhi

keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya akses obat pemerintah


30

mengeluarkan kebijakan OWA. OWA merupakan obat keras yang dapat


diberikan oleh Apoteker Pengelolah Apotek (APA) kepada pasien.
Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persayaratan
yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA, yaitu :
a) Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien
(nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
b) Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh
diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep
saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1 tube.
c) Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup:
indikasi, kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek
samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila
efek tidak dikehendaki tersebut timbul.
Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk
masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat
yang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara
lain obat antinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep
hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi
sistemik (CTM), obat KB hormonal.

2. Mendiskripsikan resep
a. Membaca Resep
Resep adalah Permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi,
atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk
menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita.
Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe
(ambilah). Recipe adalah bahasa latin, mengapa bahasa latin sampai saat
ini masih digunakan dalam menulis resep khususnya pada bagian
signatura, karena bahasa latin mempunyai keuntungan yaitu bahasa latin

31

adalah

bahasa

yang

mati/statis

dimana

tidak

akan

mengalami

perkembangan/ perubahan sehingga menjamin tidak aka nada salah tafsir


sepanjang zaman.
Bahasa latin merupakan bahasa dunia untuk ilmu kesahatan
sehingga apabila resep ditulis dengan bahasa latin oleh siapapun
dimanapun selalu dilayani dengan tepat dan dimengerti oleh tenaga
kesehatan yang terkait. Dengan Bahasa latin dapat merahasiakan sesuatu
untuk kepentingan penderita sehingga tidak disalahgunakan.
Yang diperbolehkan menulis resep ialah dokter umum, dokter
spesialis, dokter gigi, dan dokter hewan.Bagi dokter umum dan dokter
spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yang boleh diberikan
kepada penderitanya.Bagi dokter gigi ada pembatasan, yaitu dokter gigi
hanya boleh menuliskan resep berupa jenis obat yang berhubungan dengan
penyakit gigi.Bagi dokter hewan, ada pembatasan, tetapi bukan terletak
pada jenis obatnya melainkan resep untuk keperluan hewan semata-mata.
Resep ditulis di atas suatu kertas resep. Ukuran kertas resep
yang ideal ialah lebar 10-12 cm dan panjang 15-18 cm. Untuk
dokumentasi, pemberian obat kepada penderita memang seharusnya
dengan

resep,

permintaan

obat

melalui

telepon

hendaknya

dihindarkan.Penyimpanan kertas resep dapat dilakukan cara sebagai


berikut :
1) Disimpan

ditempat

yang

aman:

menghindarkan

dicuri

untuk

disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab (misal:


menuliskan resep palsu meminta obat bius )
2) Disimpan menurut urutan tanggal dan nomor unit pembuatan: untuk
memudahkan peenelusuran kembali bila terjadi sesuatu akibat dari obat
yang diberikan.
3) Disimpan sekurang-kurangnya selam 3 tahun: setelah lewat 3 tahun,
apotek boleh memusnahkan resep tersebut dengan membuat proses
verbal (berita acara) pemusnahan.
4) Pemusnahan R/ dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain
yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) bersama dengan
sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
5) Pada pemusnahan R/ harus dibuat berita acara pemusnahan R/ sesuai

32

dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dengan ditandatangani


oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
Resep yang lengkap juga harus memuat :
1) Nama, alamat, nomor izin praktek, jam praktek.
2) Tanggal penulisan resep, nama atau komposisi obat.
3) Tanda R/ pada bagian kiri
4) Tanda tangan atau paraf dokter penulis.
5) Nama pasien, jenis hewan, umur, alamat pasien atau pemilik hewan.
6) Tanda seru (!) dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat
yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.
Pembagian suatu resep lengkap juga harus memat :
1) Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)
2) Aturan pakai dari obat tertulis (signatural)
3) Paraf atau tanda tangan dokter penulis (subcriptio)
4) Tanda buka penulisan resep [R/] (invecatio)
5) Nama obat, jumlah, cara membuat (praescriptio atau ordinatio)
Di apotek, apograph diperlakukan sama dengan kertas resep asli
dari dokter, diharuskan pula menyimpan salinan resep atau copy-resep atau
apograph. Suatu apograph dibuatkan oleh Apotek atas :
1) Permintaan dokter : kalau ada tanda iteretur

di

kertas

orisinil.Misalnya tanya iter 1x, berarti resep itu boleh diulang sekali
lagi tanpa resep baru dari dokter. Sebaliknya tanda N.I. (ne etur)
berarti resep tersebut tidak boleh diulang (walaupun tidak
mengandung obat berbahaya berupa narkotika atau obat beracun)
2) Permintaan penderita : dalam hal ini, ulangan pembuatan obat dengan
Apograph, hanya dapat bila resep orisinil (asli) dari dokter tidak
mengandung bahan obat Narkotika atau obat golongan Psikotropika
atau Obat Daftar G.
3) Apograph harus memuat :
a) Semua keterangan yang terdapat dalam R/ asli.
b) Nama dan alamat apotek.
c) Nama dan nomor izin APA.
d) Tanda tangan atau paraf APA.
e) Tanda dalam resep :
(1) det- untuk obat yang sudah diserahkan seluruhnya.
(2) nedet- untuk obat yang belum diserahkan sama sekali.
(3) det orig- atau -det....x- untuk resep iter.
(4) did untuk obat yang diserahkan separuhnya
f) Nomor resep dan tanggal resep
Alur penerimaan resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

33

Rahman Rahim Sukodono sama halnya dengan Apotek/ RS lainnya. Resep


datang kemudian diperiksa kelengkapannya (untuk pasien Jamsostek,in
health atau asuransi lain (diperiksa dahulu persyaratannya) , untuk resep
pasien rawat jalan langsung dilayani kemudian dilakukan penyiapan obat.
Untuk obat yang memerlukan peracikan dilakukan terlebih dahulu
perhitungan. Setelah dilakukan perhitungan, obat-obat tersebut diracik
kemudian dimasukkan di tempat ( Apabila kapsul dimasukkan dalam
cangkang kapsul sedangkan puyer dibungkus dengan kertas perkamen) dan
dibagi sesuai dengan resep dokter.
Ditempat praktek, pembacaan resep sudah sesuai dengan teori
disekolah.
Contoh :
a) Tgl : 19-12-2014
Dokter : dr. Atho Illah
Pro : An.Raline
R/ Amoxan Syr
no.I
3.d.d.1/2 cth
R/ Sanmol Syr
no.I
3.d.d.1/2 cth
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Amoxan sirup sebanyak 1 botol.
b) Ambillah Sanmol sirup sebanyak 1 botol.
3) Menulis etiket
a) Amoxan 3x sehari sendok teh (5ml)
b) Sanmol3x sehari sendok teh (5ml)
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya. Seperti Amoxan sebagai obat anti alergi, lalu sanmol
syrup untuk demam jika tidak demam dihentikan.
b) Pro : An.Elfira
Umur : 11 tahun
Dokter : Rody
R/ Biothicol syr
3.d.d.1 cth
R/ Sanmol
3.d.d 1

no.I
no.X

34

Langkah-langkah mengerjakan resep :


1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
(a) Ambillah Biothicol sirup sebanyak 1 botol.
(b) Ambillah Sanmol sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket
(a) Biothicol 3x sehari 1 sendok makan sesudah makan.
(b) Sanmol 1 x sehari 1 tablet sesudah makan.
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya. Seperti Biothicol sebagai anti biotik yang harus
dihabiskan dan sanmol sebagai obat demam.
b. Mendeskripsikan Etiket/ lebel
Etiket adalah suatu kertas yang di tempelkan di obat sebagai
aturan atau cara penggunaan obat sesuai peraturan dokter yang ada di
resep. Di dalam etiket biasanya dicantumkan nama pasien, tanggal,
signa/aturan pemakaian obat, jenis sediaan obat kapan obat di minum
(setelah makan atau sesudah makan).
Untuk obat minum atau oral biasanya menggunakan etiket yang
berwarna putih, ada juga yang menggunakan etiket berwarna biru di
gunakan untuk obat pemakaian luar seperti injeksi atau salep. Etiket di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim yakni memuat:
1) Nama dan alamat apotek
2) Tanggal resep yang dibuat
3) Nama pasien dan aturan pakai obat yang sesuai dengan petunjuk yang
dicantumkan oleh dokter pada resep
Etiket di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim
Sukodono terdiri dari 3 macam yaitu etiket putih terdiri dari 2, dan etiket
biru untuk obat luar. Etiket Putih digunakan untuk obat-obat pemakaian
dalam tubuh saja (per oral). Contohnya : pil, tablet, puyer, obat injeksi,
infus, dan pemakaian implan, dan syrup. Sedangkan etiket berwarna biru
digunakan untuk obat yang pemakaiannya luar tubuh saja (obat luar) dan
tidak untuk ditelan. Contohnya : salep, bedak, obat tetes ataupun krim.
Penggunaan etiket sama seperti yang dilakukan atau teori
disekolah.

35

c. Alat Laboratorium Resep


Alat-alat di laboratorium resep adalah peralatan atau alat yang
digunakan dalam peresepan atau untuk mengerjakan resep. Proses
pengerjaan resep yang makin lama makin banyak jumlahnya maka
pengerjaannya pun dipermudah dengan adanya mesin atau pun alat bantu
yang lebih modern.
Penempatannya alat- alat

laboratorium resep Rumah Sakit

Rahman Rahim ini pun sudah cukup rapi dan tertata tanpa adanya masalah.
Hanya saja perlu adanya perawatan secara khusus agar alat- alat
laboratorium resep tersebut tidak cepat rusak dan sedikit tambahan alat alat
yang baru.
Berikut ini adalah alat-alat laboratorium resep di Rumah Sakit
Rahman Rahim :
1) Mortir dan Stamper : Untuk memperkecil ukuran partikel zat padat
dengan cara penggerusan, membuat sediaan salep, untuk mencampur
zat padat ataupun cair
2) Blender : Untuk menghaluskan obat berbentuk tablet atau serbuk yang
hendak diracik menjadi puyer atau kapsul
3) Gelas ukur : digunakan untuk mengukur air yang akan dimasukkan di
4)
5)
6)
7)

dry syrup sesuai dengan ketentuan


Perkamen : wadah atau kertas pembagi serbuk atau pulvis
Kertas : pembungkus sediaan pulvis atau serbuk
Alkhohol : digunakan untuk pembersih peralatan sebelum digunakan
Sudip : digunakan untuk mengambi l serbuk pada mortir.

3. Mengenali Alat Kesehatan


Alat kesehatan (Alkes) adalah bahan, instrumen, mesin, implan
(berupa obat/alat kesehatan yang ditanamkan kedalam jaringan tubuh) yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia & atau struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
Alat kesehatan adalah alat-alat yang digunakan untuk pengobatan
dan perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Alat kesehatan
di Rumah Sakit Rahman Rahim sudah lengkap. Penempatan alat kesehatan di
Rumah Sakit Rahman Rahim di tempatkan di Apotek Rumah Sakit Rahman

36

Rahim dan Logistik Farmasi pada kardus atau rak-rak yang terdapat kotak
yang sudah diberi nama untuk mempermudah pelayanan yang dibutuhkan
pasien. Penataannya pun cukup rapi dan bersih, tidak ada masalah dalam
pendistribusian ataupun pemesanann alat kesehatan kepada PBF.
Penggunaan alat kesehatan sama seperti yang dilakukan atau teori
disekolah.
4. Obat Narkotika dan Psikotropika
a. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.Obat golongan Narkotika ini memiliki lambang lingkaran
dangan Palang medali merah ditengahnya.
Berdasarkan UU RI Nomor 22 Tahun 1997, narkotika adalah
suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan. Penandaan narkotika berdasarkan
peraturan yang terdapat pada Ordonasi Obat Bius yaitu Palang Medali
Merah,seperti :

Gambar 2.10 Tanda Obat Narkotika


Narkotika dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana
terlampir Dalam UU No 35 Tahun 2009, narkotika digolongkan kedalam
tiga golongan:
Narkotika Golongan I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggimengakibatkan ketergantungan.Contoh: Heroin, Kokain, Opium, Ganja,
Katinon, MDMDA/Ecstasy
Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
37

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan


ketergantungan..Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon
Narkotika golongan III
Narkotika golongan tiga, berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.Contoh: Codein,
Buprenorfin, Etilmorfin
1) Opiat / Opium
Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan
kangsung oleh tanaman yang bernama poppy / papaver somniferum
di mana di dalam bubuk haram tersebut terkandung morfin yang
sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang
berfungsi sebagai obat antitusif.
2) Morfin
Morfin adalah alkoloida yang merupakan hasil
ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia tertentu untuk
penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit
tertentu. Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya
negatif membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan
lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi
pemakainya.
3) Heroin
Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda
semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan
ketergantungan/kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan
dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh
dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau
pembuluh vena.
4) Kodein
Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh
dokter, namun dapat menyebabkan ketergantungan / efek adiksi
sehingga peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat.
5) Opiat Sintetik / Sintetis
38

Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut


seperti metadon, petidin dan dektropropoksiven (distalgesic) yang
memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit.Metadon
berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang
berbentuk serbuk putih.Opiat sintesis dapat memberi efek seperti
heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan / kecanduan.Namun
karena pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar
kalangan non medis.
Adapun pelaporan obat narkotika di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Rahman Rahim adalah :
(a) Pelaporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika dilakukan
oleh kepala instalasi farmasi selambat- lambatnya pada bulan
berikutnya. Sedangkan pelaporan obat

golongan psikotropika

dilakukan sebulan sekali. Laporan narkotika dan psikotropika


ditujukan kepada Departemen Kesehatan Nasional di Jakarta
melalui email pada website Depkes yang sudah ditentukan.
Caranya dengan mengisi angket atau daftar obat dengan jumlah
yang sesuai dengan kondisi instalasi farmasi Rumah Sakit Rahman
Rahim Sukodono.
(b) Narkotika yang sudah kadaluarsa ataupun rusak dilakukan
pemusnahan dengan disertai

berita acara pemusnahan yang

dilaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kotamadya setempat.


b. Psikotropika
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotik, yang

berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh

selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika di bedakan menjadi 4
golongan, yaitu :
(a) Psikotropika golonganI adalah yang dapat di gunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak di gunakan dalam terapi, serta
mempunyai

potensi

amat
39

kuat

mengakibatkan

sindroma

ketergantungan.
(b) Psikotropika golongan II adalah yang berkhasiat pengobatan
dengan dapat di gunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan
(c) Psikotropika golongan III adalah yang berkhasiat pengobatan dan
banyak di gunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
(d) Psikotropika golongan IV adalah yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan
Pelaporan Psikotropika hampir sama dengan pelaporan
Narkotika namun format pelaporan untuk Psikotropika tidak harus
lengkap seperti format pelaporan Narkotika.
c. Pendistribusian Narkotika Dan Psikotropika
Pabrik obat yang memproduksi narkotika dan psikotriopika
merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari
menteri kesehatan untuk melakukan produksi serta penyaluran obat
narkotika dan psikotropika. Narkotika dan psikotropika didistribusikan
oleh pedangang besar farmasi ( PBF ) yang memiliki izin dari Menkes
1) Distribusi Narkotika
(a) Pabrik obat yang memproduksi narkotika merupakan perusahaan
berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan produksi serta penyaluran obat
narkotika
(b) Narkotika untuk kebutuhan masyarakat diperoleh dari impor atau
sumber lain dengan berpedoman pada rencana kebutuhan tahunan
(c) Narkotika golongan 1 hanya dapat disalurkan oleh pabrik atau
pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga pendidikan
(d) Penyerahan Narkotik Golongan 2 hanya dapat dilakukan oleh
apotek, Rumah sakit, Balai pengobatan dan dokter

40

(e) Rumah sakit, apotek, puskesmas dan balai pengobatan hanya


dapat menyerahkan narkotika kepada pasien berdasarkan atas
resep dokter
2) Distribusi Psikotropika
(a) Psikotropika golongan I dilarang diproduksi atau digunakan
dalamproses produksi.
(b) Psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik atau
pedagang besar farmasi kepada lembaga pendidikan.
(c) Penyerahan psikotropika oleh apotek hanya dapat dilakukan
kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
dan dokter.
(d) Penyerahan psikotropika oleh rumah sakit, puskesmas, balai
pengobatan hanya dapat dilakukan kepada pasien.
(e) Penyerahan psikotropika oleh rumah sakit, apotek, puskesmas dan
balai pengobatan hanya dapat berdasarkan resep dokter.
(f) Psikotropika yang diserahkan dokter hanya dapat diperoleh dari
apotek.
d. Penyimpanan Narkotika Dan Psikotropika
1. Narkotika disimpan dalam tempat/lemari yang tertutup dan terkunci.
2. Lemari untuk penyimpanan narkotika ditempatkan ditempat yang tidak
mudah

terlihat

oleh

pasien

ataupun

orang

lain

yang

tidak

berkepentingan.
3. Lemari narkotika dibedakan dengan lemari psikotropika
4. Di dalam lemari narkotika dan psikotropika telah disediakan kartu stok
bila ada pengeluaran ataupun pemasukan jumlah obat dapat ditulis.
5. Jika lemari berukuran tidak cukup besar, lemari harus menempel pada
dinding/ lantai.
Diapotek Rumah Sakit Rahman Rahim terdapat obat Narkotika
dan Psikotropika, yaitu Psikotropika golongan IV; Diazepam dan
Phenobarbital.

Dan

Narkotika

golongan

III;

Codein.

Distribusi

Psikotropika di Apotek Rumah Sakit Rahman Rahim adalah melaui Surat


pesanan terhadap PBF . Psikotropika di Apotek Rumah Sakit Rahman
Rahim dapat diperoleh dari PBF (pedagang besar farmasi) yang
menyediakan obat tersebut, hanya diberikan kepada pasien melaui resep
yang ditulis oleh dokter. Pendistribusian obat narkotika melalui . Obat
41

Narkotika hanya dapat diperoleh dari PBF ( pedagang besar farmasi)


khusus yang menyediakan obat tersebut dari KIMIA FARMA. Tempat
penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika di apotek Rumah Sakit
Rahman Rahim sudah memenuhi persyaratan.
5. Farmakologi Spesialite Obat
Farmakologi ialah ilmu yang mempelajari sejarah, khasiat obat
dalam segala seginya, yaitu sumber/asal-usulnya, sifat kimia dan fisikanya,
kegiatan fisiologisnya/efek terhadap fungsi biokimiawi dan faal, cara kerja,
absorpsi, nasib (distribusi, biotransformasi), ekskresinya dalam tubuh, dan
efek toksiknya, serta penggunaannya dalam pengobatan.Dalam ilmu ini
dipelajari:
a. Penelitian mengenai penyakit-penyakit
b. Kemungkinan penyembuhan
c. Penelitian obat-obat baru
d. Penelitian efek samping obat-obatan atau teknologi baru terhadap
beberapa penyakit berkaitan dengan perjalanan obat di dalam tubuh serta
perlakuan tubuh terhadapnya. Berikut beberapa golongan farmakologi :
a. Analgesik/antipiretik
Analgesik/antipiretik adalah obat saraf dan otot golongan
analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/ obat nyeri
sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu
tubuh.Analgesik sendiri dibagi dua yaitu :
1) Analgesik opioid / analgesik narkotika
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki
sifat-sifat seperti opium atau morfin.Golongan obat ini terutama
digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.
Ada 3 golongan obat ini yaitu :
a) Obat yang berasal dari opium-morfin,
b) Senyawa semisintetik morfin, dan
c) Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.
2) Analgesik lainnya
Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para
amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti

42

ibuprofen, asam mefenamat, naproksen/naproxen dan banyak lagi.


Contoh peresepan obat analgesik-antipiretik antara lain
sebagai berikut :
Contoh :
Tgl :14-03-2015
Dokter : dr. Ervan
Pro : Tn.Sandi
R/ Ciprofloxacin

no.X

2.d.d.1
R/ Mefentan

no.X

3.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Ciprofloxacin sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Mefentan sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket (Putih )
a) Ciprofloxacin 2 x sehari minum 1 tablet
b) Mefentan 3 x sehari minum 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti ciprofloxacin sebagai antibiotik
harus dihabiskan, mefentan untuk pusing atau nyeri
b. Antibiotik
Antibiotik ialah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Pemakaian
antibiotik harus teratur, minimal tiga hari, dan harus tuntas, apabila
pemakaian antibiotik tidak teratur akan menimbulkan resisten dan kuman
akan kebal terhadap antibiotik tersebut.
Beberapa contoh dari obat golongan Antibiotik :
1) Golongan Penisilin (beta laktam)
Claneksi (Amoxicillin 500 mg dan clavulanic acid 125 mg).
Amoksisilin adalah antibiotika

43

turunan penisilin aemisintesis,

mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri garam-positif, bekerja


secara bakterisid dengan cara mengahabat sintesa dinding sel bakteri
sehingga dinding sel bakteri melemah, plasma sel keluar dan kemusian
pecah
Asam klavulanat adalah pengahambat beberbagai tipe enzim
-laktamase yang diproduksi oleh bakteri-bakteri tertentu. Cara kerja
asam klavulanat adalah :
a) Berfungsi sebagai competitif inhibitor karena struktur kimia Asam
Klavulanat mirip sekali dengan penisilin, maka Asam Klavulanat
dapat menempati bagian yang aktif dari strukrur enzim -laktamase
tanpa suatu reaksi kimia.
b) Gugus -laktamase karbonil dari Asam klavulanat mengubah enzim
penisilinase menjadi enzim asli. Bentuk enzim asli ini tidak aktif lagi
trhadap penisilin.
Indikasi : infeksi saluran nafas, infeksi tulang dan sendi,
infeksi saluran urogenital, infeksi kulit, infeksi gigi, dan infeksi lain
seperti sepsis aborsi, sepsis intraabdomina.
Efek samping : diare, mual, muntah, gangguan pencernaan, kolitis
pseudomembranosa, dan kandidiasis.
2) Golongan Cefalosporin
Sporetik (cefixim 100 mg). Sporetik mengandung cefixim
yaitu

antibotik

sefalosporin

semisintetik

generasi

ketiga

untuk

kepemakaian oral. Daya bakterisidal sporetik dihasilkan dari efek


penghambatan sefiksim terhadap sintesa dinding sel mikroba.
Sporetik sangat setabil terhadap enzim -laktamse sehingga
mikroorganisme -laktamase yang resistan terhadap penisilin serta
beberapa sefalosporin, akan sensitif terhadap sporetik.
Indikasi : Sporetik diindikasikan untuk infeksi-infeks yang
disebabkan oleh mikroorganisme sensitif sebagai berikut :

infeksi

saluran kemih, infeksi saluran pernafasan atas dan infeksi saluran


pernafasan bawah.
Efek samping : gangguan saluran pencernaan, susunan saraf
pusat (pusing/sakit kepala), reaksi hipersensitivitas.
3) Golongan Aminoglikosida
Gentamicin (Gentamisin sulfat 80 mg). Antibiotik gentamisin

44

merupakan antibiotik spektrum luas dengan aktivitasnya yang tanggap


terhadap bakteri gram negatif. Indikasi : Antibiotikum spektrum luas
dengan aktivitas terhadap bakteri gram negatif. Efek samping :
Ototoksisitas, nefrotoksisitas, blokadeneuromuskuler, dan super infeksi.
4) Golongan Makrolida dan Linkomisin
Generik Eritromisin 500 mg. Antibiotik ini merupakan
spektrum luas digunakan untuk infeksi. Eritromisin termasuk antibiotik
batuk/pilek dan infeksi saluran nafas. Indikasi : Infeksi saluran nafas,
infeksi saluran kelamin, infeksi jaingan lunak, infeksi otitismedia, infeksi
profilaksis sesudah pencabutan gigi. Efek samping : Gangguan ikterus
kolestatik.
5) Golongan Tetrasiklin
Doksisiklin mengandung tetrasiklin 250 mg. Antibiotik ini
merupakan antibiotik yang digunakan untuk infeksi kulit, infeksi saluran
cerna, dan ambeien. Obat golongan tetrasiklin ini termasuk dalam bentuk
salep. Indikasi : Infeksi yang sensitive terhadap tetrasiklin. Efek
samping : mual, muntah, dan diare.
6) Golongan Kuinolon
Ciprofloxacin merupakan antibiotika golongan fluorokuinolon,
bekerja

dengan

cara

mempengaruhi

enzim

DNA

gyrase

bakteri.Ciprofloxacin merupakan antibiotika untuk bakteri Gram positif


dan Gram negatif yang sensitif.
Indikasi : infeksi saluran kemih, uretritis dan servitis gonore,
infeksi saluran cerna, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan
sendi. Efek samping : mual, diare, muntah, pusing/sakit kepala, dan
reaksi kulit menjadi merah.
7) Golongan kloramfenikol
Kloramfenikol 250 mg dan kloramfenikol palmitat 125 mg.
Efek samping dari obat ini ialah diskrasia darah terutama anemia
aplastika, mual, muntah, dan diare, sindrom abu-abu pada bayi baru lahir
terutama bayi yang lahir premature, dan dapat menimbulkan reaksi
hipersensitif.
Contoh peresepan antibiotik hampir disemua resep ada,namun
tergantung dari penyakit yang diderita pasien. Penggunaan antibiotik
sama dengan teori yang ada disekolah.
45

Contoh peresepan obat antibiotik antara lain sebagai berikut :


Tgl :24-03-2015
Dokter :dr.Ella
Pro : Nn. Eva Nur Diana
R/ Biothicol

no.X

3.d.d.1
R/ Sanmol

no.X

3.d.d.1
R/ Psidii

no.X

2.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
a. Membaca resep
b. Menyiapkan obat :
(1) Ambillah Biothicol sebanyak 10 kapsul
(2) Ambillah Sanmol sebanyak 10 kapsul
(3) Ambillah Psidii sebanyak 10 kapsul
c. Menulis etiket ( putih )
(1) Biothicol 3 x sehari minum 1 kapsul
(2) Sanmol 3 x sehari minum 1 kapsul
(3) Psidii 2 x sehari minum 1 kapsul
e. Menyerahkan kepada pasien
f. Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti Biothicol sebagai antibiotic yang
harus dihabiskan, lalu sanmol sebagai demam, dan Psidii sebagai
penambah trobosit dalam tubuh
c. Antidiabetes
Penyakit diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang
disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah
dalam tubuh akibat kekurangan insulin baik relatif maupun absolut.
Antidiabetik adalah obat untuk menurunkan dan menetralkan kadar gula
yang berlebihan dalam darah.
Pengobatan diabetes secara menyeluruh mencakup diet yang
benar, olahraga yang teratur, kemudian dilanjutkan dengan obat-obatan
yang diminum, atau suntikan insulin. Pada diabetes tipe 1, mutlak

46

memerlukan suntikan insulin setiap hari, sedangkan pada diabetes tipe 2,


kadang dengan diet dan olahraga saja glukosa darah bisa menjadi normal,
namun umumnya perlu minum obat antidiabetes secara oral atau tablet,
pada keadaan tertentu diabetes tipe 2 memerlukan suntikan insulin, atau
bahkan perlu kombinasi suntikan insulin dan tablet.
Diabetes adalah suatu kondisi yang ditandai meningkatnya kadar
gula dalam darah sehingga menimbulkan risiko kerusakan microvascular
(retinopathy, nephropathy dan sakit saraf). Dan macrovascular (stroke,
tekanan darah tinggi dan kelainan jantung)
1) Obat Oral:
(a) Glibenclamid
(b) Gliquanid
(c) Glimepirid
(d) Acarbose
(e) Metformin
2) Sediaan Insulin:
a) Short acting insulin
b) Intermediate dan long acting insulin
c) Isophane insulin (NPH)
d) Biphasic fixed mixture insulin
e) Ultralente
Contoh peresepan dari obat antidiabetes ini adalah :
Tgl :03-04-2015
Dokter :dr.Ervan
Pro :Ny.Erna
R/ Glucovance 500/2,5 mg

no.XXX

1-0-0 (a.c)
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Glucovance sebanyak 30kapsul
3) Menulis etiket ( Putih )
a) Glucovance 1 x sehari minum waktu pagi hari
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya untuk sebagai obat terapi diabetes mellitus tipe ke 2.

47

d. Anti hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah melebihi normal. Di seluruh dunia hipertensi
telah menjadi suatu penyakit yang dihubungkan dengan angka morbiditas,
mortalitas serta biaya (cost) yang tinggi di masyarakat. Hipertensi juga
merupakan faktor risiko penting, yang dapat dimodifikasi, untuk penyakit
jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan penyakit
arteri periferal.2.1 Antihipertensi.
Antihipertensi juga diberikan pada individu yang memiliki
resiko tinggi untuk terjadinya penyakit kardiovaskular dan mereka yang
beresiko terkena stroke maupun miokard infark. Pemberian obat bukan
berarti menjauhkan individu dari modifikasi gaya hidup yang sehat seperti
mengurangi berat badan, mengurangi konsumsi garam dan alkohol,
berhenti merokok, mengurangi stress dan berolahraga.
Golongan Obat Antihipertensi:
1) Diuretik
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Furosemide.
2) Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (-Blocker)
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Propanolol dan
Bisoprolol.
3) Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-Inhibitor)
Contoh antihipertensi dari golongan yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim ini adalah Kaptopril.
4) Penghambat Reseptor Angiotensin
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Losartan,, dan Irbesartan.
5) Antagonis Kalsium
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim adalah Nifedipine.
6) Vasodilator (hidralazin, minoksidil, diazoksid)
Contoh antihipertensi dari golongan ini yang ada di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim.
Contoh peresepan dari obat antihipertensi ini adalah sebagai berikut :
48

Tgl: 14-03-2015
Dokter : dr. Rendra
Pro : Ny. Misnah
R/ Amlodipine

no. X

1.d.d.1
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan obat :
a)Ambillah Amlodipine sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket ( Putih )
a) Amlodipine 1 kali sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5 ) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya . Amilodipine sebagai obat antihipertensinya.
e. Asam urat
Asam urat merupakan penyakit yang ditandai oleh kelebihan
asam urat dalam darah. Kelebihan asam urat ini mengarah pada
pembentukan kristal urat yang akan tertimbun dalam jaringan tubuh
terutama sendi. Ketika kristal urat ini masuk ke dalam sendi akan
mengakibatkan serangan berulang dalam bentuk peradangan sendi
(arthritis).
Gout kronik juga dapat mengakibatkan timbunan yang keras di
dalam maupun diluar sendi dan dapat menyebabkan kerusakan sendi,
menurunkan

fungsi

ginjal

dan

menyebabkan

terjadinya

batu

ginjal.Penyakit ini memiliki perbedaan yang unik dari setiap orang.Hal ini
berhubungan dengan keabnormalan tubuh dalam memetabolisme asam
urat.Asam urat merupakan produk metabolisme purin dan pada manusia
biasanya diekskresi bersama air seni. Contoh obatnya kebanyakan
Allopurinol.
Contoh peresepan dari obat antigout (asam urat) ini adalah sebagai

49

berikut :
Dokter : dr. Atho illah
Pro :Tn. Andi
R/ Allopurinol

no.X

0-0-2
Langkah-langkah mengerjakan resep :
1)Membaca resep
2)Menyiapkan obat :
a)Ambillah Allopurinol sebanyak 10 tablet
3) Menulis etiket ( Putih )
a)Allopurinol 1 x sehari 2 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya . Seperti, anjuran yang ditekan kan pada allopurinol
sebagai obat anti gout atau asam uratnya
f. Penurunan Kolesterol
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat di pembuluh
darah semua binatang dan manusia. Kolesterol terbentuknya endapanendapan pada dinding pembuluh darah. Kolesterol dalam manusia dibagi
menjadi 2 macam yaitu kolesterol jahat dan kolesterol baik. Kolesterol
yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga
pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancer.

Contoh peresepan yang berkaitan dengan penurun kolesterol


adalah sebagai berikut :
Tgl :02-04-2015
Dokter : dr. Hari
Pro : Ny Etik
R/ Gemfibrozil
2.d.d.1

no. X

50

Langkah-langkah mengerjakan resep :


1)Membaca resep
2)Menyiapkan obat :
a) Ambillah Gemfibrozil sebanyak 10 tablet
3)Menulis etiket ( Putih )
a) Gemfibrozil2 x sehari minum 1 tablet tiap pagi dan malam
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat dan
aturan minumnya . Seperti, anjuran yang ditekan kan pada s
Gemfibrozil sebagai obat penurunan kolesterol
Demikian kesesuaian antara teori dengan praktek kerja memiliki
suatu kesamaan pada proses pelayanan dalam mengatasi penyakit ringan
yang umum terjadi di Rumah Sakit Rahman Rahim.
6. Penyakit Ringan dan Umum terjadi
Definisi standar penyakit ialah suatu kondisi dimana fungsi sehat di
dalam organisme hidup terganggu dan terjadi perubahan fisik pada sel atau
jaringannya.Apakah penyakit tersebut berefek ringan atau serius tergantung
pada tingkat gangguan.Sebagai contoh, tubuh manusia memerlukan vitamin C
dalam jumlah tertentu untuk memelihara kesehatan tulang dan pembuluh
darah. Kekurangan sedikit vitamin c bisa tidak menimbulkan gejala , atau bisa
juga berakibat nyeri dan mimisan. Penyakit ringan dan umum yang terjadi
yaitu Asam lambung, batuk, pilek, diare dan demam. Penyakit tersebut sering
di temui. Walau penyakit tersebut tergolong ringan tetapi harus cepat di
tangani agar tidak bertambah parah
a. Asam Lambung
Asam lambung adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh
lambung kita dimana manfaatnya sangat besar bagi manusia. As am
lambung juga merupakan penyakit karena naiknya produksi asam di
lambung. Penyebabnya adalah asupan makanan yang kurang baik yaitu
makanan yang kadar keasamannya tinggi. Asam lambung ini juga bisa
disebut maag.
Gejalanya rasa nyeri dan terbakar pada daerah perut, mual,
terasa kembung, radang disertai muntah, penderita sering sendawa, rasa
nyeri yang sangat parah daerah perut, kesulitan menelan, buang air besar
51

berdarah, serta muntah darah


Contoh peresepan tentang penyakit ringan ini adalah :
Dokter : dr. Ervan
Pro : Nn Elly
R/ Amoxan

no. XV

3.d.d.1
R/ Gentamisin

no. I

.u.e
R/ Demacolin syr

no.I

3.d.d.C1
R/ Sanmol

no. XV

3.d.d.1
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Mengerjakan resep
2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Amoxan sebanyak 15 tablet
b) Ambillah Gentamisin salep sebanyak 1
c) Ambillah Inpepsa sirup sebanyak 1 botol
d) Ambillah Sanmol sebanyak 15 tablet
3) Menulis aturan pakai
a) Amoxan 3 x sehari 1 tablet
b) Gentamisin oleskan pada kulit
c) Inpepsa 3x sehari 1 sendok makan
d) Sanmol 3x sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi
obat dan aturan minumnya seperti Amoxan sebagai
antibiotic,Gentamisin untuk salep kulit, Inpepsa sebagai antasida
atau obat maag dan Sanmol sebagai demam.
b. Batuk
Batuk merupakan reflek yang terangsang oleh iritasi paru-paru
atau saluran pernafasan bila terdapat benda asing selain udara yang masuk
atau merangsang saluran pernafasan otomatis akan batuk, untuk
mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk biasanya
merupakan gejala infeksi saluran pernafasan. Ada dua jenis batuk yaitu

52

batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang
mengeluarkan dahak, batuk kering adalah batuk yang tidak disetai
keluarnya dahak.
1)Gejala-gejala :
a) Pengeluaran udara dari saluran pernafasan secara kuat dan
mungkin disertai dengan keluarnya dahak.
b) Tenggorokan sakit dan gatal.
2) Obat yang dapat digunakan batuk berdahak
a) Glyceryl Gualacolate
Kegunaan : mengencerkan dahak atau lendir pada saluran
pernafasan
b) Codipront expectoran
Kegunaan : mengencerkan dahak
Efek samping : rasa mual, diare, perut kembung ringan
3) Obat yang dapat digunakan untuk batuk kering
a) Dexthrometorpan
Kegunaan : penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk akut
yang kuat
b) Dipenhidramin
Kegunaan : menekan batuk yang mempunyai efek antihistamin
Efek samping : pengaruh pada kardiovaskular dan ssp seperti
sedasi, sakit kepala, gangguan saluran cerna, mulut kering
Batuk biasanya disertai dengan pilek, maka peresepan pun
mengindikasikan tentang penyakit batuk dan pilek. Berikut penjelasan
penyakit pilek dan peresepannya dibawah ini.
Dokter : dr Ervan
Pro : Tn Joko Pitono
Umur : 54 tahun
R/ Codein 10 mg

no. X

3.d.d.1
R/ Ambroxol

no. X
3.d.d.1

R/ Cetirizine

no. X
3.d.d.1

Langkah- langkah mengerjakan resep :


1) Mengerjakan resep
53

2) Menyiapkan obat :
a) Ambillah Codein sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Ambroxol sebanyak 10 tablet
c) Ambillah Cetirizine sebanyak 10 tablet
3) Menulis aturan pakai
a) Codein 3 x sehari 1 tablet
b) Ambroxol 3 x sehari 1 tablet
d) Cetirizine 3x sehari 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi
Ambroxol sebagai obat batuk dan Cetirizine untuk anti alergi.
c. Pilek
Pilek

merupakan agen simpatomimetik yang bertindak pada

reseptor dalam mukosa hidung yang dapat menyebabkan pembuluh darah


mengecil. Selain itu juga dapat mengurangi pembengkakan mukosa hidung
dan melegakan pernafasan.
1) Gejala-gejala :
a) Antihistamin
Antihistamin dapat

menghambat

kerja

hiistamine

yang

menyebabkan terjadinya reaksi alergi


Kegunaan : antialergi
Efek samping : mengantuk dan pusing
b) Dekongestan oral
Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat,
contoh : phenyl propanolamin, pseudoefedrin dan efedrin, obat
terebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat
flu.
Kegunaan : mengurangi hidung tersumbat
Efek samping : menaikkan tekanan darah dan aritmia
Contoh peresepan tentang penyakit ringan batuk dan pilek di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Rahman Rahim :
Tgl : 07-03-2015
Dokter:dr. Shanty
Pro :An. David
R/ Tremenza

no. X

3.d.d.1
R/ Avil

no.X

3.d.d.1
54

R/ Ventolin
Nebulizer mask
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah Tremenza sebanyak 10 tablet
b) Ambillah Avil sebanyak 10 tablet
3) Menulis aturan pakai:
a) Tremenza 3x sehari minum 1 tablet
b) Avil 3x sehari minum 1 tablet
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya seperti Tremenza untuk pilek,Avil untuk
antialergi.

d. Diare
Diare adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami BAB
(Buang

Air

Besar)

secara

berlebihan

sehingga

menyebabkan

terganggunya keseimbangan cairan tubuh.Seseorang diakatakan diare


apabila telah BAB (Buang Air Besar) 3 kali atau lebih dalam satu hari
dimana feses yang dikeluarkan dalam keaadaan encer atau cair. Diare
terjadi karena beberapa penyebab, antara lain :
1)
2)
3)
4)

Stres
Adanya kuman dan bakteri yang mengganggu usus besar
Adanya gangguan karena komposisi makanan
Adanya penyakit tertentu (Kanker, HIV dll.)

Contoh peresepan tentang penyakit diare adalah :


Tgl : 17-03-2014
Dokter : dr. Ervan
Pro :An. Zifara
R/ L- Bio

no.X

55

2.d.d.1
R/ Oralit

no.X

3.d.d.1
R/ Orezinc syr

no.I

1. d.d Cth
R/ Proris syr

no. I

3.d.d.1/2 Cth
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah L-Bio sebanyak 6 saschet
b) Ambillah orezink sirup sebanyak 1 botol
c) Ambillah Proris sirup sebanyak 1 botol
d) Ambillah oralit sebanyak 10 saschet
3) Menulis aturan pakai:
a) L-Bio 2x sehari minum 1 Sachet
b) Oralit 3 x sehari 1 saschet
c) Orezink 1 x sendok teh
d) Proris 3 x sehari 1/2 sendok teh
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya L-Bio untuk obat memelihara kesehatan
pencernaan, oralit untuk penambah cairan tubuh,orezink untuk
terapi pelengkap diare dan proris untuk obat demam.

e. Demam
Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah
merupakan gejala suatu penyakit. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat

56

celcius pada pagi hari dan lebih dari 37,7 derajat celcius pada sore hari
maka itu demam. Kenaikkan suhu 38 derajat celcius pada anak dibawah
lima tahun dapat menimbulkan kejang dengan gejala antara lain : tangan
dan kaki kejang, mata melihat kearah atas, gigi dan mulut tertutup rapat,
serta penurunan kesadaran. Keadaan demikian segeralah ke dokter.
a. Gejala-gejala :
1) Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedangkan tangan dan
kaki dingin
2) Menggigil atau merasa kedinginan
b. Obat yang akan digunakan :
1) Paracetamol atau asetaminofen
Kegunaan : menurunkan demam dan menghilangkan rasa nyeri
2) Asetosal
Kegunaan : mengurangi rasa sakit, murunkan demam, dan anti
radang.
Efek samping : nyeri lambung, mual dan muntah.
Contoh peresepan tenttang gejala demam adalah :
Tgl :21-03-2014
Dokter : dr. Shanty
Pro :An. Akilah
R/ Amoxan sirup

no.I

3.d.d. C 1
R/ Sanmol sirup

no.I

3.d.d. C 1
Langkah- langkah mengerjakan resep :
1) Membaca resep
2) Menyiapkan Obat :
a) Ambillah Amoxan sirup sebanyak 1 botol
b) Sanmol sirup sebanyak 1 botol
3) Menulis aturan pakai:
a) Amoxan 3x sehari minum 1 sendok makan
b) Sanmol 3x sehari 1 sendok makan
4) Menyerahkan kepada pasien
5) Serta memberikan informasi terhadap pasien tentang fungsi obat
dan aturan minumnya Amoxan itu antibiotic jadi harus dihabiskan
57

untuk obat demam yaitu sanmol.


7. Melakukan Komunikasi Terhadap Pasien
Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE). Panduan yang
digunakan untuk melakukan cara berkomunikasi dengan memberikan
informasi serta edukasi kepada pelanggan dan kolega.
a. Tujuan komunikasi :
1) Menemukan informasi.
2) Untuk berhubungan dengan pelanggan dan kolega.
3) Untuk meyakinkan pelanggan agar pelanggan percaya.
4) Untuk bermain agar pelanggan merasa nyaman.
b. Hambatan dalam komunikasi
1) Hambatan lingkungan
2) Hambatan personal
: kurang percaya diri,tingkat rasa malu yang
tinggi,factor budaya.
3) Hambatan pasien : persepsi pasien tentang farmasis dianggap tidak
ingin berbicara dengan pasien.
4) Hambatan administrasi dan keuangan.
5) Hambatan waktu.

58

Anda mungkin juga menyukai