Sebelum membuat proyeksi, kita harus melakukan analisa penerimaan & pengeluaran aktual sbb :
1 Membuat rekap penerimaan & mengelompokkan penerimaan ke dalam penerimaan utama, yang
berasal dari operasi rutin usaha, atau penerimaan lain yang tidak rutin diterima.
Dari rekap penerimaan dapat dianalisa apakah penerimaan sesuai dengan perkiraan penjualan yang
dibuat pada saat analisis pemasaran, baik dari segi kuantitas maupun harga.
2 Membuat rekap biaya & mengelompokkannya ke dalam biaya rutin & non rutin, & mengelompokkan
biaya ke dalam biaya tetap & biaya variabel. Pemisahan kelompok ini akan memudahkan perusahaan
dalam melakukan pemotongan biaya untuk efisiensi.
Dari rekap biaya ini, perusahaan juga dapat menilai apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan
perkiraan biaya yang dibuat pada analisa aspek usaha sebelumnya.
3 Membuat penghitungan arus kas & menguji kelayakan arus kas yang dihasilkan dari usaha yang dijalankan.
Dasar penghitungan arus kas berdasarkan penerimaan & pengeluaran yang diterima atau dikeluarkan
dalam bentuk uang riil.
Penghitungan arus kas dilakukan dengan menjumlahkan seluruh penerimaan & mengurangkannya dengan
biaya, kecuali biaya depresiasi & amortisasi.
Biaya depresiasi atau amortisasi muncul karena adanya pembelian aset. Pada saat aset dibeli, nilai pembeliannya
langsung diperhitungkan pada laporan arus kas sebagai uang keluar, tetapi pada perhitungan laba rugi, pembeban
ini boleh tidak dilakukan sekaligus, tetapi bertahap melalui penghitungan depresiasi atau amortisasi.
Dengan kata lain, pada penghitungan biaya di laporan laba/rugi, depresiasi atau amortisasi ini sudah bukan lagi
biaya yang dikeluarkan secara tunai pada periode berjalan, sehingga depresiasi ini sudah tidak lagi mempengaruhi
penghitungan arus kas.
Bagian utama & pertama kali harus dibuat sebagai dasar pembuatan proyeksi : ASUMSI
4 Perhitungkan dana yang akan keluar & depresiasi pada saat ada rencana pembelian aktiva.
Pengeluaran dana akan mempengaruhi penghitungan cash flow, & depresiasi akan mempengaruhi perhitungan la
5 Setelah pembuatan proyeksi selesai, buat narasi penjelasan atas proyeksi yang dibuat, supaya lebih mudah dibaca
& dimengerti.
GAN - 1
ualan yang
elompokkan
perusahaan
sesuai dengan
a yang dijalankan.
dikeluarkan
ngkannya dengan
ng akan diperoleh
inan tingkat likuiditas
oyeksi : ASUMSI
roporsional, contoh : material,
ya sewa, dll
Langkah 2 : buat asumsi biaya operasi, identifikasi biaya tetap & biaya variabel, identifikasi pendapatan & biaya lain-lain jik
Asumsi biaya operasi :
1 Gaji operator 2 orang Rp 3,000,000 / bulan / orang
nilai perolehan
Depresiasi garis lurus =
umur ekonomis
Rp 150,000,000
Depresiasi garis lurus = = Rp 30,000,000 per tahun
5
8 Kapasitas maksimum produksi adalah 500 pcs per bulan, kombinasi produk A & B.
Bila produksi lebih dari 500 pcs/bulan, karyawan akan bekerja lembur untuk memproduksi kelebihan order tersebu
Perhitungan lembur :
- tiap 100 pcs, karyawan akan lembur 1 jam, berlaku untuk karyawan produksi & adminstrasi
Bila karyawan produksi lembur, staf admin juga ikut lembur untuk membantu proses admin pada saat lembur.
- upah lembur Rp 30,000 / jam
Biaya variabel :
5 Bahan baku
6 Bahan pembungkus
7 Biaya listrik & air
8 Biaya lembur
Langkah 3 : buat proyeksi laporan laba / rugi & cash flow dengan asumsi yang ada.
Asumsi penghitungan pajak :
Penghitungan PPh badan (corporate income tax) dilakukan dengan menjumlahkan penghasilan kena pajak (taxable income) d
yang tidak boleh dihitung sebagai pengurang pajak. Pembayaran PPh badan yang terlihat pada laporan arus kas juga biasa dila
cicilan tetap per bulan, yang sudah dihitung sebelum tahun fiskal berjalan. Untuk mempermudah perhitungan, pada contoh in
PPh badan akan diasumsikan sama dengan penghitungan yang diperoleh pada laporan laba/rugi.
atan dicatat pada saat uang diterima, & pengeluaran
& adminstrasi
proses admin pada saat lembur.
ada pendapatan lain-lain 6% p.a.
B
QTY (PCS) 300 350 290 310 170
HARGA 47,000 47,000 47,000 47,000 47,000
JUMLAH 14,100,000 16,450,000 13,630,000 14,570,000 7,990,000
TOTAL
QTY (PCS) 500 570 500 600 320
JUMLAH 24,100,000 27,450,000 24,130,000 29,070,000 15,490,000
JUNI JULI AGT SEPT. OKT. NOV. DES.
2,840 -
50,000
142,000,000 -
3,390 -
47,000
159,330,000 -
6,230 -
301,330,000 -