Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEUANGA

Ada 2 macam metode pencatatan dalam laporan keuangan :


1 cash basis (transaksi tunai)
Dalam metode ini, penerimaan dicatat pada saat uang diterima, & pengeluaran dicatat pada saat
uang dikeluarkan.
Contoh :
1 Tanggal 1 September, PT A melakukan penjualan ke PT B sebesar Rp 100,000.
PT A mengantar barang tersebut ke PT B beserta faktur (invoice). Saat itu juga, PT B melakukan
pembayaran atas faktur tersebut sebesar Rp 100,000. Pada saat pembayaran dilakukan PT B &
uang diterima oleh PT A pada tanggal 1 September, maka tanggal 1 September PT A mencatat
transaksi itu sebagai transaksi penjualan & masuk di laporan laba/rugi & arus kas (cash flow) bulan
September.

2 Tanggal 1 September, PT A membeli barang dari PT C sebesar Rp 75,000.


PT A menerima barang dari PT C beserta faktur, & langsung membayar RP 75,000 pada tanggal
1 September. Pada saat penyerahan uang terjadi, PT A langsung mencatat transaksi tersebut
sebagai transaksi pembelian & masuk di laporan laba/rugi & arus kas (cash flow) bulan September.

2 accrual basis (transaksi kredit)


Dalam metode ini, penjualan dicatat pada saat barang & faktur dikirim ke pembeli, walaupun uang belum
kita terima, & pembelian dicatat pada saat barang & faktur kita terima dari penjual, walaupun barang
tersebut belum kita bayar.
Contoh :
1 Tanggal 1 September, PT A melakukan penjualan ke PT B sebesar Rp 100,000.
PT A mengantar barang tersebut ke PT B beserta faktur (invoice). Karena penjualan
dilakukan secara kredit dengan jangka waktu 1 bulan, maka PT A akan menerima pembayaran
dari PT B pada tanggal
pada tanggal 1 September pada laporan rugi / laba & piutang pada neraca bulan September. Pada saat
diterima pada tanggal 1 Oktober, penerimaan uang ini hanya akan dicatat pada laporan arus kas (cash fl
bulan Oktober & menghapus piutang transaksi tersebut pada neraca Oktober.

2 Tanggal 1 September, PT A membeli barang dari PT C sebesar Rp 75,000.


PT A menerima barang dari PT C beserta faktur. Karena pembelian dilakukan secara kredit dengan jangk
waktu 1 bulan, maka pembayaran atas faktur tersebut akan dilakukan pada tanggal 1 Oktober. Pada me
ini, transaksi tetap diakui & dicatat sebagai pembelian pada tanggal 1 September (pada saat faktur dite
pada laporan laba/rugi & utang pada neraca bulan September. Pada saat uang dikeluarkan untuk memb
faktur tersebut pada tanggal 1 Oktober, pengeluaran uang ini hanya akan dicatat pada laporan arus kas
Oktober & menghapus utang atas transaksi tersebut pada neraca Oktober.

Jenis - jenis Laporan Keuangan


Ada 5 macam laporan keuangan :
1 Neraca (Balance Sheet)
Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan di 1 tanggal tertentu,
di akhir bulan.
Neraca berisi posisi aktiva (asset), kewajiban (liability) & modal (equity)

2 Laporan rugi laba (Income Statement / Statement of Profit & Loss)


Yaitu laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan, beban & kondisi laba atau rugi perusahaan
di 1 periode tertentu, bisa bulanan, tahunan, kuartal atau semester.

3 Laporan arus kas (Cash Flow)


Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan keluar masuknya uang perusahaan di 1 periode tertentu

4 Laporan perubahan modal (Statement of Changes in Equity)


Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal dalam 1 periode, yang terdiri dari modal awal,
tambahan modal bila ada, pembayaran dividen bila ada & modal akhir

5 Catatan atas laporan keuangan (Notes to Financial Statements)


Yaitu penjelasan rinci mengenai 4 laporan di atas, misal : jumlah utang, & pihak yang memberi utang ke perusahaa
jumlah persediaan di masing-masing jenisnya, dll

Gambar laporan keuangan berikut mengacu pada perusahaan manufaktur yang lebih kompleks :

I. Neraca (BALANCE SHEET)

ASSET (AKTIVA)

CURRENT ASSET (AKTIVA LANCAR)


1 Cash & cash equivalent (Kas & setara kas)
5 Account Receivable (Piutang)
3 Inventory (Persediaan)

TOTAL CURRENT ASSET

2 FIXED ASSET (AKTIVA TETAP)


Land (Tanah)
Building (Gedung)
Machineries (Mesin)
Equipment (Peralatan)
Vehicle (Kendaraan)

TOTAL FIXED ASSET

TOTAL ASSET
1 Pada saat perusahaan baru saja berdiri, perusahaan perlu modal. Modal diperoleh dari pemegang saham awal, bia
Pemberi modal menyetor sejumlah dana kepada perusahaan dalam bentuk cash, ditukar dengan sejumlah lembar
Setoran dana ini dicatat dalam neraca di akun capital stock & cash & cash equivalent dengan jumlah yang sama.

2 Dana ini lalu digunakan untuk mengurus pendirian perusahaan, termasuk membeli tanah, gedung, mesin dll, hingg
Penggunaan dana ini dicatat pada sisi fixed asset. Di akun kas, dana sudah berkurang, karena digunakan untuk mem

3 Setelah kondisi perusahaan siap beroperasi, perusahaan mulai membeli persediaan, dimulai dengan bahan mentah
Pembelian ini dicatat di akun persediaan (menambah persediaan) & berkurang di akun kas sejumlah pembelian ter

4 Setelah menghasilkan barang jadi, barang bisa dijual. Hasil penjualan & biaya produksi selama 1 periode (biasa 1 bu
Penjualan dicatat di akun sales & biaya produksi dicatat pada akun COGS. Biaya administrasi yang tidak berhubung
di akun SGA.

5 Bila penjualan dilakukan secara kredit, maka nilai penjualan akan sekaligus dicatat di neraca pada akun piutang

6 Bila pembelian dilakukan secara kredit, nilai pembelian juga akan dicatat pada neraca, akun account payable

7 Jika modal kerja perusahaan tidak cukup untuk operasi perusahaan sehari-hari, maka perusahaan dapat mengajuka
untuk keperluan modal kerja (working capital loan). Penarikan hutang untuk modal kerja dicatat di neraca pada ak
Hutang jangka pendek : hutang yang jatuh temponya maksimal 1 tahun.

8 Jika perusahaan perlu utang bank untuk investasi, maka perusahaan dapat mengajukan pinjaman bank jangka panj
Penarikan hutang untuk investasi dicatat di neraca pada akun long term liabilities dan cash.
Hutang jangka panjang : hutang yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun.

9 Penarikan modal menimbulkan biaya pinjaman yang disebut bunga (interest). Bunga yang timbul dicatat di laporan

10 Other incomemuncul jika perusahaan mempunyai pendapatan lain di luar operasi rutin perusahaan, misal : pendap
sudah rusak.

Catatan tambahan
Neraca :
1 Susunan akun pada aktiva lancar (kas, piutang & persediaan) tidak boleh dibolak balik, karena sudah disusun berda
diubah menjadi uang kas).
2 Jumlah total aset harus sama dengan jumlah kewajiban + modal, karena total kewajiban & modal semua diinvestas

Menghitung Nilai Persediaan Pada Neraca


Kebijakan penggunaan metode penghitungan persediaan akhir yang dicatat pada neraca tergantung pada kebijakan masing-m

Metode penghitungan nilai persediaan yang paling sering digunakan :


1 FIFO (first in first out) : barang yang pertama kali masuk adalah barang yang pertama kali digunakan.
2 LIFO (last in first out) : barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali digunakan.
2 Metode rata-rata (average) : menggunakan persediaan tanpa melihat mana barang yang datang lebih dulu. Pengh
berdasarkan pada harga rata-rata pembelian.

Kuantitas persediaan akhir dapat dihitung dari hasil stock taking di lapangan, namun lebih baik jika perusahaan mempunyai ca
per buku, yang akan dicocokkan dengan hasil stock taking.

Laporan Laba / Rugi :


1 COGS : berisi semua biaya yang terjadi di pabrik, misalnya biaya pemakaian material, gaji karyawan pabrik, biaya pe
pabrik, mesin & kendaraan pabrik, pemakaian listrik & air di pabrik, dll.
2 SGA : berisi semua biaya yang terjadi di kantor, misalnya gaji karyawan kantor, biaya perawatan gedung & kendara
& kendaraan kantor, biaya auditor & konsultan, dll
3 COGS & SGA disebut sebagai biaya operasi, artinya biaya yang digunakan untuk operasi rutin perusahaan.
4 Laba operasi : laba yang dihasilkan dari operasi rutin perusahaan.
5 Pendapatan lain-lain : pendapatan di luar operasi rutin perusahaan. Contoh : operasi rutin perusahaan manufaktur
menjual mesin bekas & mendapat profit, maka profit ini dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
6 Biaya lain-lain : biaya di luar operasi rutin perusahaan. Misal : perusahaan punya hutang bank, sehingga harus baya
dicatat pada biaya lain-lain karena operasi rutin perusahaan bukan simpan pinjam. Biaya bunga ini adalah biaya no
punya hutang.
7 Pajak (tax) hanya ada bila laba sebelum pajak perusahaan positif. Bila laba sebelum pajak negatif, nilai tax = 0.

Biaya yang dicatat pada COGS & SGA ada 2 jenis :


1 biaya tetap (fixed cost)
2 biaya variabel (variable cost)

Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya cenderung tetap, tidak terpengaruh oleh naik turunnya produksi.
Contoh :
1 gaji
2 depresiasi (penyusutan)
3 sewa
4 biaya tenaga profesional
5 training
6 asuransi, dll

Biaya tetap terbesar dalam suatu perusahaan umumnya adalah gaji & depresiasi.
Penghitungan biaya depresiasi dilakukan pada pembelian aktiva. Pencatatan depresiasi dimulai pada saat
aktiva mulai digunakan & berakhir pada saat umur ekonomisnya habis.
Ada beberapa metode penghitungan depresiasi. Metode yang paling sering digunakan :
1 garis lurus (straight line method)
Pada metode garis lurus, jumlah penyusutan di tiap tahun sama hingga akhir umur ekonomis.
Contoh :
PT A membeli aktiva seharga Rp 100 juta, umur ekonomis 5 tahun. Penghitungan depresiasi sbb :

Nilai perolehan
=
umur ekonomis
Depresiasi per tahun
Depresiasi per tahun
100,000,000
= =
5

Tahun Depresiasi Nilai Buku


- 100,000,000
1 20,000,000 80,000,000
2 20,000,000 60,000,000
3 20,000,000 40,000,000
4 20,000,000 20,000,000
5 20,000,000 - --> nilai buku pada akhir umur ekonomis = 0

2 saldo menurun ganda (double declining method)


Dengan menggunakan metode ini, penyusutan di awal tahun besar, lalu menurun di tahun-tahun
berikutnya. Penyusutan di tahun terakhir akan lebih besar dari tahun sebelumnya, karena penyusutan
di tahun terakhir akan menghabiskan nilai buku tahun sebelumnya.
100
% penyusutan per tahun = x2 =
5

Contoh :
PT A membeli aktiva seharga Rp 100 juta, umur ekonomis 5 tahun. Penghitungan depresiasi sbb :
Tahun Depresiasi Nilai Buku % depre
100,000,000
1 40,000,000 60,000,000 40
2 24,000,000 36,000,000 40
3 14,400,000 21,600,000 40
4 8,640,000 12,960,000 40
5 12,960,000 - 40

Walaupun tidak ada produksi, biaya gaji, sewa, asuransi, dll selalu sama tiap bulannya.

Biaya Variabel
Adalah biaya yang naik turunnya mengikuti naik turunnya produksi.
Contoh :
1 material --> umumnya merupakan biaya variable terbesar dalam produksi
Jumlah biaya material naik turun mengikuti naik turunnya produksi, tetapi
proporsinya tetap.
Contoh :
kebutuhan material 0.5 kg / unit
produksi (unit) 1000 1500
material (kg) 500 750
proporsi 50% 50%

2 biaya proses
3 penggunaan air di pabrik
dll

* Harus diperhatikan apabila proporsi biaya variabel mengalami kenaikan atau penurunan yang cukup tajam dibandingkan den
proporsi bulan sebelumnya.

Misal : proporsi material terhadap produksi normal adlaah 50%, tetapi tiba-tiba pemakaian naik menjadi 55%. Kondisi seperti
perlu perhatian khusus untuk melihat adanya kemungkinan pemborosan pemakaian, atau ada material yang hilang, sehingga
seolah-olah pemakaian material meningkat.
UANGAN - 1
atat pada saat

tu juga, PT B melakukan
yaran dilakukan PT B &
tember PT A mencatat
& arus kas (cash flow) bulan

RP 75,000 pada tanggal


tat transaksi tersebut
ash flow) bulan September.

walaupun uang belum


, walaupun barang

a penjualan
menerima pembayaran

aca bulan September. Pada saat uang


tat pada laporan arus kas (cash flow)

ukan secara kredit dengan jangka


pada tanggal 1 Oktober. Pada metode
eptember (pada saat faktur diterima)
at uang dikeluarkan untuk membayar
an dicatat pada laporan arus kas bulan
1 tanggal tertentu,

ugi perusahaan

periode tertentu

ng terdiri dari modal awal,

ng memberi utang ke perusahaan,

ng lebih kompleks :

LIABILITIES & OWNER'S EQUITY (KEWAJIBAN & MODAL SENDIRI)

CURRENT LIABILITIES (KEWAJIBAN LANCAR)


xxxx Account Payable (hutang, termasuk hutang dagang) xxxx
xxxx Short term bank loan (hutang bank jangka pendek) xxxx
xxxx etc xxxx

xxxx TOTAL CURRENT LIABILITIES xxxx

LONG TERM LIABILITIES (HUTANG JANGKA PANJANG) xxxx


xxxx
xxxx TOTAL LIABILITIES xxxx
xxxx
xxxx OWNER'S EQUITY (MODAL SENDIRI)
xxxx Capital Stock (saham) xxxx
Retained Earnings (Laba Ditahan) xxxx
xxxx
TOTAL OWNER'S EQUITY xxxx

xxxx TOTAL LIABILITIES & OWNER'S EQUITY xxxx


dari pemegang saham awal, biasanya adalah pendiri perusahaan.
ditukar dengan sejumlah lembar saham dengan nilai yang sesuai.
nt dengan jumlah yang sama.

tanah, gedung, mesin dll, hingga perusahaan dapat beroperasi.


ng, karena digunakan untuk membeli tanah dsb.

n, dimulai dengan bahan mentah.


kun kas sejumlah pembelian tersebut.

uksi selama 1 periode (biasa 1 bulan) dicatat di laporan laba rugi.


ministrasi yang tidak berhubungan langsung dengan produksi dicatat

di neraca pada akun piutang

aca, akun account payable

ka perusahaan dapat mengajukan pinjaman bank jangka pendek


l kerja dicatat di neraca pada akun short term bank loan dan cash.

ukan pinjaman bank jangka panjang, khusus untuk keperluan investasi.

ga yang timbul dicatat di laporan rugi laba akun other expense.

utin perusahaan, misal : pendapatan dari penjualan mesin yang

alik, karena sudah disusun berdasarkan tingkat likuiditas (mudah

ajiban & modal semua diinvestasikan ke dalam aktiva.

ntung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

ma kali digunakan.
li digunakan.
g yang datang lebih dulu. Penghitungan persediaan

k jika perusahaan mempunyai catatan kuantitas persediaan

al, gaji karyawan pabrik, biaya perawatan mesin, asuransi gedung

ya perawatan gedung & kendaraan kantor, asuransi gedung, peralatan

erasi rutin perusahaan.

asi rutin perusahaan manufaktur adalah produksi. Bila perusahaan

utang bank, sehingga harus bayar bunga. Biaya bunga ini akan
Biaya bunga ini adalah biaya non rutin, hanya terjadi bila perusahaan

m pajak negatif, nilai tax = 0.

ai pada saat

epresiasi sbb :
20,000,000

r ekonomis = 0

di tahun-tahun
karena penyusutan

40

epresiasi sbb :
g cukup tajam dibandingkan dengan

ik menjadi 55%. Kondisi seperti ini


material yang hilang, sehingga
II. LAPORAN RUGI LABA (INCOME STATEMENT)

4 SALES (PENJUALAN)

4 COGS - COST OF GOODS SOLD (HPP - HARGA POKOK PENJUALAN)


6
7 GROSS PROFIT (LABA KOTOR) a-b

4 SGA - SALES & GENERAL ADMINISTRATION EXPENSE (BIAYA ADMINISTRASI)

OPERATING PROFIT (LABA OPERASI) c-d

10 OTHER INCOME (PENDAPATAN LAIN-LAIN)

9 OTHER EXPENSE (BIAYA LAIN-LAIN)

1 PROFIT BEFORE TAX (LABA SEBELUM PAJAK) e+f-g

TAX (PAJAK)

NET INCOME (LABA BERSIH) h-i


xxx a

xxx b

xxx c

xxx d

xxx e

xxx f

xxx g

xxx h

xxx i

xxx j

Anda mungkin juga menyukai