Anda di halaman 1dari 3

📚Akuntansi Keuangan📚

🌙 Piutang
1. Pengertian: Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain (yg berutang)
yg memiliki batas waktu pengembalian yg sudah di sepakati bersama. Artinya, pihak
yg berutang mempunyai tuntunan untuk melunasi kewajiban nya. Piutang terjadi karena
transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit.
1. Piutang Lain-lain: tagihan perusahaan kepada pihak ketiga yang timbul
bukan karena adanya transaksi penjualan brg/jasa secara kredit, dan dilaporkan
secara terpisah dalam neraca.
2. Piutang Usaha: yaitu piutang yang terjadi dari usaha pokok suatu
perusahaan, misalnya piutang dagang dan piutang jasa. Piutang usaha memiliki jangka
waktu tagih yang relatif pendek, biasanya dalam kurun waktu 30 hingga 60 hari. Oleh
sebab itulah, piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
3. Piutang Wesel: Ada bukti tertulis yang memiliki hukum.
1. Wesel Tagih: merupakan dokumen pernyataan tertulis yang menyebutkan
informasi tentang utang suatu perusahaan yang masih belum terbayar oleh pihak yang
berutang. Dokumen ini diterbitkan oleh pihak pemberi pinjaman.
2. Wesel Bayar: dokumen tertulis yang digunakan sebagai pernyataan bahwa
perusahaan ‘benar’ mempunyai utang terhadap pihak tertentu. Wesel bayar diterbitkan
oleh pihak yang berutang.
Perbedaan Piutang
Piutang Usaha Piutang Wesel Piutang Lain-lain
Jangka waktu kurang dari 1 tahun. Jangka waktu bermacam-macam tetapi pada umumnya
paling sedikit 60 hari. Jangka waktu lebih dari satu tahun atau termasuk
dalam piutang jangka panjang.
Dimasukkan dalam aktiva lancar. Bagian yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun
diperlakukan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun disebut
piutang jangka panjang. Pada umumnya termasuk dalam piutang jangka panjang.
Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih.
Mensyaratkan adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak fdapat
melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual. Tidak berkaitan dengan operasi
sehari-hari dan biasanya dilaporkan dineraca sebagai kelompok aktiva tidak lancar.
2. Metode Penghapusan Piutang
1. Cadangan Kerugian Piutang: cadangan yang dilakukan dan juga ditetapkan
oleh pihak perusahaan karena adanya piutang yang memang tidak bisa di bayar / tak
tertagih. Digunakan untuk meminimalisir jika utang macet (gabisa bayar), dan
nominal nya di atas utang yang ga bisa di bayar / tak tertagih.

2. Penghapusan Langsung: merupakan tindakan yang diambil perusahaan dengan
menghapus akun piutang sekaligus dari jurnal. Sebagai gantinya, perusahaan akan
memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menambah liabilitas. Jadi
biasanya jika menggunakan metode ini, perusahaan tidak mempunyai Uang lagi.

🌙 Persediaan
1. Pengertian: Semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat
tertentu dengan tujuan untuk di jual kembali atau di konsumsi dan di proses lebih
lanjut dalam siklus operasi normal perusahaan.
1. Pers. Barang Jadi: persediaan barang-barang yang telah selesai diproses
atau diolah dalam pabrik dan siap dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain.
2. Pers. Manufaktur: pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi
dan barang jadi yang mempunyai nilai jual.
1. Bahan Baku: Bersifat tidak likuid, karna merupakan bahan dasar yang
belum diproses yang disediakan perusahaan untuk kemudian digunakan dalam proses
kegiatan produksi perusahaan.
2. Brg. Dalam Proses: barang setengah jadi yang sudah melewati satu bagian
dari proses produksi, namun barang belum sepenuhnya jadi dan belum siap diedarkan
ke pasaran.
3. Barang Jadi: Bersifat Likuid, karna barang yang sudah jadi dan bisa
langsung di jual (Cair) Cepet masuk cepet keluar.
3. Pers. Barang Dagang
1. Pers. Barang Dagangan: barang dagang yang masih tersedia (tidak
terjual) sampai dengan akhir periode akuntansi / akhir tahun fiskal.
2. Metode Pencatatan Persediaan
1. Periodik: dimana kuantitas persediaan ditentukan secara periodik, yaitu
hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan secara stock opname
(perhitungan barang di gudang sblum di jual)
2. Perpektual: Semua pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang, di
catat langsung ke akun persediaan pada saat terjadinya transaksi.

Perbedaan Periodik & Perpektual :


Periodik Perpektual
Penggunaan buku pembantu Tidak menggunakan buku pembantu. Menggunakan buku
pembantu, kartu persediaan barang dagang.
Pencatatan Transaksi Transaksi hanya di lakukan pada saat pembelian barang
dagang saja. Transaksi di lakukan pada saat pembelian dan penjualan barang
dagang.
Nama akun pada saat pembelian Pada saat pembelian brg dagang, di catat pada akun
pembelian. Pada saat pembelian brg dagang, di catat pada akun persediaan brg
dagang.
Penyesuaian pada akhir periode Penyesuaian di lakukan pada akhir periode dgn
menutup persediaan brg dagang awal, dan mencatat persediaan brg dgang akhir
perhitungan fisik. Tidak ada jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Perbedaan Lainnya :
Periodik Perpektual
Pada saat Pembelian Sistem periodik akan Men-Debet akun Pembelian dan Men-
Kreditkan Kas. Jadi pembelian pada Kas. Sistem perpektual akan Men-Debet akun
Persediaan, dan Men-Kreditkan Kas. Jadi, Persediaan pada Kas.
Pada saat Penjualan Sistem periodik akan Men-Debet akun Kas, dan Men-Kreditkan
akun Penjualan. Jadi, Kas pada penjualan. Sistem Perpektual akan Men-Debet akun
Kas, dan Men-Kreditkan akun Penjualan. Lalu Men-Debet akun BPP, dan Men-Kreditkan
akun Persediaan. Jadi ada 4 akun, yaitu: Kas pada Penjualan, dan BPP pada
Persediaan.
Pada saat Adjustment (Penyesuaian) Sistem periodik akan Men-Debet akun Persediaan
akhir dan akun Ikhtisal L/R. Dan, Men-Kreditkan akun Pembelian dan persediaan awal.
Jadi, Persediaan akhir ihktisar L/R, pada Pembelian Persediaan awal. Karna sistem
perpektual tidak melakukan penyesuaian, jadi pada sistem ini tidak ada jurnal untuk
transaksi Adjustment (penyesuaian)
3. Metode Penilaian Persediaan
1. FIFO: Mengasumsikan bahwa barang pertama yg di beli merupakan brg yg di
gunakan (dalam perusahaan manufaktur dan jasa) atau dijual (dlm perusahaan dagang).
2. LIFO: Membandingkan biaya dari barang barang yang paling akhir dibeli
terhadap pendapatan.
3. AVARAGE: metode pencatatan persediaan rata-rata tertimbang. Perusahaan
membagi biaya barang dengan jumlah unit barang yang tersedia.
4. Perbedaan FIFO, LIFO, dan AVARAGE: Cara menghitung persediaan akhirnya.
karena jumlah persediaan akhir tsb akan mempengaruhi HPP yg juga akam mempengaruhi
Laba perusahaan.

🌙 Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan: Merupakan unsur paling utama dalam pembentukan
Lap. laba rugi. Pendapatan adalah arus kas masuk yang berasal dari kegiatan normal
perusahaan dalam penciptaan barang atau jasa yang mengakibatkan kenaikan aktiva dan
penurunan kewajiban.
1. Revenue ( Pendapatan/Penghasilan/Keuntungan): Revenue atau pendapatan
merupakan hasil kotor dari sebuah penjualan produk atau jasa dalam satu periode.
2. Income ( penghasilan ): income atau penghasilan merupakan keuntungan
bersih atau netto dalam sebuah periode bisnis. total pendapatan yang dikurangi
dengan seluruh biaya produksi.
2. Pengertian Penjualan: penjualan adalah apa yang diperoleh perusahaan
dari menjual barang dan jasa kepada pelanggannya.
1. Laba/Profit: adalah keuntungan bersih yang diperoleh setelah mengurangi
biaya produksi.
3. Jelasin Jurnalnya: Pendapatan di akui sebagai pendapatan, ketika barang
sudah di terima. Di akui sebagai hutang, karna punya kewajiban untuk menyelesaikan
barang.

DP belum boleh di akui sebagai pendapatan. Karena itu di dalam jurnal di catat
dengan nama akun Pendapatan di Bayar di muka. Jadi Perusahaan sudah mendapat uang
dari pelanggan, tetapi baru sebagian dan itu belum bisa di akui sbg pendapatan.
Maka jurnal nya // Kas pada pend. di trima di muka // . Setelah DP sudah di lunasi,
maka di catat di jurnal nya menjadi Pendapatan di terima di muka pada kas.

Baru bayar DP:


Kas. XXX
Pendapatan di terima di muka. XXX

Sudah di bayar semua:


Pendapatan di terima di muka. XXX
Kas. XXX

Anda mungkin juga menyukai