Dosen Pengampu :
I Wayan Gde Wahyu Purna Anggara, S.E., M.Si.
Oleh :
A. A. Sri Pramita (2007531077)
Hipotesis :
H0 : Pemakaian OC tidak menaikkan tekanan darah sistolik
H1 : Pemakaian OC menaikkan tekanan darah sistolik
Interpretasi :
a. Output Pertama “Ranks”
1. Negative Ranks atau selisih (negatif) antara tekanan darah sistolik untuk sebelum
menggunakan kontrasepsi oral (OC) dan setelah menggunakan kontrasepsi oral
(OC) adalah 4. Nilai 4 ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik
dari sebelum menggunakan kontrasepsi oral (OC) ke setelah menggunakan
kontrasepsi oral (OC). Mean Rank atau rata-rata penurunan tersebut sebesar
10.00, sedangkan jumlah ranking negatif atau Sum of Rank sebesar 40.00.
2. Positif Ranks atau selisih (positif) antara tekanan darah sistolik untuk sebelum
menggunakan kontrasepsi oral (OC) dan setelah menggunakan kontrasepsi oral
(OC) adalah 14. Artinya 14 wanita mengalami peningkatan tekanan darah
sistolik dari sebelum menggunakan kontrasepsi oral (OC) ke setelah
menggunakan kontrasepsi oral (OC). Mean Rank atau rata-rata peningkatan
tersebut sebesar 9.36, sedangkan jumlah ranking positif atau Sum of Rank
sebesar 131.00.
3. Ties adalah kesamaan sebelum menggunakan kontrasepsi oral (OC) dan sesudah
menggunakan kontrasepsi oral (OC). Dimana hasil nilai Ties ini adalah 2,
sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat 2 nilai yang sama antara sebelum
menggunakan kontrasepsi oral (OC) dan sesudah menggunakan kontrasepsi oral
(OC).
b. Uji Hipotesis Wilcoxon
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Wilcoxon
1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari < 0,05, maka H1 diterima.
2. Sebaliknya, jika nilai Asymp.Sig. (2-talled) lebih besar dari > 0,05, maka H1
ditolak.
Pengambilan Keputusam dan Pembuatan Kesimpulan
Berdasarkan output “Test Statistic” SPSS diata, diketahui bahwa Asymp.Sig. (2-
tailed) sebesar 0.047. Karena nilai 0.047 lebih kecil dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal tersebut berarti bahwa pemakaian kontrasepsi
oral (OC) tidak menaikkan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
menggunakan kontrasepsi oral (OC).
Contoh :
Data berikut adalah data hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode diskusi dan
sesudah menggunakan metode diskusi guna meningkatnya hasil belajar siswa.
Hasil Belajar
No
Sebelum Diskusi Setelah Diskusi
1 56 87
2 72 92
3 67 87
4 80 82
5 70 89
6 68 86
7 76 90
8 70 80
9 70 85
10 58 86
Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara setelah diterapkan metode diskusi dengan
sesudah diterapkan metode diskusi.
H1 : Ada perbedaan hasil belajar antara setelah diterapkan metode diskusi dengan sesudah
diterapkan metode diskusi.
Uji Normalitas Data :
Berdasarkan table output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0.200 lebih besar dari nilai signifikansi (Sig.) yaitu 0.05. Maka dapat disimpulkas
bahwa data diatas berdistribusi normal.
Hasil Output SPSS :
Pada hasil output SPSS diatas, untuk nilai sebelum diskusi diperoleh rata-rata hasil belajar
atau Mean sebesar 68.70. Sedangkan untuk nilai setelah diskusi diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar siswa atau Mean sebesar 86.40. Karena nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
sebelum diskusi 68.70 < setelah diskusi 86.40, maka terdapat perbedaan rata-rata hasil
belajar siswa antara sebelum diskusi dengan setelah diskusi dilaksanakan.
Hasil outpus diatas, diketahui nilai koefisien korelasi (Correlation) sebesar -0.068 dengan
nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0.853. Karena nilai Sig. 0.853 > probabilitas 0.05, maka
dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel sebelum diskusi dengan variabel
setelah diskusi.
Berdasarkan hasil output diatas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar
antara setelah diterapkan metode diskusi dengan sesudah diterapkan metode diskusi.