Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang mana atas berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyusun makalah ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari hambatan yang saya hadapi,
namun saya menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat dorongan,
bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi dapat teratasi.
Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Asep Setiawan M.Kep selaku dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan.
2. Orang tua dan teman yang senantiasa mendukung terselesainya makalah ini.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran sangat
saya harapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pankreatitis merupakan penyakit yang masih belum diketahui masyarakat luas baik
itu dari segi penyebabnya tanda dan gejala dan faktor resiko yang memengaruhi penyakit ini.
Pankreatitis akut dan kronis maupun gangguan pankreas yang menyebabkan penurunan kualitas
seseorang.
Di Negara barat penyakit ini sering kali ditemukan dan berhubungan erat dengan
penyalahgunaan pemakaian alcohol, dan penyakit hepetobilier. Frekuensi berkisar Antara 0,14%
atau 10-15 pasien pada 100.000 Penduduk. Dinegara barat bilamana dihubungkan dengan batu
empedu merupakan penyebab utama pankreatitis akut maka usia terbanyak terdapat sekitar 60
tahyn dan lebih banyak pada wanita dibandingkan pria. Sedangkan jika dihubungkan dengan
penggunaan alkohol maka pria lebih banyak, sekitar 80-90 persen. Tingkat kematian pada kanker
pankreas sangat tinggi yaitu mendekati 100% dalam waktu kurang dari 5 tahun. (Bilotta
Kimberly A 2011). Beberapa faktor resiko pada gangguan pankreas adalah penyakit saluran
empedu dan konsumsi alkohol.
Mempelajari gangguan pada pankreas membantu perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pankreas. Peran tenaga medis dan layanan
kesehatan sangat penting dalam membantu pasien dengan gangguan pankreas, salah satunya
adalah menberikan edukasi atau pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarganya akan sangat berarti bagi pasien, terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa
dikerjakan pada waktu menghadapi serangan akut maupun klonis.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian untuk meningkatkan
pengetahuan tentang gangguan pankreas khususnya pankreatitis .
iii
1.2. Rumusan Masalah
Adapun pembahasan yang akan kami sampaikan dalam proses penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan identifikasi pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
yang ingin kami capai adalah sebagai berikut
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Pankreas merupakan suatu organ yang tidak biasa karena berfungsi sebagai kelenjar
endokrin dan eksokrin. Gangguan endoktrin yang utama adalah diabetes. Produk eksokrin
pancreas berupa enzim kuat, yang dalam keadaan normal mencerna protein, lemak, dan
karbohidrat, dalam makanan yang tringesti. Tetapi enzim-enzim kuat yang sangat efektif pada
pencernaan dalam lumen usus halus, juga berperan sebagai sumber bahaya yang besar terhadap
organ itu sendiri, bila mereka diaktifkan dalam pancreas itu sendiri. Teori autodigesti
mengesankan bahwa inilah yang sebenarnya terjadi pada pankreatitis. (Price&Wilson,2006)
Pankreatitis akut adalah penyakit berupa peradangan pada pankreas. Berbeda dengan
pankreatitis kronis yang gejalanya muncul secara bertahap, radang pankreas pada pankreatitis
akut terjadi secara tiba-tiba.
Pankreas merupakan organ yang berfungsi membuat cairan pankreas (yang
mengandung enzim pencernaan) dan menghasilkan beberapa hormon, termasuk insulin untuk
mengatur kadar glukosa dan glukagon.
Kebanyakan orang dengan radang pankreas sembuh total setelah mendapatkan
pengobatan yang tepat. Pada kasus yang parah, pankreatitis dapat menyebabkan perdarahan ke
dalam kelenjar, kerusakan jaringan serius, infeksi, dan pembentukan kista.
Peradangan pada pankreas yang parah juga bisa membahayakan organ vital lainnya
seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
1
2.1.1. ETILOGI
Pankreas yang disertai dengan rasa sakit hebat pada perut bagian atas dan peningkatan
konsentrasi serum lipase dan amylase dan fungsi pancreas dapat kembali normal namun PA berat
akan mengalami komplikasi local seperti penumpukan cairan akut, nekrosis pancreas, abses, dan
pseudosit.
2.1.2. PATOFISIOLOGIS
Patofisiologi pankreatitis akut didasari oleh aktivasi enzim di dalam pankreas yang
kemudian mengakibatkan autodigesti organ. Proses bagaimana hal ini dapat terjadi masih belum
diketahui secara jelas akan tetapi terdapat faktor intraseluler dan ekstraseluler yang diduga
berperan terhadap terjadinya pankreatitis akut. Faktor ekstraseluler seperti respons saraf dan
vaskuler, sedangkan faktor-faktor intraseluler adalah aktivasi enzim pencernaan intrasel dan
peningkatan sinyal kalsium.
Pada sebagian besar kasus, pankreatitis akut disebabkan oleh adanya batu empedu
dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Berikut adalah penjelasannya:
2
1. Batu empedu
Batu empedu bisa menyebabkan peradangan pada pankreas yang sifatnya akut. Hal
ini terjadi jika batu empedu keluar dari kantung empedu dan menyumbat saluran pankreas.
Sekitar 40% kasus pankreatitis akut disebabkan oleh penyumbatan batu empedu.
Selain kedua hal di atas, beberapa kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya pankreatitis akut, seperti:
Pankreatitis akut terjadi karena proses inflamasi yang terjadi pada pankreas
menyebabkan aktivasi enzim-enzim pankreas di dalam sel pankreas sehingga terjadi kerusakan
jaringan.
3
2.2. MANIFESTASI KLINIS PANKREASTITIS AKUT
1. Amylase serum (normal 30-220U/L [SI unit] da atau lipase (normal 0-160U/L[SI
unit]) ≥ 3 kali batas normal.
4
6. DPL ( leukosit, hematocrit, dan hemoglobin dapat atau ), PT/PPT, protein
reaksi C.
a. Nutrisi Pendukung
5
b. Intervensi radiologi dan ERCP
ERCP merupakan prosedur endoskopik untuk mengevaluasi sistem biller dan sistem
duktus pankreatikus. Pada pasien dengan kolangitis memerlukan tindakan sfingterotomi
endoskopis atau drainase duktus dengan stent perlu dilakukan untuk menghilangkan obstruksi
biller.
c. Terapi Bedah
2. Terapi Farmakologi
a. Manajemen Nyeri
Untuk mengatasi nyeri perut diberikan analgesik. Faktor penting perlu diperhatikan
dalam memilih analgetik adalah efikasi dan keamanan.
b. Manajemen Cairan
Penggantian cairan sangat penting untuk mengkoreksi volume intravaskular. Selain
itu, prognosis pasien sangat tergantung dengn restosi cairan yang cepat dan adekuat seusai
dengan jumlah cairan yang masuk ke rongga veritoneal. Pasien pankreatitis akut mungkin terjadi
penyisipan cairan 4-12 L ke rongga veritoneal akibat implamasi.
Vasodilatasi akibat respon implamasi, muntah dan nasogastik juga menyebabkan
hipovolemia dan kehilangan cairan elektrolit. Pada pankreatitis berat pembuluh darah di dan
sekitar pancreas mungkin rupture dan menyebabkan pendarahan. Pemberian koloid secara
intravena mungkin diperlukan untuk mempertahankan volume dan tekanan darah karena
kehilangan cairan kaya protein.
6
c. Obat-obatan
Sejumlah obat diteliti efikasinya dalam mencegah komplikasi pancreas diantaranya
adalah : antagonis H2; proton pump inhibitor; protease inhibitor seperti gabexate, aprotinin;
platelet-activating factor antagonis seperti lexipafant; somatostatin dan ochtreotide; inhibitor
potente sekresi enzim pankreas.
d. Pencegahan Infeksi
Salah satu penyebab kematian pada pankreatitis akut berat adalah karena pankreatitis
nekrotik akut. Pankreas yang mengalami nekrosis dapat bersifat steril atau terinfeksi risiko
pankreatitis nekrotik akut terinfeksi tergantung dari luasnya area nekrosis. Invasi bacterial ke
jaringan pankreas dapat terjadi melalui beberapa cara : translokasi bacterial dari colon, repluks
cairan biler melalui duedenum, penyebaran secara hematogen atau melalui saluran limpatika
pemberian antibiotika propilaksis pada pankreatitis nekrotik akut masih kontroversial. Untuk
efektivitas pengobatan antibiotika yang diberikan adalah antibiotika broad spectrum yang dapat
menembus balier sehingga dapat mencapai tempat infeksi, seperti metroninazole, cefotaxime,
piperacillin, mezlocillin, ofloxacin, dan ciprofloxacin. Apabila diberikan secara profilaktik
disarankan lamapemevrian berkisar Antara 7-14 hari.
Penderita pankreatitis akut biasanya sembuh dalam waktu beberapa hari. Akan tetapi,
bila tidak ditangani dengan baik, pankreatitis akut dapat menyebabkan sejumlah komplikasi
berikut:
1. Pseudocysts, yaitu munculnya kista atau kantung berisi cairan di permukaan
pankreas yang meradang. Kista ini bisa hilang dengan sendirinya, tapi kadang bisa terinfeksi atau
bahkan menyebabkan perdarahan.
2. Nekrosis atau kematian jaringan pankreas, akibat kehilangan pasokan darah. Jika
hal ini terjadi, pankreas bisa mengalami infeksi.
7
3. Pada tahap lanjut, infeksi bisa menyebar ke berbagai organ tubuh dan
menyebabkan sepsis serta kegagalan fungsi organ.
Pankreatitis akut erat kaitannya dengan konsumsi minuman beralkohol dan batu
empedu. Oleh sebab itu, pencegahannya dapat dilakukan dengan cara:
Pankreas adalah organ yang terletak pada rongga perut.Organ Ini memainkan
peranan penting dalam mengubah makanan yang kita makan menjadi bahan bakar sehingga bisa
digunakan sel-sel tubuh. Pankreas memiliki dua fungsi utama, yang pertama yaitu fungsi
eksokrin yaitu menghasilkan enzim-enzim tertentu yang membantu pencernaan dan yang kedua
adalah fungsi endokrin dengan menghasilkan hormon yang mengatur kadar gula darah.
Pankreas adalah organ kelenjar dengan peran kunci dalam pencernaan dan kontrol
glukosa
Masalah yang berkaitan dengan pankreas termasuk diabetes dan kanker
Diet sehat dapat berkontribusi untuk menjaga pankreas yang sehat.
8
2.5.2. ANATOMI PANKREAS
Pankreas terletak pada bagian perut di dalam tubuh manusia tepatnya pada sisi kiri
tubuh yang memanjang dari bagian sisi usus kecil meruncing hingga ke sisi kiri atas. Fungsi
utama dari pankreas adalah.
1. Fungsi endokrin
Dalam fungsi endokrin, pankreas bekerja untuk memproduksi hormon penting seperti insulin dan
glukagon. Hormon insulin bekerja untuk menjaga stabilitas glukosa di dalam darah.
2. Fungsi Eksokrin
Fungsi eksorin pada pankreas berfungsi untuk melepas enzim bagi sistem pencernaan
9
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Maka dapat disimpulkan dari pembahasan diatas bahwa Pankreas merupakan suatu organ yang
tidak biasa karena berfungsi sebagai kelenjar endokrin dan eksokrin. Gangguan endoktrin yang
utama adalah diabetes. Produk eksokrin pancreas berupa enzim kuat, yang dalam keadaan
normal mencerna protein, lemak, dan karbohidrat, dalam makanan yang tringesti. Tetapi enzim-
enzim kuat yang sangat efektif pada pencernaan dalam lumen usus halus, juga berperan sebagai
sumber bahaya yang besar terhadap organ itu sendiri, bila mereka diaktifkan dalam pancreas itu
sendiri. Teori autodigesti mengesankan bahwa inilah yang sebenarnya terjadi pada pankreatitis.
Pankreatitis akut adalah penyakit berupa peradangan pada pankreas. Berbeda dengan pankreatitis
kronis yang gejalanya muncul secara bertahap, radang pankreas pada pankreatitis akut terjadi
secara tiba-tiba.Peradangan pada pankreas yang parah juga bisa membahayakan organ vital
lainnya seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
10
3.2. SARAN
Maka dari kesimpulan yang kami buat terdapat saran bagi pasien khusus nya penderita pankreas
untuk selalu Terapkan hidup sehat dan sering berolahraga untuk menerapkan tubuh yang
ideal,makanan-makanan sehat gizi yang seimbang dan hindari makanan yang mengandung
kolesterol tinggi, mengurangi atau menghindari minuman yang beralkohol.
Penyakit pankreas janganlah dianggap sepele segerakan periksa kerumah sakit bila merasakan
rasa sakit di daerah pankreas secara lajut .
a. https://www.alodokter.com/pankreatitis-akut
b. https://id.scribd.com/doc/177096229/Askep-Pankreatitis
c. https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/penyakit/penyakit-pankreatitis/
d. Cahyono, Suharjo B. Tata Laksana Terkini Pankreatitis Akut, Medicinus 2014;27(2):44-50
11