Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

HIPERTENSI KEGIATAN PENDIDIKAN


DAN PROMOSI KESEHATAN
Sebagai bahan untuk memenuhi ujian tugas praktikum mata kuliah pendidikan dalam
promosi kesehatan

Disusun oleh:
Rhendy Editya (C2114201017)
Nenti Sugiartini (C2114201082)
Amanda Hanifah (C2114201103)

Dosen Pengampu: Neni Solihat, M.Psi., Psikolog


Ida Herdiani,S.Si.Kes
Ijang Budiana Nur

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Jl. Tamansari No.KM 2,5, Mulyasari, Kec. Tamansari, Tasikmalaya, Jawa Barat
46196
2021/2022
1
KATA PENGHANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Proposal yang berjudul “Hipertensi” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pendidikan dan Promosi Kesehatan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Landasan Teori......................................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat..............................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Hipertensi............................................................................................................3
B. Penyebab Hipertensi.............................................................................................................3
C. Tanda dan Gejala Hipertensi :................................................................................................4
D. Pencegahan dan Penanganan................................................................................................4
E. Obat Tradisional Pencegah Hipertensi...................................................................................6
BAB III.........................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan kelainan kardiovaskuler yang menjadi penyebab
kematian utama di seluruh dunia. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik lebih dari 140mmHg dan tekanan diastotik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi
tidak hanya berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya.
Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi
merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulokis, yakni
mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi
merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan
darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
31,7% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia).
Hipertensi bisa terjadi karena banyaknya asupan karena banyaknya yang
cenderung menghambat atau menyempitkan aliran darah, seperti konsumsi garam,
lemak tak jenuh, dan merokok.Selain itu juga, hipertensi dapat terjadi akibat
beberapa faktor resiko yaitu riwayat keluarga,kebiasaan hidup yang kurang baik,
pola diet yang kurang baik dan durasi atau kualitas tidur (Andang 2016).
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai dan termasuk
kesehatan masyarakat yang perlu segera ditanggulangi. Tanpa penanggulangan
yang baik, penyakit ini akan mengganggu kehidupan penderita sehari-hari dan
cenderung dapat menimbulkan komplikasi.Hambatan dalam pengobatan ini
disebabkan penderita yang lalai, tidak mendengarkan nasihat dokter atau
apoteker,kurang pengetahuan dan pemahamamn dalam minum obat serta
kurangnya pengetahuan mengenai obat yang benar sehingga perlu kerjasama yang
erat antara tenaga kesehatan dan pasien. Pengertian yang salah tentang perawatan
hipertensi sering terjadi karena kurangnya pengetahuan.

B. Landasan Teori
Sebagai bahan untuk memenuhi ujian praktik pendidikan pomosi kesehatan
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya program promosi kesehatan ini adalah untuk
mengurangi kejadian penyakit hipertensi pada masyarakat di kota Tasikmalaya.
2. Tujuan khusus
Diharapkan setelah dilaksanakannya praktik ini 10% dari peserta yang
mengikuti program dapat mempraktikan secara mandiri mengenai diet garam
atau dush diet ini.
Manfaat
1. Bagi Fakultas

1
Penelitian ini dapat tambahan literatur kepada Fakultas tentang Faktor-Faktor yang
Berhubungan Pola makan Masyarakat dengan Kejadian Hipertensi pada semua
Usia di Wilayah Kota Tasikmalaya tahun 2022.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang Faktor-
Faktor yang Berhubungan Pola makan Masyarakat dengan Kejadian Hipertensi
pada semua Usia di Wilayah Kota Tasikmalaya tahun 2022.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimanat kanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan jantung, dan kerusakan
ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas)
140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.Pada Populasi
lansia,hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik
90 mmHg. (Smelter,2001)
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO (1999)
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal < 120 < 80

Normal < 130 < 85

Normal-Tinggi 130-139 85-89

HipertensiDerajat 1 140-159 90-99

(ringan) 140-149 90-94


Subgrup: borderline

HipertensiDerajat 2 160-169 100-109


(sedang)
HipertensiDerajat 3 ≥ 180 ≥ 110
(berat) ≥140 < 90

B. Penyebab Hipertensi
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :
a. Obesitas
b. Perokok
c. Peminum alcohol
3
d. Penyakit DM dan jantung
e. Wanita yang tidak menstruasi
f. Stress
g. Kurang olah raga
h. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

C. Tanda dan Gejala Hipertensi :


a. Sakit kepala, pusing
b. Lemas
c. Sesak napas
d. Kelelahan
e. Mimisan
f. Sukar tidur
g. Mata berkunang-kunang
h. Mual dan muntah
i. Mudah tersinggung
j. Cepat marah

1. Komplikasi :
a. Gangguan penglihatan
b. Stroke
c. Banyak kencing pada malam hari
d. Sesak nafas (dyspnoe)
e. Gagal jantung

D. Pencegahan dan Penanganan


- Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi dan obat – obatan
tradisional.
- Merubah pola hidup :
a. Berhenti merokok
b. Mengurangi berat badan bagi penderita yang gemuk
c. Menghindari konsumsi garam berlebih (mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan garam) misalnya : daging, santan, gorengan.

4
d. Menghindari makanan/ minuman yang mengandung alkohol (mis : coca cola,
minuman alkohol).
e. Istirahat yang cukup : siang ± 2 jam dan malam ± 7 jam.
f. Mengurangi stress :
 Latihan meditasi : meditasi juga pilihan olah fisik yang tepat untuk
mengontrol atau mencegah hipertensi. Jenis olahraga ini membantu
melawan stres, menstabilkan emosi dan menenangkan pikiran. Stres,
emosi tidak stabil dan mudah marah adalah efek yang rentan dialami
penderita hipertensi. Dengan melakukan latihan yoga atau meditasi secara
rutin, bisa meminimalisir dampak negatif tersebut.
 Olahraga pernapasan : Sebuah penelitian yang dimuat dalam American
Journal of Hypertension juga mendapati penemuan yang sama. Seseorang
bisa mengatur tekanan darahnya dengan teknik bernapas yang benar.
Latihan pernapasan efekif menurunkan tekanan darah tinggi dan
menjaganya tetap normal. Bernapaslah yang dalam agar paru-paru
mendapat udara baru. Ketika Anda bernafas dalam-dalam, oksigen
mengirimkan sinyal ke otak untuk tenang dan rileks. Otak kemudian
mengirimkan sinyal ini ke seluruh tubuh.
g. Olahraga teratur :
 Senam lansia : Bentuk latihan ini memberi pengaruh besar pada tingkat
tekanan darah. Senam merupakan jenis latihan yang melibatkan otot tubuh
secara berulang dan dengan ritme yang teratur. Latihan ini meningkatkan
kesehatan jantung, paru-paru, fungsi otot dan memberi pengaruh besar
pada tingkat tekanan darah. Jenis latihan ini juga bermanfaat untuk
mengontrol berat badan, mood, tidur dan kesehatan lainnya secara umum.
 Jalan kaki : Berjalan juga membantu mengurangi risiko terjadinya
serangan jantung, meningkatkan fungsi sistem pernapasan, membantu
mengatasi hipertensi dan sebagai terapi rehabilitasi bagi yang telah
mengalami serangan jantung. Berjalan kaki juga efektif dalam mencegah
penyakit pernapasan.
 Bersepeda : bersepeda akan melatih nafas kita lebih panjang. Jika
dilakukan secara teratur, maka akan dapat memelihara serta meningkatkan
ketahanan jantung dan paru.

5
E. Obat Tradisional Pencegah Hipertensi
a) Belimbing wuluh
Caranya : Buah belimbing di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender. Hasil
parutan di peras dan disaring. Air belimbing diminum 2 X 1 gelas sehari
b) Mentimun
Caranya : Buah mentimun di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender. Hasil
parutan di peras dan disaring tanpa ditambah bahan- bahan lain sampai menjadi 1
gelas (200 cc) untuk sekali minum .Air diminum 2 X 1 gelas sehari . Selain itu
mentimun yang sudah dicuci bisa dimakan sebagai lalapan.
c) Daun seledri
Caranya : Daun seledri di cuci bersih dengan air hangat. Daun seledri di tumbuk/
diblender sampai halus dan ditambah dengan setengah gelas air hangat. Saring air
seledri yang sudah dihaluskan. Air di minum 2 X setengah gelas sehari.
d) Daun alpukat
Caranya : 3-5 helai daun alpukat cuci bersih. Seduh dengan 1 gelas air panas. Minum 1
kali sehari sekaligus kalau sudah dingin
e) Mengkudu
Caranya : Buah pace yang sudah matang di cuci dengan air hangat . Buah pace di
hancurkan dengan sendok, buang bijinya, peras dan saring airnya. Campurkan air
sari pace dengan air matang yang hangat sampai menjadi 1 gelas air pace .
Tambahkan madu. Air di minum 2 X 1 gelas sehari psgi dan sore
f) Bawang putih
Caranya : bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan
air secukupnya, Ialu disaring. Kemudian diminum secara teratur setiap hari
g) Daun sirsak
Caranya : cuci bersih daun sirsak sebelum dimasak kemudian rebus daun sirsak
secukupnya rebus hingga mendidih, tambahkan 4 gelas air, sedikit garam (seujung
sendok teh/sendok kecil) dan 5 lembar daun sirih, jika menggunakan 7-10 lembar
daun sirsak, sisakan hingga tersisa 3 gelas.

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama ± 25 menit diharapkan warga
masyarakat dapat memahami tentang penyakit Hipertensi dan cara pencegahannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus


6
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x25 menit, diharapkan masyarakat
dapat mengetahui tentang:

1. Pengertian Penyakit Hipertensi?


2. Apa penyebab penyakit Hipertensi ?
3. Bagiamana mengenali tanda dan gejala penyakit Hipertensi ?
4. Mengetahui Dampak & Komplikasi yang terjadi pada hipertensi
5. Mengetahui cara pencegahan timbulnya penyakit Hipertensi ?
C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Dampak & Komplikasi yang terjadi pada hipertensi
5. Pencegahan dan Penanganan hipertensi

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

TahapKegiatan KegiatanPenyuluh KegiatanPeserta Media


Pendidikan Penyul
7
uhan
Pendahuluan (5 1. Memberi salam, 1. Menjawab Leaflet
menit) memperkenalka n salam
diri, dan 2. Memperhatikan
membuka 3. Memperhatikan
penyuluhan. 4. Menerima
2. Menjelaskan
materi secara
umum.
3. Menjelaskan
tentang tujuan
instuksionsal
umum dan tujuan
instruksional
khusus
4. Membagikan
Leaflet
Penyajian (15 Menjelaskan: Mendengarkan dan Leaflet

menit) 1. Pengertian bertanya

hipertensi

2. Klasifikasi

hipertensi

3. Penyebab

hipertensi

4. Tanda dan

8
gejala hipertensi

5. Komplikasi

hipertensi

6. Cara mencegah

hipertensi

Penutup 1. Memberi 1. Menjawab Leaflet

(10 menit) pertanyaan pada pertanyaan

peserta tentang 2. Mengulang

materi yang 3. Memperhatikan

telah dijelaskan. dan menjawab

2. Meminta salam.

peserta mengulang

kembali materi

yang telah

diberikan

3. Menutup

pertemuan dan

memberi salam.

9
f. Evaluasi

1. Struktur

a. Persiapan Penyuluh

1) Penyuluh menyiapkan diri untuk membawakan materi yang akan

disampaikan kepada peserta penyuluhan.

2) Penyuluh mampu menyiapkan satuan acara penyuluhan (SAP)

b. Media

Media yang digunakan berupa leaflet

c. Peserta

1) Peserta bersedia mengikuti acara penyuluhan

2) Peserta penyuluhan merupakan warga yang mengikuti posbindu

d. Tempat

Tempat penyuluhan berada dalam suasana yang nyaman dan kondusif

untuk mendukung pelaksanaan penyuluhan.

2. Proses

a. Penyuluhan membuat kontrak dengan peserta untuk waktu pelaksanaan

kegiatan penyuluhan.

b. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan sejak awal hingga akhir kegiatan.

c. Penyuluh mampu menarik perhatian peserta terhadap materi yang


disampaikan.

d. Peserta diharapkan berperan aktif selama kegiatan penyuluhan.

e. Kegiatan penyuluhan berjalan secara sistematis.

3. Hasil

10
a. Penyuluh mampu memberikan materi penyuluhan yang telah dibuat

minimal 90% dari materi penyuluhan.

b. Peserta diharapkan mengerti mengenai materi penyuluhan minima l 90%

c. Saat penyuluh melakukan evaluasi kepada peserta diharapkan

peserta dapat memberikan umpan balik yang positif misalnya peserta

dapat menjawab pertanyaan penyuluh

d. Media dapat terdistribusi kepada peserta penyuluhan

11
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari studi literatur yang dilakukan terhadap beberapa jurnal, diketahui bahwa
pola makan dengan pemilihan makanan yang kurang tepat sangat berpengaruh terhadap
penyakit hipertensi yang terjadi. Pola makan yang dapat mengakibatkan hipertensi adalah
sering mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium dan tinggi lemak
Selain pola makan, stress juga berpengaruh terhadap hipertensi. Stress dapat
mengakibatkan tekanan darah naik. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat
mengakibatkan hipertensi.
Saran
Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki pola
makan menjadi lebih baik, seperti mengkonsumsi makanan seimbang, rutin
mengkonsumsi buah dan sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan dalam sehari.
Selain pola makan, hal yang dapat dilakukan adalah mengendalikan pikiran agar dapat
terhindar dari stress. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pikiran
adalah selalu berpikir positif dan rutin melakukan yoga atau meditasi untuk mengurangi
tingkat stress.

12
DAFTAR PUSTAKA

Artiyaningrum, B. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi


Tidak Terkendali Pada Penderita Yang Melakukan Pemeriksaan Rutin di Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2016. Public Health Perspective Journal,
1(1), 12–20. Retrieved from
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/phpj/article/view/7751/5395.
Diakses tanggal 04 Juli 2022.

Eriana, I. (2017). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Pegawai
Negeri Sipil UIN Alaudin Makassar Tahun 2017. UIN Alaudin Makassar.

Hulaima, I. S. (2017). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Kontrol Tekanan


Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung.
Universitas lampung.

Yunus, B. (2016). Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Kardiovaskuler pada


Kasus Hipertensi di Ruangan Baji Pamai II RSUD Labuang Baji Provinsi
Sulawesi Selatan. Journal of Chemical Information and Modeling. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Gema Insan Akademik Mkassar.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004. Diakses tanggal 04 Juli
2022.

13
14

Anda mungkin juga menyukai