Nama Kelompok :
- Aniva Usnah
- M. Haris Novriansyah
- Nuning Nia
Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya kami mampu
menyelesaikan tugas yang telah di berikan sesuai yang diinginkan. Kami juga berterima kasih
kepada dosen pembimbing pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Sehingga kami
mampu menyelsaikan makalah yang membahas tentang “ Akut Miokard Infark” dari kasus
Makalah ini juga dapat di selesaikan dengan berkat adanya dorongan dan bantuan dari
semua pihak baik yang bersifat material maupun spiritual. Oleh karena itu, kami sekali lagi
Dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat bagi semua pihak terutama
bagi dosen pembimbing dan para pembaca nantinya. Semoga makalah ini bermanfaat dan
membantu masalah yang belum terpecahkan bagi para pembaca. Mungkin itu saja yang dapat
kami sampaikan.
Hormat kami
Penulis.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………...3
A.LatarBelakang…………............................................................................................................3
BAB IV Penutup..........................................................................................................................22
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................22
4.2 Saran...........................................................................................................................22
Daftar Pustaka……………………………………………………………...……………23
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
Modifikasi pola hidup merupkan langkah pencegahan yang baik terhadap
faktor resiko yang dapat memperberat keadaan hipertensi (Hartati, 2007).
4
cepat dan penyempitan kapiler sehingga tekanan darah meningkat, merokok
dan konsumsi alkohol, nikotin yang terkandung didalam rokok dapat
meningkatkan penggupalan darah dalam pembuluh darah, serta alcohol
5
1.2 Rumusan Masalah
6
BAB II
Tinjauan Teori
Hipertensi adalah Peningkatan tekanan darah sistole dan diastole, penyakit ini
juga disebut Silent Disease : Penyakit yang diam-diam namun mematikan.
1. Hipertansi primer
Hipertensi ini juga disebut hipertensi essensial atau hipertensi ideopatik.
Etiologinya banyak faktor, dengan penyebab yang tidak dapat diidentifikasikan, tetapi
beberapa yang umumnya terlibat berkaitan dengan Homeostatik.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi ini adalah hipertensi yang etiologinya dapat diidentifikasikan dengan
keadaan penyakit atau masalah yang spesifik , dan dalam banyak kasus penyebab
utamanya dapat diperbaiki. Oleh karena itu adalah penting untuk mengisolasi akar
permasalahan sehingga regimen pengobatan yang paling tepat dapat diresepkan.
7
rentan terhadap hipertensi mungkin berhubungan dengan peningkatan kadar
natrium intraseluler dan penurunan rasio kalsium-natrium, yang lebih sering
ditemukan orang berkulit hitam. Hipertensi memiliki resiko yang lebih tinggi pada
usia muda.
b. Usia
c. Jenis kelamin
Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih banyak terjadi pada pria disbanding
wanita sampai kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hamper sama
antara usia 55-74 tahun, setelah usia 74 tahun wanita bersiko lebih besar.
d. Etnis
8
Institute Of Stress) memperkirakan 60-90% dari seluruh kunjungan perawat
primer meliputi keluhan yang berhubungan dengan stress.
c. Obesitas
d. Nutrisi
e. Penyalahgunaan Obat
Merokok, mengkonsumsi alkohol, dan beberapa penggunaan obat
terlarang merupakan faktor-faktor resiko hipertensi. Pada dosis tertentu
nikotin tertentu dalam rokok serta obat seperti kokain dapat menyebabkan
naiknya tekanan darah secara langsung.
9
sesak
pandangan kabur atau penglihatan ganda
mimisan
mudah marah
mual dan muntah
dunia terasa berputar – putar (vertigo)
sulit bernafas setelah kerja keras
2.5 Patofisiologi
Pada hipertensi primer (esensial) Empat sistem control yang memainkan peran
utama dalam menjaga tekanan darah adalah :
1. Sistem baroreseptor dan kemoreseptor arteri ;
2. Pengaturan volume cairan tubuh;
3. Sitem renin – angiotensin;
4. Autoregulasi vaskuler.
Hipertensi primer kemungkinan besar terjadi karna kerusakan atau mal fungsi
pada beberapa atau semua sistem ini.agaknya bukan kerusakan tunggal yang
menyebabkan hipertensi esensial pada semua orang yang terkena. Barorasator dan
kemoresetor arteri berkerja secara refleks untuk ,mengontrol tekanan darah.mereka
memonitor tingkat tekanan arteri dan mengatasi peningkatan melalui vasodilatasi dan
memperlambat denyut jantung melalui saraf vagus.perubahan perubahan pada volume
cairan mempengaruhi tekanan arteri sistemik.
Renin dan angiotensin memainkan peran dalam penganturan tekanan
darah.renin adalah enzim yang di produksi oleh ginjal yang menganalisis substrat
protein plasma untuk memisahkan angiotensin I, oleh enzim pengubah ke paru-paru
untuk membentuk angiotensin II dan kemudian angiotensin III dengan
meningkatkannya aktivitas sistem saraf simpatik, angiotensin II dan III tanpanya juga
menghambat ekresi natrium,yang menghasilkan naik tekanan darah.
Hipertensi sekunder, banyak masalah ginjal, vaskular, neurologis dan obat
makanan yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh negative terhadao
ginjal dapat mengakibatkan gangguan serius pada organ organ ini yang menganggu
10
ekskresi natrium, perfusirema, ataua mekanisme renin-angiotensin-aldostron, yang
mengakibatkan naiknya tekanan darah dari waktu kewaktu. Glomerulonefritis dan
stenosis arteri renal kronis adalah penyebab yang paling umum dari hipertensi
sekunder ini.
11
e. Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat atau (penderita hipertensi
esensial tidak perlu membatasi aktivitas nya selama tekanan darahnya
terkendali).
12
BAB III
PENGAMATAN KASUS
Tn. A berumur 56 tahun, dengan berat badan 90 kg dengan tinggi 160 cm dating
ke klinik dengan keluhan seminggu terakhir ini ia mengalami sakit yang hebat di
tengkuk kepala. Hasil pemeriksaan laboratorium adalah tekanan darah adalah
180/130 mmHg, kreatinin serum 2,8 mg/dl, K serum 4,5 mEq/L (3,4-5,2) dan
kadar kolestrol 230mg/dL. Tn. A adfalah seorang perokok berrat karena ia
bekerja di klub malam sebagai bartender dan juga minum alcohol dalam jumlah
yang tidak sedikit.
A. A. Pengkajian
1. Nama Klien : Tn. A
2. Umur : 56 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
B. Keluhan Utama
Pada saat di kaji klien mengeluh sakit seminggu terakhir ini ia mengalami sakit sakit
yang hebat di tengkuk kepala.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dating ke klinik dengan keluhan seminggu terakhir mengalami sakit yang hebat di
tengkuk kepala .
13
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak terdapat riwayat penyakit keturunan dalam keluarga yang
berhubungan dengan penyakitnya sekarang.
F. Riwayat Psikososial
a. Bahasa yang digunakan : Indonesia
b. Persepsi tentang penyakit : Yakin akan sembuh
c. Konsep diri
- Body Image : Pasien menyukai semua anggota
tubuhnya
- Ideal diri : Pasien ingin segera pulang
- Harga diri : Tetap percaya diri
- Peran diri : Sementara terganggu, tapi pasien yakin segera
Dapat berkerja kembali
- Personal identity : Laki-laki
d. Keadaan emosi : Stabil
e. Perhatian terhadap orang lain : Fokus dan memperhatikan
lawan bicara
3.3.Analisa Data
I. Pola Kehidupan sehari-hari
1. Pola Persepsi Kesehatan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bahwa ia dan keluarganya sangat
memperhatikan masalah kesehatan. Jika ada anggota keluarga yang sakit, segera
diberi obat atau diperiksakan ke Puskesmas atau mantri.
Selama Sakit : Klien mengalami salit di tengkuk bagian kepala, dapat
mengganggu aktivitas klien .
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan biasanya makan 3x/hari. Porsi 1 piring
habis. Pasien biasa minum 4-5 gelas perhari , pasien mengkonsumsi alkohol juga.
Selama Sakit : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu yang
disediakan.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB (Buang Air Besar) 1 kali sehari
biasanya saat pagi hari dengan konsistensi feses lunak, warna kuning kecoklatan,
14
bau khas, tidak ada lendir/ darah, tidak ada keluhan. Pasien mengatakan sehari
BAK (Buang Air Kecil) 7-8 x/ hari dengan konsistensi kekuningan dan bau khas.
Selama sakit : Pasien mengatakan semenjak diperiksa, BAB tidak ada
masalah tetap 1 kali dalam sehari tetapi waktunya tidak tentu. Warna feses
kuning kecoklatan, bau khas dan tidak ada lendir. Pasien mengatakan BAK 4-5
x/ hari dengan konsistensi jernih, kekuningan dan bau khas.
4. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidur malam ± 5 jam dimulai pukul
04.00-09.00 WIB, tidurnya ada gangguan. Pasien mengatakan bahwa dirinya
tidak pernah tidur siang.
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidur setelah minum obat. Pasien tidur
malam ± 8 jam dimulai pukul 21..00–05.00 WIB dan tidur siang ± 2 jam dimulai
pukul 12.00–14.00 WIB.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sehari-hari bekerja sebagai bartender
dengan menggunakan kendaraan umum setiap harinya. Keseharian pasien hanya
dilakukan untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Pasien sesekali mengikuti kegiatan yang ada di perumahannya karena
pekerjaannya yang selalu pulang malam.
Selama Sakit : Pasien mengatakan izindan tidak bekerja selama masih
sakit.
6. Pola Sensori dan Kognitif
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak tahu bahaya dari Hipertensi jika
tidak segera diatasi.
Selama Sakit : klien tidak mengetahui apa itu hipertensi dan bagian dari
hipertensi.
15
Pasien mengatakan sedih dengan keadaannya saat ini, tetapi pasien bisa
menerima kondisinya saat ini karena masih banyak orang yang lebih
menderita.
- Harga Diri
Pasien mengatakan tidak malu/ rendah diri dengan keadaannya sekarang
ini, keluarga dan sahabat selalu memberi semangat menjalani hidup.
- Peran
Peran Tn. A sebagai pencari nafkah, ia bekerja sebagai bartender.
- Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai seorang bapak yang berumur
56 tahun
- Ideal Diri
Pasien berharap untuk cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas seperti
sediakala sebelum sakit dan dapat berkumpul dengan keluarga, saudara,
dan sahabat.
8. Pola Hubungan dan Peran
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga, teman,
tetangga baik tidak ada masalah.
Selama Sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan dokter, perawat di RS
dan dengan pasien lain baik.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat
genetalianya.
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan alat
genetalianya.
10. Pola Koping dan Toleransi Peran
Sebelum Sakit : Bila ada masalah, pasien menceritakan kepada keluarga.
Pasien mengatakan bila ada masalah maka diselesaikan secara musyawarah.
Selama Sakit : Pasien mengatakan berusaha sabar, pasrah dan menerima
keadaannya serta menyerahkan kepada Tuhan dengan keadaannya saat ini, serta
menyerahkan pengobatannya kepada tim medis.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan selalu rajin mengerjakan Sholat 5 waktu
dengan berjamaah di masjid.
16
Selama Sakit : Pasien mengatakan memiliki sedikit hambatan dalam
menjalankan ibadah karena keadaannya sekarang ini tetapi pasien selalu berdo’a
kepada Tuhan agar cepat diberi kesembuhan.
17
II. Pathway Kasus
PATHWAY
ETIOLOGI YANG DAPAT ETIOLOGI TIDAK DAPAT
DIUBAH : HIPERTENSI DIUBAH :
1. OBESITAS 1. RIWAYAT
2. GAYA HIDUP KELUARGA
3. STRES 2. JENIS KELAMIN
4. PENYALAHGUN 3. USIA
AAN OBAT 4. ETNIS
PERUBAHAHAN STRUKTUR
VASOKONSTRIKSI
18
3.4 Asuhan Keperawatan
19
pemeriksaan dengan
tekanan darah : hipertensi
180/130mmHg,
Kadar kolestrol
230mg/dL
3. DS : Klien Penyalahgunaan Risiko Risiko
mengatakan Zat ketidakefektivan ketidakefektivan
bahwa perfusi jaringan perfusi jaringan
seminggu otak otak yang
terakir ini ia berhubungan
mengalami dengan
sakit di bagian penyalahgunaan
tengkuk kepala zat yang
ditandai dengan
Klien juga hipertensi.
mengatakan
bahwa ia
seorang
perokok yang
berat dan
peminum
alcohol yang
tidak sedikit
DO : dari hasil
pemeriksaan
tekanan darah
:180/130mmHg,
Kadar kolestrol
: 230mg/dL,
Kreatinin
serum
2,8mg/dL
20
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai tekanan darah pada arteri
utama dalam tubuh terlalu tinggi. Pada umumnya penderita hipertensi ini tidak
mengetahui dirinya mengidap penyakit hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya. Cara yang paling baik dalam menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan
mengubah gaya hidup pasien, pola tidur pasien dan pengurangan konsumsi alkohol serta
kebiasaan merokok pasien.
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dibuat, maka kami ingin
memberikan sedikit saran yang diharapkan kedepannya mampu di terapkan dan
berjalan sesuai yang diharapkan. Siapapun orang yang menderita ataupun yang tidak
menderita hipertensi di harapkan selalu memeriksakan tekanan darah. Hal tersebut
agar dapat mencegah hipertensi maupun mengobati hipertensi terutaam bagi yang
berusia lanjut. Kemudian cara yang paling baik untuk mencegah maupun menunjang
kesembuhan pada penderita hipertensi adalah denngan cara mengubah gaya hidup
baik muali dari makanan yang di konsumsi, kebiasaan merokpk dan minum alkohol,
pola tidur yang teratur serta rutin untuk berolahraga.
22
Daftar Pustaka
23