ANGGIT WIBOWO
NIM : 171210006
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program
Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
ANGGIT WIBOWO
NIM : 171210006
ii
iii
iv
v
RIWAYAT HIDUP
Pada tahun 2004 penulis lulus dari TK Kartika X, tahun 2010 lulus dari
SD Negeri Pondok Jagung 1 Tangerang Selatan, tahun 2013 lulus dari SMP
Negeri 3 Kertosono dan pada tahun 2016 penulis lulus dari SMK Negeri 1
Kertosono. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan di STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang dan memilih program studi Diploma III Keperawatan
dari lima program studi yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang.
Penulis
vi
MOTTO
“Life isn’t easy, but life it easily”
PERSEMBAHAN
Yang paling pertama dan yang paling the best terima kasih kepada Allah SWT
atas segala nikmat berupa kesehatan, kekuatan dan inspirasi yang sangat banyak
dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, alhamdulillah terima kasih ya
Allah.
Ayahku Agus Wibowo tercinta yang tanpa lelah sudah mendukung semua
keputusan dan pilihan dalam hidupku apapun itu, tidak pernah putus doanya untuk
aku dan terima kasih yang sangat banyak untuk Ibuku Susiana yang selalu
mewanti-wanti kedua anak perempuannya untuk tetap menempuh pendidikan
setinggi mungkin. My Partner of My life Aldisa Dwi Putra terima kasih semangat
dan supportnya, untuk adikku I Love You so much terima kasih sudah sedikit
membantu.
Bapak dan Ibu Dosen Prodi DIII-Keperawatan yang selalu memberikan yang
terbaik bagi mahasiswanya, Ibu Maharani Tri Puspitasari,S.Kep.Ns.,MM selaku
ketua program studi Diploma III Keperawatan dan juga pembimbing utama da
Bapak Afif Hidayatul A.,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing anggota atas
bimbingannya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, beserta seluruh
civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini.
Proposal Penelitian ini saya susun dengan tujuan untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang.
Terselesaikannya Proposal Penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam penulisan Proposal Penelitian ini. Terutama
kepada H. Imam Fatoni.S.KM,.MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang atas fasilitas dan ilmu yang diberikan di kampus
ini sehingga saya bisa sampai di tahap ini. Maharani Tri
Puspitasari,S.Kep.Ns.,MM selaku ketua program studi Diploma III Keperawatan
dan juga pembimbing utama. Afif Hidayatul Arham,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku
pembimbing anggota atas bimbingannya dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah, beserta seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang. Ungkapan terima kasih saya sampaikan kepada orang
tua dan keluarga atas do’a dan dukungannya, serta teman-teman dan sahabat saya.
Saya berharap mudah-mudahan Proposal Penelitian ini dapat bermanfaat
bagi saya khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Saya menyadari bahwa
dalam Proposal Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk kesempurnaan penulisan
yang akan datang.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ......................................... xv
ABSTRAK .............................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................ 3
1.4 Tujuan................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................. 3
1.4.2 Tujuan Khusus ............................................................ 4
1.5 Manfaat................................................................................. 4
1.5.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 4
1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit Paru Obstruktif Kronik............................. 6
2.1.1 Pengertian Penyakit Paru Obstruktif Kronik .............. 6
2.1.2 Faktor Risiko yang Memengaruhi PPOK ................... 6
2.1.3 WOC Penyakit Paru Obstruktif Kronik ...................... 9
2.2 Konsep Dasar Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas ........ 10
ix
2.2.1 Definisi ....................................................................... 10
2.2.2 Etiologi ....................................................................... 10
2.2.3 Patofisiologi ................................................................ 11
2.2.4 Tanda dan Gejala ........................................................ 12
2.2.5 Dampak ....................................................................... 13
2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik ............................................. 14
2.2.7 Penatalaksanaan .......................................................... 15
2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas................................ 16
2.3.1 Pengkajian Keperawatan ............................................ 16
2.3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................... 22
2.3.3 Intervensi Keperawatan .............................................. 23
2.3.4 Implementasi Keperawatan......................................... 24
2.3.5 Evaluasi Keperawatan ................................................ 24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .................................................................. 26
3.2 Batasan Istilah ...................................................................... 26
3.3 Partisipan .............................................................................. 26
3.4 Lokasi dan waktu Penelitian ................................................ 27
3.5 Pengumpulan Data ............................................................... 27
3.6 Uji Keabsahan Data .............................................................. 30
3.7 Analisa Data ......................................................................... 31
3.8 Etik Penelitian ...................................................................... 32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan........................................................................... 52
5.2 Saran ..................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
CO : Karbon Monoksida
CO2 : Karbon Dioksida
FEV : Forced Expiratory Volume
GOLD : Global Obstructive Lung Disease
COPD : Chronic Obstructive Pulmonary Disease
Hb : Haemoglobin
HCO3 : Ion Bicarbonat
Ht : Hematokrit
IgE : Immunoglobulin
NIC : Nursing Intervention Clasification
NO2 : Nitrogen Dioksida
NOC : Nursing Outcome Clasification
O2 : Oksigen
PCO2 : Partial Pressure of Carbon Dioxide
PEF : Peak Expiratory Flow
Ph : Potensial Hidrogen
PO2 : Partial Pressure of Oxygen
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik
SO2 : Sulfur Dioksida
TBC : Tuberculosis
WHO : World Health Organization
WOC : Web of Causation
xv
ABSTRAK
Oleh :
Anggit Wibowo
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) masih menjadi ancaman bagi
masyarakat dunia. Penyakit ini memiliki prognosis yang akan terus memburuk
seiring dengan bertambahnya waktu, salah satu dampak yang akan dirasakan oleh
pasien adalah adanya batuk produktif yang terjadi terus menerus. Aktifasi sel ini
akan menyebabkan akumulasi sekret sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan
jalan nafas.
Tujuan penelitian ini mampu memberikan asuhan keperawatan klien yang
mengalami penyakit paru obstruktif kronik dengan ketidakefektifan bersihan jalan
napas di Rumah Sakit. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus,
yang dilakukan pada 2 klien paru obstruktif kronik dengan ketidakefektifan
bersihan jalan napas.
Hasil pengkajian pada klien PPOK pada Tn. D dan Tn. H pada data
subjektif didapatkan Tn. D dan Tn. H sama-sama mengatakan Klien mengatakan
sesak nafas, akan tetapi klien 1 juga mengalami batuk produktif sedangkan klien 2
mengalami batuk kadang-kadang.
Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn D dan Tn. H didapatkan hasil kedua
klien mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
hipersekresi jalan nafas. Saran untuk profesi perawat agar memberikan asuhan
keperawatan secara maksimal dan optimal.
xvi
ABSTRACT
By:
Anggit Wibowo
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
masyarakat dunia (Quaderi & Hurst, 2018). PPOK akan berdampak negatif
terhadap kesehatan penderita (Silalahi & Siregar, 2019). Penyakit ini memiliki
prognosis yang akan terus memburuk seiring dengan bertambahnya waktu, salah
satu dampak yang akan dirasakan oleh pasien adalah adanya batuk produktif yang
terjadi terus menerus (Somantri, 2018). Batuk yang terjadi pada pasien PPOK
menurun dan terjadi aktifasi sel goblet (Masriadi, 2016). Aktifasi sel ini akan
(Quaderi & Hurst, 2018). PPOK menjadi urutan pertama pada kelompok penyakit
Prevalensi PPOK di Jawa Timur sebesar 3,6% (Hermanto, 2018). Data poli klinik
PPOK. Pada tahun 2016 diketahui jumlah kunjungan sebanyak 847 pasien PPOK.
Sedangkan pada tahun 2017 meningkat menjadi 969 kunjungan pasien PPOK.
Pada tahun 2018 jumlah pasien PPOK yang berkunjung pada poli klinik penyakit
1
2
paru RSUD Bangil selama 3 bulan terakir sebanyak 219 pasien PPOK (Ningsih,
2018). Berdasarkan data rekam medic RSUD Bangil bulan November dan
Desember 2019 didapatkan penderita PPOK sejumlah 139 pasien (Rekam Medik
Rokok, polusi udara dan riwayat ISPA merupakan salah satu penyebab
PPOK. Pajanan terhadap beberapa zat ini dapat menyebabkan terjadinya inflamasi
(Sari, 2016). Sel goblet dapat menjadi hyperplasia akibat aktivitas ini, sehingga
akibatnya terjadi hipersekresi mukus (Nair & Peate, 2015). Produksi mukus
epitel bersilia yang membersihkan mukus yang disebabkan oleh adanya proses
2019).
napas dapat terjadi karena adanya akumulasi secret pada jalan napas akibat
masalah yang terjadi secara kronik. Hal ini memerlukan tindakan asuhan
keperawatan yang tepat mulai dari pengkajian sampai dengan intervensi dan
bersihan jalan nafas dapat dilakukan dengan intervensi chest fisioterapi dan
pemberian teknik batuk efektif yang bertujuan untuk mengeluarkan sputum dan
efektif dan nebulizer terhadap peningkatan saturasi oksigen dalam darah sebelum
3
dan sesudah intervensi pada pasien PPOK (Nurmayati et.al., 2019). Selain itu
tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk proses rehabilitasi pasien PPOK
olah napas, olah gerak, dan olah batin serta pemanfaatan energi kehidupan untuk
tersebut diatas penulis membuat proposal penelitian berupa studi kasus dengan
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Klien
Bersihan Jalan Napas di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
Pasuruan.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
keterampilan dan sikap perawat khususnya dalam kasus pada klien yang
Manfaat untuk klien dan keluarga klien sebagai tambahan ilmu pengetahuan
TINJAUAN PUSTAKA
respon inflamasi paru yang tidak normal terhadap partikel atau gas
a. Merokok
6
7
b. Pekerjaan
tambang emas dan batu bara, atau pekerja yang terpapar debu katun
dan debu gandum, dan asbes, mempunyai risiko yang lebih besar
c. Polusi udara
gejalanya dengan adanya polusi udara. Polusi ini bisa berasal dari luar
rumah maupun dari dalam rumah seperti asap pabrik, asap kendaraan
d. Infeksi
fungsi paru, yang mana semua itu dapat meningkatkan risiko kejadian
Peradangan bronkus
2.2.1 Definisi
jalan nafas tetap paten. Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan seperti,
batuk tidak efektif, sputum berlebih, suara napas mengi atau wheezing dan
2.2.2 Etiologi
1) Penyebab fisiologis
c) Disfungsi neuromuscular
h) Proses infeksi
i) Respon alergi
2) Penyebab situasional
a) Merokok aktif
b) Merokok pasif
c) Terpajan polutan
2.2.3 Patofisiologi
iritan. Namun, iritasi yang secara terus-menerus yang berasal dari asap
rokok atau polutan dapat memicu inflamasi yang dapat merusak paru-paru
proliferasi atau pertumbuhan pesat sel goblet. Peningkatan jumlah sel dan
mukus, terjadi sumbatan bronkiolus dan alveoli. Fungsi dari silia menurun
dan lebih banyak sekret yang dihasilkan, dengan banyaknya mukus yang
Tanda dan gejala yang biasa dialami pasien PPOK yang mengalami
berikut :
11
3) Lelah, lesu
engah)
2.2.5 Dampak
sebagai berikut:
Spirometri
3) Bronkoskopi
4) Pemeriksaan sputum
(Sari, 2016).
2.2.7 Penatalaksanaan
merupakan hal yang penting karena hal tersebut dapat menurunkan gejala,
Napas
keperawatan pada pasien PPOK dengan bersihan jalan napas tidak efektif
a. Biodata pasien
b. Keluhan utama
e. Pemeriksaan fisik
13
napas berhubungan dengan (b.d) hipersekresi jalan napas ditandai dengan (d.d)
batuk tidak efektif, tidak mampu batuk, sputum berlebih, mengi, wheezing dan/
atau ronkhi kering. Adapun gejala dan tanda minor ketidakefektifan bersihan
jalan napas yaitu dyspnea, sulit bicara, ortopnea, gelisah, sianosis, bunyi napas
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
dimana evaluasi untuk setiap diagnosa keperawatan meliputi data subjektif (S),
antara data subjective dan data objective dengan tujuan dan kriteria hasil,
METODE PENELITIAN
Batasan istilah dalam kasus ini adalah asuhan keperawatan klien yang
Bersihan Jalan Napas di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
3.3 Partisipan
15
16
3.4.1 Lokasi
3.4.2 Waktu
Waktu ditetapkan yaitu sejak pertama klien MRS sampai klien pulang,
atau klien yang di rawat minimal 3 hari. Karya tulis ilmiah dimulai pada
1. Wawancara
validitas yang tinggi. Data dalam penelitian studi kasus menurut Nursalam
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan
(Nursalam, 2017).
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
oleh peneliti dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan untuk
h. Etik Penelitian
Raci Bangil No. 67153 Kab. Pasuruan. Ruang Melati, terdiri dari 16
4.1.2 Pengkajian
18
19
Riwayat penyakit Klien mengatakan sesak sejak Klien mengatakan sesak nafas
sekarang 4 hari yang lalu di sertai batuk sejak 5 hari yang lalu klien
setalah merokok satu hari perokok aktif dan sebelum sesak
menghabiskan dua bungkus nafas satu hari menghabiskan 1
rokok, oleh keluarga dibawa bungkus rokok, klien priksa ke
ke IGD dan dokter IGD RSUD Bangil Pasuruan
menyarankan klien untuk dan dokter menyarankan klien
rawat inap RSUD Bangil untuk rawat inap.
Pasuruan
Riwayat penyakit Klien mengatakan bahwa klien Klien mengatakan bahwa klien
dahulu tidak pernah menderita tidak pernah menderita penyakit
penyakit seperti ini seperti ini sebelumnya tetapi
sebelumnya tetapi klien klien perokok aktif
perokok aktif
Pemeriksaan Head To
Toe Bentuk kepala simetris, Bentuk kepala simetris, rambut
Kepala rambut bersih,tidak ada lesi, bersih,tidak ada lesi, dan tidak
dan tidak ada nyeri tekan ada nyeri tekan
Thorax dan paru Klien sesak nafas, bentuk Klien sesak nafas, bentuk dada
dada simetris, tidak ada lesi, simetris, tidak ada lesi, tidak
tidak ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, terdapat suara
terdapat suara nafas nafas tambahan ronchi, pola
tambahan ronchi, pola nafas nafas dalam dan dangkal,
dalam dan dangkal, irama irama nafas tidak teratur,
nafas tidak teratur, batuk terpasang O2 naal kanul 4 lpm,
lemah, terpasang O2 nasal terdapat pernafasan cuping
kanul 4 lpm, terdapat hidung, dan RR : 35 x/menit
pernafasan cuping hidung,
dan RR : 36 x/menit
Abdomen Tidak terdapat asites, tidak Tidak terdapat asites, tidak ada
ada nyeri tekan,dan tidak nyeri tekan,dan tidak
terpasang NGT terpasang NGT
Pemeriksaan Hasil
Klien 1 Klien 2 Nilai Normal
Tanggal pemeriksaan 24 Februari 2020 25 Februari 2020
Darah lengkap
Terapi
Klien 1 Klien 2
Infus Ns 1000cc/24jam 14 tpm Infus Ns 1500cc/24jam 21 tpm
Injeksi Ondansentron 3x2 mg Injeksi Ranitidin 2 x 1 amp
Injeksi Ranitidin 2 x 1 amp Injeksi Antrain 3x1amp
Injeksi Antrain 3x1amp Nebule Combivent per 8 jam
Nebule Combivent per 8 jam
Nebule Pulmicort per 8 jam
Sumber: Rekam Medik Pasien, 2020
Klien 1 dan klien 2 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan hipersekresi
jalan nafas
26
3. Pengaturan posisi
Posisikan pasien untuk mengurangi
dyspnea (misalnya : semifowler).
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi
Diagnosa Jam Hari ke-1 Paraf Jam Hari ke-2 Paraf Jam Hari ke-3 Paraf
Keperawatan Kamis, 27 Jumat, 28 Sabtu, 29
Februari 2020 Februari 2020 Februari 2020
Diagnosa Kamis, 27 Februari Paraf Jumat, 28 Februari Paraf Sabtu, 29 Februari Paraf
Keperawatan 2020 2020 2020
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
klien 1 yaitu sesak nafas disertai batuk setelah merokok dalam satu hari
yaitu sesak nafas setelah merokok dalam satu hari menghabiskan satu
bungkus rokok.
oleh pola hidup yang dijalani oleh klien yaitu merokok, yang
adanya gangguan fungsi paru yang memang sudah ada, predisposisi genetik,
Dengan demikian pada hasil penelitian sesuai dengan teori atau tidak ada
neuromuskuler, benda asing dalam jalan napas, adanya jalan napas buatan,
sekresi yang tertahan, hiperplasia dinding jalan napas, proses infeksi, respon
manajemen batuk yaitu :dukung pasien untuk menarik nafas dalam beberapa
kali, Dukung pasien untuk melakukan nafas dalam, tahan selama 2 detik,
bungkukkan ke depan, tahan 2 detik dan batukkan 2-3 kali, minta pasien
untuk menarik nafas dalam, minta pasien untuk batuk di lanjutkan dengan
selimut yang dilipat untuk menahan perut saat batuk. Pengaturan posisi
diberikan pada klien bersihan jalan nafas tidak efektif sudah sesuai dengan
teori dan hasil penelitian, sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara hasil
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi (Herdman, 2015) dan
Butcher, 2016)
sudah sesuai dengan intervensi yang dibuat oleh peneliti akan tetapi untuk
terapi medis anatar klien 1 dan klien 2 berbeda yaitu klien 1 Infus Ns
8 jam.
Dari data dan teori tersebut tidak ditemukan kesenjangan anatar data
dan batuk efektif, memotivasi minum air hangat, memotivasi pasien untuk
1 sudah membaik ditandai dengan sesak nafas yang sudah berkurang, sudah
bisa batuk dengan efektif. Sedangkan pada klien 2 sudah mebaik yang
berkurang.
tarikan dada saat bernapas dan tidak terlihat menggunakan cuping hidung
5.1 Kesimpulan
sesak nafas dan batuk klien perokok aktif sedangkan klien 2 mengatakan hanya
3. Intervensi keperawatan pada kdua klien: Posisikan pasien semi fowler, berikan
nebulizer, ajarkan klien batuk efektif, auskultasi suara nafas, catat adanya
suara nafas tambahan, monitor respirasi O2, serta kolaborasi dengan tim medis
5. Evaluasi keperawatan pada hari ketiga keluhan kedua klien sudah teratasi
sebagian yaitu pada klien 1 mengatakan sesak dan batuk sudah berkurang
35
36
5.2 Saran
2. Bagi Perawat
berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya agar hasil dapat dicapai secara
maksimal.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2018). Nursing
Interventions Classification (NIC). Philadhelpia: Elsevier.
Depkes RI. (2013) Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Guyton, & Hall. (2016). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapore: Elsevier.
Herdman & Heather (2015) Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi Edisi 10.
Jakarta EGC
37
38
Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media.
Mertha, I. M., Putri, P. J. Y., & Suardana, I. ketut. (2018). Pengaruh Pemberian Deep
Breathing Exercise Terhadap Saturasi Oksigen Pada Pasien PPOK. Jurnal Gema
Keperawatan, (1), 1–9.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2018). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Philadhelpia: Elsevier.
Nair, M., & Peate, I. (2015). Pathophysiology for Nurses at a Glance. UK: Willey.
Ningsih, A. D. (2018). Pengaruh Kombinasi Home Based Walking Exercise Dan Pursed
Lips Breathing Terhadap Forced Expiratory Volume In One Second (Fev1) Dan
Dyspnea Pasien PPOK. Universitas Airlangga.
PDPI. (2015). Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Di Indonesia, 32. Retrieved from
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (konsep,
proses, dan praktik). Jakarta: EGC.
Prabowo, E. 2018. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan. Jakarta: Nuha Medika
Qamila, B., Azhar, U. M., Risnah, & Irwan, M. (2019). Efektivitas Teknik Pursed
Lipsbreathing Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( Ppok ): Study
Systematic Review. Jurnal Kesehatan, 12(12), 137–145.
https://doi.org/10.24252/kesehatan.v12i2.10180
Quaderi, S. A., & Hurst, J. R. (2018). The unmet global burden of COPD. Global
Health, Epidemiology and Genomics, 3, 9–11.
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN TAHUN 2020
Bulan
No. Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Dengan ketentuan :
2 Mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku di RSUD Bangil.
3 Setelah berakhirnya penelitian wajib menyerahkan laporan hasil
penelitian kepada Seksi Diklat RSUD Bangil.
Eliminasi
BAB
Frekuensi .......x/hari
warna .............
konsistensi
BAK
Frekuensi .......X/Hari
Warna .......
Alat bantu
Kebersihan Diri
Mandi......................X/hari
Keramas .................x/hari
Sikat Gigi ................X/Hari
Memotong Kuku..........
Ganti Pakaian ............
Toileting
Istirahat/Tidur
Tidur siang.........................jam
Tidur Malam .....................jam
Kebiasaan Merokok/Jamu
Mahasiswa
(.............................................)
ANALISA DATA
1. ……………………………………………….
2. ……………………………………………….
3. ……………………………………………….
4. ……………………………………………….
5. ……………………………………………….
Intervensi Keperawatan
No.
Hari/tanggal diagnosa Tujuan & kriteria hasil Waktu Rencana tindakan Rasional
Mengandung SMART
Implementasi Keperawatan
No. Diagnosa
S :
O :
A :
P :
`PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATANSTKES ICME JOMBANG
No. Reg :
Nama :
DICHARGE PLANNING
Jenis Kelamin :
Alamat :
Tanggal MRS: Tanggal/Tempat Kontrol :
Tanggal KRS:
Aturan Diet :
Lain-lain :
Saya selaku keluarga menyatakan telah mendapat penyuluhan hal-hal tersebut di atas oleh
mahasiswa D3 KEPERAWATAN STIKES ICME dan telah mengerti.
Pasien/Keluarga Perawat
( ................................. ) ( ........................)
Digital Receipt
This receipt acknowledges that Turnitin received your paper. Below you will find the
receipt information regarding your submission.
25 % 25% 1% 5%
SIMILARITY INDEX INTERNET SOURCES PUBLICATIONS STUDENT PAPERS
24%
repo.stikesicme-jbg.ac.id
92
93
94
95
96
97