Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
BAB I
DEFINISI
Pelayanan pasien adalah penyediaan jasa oleh rumah sakit kepada orang sakit yang dirawat di
rumah sakit yang bertujuan untuk mengurangi atau menyembuhkan keluhan yang berhubungan
dengan kesehatan orang sakit tersebut.
Kemoterapi adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh sel
kanker.
1
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
BAB II
RUANG LINGKUP
Pelayanan pasien kemoterapi dilakukan di ruang kemoterapi yang terletak disamping Instalasi
Gawat Darurat (IGD) dan wajib diketahui oleh dokter, perawat dan ahli farmasi yang
berkompeten dalam memberikan asuhan kepada pasien yang menjalani kemoterapi.
2
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
BAB III
TATA LAKSANA
1. Intra vena
Pemberian intra vena untuk terapi sistemik, dimana obat setelah melalui jantung dan
hati baru sampai ke tumor primer. Cara intra vena ini paling banyak digunakan untuk
kemoterapi. Dalam pemberian intra vena usahakan jangan ada ekstravasasi obat.
2. Intra arterial
Pemberian intra arteri adalah terapi regional melalui arteri yang memasok darah ke
daerah tumor dengan cara infus intra arteri menggunakan kateter dan pompa arteri.
Infus intra arteri digunakan untuk memberikan pobat selama beberapa jam atau hari.
3. Intra oral
4. Intra cavitas/peritoneal
Obat di suntikkan atau di instalasikan ke dalam rongga tubuh, seperti intra: pleura,
peritoneum, pericardial, vesical dan tekal
5. Sub kutan
6. Topical
C. Indikasi kemoterapi
3
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
D. Kontra indikasi kemoterapi
1. Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan, yang apabila diberikan
kemoterapi dapat menjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi
perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
a. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status
penampilan 2
b. Jumlah leukosit 4000/ml
c. Jumlah trombosit 100.000/ul
d. Cadangan sumsum tulang masih adekuat, misalnya Hb 10 mg/dl
e. Creatinine clearance diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) tes Faal Ginjal
f. Bilirubin < 2 mg/dl, SGOT dan SGPT dalam batas normal (Tes Faal Hepar)
g. Elektrolit dalam batas normal
h. Tidak diberikan pada usia diatas 70 tahun
2. Pasien yang akan mendapatkan perawatan kemoterapi wajib menjalani pemeriksaan
penunjang:
a. Diagnosa dan stadium
1. Diagnosa keganasan harus sudah dipastikan (Triple Diagnostic) yang terdiri
dari : pemeriksaan fisik,imaging, patologi atau sitologi.
4
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
2. Penentuan stadium: foto thorax, USG abdomen, mammografi kontra lateral,
bone scan dan lain-lain sesuai dengan jenis kankernya.
3. Laboratorium dasar: darah lengkap (DL), SGOT/SGPT, BUN.
4. Tinggi badan dan berat badan: mengukur luas permukaan tubuh untuk
menentukan dosis obat.
b. Pemeriksaan tambahan
Creatinin clearance, EKG ataupun echocardiograph, asam urat, serum elektrolit,
tumor marker.
Adapun standar ketenagaan untuk petugas yang akan memberikan obar kemoterapi
kepada pasien:
1. Syarat Petugas
a. Staf harus sudah mendapatkan pelatihan kemoterapi
b. Tidak sedang hamil
c. Tidak sedang merencanakan kehamilan
d. Tidak sedang menyusui
e. Menggunakan APD setiap mengangani obat sitostatika
2. Hak petugas
a. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, urine lengkap dan fungsi ginjal secara
rutin tiap tahunnya.
b. Rotasi petugas minimal dua tahun sekali untuk meminimalkan resiko
c. Mendapat dukungan asupan nutrisi berupa susu dan telur pudding setiap ada
tindakan kemoterapi.
5
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
3. Sebagai terapi adjuvant yaitu sebagai terapi tambahan paska pembedahan dana tau
radiasi
4. Sebagai terapi utama yaitu digunakan tanpa radiasi dan pembedahan terutama pada
kasus-kasus stadium lanjut dan pada kasus kanker jenis hematologi (leukemia dan
limfoma).
1. Persiapan
Sebelum pengobatan dimulai maka terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang
meliputi:
a. Darah lengkap, Creatinine
b. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine, Creatinine Clearance Test bila serum
Creatinine meningkat.
c. Audiogram (terutama pada pemberian Cis-plastinum)
d. EKG (terutama pemberian Adriamycin, Epirubicin)
2. Syarat
a. Keadaan umum cukup baik
b. Penderita mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi
c. Informed consent
d. Faal ginjal dan hati yang baik
e. Diagnose patologik
f. Jenis kanker diketahui cukup sensitive terhadap kemoterapi
g. Riwayat pengobatan (radioterapi/kemoterapi) sebelumnya
h. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb > 10 gram %, Leukosit 5000/mm,
Trombosit > 150.000/mm
i. Menggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) yaitu status
penampilan 2
6
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
3. Grade 2 : Hambatan melakukan banyak pekerjaan, 50% waktunya untuk tiduran
dan hanya bisa mengurus perawatan dirinya sendiri, tidak dapat
melakukan pekerjaan lain.
4. Grade 3 : Hanya mampu melakukan perawatan diri tertentu, lebih dari 50%
waktunya untuk tiduran.
5. Grade 4 : Sepenuhnya tidak bias melakukan aktifitas apapun, betul betul hanya di
kursi atau tiduran terus.
7
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
Gunakan cara yang efektif yang sudah dikerjakan pada waktu riwayat
terjadinya muntah semasa hamil, perjalanan, sakit atau waktu stres.
Makanlah makanan dalam temperatur ruangan
Hindari makanan yang terlalu manis asin, berlemak, dan beraroma kuat
Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering
Berikan suasana yang menyenangkan pada waktu pemberian kemoterapi
Berikan obat anti emetic sebelum dan sesudah pemberian obat
d. Diare dan konstipasi
Diare disebabkan karena destruksi dari sel-sel mukosa gastrointestinal yang aktif
membelah sehingga fungsi pencernaan dan absorbs terganggu.
Cara mengatasinya:
Makan makanan yang rendah serat, tinggi kalori dan protein
Menghindari makanan yang mengiritasi mukosa
Minum paling sedikit 3 L
Bila diare lebih dari 1 hari, segera ke dokter
Konstipasi adalah keluarnya tinja secara tidak enak, nyeri, lebih jarang dan keras.
Cara mengatasinya:
8
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
9
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
Penatalaksanaan
K. Persiapan penderita
10
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
b. Pemeriksaan secara menyeluruh semua keadaan yang berhubungan dengan
penyakit tersebut diatas (klinis, imaging dan laboratorium).
c. Penentuan status performance (Karnoffsky atau ECOG)
Keamanan penggunaan obat sitostatika merupakan hal yang penting yang harus
diperhatikan oleh dokter, perawat, farmasi, penderita, gudang/distribusi. Oleh karena itu
persiapannya harus sesuai prosedur.
1. Persiapan obat
a. Dosis ditentukan dengan menggunakan luas permukaan tubuh (Body Surface
Area/BSA) yang diketahui dengan mengukur TB dan BB
b. Storage dan stability
Baca petunjuk mengenai storage dan stability masing-masing obat sehingga tetap
dalam keadaan baik. Obat yang tidak mengandung preservasi setelah
dibuka/dilarutkan (oplos) harus segera dibuang dalam waktu 8-24 jam
c. Preparasi (pelarutan)
Pelarut untuk masing-masing obat biasanya disebutkan dalam penjelasan
pemakaian masing-masing obat. Kadang ada pelarut yang incompatible terhadap
obat-obat tertentu.
2. Persiapan perawat
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
a. Pakaian (gown)
Pakaian terdiri dari pakaian dalam dan pakaian luar
Pakaian pelindung (pakaian luar) harus terbuatdari material yang tidak
melepaskan debu dan serat
Bahan yang digunakan tidak tembus oleh cairan
Pakaian pelindung dibuat lengan panjang dengan manset elastik pada
tangan dan kaki
b. Sarung tangan
Sarung tangan yang digunakan double untuk melindungi diri jika terjadi
tusukan dan harus menutupi manset baju
Sarung tangan yang dipakai harus bebas dari bedak, untuk menghindari
partikel yang masuk kedalam vial
Sarung tangan yang robek harus segera diganti
c. Tutup kepala
11
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
Tutup kepala harus dapat menutupi rambut sekeliling agar tidak ada partikel
kotoran yang dapat mengkontaminasi sediaan
d. Tutup kaki
Tutup kaki digunakan sampai menutup manset baju dalam
e. Masker dan kaca mata
Untuk melindungi mata dan mengurangi inhalasi digunakan kaca mata dan
masker
Disamping untuk melindungi petugas penggunaan masker juga untuk
mengurangi kontaminasi
3. Persiapan peralatan dan cairan
a. Jarum yang kecil, abocath no. 20 atau 24 (disesuaikan dengan ukuran vena).
b. Spuit disposable 3 cc, 5 cc, 20 cc
c. Infus set, pada obat golongan Taxan telah disediakan infus set khusus
d. Larutan NaCl 0,9% 100 cc, NaCl 0,9% 500 cc dan aquades 25 cc
e. Syringe pump/infus pump kalau ada
f. Alas penyuntikan (underpad) untuk penghindari kontak obat dengan laken
4. Penyuntikan
a. Teliti protocol pemberian obat kemoterapi yang akan diberikan
b. Cek apakah inform consent sudah ada
c. Pilih vena yang paling distal dan lurus (biasanya metacarpal bagian distal) dan
kolateral dengan kankernya. Dipastikan tidak terjadi ekstravasasi yaitu dengan
memasang infus dan drip cepat
d. Setelah penyuntikan selesai, alat-alat atau botol bekas dan obat sitostatika
dimasukkan ke dalam kantong plastic dan diikat serta dimasukkan dalam wadah
sampah medis khusus
e. Buat catatan pada rekam medik penderita, catat semua tindakan
12
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
Pada pemberian kemoterapi neo adjuvant, setelah pemberian siklus ke 3 dilakukan penilaian
respon terapi daan resektibilitasnya. Bila didapatkan respon partial dan menjai resektabel maka
dilanjutkan dengan tindakan operasi. Bila respon terapi menunjukkan respon minimal atau tidak
resektabel, maka dilanjutkan dengan radioterapi atau kombinasi kemoterapinya ditingkatkan
menjadi second line chemotherapy.
13
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.8.098.DIR-RSR.SK
Tanggal : 25 Agustus 2016
Tentang : Panduan Pelayanan Kemoterapi RS Royal Surabaya
BAB IV
DOKUMENTASI
Terlampir
Ditetapkan : Surabaya
Tanggal : 25 Agustus 2016
14