Anda di halaman 1dari 1

Ringkasan pertemuan kalaborasi TB-HIV

KALABORASI TB –HIV

Pada pertemuan kemaren di dinas kabupeten tebo pada tanggal 4 september 2021 membahas tentang
kaloborasi TB-HIV.yang diikuti seluruh pelayanan kesehatan puskesmas dan RSUD SULTAN THAHA
SAIFUDIN TEBO

Permaslahan TB-HIV adalah tantangan besar dalam program pengendalian kedua penyakit tersebut dua
penyakit tersebut adalah saling berinteraksi dan mempengararuhi epidemilogi masing-masing mangka
besar angka kejadian konfeksi TB-HIV maka digerakan untuk semua pemeriksaan TB-HIV harus saling
berinteraksi satu sama lain

Pasien saspek TB-HIV sebagian besar berusia <_ 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki ada pun gejalah
klinis TB-HIV terbanyak adalah demam.(94,7%).batuk (100%).batuk berdahak (89,9%).mudah
lelah(97,4%).gangguan tidur (86,8%).berat badan turun (100%).infeksi pada mulut (60,5%).dan dengan
hasil foto thorak rongsen terbanyak yaitu TB paru (44,6%).hasil sputum (84%).

Kesimpulan nya: sulit menentukan pasien konfeksi TB pada pasien HIV tampah dilengkapi pemeriksaan
penunjang rongsen dan pemeriksaan CD4.

Ada pun untuk kasus di rumah sakit kita TB-HIV sdh berjalan selama tahun 2001 januari sampai
September .pada januari- agustus terdapat pasien TB-HIV 4 orang pasien dengan hasil rongsen yang
positif tapi tidak di lakukan pemeriksaan TCM.

Dan pada bulan September ditemukan pasien TB-HIV 2 0rang pasien dengan hasil rongsen dan hasil TCM
positif .semua pasien rata-rata laki-laki (70%).samapi sekarang pasien masih minum obat.

Anda mungkin juga menyukai