Anda di halaman 1dari 25

ANALISA JURNAL

PENYEMBUHAN LUKA DIABETES MELITUS

MAKALAH

Tugas pengembangan profesi


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat

Oleh :

NAMA : dr. NURIKAN


NIP : 19680413 200701 1 024

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA


2018
MAKALAH

ANALISA JURNAL
PENYEMBUHAN LUKA DIABETES MELITUS

Oleh :

NAMA : dr. NURIKAN


NIP : 19680413 200701 1 024

Telah disetujui oleh tim penilai angka kredit jabatan fungsional dokter ahli

Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara

Pada tanggal :

Tim Penilai

Ketua Anggota

__________________ __________________

Mengetahui

Kepala Dinas Kesehatan Kepala Puskesmas Nalumsari


Kabupaten Jepara

dr. Dwi Susilowati, M. Kes dr. NURIKAN


NIP: 19610520 198912 2 001 NIP: 19680413 200701 1 024

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS MAKALAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenar-

benarnya bahwa di dalam makalah dengan judul :

“ÄNALISA JURNAL PENYEMBUHAN LUKA DIABETES MELITUS”

Benar – benar permasalahan aktual pada institusi tempat saya bekerja.

Tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila pernyataan di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

unsur PLAGIASI, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan

perundang –undangan yang berlaku.

Jepara, 5 Januari 2018

Yang memberi pernyataan

dr. NURIKAN
NIP. 19680413 200701 1 024

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan nikmatNYA yang telah diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan analisa jurnal kesehatan

dengan judul “ÄNALISA JURNAL PENYEMBUHAN LUKA DIABETES

MELITUS”

Tujuan penyusunan penulisan Analisa jurnal kesehatan ini untuk

memenuhi salah satu persyaratan kenaikan pangkat di lingkungan Dinas

Kesehatan Kabupaten Jepara.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak

terhingga atas bantuan, bimbingan, serta petunjuk yang telah diberikan

selama proses penyusunan Analisa jurnal kesehatan ini kepada :

1. Bupati Jepara

2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara

3. Kepala Puskesmas Nalumsari Kabupaten Jepara

4. Seluruh staf dan teman di Puskesmas Nalumsari Kabupaten Jepara

atas dukungan dan kerjasamanya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan, sehingga

memerlukan saran dan masukan yang bermanfaat.

Jepara, 5 Januari 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... I


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS MAKALAH ………………………..…………. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ……….................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Telaah Hasil Penelitian ........................................................ 2
1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4
2.1 Tinjauan Teori ………………………… ..…………………………….. 4
2.2 Metode Penelitian ………………………. ……………………………. 7
2.3 Populasi ………………… ……………………………………………… 7

2.4 Hasil Penelitian ……………………………………….……………….... 8

2.5 Analisa Jurnal PICO ……………………… ………………………… 9

2.6 Hambatan dalam penerapan …………………………..…………… 12

BAB III PENUTUP …….. …………………..………………………………….. 13


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 13
3.2 Saran ……………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA JURNAL


LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Luka adalah kondisi kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi

ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma

tekanan dan radiasi. Repon tubuh terhadap berbagai kedera dengan

proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan

pemulihan anatomi dan fungsi sekara terus menerus disebut dengan

penyembuhan luka. Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi

sel sampai fungsi organ tubuh pulih kembali, ditunjukkan dengan

tanda dan respon yang berurutan dimana sel sekara Bersama

berinteraksi, melakukan tugas, dan berfungsi sekara normal.

Idealnya luka yang sembuh kembali sekara normal sekara struktur

anatomi, fungsi dan penampilan.

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit gangguan

metabolism karbohidrat kronis yang dapat menimbulkan komplikasi

yang bersifat kronis pula. Saat ini DM telah menjadi penyakit

endemik dibuktikan dalam 10 tahun terakhir terjadi peningkatan

kasus 2 sampai 3 kali, hal ini disebabkan oleh pertambahan usia,

berat badan, gaya hidup. Indonesia menempati urutan ke 4 angka

kejadian DM di dunia setelah India, Cina dan Amerika.

DM merupakan sekelompok kelalaian heterogen yang ditandai

dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau disebut

1
Hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia yang lama pada pasien DM

menyebabkan arterosklerosis, penebalan membrane basalis dan

perubahan pada saraf perifer, ini mempermudah terjadi luka pada

kakidiabetik.

Luka kaki diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

neuropati, trauma, deformitas kaki, tekanan terlalu lama dan tinggi

pada telapak kaki dan penyakit vaskuler perifer. Pemeriksaan dan

klasifikasi ulkus diabetes yang menyeluruh dan sistematik dapat

membantu memberikan perawatan adekuat. Dasar perawatan ulkus

diabetes meliputi 3 hal yaitu debridement, offloading dan kontrol

infeksi. Ulkus diabetic pada kaki penderita harus mendapatkan

perawatan intensif dengan beberapa alsan antara lain mengurangi

resiko infeksi, amputasi, memperbaikai fungsi dan kualitas hidup dan

mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan.

1.2 Tujuan Telaah Hasil Penelitian

1.2.1 Tujuan umum

Mengetahui dan menganalisa jurnal yang berkaitan dengan

Perawatan Luka Diabetes Melitus..

1.2.2 Tujuan khusus

1.2.2.1 Mengidentifikasi teknik penyusunan penelitian

1.2.2.2 Melakukan analisa menggunakan teknik PICO

1.2.2.3 Membandingkan hasil dan implementasi jurnal

2
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Penulis

Menambah referensi pustaka bagi penulis

1.3.2 Bagi Institusi

Menambah referensi dan pembelajaran di dalam institusi dalam

memberikan pelayanan tindakan kepada pasien dengan

penyembuhan luka DM supaya dapat dihasilkan layanan yang

baik dan memuaskan kepada pasien.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tinjaun Teori

Luka Diabetes Melitus atau biasa disebut dengan Ulkus

Diabetikum merupakan luka terbuka pada lapisan kulit luar

(epidermis) sampai ke lapisan dermis, biasanya sering terjadi

pada area yang jarang diperhatikan dan sering terkena tekanan,

misal di telapak kaki. setengah dari tindakan amputasi non trauma

terjadi akibat komplikasi ulkus diabetikum itu sendiri. dengan

disertai tingginya angka mortalitas, reamputasi dan amputasi kaki

kontralateral. Bahkan setelah hasil perawatan penyembuhan luka

membaik, angka kekambuhan diperkirakan sekitar 66% dan resiko

amputasi meningkat sampai 12%. Beberapa etiologi yang

menyebabkan ulkus diabeti meliputi neuropati, penyakit arterial,

tekanan dan deformitas kaki. pengaruh peningkatan kadar gula

darah terhadap aliran darah dan perfusi jaringan.

Perawatan luka mempunyai peran penting dalam

penyembuhan luka diabetic antara lain dengan melakukan

inspeksi kaki, menjaga kelembapan, menghindari tekanan terlalu

lama, dan melakukan olah raga.

Manajemen perawatan luka lama atau metode

konvensional dimana hanya membersihkan luka dengan normal

saline atau larutan NaCl 0,9% di tambah dengan iodine providine

4
kemudian ditutup dengan kassa kering. Tujuan dilakukan balutan

konvensional tersebut untuk melindungi luka dari infeksi luar.

Pada balutan tersebut pada hari berikutnya kassa akan menempel

pada luka dan menyebabkan rasa sakit selain itu juga

menghambat terbentuknya sel sel baru.

Balutan luka diabetic modern saat ini dapat dilakukan

untuk menggantikan metode konvensional karena prinsip dari

perawatan luka diabetic secara terbaharui ini adalah

mempertahankan dan menjaga lingkungan luka tetap lembab,

memfasilitasi penyembuhan luka, mencegah kehilangan cairan

jaringan dan meminimalkan kematian sel.

Teori yang mendasari perawatan luka dengan suasana

lembab antara lain :

a. Mempercepat Fibrinolisis

Fibrin merupakan sel protein berupa serat-serat benang yang

tidak larut dalam plasma pada proses penggumpalan atau

pembekuan darah. Fibrin berasal dari fibrinogen yang berubah

karena aktivitas enzim thrombin.

Fibrinolisis merupakan kondisi pecahnya fibrin (salah satu

agen pembeku darah yang diproduksi dalam darah sebagai

produk akhir koagulasi). Trombosis merupakan pembentukan

gumpalan atau bekuan darah yang tidak normal, yang terjadi

bila terdapat gangguan pada jalur pembekuan darah dan

5
pemecahan fibrin.yang terbentuk pada luka kronis dan dapat

dihilangkan lebih cepat oleh Neutrofil dan endotel dalam

suasana lembab.

b. Mempercepat Angiogenesis

Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah

baru dalam tubuh manusia, dan merupakan proses alamiah

yang berperan penting dalam penyembuhan luka.

Keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan

merangsang pembentukan pembuluh darah lebih cepat

c. Menurukan Resiko Infeksi

Resiko infeksi merupakan keadaan yang memungkinkan

terjadi apabila ada Penyakit yang disebabkan oleh

mikroorganisme yang menyerang jaringan pada proses

penyembuhan luka.

d. Mempercepat pembentukan Grown Factor

Stratum korneum dan angiogenesis merupakan Grown Factor

dan sangat berperan dalam proses penyembuhan luka

e. Mempercepat pembentukan sel aktif

Pada keadaan lembab invasi neutrophil yang diikuti oleh

makrofag, monosit dan limposit ke area luka berlangsung lebih

dini.

6
2.2. Metode penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan mencari literature

berupa artikel jurnal dengan kata kunci : luka kaki diabetes,

perawatan luka diabetes, secara konvensional dan modern wound

dressing melalui scholar google.com. dengan kata kunci tersebut

diperoleh artikel jurnal sebanyak 13 artikel jurnal. Kemudian

diseleksi sesuai dengan kriteria dan kata kunci maka meta analisis

ini menggunakan 13 studi jurnal dari rentang tahun 2013-2015.

Adapun kriteria inklusi dijadikan syarat untuk dilakukan

meta analisis pada studi ini adalah (1) luka kaki diabetes, (2)

perawatan luka konvensional, (3) perawatan luka dengan modern

wound dressing, (4) alat dan bahan yang digunakan dalam

perawatan luka, (5) masa penyembuhan luka, (6) factor biaya, (7)

tingkat kepuasan menggunakan wound modern dressing.

2.3. Populasi

Populasi dan sampel dalam studi meta analisis adalah

pasien dengan luka diabetikum. Dilakukan studi meta analisis

secara deskriptif tentang perawatan luka kaki diabetes dengan

menggunakan modern wound dressing.

2.4. Hasil Penelitian

Metode perawatan luka diabetikum modern wound dressing

yang berkembang saat ini menggunakan prinsip Moistured

Balance dan merupakan perawatan luka yang lebih efektif cepat

7
menyembuhkan proses penyembuhan luka dibandingan metode

konvensional.

Perawatan luka yang selama ini menggunakan metode

konvensional dianggap lebih cepat sembuh jika kondisi luka

mengering, tetapi faktanya lingkungan luka yang memiliki

kelembabapan seimbang dapat memfasilitasi pertumbuhan sel sel

baru dan proliferasi kolagen dalam matriks nonseluler yang sehat.

Sedangkan pada luka akut, mouisturezed balance

memfasilitasi aksi factor pertumbuhan, cytokinesis dan

chemokinesis yang mempromosikan pertumbuhan sel dan

menstabilkan matriks jaringan luka.

Perawatan luka modern harus tetap memperhatika tiga

tahap yaitu mencuci luka, membuang jaringan mati dan memilih

balutan. Perawatan luka konvensional harus sering mengganti

kain kassa pembalut luka sedangkan perawatan modern memilki

prinsip menjaga kelembapan luka dengan menggunakan bahan

Hydrogel berfungsi mencipatkan lingkungan luka tetap lembab,

melunakkan serta menghancurkan jaringan nekrotik tanpa

merusak jaringan sehat dan kemudian terserap ke dalam struktur

gel dan terbuang Bersama pembalut (debridemen autolitik alami).

8
2.5. Analisa Jurnal PICO (Population, Intervention, Comparison,

Outcome)

2.5.1. Population (P)


Jurnal 1 : Populasi dan sampel dalam studi meta analisis

adalah pasien dengan luka diabetikum. Dilakukan

studi meta analisis secara deskriptif tentang

perawatan luka kaki diabetes dengan

menggunakan modern wound dressing.

Jurnal 2 : Tidak Disebutkan

Jurnal 3 : Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien

penderita DM yang mengalami ulkus diabetikum di

Puskesmas Welahan 2 sebanyak 32 Pasien

2.5.2. Intervention (I)


Jurnal 1 : Tidak Disebutkan

Jurnal 2 : Tidak Disebutkan

Jurnal 3 : Tidak Disebutkan

2.5.3. Comparison (C)


Jurnal 1:

Perawatan luka modern harus tetap mempertahankan tiga

tahap yaitu mencuci luka, membuang jaringan mati dan

memilih balutan. Perawatan luka konvensional harus sering

mengganti kain kassa pembalut luka, sedangkan perawatan

luka modern memiliki prinsip menjaga kelembaban luka

dengan menggunakan bahan hydrogel.

9
Jurnal 2 :

Pelatihan pada perawat tentang perawatan luka terkini yang

dikemas dalam bentuk seminar dan workshop di RS Harapan

Magelang terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan

perawat yang dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan

tentang perawatan luka terkini yaitu tingkat pengetahuan

tinggi naik sebesar 40%, tingkat pengetahuan sedang naik

20% dan tingkat rendah turun 40%. Selain itu pelatihan ini

dilanjutkan dengan praktek langsung ke pasien selama satu

bulan lebih, dimana aplikasi perawatan luka modern terkini

yang dipelajari di workshop telah dipraktekkan secara

langsung dan dibuktikan dengan kemampuan peserta

merawat pasien hingga menunjukkan perbaikan luka pasien.

Jurnal 3 :

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh bahwa

responden yang melakukan latihan mobilisasi kaki memiliki

tingkat penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan

dengan yang tidak melakukan latihan mobilisasi kaki. hal

tersebut disebabkan aliran darah akan cenderung menuju

perifer terutama kaki yang mengalami ulkus, selain itu

mobilisasi kaki yang dilakukan dapat menurunkan kadar

glikogen yang secara langsung akan mempengaruhi

penurunan kadar glukosa dalam darah. Pada penelitian ini

10
dilakukan mobilisasi kaki dengan gerakan sesuai dengan

pergerakan yang diajarkan pada pergerakan kaki untuk

pasien ulkus diabetikum.

2.5.4. Outcome (O)


Berdasarkan hasil ketiga penelitian diatas, maka

outcome yang bias diambil adalah metode perawatan luka

yang berkembang saat ini adalah menggunakan prinsip

moisturize balance yang disebutkan lebih efektif

dibandingkan metode konvensional. Perawatan luka

menggunakan prinsip moisturize balance ini dikenal dengan

metode modern dressing.

Selama ini ada anggapan bahwa luka akan cepat

sembuh jika luka tersebut dalam keadaan kering, tetapi

faktanya lingkungan luka dengan kelembaban seimbang

dapat memfasilitasi pertumbuhan sel sel baru dan

proliferasi kolagen dalam matriks nonselular yang sehat.

Pada luka akut, moiturise balance memfasilitasi aksi

pertumbuhan sel baru, cytokinesis dan chemokinesis yang

emmpromosikan pertumbuhan sel dan menstabilkan

matriks jaringan luka.

Jadi, luka harus dijaga kelembabannya. Lingkungan

yang terlalu lembab dapa menyebabkan maserasi tepi luka

sedangkan kondisi kurang lembab menyebabpkan

11
kematian sel, tidak terjadi perpindahan epitel dan jaringan

matriks.

Perawatan luka modern harus tetap memperhatikan

tiga tahap yaitu mencuci luka, membuang jaringan mati dan

memilih balutan. Perawatan luka konvensional harus sering

mengganti kain kassa pembalut luka sedangkan perawatan

modern memilki prinsip menjaga kelembapan luka dengan

menggunakan bahan Hydrogel berfungsi mencipatkan

lingkungan luka tetap lembab, melunakkan serta

menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan

sehat dan kemudian terserap ke dalam struktur gel dan

terbuang Bersama pembalut (debridemen autolitik alami).

2.6. Hambatan dalam penerapan

Biaya dalam melaksanakan Teknik balut luka modern

dressing ini relative lebih mahal. Tanggapan dari masyarakat

mengenai pantangan makanan juga masih menjadi hambatan

tersendiri dalam proses penyembuhan luka.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil ketiga penelitian diatas, maka outkome yang bisa

diambil adalah :

3.1.1. Perawatan luka modern harus tetap Perawatan luka modern

harus tetap memperhatikan tiga tahap yaitu mencuci luka,

membuang jaringan mati dan memilih balutan.

Perawatan luka konvensional harus sering mengganti kain

kassa pembalut luka sedangkan perawatan modern memilki

prinsip menjaga kelembapan luka dengan menggunakan

bahan Hydrogel.

3.1.2. Pelatihan pada perawat tentang perawatan luka terkini yang

dikemas dalam bentuk seminar dan workshop terbukti efektif

untuk meningkatkan pengetahuan perawat yang dibuktikan

dengan peningkatan pengetahuan tentang perawatan luka

terkini yaitu tingkat pengetahuan tinggi naik sebesar 40%,

tingkat pengetahuan sedang naik 20% dan tingkat

pengetahuan rendah turun 40%, dari hasil pelatihan

dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam merawat

pasien hingga menunjukan perbaikan luka pasien.

13
3.1.3. Melakukan latihan mobilisasi kaki memiliki tingkat

penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan

yang tidak melakukan latihan mobilisasi kaki.

3.2 Saran

3.2.1 Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

bagi penderita luka diabetes melitus tentang cara merawat

luka sehingga mengurangi efek samping yang ditimbulkan

oleh obat medis dan mengurangi biaya perawatan luka yang

terlalu tinggi mengingat biaya modern dressing yang relative

mahal. Metode perawatan luka diaplikasikan pada pasien

dengan luka diabetes melitus untuk meningkatkan efektivitas

efisiensi dalam pelayanan perawatan luka diabetes melitus.

Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak RS untuk

dapat mengunakan tehnik modern dressing sebagai Standar

Operasional Penanganan (SOP) perawatan luka diabetes

melitus.

3.2.2 Diharapkan selalu ada update ilmu pengetahuan terkini

melalui pelatihan/ workshop mengenai perawatan luka DM

kepada tenaga kesehatan terlatih supaya dapat memberikan

pelayanan yang jauh lebih baik untuk kesembuhan pasien.

3.2.3 Diharapkan pihak pemberi pelayanan kesehatan dapat

memberikan fasiltas yang baik didalam pasien DM melakukan

14
latihan mobilisasi yang dapat berdampak baik terhadap

penyembuhan luka DM

15
DAFTAR PUSTAKA

Luh Titi Handayani, (2016) STUDI META ANALISIS PERAWATAN LUKA


KAKI DIABETES MELITUS DENGAN MODERN DRESSING,
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol 6, No
2, juni 2016

Rohmayanti, Sodiq Kamal, (2015), IMPLEMENTASI PERAWATAN LUKA


MODERN DI RS HARAPAN MAGELANG, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang, The 2 nd
University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-91895991

Sukarmin, (2016) HUBUNGAN LATIHAN MOBILISASI KAKI DENGAN


TINGKAT PENYEMBUHAN LUKA ULKUS DIABETIK PADA
PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WELAHAN 2
KABUPATEN JEPARA, Jurusan Keperawatan STIKES
MUHAMMADIYAH KUDUS, ISSN 2407-9189 The 3rd University
Research Coloqium 2016303

16
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Jurnal 1 : Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes

Melitus Dengan Modern Dressing.

2. Jurnal 2 : Implementasi Perawatan Luka Modern Di Rs Harapan

Magelang.

3. Jurnal 3 : Hubungan Latihan Mobilisasi Kaki Dengan Tingkat

Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik Pada Pasien

Diabetes Melitus Di Puskesmas Welahan 2

Kabupaten Jepara.

17
LAMPIRAN 1

Jurnal 1
Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes Melitus Dengan
Modern Dressing

18
LAMPIRAN 2

Jurnal 2
Implementasi Perawatan Luka Modern Di Rs Harapan Magelang.

19
LAMPIRAN 3

Jurnal 3
Hubungan Latihan Mobilisasi Kaki Dengan Tingkat Penyembuhan Luka
Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Welahan 2
Kabupaten Jepara.

20

Anda mungkin juga menyukai