Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa yang alami, mulai dari terjadinya

pembuahan (konsepsi) hingga proses pertumbuhan janin didalam rahim. Fase

kehamilan di bagi ke dalam tiga fase atau yang lebih sering di kenal dengan

sebutan trimester. Trimester pertama adalah periode minggu pertama sampai

minggu ke-12 kehamilan. Trimester kedua adalah periode minggu ke-14 sampai

minggu ke-26 dan trimester ketiga mulai minggu ke-27 sampai kehamilan cukup

bulan (Mariantari, Lestari & Arneliwati, 2014).

Kondisi bayi dalam kandungan seorang ibu sangat dipengaruhi keadaan gizi

ibu sebelum dan selama mengandung. Wanita hamil berisiko mengalami KEK

jika memiliki LILA <23,5 cm. ibu hamil dengan KEK beresiko melahirkan bayi

berat lahir rendah (BBLR). BBLR akan membawa kematian, gangguan

pertumbuhan dan perkembangan anak. KEK juga menjadi penyebab tidak

langsung kematian ibu (Depkes RI, 2015). Kekurangan energi kronis adalah

keadaan dimana ibu menderita kekurangan kalori danprotein (malnutrisi) yang

berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan

kesehatan pada waktu usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Untuk menentukan

wanita usia subur (WUS) mengalami kurang energi kronis diukur dengan pita,

lingkar lengan atas (LILA) kurang dari sama dengan 23,5 cm (Simbolon D, dkk,

2016).

1
2

Menurut Riskesdas (2018), prevalensi risiko kurang energi kronis di

Indonesia paling banyak terjadi pada wanita usia 15-19 tahun yakni 46,6%.

Sedangkan untuk yang mengalami KEK sendiri pada tahun 2018 di Provinsi Jawa

Timur sekitar ±30% pada semua usia subur (15-40 tahun). Data tersebut didukung

dengan adanya studi pendahuluan yang dilakukan di UPTD Puskesmas Sukorejo,

di dapatkan data bahwa angka kurang energi kronis pada ibu hamil pada 2017 ada

36 kasus, dan menurun pada tahun 2018 yakini 21 kasus. Meskipun prevalensinya

menurun, akan tetapi KEK pada ibu hamil masih menjadi masalah prioritas karena

dampak dari KEK sendiri salah satunya adanya resiko BBLR, dan stunting.

Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan

dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu

hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan

sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur,

lahir cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi, ibu hamil KEK

dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik (stunting),

otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia dewasa.

Kondisi kurang energi kronis pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan akan

tubuh tidak mencukupi. Keadaan kurang energi kronis pada ibu hamil dapat

dimonitor dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil. Ibu hamil

sebaiknya memiliki lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm pada 3 bulan pertama

kehamilan. Selain membutuhkan energi untuk dirinya, ibu hamil juga

membutuhkan energi untuk pertumbuhan janin dalam kandungannya (Laporan

Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat, 2016)..


3

Indikator ibu hamil KEK merupakan indikator untuk mengurangi risiko

persalinan, pertumbuhan dan perkembangan anak dikemudian hari. Kekurangan

energi kronik pada ibu hamil akan berdampak pada pertumbuhan janin didalam

kandungan ibu. Ibu hamil KEK memiliki risiko melahirkan bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR). Kondisi KEK pada ibu hamil ini harus segera

ditindak lanjuti untuk menurunkan angka kejadian BBLR sehingga risiko

kematian bayi atau neonatal yang disebabkan BBLR dapat diturunkan (Laporan

Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Dian S, dkk. (2018), menyatakan bahwa

pemberian PMT dan gizi seimbang pada ibu hamil berdampak positif pada ibu,

yakni terdapat peningkatan LILA pada ibu hamil setelah diberikan perlakuan

PMT dalam jangka waktu pemberian asuhan selama 3 minggu yaitu dari 19cm

bertambah ke 20cm (meningkat 1 cm). Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

peneliti tertarik mengambil judul “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan

Kurang Energi Kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar”.

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan ibu hamil

dengan kurang energi kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis diatas maka peneliti

merumuskan masalah dalam asuhan keperawatan ini adalah “Bagaimanakah

asuhan keperawatan ibu hamil dengan kurang energi kronis di UPTD Puskesmas

Sukorejo Kota Blitar”?


4

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan ibu hamil dengan kurang energi kronis

dengan LILA kurang dari 23,5 cm di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kurang

energi kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

b. Merumuskan diagnosis asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kurang

energi kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

c. Membuat perencanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kurang

energi kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

d. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kurang energi

kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

e. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan kurang energi

kronis di UPTD Puskesmas Sukorejo Kota Blitar.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bacaan dan sumber

pembelajaran selanjutnya yang berkaitan dengan kurang energi kronis.

1.5.2 Bagi peneliti Selanjutnya

Sebagai dasar bagi peneliti Selanjutnya dalam melaksanakan penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan ibu hamil yang mengalami

kurang energi kronik dengan LILA kurang dari 23,5 cm.


5

1.5.3 Bagi Puskesmas

Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya dan dapat

memberikan sumbangan pemikiran baru yang dapat digunakan sebagai

bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan.

1.5.4 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kepustakaan

dan memberikan sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan untuk

peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai